25
PAPARAN KE-2 HASIL PEMANTAUAN TAYANGAN TELEVISI PADA RAMADHAN 1429 H JAKARTA, 25 SEPTEMBER 2008

Presentasi Pantauan Ramadhan 1429 h Tgl 25 September 2008

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tayangan Ramadhan 2008 - Kementerian Komunikasi dan Informatika

Citation preview

PAPARAN KE-2HASIL PEMANTAUAN

TAYANGAN TELEVISI PADA RAMADHAN 1429 H

JAKARTA, 25 SEPTEMBER 2008

TUJUAN PEMANTAUAN

Melihat tayangan televisi apakah masih menampilkan adegan yang “kurang pas” mendukung kesucian Ramadhan 1429 H.

TANGGAL & WAKTU PEMANTAUAN

• Pemantauan dilakukan terhadap tayangan televisi mulai 14-21 September 2008. Dengan memantau siaran televisi pada hari kerja (week days) dan akhir pekan (week end) tersebut, diharapkan diperoleh corak gambaran tayangan yang representative.

• Waktu pemantauan adalah WAKTU BERBUKA PUASA (17.00-19.00 WIB) dan WAKTU SAHUR (03.00-05.00 WIB). Kedua periode waktu itu dipilih karena jumlah penonton saat sahur meningkat 12 kali lipat (1200 persen) dan 35 persen saat berbuka. (Data AGB Nielsen Media Research, 2007)

• Bila ditinjau berdasar usia penonton saat sahur, jumlah penonton anak (5-14 tahun) meningkat 22 kali lipat (2200 persen) dari periode reguler. Pada saat berbuka puasa, jumlah pemirsa anak meningkat 50 persen.

JUDUL ACARA TELEVISI YANG DIPANTAU

Acara Waktu Berbuka (17.00-19.00 WIB)

Stasiun Televisi Acara Waktu Sahur(03.00-05.00 WIB)

1. Aqso dan Madina2. Kultum Quraish Shihab

1. Saur Prise2. Faiz dan Faizah

1. Annisa2. Para Pencari Tuhan Jilid 2

1 Para Pencari Tuhan 22 Sinetron Dini Hari

1. Sambil Buka Yuk2. Pasrah (Pas Ramadhan Dapat

Hidayah)

1. Cagur Naik Bajaj2. Tawa Sutra

1. Gang Dangdut2. Ingin Aku Menggapai-Mu3. Maha Kasih 24. Ta’aruf

1. Awas Kalo Ga’ Lucu2. 142,9 Kangen FM3. Berita Pagi4. Siraman Kalbu

1. Tasbih Cinta2. Muslimah

1. Pengorbanan Jihan2. Hot Spot3. Mamah & Aa Ramadhan

1. Ensiklopedi Islam2. Metro Hari Ini

1. Tafsir Al-Misbah2. Sukses Syariah3. Periskop

Acara Waktu Berbuka(17.00-19.00 WIB)

Stasiun Televisi Acara Waktu Sahur(03.00-05.00 WIB)

1. Kolak Ramadhan2. I Seleb o Ramadhan

1 4 Mata Sahur Seru2 Jejak Mesjid Nusantara

1. Pada Suatu Masa2. Kabar Petang3. Menuju Bintang Ramadhan4. Bincang Santai

1. Gado-Gado Sahur2. Kabar Pagi

1. Suami-Suami Takut Istri2. Rahasia Sunah3. Sketsa Ramadhan

1. Saatnya Kita Sahur

2. Perjalanan Islam di Indonesia

1. Obrolan Jelang Buka2. Jelang Berbuka3. Semarak Keluarga Berencana

1. Ramadhan Berbagi Rezeki

2. Ramadhan ya Ramadhan

3. Cinta Rasul

1. Naruto2. An American Tail

1. Sahur Cagur

2. Abdel & Temon

3. Jejak Sang Khalifah

ANEKA TIPE PROGRAM (SINETRON, VARIETY SHOW, KOMEDI, DOKUMENTER, INFOTAINMENT, NEWS, TALKSHOW, KARTUN) DITAYANGKAN SAAT WAKTU BERBUKA & SAHUR

