Upload
tunjung-bayu-hernawan
View
114
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB. I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Energi yang berada di bumi ini tidak dapat dihancurkan ataupun
dilenyapkan tetapi suatu energi hanya dapat di ubah dalam bentuk yang lain atau
biasa disebut di konversi misalnya seperti energi kimia diubah menjadi energi
listrik. Makhluk hidup membutuhkan energi untuk dapat melanjutkan hidup di
dunia. Dengan energi, semua makhluk hidup dapat melaksanakan semua
kegiatannya seperti bergerak, bernafas dan lain-lain.
Pada bumi ini terdapat berbagai macam bentuk energi. Salah satunya
adalah energi yang berasal dari minyak fosil yang ada di dalam perut bumi.
Namun energi fosil tidak dapat diperbaharui dalam waktu cepat. Sedangkan
sumber energi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini berasal
dari minyak fosil. Apabila tidak diantisipasi sejak dini, maka kemungkinan besar
akan terjadi krisis energi yang akan melanda kehidupan. Padahal energi sangat
diperlukan untuk kelangsungan hidup.
Oleh dikarena itu, diperlukan suatu pengubahan energi-energi yang ada
menjadi energi yang dibutuhkan seperti energi listrik atau energi panas. Salah
satu bentuk pengubahan energi ini seperti pemanfaatan energi yang berada dalam
biomassa (sekam padi, tongkol jagung dsb) diubah menjadi gas sehingga gas
tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari. Selain itu, pembakaran
biomassa dapat dimanfaatkan lebih banyak dengan cara pembakaran yang tidak
sempurna. Proses tersebut biasa disebut proses gasifikasi dapat terjadi apabila
biomassa telah diproses di dalam alat yang bernama gasifier. Selain, output gas
hasil proses gasifikasi dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energy panas
karena mengandung gas NH3, H2O, CO dan masih banyak akan tetapi uran dan
dioxin yang berbahaya. Keungulan proses gasifikasi adalah Mampu
menghasilkan produk gas yang konsisten yang dapat digunakan sebagai
pembangkit listrik, Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu
bara, minyak berat, biomassa, berbagai macam sampah kota dan lain sebagainya,
Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai
lebih tinggi. Dan juga akhir-akhir ini juga sering bahkan banyak sampah
menumpuk di tempat umum, gasifikasi dapat menjadi solusi untuk mengurangi
pencemaran lingkungan dan memperoleh energy biomassa lebih besar. Sebelum
bahan biomassa menjadi gas NH3 perlu tahapan-tahapan yang menyertainya
seperti pengeringan, pirolisis, reduksi. Oleh karena itu sebagai mahasiswa Teknik
Pertanian perlu memahami bagian-bagian dan fungsi dari komponen gasifier serta
cara pengoperasian alat gasifier.
B. TUJUAN
1. Mengetahui bagian-bagian dari Updraft gasifier beserta fungsinya
masing-masing,
2. Mengetahui proses yang terjadi didalam gasifikasi biomassa,
3. Dapat mengoperasikan Updraft gasifier dengan bahan bakar sekam.
C. MANFAAT
1. Dapat membuat praktikan mengetahui bagian dan cara kerja dari
Updraft gasifier.
2. Dapat mengetahui macam-macam gasifier.
3. Dapat menggunakan gasifier dengan baik dan benar.
BAB. II
TINJAUAN PUSTAKA
Gafisikasi merupakan proses konversi bahan bakar padat atau cair
menjadi bahan bakar gas dengan pemanasan dalam sebuah media gasifikasi
seperti udara, oksigen atau uap. Tidak seperti pada pembakaran, dimana oksidasi
terjadi secara sempurna dalam satu tahap, gasifikasi mengkonversi energy kimia
dari karbon dalam biomassa menjadi gas yang mudah terbakar dalam dua tahap.
Gas yang dihasilkan tersebut dapat lebih mudah dimanfaatkan disbanding dengan
bimassa aslinya (McKendry, 2002)
Menurut Red (1988) gasifikasi dapat berupa proses langsung
(menggunakan udara atau oksigen untuk memproduksi panas melalui reaksi
eksostermis) atau tidak langsung (mentransfer panas ke dalam reaktor yang
berasal dari luar). Gas yang diproduksi bisa digunakan untuk keperluan industry
atau rumah tangga, untuk menjalankan mesin untuk mendapatkan listrik, atau
membuat bahan bakar sintetis.
