Upload
anggun-islamagesvi
View
224
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
garam mohr
Citation preview
PRELIMINARY STUDY
NAMA : Anggun Islamagesvi
NIM : 141424004
1. Apa perbedaan FeSO4 pada pembuatan garam mohr dan pembuatan besi (II)
sulfat?
Jawaban:
FeSO4 yang berbentuk larutan pada pada garam mohr, dicampurkan dengan garam
lain, barulah dikristalkan dan terbentuk garam kompleks berupa
(NH4)2Fe(SO4)2.6H2O(aq) (garam mohr). Sedangkan pada praktikum pembuatan garam
FeSO4 yang akan dilakukan, FeSO4 yang berebentuk larutan tidak dicampurkan
dengan garam lain melaikan langsung dikristalkan, dan terbentuklah Kristal garam
FeSO4 (garam besi).
2. Apa perbedaan reaksi menggunakan H2SO4 encer dengan yang pekat? reaksi
apa yg terjadi? Jawaban:
Asam sulfat akan bereaksi dengan logam yang terletak di sebelah kiri hidrogen dalam
deret volta. Asam sulfat merupakan oksidator kuat dalam kondisi pekat, maka apabila
akan membuat ion besi (II), yang digunakan adalah H2SO4 encer, agar Ion besi (II)
tidak teroksidasi oleh menjadi Fe (III) . Ion besi (II) dapat mudah dioksidakan
menjadi besi (III), karena bersifat zat pereduksi yang kuat. Semakin kurang asam
larutan tersebut semakin kecil kemungkinan teroksidasi menjadi besi (III) , bahkan
dalam suasana netral atau basa oksigen dari atmosfer pun masih bisa mengoksidakan
ion besi (II), maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin di simpan untuk
waktu yang agak lama. Karena reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm, maka
apabila menggunakan asam sulfat pekat reaksi lebih sulit dikendalikan, karna reaksi
dapat menghasilkan panas yang cukup tinggi. Dapat dilihat fHo feri sulfat yaitu
825.50 kJ/mol sedangkan fHo fero sulfat yaitu -929 kJ/mol..
3. Apa perbedaan dari feri dan fero sulfat?
Jawaban:
Fero sulfat (FeSO4) berasal dari oksidasi ion fe menjadi fe2+, sedangkan ferri sulfat
(Fe2(SO4)3) berasal dari oksidasi ion fe2+ menjadi fe3+. Fero sulfat adalah garam
berupa kristal hijau muda, garam ini digunakan untuk memberi warna hitam pada
teksitil dan untuk membuat tinta, zat ini juga digunakan sebagai desinfektan dan
pembersih air, garam fe2+ mudah teroksidasi di udara menjadi berwarna cokelat yang
menjadi fe 3+ yaitu feri sulfat, feri sulfat tidak mudah dilarutkan ke dalam air, jadi
yang cocok menjadi penjernihan air adalah fero sulfat, karena akan lebih mudah
mengambang atau tenggelam bersama kotoran.
4. Kapan terjadi pembentukan Fe2+ dengan Fe3+?
Jawaban:
Besi (II) dapat terbentuk dari reaksi pengoksidasian Fe+ menjadi Fe
2+ menggunakan
oksidator kuat seperti H2SO4, sedangkan besi (III) dapat terbentuk ketika besi (II) atau
Fe2+
teroksidasi kembali dan membentuk Fe3+
atau disebut oksidasi bertingkat.
5. Berapa H2SO4 yang dikomsumsi pada pembentukan Fe3+?
Jawaban:
Asam sulfat yang dibutuhkan untuk pembentukan ferri sulfat lebih banyak bila
dibandingkan dengan asam sulfat yang dibutuhkan untuk pembentukan ferro sulfat,
dengan perbandingan asam sulfat 3:2.
6. Bagaimana reaksi realnya?
Jawaban:
Reaksi pembentukan fero sulfat
Fe + H2SO4 FeSO4 + H2
Fe : SO4 = 1:1
Reaksi pembentukan feri sulfat
2Fe + 3H2SO4 Fe2(SO4)3 + 3H2
Fe : SO4 = 2:3
#kelebihan : 3/2 1/1 = 0,5
7. Apakah pada pH rendah terjadi pembentukan ferro sedangkan pada pH tinggi
terjadi pembentukan ferri?
Jawaban:
Benar , pada pH rendah akan terjadi pembentukan fero, hal ini karena larutan pada pH
rendah atau asam membuat Fe(II) tidak teroksidasi menjadi Fe(III). Sedangkan pada
kondisi pH yang netral dan tinggi atau basa akan membuat Fe (II) teroksidasi menjadi
Fe (III) yaitu ferro.