29
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PADA HIPOFISIS POSTERIOR DISUSUN OLEH : Aprilia Damayanti 2220111862 Ardi Surya Nugraha 2220111863 Desy Rahmawati 2220111867 Nur Atmi Astuti 2220111880 Velanika Rahmawati 2220111894 Desti Dwi Kusrini 2220111902 Fitria Mardiana 2220111907 KELAS 2A

ppt SIADH

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ppt SIADH

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PADA HIPOFISIS POSTERIOR

DISUSUN OLEH :Aprilia Damayanti 2220111862

Ardi Surya Nugraha 2220111863Desy Rahmawati 2220111867Nur Atmi Astuti 2220111880

Velanika Rahmawati 2220111894Desti Dwi Kusrini 2220111902

Fitria Mardiana 2220111907KELAS 2A

Page 2: ppt SIADH

PENGERTIAN HIPOFISIS POSTERIORPENGERTIAN HIPOFISIS POSTERIOR

Hipofisis posterior atau neurohipofisis

merupakan perpanjangan dari

hipotalamus yang terbentuk dari

sekelompok akson dari hypothalamic

neurosecretory neurons yang

berselingan dengan sel glia.

Page 3: ppt SIADH

ANATOMI HIPOFISIS POSTERIOR

• Kelenjar hipofisis terletak pada dasar tengkorak pada bagian tulang sphenoid yang disebut sella tursika (Turkish Saddle). Bagian anterior yaitu tuberkulum sella tursika, diapit oleh dua tonjolan posterior sayap tulang sphenoid yaitu prosesus klinoideus anterior, dorsum sellae membentuk dinding posterior, pada sudut atasnya menonjol ke prosesus klinoideus posterior. Kelenjar dilapisi oleh dura dan atapnya dibentuk oleh lipatan dura yang melekat pada prosesus klinoideus, yaitu diafragma sellae.

Page 4: ppt SIADH

Lanjutan• Dalam keadaan normal, membrane

arakhnoidea dan cairan serebrospinal  tidak dapat masuk sella tursika dengan adanya diafragma sellae. Tangkai hipofisis dan pembuluh darahnya melewati lubang pada diafragma ini. Dinding lateral kelenjar secara tidak langsung berhadapan dengan sinus kavernosus dan dipisahkan oleh duramater. Kiasma optikum terletak 5-10 mm diatas diafragma sellae dan didepan tangkai kelenjar.

Page 5: ppt SIADH

FISIOLOGI HIPOFISIS POSTERIOR

Hormon yang disekresikan lewat neurohipofisis (hipofisis posterior) menurut Greenspan and Baxter (1998), yakni:

• Antidiuretik Hormone (ADH, juga dikenal sebagai vasopresin): pengatur keseimbangan penting, juga vasokonstriktor kuat dan berperan penting pada regulasi sistem kardiovaskuler.

• Oksitosin: menyebabkan kontraksi otot polos uterus untuk membantu mengeluarkan janin selama persalinan, dan merangsang ejeksi susu dari kelenjar mamaria selama menyusui.

Page 6: ppt SIADH

GANGGUAN HIPOFISIS

POSTERIOR

Page 7: ppt SIADH

1. Hipersekresi NeurohipofisisSyndrome of Inappropriate Antidiuretic HormoneScretion (SIADH)

Page 8: ppt SIADH

Pengertian• Sindrom sekresi hormon antidiuretik

yang tidak sesuai (SIADH: Syndrome of

Inappropriate Antidiuretic

HormoneScretion) mengacu pada

sekresi ADH yang berlebihan dari

kelenjar hipofisis dalam menghadapi

osmolalitas serum subnormal. (Suzanne

C.Smeltzer: 2001).

Page 9: ppt SIADH

Lanjutan…

• SIADH adalah suatu karakteristik

atau ciri dan tanda yang disebabkan

oleh ketidakmampuan ginjal

mengabsorpsi atau menyerap air

dalam bentuk ADH yang berasal dari

hipofisis posterior. (BarbaraK.Timby).

