36
Kasus Malpraktik Kedokteran Disusun oleh:

ppt uud

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt

Citation preview

Page 1: ppt uud

Kasus Malpraktik Kedokteran

Disusun oleh:

Page 2: ppt uud

Kasus

Seorang remaja diduga menjadi korban malpraktek kedokteran di Lampung. Fatullah (14), warga Kampung Karanganyar, Desa Klaten, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, sekujur tubuhnya melepuh dan berwarna kehitam-hitaman, setelah mendapat suntikan dan menelan obat dari seorang dokter yang merawatnya. Saat ini korban dirawat di Ruang Muari Kelas III Rumah Sakit Abdoel Moeloek, Bandar Lampung, namun kondisinya belum ada perubahan.

Page 3: ppt uud

Kasus

Orang tua Fatullah menceritakan, anaknya itu adalah korban malpraktek dokter yang membuka praktek di Kalianda, Lampung Selatan. "Kami yakin anak kami nih korban salah pengobatan dokter," kata Nunung, ibunda korban kepada pers, Minggu (27/2/2005). Nunung mengatakan itu, di sela-sela menunggu Fatullah yang sejak 18 Februari 2005 lalu dirawat di RS Abdoel Moeloek.

Page 4: ppt uud

Kasus

Menurut Nunung, pada tanggal 12 Februari 2005 lalu, anaknya menderita demam panas. Lalu, dia membawanya ke tempat praktek dokter umum Toha, di Kalianda. Korban lalu diberi resep obat. Lantaran tidak ada perubahan, pada 15 Februari korban dibawa kembali ke dokter Toha. Kali ini korban disuntik dan diberi obat berupa pil. Namun, bukannya sembuh, setelah makan obat dari dokter itu, Fatullah mengaku tubuhnya panas dan disertai muncul bintik-bintik merah di tubuhnya.

Page 5: ppt uud

Kasus

Melihat perubahan itu, pada 18 Februari 2005, Nunung membawa anaknya ke RSU Kalianda. Tetapi pihak rumah sakit itu tidak sanggup mengobati dan menyarankan dibawa ke Rumah Sakit Abdoel Moeloek, Bandar Lampung. Dua hari kemudian sekujur tubuh Fatullah berubah hitam seperti melepuh. "Kami yakin betul ini kesalahan dokter itu. Kami akan melaporkan kasus ini ke polisi," kata Nunung.

Page 6: ppt uud

Kasus

Namun sebelumnya seorang dokter di Rumah Sakit Abdoel Moeloek yang tidak mau disebutkan jati dirinya, kepada pers mengatakan penyakit yang dialami Fatullah bukan akibat malpraktek. "Itu hanya alergi atau istilah medis Steven Johnson," katanya.

Page 7: ppt uud

UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek kedokteran

• Diundangkan untuk mengatur praktik kedokteran agar dapat memberikan perlindungan kepada pasien,mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis dan memberi kepastian hukum kepada seluruh lapisan masyarakat.

Page 8: ppt uud

UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek kedokteran

Bagian awal mengatur tentang:• persyaratan dokter untuk berpraktik• organisasi konsil kedokteran• pendidikan, pelatihan dan registrasi tenaga

dokter.

Page 9: ppt uud

UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek kedokteran

Bagian berikutnya mengatur penyelenggaraan praktik kedokteran antara lain• mengatur syarat memperoleh SIP• batas maksimal 3 tempat praktik• memasang papan praktik atau mencantumkan

nama di daftar dokter bila di rumah sakit• hak dan kewajiban dokter dan pasien (hak

memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar yang berlaku)

Page 10: ppt uud

UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek kedokteran

Bagian berikutnya mengatur:• disiplin profesiPada bagian akhir UU tersebut mengancam pidana bagi:• mereka yang berpraktik tanpa STR atau SIP• mereka yg bukan dokter tetapi bertindak seolah olah

dokter• dokter yang berpraktik tanpa membuat rekam medis• tidak memenuhi kewajiban• pidana lebih berat diancamkan pada mereka yang

memperkejakan dokter yang tidak punya SIP

Page 11: ppt uud

Errors dan Adversse Event

• Adverse event: setiap cedera yang lebih disebabkan karena manajemen kedokteran dari pada akibat penyakitnya

• Sebagian dari adverse event ternyata disebabkan oleh eror sehingga dianggap sebagai preventable error

• Error sendiri dapat diartikan sebagai kegagalan melaksanakan tindakan dalam mencapai tujuan tertentu.