ASPEK YANG DIPANTAU

1.KEKERASAN FISIK2.KEKERASAN PSIKIS3.MISTIK-HOROR4.PORNO-CABUL

TOLOK UKUR PEMANTAUAN

1. Menyajikan adegan/perilaku kekerasan atau situasi membahayakan yang mudah atau mungkin ditiru anak-anak. Misalnya, memukul, menendang, menganiaya, membunuh secara sadis, bunuh diri dengan gantung diri/mencebur ke air sungai/meloncat dari ketinggian/, merusak, menjarah, tawuran, serta gerakan kekerasan lain (seperti: mencekik, menampar, menginjak)

2. Visualisasi ”kenikatan sesaat” mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan rokok .

3. Menyajikan visualisasi secara sangat jelas gambar-gambar korban (kecelakaan) yang berada dalam kondisi menyedihkan secara berulang-ulang.

KEKERASAN FISIK

Tolok ukur pemantauan merujuk Undang-Undang Penyiaran, Undang-Undang Perlindungan Anak, dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Penyiaran KPI, dan Etika Media

KEKERASAN PSIKIS

1. Menonjolkan kekerasan verbal yang mudah ditiru anak-anak. Misalnya, menyajikan kata/istilah kasar serta makian (seperti: dasar goblok/bego, tolol, dll).

2. Merendahkan nilai-nilai pendidikan, budi pekerti, apresiasi estetik dan penumbuhan rasa ingin tahu mengenai lingkungan sekitar. Misalnya, mengolok-olok atau merendahkan pendidik/guru; melecehkan anak yang sedang beribadah.

3. Menayangkan nilai-nilai dan perilaku anti-sosial (seperti tamak, licik, berbohong) tanpa memberi gambaran sanksi/akibat yang setimpal dari perilaku tersebut.

4. Melecehkan atau merendahkan martabat perempuan (seperti: ucapan “dasar perempuan!”)

5. Menonjolkan tayangan yang dapat mengganggu perkembangan jiwa anak, seperti: perceraian, perselingkuhan, konflik rumah tangga.

6. Menyajikan gaya hidup konsumtif (memuja uang/kekayaan) dan hedonistik (hanya mencari kesenangan duniawi belaka dan mengabaikan spiritual). Misalnya, segala cara hal demi mengejar materi/rumah/mobil/kehidupan glamor; menayangkan situasi diskotik atau tempat sejenisnya secara berlebihan sebagai tempat pelarian persoalan.

1. Menayangkan secara berlebihan sehingga mendorong anak percaya pada kekuatan paranormal, klenik, praktek spiritual magis, mistik, atau kontak dengan roh. Misalnya, kebaikan peri, malaikat, tuyul, ada setan di tempat gelap, dan sejenisnya

2. Mengandung adegan menakutkan, mengerikan, menjijikan, dan sadistis saat mengvisualisasikan secara rinci aspek alam/makhluk gaib dan perilaku tokoh antagonis (jahat/buruk). Misalnya, belatung keluar dari tubuh jenazah, malaikat menyiksa seseorang di alam kubur, tangan menggapai-gapai dari tanah kuburan.

MISTIK

PORNO-CABUL

1. Menayangkan muatan yang mendorong anak belajar perilaku tak pantas dalam kehidupan seksual. Seperti: berpacaran saat anak-anak, hubungan seksual, hamil di luar nikah, penguguran kandungan, pemerkosaan, atau melakukan masturbasi.