Gasifier memiliki beberapa jenis yaitu Gasifier unggun tetap (Fixed bed
gasifier) menggunakan sejumlah bahan padat dimana udara dan gas dapat lewat
baik ke atas maupun ke bawah. Jenis ini merupakan tipe yang paling sederhana
dan hanya digunakan untuk aplikasi dalam skala kecil. Yang termasuk dari jenis
ini adalah up, down dan cross draft gasifier. Down-draft gasifier dikembangkan
untuk merubah bahan bakar volatile (kayu, biomassa) menjadi gas dengan
kandungan tar rendah. Up-draft gasifier umum digunakan untuk gasifikasi
batubara dan bahan bakar non-volatil seperti arang batu-bara. Namun demikian,
karena tingginya kandungan tar-nya (5-20%) membuatnya tidak praktis untuk
bahan bakar motor. Kros-draft gasifier (Crossdraft gasifier) merupakan gasifier
yang paling sederhana dan paling ringan. Sedangkan gasifier unggun terfluidakan
(fluidized bed gasifier) lebih umum digunakan untuk skala besar dan gasifier
yang menggunakan partikel yang relatif kecil. Dalam hal ini udara dialirkan
dengan kecepatan tinggi sehingga bisa mengangkat partikel padatan. Gasifier
suspensi partikel (suspended particle gasifier) menggerakkan suspensi menuju
tungku panas, menyebabkan terjadinya pirolisa, pembakaran dan reduksi. Tipe ini
hanya digunakan untuk gasifiksi skala besar. Untuk selanjutnya hanya akan
dijelaskan lebih rinci mengenai gasifier unggun tetap (kros, up dan down-draft)
(Anonim 1, 2011).
Menurut (Pangmei dkk, 2007) secara umum, proses gasifikasi melibatkan
4 tahapan proses berupa drying, pirolisis, oksidasi parsial dan reduksi.
1. Pengeringan:Pada pengeringan, kandungan air pada bahan bakar padat
diuapkan oleh panas yang diserap dari proses oksidasi.
2. Pirolisis: Pada pirolisis, pemisahan volatile matters (uap air, cairan organik,
dan gas yang tidak terkondensasi) dari arang atau padatan karbon bahan
bakar juga menggunakan panas yang diserap dari proses oksidasi. Pirolisis
atau devolatilisasi disebut juga sebagai gasifikasi parsial. Suatu rangkaian
proses fisik dan kimia terjadi selama proses pirolisis yang dimulai secara
lambat pada T 700 °C. Komposisi produk yang tersusun merupakan fungsi
temperatur, tekanan, dan komposisi gas selama pirolisis berlangsung.
Proses pirolisis dimulai pada temperatur sekitar 230 °C, ketika komponen
yang tidak stabil secara termal, seperti lignin pada biomassa dan volatile
matters pada batubara, pecah dan menguap bersamaan dengan komponen
lainnya. Produk cair yang menguap mengandung tar dan PAH
(polyaromatic hydrocarbon). Produk pirolisis umumnya terdiri dari tiga
jenis, yaitu gas ringan (H2, CO, CO2, H2O, dan CH4), tar, dan arang.
3. Oksidasi (Pembakaran):Pembakaran mengoksidasi kandungan karbon dan
hidrogen yang terdapat pada bahan bakar dengan reaksi eksotermik,
sedangkan gasifikasi mereduksi hasil pembakaran menjadi gas bakar
dengan reaksi endotermik. Oksidasi atau pembakaran arang merupakan
reaksi terpenting yang terjadi di dalam gasifier. Proses ini menyediakan
seluruh energi panas yang dibutuhkan pada reaksi endotermik. Oksigen
yang dipasok ke dalam gasifier bereaksi dengan substansi yang mudah
terbakar.Hasil reaksi tersebut adalah CO2 dan H2O yang secara berurutan
direduksi ketika kontak dengan arang yang diproduksi pada pirolisis.
Reaksi yang terjadi pada proses pembakaran adalah:
C + O2→ CO2 + 393.77 kJ/mol karbon
Reaksi pembakaran lain yang berlangsung adalah oksidasi hidrogen yang
terkandung dalam bahan bakar membentuk kukus. Reaksi yang terjadi
adalah:
H2 + ½ O2→ H2O + 742 kJ/mol H2
4. Reduksi (Gasifikasi):Reduksi atau gasifikasi melibatkan suatu rangkaian
reaksi endotermik yang disokong oleh panas yang diproduksi dari reaksi
pembakaran. Produk yang dihasilkan pada proses ini adalah gas bakar,
seperti H2, CO, dan CH4. Reaksi berikut ini merupakan empat reaksi yang
umum telibat pada gasifikasi.
