17
PRESENTASI PATOFISIOLOGI & IDK II Nur Alfiah (09023247) Erfan Satria (09023254) Annisa Hardikasari (11023180) Damas Dwihan S (11023182) Dini Pisserela (11023183) Prathita Vidya W. (11023196) Heri Riawan (11023197) Dita Yulianita F (11023199)

Presentasi Patofisiologi II

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentasi Patofisiologi II

PRESENTASI PATOFISIOLOGI & IDK II

Nur Alfiah (09023247)Erfan Satria (09023254)Annisa Hardikasari (11023180)

Damas Dwihan S (11023182)Dini Pisserela (11023183)Prathita Vidya W. (11023196)Heri Riawan (11023197)Dita Yulianita F (11023199)

Page 2: Presentasi Patofisiologi II

Tn. WD masuk ke ruang UGD dengan kondisi puca, akral dingn, nadi 100 kali/ menit, BP 80/50 mmHg, nafas cepat dan dangkal, pO2 menurun. Tn. WD mempunyai riwayat, penyakit Infark Miokard, hipertensi, dan hiperkolesterol sejak 2 tahun lalu.

Kasus

Page 3: Presentasi Patofisiologi II

Yang terjadi pada pasien adalah syok kardiogenik akut yang terjadi kekambuhan karena faktor penunjang yang dialami pasien oleh adanya penyakit yang terdahulu.

Kesimpulan Diagnosa

Page 4: Presentasi Patofisiologi II

Syok kardiogenik terjadi akibat disfungsi nyata ventrikel kiri sesudah mengalami infark yang masif. Syok kardiogenik ini biasanya berkaitan pada perubahan hemodinamik progresif hebat yang irreversible: 1. Penurunan perfusi perifer, 2. Penurunan perfusi koroner, 3. Peningkatan kongesti paru. Ini diikuti hipotensi, asidosis metabolik dan hipoksemia yang menekan fungsi miokardium.

Pengertian Syok Kardiogenik

Page 5: Presentasi Patofisiologi II

1. Disebabkan oleh disritmia Bradidisritmia (Bradi: rendah) Takidisritmia (taki: tinggi)2. Disebabkan oleh Faktor Mekanisme Jantunga. Lesi Regurgitasi- Insufiensi aorta/ mitralis akut.- Ruptur septum interventrikularis- Aneurisma ventrikel kiri masifb. Lesi obstruktif- Obstruksi saluran keluar ventrikel kiri, spt:

stenosis (penyempitan) katup aorta kongenital/ didapat, dan kardiomiopati hipertrofi obstruktif

Etiologi

Page 6: Presentasi Patofisiologi II

3. Miopati- Gangguan kontraklitas ventrikel kiri, spt pada

Infark Miokardium akut/ kardiomiopati kongestif.

- Gangguan kontraktilitas ventrikel kanan yang disebabkan oleh Infark Ventrikel Kanan.

- Gangguan relaksasi/ kelenturan ventrikel kiri spt pada kardiomiopati restriktif/ hipertrofik.

(dikutip dari: Price, Sylvia A. dan Loraine M. Wilson. 2006. Parofisiologi: Konsep Klinis, Proses – Proses Penyakit volume 1, hal 642)

Page 7: Presentasi Patofisiologi II

Disfungsi Miokardium

Infark Miokardium

Disritmia

Disfungsi Miokardium

Aliran darah Koroner menurun

HipotensiAsidosisSistemik

Page 8: Presentasi Patofisiologi II

1. Iskemia/ Infark Miokard2. Anemia: takikardi atau bradikardi3. Infeksi: endokarditis, miokarditis, / infeksi

luar jantung4. Emboli paru5. Kelebihan cairan atau garam6. Obat penekan miokard7. Kehamilan8. HT akut

Faktor Pencetus

Page 9: Presentasi Patofisiologi II

Pengunaan monitor hemodinamik (BP 90/30 mmHg, peninkatan arteriovena oxygen differences > 55 g/dL, penurunan index jantung < 2,2 l/meni/ m2 LP tubuh, dan adanya peningkatan PCWP > 15 mmHg).

Manifestasi Klinis

Page 10: Presentasi Patofisiologi II

Tekanan darah sistolik arteri < 80 mmHg (pengukuran intra arteri)

Produksi urin < 20 ml/hari / gangguan status mental

Tekanan pengisian ventrikel kiri > 12 mmHg Tekanan vena sentral > 10 mmH2O

(menyingkirkan kemungkinan Syok Hipovolemia)

Keadaan yang dikemukakan Schimdt juga diikuti manifestasi gelisah, keringat dingin, akral dingin dan takikardi

Kriteria Syok Kardiogenik menurut Scheidt (1973)

Page 11: Presentasi Patofisiologi II

Foto toraks (jantung normal – bengkak, edema paru)

EKG (tanda hipokinetk nyata pada dari ventrkel sinister yang difus/ segmental)

Pemeriksaan ini juga berguna untuk mengetahui adanya efusi perikardial, kelainan katup dan adanya ruptur septum interventrikuler.

Pemeriksaan Penunjang

Page 12: Presentasi Patofisiologi II

Pengecekan darah (terutama asam laktat darah arteri yang langsung berpengaruh adanya perfusi jaringan yang tidak adekuat. Normalnya yaitu < 1,5 mEq/1 atau 5 – 15 mg/ 100 ml. Lalu jika terdapat kelebihan sekitar > 8 mEq/ 1 dengan adanya Infark Miokard akut, maka mortalitasnya > 90%).

Pengecekkan BP (namun tidak menggunakan tensimeter karena tidak akurat. Penggunaan kateter intraarteri akan lebih tepat.)

Pengukuran aliran darah splanknikus (monitoring hemodinamik)

Page 13: Presentasi Patofisiologi II

DANKE

Matur Nuwun................

Page 14: Presentasi Patofisiologi II

Kosakata Perfusi adalah aliran darah melalui sirkulasi

pulmonal (darah dipompa ke paru-paru oleh ventrikel kanan melalui arteri pulmonal) atau pengisian kapiler pulmonal dengan darah.

Kongesti adalah keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan (peningkatan jumlah darah) di dalam pembuluh darah pada daerah tertentu. Kata lain untuk kongesti adalah hiperemia. 

Page 15: Presentasi Patofisiologi II

Hipoksemia (atau Hipoksemia) secara umum didefinisikan sebagai penurunan tekanan parsial oksigen dalam darah, kadang-kadang khusus sebagai kurang dari yang, tanpa spesifikasi lebih lanjut, akan mencakup baik konsentrasi oksigen terlarut dan oksigen yang terikat pada hemoglobin.

Lesi adalah abnormalitas sel. Ruptur adalah robek atau putusnya otot

yang diakibatkan karena trauma, dimana dapat terjadi pada perut otot atau pada sambungan musculotendineus.

Page 16: Presentasi Patofisiologi II

Aneurisma adalah suatu keadaan dimana ada daerah yang lemah dan menonjol pada pembuluh darah

Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.

Hemodinamik adalah aliran darah dalam system peredaran tubuh kita baik melalui sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva ( sirkulasi dalam paru-paru). Hemodinamik monitoring adalah pemantauan dari hemodinamik status.Pentingnya pemantauan terus menerus terhadap status hemodinamik, respirasi, dan tanda-tanda vital lain akan menjaminearly detection bisa dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mecegah pasien jatuh kepada kondisi lebih parah.

Page 17: Presentasi Patofisiologi II

Efusi adalah koleksi cairan dalam rongga tubuh, biasanya antara dua jaringan yang berdekatan.