12

Presentasi Ecce Rizak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sadjsahdjsahjdhj kasdkjsakdjsa good bad creative medical njaskdjskajdksa kasjdkjsadk sadjlasdjlsa student

Citation preview

PowerPoint Presentation

Diagnosis HolistikAspek PersonalICEAAspek KlinisDK dan DD, penyakit penyertaAspek Faktor Risiko Internal Health behavior & perception, RPKAspek Faktor Risiko EksternalFamilys psychosocial & economy problems, occupation & environment factorsAspek Fungsi SosialSocial function scale

Skala Fungsional menurut RakelAktivitas menjalankan fungsi sosial dalam kehidupanSkorKeteranganMampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit1Mandiri dalam perawatan diri, bekerja di dalam dan luar rumahMamapu melakukan pekerjaan ringan sehari hari di dalam dan luar rumah2Mulai mengurangi aktivitas kerja kantorMamapu melakukan perawatan diri, tapi tidak mampu melakukan pekerjaan ringan3Mandiri dalam perawatan diri, tidak mampu bekerja ringanDalam keadaan tertentu masih mampu merawat diri, tapi sebagian besar aktivitas hanya duduk dan berbaring4Tidak melakukan aktivitas kerja, tergantung pada keluargaPerawatan diri oelh orang lain, hanya berbaring pasif5Tergantung pada pelaku perawat

Aspek PersonalKeluhan Utama : sesak nafas Keluhan Penyerta : batuk dan demam1)Idea : ingin memeriksa keluhan2)Concern : keluhan mengganggu aktivitas3)Anxiety : takut bertambah parah4)Expected : ingin cepat sembuh

Aspek KlinisDiagnosis Klinis : Suspek Asthma BrokialeDDSuspek BronkiektasisSuspek Chronic Obstructive Pulmonary Disease (PPOK)

DK : Suspek Asthma BronkialeDitegakkan berdasarkan Keluhan sesak nafasRiwayat bunyi wheezing atau mengi ekspirasi khas memanjang. Adanya faktor risiko mengakibatkan kekambuhan dari penyakit iniDebuUdara dingin dimalam hariCuaca beranginMenurun secara genetik (atopi) dari Ibu dari Ny.Riyani.Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu pemeriksaan dengan (dalam kasus ini belum/tidak dilaksanakan)Spirometri obstruksi jalan nafasPemeriksaan hitung jenis eosinofiliaIgE totalIgE spesifikR thorax gambaran hiperinflasi

DD : Suspek Bronkiektasis, COPDBronkiektasis dilatasi (ektasis) bronkus lokal dan permanen akibat kerusakan struktur dinding dan berjalan kronik. Kongenital ataupun penyakit yang didapat. Penyakit yang didapat, dapat berupa akibat dari infeksi pneumonia yang kronik, obstruksi korpus alineum, karsinoma bronkus atau tekanan dari luar terhadap bronkus. Tanda dan gejala : batuk, sesak nafas (dispnea), demam berulang. Gejala lain yang bisa didapatkan yaitu hemoptisis. Pemeriksaan penunjang dengan spirometriKarena merupakan kelainan anatomis yang permanen maka CT-scan merupakan gold standar dari penegakkan diagnosis bronkiektasis ini

DD : Suspek Bronkiektasis, COPDCOPD obstruksi saluran napas, dimana perlambatan aliran udara ekspirasi yang progresif lambat dan ireversibel. PPOK terdiri dari bronkitis kronik, emfisemaFaktor risiko dari penyakit ini adalah Merokok polusi udara, hiperesponsif saluran napas, jenis kelamin laki-laki, status sosial ekonomi, faktor pekerjaan dan defisiensi alpha-1 antitripsinCiri khas PPOK adalah keterbatasan aliran udara ireversibel selama forced expiration hilangnya elastisitas o.k kerusakan jaringan paru-paru atau dari peningkatan resistensi saluran udara. Diagnosis formal PPOK dibuat dengan spirometri, (FEV1/FVC) kurang dari 70% defek obstruktif signifikan. Asthma vs PPOK PPOK harus didahului dengan batuk berdahak lebih dari 3 bulan dan minimal 2 tahun berturut turut. Ibu Riyani disini tidak memiliki riwayat batuk yang sangat panjang.

Aspek Faktor Risiko InternalIbu Riyani memiliki riwayat atopi berupa asthma yang diturunkan dari keluarga IbunyaIbu Riyani juga memiliki turunan genetika hipertensi, dimana dideteksi dari saudara laki lakinya (kakak beliau) yang meninggal karena serangan stroke

Aspek Faktor Risiko EksternalPemicu dari lingkungan fisik (debu, asap rokok) Pajanan udara dingin dipagi hari

Aspek Fungsi SosialSkala fungsionalnya : 2Dimana Ibu Riyani ketika mengalami serangan asthma ringan maka akan mengkonsumsi obat pereda serangan, serta akan membatasi aktivitas seperti berjualan dan beristirahat serta minum air hangat.

Faktor PerilakuPenilaian faktor perilaku dapat diamati mulai dari tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan pasien maupun anggota keluarganya yang lain. Tingkat pengetahuan keluarga dan penderita kurang paling tinggi SMP Sikap serta tindakan yang dimiliki cukup baik setuju bahwa kondisi sakit bisa dipengaruhi oleh perilaku sehari-hari. Penerapan pola hidup sehat dapat mencegah terjangkitnya suatu penyakitKeluarga dan Ibu Riyani bersikap tegas dan tidak mudah terpengaruh dengan omongan orang disekitar sehingga tidak mempercai takhayul termasuk dengan hal-hal yang berkaitan dengan isu kesehatan lebih percaya berobat ke mantri kesehatan.Pengambilan keputusan keluarga pasien cukup baik, itu dapat dinilai ketika ketika dahulu ibu Riyani sakit karena serangan asma yang cukup berat dibawa ke RS dan saat ini memanfaatkan pelayanan di puskesmas menggunakan Jamkesmas. Ketika mulai timbul gejala sesak, maka lebih beliau memilih menutup warung dan berisitirahat sampai keadaan membaik sehingga pengawasan diri sudah cukup baik.