Page 12: ppt uud

Errors and Adverse Event

• Ilmu kedokteran adalah ilmu empiris sehingga ketidakpastian adalah salah 1 ciri khasnya

• Iptek kedokteran masih menyisakan kemungkinan adanya bias dan ketidaktahuan meskipun perkembangannya sangan cepat sehingga sukar diikuti oleh SOP yang baku dan kaku

• Kedokteran tidak menjanjikan hasil layanannya melainkan hanya menjanjikan upayanya

• Setiap tindakan medis mengandung risiko buruk sehingga harus dilakuan tindakan pencegahan ataupun reduksi risiko.

Page 13: ppt uud

Risiko yang Masih dapat Diterima

• Risiko yang derajat probabilitas dan keparahannya cukup kecil,dapat diantisipasi dan diperhitugkan, dikendalikan misalnya efek samping obat, perdarahan dan infeksi pada pembedahan.

• Risiko yang derajat probabilitas dan keparahannya besar pada keadaan tertentu yaitu apabila tindakan medis yang berisiko tersebut harus dilakukan karena merupakan satu satunya cara yang harus ditempuh terutama pada UGD.

Page 14: ppt uud

Hasil yang tidak Diinginkan

Suatu hasil yang tidak diharapkan di bidang medik sebenarnya dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu :• Hasil dari suatu perjalanan penyakitnya sendiri dan tidak

berhubugan dengan tindakan medis yang dilakukan dokter

• Hasil dari suatu risiko yang tidak dapat dihindari yaitu risiko yang unforeseeable dan unpredictable ataupun resiko yang sudah diketahui tetapi acceptable

• Hasil dari suatu kelalaian medic• Hasil kesengajaan.

Page 15: ppt uud

Kitab Undang-undang Hukum Pidana

Ada berbagai jenis malpraktek, salah satunya adalah malpraktek pidana. Malpraktek dalam segi pidana ada tiga bentuk, yaitu:• Malpraktek pidana karena kesengajaan

(intensional)• Malpraktek pidana karena kecerobohan

(recklessness)• Malpraktek pidana karena kealpaan

(negligance)

Page 16: ppt uud

Kitab Undang-undang Hukum Pidana

Pasal 360 KUHP • (1) Barang siapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan

orang lain mendapat luka, menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat, diancam dengan luka berat, diancam dengan pidana paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.

• (2) Barang siapa karena kesalahannya atau (kelalaiannya) menyebabkan orang lain luka menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa sehingga timbul luka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.

Page 17: ppt uud

Kitab Undang-undang Hukum Pidana

Pasal 361 KUHP• Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini

dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan yang bersalah dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencarian dalam mana dilakukan kejahatan, dan hakim dapat memerintahkan supaya putusannya di umumkan.

Page 18: ppt uud

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

• Transaksi terapeutik merupakan bentuk perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 1313 KUH Perdata

• Adanya perjanjian antara dokter dan pasien menimbulkan perikatan diantara kedua belah pihak.

• Pasien yang datang ke dokter agar dokter melakukan tindakan medik yang bertujuan menyembuhkan sakit yang ia derita disebut perikatan inspanning verbintenis

Page 19: ppt uud

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

• Pasal 1365 KUH PerdataTiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada seorang mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,mengganti kerugian tersebut.• Pasal 1366 KUH PerdataSetiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan kelalaian atau kurang hati-hatinya.• Pasal 1367 KUH PerdataSeorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri,tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya.