2. Menyajikan penyanyi atau penari yang berpakaian seksi dan minim, bergoyang sensual, atau melantunkan lagu dengan lirik berasosiasi seks

3. Menayangkan adegan ciuman eksplisit menunjukan hasrat seksual berulang-ulang, orang telanjang, berpakaian minim untuk menonjolkan bagian tubuh sensual (seperti: close up ke arah pantat, dada; meraba-raba paha, dada)

4. Penyajian gambar korban perkosaan atau para pekerja seks komersial yang ditangkap dalam operasi penertiban secara close up (jarak dekat)

5. Menampilkan lelucon-lelucon, komentar, atau celetukan mesum.

DITEMUKAN

896 ADEGANKEKERASAN, MISTIK, PORNO-CABUL

SELAMA PEMANTAUAN

HASIL MONITORING 1

128 ADEGAN/ HARI

12 ADEGAN/ TV/ HARI

3 ADEGAN/ JAM/ TV /HARI

HASIL MONITORING 2

ADEGANACARA TELEVISI

CENDERUNG MENGANDUNG

KEKERASAN PSIKIS

KEKERASAN PSIKIS476

(59.4%)

516

(57.6%)

KEKERASAN FISIK190

(23.7%)

284

(31.7%)

PORNO-CABUL96

(12.0%)

57

(6.5%)

MISTIK40

(5.0%)

39

(4.4%)

TOTAL ADEGAN 820 896

I IIPAPARAN

148 18.5% 141 15.7%

127 15.8% 99 11.0%

96 12.0% 112 12.5%

94 11.7% 92 10.3%

87 10.8% 96 10.7%

75 9.4% 114 12.7%

59 7.4% 49 5.5%

45 5.6% 94 10.5%

40 5.0% 44 4.9%

26 3.2% 47 5.2%

5 0.6% 8 0.9%

TERBANYAKMEMUAT ADEGAN

KEKERASAN, MISTIK, PORNO-CABUL

HASIL MONITORING 3 I IIPAPARAN

HASIL MONITORING 4

KEKERASAN PSIKIS

113

(76.4%)

106

(76.4%)

KEKERASAN FISIK

28

(18.9%)

33

(23.4%)

MISTIK7

(4.7%)

2

(1.4%)

PORNO-CABUL0

(0.0%)

0

(0.0%)

TOTAL ADEGAN

148 141

ADEGANTAYANGAN ACARA

CENDERUNG MENGANDUNG

KEKERASAN PSIKIS

I IIPAPARAN

HASIL MONITORING 5

ADEGANTAYANGAN ACARA

CENDERUNG MENGANDUNG

KEKERASAN PSIKIS

KEKERASAN PSIKIS

101

(79.5%)

68

(68.7%)

KEKERASAN FISIK

15

(11.8%)

21

(21.2%)

PORNO-CABUL

9

(7.1%)

9

(9.1%)

MISTIK2

(1.6%)

1

(1.0%)

TOTAL ADEGAN

127 99

I IIPAPARAN

HASIL MONITORING 6

ADEGANTAYANGAN ACARA

CENDERUNG MENGANDUNG

KEKERASAN PSIKIS

KEKERASAN PSIKIS

62

(64.6%)

82

(73.2%)

KEKERASAN FISIK

15

(15.6%)

25

(22.3%)

PORNO-CABUL12

(12.5%)

5

(4.5%)

MISTIK7

(7.3%)

0

(0.0%)

TOTAL ADEGAN 96 112

I IIPAPARAN

HASIL MONITORING 7

ADEGANTAYANGAN ACARA

CENDERUNG MENGANDUNG

KEKERASAN PSIKIS

KEKERASAN PSIKIS

52

(55.3%)

67

(72.8%)

PORNO-CABUL21

(22.3%)

9

(9.8%)

KEKERASAN FISIK

20

(21.3%)

14

(15.2%)

MISTIK1

(1.1%)

2

(2.2%)

TOTAL ADEGAN

94 92

I IIPAPARAN

HASIL MONITORING 8

ADEGANTAYANGAN ACARA

CENDERUNG MENGANDUNG

KEKERASAN PSIKIS

KEKERASAN PSIKIS

58

(66.7%)

64

(66.7%)

PORNO-CABUL22

(25.3%)

7

(7.3%)

KEKERASAN FISIK

6

(6.9%)

23

(24.0%)

MISTIK1

(1.1%)

2

(2.1%)

TOTAL ADEGAN

87 96

I IIPAPARAN

HASIL MONITORING 9

ADEGANTAYANGAN ACARA

CENDERUNG MENGANDUNG

KEKERASAN PSIKIS

KEKERASAN PSIKIS

33

(44.0%)