C + H2O → H2 + CO – 131.38 kJ/kg mol karbon
CO2 + C → 2CO – 172.58 kJ/mol
CO + H2O → CO2 + H2 – 41.98 kJ/mol
C + 2H2→ CH4 + 74.90 kJ/mol karbon
Salah satu cara untuk mengetahui proses yang berlangsung pada gasifier
jenis ini adalah dengan mengetahui rentang temperatur masing-masing proses,
yaitu (Anonim2, 2011):
a. Pengeringan: T > 150 °C
b. Pirolisis/Devolatilisasi: 150 < T < 700 °C
c. Oksidasi/pembakaran: 700 < T < 1500 °C
d. Reduksi: 800 < T < 1000 °C
Dengan unsur utama karbon, hidrogen dan oksigen.hampir semua jenis
biomassa dapat dipakai sebagai umpan gasifikasi. Tetapi agar prosesnya berjalan
lancar, ada persyaratan teknis yang perlu diperhatikan(Anonim2, 2011):
a. kadar air biomassa tidak lebih dari 30%
b. bentuk partikel mendekati bulat atau kubus, bukan panjang atau pipih
c. ukuran partikel antara 0,5 - 5,0 cm
d. tidak banyak mengandung zat-zat anorganik
e. rapat massanya di atas 400 kg/m2
(Anonim 2, 2011).
Beberapa jenis termometer yaitu termometer cairan dan termometer
termokopel. Termometer cairan adalah termometer yang biasa digunakan sehari-
hari untuk menghitung suhu badan. Karena pada termometer ini terdapat kolom
kecil yang berisi cairan, biasanya raksa atau alkohol. Cairan ini mudah memuai
(kemampuan memuainya jauh melebihi kemampuan memuai gelas). Bila gelas
mendapatkan panas, maka cairan didalamnya akan memuai (volume bertambah).
karena gelas hampir tidak memuai, maka diameter kolom gelas hampir tidak
berubah. Akibatnya, pemuaian cairan menyebabkan kolom cairan bertambah
panjang. panjang kolom ini yang menjadi indikator suhu. Dengan mencantumkan
skala suhu disepanjang batabg gelas, maka suhu yang terukur dapat dibaca
dengan mudah. jenis termometer ini yang sangat terkenal adalah termometer
klinis (termometer demam). Termometer termokopel memberikan hasil bacaaan
yang lebih cepat daripada termometer gas. Termometer ini juga dapat mengukur
suhu yang berubah-ubah dengan cepat. Besaran termometrik pada termokopel
adalah beda tegangan listrik antara ujung-ujung dua logam yang bersentuhan. jika
dua logam berbeda disentuhkan, maka elektron bebas akan melewati titik
persentuhan atau titik kontak tersebut. Karena daya hantar listrik dua logam
berbeda maka elektron dapat mengalir dari satu logam ke logam lain sehingga
timbul kelebihan elektron di satu logam dan kekurangan elektron logam lain.
Akibatnya, muncul beda potensial antara ujung-ujung logam. Akibatnya, muncul
beda potensial antara ujung-ujung logam. Besarnya beda potensial tersebut sangat
bergantung pada suhu kedua logam (Anonim 3, 2010).
Prinsip kerja dari termokopel adalah, adanya perbedaan panas secara
gradien akan menghasilkan tegangan listrik, hal ini disebut sebagai efek
termoelektrik. Untuk mengukur perubahan panas ini gabungan dua macam
konduktor sekaligus sering dipakai pada ujung benda panas yang diukur.
Konduktor tambahan ini kemudian akan mengalami gradiasi suhu, dan
mengalami perubahan tegangan secara berkebalikan dengan perbedaan
temperatur benda. Menggunakan logam yang berbeda untuk melengkapi sirkuit
akan menghasilkan tegangan yang berbeda, meninggalkan perbedaan kecil
tegangan memungkinkan kita melakukan pengukuran, yang bertambah sesuai
temperatur. Perbedaan ini umumnya berkisar antara 1 hingga 70 microvolt tiap
derajad celcius untuk kisaran yang dihasilkan kombinasi logam modern.
