25
PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA DAN TERBUKA OLEH : KELOMPOK 2

Presentasi Makro

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi Makro

Citation preview

Page 1: Presentasi Makro

PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA DAN TERBUKA

OLEH : KELOMPOK 2

Page 2: Presentasi Makro

Nama Kelompok

• Ari Brahmanda Sarwin• Wirya Kriyana• Pradnya Swari

Page 3: Presentasi Makro

Perekonomian Tertutup Sederhana

Perekonomian tertutup sederhana merupakan perekonomian yang tidak adanya hubungan dengan Negara lain dan tidak adanya campur tangan pemerintah, baik berupa pungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk pengeluaran konsumsi. Dalam perekonomian tertutup sederhana ini pengeluaran masyarakat seluruhnya pada tiap satuan waktu, biasanya dalam setahun, dan akan terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk investasi.

Page 4: Presentasi Makro

Perekonomian Terbuka

Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan Negara-negara lain di dunia

Page 5: Presentasi Makro

1.A. Aliran Pendapatan dan Syarat Keseimbangan dalam Perekonomian Terbuka

Sektor ekonomi digolongkan menjadi 4 :1. Rumah tangga2. Perusahaan3. Pemerintah 4. Luar negeri

Page 6: Presentasi Makro

Sirkulasi Aliran Pendapatan dalam Perekonomian Terbuka dan Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregat

Page 7: Presentasi Makro

Komponen Pengeluaran Agregat

i. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang-

barang yang dihasilkan di dalam negeri (Cdn)

ii. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sector

perusahaan menghasilkan investasi barang dan jasa

iii. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang

diperoleh di dalam negeri (G)

iv. Ekspor (X)

v. Impor (M)

Page 8: Presentasi Makro

Maka, pengeluaran agregat (AE) dapat diformulasikan berikut :

Page 9: Presentasi Makro

Penentu Ekspor dan Impor

1. Faktor-faktor yang menentukan ekspora. Tidak atau diperlukannya barang

ekspor dan dapat atau tidaknya Negara lain memproduksi barang ekspor tersebut.

b. Kemampuan dari Negara tersebut untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri.

c. Pendapatan nasional

Page 10: Presentasi Makro

Kurva Fungsi Ekspor

Page 11: Presentasi Makro

2. Faktor-Faktor yang Menentukan Impor

• Tingkat pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional

Semakin tinggi pendapatan nasional maka semakin tinggi pula impor yang dilakukan

Page 12: Presentasi Makro

Kurva Fungsi Impor

Page 13: Presentasi Makro

1.B. Keseimbangan Perekonomian Terbuka

• Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka

Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana :

i. Penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat

ii. Suntikan bocoran

Page 14: Presentasi Makro

Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian Terbuka

Page 15: Presentasi Makro

Aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka menunjukkan pengeluaran agregat keatas pendapatan nasional meliputi 4 komponen yaitu: konsumsi RT (Cdn), investasi perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor (X). Maka pengeluaran agregat keatas produksi dalam negeri (AEdn) adalah :

Page 16: Presentasi Makro

Konsumsi RT terdiri dari pengeluaran keatas produksi dalam negeri (Cdn) dan pengeluaran keatas barang impor (M). Maka

keseluruhan konsumsi RT (C) adalah

Page 17: Presentasi Makro

Perekonomian akan mencapai keseimbangan, apabila penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat. Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka, keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila:

Atau,

Y + M = C + I + G + X

Y = C + I + G + ( X – M)

Page 18: Presentasi Makro

Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka

Dalam pendekatan suntikan – bocoran, keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai apabila :

S + T + M = I + G + X

Syarat keseimbangan ini dibuktikan dalam uraian berikut. Aliran pendapatan yang diwujudkan dari kegiatan memproduksi pendapatan nasional akan digunakan sebagai berikut:

1. Membiayai pengeluaran konsumsi keatas barang buatan dalam negeri (Cdn) dan barang impor (M). Maka keseluruhan pengeluaran konsumsi adalah: C = Cdn + M