Page 20: ppt uud

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

• Pasal 1370 KUH PerdataDalam hal pembunuhan dengan sengaja atau kematian seseorang karena kurang hati-hatinya orang lain, suami atau isteri yang ditinggalkan, anak atau orang tua korban yang lazimnya mendapat nafkah dan pekerjaan korban, berhak menuntut ganti rugi yang harus dinilai menurut kedudukan kekayaan kedua belah pihak, serta menurut keadaan.• Pasal 1371 KUH PerdataPenyebab luka atau cacatnya sesuatu anggota badan dengan sengaja atau karena kurang hati-hati memberikan hak kepada si korban untuk selain penggantian biaya-biaya penyembuhan, menurut penggantian kerugian yang disebabkan oleh luka atau catat tersebut. Juga penggantian kerugian ini dinilai menurut kedudukan dan kemampuan kedua belah pihak dan menurut keadaan.

Page 21: ppt uud

UU Rumah Sakit

Penyakit Vesikobulosa :Sindrom Stevens-Johnson 3B • Pasal 1:Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pari purna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat.Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut.Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Page 22: ppt uud

UU Rumah Sakit

• Pasal 2:Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.

Page 23: ppt uud

UU Rumah Sakit• Pasal 3:Pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan:Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan;Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit;Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit; dan Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit.• Pasal 4:Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

Page 24: ppt uud

UU Rumah Sakit• Pasal 7:Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.• Pasal 13:Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja di Rumah Sakit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.• Pasal 15:Persyaratan kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) harus menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang bermutu, bermanfaat, aman dan terjangkau.

Page 25: ppt uud

UU Rumah Sakit

Pelayanan sediaan farmasi di Rumah Sakit harus mengikuti standar pelayanan kefarmasian.• Pasal 17:Rumah Sakit yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, dan Pasal 16 tidak diberikan izin mendirikan, dicabut atau tidak diperpanjang izin operasional Rumah Sakit.• Pasal 18:Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan pengelolaannya.

Page 26: ppt uud

UU Rumah Sakit

• Pasal 19:Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus.Rumah Sakit Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.Rumah Sakit Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.

Page 27: ppt uud

UU Rumah Sakit

• Pasal 27:Izin Rumah Sakit dapat dicabut jika:Habis masa berlakunya;Tidak lagi memenuhi persyaratan dan standar;Terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan; dan/atau atas perintah pengadilan dalam rangka penegakan hukum.

Page 28: ppt uud

UU Hak Konsumen

Pasal 1:• Dalam undang-undang ini yang dimaksud

dengan:• Perlindungan konsumen adalah segala upaya

yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.

Page 29: ppt uud

UU Hak Konsumen

• Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

• Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen.

• Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.

Page 30: ppt uud

UU Hak Konsumen

Pasal 3:Perlindungan konsumen bertujuan:• Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan

kemandirian konsumen untuk melindungi diri;• Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan

cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa;

• Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen;

Page 31: ppt uud

UU Hak Konsumen

• Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi;

• Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha;

• Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.

Page 32: ppt uud

UU Hak Konsumen

• Pasal 4:• Hak konsumen adalah:• Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan

dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;• Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta

mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

• Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;

Page 33: ppt uud

UU Hak Konsumen• Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang

dan/atau jasa yang digunakan;• Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;• Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;• Hak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta

tidak diskriminatif;• Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau

penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;

• Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang undangan lainnya.

Page 34: ppt uud

UU Hak Konsumen

• Pasal 5:• Kewajiban konsumen adalah:• Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan

prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;

• Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;

• Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;• Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa

perlindungan konsumen secara patut.

Page 35: ppt uud

Pembahasan • Stevens Johnson Syndrome (SJS) merupakan suatu sindroma atau kumpulan gejala yang mengenai kulit, selaput lendir, dan mata dengan keadaan

umum yang bervariasi dari ringan sampai berat. Penyakit ini bersifat akut dan pada bentuk yang berat dapat menyebabkan kematian, oleh karena itu penyakit ini merupakan salah satu kegawat daruratan penyakit kulit.

