Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah

    1/6

    PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT HAPUSAN DARAH

    I. LATAR BELAKANG

    Hapusan darah dibuat untuk mengevaluasi keadaan umum suatu sampel darah. Seperti

    mengevaluasi kondisi eritrosit, leukosit, dan trombosit. Pembuatan preparat hapusan darah ini

    menggunakan suatu metode yang disebut metode oles (metode smear) yang merupakan suatu

    cara pembuatan sediaan dengan jalan mengoles atau membuat selaput (film) dari substansi yang

    berupa cairan atau bukan cairan di atas gelas benda yang bersih dan bebas lemak untuk

    kemudian difiksasi, diwarnai dan ditutup dengan gelas penutup.

    Alat alat yang dipakai haruslah bersih, kering, dan tidak berlemak. Salah satunya gelas

    objek. Gelas objek yang digunakan permukaannya harus rata dan licin. Glass penghapus dapat

    dibuat dari glass objek dengan menghilangkan sudut-sudutnya. Tebalnya lapisan darah

    tergantung dari besarnya tetesan darah, cepatnya kita menggeser glass penghapus, sudut antara

    glass penghapus dengan objek glass. Gerakan yang pelan dan sudut yang lebih kecil dari 300

    akan menghasilkan darah yang tipis.

    Leukosit tidak boleh bergerombol di bagian akhir dari hapusan. Bila ini terjadi maka

    distribusi dari macam-macam leukoit tidak representatif. Gerakan yang terlalu pelan atau glass

    penghapus yang kotor dapat menyebabkan kesalahan ini. Mengeringkan hapusan dengan segerapenting sekali. Bila tidak, maka eritrosit akan mengalami kerusakan (crenation) dan

    memudahkan terjadinya rouleaux atau penumpukan eritrosit.

    Film darah (sediaan oles) dapat diwarnai dengan berbagai macam metode termasuk

    larutan-larutan yang sederhana antara lain: pewarnaan Giemsa, pewarnaan acid fast, pewarnaan

    garam, pewarnaan wright, dan lain-lain. Pewarnaan Giemsa disebut juga pewarnaan

    Romanowski. Metode pewarnaan ini banyak digunakan untuk mempelajari morfologi sel-sel

    darah, sel-sel lien, sel-sel sumsum dan juga untuk mengidentifikasi parasit-parasit darah misal

    Tripanosoma, Plasmodia dan lain-lain dari golongan protozoa.

  • 8/10/2019 Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah

    2/6

  • 8/10/2019 Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah

    3/6

    4.

    Dipegang glass penghapus sehingga sampel darah berada pada sudut antara glass objek

    dan glass penghapus dengan sudt 30-450

    5. Dihapuskan glass penghapus kearah tetesan darah hingga menyentuhnya dan tetesan

    darah tadi akan merata pada ujung glass penghapus dan glass objek6. Digeser glas penghapus kearah yang bertentangan dengan arah pertama. Lalu tetesan

    darah tadi akan merata diatas glass objek sebagai lapisan yang tipis.

    7. Hapusan ini segera dikeringkan dengan menggerak-gerakkan di udara.

    8.

    Hapusan difiksasi dengan alcohol 96% selama 2 menit.

    9. Hapusan diwarnai dengan giemsa dan larutan buffer dengan perbandingan 1:3, biarkan

    selama 30 menit.

    10.Buang sisa cat kemudian bilas hati-hati dengan air mengalir

    11.Keringkan hapusan dengan menggerak-gerakkan di udara kemudian dibaca dengan

    mikroskop.

    12.Hapusan yang baik dapat ditutup dengan cover glas yang direkatkan dengan entelan agar

    preparat lebih awet.

  • 8/10/2019 Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah

    4/6

    VI. HASIL PENGAMATAN

    Hasil pengamatan preparat hapusan darah

    VII.PEMBAHASAN

    Hapusan darah yang baik adalah hapusan darah yang memiliki counting area dan sel

    darah dapat diamati dengan jelas. Untuk dapat teramati dengan jelas, hapusan harus dibuat tipis

    sehingga sel-sel darah tidak bertumpuk satu sama lain. Kualitas hapusan darah dipengaruhi oleh

    banyak faktor seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada latar belakang. Sehingga diperlukan

    latihan berulang-ulang untuk meningkatkan keterampilan dalam membuat preparat hapusan

    darah.

    Preparat hapusan darah yang dibuat pada praktikum ini dapat dikatakan cukup bagus

    karena memiliki counting area yang sel-sel darahnya tersebar merata dan tidak bertumpuk antara

    satu dengan yang lain. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa pada preparat yang

    dibuat dapat teramati sel-sel darah dengan baik yaitu eritrosit atau sel darah merah, leukosit atau

    sel darah putih, dan trombosit atau keeping darah.

    Eritrosit terlihat berwarna abu-abu, berbentuk bulat dan berwarna lebih terang di bagian

    tengahnya. Hal ini dikarenakan bentuk eritrosit yang bikonkaf sehingga bagian tengahnya yang

    lebih tipis dari bagian pinggir tampak lebih terang.

    Leukosit

    Eritrosit

    Trombosit

  • 8/10/2019 Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah

    5/6

    Leukosit berukuran lebih besar daripada eritrosit, sitoplasmanya terlihat berwarna bening

    dengan inti berwarna ungu. Bentuk inti daripada leukosit berbeda-beda berdasarkan jenis

    leukosit itu sendiri. Terdapat enam jenis leukosit yang dapat diamati pada hapusan darah tepi

    manusia yaitu;

    a. Eosinofil, inti biasanya terdiri dari 2 lobus, granula besar-besar, berbentuk bulat,

    berwarna , merah jingga, jumlahnya banyak saling berdekatan

    b. Basofil, berbentuk bulat, inti sukar dilihat sebab tertutup oleh granula, granula sangat

    besar bulat, berwarna ungu tua, jumlahnya banyak tetapi letaknya tidak begitu rapat,

    vakuol kadang-kadang tampak berwarna pucat di dalam sitoplasma

    c. Neutrofil Stab, Inti berbentuk seperti batang, bentuk ginjal atau huruf s, warna ungu

    tua, sitoplasma, kemerah-merahan, granula kecil-kecil halus, warna lembayung muda

    d.

    Segmen, bentuk bulat, inti terdiri dari 2-5 lobus, dihubungkan dengan benang

    kromatin, warna ungu tua, padat, sitoplasma kemerah-merahan, granula kecil-kecil,

    warna lembayung muda banyak tetapi terpisah

    e. Limfosit, bentuk bulat, inti besar, kromatin warna ungu tua, padat, sitoplasma terlihat

    sangat sedikit, berwarna biru tanpa granula

    f. Monosit bentuk tidak teratur, ukurannya paling besar, inti bervariasi biasanya

    berbentuk seperti ginjal, kromatin tersusun dalam untaian, warna lembayung muda.

    Platelet berwarna ungu gelap dan berukuran kecil.

    VIII. KESIMPULAN

    IX. DAFTAR PUSTAKA

    Oka, Tjokorda Gede.2007.Penuntun Praktikum Patologi Klinik.Bali

    Eosinofil Basofil Neutrofil

    Stab

    Neutrofil

    Segmen

    Limfosit Monosit

  • 8/10/2019 Praktikum Pembuatan Preparat Hapusan Darah

    6/6