Upload
atho-illah
View
11
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kimia Dasar Tentang Reaksi Benzena
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PERCOBAAN XIII
“REAKSI ALDEHID dan KETON”
oleh :
Ibnu Atho’ Illah
NIM B42120845
Dosen Pembina :
Yuana Susmiati, S.TP, M.Si.
TEKNIK ENERGI TERBARUKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
DESEMBER 2012
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu gugus fungsi yang kita yaitu aldehid. Aldehid adalah suatu
senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada
sebuah atau dua buah atom hidrogen. Nama IUPEC dari aldehida
diturunkan dari alkana dengan mengganti akhiran “ana“ dengan “al“.
Nama umumnya didasarkan nama asam karboksilat ditambahkan dengan
akhiran dehida (Petrucci, 1987).
Aldehid dinamakan menurut nama asam yang mempunyai jumlah
atom C sama pada nama alkana yang mempunyai jumlah atom sama.
Pembuatan aldehida adalah sebagai berikut: oksidasi alkohol primer,
reduksi klorida asam, dari glikol, hidroformilasi alkana, reaksi Stephens
dan untuk pembuatan aldehida aromatik (Fessenden, 1997).
Salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari
alkohol primer. Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan
mengoksidasi aldehidnya menjadi asam karboksilat. Oksidasi
khrompiridin komplek seperti piridinium khlor kromat adalah oksidator
yang dapat merubah alkohol primer menjadi aldehid tanpa merubahnya
menjadi asam karboksilat (Petrucci, 1987).
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus
karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil.
Keton juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya
dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung atom
hidrogen yang terikat pada gugus karbonil (Wilbraham, 1992).
Pembuatan keton ynag paling umum adalah oksidasi dari alkohol
sekunder. Hampir semua oksidator dapat dipakai. Pereaksi yang khas
antara lain khromium oksida (CrO3), phiridinium khlor kromat, natrium
bikhromat (Na2Cr2O7) dan kalium permanganat (KMnO4) (Respati, 1986).
1
Reaksi-reaksi pada aldehida dan keton adalah reaksi oksidasi dan
reaksi reduksi. Reaksi oksidasi untuk membedakan aldehida dan keton.
Aldehid mudah sekali dioksidasi, sedangkan keton tahan terhadap
oksidator. Aldehida dapat dioksidasi dengan oksidator yang sangat lemah.
Sedangkan reaksi reduksi terbagi menjadi tiga bagian yaitu reduksi
menjadi alkohol, reduksi menjadi hidrokarbon dan reduksi pinakol
(Wilbraham, 1992).
Sifat-sifat fisik aldehid dan keton, karena aldehid dan keton tidak
mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi
ikatan hidrogen seperti pada alkohol. Sebaliknya aldehid dan keton adalah
polar dan dapat membentuk gaya tarik menarik elektrostatik yang relatif
kuat antara molekulnya, bagian positif dari sebuah molekul akan tertarik
pada bagian negatif dari yang lain (Fessenden, 1997).
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui perubahan dan reaksi reduksi yang terjadi pada
aldehida dan keton.
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
Aldehida merupakan salah satu jenis persenyawaan karbonil dan gugus
fungsionalnya adalah gugus aldehida. Aldehida dan keton keduanya mempunyai
gugus fungsi yang sama yakni gugus karbonil (C=O). Oleh sebab itu, aldehida dan
keton menjalankan reaksi yang sama pula. Dibawah ini merupakan gugus dari
aldehida dan keton.
Aldehida
O||
R C H
KetonR1 C R2
||O
Biasanya aldehida bereaksi lebih cepat daripada keton terhadap suatu reagen
yang sama. Ini disebabkan karena atom karbon karboksil dari keton. Aldehida
lebih mudah mengalami oksidasi daripada keton.
Contoh aldehida yang penting adalah formaldehyde (HCHO3), suatu gas
yang berbau merangsang. Biasa digunakan sebagai germisida dan fungisida pada
konsentrasi 37 - 40% dalam air (formalin), atau digunakan juga sebagai bahan
pensteril alat - alat operasi. Sedangkan sifat keton hampir menyerupai sifat
aldehida, hanya saja keton bersifat lebih polar karena kepolaran gugus
karbonilnya. Bau dari keton lebih enak daripada bau aldehida.
3
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
1.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah
Tabung reaksi
Pipet volume
Bola penghisap
Erlenmeyer atau beaker glass
Kapas
Bahan yang digunakan adalah
Acetaldehyde
Perak nitrat (AgNO3)
Natrium karbonat (Na2CO3) 10%
Natrium hidroksida (NaOH) 10%
Natrium hidrosulfat (NaHSO4)
Larutan fehling
Aceton
2.1 Prosedur Kerja
1. Acetaldehyde
A. Reduksi larutan perak amonikal
1. Masukkan 1 ml larutan acetaldehyde kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 4 tetes larutan perak amonikal,kocok.
3. Panaskan dalam beakerglass yang sudah berisi aquades 20 -25 ml
dengan suhu 70 oC dan amati perubahannya.
4. Ulangi percobaan sekali lagi.
4
B. Reduksi larutan fehling
1. Masukkan 1 ml acetaldehyde pada tabung reaksi.
2. Tambahkan 2 tetes larutan fehling dan kocok larutan tersebut.
3. Kemudian panaskan seperti oada percobaan A, amati
perubahannya.
4. Jika perubahan yang terjadi nampak kurang jelas, tambahkan
larutan NaCO3 10% sebanyak 5 tetes, amati perubahannya.
5. Ulangi percobaan sekali lagi.
C. Pembuatan resin atau pendamaran
1. Masukkan 1 ml acetaldehyde kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml NaOH 10%,tutup menggunakan tisu atau kapas.
3. Kemudian panaskan dengan menggunakan beaker glass yang sudah
diisi aquades. Amati perubahan yang terjadi.
4. Ulangi percobaan sekali lagi.
2. Keton
1. Masukkan 1 ml aceton.
2. Tambahkan 0,5 ml NaHSO4 pekat kedalam tabung reaksi, kocok.
Amati perubahan yang terjadi.
3. Kemudian panaskan larutan tersebut (seperti pada percobaan
aldehida)
4. Selanjutnya dinginkan, amati perubahan yang terjadi.
5. Ulangi percobaan sekali lagi.
5
BAB 4
ANALISA DATA dan PEMBAHASAN
6
BAB V
PENUTUP
7