30
INTERPRETASI KUALITATIF DATA OPEN HOLE LOG PADA SUMUR “Y” UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEBERADAAN HIDROKARBON Oleh: Yenny Fitri Kumalasari H1E012030 Purwokerto, 17 Juni 201

Ppt KP Yenny H1E012030

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Kerja Praktik "Interpretasi Keberadaan Hidrokarbon dengan Menggunakan Open Hole Log"

Citation preview

Page 1: Ppt KP Yenny H1E012030

INTERPRETASI KUALITATIF DATA OPEN HOLE LOG PADA SUMUR “Y”

UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEBERADAAN HIDROKARBON

Oleh:Yenny Fitri Kumalasari H1E012030

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 2: Ppt KP Yenny H1E012030

OUT LINEPendahuluan

Tinjauan Pustaka

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 3: Ppt KP Yenny H1E012030

LATAR BELAKANG

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 4: Ppt KP Yenny H1E012030

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana cara mengidentifikasi litologi dari suatu formasi batuan pada sumur “Y”?

2. Bagaimana cara membandingkan lapisan yang permeable dan impermeable?

3. Bagaimana menganalisis data open hole log untuk menentukan zona prospek Hidrokarbon?

PERUMUSAN MASALAH

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 5: Ppt KP Yenny H1E012030

Tujuan dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah untuk menentukan keberadaan zona pros-pek Hidrokarbon dan litologi dari formasi batuan suatu sumur dengan metode interpretasi data open hole logging secara kualitatif.

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 6: Ppt KP Yenny H1E012030

Kerja praktik ini dilaksanakan mulai tanggal 18 Februari 2015 sampai dengan tanggal 6 Maret 2015.

TEMPAT WAKTU

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 7: Ppt KP Yenny H1E012030

TIN

JAUA

N P

UST

AKA

PENGERTIAN

Log adalah suatu grafik kedalaman (atau waktu) dari satu set yang menunjukkan parameter fisik, yang diukur secara berkesinambungan dalam sebuah sumur (Harsono, 1997). Sementara menurut Schlumberger, 1986 Logging adalah pengukuran atau pencatatan sifat-sifat fisika batuan di sekitar lubang bor secara tepat dan kontinyu pada interval kedalaman tertentu.

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 8: Ppt KP Yenny H1E012030

TIN

JAUA

N P

UST

AKA

TAHAP LOGGING

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 9: Ppt KP Yenny H1E012030

TIN

JAUA

N P

UST

AKA

SKEMA LOGGING

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 10: Ppt KP Yenny H1E012030

JENIS-JENIS LOG

Log

Litologi

Log Porositas

Log Resistivitas

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 11: Ppt KP Yenny H1E012030

LOG LITOLOGI

LOG GR

LOG SP

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 12: Ppt KP Yenny H1E012030

LOG LITOLOGI: LOG SP

Pembacaan kurva log SP (Bassiouni, 1994)

Log SP mengukur perbedaan potensial dari suatu elektroda dalam lubang bor dengan elektroda yang tetap di permukaan, komponen elektroda melewati berbagai jenis batuan yang berbeda sifat serta isi Komposisinya (Dewan, 1983).

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 13: Ppt KP Yenny H1E012030

LOG LITOLOGI: LOG GR

Defleksi Log Gamma Ray(Dewan, 1983)

Menurut Rider, 1996Gamma Ray Log adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor.

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 14: Ppt KP Yenny H1E012030

LOG RESISTIVITAS

Defleksi Log Gamma Ray(Dewan, 1983)

Log resistivitas adalah rekaman tahanan jenis formasi ketika dilewati oleh kuat arus listrik, dinyatakan dalam ohmmeter (Schlumberger,1989).

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 15: Ppt KP Yenny H1E012030

LOG POROSITAS

LOG NEUTRO

N

LOG SONIC

LOG DENSITY

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 16: Ppt KP Yenny H1E012030

LOG POROSITAS: LOG DENSITAS

Log densitas adalah alat yang merekam bulk density formasi batuan batuan (schlumberger, 1998). Prinsip dasar dari log densitas ini adalah menggunakan energi yang berasal dari sinar gamma.