Beberapa kombinasi menjadi populer sebagai standar industri, dilihat dari biaya,
ketersediaanya, kemudahan, titik lebur, kemampuan kimia, stabilitas, dan hasil.
Sangat penting diingat bahwa termokopel mengukur perbedaan temperatur di
antara 2 titik, bukan temperatur absolut (Anonim 4, 2010).
BAB.III
METODOLOGI
A. ALAT
1. Updraft Gasifier
2. Timbangan
3. Kompresor
4. Korek api
5. Termometer digital
6. Termokopel
7. Stop watch
8. Alat tulis
B. BAHAN
1. Sekam padi ( sekitar 3 Kg)
2. Arang (secukupnya)
3. Minyak tanah
C. CARA KERJA
Sekam padi ditimbang seberat 3 Kg. kemudian disiapkan arang lalu
diletakkannya pada sebuah tempat. Kemudian arang terebut disiram minyak
tanah lalu dibakar sampai membentuk bara, lalu arang tersebut dimasukkan
ke tabung gasifier, kemudian penutup gasifikasi ditutup agar asap dari arang
tidak keluar. Setelah itu sekam padi dimasukkan ke tabung gasifier lalu
kompresor udara dinyalakan sambil tabung gasifikasi ditutup dengan rapat
agar asapnya tidak keluar setelah itu ditunggu sampai asap yang keluar dari
saluran output berwarna kekuning-kuningan(tanda sudah terbentuknya gas
metan), bila sudah terjadi perubahan warna asapnya, lalu blower pada kompor
dinyalakan agar asap yang terbentuk dapat bergabung dengan baik, kemudian
dilakukan penyalaan dengan menggunakan tongkat yang ujungnya telah
dipasang semacam kain yang sudah diberi minyak tanah. Bila sudah terjadi
nyala api maka gas yang dihasilkan oleh proses gasifikasi berhasil. Setelah itu
dilakukan pencatatan suhu yang dihasilkan dari penyalaan kompor setiap 3
menit. Pencatatan ini dilakukan sampai api yang ada pada kompor padam.
BAB.IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBAR ALAT DAN FUNGSINYA
Bagian dan fungsinya :
1. Blower : membantu pembakaran
2. Tutup gasifikasi : membuang sisa pembakaran
3. Tabung : tempat proses gasifikasi
4. Tutup tabung : menutup tabung tempat gasifikasi
5. Saluran output : menyalurkan gas yang dihasilkan ke kompor
6. Kompor : tempat menggunakan gas hasil gasifikasi
7. Blower kompor : membantu menyampur gas
8. Termokopel : mengukur suhu yang dihasilkan pada gasifikasi
9. Kran intake : mengatur besar kecilnya udara yang masuk
B. DATA DAN GRAFIK PENGAMATAN
1. Data yang diperoleh :
t ( menit ) T1 ( 0C ) T2 ( 0C ) T (rata-rata)
0 167.4 86.16 126.78
3 188.1 97.6 142.85
6 202.7 132.4 167.55
9 261.8 201.5 231.65
12 294.4 298 296.2
15 294.9 287.6 291.25
18 368.2 351.5 359.85
21 387.9 383 385.45
24 454.3 415.8 435.05
27 482.6 467.9 475.25
30 474.3 433.8 454.05
33 424.1 399.8 411.95
36 370.6 360.2 365.4
39 341.7 308.8 325.25
42 283.2 232.5 257.85suhu rata-rata selama 42 menit 315.092
2. Grafik antara waktu VS suhu
0 5 10 15 20 25 30 35 40 450
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
Grafik antara waktu VS suhu rata-rata
Grafik antara waktu VS suhu rata-rata
waktu (menit)
suhu
rata
-rat
a (0
C)
C. PEMBAHASAN
Pada praktikum pengenalan gasifier ini dilakukan pengamatan terhadap
kinerja mesin gasifier dengan cara mengamati perubahan suhu pada daerah reaksi
pembakaran di mesin gasifier, suhu yang diamati yaitu pada kompor ( tempat
terjadinya pembakaran gas yang dihasilkan oleh proses gasifikasi )
Tahapan-tahapan pengoperasian gasifier ini dimulai dengan
membersihkan mesin gasifier dari sisa sisa arang yang terbakar pada bagian
penampung hasil pembakaran, setelah bersih kemudian kompresor dinyalakan
dan dipasang pada lubang inlet udara. Untuk penyalaan pertama dilakukan
pembakaran arang sebagai pengumpan panas, setelah arang menyala secara