• • Kejadian SJS di dunia cenderung meningkat. Penyebabnya belum diketahui dan diperkirakan dapat terjadi secara multifaktorial. Salah satu

penyebab yang dianggap sering ialah alergi sistemik terhadap obat. Di negara barat, beberapa obat yang ditemukan sering menjadi penyebab terjadinya sindroma ini adalah obat-obatan golongan Non Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID) dan sulfonamid.Di Indonesia sendiri tidak terdapat data pasti mengenai morbiditas terjadinya Stevens Johnson Syndrome.

• • Namun, berdasarkan data oleh Djuanda beberapa obat yang sering menyebabkan SJS di Indonesia adalah obat golongan analgetik/antipiretik

(45%),karbamazepin (20%), jamu (13.3%) dan sisanya merupakan golongan obat lain sepertiamoksisilin, kotrimoksasol, dilantin, klorokuin, dan seftriakson. Karena menimbulkan gejala yang serius secara akut,Stevens Johnson Syndrome seringkali dianggap sebagai suatu tindakan malpraktik medis oleh dokter kepada pasiennya. Padahal sesungguhnya SJS merupakan sindroma yang bisa terjadi kapan saja kepada pasien. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Stevens Johnson Syndrome dan bagaimana penanganan yang tepat apabila sindroma initerjadi pada pasien.

• • Malpraktek medik adalah kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim di pergunakan

dalam mengobati pasien atau orang yang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama.Yang dimaksud dengan kelalaian di sini ialah sikap kurang hati-hati,yaitu tidak melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati melakukannya dengan wajar,atau sebaliknya melakuakn apa yang seseorang dengan sikap hati-hati tidak akan melakukannya dalam situasi tersebut.Kelalaian di artikan pula dengan melakukan tindakan kedokteran di bawah standart pelayanan medic.

• Untuk malpraktek dokter dapat dikenai hukum kriminal dan hukum sipil. Malpraktek kedokteran kini terdiri dari 4 hal : (1) Malpraktik kriminal, (2) Malpraktik secara etik, (3) Tanggung jawab sipil, dan (4) Tanggung jawab public.

• Pada kasus diatas, kemungkinan besar dokter sudah melakukan sesuai standar operasional yang sudah ditetapkan. Namun karena kondisi pasien yang tidak diketahui sebelumnya memiliki sensitivitas pada obat yang diberikan sindrom ini dapat terjadi kapan saja pada setiap pasien tanpa di duga sebelumnya, maka keluarga pasien yang merasa keadaan pasien menjadi lebih buruk dari sebelumnya mengira bahwa dokter salah memberikan terapi dan merupakan tindak malpraktik. Serta adanya kemungkinan terjadinya Stevens Johnson Syndrome tetap ada meskipun telah dilakukan tes alergi sebelumnya,

Page 36: ppt uud

Kesimpulan • KESIMPULAN• • Didalam dunia medis, terdapat istilah resiko medis. Dimana setiap tindakan medis

mengandung resiko, serta dokter tidak dapat menjanjikan kesembuhan kepada pasiennya. Untuk kasus diatas sebaiknya sebelum meminta tindakan dokter menjelaskan kepada pasien terlebih dahulu tindakan yang akan dilakukan, tujuan tindakan tersebut serta resiko-resiko yang dapat muncul pada tindakan medis serta meminta persetujuan terhadapt tindakan tersebut, sehingga apabila terjadi komplikasi tersebut keluarga sudah siap dan dapat menerima hal tersebut.

• Pengertian akan kata ‘malpraktik’ itu sendiri pun harus jelas. Apakah pengertian terhadap malpraktek sudah benar atau belum. Apabila didapatkan kekeliruan, maka diluruskan dan dijelaskan juga keadaan sebenarnya dari pasien yang diakibatkan bukan dari prosedur pengobatan yang salah, melainkan kemungkinan adanya reaksi alergi pada obat-obatan tertentu yang diberikan. Keadaan SJS sendiri sulit dideteksi dan kemungkinan kejadian yang sangat kecil, sehingga apabila terdeteksi dini harus diperhatikan dengan benar pengkonsumsian obat-obatannya di masa yang akan datang karena serangan kedua akibat SJS akan lebih parah.