42
LAPORAN KASUS AMEBIASIS

LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kasus amoebiasis, amebiasis, lapsus

Citation preview

Page 1: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Page 2: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Identitas• Nama : P. Tn• Umur : 55 tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• Alamat : Tegalwuni 03/06• No RM : 059629• Pekerjaan : Petani• Agama : Islam• Status : Menikah• Tanggal Masuk : 4 Juni 2014

Page 3: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Bangsal Teratai Kelas III :

Anamnesis

KU : Nyeri uluhati & perut kanan & kiriRPS : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan & kiri sejak 2 minggu SMRS. Nyeri dirasakan hilang timbul. Membaik dengan istirahat. Pasien sebelumnya kiriman dari RS Bina Kasih dengan diagnosis Nefrolitiasis

Page 4: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Keluhan Tambahan• BAB 4x cair warna kemerahan bercampur

lendir• BAK lancar

Page 5: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

• RPD : Hipertensi (-), DM (-)• RPK : dikeluarga tidak ada yang mengalami

keluhan yang sama.• Riw. Kebiasaan : makan olahan istri (masakan

diolah di rumah sendiri)• Makan sembarang : di akui (sekali - kali)• Riwayat minum obat-obatan : disangkal• Kebiasaan makan pedas : disangkal• Kebiasaan minum alkohol : disangkal• Kebiasaan merokok : disangkal

Page 6: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Pemeriksaan Fisik

TD 166/105 mmHgRR 24 x/mntNadi 110 x/mntSuhu 36,7 C

Kepala : Rambut rontok -, sklera ikterik -/-, konjungtiva pucat -/-, mulut sianosis (-), bibir kering (-), pernapasan cuping hidung (-).Leher : Pembesaran KGB (-)Thorax :Cor Inspeksi : iktus cordis tak tampak. Palpasi : iktus cordis tidak teraba. Auskultasi : S1>S2, reguler, bising (-), gallop (-)

Page 7: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Pulmo Inspeksi : pergerakan dada kanan dan kiri simetris. Palpasi : fremitus taktil simetris dektra sinistra. Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru. Auskultasi : vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)

Abdomen Inspeksi : perut datar. Auskultasi : BU (+) 6x/mnt. Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), tak teraba massa. Perkusi : timpani pada seluruh lapang paruNyeri Ketok CVA +/+

Ekstremitas : Sianosis (-), edema (-), akral hangat.

Page 8: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Diagnosis :Nefritis

Planning :

Lab darah/ feses/ urin rutinSGPTDiet Lambung II, diet rendah seratInfus RL 20 tpmInjeksi Ranitidin 2x1Injeksi Ketorolac 2x1

Page 9: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

5 Juni 2013 :

Nyeri perut seperti diremas-remas pada ulu hati & perut kanan kiri, sesak (+), demam (+)TD : 150/70, nadi 120 x/mnt, RR 24 x/mnt, suhu 38,5 CKonjungtiva Anemis +/+, Sklera Ikterik -/-Abdomen : BU(+), supel, Nyeri tekan di uluhati dan di regio lumbal dextra & sinistraNyeri Ketok Costo Vertebral Angle +/+

Terapi Lanjut + Inj Ketorolac 3x30 mgParacetamol 3x500 mg tabInj. Ranitidin 3x1 ampul

Page 10: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

6 Juni 2013 :

Nyeri perut seperti diremas-remas pada ulu hati & perut kanan kiriTD : 140/10, nadi 100 x/mnt, RR 20 x/mnt, suhu 36,5 CKonjungtiva Anemis +/+, Sklera Ikterik -/-Abdomen : BU(+), supel, Nyeri tekan di uluhati dan di regio lumbal dextra & sinistraNyeri Ketok Costo Vertebral Angle +/+

Terapi lanjut + Inj Ceftriaxon 1gr/12 jam

Page 11: LAPORAN KASUS AMEBIASIS
Page 12: LAPORAN KASUS AMEBIASIS
Page 13: LAPORAN KASUS AMEBIASIS
Page 14: LAPORAN KASUS AMEBIASIS
Page 15: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

• Assesment: Amebiasis• Terapi Inj. Metronidazol 500 mg/8jam• Inj Ranitidin 2x 1 ampul

Page 16: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

7 Juni 2014

Nyeri perut seperti diremas-remasBAB cair >3x, lendir (+), darah (+), mual (+), muntah (-), nyeri perut (+), perih saat BAB, badan lemas.TD 140/80 mmHg, nadi 82 x/mnt, RR 22 x/mnt, suhu 36,8 C.

Terapi lanjut + Metronidazol 500 mg/8jam

Page 17: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

8 Juni 2014

Nyeri perut seperti diremas-remas semakin bertambahBAB cair >2x, darah (+), lendir (+), mual (-), muntah (-), nafsu makan menurunTD 130/80 mmHg, nadi 78 x/mnt, RR 20 x/mnt, suhu 370 CCA +/+, SI -/-, lidah tampak kotorAbdomen Tampak tegang, BU(+) meningkat 8x/menit, hiper timpani dan nyeri tekan di seluruh lapang abdomen

Terapi Lanjut

Page 18: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

9 Juni 2014

Nyeri perut seperti diremas-remas semakin bertambah, perut kencangBAB cair >2x, darah (+), lendir (+), mual (-), muntah (-), nafsu makan menurunTD 140/90 mmHg, nadi 88 x/mnt, RR 20 x/mnt, suhu 370 CCA -/-, SI -/-Abdomen Tampak tegang, BU(+) meningkat 8x/menit, hiper timpani dan nyeri tekan di seluruh lapang abdomen

Terapi Lanjut+Inj Asam Traneksamat 3x500 mgPlanning : Foto BNO 3 posisi, pasang NGT, pasang DC

Page 19: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Foto BNO 3 Posisi

Page 20: LAPORAN KASUS AMEBIASIS
Page 21: LAPORAN KASUS AMEBIASIS
Page 22: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Assesment: PeritonitisPlanning : Konsul BedahCito LaparatomiAntibitotik Spektrum Luas Inj Ceftriaxon 1 gr/12 jamInj Metronidazol 500 mg/8 jam

Page 23: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

10 Juni 2014

Nyeri perut (+), perut tegangBAB (-). Kemarin BAB 1 kali dengan konsistensi padat keras, lendir (-), darah (+), nyeri saat BAB (-), flatus (-) 2 hari mual dan muntah (-), badan lemas.

Abdomen Tampak tegang, BU(+) meningkat 8x/menit, hiper timpani dan nyeri tekan di seluruh lapang abdomen

Page 24: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

AMEBIASIS

Page 25: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

DEFINISI

Amebiasis (disentri ameba, enteritis ameba, kolitis ameba) adalah

penyakit infeksi usus besar yang disebabkan oleh parasit usus

Entemoeba histolytica. (IPD UI jilid III)

Page 26: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

EPIDEMIOLOGI

- Ditularkan secara fekal oral baik secara langsung (melalui tangan) maupun tidak langsung (melalui air minum atau makanan yang tercemar).

- Sumber penularan : tinja yang mengandung kista amuba

Page 27: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

PENULARANPenularan terjadi melalui berbagai cara, misalnya :pencemaran air minum, makanan, vektor lalat dan kecoak

Page 28: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

ETIOLOGI

E. Hystolitica

apatogen (komensal) di usus besar manusia

jika kondisi berubah

bakteri menjadi patogen dengan cara membentuk

koloni di dinding usus dan menembus dinding usus

ulserasi

Page 29: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

SIKLUS HIDUP

trofozoit kista

Komensal/apatogenpatogen

Dijumpai di lumen usus tanpa gejala

penyakit

Akan muncul di tinja jika

penderita diare

Page 30: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

patogen

- dapat hidup dijaringan usus besar, hati, paru, otak, kulit, & vagina.

- Ektoplasma bening homogen pada tepi sel dan terlihat nyata.

- Endoplasma berbutir halus, tidak mengandung bakteri/sisa makanan, mengandung sel eritrosit dan inti Entamoeba.

- Berkembang biak dengan pembelahan biner di jaringan dan merusak jaringan

komensal Kista

- ukuran 10-20 µm- ektoplasma tampak

berbentuk pseudopodium

- endoplasma berbutir kasar, mengandung sisa makanan/bakteri,inti Entamoeba berbutir-butir tetapi tidak mengandung eritrosit.

