Upload
era-lafrana
View
113
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
termokimia
Citation preview
Percobaan II. Tujuan
Menguji reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
II. Alat dan Bahan
ALAT UKURAN JUMLAH BAHANTabung reaksi Besar 4 buah Kristal Ba (OH)2 .8 H20Thermometer 2 buah Kristal ammonium kloridaSpatula 1 buah Larutan HCL 2 M
Pita Magnesium
III. Dasar TeoriPerubahan entalpi adalah kalor reaksi yang terkandung dalam metri pada tekanan tetap. Perubhan entalpi terjadi karena adanya perpindahan energy antara system dan lingkungan. System adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian dan pengamatan dalam suatu reaksi, sedangkan lingkunga adalah segala hal yang beraa di luar system. Berdasarkan adanya perpindahan energy dari system ke lingkungan atau sebaiknya, dibedakan menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan atau melepaskan kalor. Reaksi ini terjadi karena adanya perpindahan energy dari system ke lingkungan. Akibat dari pelepasan kalorini, entalpi dari suatu reaksi menjadi berkurang sehingga perubhan entalpinya berharga negative. Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap kalor. Reaksi initerjadi karena adanya perpindahan energy dari lingkungan ke system. Akibatnya entalpi dari suatu reaksi akan bertambah sehingga perubhan entalpinya berharga positive.
IV. Cara Kerja1. Mausukkan 3 ml larutan asam korida (HCl) 2M ke dalam sebuah tabung
reaksi, kemudian tambahkan 2 cm potongan pita magnesium. Amati perubahan yang terjadi dan ukur suhu akhir.
2. Masukkan Kristal barium hidroksida (Ba(OH)2.8 H2O) sebanyak 2 spatula, tambahkan kristak ammonium klorida (NH4Cl) sebanyak 2 spatula adauk campuran tersebut kemudian tutuplah dengan sumbat kare, pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan beberapa saat, buka tabung dan cium bau yang timbul.
V. Data Pengamatan
Nomor Sistem Reaksi Pengamatan Suhu ReaksiReaktan 1 Reaktan 2 Tambah
DinginTambah Panas
1 HCl Pita magnesium
2 (Ba(OH)2. 8H2O
NH4Cl
VI. Pembahasan
o Larutan asama klorida yang dimasukkan dalam sebuah tabung reaksi dan dicampur dengan pita magnesium akan mengalami kanaikan suhu menjadi tambah panas. Suhu awal HCl adalah 330C namun ketika dicampur dengan pita magnesium menjadi 520C dan timbul gelembung. Sehingga hasil yang didapatkan mengacu pada reaksi eksoterm. Karena dari teori yang telah kita pelajari bahwa reaksi eksoterm memiliki ciri-ciri salah satunya adalah suhunya semakin meningkat dan terjadi pelepasan kalor.
o Kristal barium hidroksida (Ba(OH)2. 8H2O) sebanyak 2 spatula dan dicampur dengan kristal ammonium klorida (NH4Cl) sebanyak 2 spatula dalam tabung reaksi akan mengalami penurunan suhu. Setelah didiamkan beberapa saat tercium bau yang tidak enak. Peristiwa ini termasuk dalam reaksi endoterm karena suhu bertambah dingin dan menyerap panas.
VII. Pertanyaan1. Apakah yang dimaksud system dari percobaan di atas?
System adalah reaksi atau tempat yang dijadikan titik pusat perhatian.
2. Apakah yang dimaksud dengan lingkungannya? Lingkungan adalah semua hal yang menunjang system, atau dengan
kata lain semua hal dari luar system.3. Tergolong reaksi eksoterm atau endoterm percobaan di atas?
Pada larutan HCl yang dicampur dengan pita magnesium merupakan reaksi eksoterm, karena melepas panas sehingga suhunya menjadi semakin naik.
Pada kristal (Ba(OH)2. 8H2O) dan dicampur dengan kristal ammonium klorida (NH4Cl) merupakan reaksi endoterm, karena menyerap panas.
4. Tuliakan persamaan termokimianya !2HCl + Mg MgCl2 + H2 ΔH = -2 NH4 Cl + Ba(OH)2 BaCl2 + NH3 + H2O ΔH = +
VIII. KesimpulanDari percobaan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa Reaksi Eksoterm reaksi kimia yang menghasilkan atau melepaskan kalor sehingga perubahan entalpinya menjadi negative. Hal itu terjadi karena pelepasan kalor yang menyebabkan suhu menjadi naik. Sedangkan Reaksi Endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap kalor sehingga perubahan entalpinya menjadi positif. Hal itu terjadi karena kalor dari lingkungan diserap oleh system.
IX. Daftar pustaka Buku Kimia penerbit Masmedia
Percobaan III. Tujuan
Penentuan perubahan entalpi reaksi netralisasi. Pada percobaan ini akan ditentukan perubahan entalpi pada reaksi antara larutan natrium hidroksida dan larutan asam klorida menghasilkan 1 mol air.
II. Alat dan Bahan
Alat Ukuran Jumlah BahanKalorimeter 1 set 2 NaOH 1 M 50 mL larutanGelas kimia 100 ml 1 buah Larutan HCl 1 M 50 mL larutanGelas ukur 100 ml 1 buahTermometer 1 buah
III. Dasar Teori
Setiap zat mengandung energi. Entalpi adalah energi yang terkandung di dalam zat.Perubahan seluruh energy zat di dalam reaksi disebut dengan perubahan entalpi reaksi.Panas reaksi adalah energi yang dilepaskan atau diserap bila jumlah mol masing –masing zat sama dengan koefisien reaksinya. Panas pembentukan adalah energy yang dilepaskan atau diserap pada pembentukan 1mol zat dari unsur –unsurnya.
