Upload
lenny-asriani
View
255
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
education
Citation preview
Eliminasi sisa metabolisme Eliminasi sisa metabolisme dan pencernaandan pencernaan
Created By :Ns. Arabta M. Peraten Pelawi, M.Kep
ELIMINASI SISA ELIMINASI SISA METABOLISMEMETABOLISMEEliminasi sisa metabolisme merupakan pembuangan sampah dari proses metabolisme tubuh. Beberapa jenis sampah metabolisme yang dibuang oleh tubuh antara lain, air, CO2, urea, dan lain-lain.
SISTEM PERNAFASANSISTEM PERNAFASANSistem pernapasan atau respirasi adalah suatu peristiwa inspirasi (menghirup udara O2) dan ekspirasi (menghembuskan CO2). Sistem pernapasan berperan dalam pembuangan karbondioksida dan air. Pembuangan ini juga dipengaruhi oleh fungsi kardiovaskuler.
SISTEM PERNAFASANSISTEM PERNAFASAN
SISTEM INTEGUMENSISTEM INTEGUMEN Kelenjar keringat merupakan kelenjar yang
menyekresikan keringat, dijumpai pada lapisan dermis atau subkutan, salurannya bermuara dipermukaan tubuh.
Keringat dihasilkan dari isi pembuluh darah yang berada di sekitar kelenjar keringat tersebut.
Keringat mengandung air, garam, urea, asam urat, dan sisa metabolisme lainnya. Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh temperatur. Di mana peningkatan temperatur akan menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sel dan kemudian akan meningkatkan pembentukan keringat.
Selain itu, pengeluaran keringat juga dipengaruhi oleh hipotalamus melalui sistem saraf otonom yang mengaktifkan saraf simpatis, sehingga kelenjar keringat pun menjadi lebih aktif.
SISTEM INTEGUMENSISTEM INTEGUMEN
SISTEM HEPARSISTEM HEPAR Hati (hepar) merupakan kelenjar
aksesori terbesar dalam tubuh, berwarna cokelat, dan beratnya 1000-1800 gram.
Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan atas di bawah diafragma. Fungsinya antara lain sebagai tempat penyimpanan dan filtrasi darah, sekresi empedu, konvensi gula menjadi glikogen.
LANJUTAN..LANJUTAN..
Hati berfungsi sebagai pengatur keseimbangan nutrien dalam darah dan sebagai organ yang menyekresikan empedu.
Hepar juga berperan dalam pembuangan sampah metabolisme. Kelainan pada hepar akan mengakibatkan hepar tidak mempu untuk membuang sisa nitrogen.
SISTEM HEPARSISTEM HEPAR
SISTEM ENDOKRINSISTEM ENDOKRINSistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran).
Hasil sekresi kelenjar tersebut dinamakan hormon endokrin.
LANJUTAN..LANJUTAN..
Sistem endokrin juga berperan dalam eliminasi sampah metabolisme melalui pengaturan jumlah air dan natrium yang diabsorbsi kembali oleh ginjal yang berkaitan dengan jumlah cairan tubuh.
Selain itu, sistem endokrin juga berperan dalam pengaturan final urine.
SISTEM ENDOKRINSISTEM ENDOKRIN
SISTEM RENALSISTEM RENALGinjal (ren) merupakan sepasang organ berbentuk seperti kacang buncis, berwarna cokelat kemerahan, yang terdapat di kedua sisi kolumna vetebral posterior terhadap peritoneum dan terletak pada otot punggung bagian dalam.
LANJUTAN..LANJUTAN..Sistem perkemihan adalah suatu sistem yang di dalamnya terhadi penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat yang tidak digunakan oleh tubuh.
Zat ini akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine.
SISTEM RENALSISTEM RENAL
Eliminasi sampah metabolisme lainnya adalah eliminasi bilirubin yang terkonjugasi yang merupakan sisa pemecahan eritrosit yang sudah tua.
Bilirubin yang terkonjugasi ini disimpan di dalam empedu dan karena perangsangan pengeluaran kolesistokinin, bilirubin tersebut masuk ke duodenum.
Bilirubin merupakan pigmen yang memberikan warna cokelat kekuningan pada feses.
PROSES ELIMINASI PROSES ELIMINASI SISA SISA PENCERNAANPENCERNAAN
Pengeluaran sisa proses pencernaan disebut eliminasi sisa pencernaan. sistem organ pencernaan adalah sistem organ yang menerima makanan, mencerna untuk dijadikan energi nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut.
LANJUTAN..LANJUTAN..Organ yang berkaitan dengan eliminasi sisa pencernaan adalah kolon atau usus besar.
