Upload
hidayatullah
View
891
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
PRAKTIKUM EKSTRAKSI ENZIM
A. Latar Belakang
Menurut Bienkiewiez (1983) bahwa proses pengikisan protein dikerjakan
dalam cairan yang sama dengan proses pembuangan kapur. Proses ini merupakan
penghilangan akhir dari komponen kulit yang bukan collagen,meliputi protein
globular, elastin dan sisa struktur sel. Dahulu proses pengikisan protein
menggunakan bahan enzim dari produk alami (kotoran dan urine). Jumlah enzim
yang digunakan untuk bating adalah sangat kecil bila dibandingkan dengan berat
kulit. Proses enzimatik harus dikontrol dengan hati-hati, karena dalam waktu yang
lama akan membahayakan terhadap kulit. Pengunaan enzim berlebihan dan
penambahan temperatur menyebabkan protein banyak yang hilang, kulit akan
menjadi spongy atau kosong (losse grain). Operasi pengikisan protein pada kulit,
membuat fibril collaagen terpisahkan, akibatnya sulit dikontrol dan belum ada
metode yang tepat untuk mengontrolnya.
Adapun tujuan dari proses bating :
1. Melemaskan anyaman serat.
2. Melarutkan protein non kolagen diantara serat kulit.
3. Menormalkan kebengkakan kulit karena basa dengan enzym yang spesifik.
Faktor yang berpengaruh pada proses bating :
1. Suhu : suhu normal antara 30-37 0C, optimum pada 37 0C. Untuk bahan bating
asam 20-25 0C, optimum pada 25 0C.
2. Waktu : semakin lama semakin banyak protein yang larut, semakin lembek
kulitnya. (30’-60’).
3. pH : 8-8,5 ; bahan bating asam : 4,5-5
4. Kosentrasi bahan bating : tergantung nilai enzym dan satuannya.
Bahan Kimia Bating
Ada tiga kelompok bahan bating :
1. Bahan bating lemah (weak bating agent) : 500 – 1000 LVU
2. Bahan bating menengah (medium bating agent) : 1000 – 1500 LVU
3. Bahan bating kuat (strong bating agent) : 1500 – 2000 LVU
Bahan bating patent terdiri dari 3 komponen, yaitu :
1. Enzym, yaitu bahan katalis biologi yang mengatur reaksi tanpa mengalami
perubahan sendiri. Enzym yang aktivitasnya khusus pada protein disebut protease.
2. Serbuk kayu sebagai zat pembawa (carrier).
3. Garam-garam amonium.
4. Garam-garam netral sebagai bahan buffer.
5. Bahan deliming.
Kontrol Bating
1. Thumb test
Bila kulit bagian nerf ditekan, akan membekas, dan lama kembalinya.
2. Air permeability test
Bagian kulit yang tipis, dibuat kantong (digelembungkan) dengan tangan, ditekan
kuat, jika terjadi gelembung udara kecil pada kantong, maka bating dianggap
cukup.
Enzim ialah sejenis protein yang bertindak sebagai mangkin organik yang dapat
mengawal atur serta mempercepatkan tindak balas biokimia dalam sel.
Enzim terbina daripada protein yang dihasilkan oleh sel hidup.Tindakan enzim
spesifik. Setiap jenis enzim hanya bertindak balas dengan substrat tertentu sahaja.
Contoh: enzim sukrase hanya boleh berindak balas dengan sukrosa tetapi tidak boleh
bertindak balas dengan maltosa walaupun kedua-duanya adalah gula. Tindak balas enzim
boleh berbalik. Arah tindak balas bergantung kepada jumlah substrat dan hasil yang ada.
Tindak balas penguraian lemak akan berlaku dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri
sehingga keseimbangan tercapai antara kedua-dua substrat. Enzim diperlukan dalam
kuantiti yang kecil. Sedikit enzim akan memangkinkan satu bilangan besar tindak balas
biokimia yang sama. Enzim tidak boleh dimusnahkan selepas tindak balas biokimia
selesai. Oleh itu, enzim boleh digunakan berulang kali. Suhu optimum bagi tindak balas
enzim ialah pada 37oC.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Untuk mengekstraksi enzim dari pankreas hewan
C. Materi Praktikum
a. Alat
1. Saringan
2. Pisau atau Gunting
3. Gelas Beker
4. Termometer
5. Gelas Arloji
6. Neraca Analitik
7. Pengaduk kaca
b. Bahan
1. Pankreas
2. ZA
3. Aquades atau Air
4. Serbuk kayu
c. Langkah Kerja
1. Serbuk kayu disaring melalui dua kali penyaringan
2. Pankreas dicacah sehalus mungkin
3. Serbuk kayu yang telah disaring dicampur dengan pankreas dalam gelas beker
dengan rasio 2:1, 2 untuk serbuk kayu dan 1 untuk pankreas.
4. Memanaskan campuran tersebut dibawah panas matahari dengan suhu 37-
40oC hingga kadar air yang dimiliki adalah sejumlah 10%.