46

(40.4%)

MISTIK18

(24.0%)

18

(15.8%)

KEKERASAN FISIK

17

(22.7%)

34

(29.8%)

PORNO-CABUL7

(9.3%)

16

(14.0%)

TOTAL ADEGAN

75 114

I IIPAPARAN

HASIL MONITORING 10

ADEGANTAYANGAN ACARA

CENDERUNG MENGANDUNG

KEKERASAN FISIK

KEKERASAN FISIK

36

(61.0%)

41

(83.7%)

PORNO-CABUL13

(22.0%)

5

(10.2%)

KEKERASAN PSIKIS

9

(15.3%)

3

(6.1%)

MISTIK1

(1.7%)

0

(0.0%)

TOTAL TAGIHAN

59 49

I IIPAPARAN

HASIL MONITORING 11

ADEGANTAYANGAN ACARA

CENDERUNG MENGANDUNG

KEKERASAN FISIK

KEKERASAN PSIKIS

31

(68.9%)

43

(45.7%)

KEKERASAN FISIK

12

(26.7%)

47

(50.0%)

MISTIK1

(2.2%)

3

(3.2%)

PORNO-CABUL1

(2.2%)

1

(1.1%)

TOTAL TAGIHAN

45 94

I IIPAPARAN

HASIL MONITORING 12

ADEGANTAYANGAN ACARA

CENDERUNG MENGANDUNG

KEKERASAN FISIK

KEKERASAN FISIK

27

(67.5%)

30

(68.2%)

MISTIK9

(22.2%)

9

(20.5%)

KEKERASAN PSIKIS

3

(7.5%)

5

(11.4%)

PORNO-CABUL1

(2.5%)

0

(0.0%)

TOTAL ADEGAN

40 44

I IIPAPARAN

HASIL MONITORING 13

ADEGANTAYANGAN ACARA

CENDERUNG MENGANDUNG

KEKERASAN PSIKIS

KEKERASAN PSIKIS

13

(50.0%)

31

(66.0%)

KEKERASAN FISIK

10

(38.5%)

9

(19.1%)

PORNO-CABUL3

(11.5%)

5

(10.6%)

MISTIK0

(0.0%)

2

(4.3%)

TOTAL ADEGAN

26 47

I IIPAPARAN

HASIL MONITORING 14

ADEGANTAYANGAN ACARA

CENDERUNG MENGANDUNG

KEKERASAN FISIK

KEKERASAN FISIK

4

(80.0%)

7

(87.5%)

KEKERASAN PSIKIS

1

(20.0%)

1

(12.5%)

MISTIK 0

(0.0%)

0

(0.0%)

PORNO-CABUL0

(0.0%)

0

(0.0%)

TOTAL ADEGAN

5 8

I IIPAPARAN

PENUTUP Bila membandingkan data pada paparan I (1-8 September 2008)

dengan paparan II (14-21 September 2008), dapat disimpulkan bahwa jumlah adegan kekerasan (fisik, psikis, mistik, cabul) di 11 televisi nasional cenderung meningkat, dari 802 menjadi 896 adegan.

Empat stasiun televisi (Indosiar, Antv, TPI, TVONE) memperlihatkan tren turun pada jumlah adegan kekerasan yang kurang pas dengan kesucian bulan Ramadhan.

Tujuh stasiun televisi lain (RCTI, SCTV, METRO, TRANS7, GLOBAL, TRANSTV, TVRI) memperlihatkan tren naik atau bertambah jumlah adegan kekerasannya.

Jumlah adegan kekerasan yang ditayangkan RCTI meningkat lebih dari 100%, dari 45 menjadi 94 item. SCTV meningkat hampir 100% (dari 26 menjadi 47 adegan). GlobalTV meningkat 50% (dari 75 menjadi 114 adegan).

Berdasarkan analisis expost factum tersebut dapat tergambarkan, mayoritas stasiun televisi nasional belum membenahi konten tayangan yang “kurang pas” ditonton pada bulan Ramadhan.

TERIMA KASIH

ATAS KEHADIRAN

TEMAN-TEMAN MEDIA