PRESENTASI PEMBERDYN P3A

Embed Size (px)

Citation preview

PELATIHAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIRPEDOMAN PEMBERDAYAAN PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIROleh : Ir. Soekrasno S, Dipl. HEWIDYAISWARA MADYA PUSDIKLAT PUDitjen PLA, Pertanian, April 07

KETENTUAN UMUM Perkumpulan petani pemakai air (P3A) berazaskan gotong royong serta merupakan organisasi yang bersifat sosial-ekonomi, budaya dan berwawasan lingkungan. Pedoman pemberdayaan P3A dimaksudkan untuk menyusun suatu aturan pemberdayaan yang bersifat umum sebagai pedoman untuk penjabaran lebih lanjut yang disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi daerah setempat. Pedoman pemberdayaan perkumpulan petani pemakai air bertujuan memberikan acuan bagi kelembagaan pengelolaan irigasi dalam melaksanakan pemberdayaan P3A Ruang lingkup dalam Peraturan Menteri ini meliputi Pembentukan perkumpulan petani pemakai air, Keanggotaan dan Susunan Organisasi, Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab, Wilayah Kerja, Hubungan Kerja, Pemberdayaan, Pembiayaan, serta Monitoring dan Evaluasi.

PEMBENTUKAN PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A, GP3A DAN IP3A) Pemerintah melakukan penyuluhan dan penyebarluasan teknologi bidang irigasi hasil penelitian dan pengembangan kepada masyarakat petani. Petani pemakai air wajib membentuk P3A secara demokratis pada setiap daerah layanan/petak tersier atau desa. Pembentukan P3A dilakukan melalui proses pengambilan keputusan yang mengikutsertakan sebagian besar petani pemakai air dalam satu blok layanan tersier. Pembentukan P3A dapat difasilitasi oleh pemerintah dan atau pihak lain diluar para petani.

PEMBENTUKAN PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A, GP3A DAN IP3A) P3A dapat membentuk GP3A. GP3A dibentuk dari, oleh dan untuk beberapa P3A dalam blok sekunder secara demokratis, yang pengurusnya terdiri dari perwakilan unit P3A Pembentukan GP3A diutamakan untuk mengkoordinasi beberapa P3A yang ada pada daerah layanan blok sekunder dalam rangka berperan serta pada kegiatan pengembangan dan pengelolaan irigasi di wilayah kerjanya.

PEMBENTUKAN PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A, GP3A DAN IP3A) GP3A dapat membentuk IP3A IP3A dibentuk dari, oleh dan untuk beberapa GP3A yang berada dalam satu daerah irigasi secara demokratis, yang pengurus dan anggotanya terdiri dari perwakilan unit GP3A Pembentukan IP3A selain untuk memperoleh hak guna pakai air untuk irigasi juga ditetapkan untuk mengkoordinir beberapa GP3A dalam rangka berperan serta pada kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi

KEANGGOTAAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Anggota P3A adalah semua petani yang mendapat manfaat secara langsung dari pelayanan petak tersier, irigasi pompa dan irigasi pedesaan yang mencakup pemilik, penggarap, penyakap, pemilik kolam ikan yang mendapat air dari irigasi dan badan usaha yang memanfaatkan air irigasi. Anggota GP3A adalah wakil-wakil unit P3A yang berada pada daerah layanan blok sekunder. Anggota IP3A adalah wakil-wakil GP3A yang berada pada daerah irigasi, dan ditambah wakil dari sekurang-kurangnya 1/3 (sepertiga) jumlah P3A pada setiap gabungan P3A.

SUSUNAN ORGANISASI Susunan organisasi P3A, GP3A, dan IP3A terdiri dari pengurus dan anggota. Struktur kepengurusan P3A, GP3A, dan IP3A ditetapkan dalam rapat anggota yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Pelaksana Teknis, dan khusus untuk P3A ditambah Ketua Blok. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi didalam P3A, GP3A, dan IP3A. Kepengurusan GP3A dipilih dari wakil unit P3A pada sebagian daerah irigasi atau pada jaringan irigasi sekunder di wilayah kerjanya Kepengurusan IP3A dipilih dari wakil unit GP3A yang berada pada satu daerah irigasi di wilayah kerjanya.

SUSUNAN ORGANISASIOrganisasi perkumpulan petani pemakai air wajib menyusun: Anggaran Dasar; dan Anggaran Rumah Tangga. Hal-hal yang perlu tercantum dalam Anggaran Dasar, sekurang-kurangnya memuat: Alasan pendirian; Tujuan mendirikan; Fungsi dan tugas; Kepengurusan dan keanggotaan; Wilayah kerja; dan Mekanisme perubahan Anggaran Dasar.

