26
BY: KELOMPOK A PROG B PSIK UR DUMAI 2015 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN FRAKTUR

Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kkk

Citation preview

Page 1: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

BY:KELOMPOK A PROG B

PSIK UR DUMAI2015

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN FRAKTUR

Page 2: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

1. Pengertian FrakturFraktur adalah patah tulang, biasanya

disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik (Price dan Wilson, 2006).

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan di tentukan sesuai jenis dan luasnya, fraktur terjadi jika tulang di kenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya (Smeltzer dan Bare, 2002).

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, kebanyakan fraktur akibat dari trauma, beberapa fraktur sekunder terhadap proses penyakit seperti osteoporosis, yang menyebabkan fraktur yang patologis (Mansjoer, 2002).

Page 3: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

(Lanjutan…)Fraktur adalah terputusnya kontinuitas

tulang yang di tandai oleh rasa nyeri, pembengkakan, deformitas, gangguan fungsi, pemendekan , dan krepitasi (Doenges, 2002).

Berdasarkan pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan di tentukan sesuai jenis dan luasnya, yang di sebabkan karena trauma atau tenaga fisik yang terjadi pada tulang tibia dan fibula.

Page 4: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

2. EtiologiEtiologi dari fraktur menurut Price dan Wilson

(2006) ada 3 yaitu: 1. Cidera atau benturan2. Fraktur patologik

Fraktur patologik terjadi pada daerah-daerah tulang yang telah menjadi lemah oleh karena tumor, kanker dan osteoporosis.

3. Fraktur bebanFraktur baban atau fraktur kelelahan terjadi pada orang- orang yang baru saja menambah tingkat aktivitas mereka, seperti baru di terima dalam angkatan bersenjata atau orang- orang yang baru mulai latihan lari.

Page 5: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

3.ANATOMI DAN FISIOLOGITulang adalah jaringan yang kuat dan

tangguh yang memberi bentuk pada tubuh. Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan tempat untuk melekatnya otot-otot yang menggerakan kerangka tubuh. Tulang juga merupakan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsiumdan fosfat (Price dan Wilson, 2006).

Page 6: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

(Lanjutan…)

Page 7: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

FisiologisSecara umum fungsi tulang menurut Price

dan Wilson (2006) antara lain:1. Sebagai kerangka tubuh.Tulang sebagai kerangka yang menyokong

dan memberi bentuk tubuh.2. ProteksiSistem musculoskeletal melindungi

organ- organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada rongga dada (cavum thorax) yang di bentuk oleh tulang- tulang kostae (iga).

3. Ambulasi dan Mobilisasi

Page 8: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

4. KLASIFIKASI FRAKTUR1) Berdasarkan sifat fraktur (luka yang

ditimbulkan):o Fraktur tertutup (Closed)

Apabila fagmen tulang yang patah tidak tampak dari luar

o Fraktur terbuka (Open/Compound)Bila terdapat hubungan antara hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.

Page 9: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

Fraktur terbuka dibagi menjadi tiga derajat, yaitu :1) Derajat I• Luka kurang dari 1 cm• Kerusakan jaringan lunak sedikit tidak ada tanda luka

remuk.• Fraktur sederhana, tranversal, obliq atau kumulatif ringan.• Kontaminasi ringan.2) Derajat II• Laserasi lebih dari 1 cm• Kerusakan jaringan lunak, tidak luas, avulse• Fraktur komuniti sedang.3) Derajat III• Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas meliputi

struktur kulit, otot dan neurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi.

Page 10: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

2) Berdasarkan komplit / tidak komplit fraktur

• Fraktur komplit• Fraktur inkomplit

3) Berdasarkan bentuk garis patah & hubungan dengan mekanisme trauma

• Fraktur transversalArah melintang dan merupakan akibat trauma angulasi / langsung

• Fraktur oblikArah garis patah membentuk sudut terhadap sumbu tulang dan merupakan akibat dari trauma langsung

Page 11: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

Lanjutan …………….• Fraktur spiral

Arah garis patah spiral dan akibat dari trauma rotasi

• Fraktur kompresiFraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang)

• Fraktur AvulsiFraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot pada insersinya pada tulang.

Page 12: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

4) Berdasarkan jumlah garis pataha) Fraktur Komunitif: fraktur dimana garis patah

lebih dari satu dan saling berhubungan.b) Fraktur Segmental: fraktur dimana garis

patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan.

c) Fraktur Multiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang yang sama.

Page 13: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt
Page 14: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

5. Manifestasi KlinikManifestasi klinis fraktur adalah nyeri,

hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan ekstrimitas, krepitus, pembengkakan local, dan perubahan warna.

1. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang di imobilisasi, spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang di rancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.