Page 10: ppt SIADH

Patofisiologi• Pengeluaran berlanjut dari ADH

menyebabkan retensi air dari tubulus ginjal dan duktus. Volume cairan ekstra selluler meningkat dengan hiponatremi delusional. Dalam kondisi hiponatremi dapat menekan renin dan sekresi aldosteron menyebabkan penurunan Na+ direabsorbsi tubulus proximal. Dalam keadaan normal, ADH mengatur osmolaritas serum. Bila osmolaritas serum menurun, mekanisme feedback akan menyebabkan inhibisi ADH. Hal ini akan mengembalikan dan meningkatkan ekskresi cairan oleh ginjal untuk meningkatkan osmolaritas serum menjadi normal.

Page 11: ppt SIADH

Etiologi

1. Kelainan pada sistem saraf pusat2. Beberapa obat (vasopressin, desmopresin

asetat, klorpropamid, klofibrat, dll)3. Produksi dari vasopressin oleh sel tumor

Page 12: ppt SIADH

Faktor lain yang menyebabkan SIADH:

• Kelebihan vasopressin-Peningkatan tekanan intracranial baik pada proses infeksi maupun trauma pada otak.

• Proses inflamasi (virus dan bakteri pneumonia)

• Obat yang dapat merangsang atau melepaskan vasopressin (vinuristin, cisplatin, danocytocin)

Page 13: ppt SIADH

Manifestasi Klinis

Hiponatremi, kebingungan, kesadaran menurun / letargi sensitive koma, mobilitas gastrointestinal menurun (Anorexia).

Peningkatan berat badan secara tiba-tiba (tapa oedema) sekitar 5-10%.

Distensi vena jugularis. Takhipnea Kelemahan

Page 14: ppt SIADH

Penatalaksana Medis

• Sindrom ini dapat ditangani dengan menghilangkan

penyebab yang mendasari dan membatasi asupan

cairan pasien. Karena air yang tertahan diekskresikan

secara perlahan-lahan melalui ginjal, maka volume

cairan ekstrasel akan menyusut dan konsentrasi

natrium serum berangsur-angsur akan meningkat ke

nilai normal. Preparat diuretic (misalnya furosemid

[Lasix]) dapat digunakan bersama-sama pembatasan

cairan jika terjadi hiponatremia berat.

Page 15: ppt SIADH

• Tujuan penatalaksanaan pada SIADH

yaitu:

a. Mencari penyebabnya jika mungkin

b. Ukur cairan elektrolit yang tidak

seimbang

c. Cegah komplikasi

Page 16: ppt SIADH

Komplikasi

Komplikasi: • Gejala - gejala neurologis dapat berkisar dari

nyeri kepala dan konfunsi sampai kejang otot, koma dan intoksikasi air.

Page 17: ppt SIADH

2. Hipofungsi

Neurohipofisis

Diabetes Insipidus

Page 18: ppt SIADH

Definisi

• Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan, penyakit ini diakibatkan oleh berbagai penyebab yang dapat mengganggu mekanisme neurohypophyseal-renal reflex sehingga mengakibatkan kegagalan tubuh dalam mengkonversi air. Kebanyakan kasus-kasus yang pernah ditemui merupakan kasus yang idiopatik yang dapat bermanifestasi pada berbagai tingkatan umur dan jenis kelamin. (Khaidir Muhaj, 2009).

Page 19: ppt SIADH

Etiologi• Diabetes insipidus secara umum dapat disebabkan oleh beberapa

hal, yaitu :• Hipotalamus mengalami kelainan fungsi dan menghasilkan terlalu

sedikit hormon antidiuretik• Kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam

aliran darah• Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan• Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak)• Tumor• Sarkoidosis atau tuberculosis• Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak• Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis

Page 20: ppt SIADH

Berdasarkan etiologinya, Diabetes Insipidus dapat dibedakan menjadi dua, antara lain:

1. Diabetes Insipidus Central atau Neurogenik

Adanya masalah di bagian hipotalamus (nucleus supraoptik,

paraventikular, dan filiformis hipotalamus) yang mana sebagai tempat

pembuatan ADH/ vasopresin, menyebabkan terjadi penurunan dari

produksi hormon ADH

2. Diabetes insipidus Nephrogenik

Ginjal tidak memberikan respon terhadap hormon antidiuretik sehingga

ginjal terus-menerus mengeluarkan sejumlah besar air kemih yang

encer.

