13
Sistem Koloid Pengelompok an Sistem Koloid Sifat dan Penerapan Sistem Koloid Sistem Dispersi Pembuatan Koloid Soal soal Koloid Larutan Suspens i Koloid Sistem Koloid Fase Padat-Cair(sol) Sistem Koloid Fase Padat- Padat Sistem Koloid Fase Padat- Gas Sistem Koloid Fase Cair- Gas Sistem Koloid Fase Cair- Cair Sistem Koloid Fase Cair-Padat Sistem Koloid Fase Gas-Cair Sistem Koloid Fase Gas- Padat Cara Kondensasi Cara Dispersi

presentasi koloid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sistem koloid

Citation preview

Page 1: presentasi koloid

Sistem Koloid

Pengelompokan Sistem Koloid

Sifat dan Penerapan

Sistem Koloid

Sistem Dispersi

Pembuatan Koloid

Soal soal Koloid

Larutan

Suspensi

Koloid

Sistem Koloid Fase Padat-Cair(sol)

Sistem Koloid Fase Padat- Padat

Sistem Koloid Fase Padat- GasSistem Koloid Fase Cair- GasSistem Koloid Fase Cair- Cair

Sistem Koloid Fase Cair-PadatSistem Koloid Fase Gas-CairSistem Koloid Fase Gas-Padat

Cara Kondensasi

Cara Dispersi

Page 2: presentasi koloid

Pembuatan Koloid

Anggota:1. Eva Novianti

2. Fadia Fadzliyana3. Taufik Hidayat

4. Merisa Indah F.5. Laudita Rahmi Dinova

6. Khairani Nur Rizky

Page 3: presentasi koloid

Oleh karena ukuran partikel koloid terletak diantara ukuran partikel larutan dan ukuran partikel suspensi, maka pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara:

1. Menggabungkan molekul atau ion dari larutan (kondensasi)

2. Menghaluskan partikel suspensi, kemudian didispersikan ke dalam suatu medium pendispersi (dispersi)

Page 4: presentasi koloid

CARA KONDENSASI

Yaitu dengan melalui reaksi-reaksi kimia. Contohnya reaksi redoks,

hidrolisis, penggaraman, dan penjenuhan.

Koloid Larutan molekul atau ion

Cara kondensasi

Page 5: presentasi koloid

CARA DISPERSIYaitu dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi

partikel koloid.Contohnya dengan:a. Cara mekanik (penggerusan)b. Cara busur Bredigc. Cara peptisasi (pemecahan)d. Cara Homogenisasi

Koloid

Cara dispersi

Suspensi (bahan kasar)

Page 6: presentasi koloid

Reaksi RedoksYaitu reaksi pembentukan partikel koloid melalui

mekanisme perubahan bilangan oksidasiContoh:1. Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas

hidrogen sulfida (H2S) ke dalam larutan belerang dioksida. 2AuCl3 (aq) + HCOH(aq) + 3H2O(l) 2Au(s) + HCOOH(aq) + 6HCl(aq)

2. Pembuatan sol emas dengan mereaksikan larutan AuCl3 dan zat pereduksi formaldehid (Fe2(SO4)3 )

AuCl3 + 3FeSO4 Au + Fe2(SO4)3 +FeCl3

Page 7: presentasi koloid

Reaksi HidrolisisYaitu reaksi pembentukan koloid dengan pereaksi airMisalnya:- Sol Fe(OH3) dapat dibuat dengan hidrolisis larutan

FeCl3 dengan memanaskan larutan FeCl3 atau reaksi hidrolisis garam Fe dalam air mendidih; FeCl3 (aq) + 3H2O (l) Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)(Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+)

- Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al dalam air mendidih;AlCl3 (aq) + 3H2O(l) Al(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq)

Page 8: presentasi koloid

Reaksi PenggaramanGaram-garam (sukar larut) dapat dibuat menjadi koloid melalui reaksi pembentukan garam.Untuk menghindari pengendapan, biasanya digunakan suatu zat pemecah.

Contohnya :Na2SO4 + Ba(NO)3 BaSO4 + 2NaNO3

Page 9: presentasi koloid

Reaksi Penjenuhan Larutan

Penjenuhan dilakukan dengan cara menambahkan pelarut alkohol sehingga akan menghasilkan koloid yang berupa gel.

Contoh: pembuatan kalsium asetat.Karena kalsium asetat bersifat mudah larut dalam air, namun sukar larut dalam alkohol.

Page 10: presentasi koloid

1. Cara MekanikSecara fisik mengubah partikel kasar

menjadi partikel halusCaranya:Partikel kasar digiling dengan alat coloid

mill sehingga diperoleh ukuran partikel yang diinginkan. Sistem kerja alat penggilingan koloid:Alat ini memiliki 2 pelat baja dengan arah rotasi yang berlawanan. Partikel-partikel yang kasar akan digiling melalui ruang antara kedua pelat baja tersebut. Kemudian, terbentuklah partikel-partikel berukuran koloid yang kemudian didispersikan dalam medium pendispersinya untuk membentuk sistem koloid. Contoh kolid yang dibuat adalah; pelumas, tinta cetak, dsb.

Alat penggilingan ini biasa digunakan dalam:- industri makanan untuk membuat jus buah, selai, krim, es krim,dsb.- Industri kimia rumah tangga untuk membuat pasta gigi, semir sepatu, deterjen, dsb.- Industri kimia untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna.- Industri-industri lainnya seperti industri plastik, farmasi, tekstil, dan kertas.

*Proses penggilingan bisa juga dilakukan di dalam medium pendispersi.

Page 11: presentasi koloid

2. Cara Busur Bredig

Cara busur Bredig ini biasanya digunakan untuk membuat sol-sol logam, sperti Ag, Au, dan Pt.

Dalam cara ini, logam yang akan diubah menjadi partikel-partikel kolid akan digunakan sebagai elektrode. Kemudian kedua logam dicelupkan ke dalam medium pendispersinya (air suling dingin) sampai kedua ujungnya saling berdekatan. Kemudian, kedua elektrode akan diberi loncatan listrik. Panas yang timbul akan menyebabkan logam menguap, uapnya kemudian akan terkondensasi dalam medium pendispersi dingin, sehingga hasil kondensasi tersebut berupa pertikel-pertikel kolid. Karena logam diubah jadi partikel kolid dengan proses uap logam, maka metode ini dikategorikan sebagai metode dispersi.

Page 12: presentasi koloid

3.Cara PeptisasiCara peptisasi adalah pembuatan koloid / sistem koloid dari

butir-butir kasar atau dari suatu endapan / proses pendispersi endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemecah tersebut dapat berupa elektrolit khususnya yang mengandung ion sejenis ataupun pelarut tertentu.Contoh:- Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.- Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3.- Sol Fe(OH)3 diperoleh dengan mengaduk endapan Fe(OH)3

yang baru terbentuk dengan sedikit FeCl3. Sol Fe(OH)3

kemudian dikelilingi Fe+3 sehingga bermuatan positif- Beberapa zat mudah terdispersi dalam pelarut tertentu dan membentuk sistem kolid. Contohnya; gelatin dalam air.

Page 13: presentasi koloid

4. Cara Homogenisasi

Mirip dengan cara mekanik dan digunakan untuk membuat emulsi.

Caranya: partikel lemak dihaluskan, kemudian di dispersikan ke dalam medium air dengan penambahan emulgator. Selanjutnya, emulsi yang terbentuk dimasukkan ke dalam alat homogenizer. Caranya dengan melewatkan emulsi pada pori-pori dengan ukuran tertentu sehingga diperoleh emulsi yang homogen.