Presentase Pra Seminar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Seminar

Citation preview

Slide 1

Analisis Struktur Lapisan Bawah PermukaanDi Kelurahan Amparita, Kecamatan Teluk LimpoeKabupaten Sidenreng Rappang Oleh :ANDI GEMMY A.M.ARumusan MasalahRumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana struktur lapisan bawah permukaan berdasarkan ketebalan sedimen dengan menggunakan Mikrotremor Metode HVSR. Metode HVSR digunakan untuk mengolah rekaman mikrotremor dan atau rekaman seismogram dan memiliki hasil yang baik dalam memberikan informasi tentang efek tapak suatu daerah berdasarkan interpretasi kurva H/V.

Tujuan Penelitianmengetahui struktur geologi pada lapisan bawah permukaan .Mengetahui kecepatan gelombang mikrotremor pada lapisan sedimen

Batasan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini hanya dibatasi oleh : Lokasi Penelitian terletak di Kelurahan Amparita, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Sulawesi Selatan Pengukuran dilakukan di titik-titik yang telah di-grid dengan spasial 1 km sehingga sebaran nilai H dan V valid untuk pembuatan peta lapisan bawah permukaan Menggunakan alat TDS-303 (Digital Portable Seismograph) dengan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio

Tujuan, Rumusan dan BatasanManfaat PenelitianManfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut :

Memberikan referensi pemanfaatn mikrotremor dalam ilmu kebumianMemberikan informasi struktur lapisan bawah permukaan wilayah kecamatan Tellu Limpoe sehingga dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi instansi terkait untuk penelitian lebih lanjut ataupun pun mendukung hasil yang telah dilakukan dalam penentuan struktur lapisan di daerah tersebut.Manfaat PenelitianA. MikrotremorMikrotremor merupakan gelombang seismik dengan amplitudo rendah (0,1-1 mikron) yang diproduksi oleh gerakan bawah

Metode analisis mikrotremor adalah salah satu metode geofisika untuk menghitung efek karakteristik tanah ditinjau dari kecepatan gelombang seismik dengan menitikberatkan pada variasi amplitudo dan periode serta frekuensi.

B. Kegunaan Mikrotremor Untuk mengukur kedalaman suatu endapan antara lain dengan cara kalibrasi, menggunakan data peak tertinggi sebagai batas lapisan, dan analisis peta.Tinjauan PustakaC. Metode HVSRMetode HVSR didasari pada terperangkapnya getaran gelombang geser (gelombang SH) pada medium sedimen diatas bedrock. Dengan kata lain gelombang SH berperan sangat penting didalam kurva HSRV yang didapat ditulis pada persamaan berikut :f = Vs / 4hdengan f, Vs, dan h berturut-turut menunjjukkan frekuensi natural, kecepatan gelombang SH dan ketebalan/kedalaman.Nakamura (1989) mengidentifikasi bahwa jika diasumsikan gelombang geser dominan pada mikrotremor, maka rasio spektrum horisontal terhadap vertikal (HVSR) pada data mikrotremor suatu tempat sama dengan fungsi transfer gelombang geser yang bergetar antara permukaan dan batuan dasar di suatu tempat. Nakamura menduga bahwa mikrotremor berperiode pendek sebagian besar terdiri dari gelombang geser dan gelombang permukaan dianggap sebagai noise.Dari hasil analisis data gempa menunjukkan bahwa nilai maksimum rasio getaran horizontal dan vertikal dalam setap pengamatan (H/V) ada kaitannya dengan kondisi tanah dan hampir setara dengan satu kekuatan tanah dengan beberapa gataran ke semua arah.Metode HVSR (Horisontal Vertical Spektrum Ratio)Amplifikasi adalah perbedaan impedansi basement dengan sedimen, secara umum juga dapat diartikan kekuatan suatu litologi untuk menahan kekuatan. Persamaan ampili dapat dituliskan :

Keterangan :A : AmplifikasiH : Ketebalan SedimenF : FrekuensiVs :Kecepatan rambat pada sedimenVb: Kecepatan rambat pada basement: massa jenis

Geologi Regionala

Geologi Tektonik SulselMetode PenelitianMetodologi dan proses analisis untuk mendapatkan struktutur lapisan bawah permukaan tanah ini meliputi:Studi literatur dan pengumpulan data sekunder hasil penyelidikan pada lokasi penelitian yang ada memungkinkan untuk dimanfaatkan datanya;Pengambilan data mikrotremor dengan langkah-langkah sebagai berikut :Membuat peta beserta titik lokasi pengukuran yang telah direncanakanMelakukan pemasangan alat, pengukuran dan mencatat data-data yang diperlukan. Pengambilan data penelitian dengan menggunakan alat seperti seismometer 3 komponen,data longger, kabel penghubung baterai, GPS, kompas, alat tulis dan kamera.Melakukan pengukuran data berupa titik pengukuran (koordinat latitude dan longitude), nama titik pengukuran, nama lokasi, waktu pengambilan data, dan kondisi geologiData Rekaman mikrotremor (recognizing) mikrometer yang berupa file data numerik rekaman gelombang natural di tiap titik pengukuran disimpan dalam media laptop yang selanjutnya siap akan diolah dengan menggunakan software Melakukan pengecekan data dan mengoreksi noise MetodologiPengolahan data mikrotremor dilakukan dengan menggunakan software LS7_WWE menjadi bentuk ASCIIPengolahan data mikrotremor dalam bentuk ASCII selanjutnya dilakukan dengan menggunakan software origin untuk menentukan dan mendapatkan grafik frekuensi terhadap amplituodo (rasio) spekral H/V.Selanjutnya diolah dengan FFT (Fast Fourier Transform), dimana bertujuan untuk smooting grafik frekuensi terhadap amplitudo (rasio) spektral H/VPembuatan peta struktur lapisan bawah permukaan dengan menggunakan software surfer dan MapInfo

Lokasi PenelitianLokasi Penelitian dilakukan di kelurahan Ampartia, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi SelatanLokasi PenelitianBatasan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini hanya dibatasi oleh :Lokasi Penelitian terletak di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Sulawesi SelatanPengukuran dilakukan di titik-titik yang telah di-grid dengan spasial 1 km sehingga sebaran nilai H dan V valid untuk pembuatan peta lapisan bawah permukaanMenggunakan alat TDS-303 (Digital Portable Seismograph) dengan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio