Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PRESENTASI TUGAS AKHIR
STUDI PERILAKU NON LINEAR PERBANDINGAN
PANJANG LINK PADA ECCENTRICALLY BRACED
FRAME DENGAN PROGRAM BANTU ABAQUS V 6.7
Dosen Konsultasi:
BudiSuswanto, ST., MT., Ph.D.
Data Iranata, ST., MT., Ph.D.
FITRI HARDIYANTI
3108100033
LATAR BELAKANG
Gempa
MRF
CBF
sifat daktail tetapi kurang
kaku untuk memenuhi
persyaratan drift control
bersifat kaku tetapi
memiliki kemampuan
menyalurkan energi yang
terbatas
Eccentrically Braced Frame (EBF)
merupakan konsep desain gabungan
antara konsep daktilitas dan disipasi
energi yang baik dari desain MRF
dengan karakteristik kelakuan elastik
yang tinggi dari desain CBF
PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah yang akan ditinjau dalam studi perilaku panjang link pada
EBF ini, antara lain :
• Bagaimana dimensi link pada perancangan EBF?
• Bagaimana asumsi pembebanan pada perencanaan EBF?
• Bagaimana desain bentuk EBF yang direncanakan?
• Bagaimana permodelan EBF yang direncanakan?
• Bagaimana hasil akhir dari perancangan panjang link pada EBF tersebut?
TUJUAN
Adapun tujuan dari studi perbandingan panjang link pada EBF ini,
antara lain :
Mengetahui panjang link pada EBF.
Mengetahui pembebanan pada desain EBF.
Mengetahui bentuk EBF yang akan digunakan.
Mengetahui permodelan EBF yang direncanakan.
Mengetahui panjang link yang paling optimum untuk digunakan.
BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah yang dipakai dalam studi perilaku panjang link pada EBF,
antara lain :
• Profil baja yang digunakan menggunakan profil bajaWF
• Desain tipe EBF yang digunakan adalah tipe inverted-v.
• meninjau satu frame.
• Pembebanan yang dilakukan dengan beban push-over .
• Program bantu yang digunakan untuk menganalisa panjang link adalah
ABAQUS.
• Tidak memperhitungkan sambungan.
•Tidak memperhitungkan biaya.
EBF
EBF dirancang untuk mampu menyediakan
kapasitas deformasi inelastis yang signifikan terutama melalui geser
atau lentur di link
kekakuan yang tinggi dengandaktilitas dan kapasitas energi
disipasi
RESPON INELASTIK
KONSEP LINK
Link
Link berperan sebagai ductile fuse,mendisipasi energi sepanjang perilakuhisterisis yang stabil dan membatasi gayaterhadap brace, kolom dan balok diluar link
KLASIFIKASI LINK
• Link geser murni (Kelelehan pada link jenis ini didominasioleh geser)
• Link dominan (Kelelehan pada link jenis ini merupakankombinasi antara geser dan lentur )
• Link dominan lentur (Kelelehan pada link jenis ini merupakan
kombinasi antara geser dan lentur )
•Link lentur murni (Kelelehan pada link jenis ini didominasi
oleh lentur )
ROTASI LINK
e
L
p
p
Sudut rotasi link tidak bolehmelebihi nilai-nilai berikut :
• 0,08 radian untuk link yang panjangnya
Vp
Mp6,1
• 0,02 radian untuk link yang panjangnya
Vp
Mp6,2
• Untuk link yang panjangnya antara
Vp
Mp6,1Vp
Mp6,2dan
atau kurang
atau lebih
JARAK PENGAKU BADAN
DIAGRAM ALIR START
Studi LIteratur
Perencanaan Dimensi
Analisa Struktur dengan ETABS
NO
Analisa Pushover
YES
Analisa perilaku simpangan, kontur tegagangan, dan pola kegagalan struktur
dengan software ABAQUS v 6.7
Visualisasi gambar dan penabelan hasil analisa
SELESAI
DIMENSI EBF
Elemen Struktur Dimensi PenampangLink WF 200.150.6.9
Balok di luar link WF 200.150.6.9