- dibentuk di rongga usus besar.

- bentuk bulat atau lonjong, memiliki dinding kista & ada inti entameba

- tidak patogen, tetapi bentuk infektif.

- ukuran 10-20 µm- sebagai bentuk dorman

pertahanan terhadap lingkungan, dapat hidup lama luar tubuh manusia, tahan terhadap asam lambung

- bentuk diagnostiknya berupa kista berinti Entamoeba dalam tinja

Page 31: LAPORAN KASUS AMEBIASIS
Page 32: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Trofozoit yang komensal di lumen usus besar patogen

menembus mukosa usus dan menimbulkan ulkus

Bentuk ulkus ameba sangat khas yaitu di lapisan mukosa berbentuk kecil tetapi di lapisan submukosa dan muskularis

melebar (menggaung).

Ulkus yang terjadi dapat menimbulkan perdarahan dan apabila menembus lapisan muskular akan terjadi perforasi dan

peritonitis.

Page 33: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Infeksi kronik dapat menyebabkan jaringan granulasi yang disebut dengan ameboma yang sering terjadi di daerah sekum dan sigmoid

Dari ulkus di dalam dinding usus besar, ameba dapat mengadakan metastasis ke hati lewat cabang vena porta dan

menimbulkan abses hati.

Embolisasi lewat pembuluh darah atau pembuluh getah bening dapat pula terjadi ke paru, otak atau limpa dan menimbulkan

abses di sana

Page 34: LAPORAN KASUS AMEBIASIS
Page 35: LAPORAN KASUS AMEBIASIS
Page 36: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Klasifikasi

• carrier (cyst passer),• amebiasis intestinal ringan (disentri ameba

ringan),• amebiasis intestinal sedang (disentri ameba

sedang),• disentri ameba berat,• disentri ameba kronik.

Page 37: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

MANIFESTASI KLINIK

CARRIER :

tidak menunjukkan gejala klinis disebabkan

karena ameba yang berada di dalam lumen

usus besar tidak invasi ke dinding

usus

(Disentri Ameba Ringan) :

- timbulnya penyakit (onset penyakit) perlahan-lahan

- mengeluh perut kembung- nyeri perut ringan- diare 4-5 kali/hari, tinja bau busuk,

bercampur darah dan lendir- jarang nyeri tekan di epigastrium seperti

ulkus peptik- keadaan umum pasien baik- demam subfebril- kadang-kadang disertai hepatomegali yang

tidak atau sedikit nyeri tekan

Page 38: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

(Disentri Ameba Sedang) :

- keluhan dan gejala klinis lebih berat dibanding disentri ringan, tapi pasien masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari

- tinja disertai darah dan lendir

- perut kram, demam, lemah badan

- hepatomegali yang nyeri ringan

Disentri Ameba Berat :

- keluhan dan gejala klinis lebih hebat lagi

- diare disertai darah yang banyak, lebih dari 15 kali/hari

- demam tinggi (40oC-40,5oC)

- disertai mual dan anemia

Page 39: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Disentri Ameba Kronik

- gejala menyerupai gejala pada ameba ringan

- serangan diare diselingi dengan periode normal atau tanpa gejala

- keadaan ini dapat berjalan berbulan-bulan sampai bertahun-tahun

- serangan diare biasanya muncul karena kelelahan, demam atau makanan yang sukar dicerna

Page 40: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Hasil pemeriksaan tinja yaitu bau busuk, bercampur darah dan lendir, trofozoit (+)

• Kolonoskopi berguna untuk membantu diagnosis penderita dengan gejala disentri terutama bila ada pemeriksaan tinja tidak ditemukan ameba Tampak ulkus yang khas dengan tepi menonjol, tertutup eksudat kekuningan, mukosa usus antara ulkus-ulkus tampak normal

• Foto rontgen tidak banyak membantu karena ulkus tidak tampak pada foto polos

Page 41: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

komplikasi

Komplikasi intestinal Komplikasi ektraintestinal

- Perdarahan usus- Perforasi usus

- Ameboma- Intususepsi

- Amebiasis hati- Amebiasis

pleuropulmonal- Abses otak, limpa

dan organ lain- Amebiasis kulit

Page 42: LAPORAN KASUS AMEBIASIS

Terapi