SUSUNAN ORGANISASI Hal-hal yang perlu tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga, sekurang-kurangnya memuat:

Sifat perkumpulan; Keanggotaan; Kepengurusan; Keuangan; Pengawasan dan badan pemeriksa; Rencana kerja pengurus; Rincian bentuk pelanggaran dan bentuk sanksi; Prosedur pengambilan keputusan; dan Mekanisme perubahan Anggaran Rumah Tangga.

SUSUNAN ORGANISASI Ketentuan mengenai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga disusun atas dasar kemampuan petani. Penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dibuat oleh petani sendiri dalam rapat anggota ditanda tangani oleh ketua P3A dan disahkan oleh para anggota. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga diketahui oleh kepala desa/lurah dan camat serta ditetapkan oleh bupati/walikota. Untuk mendapatkan status badan hukum, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) selanjutnya didaftarkan di Pengadilan Negeri setempat.

WILAYAH KERJA Batas wilayah kerja P3A, GP3A DAN IP3A mengikuti batas wilayah hidrologis atau wilayah desa, meliputi: Wilayah kerja P3A ditetapkan berdasarkan wilayah petak tersier atau berdasarkan batas wilayah desa sesuai dengan kesepakatan dan penetapan dari para anggota. Wilayah kerja GP3A ditetapkan berdasarkan wilayah jaringan blok sekunder sesuai dengan kesepakatan dan penetapan dari para anggota. Wilayah kerja IP3A ditetapkan berdasarkan satu wilayah jaringan daerah irigasi secara utuh, terdiri dari beberapa gabungan GP3A sesuai dengan kesepakatan dan penetapan dari para anggota.

HUBUNGAN KERJA Hubungan kerja antara P3A dengan GP3A dan IP3A bersifat koordinatif dan konsultatif sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Hubungan kerja antara P3A dengan pemerintah kabupaten/kota bersifat koordinatif dan atau konsultatif, sedangkan dengan Lembaga Non-Pemerintah bersifat koordinatif. Hubungan kerja antara P3A dengan pemerintah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi :

Pemberian bantuan atas dasar permintaan P3A Pemberian bimbingan teknis kepada P3A Partisipasi dalam pelaksanaan evaluasi pengelolaan aset pemerintah kabupaten/kota. Penentuan prioritas penggunaan biaya operasi pemeliharaan dan rehabilitasi

Hubungan kerja P3A dengan Lembaga Non-Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dalam hal mendapatkan bantuan serta fasilitasi yang tidak mengikat.

Hubungan kerja P3A dengan Komisi Irigasi dilakukan untuk menyalurkan aspirasi dan memperjuangkan hak P3A

PEMBERDAYAAN Pemberdayaan perkumpulan petani pemakai air dilakukan secara berkelanjutan dan terkoordinasi oleh instansi terkait di kabupaten/kota. Pemberdayaan diarahkan untuk memandirikan organisasi Pemberdayaan dilakukan melalui perkuatan yang meliputi: Pembentukan Organisasi sampai berstatus badan hukum, hak dan kewajiban anggota, manajemen organisasi, pengakuan keberadaannya dan tanggung jawab pengelolaan irigasi di wilayah kerjanya. Kemampuan teknis pengelolaan irigasi dan teknis usaha tani. Kemampuan pengelolaan keuangan dalam upaya mengurangi ketergantungan dari pihak lain.

Lingkup dan Sasaran Pemberdayaan aspek Kelembagaan; aspek teknis; dan aspek keuangan. Aspek kelembagaan, merupakan upaya meningkatkan status badan hukum organisasi, kemampuan manajerial, Aspek teknis meliputi: teknis irigasi; dan teknis usaha tani. Teknis irigasi: dalam rangka pembangunan, peningkatan, operasi dan pemeliharaan serta rehabilitasi. Teknis usaha tani: peningkatan usaha tani kaitannya dengan ketahanan pangan. Aspek keuangan: manajemen keuangan dan pengembangan usaha ekonomi yang berbasis air irigasi dan/atau agribisnis.

Metode Pemberdayaan

Metode pemberdayaan dilaksanakan secara sistematis dan terus menerus, melalui:sosialisasi; motivasi; latihan dan kunjungan lapangan; pertemuan berkala; fasilitasi; studi banding; bimbingan teknis dan pelatihan;dan pendampingan dan metoda lain.

Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disesuaikan dengan kondisi setempat serta didasarkan pada kebutuhan lokal dari hasil profil sosio-ekonomi, teknik dan kelembagaan serta hasil pemantauan dan evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala.

Metode Pemberdayaan Unit pemberdayaan daerah kabupaten/kota melaksanakan Pemberdayaan P3A secara sistematis, terus menerus Kegiatan pemberdayaan P3A di lapangan dilaksanakan oleh: Kelompok Pemandu Lapangan; Tenaga Pendamping Petani; serta Unsur-unsur lain yang terkait dibidang kelembagaan, bidang teknis dan keuangan sesuai kebutuhan.

Kelompok Pemandu Lapangan merupakan unsur pemerintah yang bertugas di lapangan dan berperan untuk mengupayakan pengelolaan jaringan irigasi tersier. Tenaga Pendamping Petani mempunyai fungsi dan peran sebagai motivator, mediator dan fasilitator yang kebutuhannya bukan untuk selamanya tetapi maksimum selama periode tertentu sesuai kebutuhan.

Mekanisme Pemberdayaan Tahapan-tahapan yang meliputi: persiapan; pelaksanaan; dan pemantauan dan evaluasi.

Tahap persiapan meliputi : Mengadakan Sosialisasi yang disampaikan kepada pejabat dan masyarakat serta pengurus P3A. Penyusunan Profil Sosio Ekonomi Teknis dan Kelembagaan yang dipandu oleh Tenaga Pendamping Petani dan Kelompok Pemandu Lapangan antara lain dengan metode pemahaman partisipatif kondisi pedesaan. Penyusunan program oleh pemerintah kabupaten/kota dengan acuan dari hasil penelusuran kebutuhan dan kepentingan petani. Penetapan kebutuhan program pemberdayaan

Mekanisme Pemberdayaan Tahap pelaksanaan dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota melalui dinas terkait dan atau pihak lain. Tahap pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan dengan bentuk keterlibatan perkumpulan petani pemakai air dengan cara memberikan informasi atau laporan kepada pemerintah kabupaten/kota. Pemantauan dan evaluasi dibuat secara tertulis mengenai kesesuaian/tidak kesesuaian program pembinaan dengan masalah yang dihadapi oleh P3A, saran program pembinaan yang dibutuhkan, serta kinerja petugas pembina.

Tanggung Jawab Pemberdayaan Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab terhadap pemberdayaan perkumpulan petani pemakai air. Tanggung jawab pemerintah Kabupaten/Kota meliputi: Merumuskan dan menetapkan kebijakan daerah berdasarkan kebijakan nasional yang berlaku. Menyusun petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis pemberdayaan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat berdasarkan pedoman/kebijakan pemerintah dan kebijakan pemerintah daerah. Memberikan bantuan teknis dan pembiayaan. Menyediakan Tenaga Pendamping Petani. Melaksanakan pelatihan dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang terlibat dalam pemberdayaan.

Tanggung Jawab Pemberdayaan Tanggung jawab pemerintah Provinsi meliputi: Memberikan bantuan teknis, pembinaan kepada pemerintah kabupaten/kota atas permintaannya. Bersama pemerintah dan pemerintah kabupaten/kota melakukan penelitian dalam rangka menemukan teknologi tepat guna bidang irigasi Tanggung jawab Pemerintah meliputi: Memberikan bantuan teknis, dan pembinaan kepada unit/petugas dinas tingkat kabupaten/kota atas permintaannya. Membantu dan mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna bidang irigasi dan pertanian beririgasi kelompok masyarakat atau pihak lain dapat membantu melakukan usaha pemberdayaan P3A.

PEMBIAYAAN Pembiayaan untuk pemberdayaan perkumpulan petani pemakai air berasal dari APBD Kabupaten/Kota dan pihak lain yang sah. Dalam hal pemerintah kabupaten/kota mengalami keterbatasan dana pemberdayaan, dapat mengajukan permintaan kepada pemerintah provinsi dan Pemerintah.

MONITORING DAN EVALUASI Pemerintah Kabupaten/kota menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemberdayaan P3A Monitoring dan Evaluasi ditujukan untuk mengetahui pelaksanaan pemberdayaan. Monitoring dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Evaluasi dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. Hasil monitoring dan evaluasi secara berkala dibahas diforum Tim Pembina Kabupaten/Kota untuk dirumuskan masalah dan tindak lanjutnya sebagai rekomendasi kepada Bupati/Walikota dan masukan kepada perkumpulan petani pemakai air yang bersangkutan.

CUKUP SEKIAN