11
KIMIA TERAPAN PRAKTIKUM PEMBUATAN SABUN COLEK XII IPA 5 ANGGOTA KELOMPOK :

Praktikum Sabun Colek Colek

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum kimia

Citation preview

Page 1: Praktikum Sabun Colek Colek

KIMIA TERAPAN

PRAKTIKUM PEMBUATAN SABUN COLEK

XII IPA 5

ANGGOTA KELOMPOK :

Page 2: Praktikum Sabun Colek Colek

A. TujuanPraktikan memahami proses pembuatan produk kimia berupa sabun.

B. Dasar Teoritis

Sabun colek krim detergen atau yang dikenal sebagai sabun colek merupakan bahan yang tak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan sabun colek tetap banyak menarik minat konsumen, meskipun banyak beredar jenis sabun colek yang lain, misalnya detergen bubuk.

Sabun colek detegen mempunyai bentuk lembek/pasta basah dan tidak kering menyebabkan mudah untuk digunakan, yaitu mudah ditakar serta mudah untuk membersihkan bagian-bagian yang sulit pada pakaian maupun bahan yang lain. Banyak sabun colek merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida ) pada suhu 80°-100°C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisisoleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun colek mentah.

Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan oleh pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu.  Sabun colek dapat dibuat pula dariminyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.

Bahan yang perlu dipersiapkan diantaranya adalah dedocyl benzene sulfonat (DBS), soda kaustik, soda abu, pewarna, STTP, parfum dan air. Beberapa bahan tersebut merupakan bahan-bahan di pasaran yang biasanya digunakan oleh pembuat sabun colek, selain itu masih terdapat bahan lain yang bisa dipakai sebagai bahan pengganti bahan-bahan tersebut, contohnya adalah STTP (Sodium Tripoly Phosphate) sebagai bahan penunjang.

a. Dedocyl Benzene Sulfonat (DBS)DDBS merupakan bahan aktif untuk pembuatan sabun colek sebagiankalangan menyebutnya dengan sebutan ABS (Alkyl Benzene Sulfonat). Bahan  ini mutlak ada pada sabun colek karena tanpa bahan ini, hasil akhir tidak bisa disebut sabun colek, dari segi penampakan dan fungsinya, tanpa DDBS busa tidak akan timbul dan daya bersihnya menjadi berkurang. Bahan ini merupakan cairan yang berwarna cokelat tua dan berfungsi sebagai pembersih degan cirikhas adanya busa yang banyak.

Page 3: Praktikum Sabun Colek Colek

Bahan ini cukup banyak tersedia di toko-toko kimia, namun bila tidak ada terdapat bahan lain yang dapat menggantikannya yaitu LABS (Linear AlkylBenzene Sulfonat) tetapi harganya lebih mahal dibandingkan DDBS.

b. Kaustik SodaKaustik soda berfungsi sebagai penetralisir sifat keasaman yangditimbulkan DDBS. Bahan ini berbentuk lempengan atau padatan yang tipis-tipis (flake). Sebelum direaksikan dalam adonan, flake tersebut harusdilarutkan dalam air. Jika larutan yang didinginkan berkadar 40 % maka perbandingan antara lempengan kaustik soda dengan air kurang lebih 40 : 60Berdasarkan perbandingan tersebut maka 40 gram lempengan kaustik sodadapat dilarutkan dengan air sebanyak 60 cc. Pembuatan larutan dalam jumlah besar dapat juga dilakukan asal memperhatikan perbandingannya. Kadar 40% tersebut merupakan kadar yang lazim digunakan.

Kaustik soda harus dilarutkan secara perlahan-lahan dan hati-hati karena mempunyai sifat yang cukup keras, caranya flake kaustik dimasukan kedalamair kemudian diaduk jika perlakuan tersebut terbalik akan menimbulkan percikan.pada saat flake kausatik dan air mulai tercampur, akan timbul reaksi panas, hal ini dikarenakan reaksi dari pelarutan bahan tersebut.