2. Membayar pajak (T), yaitu pajak keuntungan perusahaan dan pajak pendapatan RT.

3. Menyisihkan pendapatan untuk ditabung (S) dilembaga keuangan.

Page 19: Presentasi Makro

Ditinjau dari segi pendapatan, pendapatan nasional dapat dihitung, dengan formula berikut:

Y = Cdn + M + S + T

Oleh karena : C = Cdn + M

Maka : Y = C + S + T

menurut pendekatan penawaran agregat – permintaan agregat keseimbangan dicapai pada keadaan dimana:

Y = C + I + G + ( X – M)

Apabila Y digantikan dengan : C + S + T, persamaan keseimbangan diatas dapat diganti menjadi :

C + I + G + ( X – M) = C + S + T

Page 20: Presentasi Makro

Apabila masing-masing ruas dikurangi dengan C dan M dipindahkan ke ruas kanan, maka persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi:

I + G + X = S + T + M

Terbukti dari uraian diatas bahwa syarat keseimbangan lain dalam perekonomian 4 sektor adalah:

I + G + X = S + T + M

Page 21: Presentasi Makro

Perubahan yang terjadi pada pengeluaran rumah tangga,perubahan komponen-komponen suntikan (I, G, dan X) dan perubahan komponen-komponen bocoran (S,T, atau M) akan menimbulkan perubahan ke atas keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam pengeluaran rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah atau ekspor akan menaikkan pendapatan nasional. Kenaikan pengeluaran agregat juga akan menimbulkan proses multiplier sehingga pada akhirnya menyebabkan pertambahan pendapatan nasional adalah lebih besar dari pertambahan pengeluaran agregat yang berlaku. Dalam ekonomi empat sector nilai multiplier adalah lebih kecil dari dalam ekonomi tiga sector.

Perubahan-perubahan keseimbangan

Perubahan komponen yang meliputi bocoran (S, T, atau M) akan menimbulkan akibat yang sebaliknya dari yang ditimbulkan oleh komponen pengeluaran agregat. Kenaikan tabungan, atau pajak atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar dari kenaikan kebocoran

Page 22: Presentasi Makro

2. Konsumsi, Tabungan dan Pendapatan dalam perekonomian tertutup

2.A. Pengertian dan Hubungan antara Konsumsi, Tabungan dan Pendapatan

Tabungan (saving) adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati. Sedangkan Jumlah Tabungan yang dimaksud adalah total keseluruhan Tabungan yang dihimpun oleh bank dalam periode tertentu.

Konsumsi ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung.

Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.

Page 23: Presentasi Makro

Besar kecilnya pendapatan mempengaruhi pengeluaran untuk konsumsi dan tabungan. Makin besar pendapatan akan membuat leluasa bagi pemilik uang untuk mengatur pengeluarannya sehingga tidak semua uang dipakai untuk konsumsi dan kemampuan untuk menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan lebih besar. Sebaliknya pendapatan yang kecil akan mengakibatkan hampir semua uang dihabiskan untuk konsumsi sehingga kesempatan untuk menyisihkan pendapatan(menabung) rendah

Page 24: Presentasi Makro

2.B. Fungsi Konsumsi, APC dan MPC

Hubungan antara besarnya konsumsi dengan besarnya pendapatan nasional dapat dilihat dari bentuk fungsi konsumsinya itu sendiri. Dalam bentuknya yang umum, fungsi konsumsi yang berbentuk garis lurus mempunyai persamaan:

C = a + bY

Page 25: Presentasi Makro

Marginal propensity to consume adalah angka perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya perubahan pendapatan nasional yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi termaksud. Dalam bentuk persamaan, definisi tersebut dapat diungkapkan:

MPC = C / Y

APCn menunjukkan besarnya average propensity to consume pada tingkat pendapatan nasional sebesar “n”. Yang dimaksud dengan average propensity to consume ialah perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri. Jadi average propensity to consume pada pendapatan n sama dengan besarnya konsumsi pada pendapatan sebesar n dibagi dengan tingkat pendapatan nasional sebesar n. Jika dinyatakan dalam bentuk persamaan yang berlaku umum:

APC = Cn/Yn