keseluruhan, kemudian arang dimasukan kedalam tabung gasifier, lalu arang
dibiarkan agar memanaskan mesin gasifier dan mencapai suhu operasional,
setelah mencapai suhu 100ºC pada daerah reduksi bahan bakar sekam padi
seberat 3 Kg dimasukan kedalam lubang pemasukan. Setelah bahan baku
dimasukan maka lubang pemasukan ditutup rapat sehingga alat gasifikasi dapat
mulai berkerja. Setelan intake udara pada gasifier ini dibuka secukupnya. Pada
saat dilubang kompor muncul asap tebal berwarnya kekuning-kuningan yang
menandakan bahwa asap tersebut sudah siap dibakar, untuk memeriksa apakah
asap tersebut sudah bisa terbakar atau tidak dapat dilihat dengan menyulutkan api
pada lubang output tersebut. Secara keseluruhan asap dapat keluar melalui lubang
outlet karena didorong angin kompresor pada bagian kompor sehingga saat angin
kompresor melewati daerah yang sempit menciptakan perbedaan tekanan
sehingga gas-gas hasil proses gasifikasi dapat tersedot ke lubang kompor dan
terjadi penyampuran gas yang merata akibatnya dapat mengakibatkan api dapat
menyala.
Proses yang terjadi pada proses gasifikasi ada empat proses yaitu:
pengeringan, pirolisa, oksidasi dan reduksi. Pada proses pengeringan,
kandungan air pada bahan bakar padat diuapkan oleh panas yang diserap dari
proses oksidasi.Pada proses pirolisis, terjadi pemisahan volatile matters (uap air,
cairan organik, dan gas yang tidak terkondensasi) dari arang atau padatan karbon
bahan bakar juga menggunakan panas yang diserap dari proses oksidasi. Pirolisis
atau devolatilisasi disebut juga sebagai gasifikasi parsial. Suatu rangkaian proses
fisik dan kimia terjadi selama proses pirolisis yang dimulai secara lambat pada T
700 °C. Komposisi produk yang tersusun merupakan fungsi temperatur, tekanan,
dan komposisi gas selama pirolisis berlangsung. Proses pirolisis dimulai pada
temperatur sekitar 230 °C, ketika komponen yang tidak stabil secara termal,
seperti lignin pada biomassa dan volatile matters pada batubara, pecah dan
menguap bersamaan dengan komponen lainnya. Produk cair yang menguap
mengandung tar dan PAH (polyaromatic hydrocarbon). Produk pirolisis
umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu gas ringan (H2, CO, CO2, H2O, dan CH4),
tar, dan arang. Proses oksidasi atau pembakaran yaitu mengoksidasi kandungan
karbon dan hidrogen yang terdapat pada bahan bakar dengan reaksi eksotermik,
sedangkan gasifikasi mereduksi hasil pembakaran menjadi gas bakar dengan
reaksi endotermik. Oksidasi atau pembakaran arang merupakan reaksi terpenting
yang terjadi di dalam gasifier. Proses ini menyediakan seluruh energi panas yang
dibutuhkan pada reaksi endotermik. Oksigen yang dipasok ke dalam gasifier
bereaksi dengan substansi yang mudah terbakar.Hasil reaksi tersebut adalah CO2
dan H2O yang secara berurutan direduksi ketika kontak dengan arang yang
diproduksi pada pirolisis.Dan proses yang terakhir adalah proses reduksi atau
gasifikasi yang melibatkan suatu rangkaian reaksi endotermik yang disokong oleh
panas yang diproduksi dari reaksi pembakaran. Produk yang dihasilkan pada
proses ini adalah gas bakar, seperti H2, CO, dan CH4. Reaksi-reaksi tersebut
merupakan empat reaksi yang umum telibat atau terjadi pada proses gasifikasi.
Pada praktikum pengenalan gasifier ini juga mencatat perubahan suhu
pembakaran yang di ukur dengan mengunakan termokopel thermometer digital.
Pada praktikum ini pengukuran suhu dilakukan di bagian atas kompor. Pada
pengukuran suhu ini dimaksudkan agar dapat mengetahui suhu yang dapat
dicapai dari hasil pembakaran gas yang dihasilkan pada proses gasifikasi tersebut.