Larutan kausatik soda yang telah terbentuk dan siap digunakan selanjutnyadisimpan dalam ember plastik/botol, namun pada saat melarutkan danmenyimpannya jangan menggunakan wadah yang terbuat dari logam, karenalarutan kausatik soda bersifat korosif. Lama penyimpanan sebaiknya tidak lebih dari seminggu jika melewati waktu tersebut maka akan timbul endapandan reaktivitasnya menurun.

c. Soda Abu (soda ash)Soda abu berbentuk bubuk dan berwarna putih, fungsinya untuk meningkatkan daya bersih (sebagai bahan penunjang), namun penambahansoda abu dengan tujuan untuk menaikkan daya bersih sabun colek tidak  boleh terlalu banyak karena dapat menimbulkan rasa panas ditangan saatmencuci, oleh karena itu dalam pemyusunan formula jumlah abu dibatasi maksimal 7%.

d. Pewarna dan ParfumKedua bahan ini tergolong sebagai bahan tambahan, meskipun bahan ini tidak akan mengurangi fungsi sabun colek tetapi keberadaannya dapat meningkatkan daya

Page 4: Praktikum Sabun Colek Colek

tarik terhadap konsumen. Sabun colek yang berwarna asli cokelat muda dan berbau seperti tanah tidak akan menarik bagi konsumen.

Sementara parfum yang paling disukai konsumen adalah aroma jeruk lemon, pemakaian aroma seperti itu diharapkan dapat menghilangkan bau amis pada peralatan dapur.

e. AirAir merupakan bahan pokok dalam pembuatan sabun colek, tanpa air reaksi pada pembuatan sabun colek tidak akan sempurna.Disampingitu,air  juga dapat mengontrol kekentalan sabun colek sehingga kekentalannya pas. Air yang digunakan sebaiknya telah mengalami proses demineralisasi

f. STTPSTTP yang biasa disebut Sodium Tripoly Phosphat tidak suatu keharusan, boleh ditambahkan boleh tidak. STTP menimbulkan efek positif yaitu air limbahnya dapat menyuburkan tanaman.Sebelum sabun colek dikemas harus dilakukan kontrol kualitas terhadap kekentalan, potensi busa, kehalusan, kecepatan mengering dan potensi mengeluarkan cairan.

C. Alat dan bahan

1.Alat 

a) Gelas ukur 100 cc

b) Ember plastik 1 buah

c) Pengaduk kaca 1 buah

d) Beker gelas 3 buah

e) Magnetic steares 2 buah  2. Bahan : 

a) Causatic soda (soda api) 15 gram 

b) STTP 15 gram

Page 5: Praktikum Sabun Colek Colek

c) Soda ash 35 gram

d) ABS 100 gram

e) Parfum

f) Pewarna

g) CMC 30 gr 

h) Aquadest 200 ml

D. Skema Kerja

Page 6: Praktikum Sabun Colek Colek

E. Data Pengamatan

Perlakuan Hasil Pengamatan1.Causatic soda 15 gr + air dingin 50 cc  Larutan menjadi jernih setelahdiaduk,

larutan panas2.STTP 15 gr + air dingin 50 cc Larutan menjadi jernih setelah diaduk 3.Soda ash 35 gr + air dingin 100 cc  Larutan awalnya seperti larutan kapur

tapi lama kelamaan setelah diaduk menjadi jernih

No 3 + CMC 10 gr   Larutan menjadi buburNo 1 + 2 dicampur ke ember plastik   Larutan menjadi jernihNo 1+2+3 No 1+2+3 + ABS 100 gr  Larutan menjadi bubur danagak encer

Campuran + pewarna kuning Campuran menjadi bubur yang agak encer 

Campuran + pewangi Campuran menjadi kental, berwarna kuningSabun colek menjadi wangi

Tabel uji kualitas

Macam-macam uji   Sabun colek di pasaran Sabun colek buatan sendiri

Uji menghasilkan cairan

Kering Agak melumer dan mengeluarkan cairan

Uji kekentalan Terlalu kental dan kasar Kental dan halusUji potensi busa Tinggi busa 13 cm Tinggi busa 14 cm