Kolon merupakan bagian bawah saluran pencernaan yang meliputi sekum, kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden, kolon sigmoid, rektum dan anus. Panjang kolon pada orang dewasa ± 1,5 meter.
PROSES PEMBENTUKAN PROSES PEMBENTUKAN FESESFESES
Didalam usus besar, feses mulai dibentuk dengan bantuan bakteri E Coli dan vitamin K untuk proses pembusukan makanan , setelah makanan dibusukkan oleh bakteri tersebut di usus terdapat gerakan peristaltik usus yang menyebabkan makanan yang telah dibusukkan berjalan untuk menuju ke rektum lalu anus.
fermentasi zat makanan yang tidak dicerna menghasilkan gas yang dikeluarkan melalui anus setiap harinya yang dikenal dengan istilah flaktus.
PROSES ELIMINASI PROSES ELIMINASI FEKALFEKALEliminasi fekal bergantung pada gerakan kolon dan dilatasi spinchter ani. Kedua faktor tersebut dikontrol oleh sistem saraf parasimpatis.
Gerakan kolon meliputi tiga gerakan yaitu gerakan mencampur, gerakan peristaltik, dan gerakan massa kolon. Gerakan massa kolon ini dengan cepat mendorong feses dari kolon ke rektum.
LANJUTAN...LANJUTAN...Begitu ada feses yang sampai di rektum,
maka ujung saraf sensoris yang berada pada rektum menjadi regang dan terangsang.
Kemudian impuls ini diteruskan ke medula spinalis. Setelah itu, impuls dikirim ke korteks serebri serta sakral II dan IV.
Impuls dikirim ke korteks serebri agar individu menyadari keinginan buang air besar.
Impuls dikirim ke sakral II dan IV, selanjutnya dikirim ke saraf simpatis untuk mengatur membuka sphincter ani interna.
Terbukanya sphincter ani tersebut menyebabkan banyak feses yang masuk ke dalam rektum. Sehingga terjadilah pengeluaran feses melalui anus.
POLA DEFEKASIPOLA DEFEKASIWaktu defekasi dan jumlah feses bersifat individual. Orang dalam keadaan normal, frekuensi buang air besar 1 kali sehari.
Umumnya, jumlah feses bergantung pada jumlah intake makanan. Namun, secara khusus, jumlah feses sangatlah bergantung pada kandungan serat dan cairan pada makanan yang dimakan.
FAKTOR YANG FAKTOR YANG MEMEmpmpENGARUHI ENGARUHI ELIMINASIELIMINASIUsiaDietCairanLatihan FisikStress PsikologiTemperatureNyeriObat-obatan
PENGKAJIAN KEBUTUHAN PENGKAJIAN KEBUTUHAN ELIMINASIELIMINASIAspek biologisAspek PsikologisAspek SosiokulturalAspek Spiritual
METODE PEMENUHAN METODE PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASIKEBUTUHAN ELIMINASIMembantu pengeluaran feses
secara manualPenggunaan pispot atau urinalKateterisasi (pemasangan selang
kateter)Bladder training (latihan otot-otot
vesika urinaria)Melakukan huknah/enema yaitu
memasukkan cairan pencahar ke rektum dan kolon
Hormon-Hormon-Hormon yang Hormon yang
Terkait dengan Terkait dengan EliminasiEliminasi
Hormon Anti Diuretic Hormon Anti Diuretic (ADH) (ADH)
•Dibentuk dalam nucleus supraoptik dan mengandung asam amino. •Mekanisme kerja ADH adalah meningkatkan permeabilitas duktus untuk mereabsorpsi sebagian besar air yang disimpan dalam tubuh dan mempermudah difusi bebas air dari tubulus cairan tubuh kemudian diabsorpsi secara osmosis.
Regulasi Hormon ADH
Salah satu rangsangan Salah satu rangsangan yang menyebabkan yang menyebabkan sekresi ADH menjadi kuat sekresi ADH menjadi kuat adalah penurunan volume adalah penurunan volume darah. Keadaan ini terjadi darah. Keadaan ini terjadi secara hebat saat volume secara hebat saat volume darah turun 15-25% darah turun 15-25% dengan kecepatan sekresi dengan kecepatan sekresi meningkat 50x dari meningkat 50x dari normal.normal.
MineralocorticoidsMineralocorticoidsAdalah hormon steroid glomerulosa zona disekresikan oleh korteks adrenal. Mereka mengatur elektrolit dan keseimbangan air dalam tubuh misalnya keringat, urin, empedu dan air liur. Aldosteron: 95% dari kegiatan mineralokortikoid ada di rekening hormon ini.
