Upload
galeno
View
240
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Presentan : Harry jonatan Herman octavius Ichsan Narasumber : Drg . Sri Tjahjani Hanifa , S p. p M Departemen Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Oktober , 2008. Presentasi Kasus Penyakit Mulut Tumor lidah pada perokok aktif. ILUSTRASI KASUS. I dentitas. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Presentasi Kasus Penyakit MulutTumor lidah pada perokok aktif
Presentan:Harry jonatanHerman octaviusIchsan
Narasumber:Drg. Sri Tjahjani Hanifa, Sp. pM
Departemen Gigi dan MulutFakultas Kedokteran Universitas IndonesiaOktober, 2008
ILUSTRASI KASUS
Identitas
Nama pasien : Tn IP Umur : 46 tahun Alamat : Penggilingan Jakarta
Timur Pendidikan : SD Pekerjaan : Petani Status Perkawinan : Menikah Cara Pembayaran : Gakin Suku : Betawi Dokter Keluarga : Puskesmas
penggilingan,RS Islam
Anamnesa: 4bulan yang lalu pada lidah bagian
kanan pasien muncul sariawan kecil yang lama kelamaan semakin membesar. Demam (-) Sakit (+) dirasakan sampai kepala, air ludah dirasakan banyak,lidah terasa kaku. Diberikan obat penahan sakit dan juga obat kumur betadine dari puskesmas namun tidak ada perbaikan
2 bulan yng lalu pasien mulai sulit berbicara
1 bulan yang lalu pasien kesulitan dalam memakan makanan, sehingga diberikan roti dan susu dengan cara di blender. Pasien mulai berobat ke RS.Islam,dikatakan tumor lidah namun tidak di biopsi direncanakan operasi namun tidak ada biaya.tenggorokan dirasa berlendir sehingga mengganggu bernafas.
2 minggu yang lalu benjolan di lidah mengeluarkan darah sendiri
1 minggu yang lalu pasien merasakan sakit saat menelan.
Pasien memiliki riwayat menyirih -,minum alkohol -,mual -, penyedap makanan + sampai sekarang sejak menikah ,minyak goreng dipakai berulang ulang sampai habis,mie instan 2x sehari pagi dan siang, ikan asin = seminggu 2 x,bertani dengan menggunakan pestisida(urakson,regen) tidak pakai masker,merokok + sejak usia 15 tahun 1 bungkus perhari,halitosis ++
Riwayat sosialPasien sudah menikah saat usia 19 tahun, pekerjaan sebagai petani namun sejak sakit tidk bekerja lagi, istri membantu bertani(namun sekarang tidak karena suami tidak aktif lagi),memiliki 4 orang anak,anak pertama kerja swasta yang lain masih SD dan belum sekolah, Daerah tempat tinggal tidak dekat pabrik.
Riwayat penyakit sistemik
Penyakit / Kelainan Ya TidakPenyakit Jantung √
Hiprtensi √
Diabetes Melitus √
Atopi (Asma, eksim, alergi, dll √
Kelainan Pernapasan (PPOK, TB, Pneumoni) √
Penyakit Hepar √
Kelainan GIT √
Kelainan Darah √
Alergi (makanan, obat, logam) √
Hamil √
Kontrasepsi √
Lain - lain
Kondisi Umum Berat badan : 40 Kg Tinggi badan : ±157 Cm Awal berat badan : 51 Kg
Pemerikasaan Ekstra OralKelenjar LimfeSubmandibula kanan teraba sakit Massa fixed
kiri kenyal Tidak sakit Keras iregular 3cm
Submental
Servikal kanan teraba
Bibir Pucat kering
wajah asimetri
pucat
sirkumoral tonus otot naik-usaha menutup mulut,pengaruh masa
Lain-lain Masa tidak mempengaruhi geraka kepala /leher
Pemeriksaan Intra Oral
Mukosa bukal Pigmentasi + kanan dan kiri
Mukosa labial Pigmentasi
Palatum durum
Palatum molle Erythematous plica kanan
Lidah dorsum Fixed di dasar mulut → tumor,exophitic,massa sebelah kanan,pertumbuhan menyebabkan lidah terlipat dengan ceruk di bagian dorsum,indurasi +,nekrotik+,ulserasi +
ventral Hampir tidak accesible—contour gigi