F. Analisis data dan Pembahasan

 Pada pembuatan sabun colek colek hal yang pertama kali dilakukan adalah menuangkan Causatic soda + air dingin , pada saat penuangan sebaiknya air dingin terlebih dahulu karena causatic soda memiliki sifat yang keras, apabila terbalik akan timbul percikan. Kemudian menuangkan STTP + air dingin. STTP adalah sebagai bahan penunjang sehingga apabila tidak ditambahkan juga boleh, kemudian soda + air dingin . Pada saat penambahan air dingin tidak boleh terlalu banyak karena apabila terlalu banyak sabun colek colek akan menjadi encer, setelah diaduk ditambah CMC. CMC berfungsi sebagai penstabil suspensi / pengentalsehingga pada saat ditambahkan CMC adonan menjadi bubur yang kental, kemudian campuran 1,2,3 dituang kedalam Waskom yang besar sambil diaduk,

Page 7: Praktikum Sabun Colek Colek

setelah itu ABS 100 dicampur kedalam campuran adonan tersebut. ABS berperan penting dalam pembuatan sabun colek colek sehingga kadar ABS sebaiknya lebih dari 9 % agar sabun colek colek yang dihasilkan akan mempunyai penampakan yang halus dan busanya banyak. Pada saat penambahan ABS terjadi reaksi yang disebut saponifikasi. Sabun colek colek yang sudah ditambahkan ABS berwarna cokelat muda agar sabun colek colek kelihatan lebih menarik dan wangi sabun colek colek ditambahkan pewarna berwarna kuning dan parfum.

Sabun colek colek sudah jadi kemudian dilakukan berbagai uji antaralain : 

a) Uji mengeluarkan cairan 

b) Uji potensi busa

c) Uji kekentalan

Pada saat uji mengeluarkan cairan sabun colek colek buatan kami tidak mengeluarkan cairan, sama halnya seperti sabun colek colek pasaran. Hal ini dapat disebabkan karenan kandungan air yang digunakan tidak terlalu banyak.

Pada saat uji potensi busa, sabun colek colek di pasaran tidak terlalu banyak busanya dibanding sabun colek buatan kami yang busanyacenderung banyak, sabun colek colek yang baik adalah sabun colek colek yang menghasilkan busa lebih banyak. Selain itu sabun colek buatan kami lebih sulit larut dibanding sabun colek stansar karena sabun colek buatan kami tidak diberi garam sebagai pengental. Dalam pembuatan sabun colek colek garam berfungsi sebagai pengental. Idealnya garam yang digunakan sebagai pengental adalah garam industri, tetapi karena pembeliannya harus dalam skala industri maka penggunaanya dapat diganti dengan garam pasar / garam CMC.

Pada saat uji kekentalan sabun colek di pasaran terlalu kasar dan terlalu kental sedangkan sabun colek buatan kami kental dan halus. Pada dasarnya kekentalan halus suatu sabun colek dipengaruhi oleh garam dan ABS, apabila garam terlalu banyak maka sabun colek akan cenderung kasar . Kadar ABS sabun colek buatan kami adalah 100 gram atau 10 % sehingga sudah memenuhi di pasaran dimana kadar ABS tidak boleh kurang dari 9 %.

G. Simpulan dan Saran

Page 8: Praktikum Sabun Colek Colek

1. Simpulan 

a) Uji menghasilkan cairan sabun colek di pasaran cenderung kering,dibandingkan sabun colek buatan kami yang melumer ketika didiamkan.

b) Uji potensi busa sabun colek di pasaran busanya tidak terlalu banyak dancepat larut sedangkan sabun colek buatan kami busanya cenderung banyak tetapi larutnya sulit.

c) Uji kekentalan sabun colek di pasaran terlalu kental dan kasar sedangkansabun colek buatan kami kental dan halus.

2. Sarana 

a) Sebaiknya dalam melakukan pengadukan secara rata dan pengadukandilakukan secara terus menerus. 

b) Dalam memberi pewarna sebaiknya pewarna dilarutkan dalam air terlebih dahulu agar tidak menggumpal