Defleksi log densitas (Doveton, 1986)

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 17: Ppt KP Yenny H1E012030

LOG POROSITAS: LOG SONICPada log ini terdapat transmitter yang mengirimkan gelombang suara ke dalam formasi yang diterima oleh penerima yang terdapat dalam log ini.

Waktu yang diperlukan gelombang suara setelah mencapai formasi untuk kembali terdeteksi oleh penerima dinamakan transit time (Δt). makin lama waktu tempuhnya maka porositas batuannya tinggi (batuan tidak kompak) dan sebaliknya (Norman & Edward, 1990).

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 18: Ppt KP Yenny H1E012030

LOG POROSITAS: LOG NEUTRON

Prinsip dasarnya adalah partikel neutron memancar secara terus menerus dan konstan dan bertumbukan dengan material-material dari formasi tersebut. Akibatnya neutron mengalami kehila-ngan energi, tergantung dari perbedaan massa neutron dengan massa material pembentuk batuan/formasi (Doveton, 1986).

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 19: Ppt KP Yenny H1E012030

INTERPRETASI

Interpretasi Kuantitatif

Interpretasi Kualitatif

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 20: Ppt KP Yenny H1E012030

PROFIL TEMPAT KERJA PRAKTIK

Pada awalnya Perseroan didirikan sebagai PT. Elektronika Nusantara berdasarkan Indonesia Corporate Establishment Act No. 18, tanggal 25 Januari 1969. Perseroan mengawali kiprahnya sebagai pendukung operasi perusahaan induk yaitu PT. Pertamina (Persero)

Pada 1972 Perseroan mulai masuk ke dalam industry seismic dengan membentuk divisi seismic data processing. Tiga nilai yang diusung Elnusa, yaitu Clean, Respectfull, dan Sinergy.

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 21: Ppt KP Yenny H1E012030

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ciri-ciri dari litologi tersebut yang tampak pada wireline log seperti :1. Batu lempung memiliki sifat

impermeable;2. Batu lanau memiliki ciri – ciri

memiliki sifat semi impermeable;

3. Batu pasir memiliki sifat permeable;

4. Batu gamping memiliki sifat permeable.

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 22: Ppt KP Yenny H1E012030

HASIL DAN PEMBAHASAN1. Limestone (Batu Gamping)

Terdapat pada kedalaman 2348 - 2352 meter, lithologi batuan ini dicirikan dengan data log berupa:• Harga Gamma Ray yang rendah yaitu sekitar 60 GAPI,• Pada Log Resistivity, harga yang ditunjukan cukup tinggi,• Pada Log Neutron (NPHI) menunjukan harga yang cukup rendah

dan pada Log Density (RHOB) menunjukkan harga yang cukup tinggi yaitu 2,5 (G/C3), oleh karena itu batuan ini mempunyai porositas yang baik.

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 23: Ppt KP Yenny H1E012030

HASIL DAN PEMBAHASAN2. Shale (Batu Serpih)Terdapat pada kedalaman 2344 - 2353 meter, Lithologi batuan ini dicirikan dengan:• Data log Gamma Ray yang tinggi yaitu sekitar 140 GAPI, PEF 3.3,

dan RHOB sebesar 2.5 (G/ C3. Terdapat pula pada kedalaman 2375 – 2383, dengan:• Nilai Gamma Ray tinggi, yaitu 150 GAPI. Hal ini karena pada

lapisan ini mempunyai kandungan radioaktif yang sangat tinggi.• Pada Log Resistivity harga yang ditunjukkan rendah, hal ini karena

terjadi sparasi tahanan jenis yang negatif. • Pada Log Neutron (NPHI) menunjukkan harga yang tinggi dan pada

Log Density (RHOB) menunjukkan harga yang rendah, oleh karena itu batuan ini mempunyai porositas kecil (impermeable).

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 24: Ppt KP Yenny H1E012030

HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Sandstone (Batu Pasir)Berdasarkan data log litologi ini terdapat di kedalaman ± 2357 – 2364 m. Litho-logi ini dicirikan dengan • Data log Gamma Ray yang rendah yaitu sekitar 30 – 45 GAPI, hal

ini karena pada lapisan ini dapat dikatakan mempunyai intensitas radioaktif yang sangat rendah.

