Upload
herlina-rohani-saragih
View
606
Download
103
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kelompok 2
Citation preview
X MIPA 6Kelompok 2 : Situs Trinil
Anggota :Ajeng Sarah Ratna Kumala (2)
Itsar Rayhan Kafka (15)Priscila Katarina (27)
Priscilla Inez Gerard (28)Siti Nurkhaliza (34)
Yasmine Amalia Ismail (35)
SITUS TRINIL
Situs Trinil
Trinil adalah situs paleoantropologi di Indonesia yang sedikit lebih kecil dari situs Sangiran.
Letak & Keadaan AlamSitus Trinil terletak di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, kira-kira 13 km sebelum pusat kota Ngawi dari arah kota Solo.
Trinil merupakan kawasan di lembah Bengawan Solo yang menjadi hunian kehidupan purba, tepatnya zaman Pleistosen Tengah, sekitar satu juta tahun lalu.
Sejarah Penemuan FosilSebelum penemuannya di Trinil, Eugene Dubois mengawali temuan Pithecantropus erectus di Desa Kedungbrubus, sebuah desa terpencil di daerah Pilangkenceng, Madiun, Jawa Timur. Desa itu berada tepat di tengah hutan jati di lereng selatan Pegunungan Kendeng.
Pada saat Dubois meneliti dua horizon/lapisan berfosil di Kedungbrubus ditemukan sebuah fragmen rahang yang pendek dan sangat kekar, dengan sebagian prageraham yang masih tersisa.
Prageraham itu menunjukkan ciri gigi manusia bukan gigi kera, sehingga diyakinibahwa fragmen rahang bawah tersebut milik rahang hominid. Pithecantropus itu kemudian dikenal dengan Pithecantropus A.
Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, masuk wilayah administrasi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Tinggalan purbakala telah lebih dulu ditemukan di daerah ini jauh sebelum von Koeningswald menemukan Sangiran pada 1934.
Ekskavasi yang dilakukan oleh Eugene Dubois di Trinil telah membawa penemuan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan.
Penggalian Dubois dilakukan pada endapan alluvial Bengawan Solo.
Dari lapisan ini ditemukan atap tengkorak Pithecanthropus erectus, dan beberapa buah tulang paha (utuh dan fragmen) yan menunjukkan pemiliknya telah berjalan tegak.
Penemu
Eugène DuboisPada tahun 1891 Eugène Dubois, yang adalah seorang
ahli anatomi menemukan bekas manusia purba pertama di luar Eropa yaitu spesimen manusia Jawa. Pada 1893
Dubois menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus erectus serta berbagai fosil hewan dan tumbuhan purba.
Hasil Fosil Yang Ditemukan
Tengkorak Pithecanthropus erectus dari Trinil sangat pendek tetapi memanjang ke belakang.
Volume otaknya sekitar 900 cc, di antara otak kera (600 cc) dan otak manusia modern (1.200-1.400 cc).
Tulang kening sangat menonjol dan di bagian belakang mata, terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang belum berkembang. Pada bagian belakang kepala terlihat bentuk yang meruncing yang diduga pemiliknya merupakan perempuan. Berdasarkan kaburnya sambungan perekatan antartulang kepala, ditafsirkan inividu ini telah mencapai usia dewasa.
THANKS FOR YOUR ATTENTION
Daftar PustakaKatarina, Priscila DKK. 2015. Presentasi mengenai Situs Trinil. Jakarta, Indonesia.