Page 15: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

(Lanjutan…)2. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tak

dapat digunakan dan cenderung bergerak tidak alamiah bukan seperti normalnya, pergeseran fraktur menyebabkan deformitas, ekstrimitas yang bias di ketahui dengan membandingkan dengan ekstrimitas yang normal. Ekstrimitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melekatnya otot.

3. Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur.

Page 16: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

6.PATOFISIOLOGISSewaktu tulang patah perdarahan biasanya

terjadi di sekitar tempat patah ke dalam jaringan lunak sekitar tulang tersebut, jaringan lunak juga biasanya mengalami kerusakan. Reaksi perdarahan biasanya timbul hebat setelah fraktur. Sel- sel darah putih dan sel anast berakumulasi menyebabkan peningkatan aliran darah ketempat tersebut aktivitas osteoblast terangsang dan terbentuk tulang baru umatur yang disebut callus.

Page 17: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

( Lanjutan…)Bekuan fibrin direabsorbsidan sel- sel

tulang baru mengalami remodeling untuk membentuk tulang sejati. Insufisiensi pembuluh darah atau penekanan serabut syaraf yang berkaitan dengan pembengkakan yang tidak di tangani dapat menurunkan asupan darah ke ekstrimitas dan mengakibatkan kerusakan syaraf perifer. Bila tidak terkontrol pembengkakan akan mengakibatkan peningkatan tekanan jaringan, oklusi darah total dan berakibat anoreksia mengakibatkan rusaknya serabut syaraf maupun jaringan otot. Komplikasi ini di namakan sindrom compartment (Brunner dan Suddarth, 2002 ).

Page 18: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

7. KOMPLIKASIKomplikasi fraktur menurut Smeltzer dan

Bare (2001) dan Price (2005) antara lain: Komplikasi awal fraktur antara lain: syok,

sindrom emboli lemak, sindrom kompartement, kerusakan arteri, infeksi, avaskuler nekrosis.

Page 19: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

8. PEMERIKSAAN PENUNJANGMenurut Doenges ( 2000) ada beberapa

pemeriksaan penunjang pada pasien fraktur antara lain:

1. Pemeriksaan roentgen : untuk menentukan lokasi, luas dan jenis fraktur

2. Scan tulang, tomogram, CT- scan/ MRI : memperlihatkan fraktur dan mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak

3. Pemeriksaan darah lengkap : Ht mungkkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple). Peningkatan sel darah putih adalah respon stress normal setelah trauma.

Page 20: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

( Lanjutan…)4. Kreatinin : Trauma otot meningkatkan

beban kreatinin untuk klirens ginjal.5. Profil koagulasi : perubahan dapat

terjadi pada kehilangan darah, transfuse multiple, atau cedera hati.

Page 21: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

9.PENATALAKSANAANMenurut Mansjoer (2000) dan Muttaqin

(2008) konsep dasar yang harus dipertimbangkan pada waktu menangani fraktur yaitu : rekognisi, reduksi, retensi, dan rehabilitasi.

1. Rekognisi (Pengenalan )2. Reduksi (manipulasi/ reposisi)3. Retensi (Immobilisasi)4. Rehabilitasi

Page 22: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 23: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

1) PengkajianPada pengkajian yang perlu di perhatikan

pada pasien fraktur merujuk pada teori menurut Doenges (2002) dan Muttaqin (2008) ada berbagai macam meliputi:

a. Riwayat penyakit sekarangb. Riwayat penyakit dahuluc. Riwayat penyakit keluargad. Pola kesehatan fungsional

Page 24: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

Diagnosa KeperawatanDiagnosa keperawatan fraktur menurut

Doengoes (2000), dan Barbara(1999) adalah

1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan tulang, gerakan fragmen tulang, edema dan cedera pada jaringan, alat traksi/ immobilisasi, stress, ansietas.

2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan, perubahan status metabolic, kerusakan sirkulasi dan penurunan sensasi dibuktikan oleh terdapat luka/ ulserasi, kelemahan, penurunan berat badan, turgor kulit buruk, terdapat jaringan nekrotik.

Page 25: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

(Lanjutan…)3.Gangguan mobilitas fisik berhubungan

dengan nyeri / ketidak nyamanan, kerusakan musculoskeletal, terapi pembatasan aktifitas, penurunan kekuatan / tahanan.

4. Resiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh, respon inflamasi tertekan, prosedur invasi dan jalur penusukan, luka/ kerusakan kulit, insisi pembedahan.

5. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan pasian dan keluarga terhadap penyakit dan efek samping obat

6. Resiko ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubunngan dengan intake yang tidak adekuat.

7. Harga diri rendah berhubungan dengan penurunan fungsi tubuh.

Page 26: Presentasi Fraktur Ulfa -Ppt

SEMOGA JELAS DAN TIDAK ADA PERTANYAAN..

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA!!