Hormone Ovarium Hormone Ovarium (Estrogen dan (Estrogen dan Progesteron)Progesteron)
Disekresi oleh ovarium akibat respons terhadap dua hormone dari kelenjar hipofisis
• Estrogen• Progesteron
ProstaglandinProstaglandin
Prostagladin merupakan asam lemak yang ada pada jaringan yang berfungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal
GlukokortikoidtidGlukokortikoidtid
Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium
Kelenjar Kelenjar Adrenal/Suprarenal/Anak Adrenal/Suprarenal/Anak
GinjalGinjal Kelenjar ini
berbentuk bola yang menempel pada bagian atas ginjal. Di setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal yang terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula).
Hormon ProlaktinHormon Prolaktin
Hormon prolaktin meningkatkan perkembangan kelenjar mammae dan pembentukan susu dan dua hormon ganadotropin
Kortikosteroid Kortikosteroid (Glukokortikoid Dan (Glukokortikoid Dan Mineralokortikoid)Mineralokortikoid)hormon yang dikeluarkan oleh
kortek adrenal tetapi tidak termasuk hormon seks
2 jenis hormon :glukokortikoid yang
mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
mineralokortikoid yang mempengaruhi pengaturan elektrolit dan keseimbangan air
Tanda dan GejalaTanda dan GejalaMasalah Eliminasi Sisa Masalah Eliminasi Sisa Metabolisme dan Sisa Metabolisme dan Sisa
PencernaanPencernaan
1. 1. Faktor Yang Faktor Yang Mempengaruhi Eliminasi Mempengaruhi Eliminasi UrineUrineDiet dan Asupan (intake)Respons Keinginan Awal untuk
Berkemih Gaya HidupStres PsikologisTingkat AktivitasTingkat PerkembanganKondisi Penyakit SosiokulturalKebiasaan sesorang Pemeriksaan diagnostic
1.1 Gangguan/Masalah 1.1 Gangguan/Masalah Kebutuhan Eliminasi Kebutuhan Eliminasi UrineUrinea. Retensi urinepenumpukan urine dalam kandung
kemih akibat ketidak mampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandong kemih.
Penyebab:operasi pada daerah abdomen traumatekanan uretra sphincter yang kuatsumbatan
b. Inkontinesia Urineketidakmampuan otot spinkter
eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol eksresi urin.
Penyebab proses penuaan (aging prodess),pembesaran kelnjar prostat, sertapenurunan kesadaran penggunaan obat narkotik.
c. Enuresisketidaksanggupan menahan kemih
(ngompol) yang di akibatkan tidak mampu mengontrol sphincter eksterna
Penyebab : Kapasitas vesika urinaria Suasana emosional Infeksi saluran kemihMakanan yang banyak mengandung
garam dan mineral
2. 2. Faktor yang Faktor yang Mempengaruhi Proses Mempengaruhi Proses DefekasiDefekasi
Usia diet asupan cairanAktivitas pengobatan
gaya hidupPenyakitNyerikerusakan sensoris
dan motoris
2.1 2.1 Gangguan/ Masalah Gangguan/ Masalah Eliminasi AlviEliminasi Alvi
a. Konstipasieliminasi yang jarang atau keras, serta
tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras.
Tanda klinisfeses yang kerasdefekasi kurang dari 3x seminggumenurunnya bising ususkeluhan pada rectumnyeri pada saat mengejan dan defekasiadanya perasaan masih ada sisa feses
Penyebab : efek persarafanpola defekasi tidak teraturhemorrhoidmenurunnya peristaltikpenggunaan obatproses menua/ usia lanjut
b. Diarepengeluaran feses dalam bentuk
cair
Tanda klinis:adanya pengeluaran feses cairfrekuensi lebih dari 3 kali seharinyeri atau kram abdomenbising usus meningkat
Kemungkinan penyebab:inflamasipeningkatan peristaltikefek tindakan pembedahan ususefek penggunaan obatstres psikologis
c. Inkontinensia Ususproses pengeluaran feses tak di
sadari.
Tanda klinis:Pengeluaran feses yang tidak di
kehendaki
Kemungkinan penyebab:gangguan sphincterdistensi rektum berlebihkurangnya kontrol sphincterkerusakan kognitif
d. Hemorroidpelebaran vena di daerah anus
sebagai akibat peningkatan tekanan di daerah anus
Kemungkinan penyebab : konstipasiperegangan saat defekasi dll
GANGGUAN ELIMINASI GANGGUAN ELIMINASI URINEURINEUrgensiDisuriaPoliuriaOliguriaNokturiaRetensi Urine
THANKTHANK YOUYOU