Page 21: ppt SIADH

Manifestasi Klinis

Keluhan dan gejala utama diabetes insipidus adalah :– Poliuri 5-15 liter / hari– Polidipsi– Berat jenis urine sangat rendah 1001-1005– Peningkatan osmolaritas serum > 300 m. Osm/kg– Penurunan osmolaritas urine < 50-200m. Osm/kg

Page 22: ppt SIADH

Patofisiologi• Vasopresin arginin merupakan suatu hormon antidiuretik yang

dibuat di nucleus supraoptik, paraventrikular , dan filiformis

hipotalamus, bersama dengan pengikatnya yaitu neurofisin II.

Vasopresin kemudian diangkut dari badan sel neuron (tempat

pembuatannya), melalui akson menuju ke ujung saraf yang

berada di kelenjar hipofisis posterior, yang merupakan tempat

penyimpanannya. Secara fisiologis, vasopressin dan neurofisin

yang tidak aktif akan disekresikan bila ada rangsang tertentu.

Sekresi vasopresin diatur oleh rangsang yang meningkat pada

reseptor volume dan osmotic. Peningkatan osmolalitas cairan

ekstraseluler atau penurunan volume intravaskuler akan

merangsang sekresi vasopresin.

Page 23: ppt SIADH

• Vasopressin kemudian meningkatkan permeabilitas epitel duktus pengumpul ginjal terhadap air melalui suatu mekanisme yang melibatkan pengaktifan adenolisin dan peningkatan AMP siklik. Akibatnya, konsentrasi kemih meningkat dan osmolalitas serum menurun. Osmolalitas serum biasanya dipertahankan konstan dengan batas yang sempit antara 290 dan 296 mOsm/kg H2O.

Page 24: ppt SIADH

Penatalaksanaan

1. Terapi cairan parenteral

2. Jika hanya kekurangan ADH, dapat diberikan obat

Clorpropamide, clofibrate untuk merangsang sintesis ADH di

hipotalamus.

3. Jika berat diberikan ADH melalui semprotan hidung dan diberikan

vasopressin atau desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon

antidiuretik).

4. Obat-obat tertentu dapat membantu, seperti diuretik tiazid

(misalnya hidrochlorothiazid/HCT) dan obat-obat anti peradangan

non-steroid (misalnya indometacin atau tolmetin).

5. Pada DI yang komplit, biasanya diperlukan terapi hormone

pengganti (hormonal replacement) DDAVP (1-desamino-8-d-

arginine vasopressin) yang merupakan pilihan utama.

Page 25: ppt SIADH

Pemeriksaan Diagnostik

• Jika dicurigai penyebab poliuria adalah Diabetes

Insipidus, maka harus dilakukan pemeriksaan

untuk menunjang diagnosis dan untuk

membedakan apakah jenis Diabetes Insipidus

yang dialami karena penatalaksanaan dari dua

jenis diabetes insipidus ini berbeda.

Page 26: ppt SIADH

Ada beberapa pemeriksaan pada Diabetes Insipidus, antara lain:

• Hickey Hare atau Carter-Robbins• Uji nikotin• Pemeriksaan laboratorium

Page 27: ppt SIADH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SIADH

Page 28: ppt SIADH

DAFTAR PUSTAKA

• Black M. Matassarin and Jacob M. Ester. (1997). Medical Surgical Nursing. Ed. 3. Philadelphia: W.B. Sounders.

• Corwin, J. Elizabet. (1996). Patofisiologi: Sistem Endokrin. Jakarta: EGC.

• Lee Ellen and Jacquelyn. (2000). Pathophysiology. Ed. 2. Philadelphia: W.B. Sounders.

• Jhonson Marion dkk. 2000. NOC. USA:Mosby• Long, Barbara. (1996). Praktek Perawatan Medikal Bedah. Bandung:

Yayasan IAPK.• Mccloskey Cjoane skk.1995. NIC. USA:Mosby• Price, Sylvia. (1995). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses

Penyakit. Jakarta: EGC.• PSIK UGM. (2001). Diagnosa Keperawatan NANDA 2001/2002.• Doengoes, Marilynn C. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan:

Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Ed. 3. Jakarta: EGC.

Page 29: ppt SIADH