• Dari hasil log neutron (NPHI) yang menunjukan angka yang besar maka dapat diketahui bahwa batuan ini memiliki porositas yang besar.

• Dari Log Density (RHOB), didapatkan nilai sebesar 2,2 maka dapat diketahui pula bahwa batuan ini memiliki densitas yang rendah.

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 25: Ppt KP Yenny H1E012030

HASIL DAN PEMBAHASAN• Zona Prospek MinyakCiri-Ciri log adalah:1. Pada kurva GR, daerah dengan permeabilitas tinggi terlihat

bahwa sinar gamma-nya rendah. 2. Kurva resistivitas (LLD dan LLS) menunjukkan nilai resistivitas

yang semakin tinggi. Jika defleksi kurva LLD > kurva RHOB, maka zona tersebut dianggap sebagai zona minyak bumi.

3. Kurva log porositas yaitu log densitas (RHOB) dan log neutron (NPHI) memperlihatkan bentukan kolom separasi (+) cross over yang kecil, hal ini menandakan jenis fluida adalah minyak. Terlihat pada kurva RHOB bentukan garis mengarah pada pengurangan porositasnya (semakin kekanan) dan penambahan densitas (semakin ke kiri). Sedangkan kurva log NPHI memperlihatkan hal yg sebaliknya,dimana terlihat kurva mengarah pada pertambahan porositasnya (semakin ke kiri).

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 26: Ppt KP Yenny H1E012030

HASIL DAN PEMBAHASAN

Zona prospek minyak berada pada lapisan batu gamping dengan kedalaman ± 2384 – 2388 meter dan pada lapisan batu pasir kedalaman ± 2357 – 2364 meter. Karena nilai densi-tasnya (RHOB) mengalami penurunan yang tajam dan konstan sampai pada keda-laman, dengan nilai porosi-tas (NPHI) yang rendah, serta berada pada daerah interval.

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 27: Ppt KP Yenny H1E012030

HASIL DAN PEMBAHASAN

• Zona Prospek GasCiri-Ciri log:Kurva log porositas yaitu log densitas (RHOB) dan log neutron (NPHI) dengan harga resistivitas yang tinggi maka zona itu merupakan zona gas. Kedua kurva ini memperlihatkan bentukan kolom separasi (+) cross over yang besar (membentuk seperti butterfly effect), hal ini menandakan jenis fluida adalah gas. Zona gas juga ditandai dengan harga porositas neutron yang jauh lebih kecil dari harga porositas densitas, sehingga akan menunjukkan adanya separasi yang lebih besar.

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 28: Ppt KP Yenny H1E012030

HASIL DAN PEMBAHASAN

Zona prospek gas berada pada lapisan batu pasir kedalaman ± 2338, karena nilai densitasnya (RHOB) tiba-tiba turun dengan harga yang berubah-ubah sampai pada kedalaman 2341 ft. sedangkan untuk harga LLD nya tinggi dengan keadaan NPHI dan RHOB membentuk separasi yang cukup lebar

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 29: Ppt KP Yenny H1E012030

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanTelah didapatkan nilai Gamma Ray sebesar 60 GAPI dengan resistivitas yang tinggi pada limestone dengan kedalaman ± 2384 – 2388 meter dengan ketebalan lapisan batuan 4 meter. Sedangkan pada kedalaman ± 2338 -2341 meter terdapat zona prospek gas dan pada kedalaman ± 2357 – 2383 meter terdapat zona prospek hidrokarbon dengan ketebalan sandstone sebesar 7 meter.Saran1. Teliti dalam membaca tiap track log pada data log suatu sumur

tertentu.2. Untuk lebih meyakinkan hasil pembacaan log, dapat

menambahkan interpretasi kuantitatif agar hasil pembacaan lebih akurat.

Purwokerto, 17 Juni 2015

Page 30: Ppt KP Yenny H1E012030

TERIMAKASIH

Purwokerto, 17 Juni 2015