Pre Planning SAP Halusinasi Kelompok 2

8/18/2019 Pre Planning SAP Halusinasi Kelompok 2

1/12

PRE PLANNING

PENYULUHAN KESEHATAN HALUSINASI

DI RSJ PROVINSI JAWA BARAT

A. LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan nasional adalah terwujudnya masyarakat Indonesia

yang sehat dan mandiri dengan fokus membentuk manusia berkualitas.

Indikatornya adalah manusia yang mampu hidup lebih lama (Terukur dengan

umur harapan hidup), menikmati hidup sehat (terukur dengan angka

kesakitan), mempunyai kesempatan meningkatkan ilmu pengetahuan (Terukur

dengan angka melek huruf dan tingkat pendidikan), dan hidup sejahtera

(Terukur dengan tingkat pendapatan per kapita yang cukup memadaiatau

bebas kemiskinan). (Yayuk Farida aliwati dkk, !""# $ %).

&alah satu pencapaian kesehatan secara menyeluruh ialah kesehatan jiwa

seseorang, dimana tanpa adanya kesehatan jiwa pada diri seseorang maka

akan berdampak pada prilaku yang positif dan berdampak pada produktifitas

seseoaran akan berkurang bahkan tidak ada, sehingga akan berdampak pada

peningkatan pembangunan di suatu wilayah.

'erawatan psikiatriperawatan kesehatan jiwa merupakan proses dimana

perawat membantu indiidu atau kelompok dalam mengembangkan konsep

diri yang positif, meningkatkan pola hubungan antar pribadi yang lebih

harmonis serta agar berperan lebih produktif di masyarakat ( *orothy,

+acelia)

Tanpa ada perawatan kepada klien maka akan berdampak buruk pada

lingkungan di sekitarnya. &ehingga membutuhkan perhatian lebih baik oleh

keluarga, masyarakat disekitanya maupun pemerintah pada umumnya.

*ari masalah keperawatan jiwa yang di dapatkan di rawat jalan &-

proinsi jawa barat pada hari amis Tanggal // 0gustus !"// sebagian besar

ialah halusinasi, sehingga menarik perhatian kami untuk mengadakan

penyuluhan kepada keluarga dan klien tentang halusinasi.

/


2/12

1. NAMA KEGIATAN

A. Pengertian Kegiatan

'enyuluhan kesehatan jiwa halusinasi adalah suatu kegiatan

penyuluhan yang diberikan kepada keluarga yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan, sehingga akan berakibat pada sikap dan

prilaku keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien dan

merangkul klien sehingga klien dapat sembuh lebih cepat karena di

dukung oleh keluarga.

Rinian Kegiatan

/) 'ersiapan egiatan

a. &ebelum dilakukan persiapan untuk penyuluhan, telah dilakukan pendekatan lintas sektoral, pendekatan pada petugas kesehatan di

&- 'roinsi -awa arat terutama petugas di ruang awat -alan

&- 'roinsi -awa arat, pada tanggal // 0gustus !"//

b. 1empersiapkan alat2alat yang digunakan untuk penyuluhan

'enetapan waktu penyuluhan.

!) 'elaksanaan

egiatan penyuluhan dilakukan pada $

Pe!a"#anaan Pen$%!%&an Ke#e&atan Ji'a Ha!%#ina#i

N( Sa#aran Ke!%arga Ana"

/. Tempat awat -alan &- 'roinsi -awa arat

!. 3ariTanggal -um4at, /! 0gustus !"//

5. 'ukul "6.5" 7 /"."" 8I

#. 'enyaji 1ateri

9. 'embawa acara : 1oderator

;.


3/12

• 1enyiapkan susunan acara

penyuluhan

• 1engatur jalannya acara

penyuluhan

• 1embuka dan menutup

acara penyuluhan

• 1enyimpulkan hasil

penyuluhan

5 . in

dan mensosialisasikan adanya kegiatan penyuluhan tentang halusinasi.

'ada tanggal /! 0gustus !"// dilakukan penyuluhan tentang halusinasi di

ruang awat -alan anak &- 'roinsi -awa arat

5


4/12

). Pen$an*ang Dana

*ana diperoleh dari swadana mahasiswa ners.