Dan dihasilkan suhu maksimal yang dapat dicapai oleh hasil pembakaran tersebut
adalah sekitar 475.25 0C . pada proses gasifikasi tersebut sekam padi sebanyak 3
Kg dapat digunakan untuk melakukan pembakaran selama kurang lebih 45 menit,
hal ini jauh lebih bermanfaat daripada mengunakan sekam padi untuk
pembakaran secara langsung. Karena secara keseluruhan pembakaran biomassa
sekam padi tersebut dapat menghasilkan suhu rata-rata selama 42 menit adalah
sekitar 315.1 0C.
Pada grafik antara suhu Vs waktu tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa selama kurang lebih 45 menit waktu pembakaran terjadi suhu maksimum
pada saat pembakaran pada menit ke-27 dengan suhu mencapai 475.25 0C atau
pada saat sebagian sekam padi sudah menjadi gas. Setelah melewati menit ke-27
suhu yang dihasilkan pada pembakaran gas hasil gasifikasi secara perlahan mulai
menurun sampai gas yang dihasilkan habis. Penurunan tersebut karena gas yang
dihasilkan pada proses gasifikasi mulai habis karena sekam padi yang merupakan
bahan bakar juga sudah dalam jumlah yang sedikit. Tetapi secara keseluruhan
pembakaran gas hasil proses gasifikasi ini dapat menghasilkan suhu rata-rata
sebesar 315.1 0C atau dapat dikatakan api yang dihasilkan dalam pembakaran
tersebut berwarna biru.
BAB.V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pada Updraft gasifier terdiri dari blower, tutup gasifikasi, tabung, tutup
tabung, saluran output, kompor dan blower kompor.
2. Pada saat terjadi gasifikasi biomassa terjadi beberapa proses yang sangat
penting untuk dapat terbuat gas yang bermanfaat seperti gas metan dan
hidrogen. Proses tersebut terbagi menjadi 4 proses yaitu proses
pengeringan, proses pirolisis, proses oksidasi dan proses reduksi.
3. Sebelum dilakukan proses gasifikasi, sebelumnya alat Updraft gasier
dibersihkan agar proses gasifikasi dapat berjalan dengan lancar. Setelah
itu diberikan bara arang untuk memulai pembakaran kemudian sekam
padi dimasukkan ke dalam alat gasifikasi, lalu blower dinyalakan dengan
penutup gasifikasi dan alat gasifikasi ditutup rapat. Pada saat proses
gasifikasi sekam padi sebesar 3 Kg dapat digunakan untuk proses
gasifikasi selama kurang lebih 45 menit. Dengan besar suhu rata-rata
sekitar 315.1 0C.
B. SARAN
Pada praktikum pengenalan gasifier ini tidak ada saran, sebab jalannya
praktikum sudah sangat baik dan untuk lebih baiknya lebih ditingkatkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1.2011. Jenis-jenis Gasifier Biomassa. Diakses pada senin, 2 april 2012
pada pukul 19.13 WIB. Url :
http://arie-kogamamel.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-gasifier-
biomassa.html
Anonim 2. 2011. Sekilas Teknologi Gasifier. Diakses pada Senin, 2 april 2012
pukul 19.20 WIB. Url : http://esptk.fti.itb.ac.id/herri/index.html
Anonim 3.2010. Jenis Termometer. Diakses pada senin, 2 april 2012 pukul 19.34
WIB. Url : http://www.pustakasekolah.com/beberapa-jenis-
termometer.html
Anonim 4, 2010. Prinsip Kerja Termokopel. Diakses pada senin, 2 april 2012
pukul 19.49 WIB. Url :
http://koponkworld.wordpress.com/2010/10/09/prinsip-kerja-termokopel/
McKendry, P.2002. Energy production from biomass (part3) : gasification
technologies. Bioresource technology. Vol. 83:55-65
Pengmei et al,2007. Dalam Artikel Pengaruh Suhu Reaktor dan Ukuran Partikel
Terhadap Karakterisasi Gasifikasi Biomassa Tongkol Jagung Pada Reaktor
Downdraft. Bambang Sudarmanta dan Kadarisman, 2009. Jurusan Fakultas
Teknologi Mesin Institut Teknologi Surabaya
Reed, T.B., Das, A., 1998. Handbook of Biomass Downdraft Gasifier Engine
System, Golden, CO:Solar Energy Research Institute, SERI/SP-271-
3022,140 pp
LAMPIRAN
Diakses pada selasa, 3 april 2012 pukul 19.08 WIB
Url :
Resume jurnal
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................