PRESENTASI KASUS amebiasis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penyakit dalam

Citation preview

PRESENTASI KASUS

AMEBIASIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat MengikutiUjian Kepaniteraan Klinik Di Bagian Penyakit DalamRumah Sakit Umum Panembahan Senopati Bantul

Disusun oleh:Renata Nurul Setyawati20090310094

Diajukan kepada:dr. Waisul Choroni, Sp, PD

Departemen Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah YogyakartaRumah Sakit Panembahan Senopati2014HALAMAN PENGESAHANamebiasis

Disusun oleh:Renata Nurul Setyawati20090310094

Disetujui dan disyahkan pada tanggal:

MengetahuiDosen Pembimbing

dr. Waisul Choroni, Sp, PD

BAB IPENDAHULUAN

Diare akut sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Dinegara maju walaupun sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi masyarakat tetapi insiden diare infeksi tetap tinggi dan masih menjadi masalah kesehatan. Di Inggris 1 dari 5 orang menderita diare infeksi setiap tahunnya dan 1 dari 6 orang pasien yang berobat ke praktek umum menderita diare infeksi. Etiologi diare akut dibagi atas empat penyebab : bakteri, virus, parasit dan non infeksi. Salah satu parasit yang dapat menyebakan diare adalah Entamoeba histolytica yang sering disebut juga amebiasis.Amebiasis adalah suatu keadaan terdapatnya Entamoeba histolytica dengan atau tanpa manifestasi klinik, dan disebut sebagai penyakit bawaan makanan (Food Borne Disease). Entamoeba histolytica juga dapat menyebabkan Dysentery amoeba, penyebarannya kosmopolitan banyak dijumpai pada daerah tropis dan subtropis terutama pada daerah yang sosio ekonomi lemah dan higiene sanitasinya jelek.Entamoeba histolytica pertama kali ditemukan oleh Losh tahun 1875 dari tinja seorang penderita di Leningrad, Rusia. Pada autopsi, Losh menemukan Entamoeba histolytica bentuk trofozoit dalam usus besar, tetapi ia tidak mengetahui hubungan kausal antara parasit ini dengan kelainan ulkus usus tersebut.Pada tahun 1893 Quiche dan Roos rnenemukan Entamoeba histolytica bentuk kista, sedangkan Schaudin tahun 1903 memberi nama spesies Entamoeba histolytica dan membedakannya dengan amoeba yang juga hidup dalam usus besar yaitu Entamoeba coli. Sepuluh tahun kemudian Walker dan Sellards di Philipina membuktikan dengan eksperimen pada sukarelawan bahwa Entamoeba histolytica merupakan parasit komensal dalam usus besar.Klasifikasi amoebiasis menurut WHO (1968) dibagi dalam asimtomatik dan simptomatik, yang termasuk amoebiasis simptomatik yaitu amoebiasis intestinal yaitu dysentri, non-dysentri colitis, amoebic appendicitas ke orang lain oleh pengandung kista entamoeba hitolytica yang mempunyai gejala klinik (simptomatik) maupun yang tidak (asimptomatik).Amoebiasis pada manusia dapat terjadi secara akut dan kronik. Amoebiasis memiliki gejala yang samar-samar, sehingga hampir tidak diketahui. Gejalanya bisa berupa diare yang hilang-timbul dan sembelit, banyak buang gas (flatulensi) dan kram perut. Bisa terjadi demam ringan. Diagnosis dilakukan berdasarkan ditemukannya amuba pada sampel tinja penderita. Amuba penyebab amoebiasis tidak selalu ditemukan pada setiap sampel tinja, karena itu biasanya diperlukan pemeriksaan tinja sebanyak 3-6 kali. Selain pemberian antiamuba, diperlukan juga tindakan lain yang sifatnya menguntungkan penderita seperti diet rendah residu dan karbohidrat serta protein yang mudah dicerna, pemberian obat yang bersifat simtomatik dan kadang diperlukan antimikroba untuk mengendalikan infeksi yang menyertai amoebiasis.

BAB IILAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PENDERITANama : Sdr.LUmur: 16 ThJenis Kelamin: Laki-laki Pekerjaan: PelajarAlamat: Gentan RT 3 Pandak BantulTanggal Masuk: 03 April 2014

II. ANAMNESISA. Keluhan UtamaOs mengeluh BAB cair sebanyak 15 kali

B. Keluhan TambahanKeluhan juga disertai dengan demam (+), mual dan muntah (+) 5 kali sejak tadi pagi, pusing berputar, serta perut terasa nyeri.

C. Riwayat Penyakit SekarangOs datang ke instalasi gawat darurat RS Panembahan Senopati sadar diantar oleh keluarganya dengan keluhan BAB cair sebanyak 15 kali sejak tadi pagi dengan konsistensi cair, warna kekuningan, lendir (+), darah (-), ampas (-) dan setiap BAB sekitar 1/4 gelas. Selain itu os juga mengeluh nyeri perut (+), mual (+), muntah (+) 5 kali seperti makanan yang dimakan dan cairan, setiap muntah sekitar gelas. Mules (+), pusing (+) seperti berputar, terakhir makan nasi goreng saat sarapan pagi.

D. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat hipertensi disangkal Riwayat sakit DM disangkal Riwayat alergi obat dan alergi makanan disangkal

E. Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama

III. PEMERIKSAAN FISIKA. Keadaan Umum: Tampak lemasB. Kesadaran: Compos MentisC. Vital Sign: TD = 110/60 mmHgR = 22 kali/menit Nadi = 100 kali/menitS = 38,70CD. STATUS GENERALIS1. Kepala: Simetris, Mesocephal2. Mata: Conjungtiva Anemis (--) Sklera Ikterik (--) Pupil Bulat Isokor ( 3 mm3 mm ) Reflek Cahaya (++)3. Hidung: Discharge (-)4. Telinga: Simetris Kanan Kiri, discharge (-)5. Mulut: Sianosis (-), lidah kotor (-)6. Leher: Inspeksi= Trakea terletak di tengah Palpasi= Perbesaran kelenjar tiroid (-) Perbesaran kelenjar paratiroid (-) Perbesaran kelenjar limfe (-)7. Thorax: Jantung Inspeksi: Ictus Cordis tak tampak Palpasi: Ictus Cordis teraba di SIC IV Perkusi: Redup Auskultasi: S1 & S2 tunggal, reguler, bising (-) Paru Paru Inspeksi: Simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-) Palpasi: Vokal fremitus kanan kiri sama, Ketinggalan gerak (-) Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru paru Auskultasi: Vesikuler (++), Ronkhi (--), Wheezing (--)8. AbdomenInspeksi: Supel, Distensi (-)Auskultasi: Peristaltik (+) NormalPerkusi: Timpani (+), Pekak alih (-)Palpasi: Hepar & Lien tak teraba, Nyeri tekan (-), Massa(-)9. Ekstremitas: Superior = Akral hangat (++), Edema (--) Inferior= Akral hangat (++), Edema (--)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium1. Darah Lengkap (03 April 2014)Hb: 14,8[12 - 16] g%AL: 12,76[4 - 10] ribu/ulAE: 5,17[4 - 5] ribu/ulAT: 173[150 - 450] ribu/ulHMT: 41,3[36 - 46] %Eosinofil: 1[2 - 4] %Basofil: 0[0 - 1] %Batang: 1[2 - 5] %Segmen: 86[51 - 67] %Limfosit: 7[20 - 35] %Monosit: 5[4 - 8] %

2. Kimia Darah (03 April 2014)GDS: 109[