Q= m x c x ∆T
∆ H = – q/mol
M = massa (gram)
c = kalor jenis air (4,2 J/g.oC)
∆T= perubahan suhu (0C)
Menurut Hukum Hess, banyaknya energy yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia tidak tergantung kepada jalannya reaksi, melainkan kepada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi.ada energi sistem, ada energi luar. Entalpi adalah energi sistem.
IV. Cara Kerja1. Ambil duah bua gelas ukur 100 mL isilah masing-masing dengan 50 mL
larutan NaOH 1 M dan 50 mL larutan HCl 1 M, lalu ukurlah suhu masing-masing.
2. Masukkan larutan ke dalam wadah calorimeter, tutup rapat dan amati kenaikan suhu reaksi, catat suhu optimal reaksi.
V. Data Pengamatan
Pengukuran 50 mL NaOH 1 M 50 mL HCl 1 M Campuran Keterangan
Suhu (0C) 310C 310C 360C
VI. PembahasanSuhu awal NaOH sebelum dicampurkan dengan HCl adalah 310C, sedangkan HCl diukur dengan thermometer suhunya 310C. Ketika NaOH dicampurkan dengan HCl ke calorimeter ternyata didapatkan suhu 360C. Untuk menghitung perubahan entalpi reaksi netralisasi dibutuhkan perhitungan untuk menentukan jumlah kalor terlebih dahulu dan setelah itu menghitung kalor penetralannya. Dengan rumus Q = m. c. ΔT Jika menentukan kalor netralisasi diperlukan perhitungan
ΔHn = QM .V .
VII. Pertanyaan1. Berapa massa campuran jika massa jenis campuran sama dengan massa jenis
air = 1 gram/ Ml
Massa campuran = 50 ml 1grml
+ 50 ml 1grml
= 100 gr
2. Hitunglah kalor yang dihasilkan dari reaksi penetralan 50 mL asam klorida 1 M dengan 50 Ml NaOH 1 M
Q = m. c. ΔT
= 100gr . 4,2 J g-1 0C-1 . 50 C = 2100 J = 2,1 kJ
3. Hitunglah kalor penetralan NaOH
ΔHn = QM .V
= −2,1kJ (20)
1.50ml mol(20)
=−42kJ
1000mlmol
= -42 kJmol
4. Tuliskan persamaan termokimianya!
NaOH + HCl NaCl + H2O …… ΔHn = -42 kJmol
VIII. Kesimpulan
Kita dapat menentukan entalpi reaksi dan jumlah kalor yang dibebaskan pada suatu reaksi dengan menggunakan rumus berikut ini : q= m x c x ∆T dan ∆ H = – q/mol. Perubahan entalpi reaksi yang di lepaskan atau diserap hanya bergantung kepada keadaan awal dan keadaan akhir. Semakin tinggi temperature reaksi makin cepat laju reaksinya. Perubahan kalor pada suatu zat atau system di tentukan oleh perubhan suhu, masa zat dan kalor jenis, kalor jenis adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat setinggi 1 k. Menghitung banyaknya kalor yang dibebaskan atau diserap berdasarkan suhu pada larutan yang masa dan kapasitas panas bahan kalori ternyata ditentukan.
IX. Daftar pustakahttp://ditateta.blogspot.com/2012/10/lembar-kerja-siswa-menentukan-perubahan.html
Percobaan IIII. Tujuan
Menentukan kalor pembakaran etanol
II. Alat dan Bahan
Alat Ukuran Jumlah Bahan VolumeGelas kimia 500 ml 1 Etanol 500 mlKaki tiga 1 Aquades 500 mlKasa 1Pembakar spritus
1
Thermometer 1Pengaduk 1
III. Dasar TeoriEntalpi pembakaran standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses pembakaran 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar (STP). Entalpi penguraian standar diberi simbol (ΔH◦
c) simbol d berasal dari kata combustion yang berarti pembakaran.Pembakaran selalu membebaskan kalor sehingga nilai entalpi pembakaran selalu negatif (eksoterm)
IV. Cara Kerja1. Timbang pembakar spritus bersumbudan kosng lalu isi dengan etanol sampai
terisi separuh dan timbang kembali serta catat masanya2. Isi gelas kimia 500 mL dengan 300 mL aquades lalu letakkan di atas kasa
berkaki tiga, ukur suhu air sebelum pemanasan3. Nyalakan pembakar spritus lalu gunakan untuk memamnaskan air dalam
gelas kimia sekitar 5 menit sambil diaduk4. Catat pengamatan suhu akhir5. Timbang kembali pembakar spritus setelah digunakan sebagai pemanas
V. Data Pengamatan
Massa (gram) Suhu (C0) air
Pembakar Spritus Kosong
Pembakar Spritus Berisi
Pembakar Spritus
Sebelum Pemanasan
Setelah Pemanasan
137 gr 181,5 gr 176,5 gr 300C 420C
VI. Pembahasan
VII. Pertanyaan1. Berapa massa etanol yang diserap?
181,5 – 176,5 = 5gr2. Berapa kalor yang diserap oleh air?
ΔT = T.akhir – T. awal = 420C – 300C = 120C
3. Berapa kalor pembakaran etanol ?Q = m. c. ΔT
= 300gr . 4,2 J g-1 0C-1 . 120 C
= 15.120 J Kalor pembakaran etanol¿massa
MrC2H 5OH = 5
46
= 15.120 . 546 . (46)
(5)
= 139.104 Jmol = -139,104
kJmol
4. Tuliskan persamaan termokimia!
C2H5OH + 3 O2 2 CO2 + 3 H2O ……. ΔH =-139,104 kJmol
5. Bandingkan hasil pembakaran secara eksperimen dengan kalor pembakaran secara teori
VIII. Kesimpulan
IX. Daftar pustaka