Dasar mulut 3 4/4 4 batas accesRegio gigi
Lain-lain Trismus 2 jari → kekakuan ,saliva turun kental
Pemeriksaan Penunjang Occipital plane Panoramik Keterlibatan tulang TMD + Planning dental
Masalah Klinis Massa lidah – susp. Malignancis Abrasi servikal 1 2 4 – incivis lateral
dan PM Dysphagia Dysphonia Oral hygiene buruk – halitrosis
Diagnosis Susp. Kgs lidah ; (sarcomatoid
carcinoma) GMK (Ginggivitisa marginalis kronik)
PMK (Periodontitis morg) IP |1 2 4 ec abrasi servikal
Rencana Perawatan dan Perawatan (konfirmasi, informasi, edukasi) Konsul bedah oncologi (biopsi) Pro Panoramik Dental pre-treatment, oral hygiene
instruction Pro scalling Pro tumpat |1 2 4 As. Mef 500 MG X Entrasol Box II (3 x 1)
TINJAUAN PUSTAKA
Karsinoma sel squamosa lidah
Epidemiologi: Kanker rongga mulut tersering
(25-40 %) 95% terjadi usia >40 thn Pria > wanita
Faktor Predisposisi
Pada pasien dengan diagnosis KSS lidah umumnya memiliki riwayat merokok dan meminum alkohol. (Faktor resiko 20x )
Hampir setengah kasus KSS oral berhubungan dengan HPV tipe 16 dan 18
Genetik, faktor imunologis, radiasi, dan polusi udara
Lesi Prekanker
Leukoplakia: bercak putih yang tidak bisa diangkat di
mukosa mulut (bukal, lidah dasar mulut, dll).
Jarang terdapat di lidah, namun potensi keganasan sangat tinggi (93%)
>>laki-laki, usia >62 tahun Berhubungan dengan tembakau dan trauma Displasia dalam lesi meningkatkan resiko
transformasi maligna.
Eritroplakia: lesi berwarna merah yang bukan
disebabkan oleh trauma atau inflamasi. Bisa muncul bersama leukoplakia atau tidak.
Resiko transformasi ke keganasan 4x leukoplakia
Dapat berhubungan dengan kandida
Fibrosis sub-mukosa oral: manifestasi utamanya adalah keterbatasan
pembukaan mulut. Sehingga terjadi gangguan mastikasi dan artikulasi.
Lichen planus >> wanita dewasa Sebagian besar kasus karsinoma sel
squamosa dapat dihub.dengan transformasi Lichen planus.
Patofisiologi
Lesi muncul biasanya di bagian lateral dari 2/3 anterior lidah. Lesi prekanker seperti eritroplakia dan leukoplakia paling sering. menyebabkan karsinoma lidah.
Lesi awalnya bervariasi: lesi eksofitik papul kecil, nodul licin, ulserasi yang mengarah pada fisura.
Patofisiologi (lanj…)
Perluasan tumor bisa mengenai dasar mulut, gingiva, dan permukaan pada linea alveolaris bagian lingual.
Merambat ke posterior: bagian belakang lidah, sulkus glossotonsilar, dan daerah tonsil anterior.
Manifestasi Klinis
Awalnya asimptomatik. Namun jika sudah terjadi ulserasi
pada permukaan lidah dan menginvasi otot-otot lidah rasa sakit dan keterbatasan gerak lidah gangguan artikulasi dan mastikasi
Diagnosis
Pewarnaan Toluidin Blue. Menguji adanya inflamasi. Bisa memberikan hasil positif palsu tapi tidak pernah memberikan hasil negatif palsu.
Rontgen dan CT scan. Melihat penyebaran lesi dan invasi ke tulang.
Biopsi dan pemeriksaan histopatologis.
Staging (TNM)T adalah ukuran tumor.T1 <2 cm, T2 >2 tapi < 4 cm, T3 >4 cm dan T4 >4 cm disertai invasi ke struktur di dekatnya.
N menandakan keterlibatan kelenjar limfatik.N0 : tidak ada nodulus limfatikus yang terabaN1 : tunggal ipsilateral ukuran < 3 cmN2a : tunggal ipsilateral ukuran > 3 cm tapi < 6 cmN2b : multipel ipsilateral ukuran < 6 cm.N2c : bilateral atau contra lateral ukuran < 6 cmN3a : ipsilateral ukuran > 6 cmN3b : bilateral ukuran > 6 cm
M menandakan ada tidaknya metastasis. M0 tidak ada metastasis dan M1 terdapat metastasis.