. Penangg%ng Ja'a)

'enanggung jawab kegiatan adalah mahasiswa


5/12

SATUAN A3ARA PENYULUHAN

JIWA TENTANG HALUSINASI

RAWAT JALAN RSJ PROVINSI JAWA BARAT

'okok ahasan $ -iwa

&ub 'okok ahasan $ 3alusinasi

Tempat $ awat -alan &- 'roinsi -awa arat

'emberi 1ateri $ elompok II

&asaran $ eluarga yang datang membawa klien berobat di awat

-alan &- 'roinsi -awa arat

1. TUJUAN

a. Tujuan Instruksional ?mum (TI?)

&etelah penyuluhan selama /" menit, keluarga dapat memahami tentang

halusinasi.

b. Tujuan Instruksional husus (TI)

&etelah diberikan penyuluhan selama /9 menit, keluarga mampu$

• 1enyebutkan pengertian halusinasi.

• 1engetahui beberapa gejala dari halusinasi.

• 1engetahui beberapa jenis dari halusinasi.

• 1engetahui cara mengontrol halusinasi

-. METODA

a. +eramah

b. Tanya -awab

0. MEDIA

@iflet

9


6/12

. MATERI PENYULUHAN

Terlampir

4. KEGIATAN PENYULUHAN

NO TAHAP KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA WAKTU

/. 'embukaan 2 1engucapkan salam

2 1emperkenalkan diri

2 1enyebutkan maksud :

tujuan kegiatan

2 1enjawab salam

2 1endengarkan

= menit

!. Isi 2 0persepsi

2 1enyampaikan

materi

2 1emimpin diskusi

2 1endengarkan

2 1endengarkan

penyuluhan

2 1enjawab

pertanyaan

! menit

9 menit

9 menit

5. 'enutup 2 1enyimpulkan materi

2 1engucapkan salam

2 1emperhatikan dan ikut

menyimpulkan

2 1enjawab salam

9 menit

/ menit

5. EVALUASI

'ertanyaan $

/. 0pakah keluarga dapat menyebutkan pengertian halusinasi A

( ) ya ( ) tidak

!. 0pakah keluarga dapat menebutkan beberapa tanda dan gejala 3alusinasiA

( ) ya ( ) tidak

5. 0pakah keluarga dapat menyebutkan beberapa jenis halusinasi A

( ) ya ( ) tidak #. 0pakah keluarga dapat mengetahui cara mengontrol halusinasi A

( ) ya ( ) tidak

;


7/12

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG HALUSINASI

HALUSINASI

A. Pengertian

3alusinasi adalah persepsi panca indra tanpa rangsangan eksterna yang dapat

terjadi pada semua pengindraan dan pada saat kesadaran indiidu baik dan

penuh ( +ok dan 'ontein, /66% )

3alusinasi merupakan terganggunya persepsi sensori seseorang, dimana tidak

terdapat stimulus ( Yosep, iyus, !"/")

3alusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan

ransangan internal pikiran dan rangsangan eksternal (dunia luar). lien

memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau

rangsangan yang nyata misalnya $ klien mengatakan mendengar suara2suara

padahal tidak ada orang yang bicara.

A. Pr(#e# Tera*in$a Ha!%#ina#i

3alusinasi berkembang melalui empat fase, yaitu $

/. Fase 'ertama

lien mengalami stress, cemas, perasaan perpisahan, and kesepian yang

memuncak dan tidak dapat diselesaikan. lien mulai melamun dan

memikirkan hal2hal yang menyenangkan. +ara ini hanya menolong

sementara.

!. Fase edua

=


8/12

ecemasan meningkat, melamun dan berfikir sendiri jadi dominan. 1ulai

dirasakan ada bisikan yang tidak jelas. lien tidak ingin orang lain tahu ia

tetap dapat mengontrol.

5. Fase etiga

isikan , suara, isi halusinasi semakin menonjol, menguasai dan

mengontrol klien. lien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap

halusinasinya

#. Fase eempat

3alusinasi berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi

klien. lien menjadi takut, tidak berdaya, hilang kontrol dan tidak dapat

berhubungan secara nyata dengan orang lain dilingkungan.B. Tan*a6tan*a Ha!%#ina#i

/. icara senyum dan tertawa sendiri komat2kamit

!. erdiskusi sendiri

5. 'erasaan takut atau cemas yang berlebihan

#. urang bersoalisasi

9. 1engatakan mendengar suara, melihat, mengecap, menghirup dan

merasakan sesuatu yang tidak nyata

;. 1enarik diri

=. 1erusak diri sendiri, orang lain serta lingkungan

%. &ikap curiga, bermusuhan, sulit membuat keputusan, mudah marah dan

tersinggung

3. Jeni#6Jeni# Ha!%#ina#i

1. Ha!%#ina#i Pen*engaran

*engar suara yang membicarakan, mengejek, menertawakan, mengancam,

tetapi tidak ada sumbernya disekitar.