Bracing WF 125.125.6,5.9
Kolom WF 200.200.8.12
Pengaku (Stiffner) Pelat 10 mm
TIPE PANJANG LINK
Vp
xMpe
6,1
Vp
Mp6,1Vp
Mp6,2≤ e ≤
Vp
Mp6,2Vp
Mp5
Vp
Mp5e ≥
≤ e ≤
Dalam peraturan AISC 2005 dicantumkan ketentuan lebar dan tebal stiffner yaitu :
bf -2tw
0,75 tw atau 3/8-inch
DESAIN EBF
• Leleh geser yang terjadi :
V = Vp = 0.6 Fy (d - 2tf ) twM = Mp = Z Fy
Dimana :
Vp = Gaya geser plastis
Fy = Tegangan leleh material baja
d = Tinggi penampang balok
Tw = Tebal badan penampang
• Leleh lentur yang terjadi :
Dimana :
Mp = Momen plastis
Z = Modulus penampang arah x
Fy = Tegangan leleh material baja
DESAIN LINK EBF
Vp = 0,6 fy ( d-2tf ) tw
= 0,6 . 240 ( 200 – 2x9 ) 6= 157248 N = 15724,8kg
Mp = Zx.. fy
= 296.24000= 710400 kg-cm
•Link geser murni = 0,6 m•Link dominan geser = 1 m•Link dominan lentur = 1,5 m•Link lentur murni = 2,5 m
ANALISA PUSHOVER
COMB 1 1,4 DCOMB 2 1,2 D + 1,6 L + 0,5 HCOMB 3 1,2 D + 1,6 H + 1 LCOMB 4 1,2 D + 1,3 W + 1 L + 0,5 HCOMB 5 1,2 D + 1 E + 1 LCOMB 6 1,2 D – 1 E + 1 LCOMB 7 0,9 D + 1 ECOMB 8 0,9 D – 1 E
ANALISA PUSHOVER
ANALISA PUSHOVER
ANALISA PUSHOVER
e (m) ∆y ∆m duktilitas
0,6 0,008 0,134 16,00
1 0,013 0,095 7,07
1,5 0,015 0,080 5,23
2,5 0,015 0,075 5,07
Dari hasil perbandingan dapat diketahui tingkat
daktilitas pada masing-masing link. Hasil
penabelan tersebut menunjukkan bahwa link
yang memiliki faktor daktilitas terbesar yaitu
link dengan panjang 0,6 m.
TAHAPAN ABAQUS
Untuk menganalisa struktur dalam ABAQUS terdapat
berbagai tahapan. Tahapan tersebut antara lain:
Part Property Assembly Step Interacti
onLoad Mesh Job
PEMBEBANAN ABAQUS
D : 913,73 kg/m
L : 563 kg/m
Combo: 1,2 D + 1,6 L
Beban Merata:
Beban merata Qu: 1997,276 kg/m
= 1997,276 x 9,81
= 199593,277 N
= 0,131 N/mm2
ANALISA ABAQUS
0
50
100
150
200
250
300
350
400
0 0.5 1
Te
gan
gan
Regangan
e= 0,6 m
e= 0,6 m 0
100
200
300
400
0 0.05 0.1 0.15
Te
gan
gan
Regangan
e = 1,0 m
e = 1,0 m
0
50
100
150
200
250
300
350
400
0 0.5 1 1.5 2
Te
gan
gan
Regangan
e = 2,5 m
e = 2,5 m 0
100
200
300
400
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Te
gan
gan
Regangan
e=1,5
e=1,5
Link 0,6 m = 0,000227
Link 1,0 m = 0,00868
Link 1,5 m= 0,0257
Link 2,5 m = 0,0286
ANALISA ABAQUS
ANALISA ABAQUS
ANALISA ABAQUS
Dari hasil diagram tegangan regangan
diatas maka dapat diketahui bahwa link
paling pendek yaitu geser murni mencapai
titik leleh dengan nilai regangan yang
lebih kecil dibanding tipe link yang lain.
Dengan demikian link dengan panjang 0,6
m mengalami leleh lebih awal daripada
link yang lain. Desain link ini
menunjukkan bahwa link akan mengalami
keruntuhan yang lebih awal daripada
elemen EBF yang lain.
KESIMPULAN
Setelah dilakukan analisa struktur dengan software ETABS dan ABAQUS maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
• Dari hasil analisa pushover maka diketahui bahwa link dengan panjang
0,6 memiliki nilai daktilitas yang tinggi yaitu 16, sedangkan link dengan
panjang 2,5 memiliki daktilitas terkecil yaitu 5,07.
•Dari hasil Abaqus terlihat hasil analisa diagram tegangan regangan. Link
dengan panjang 0,6 memiliki tegangan dan regangan yang lebih tinggi
dibanding link yang lain.
•Pada proses leleh dan runtuh, elemen EBF akan terkena leleh terlebih
dahulu yaitu link. Selanjutnya kolom dan balok.
TERIMA KASIH