Staging (TNM)…lanj
Staging Stage I T1 N0 M0 Stage II T2 N0 M0 Stage III T3 N0 M0; any T1 T2 T3, N1
M0 Stage IV T4 any N, M0; any T, N2 or
N3; any T or N with M1
Imaging
Radiologi rutin Mengetahui metastasis ke paru
USG Berperan dalam biopsi
CT –scan Jaringan lunak (massa yang kecil, KGB)
MRI Imaging of choice lebih akurat
Nuclear Scintigraphy mengetahui keterlibatan tulang akibat tumor &
nekrosis tulang setelah radioterapi
Terapi
Terutama pembedahan Dikombinasikan dengan radioterapi
dilakukan pada kedaan lanjut Tidak selalu berhasil. Berdasarkan
data, 70% setelah terapi mengalami relaps dan berakhir pada kematian
Terapi berhasil hanya jika lesi didiagnosis dini (belum menyebar)
GINGIVITIS MARGINALIS KRONIK Radang pada bagian margin gingiva Etiologi Dental plague akumulasi mikroba Faktor presdiposisi
Faktor lokal : restorasi yang keliru, kavitasi karies, tumpukan sisa makanan, gigi tiruan dengan desain yang tidak baik, pesawat ortodonti, susunan gigi yang salah,kebiasan bernafas melalui mulut, merokok tembakau
Faktor sistemik obat-obatan, genetik, stres, hormonal
Dapat reversibel > ireversibel Dapat berlanjut menjadi periodontitis
Manifestasi klinis Perubahan bentuk gingiva (bengkak, merah) Perdarahan gingiva t.u waktu menyikat gigi,
makan makanan keras. Perdarahan dapat timbul spontan (sudah parah)
Nyeri dan sakit jarang, biasanya saat menyikat gigi
Rasa tidak enak halitosis
Diagnosis: Anamnesis :
Gusi mudah berdarah saat menyikat gigi/ spontan
Gusi terasa tidak enak/membengkak Bau mulut
PF Gusi membengkak Berwarna merah gelap Terdapat dental plague dan atau kalkulus
Penatalaksanaan: Menjaga higiene oral Scalling Perbaikan faktor retensi plak
perbaikan faktor lokal yang ada Kumur dengan saline hangat/ antiseptik Terapi faktor predisposisi (kontrol gula
darah, ortho)
Periodontitis Marginalis Kronik akibat progresivitas gingivitis
inflamasi dan infeksi dari ligamen dan tulang penyokong gigi.
Plak gigi
Iritasi gingiva
Kalkulus
Periodontal pocket
Gingival pocket
Periodontitis marginalis
Gingivitis/gingival enlargement
Lost of teeth
Iritasi Pulpa
Karies Penyakit jaringan keras gigi (email, dentin, sementum) akibat peragian KH oleh mikroorganisme
Demineralisasi kerusakan bahan organik invasi bakteri, kematian pulpa, penyebaran infeksi ke periapeks nyeri
Iritasi pulpa Karies email (karies superfisialis) hanya mengenai email
Plak gigi
Demineralisasi
Karies enamel
Karies dentin
Pulpitis
Gangren pulpa
Periodontis apikalis
Abses Dentoalveolar
PEMBAHASAN KASUS
MASSA PADA LIDAH
Anamnesis: Pria, 46 tahun Sariawan (4 bulan yll) membesar
berdarah (2 mg yll) Berat badan ↓ (11Kg dalam 4 bulan) Perokok aktif ( sejak 31 thn yll, 1 bgks
sehari)
Pemeriksaan fisik KGB submandibula massa fixed, keras,
ireguler, diameter 3 cm Lidah
Fixed di dasar mulut Massa eksofitik ( kanan > kiri) Indurasi (+) Nekrotik (+) Ulserasi (+)
Massa jinak / ganas?
Tumor ganas > 94 % KSS Simptomatik invasi ke jaringan sekitarnya Gambaran radiologis staging dan
tatalaksana Pemeriksaan histopatologik menegakkan
diagnosis Prognosis :
5 years survival rate I 65-70% II 50-55% III 38-44% IV 25-29%
Oral higene – GMK – PMK – IP
Oral higiene yang buruk pada pasien ini dapat memicu terjadinya : Halitosis GMK
PMK IP et causa abrasi servikal
OH yang buruk juga sbg co-carcinogen mempercepat karsinogenesis
Tatalaksana: Edukasi, Oral hygiene instruction Untuk tumor pembedahan +
radioterapi Dental pre-treatment Pro scalling Pro tumpat |1 2 4
Penanganan masalah gigi dan mulut penting sebelum radioterapi untuk mengurangi komplikasi radioterapi
TERIMA KASIH