-. Ha!%#ina#i Peng!i&atan

1elihat pemandangan, orang , binatang, atau sesuatu yang tidak ada, tetapi

klien yakin ada.

0. Ha!%#ina#i Peng&i*%

1engatakan mencium bau kemenyan, bunga, dan lain2lain yang tidak

dirasakan oleh orang lain dan tidak ada sumber.

. Ha!%#ina#i Pengea7

%


9/12

1erasa mengecap sesuatu, rasa dimulut, tetapi tidak ada.

4. Ha!%#ina#i Pera)a

1erasa ada binatang merayap pada kulit tetapi tidak ada.

D. Cara mengontrol

timbulnya Halusinasi

1. Bant% /engena! &a!%#ina#in$a

a. ina hubungan saling percaya

b. *iskusikan kapan muncul, situasi yang menyebabkan (jika sendiri) isi,

frekuensi.

-. Mening"at"an "(nta" *engan rea!ita#

a. icara tentang topik yang nyata dan tidak mengikuti isi halusinasi.

b. icara dengan klien secara sering dan singkat

c. uat jadwal harian untuk menghindari kesendirian

d. 0jak bicara jika tampak klien sedang berhalusinasi

e. *iskusikan hasil obserasi andaf. antu menurunkan kecemasan dan ketakutan

g. Temani, cegah isolasi, dan menarik diri

h. Terima halusinasi klien tanpa mendukung dan menyalahkan. 1isalnya

saya percaya anda mendengar tetapi saya sendiri tidak mendengar

i. eri kesempatan untuk mengungkapkan.

j. Tetap hangat, empati, kalem dan lemah lembut

k. 1encegah klien melukai diri sendiri dan orang lain

l. @akukan perlindungan

m. ontak yang sering secara personal

6


10/12

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN

TENTANG HALUSINASI

A. TAHAP PERSIAPAN

'ada tanggal // 0gustus !"// pukul "6."" dilakukan lobbying dan

negosiasi dengan kepala ruangan rawat -alan &- 'roinsi -awa arat

oleh mahasiswa 'rofesi bahwa akan dilakukan kegiatan penyuluhan.

'embuatan materi2materi, leaflet dan 'lift +hart mengenai 3alusinasi.

'ada tanggal /! 0gustus 'ukul "%.5" dilakukan persiapan tempat

penyuluhan.

B. TAHAP PELAKSANAAN

egiatan dilaksanakan pada$

3ari $ -um4at

Tanggal $ /! 0gustus !"//

Tempat $ awat -alan &- 'roinsi -awa arat

8aktu $ /"."" 7 /".5" 8I

-alannya kegiatan$ 'embukaan oleh mahasiswa 'rofesi

'enyuluhan tentang 3alusinasi

Pe!a"#anaan Pen$%!%&an Ke#e&atan Ha!%#ina#i

N( Sa#aran Ke!%arga

/. 'enyaji 1ateri

!. 'embawa acara : 1oderator

5.


11/12

'embacaan doa

'enutupan kegiatan

egiatan dihadiri oleh keluarga pasien yang datang berobat di awat

jalan &- 'roinsi -awa arat

3. TAHAP EVALUASI

eluarga mengetahui tentang halusinasi

eluarga dapat menjawab pertanyaan yang diajukan seputar kebutuhan

halusinasi

eluarga aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang halusinasi

D. TAHAP TINDAK LANJUT

1emotiasi keluarga untuk memberikan dukungan kepada pasien dalam

menjalankan proses pengobatan.

@obbying dan pelaporan pada pihak awat -alan di &- 'roinsi -awa

arat untuk melakukan penkes tentang masalah kejiwaan dan

peningkatan pelayanan kesehatan pada pasien jiwa yang datang ke

awat -alan &- 'roinsi -awa arat

//


12/12

/!

Documents

Pre Planning SAP Halusinasi Kelompok 2