Upload
ririnr
View
3
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pembahasan singkat tentang Diabetes Miletus
Citation preview
PATOFISIOLOGI Diabetes Melitus (DM)
Berry Abdul Malik S.ST
DEFINISI : Dalam bahasa Yunani memiliki arti tembus
atau pancuran air, dan dari bahasa latin memiliki arti rasa manis, sedang di Indonesia DM lebih dikenal dengan penyakit kencing manis.“Suatu keadaan dimana tubuh tidak dapat memproduksi atau mengeluarkan insulin secara cukup, sehingga terjadi keadaan hyperglycaemia”
INSULIN Hormon yang dihasilkan oleh pankreas.Fungsi : menurunkan glukosa darah.
Cara kerja Insulin : Merangsang transport glukosa. Merangsang pembuatan protein dari asam
amino. Merangsang Lipogenesis, dan
menghambat lipolisis. Merangsang Glikogenesis di hati dan otot
dan menghambat glukoneogenesis
GEJALA KLINIK TERKENA DM Poliuria (osmotik diuresis) Polidipsia (dehidrasi haus) Polineuro (gangguan saraf tepi) Polifagia (lapar) Pembengkakan Penurunan BB (tiba”) Sering kesemutan pada kaki atau tangan. Mengalami masalah pada kulit seperti gatal atau borok. Jika mengalami luka, butuh waktu lama untuk dapat
sembuh. Perubahan perilaku seperti mudah tersinggung.
Penyebabnya karena penderita diabetes tipe 1 sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil sehingga tidak dapat tidur nyenyak.
Mudah merasa lelah
KLASIFIKASI DM DM Tipe 1. (IDDM) Insulin Dependent Diabetes Mellitus
atau DM yang bergantung pada Insulin. Bersifat genetik. Ketidaksanggupan pankreas untuk membuat
insulin. Kerusakan atau gangguan fungsi pankreas
menghasilkan insulin. (Idiopatik, kelainan sistem autoimmun tubuh yang menghancurkan sel yang menghasilkan insulin atau karena infeksi virus) sehingga hormon insulin dalam tubuh berkurang dan mengakibatkan timbunan gula pada aliran darah.
(ketosis dan diabetic ketoacidosis ), bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian.
sebagian besar terjadi pada usia < 30 tahun. Itu sebabnya penyakit ini sering dijuluki diabetes anak-anak (childhood-onset diabetes) karena penderitanya > banyak terjadi pada anak-anak dan remaja.
DM TIPE 2. (NIDDM) Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus
atau Diabetes Mellitus Tanpa Bergantung pada Insulin.
Kadar insulin dapat normal, meningkat atau menurun.
Usia > 40 Tahun Bukan karena pankreas tidak membuat insulin
tetapi karena insulin yang dibuat tidak cukup. Kebanyakan dari insulin yang diproduksi dihisap oleh sel-sel lemak akibat gaya hidup dan pola makan yang tidak baik.
PENYEBAB : Faktor keturunan (genetik), Gaya hidup yang tidak sehat. Makanan cepat saji atau fast food yang
berlemak dan tidak sehat. Kadar kolesterol yang tinggi. Jarang berolahraga. Obesitas atau kelebihan BB Stress Merokok Minuman keras (Alkohol) dan softdrink.
DM TIPE 3 DM gestasional / (LADA) Latent Autoimmune
Diabetes of Adults. DM pada kehamilan terjadi di sekitar 2–5%
dari semua kehamilan. GDM bersifat temporer dan dapat meningkat ,menghilang setelah melahirkan. GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa kehamilan.
JIKA TIDAK DITANGANI DGN BAIK :
makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal)
penyakit jantung bawaan kelainan sistem saraf pusat cacat otot rangka gangguan pernapasan distosia bahu kematian sebelum kelahiran dapat terjadi,
krn menurunnya fungsi plasenta
MENGAPA MENGATUR KADAR GLUKOSA DARAH ITU PENTING?
Pada dasarnya bila tidak ada glukosa di dalam tubuh kebanyakan jaringan masih bisa menggunakan lemak dan protein menjadi energi.
Namun Glukosa adalah satu - satunya bahan makanan yang dapat digunakan oleh otak, retina, epitel germinal gonad
INDEKS MASSA TUBUH ( IMT )
IMT = BB ( Kg ) { TB ( m ) }2
Klasifikasi IMT : Berat badan kurang < 18.5 Berat badan normal 18.5 - 22 Berat badan lebih 23.0 Dengan resiko 23.0 – 24.9 Obes I 25.0 – 25.9 Obes II 30.0
Pemicu Hypoglikemia :
mengabaikan makanaktivitas yang meningkatolahraga beratminum obat terlampau banyaksuntikan insulin dosis tinggiperubahan kebutuhan tubuh akan obatkonsumsi alkohol
GEJALA HYPOGLIKEMIArasa gemetarrasa lemas dan laparberkeringat dinginsakit kepalapandangan kabur/gelapperasaan gugup
KOMPLIKASI DMMenyebabkan stroke & serangan jantung Menyebabkan kebutaanPeredaran darah ke tungkai atau lengan terganggu, luka sukar sembuhGinjal menjadi rusak dan gagal berfungsiGangguan sel saraf, sehingga reaksi terhadap rangsang tergangguGangguan fungsi seksual
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM Gula darah (GDS, GDN, GD 2 JAM PP,
GTT) Urine (Glukosa & Keton) HBA1C (glycosylated HB ) MIKROALBUMINURI (marker kelainan
ginjal) C - PEPTIDE HOMA IR (the Hemostatis Model
Assesment Insulin Resisten)
FUNGSI PEM. GLUKOSA Skrining Pra DM / DM Follow up terapi Monitoring DM
NILAI RUJUKAN GD
PEMERIKSAAN NORMAL DM
Puasa 60 - 100 mg/dl 126 mg/dl
2 jam PP < 140 mg/dl > 200 mg/dl
Sewaktu 100 - 140 mg/dl > 200 mg/dl
YANG MEMPENGARUHI PEM. GD Lama puasa Asupan karbohidrat Cafein Riwayat obat - obatan Trauma Usia Aktifitas BB
GTT Test toleransi glukosa (Oral / I V)
Kemampuan tubuh merespon atas beban karbohidrat disebut sbg toleransi glukosa
Tujuan : mengetahui berapa lama glukosa yg diberikan akan habis didalam darah
Bahan : Darah vena / kapiler (serum)
SARAT PEM. GTT ORAL Dilakukan pd pasien sehat & tidak ada
keluhan Aktifitas normal, tidak berlebihan Tidak boleh minum obat diabetes /
obat lain yg mempengaruhi kdr glukosa
Tidak minum alkohol & merokok
PERSIAPAN PEM. GTT ORAL Puasa 10 - 14 jam Dilakukan pagi hari Pasien diberi minum 75 gr / 100 gr pd
wanita hamil, diminum dlm 5 menit Dilakukan Pemeriksaan kdr glukosa
setelah ½ jam, 1, 2, 3
NILAI RUJUKAN (KRITERIA NDDG) GTT NORMAL DM
Puasa 70 - 115 > 140
½ - 1 ½ jam < 200 > 200
2 jam <140 > 200
3 jam 70 - 115 > 140
IV GTT Dilakukan pd pasien yg tdk dpt minum
glukosa scra oral Puasa 10 - 14 jam Pasien mendapat suntikan glukosa 50
% scra IV Dilakukan Pemeriksaan kdr glukosa
setelah ½ jam, 1, 2, 3
PEM. HBA1C
Mengukur jumlah glycated dlm darah Hb + molekul glukosa glycosylated hb Tujuan :
monitoring kadar glukosa dlm waktu yg lamaKadar tinggi :DM tdk terkontrol berhubungan dgn penyakit
cardiovasculer, neuropathy, nephropathy, retinopathy
Kadar rendah :Anemia HemolitikNR : 4 - 5,9 %
PEM. C - PEPTIDE Untuk membedakan DM Tipe 1 / 2 Mengetahui produksi insulin alamiah
(pada penderita yg mendapat terapi insulin)
Insulin resisten Diagnosis hypoglikemia (DM Tipe 2 /
tumor pankreas) Metode : Elisa (Enzyme-linked
immunosorbent assay) Persiapan : Puasa 8 jam NR : 0,51 – 2,72 ng/ml
PEM. HOMA IR Mengetahui ada tidaknya resistensi
insulin hypoglikemiaMetode : Elisa (Enzyme linked
immunosorbent assay)Persiapan : Puasa 8 jamNR : 5 - 20 mcU/ml
TERIMA KASIH