31
PRESENTASI KASUS INSUFISIENSI PLASENTA Disusun Oleh : Dessy Krissyena 1320221128 Pembimbing : dr. Adi Rachmanadi, SpOG

Presus Insufisiensi Plasenta

  • Upload
    dkn

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presus insufisiensi plasenta, obsgyn, obgyn, gynekologi, obstetri, insufisiensi plasenta

Citation preview

PRESENTASI KASUS

INSUFISIENSI PLASENTA

Disusun Oleh :

Dessy Krissyena 1320221128

Pembimbing :

dr. Adi Rachmanadi, SpOG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

PERIODE 5 Januari 14 Maret 2015

LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR

KEPANITERAAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

Presentasi Kasus

Insufisiensi Plasenta

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik

di Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidananan

Rumah Sakit Umum Ambarawa

Disusun Oleh :

Dessy Krissyena 1320.221.128

Telah disetujui oleh Pembimbing

Nama Pembimbing Tanda Tangan Tanggal

dr. Adi Rachmanadi, Sp.OG

Mengesahkan :

Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kebidanan dan Kandungan

dr. Hary Purwoko, Sp.OG,KFER

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Insufisiensi Plasenta. Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat ujian Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidanan di RSUD Ambarawa. Penulis berterimakasih kepada yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Hary Purwoko, Sp.OG, KFER atas bimbingan dan kesabarannya selama penulis menempuh pendidikan di kepaniteraan klinik.

2. dr. Adi Rachmanadi, Sp.OG atas kesabaran dan bimbingannya selama penulis menempuh pendidikan di kepaniteraan klinik.

3. Para staf medis dan non-medis yang bertugas di Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidanan di RSUD Ambarawa atas bantuannya untuk penulis.

4. Teman-teman seperjuangan di kepaniteraan klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan di RSUD Ambarawa.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun laporan ini kedepannya sangat penulis harapkan demi perbaikan materi penulisan dan menambah wawasan penulis.

Ambarawa, Februari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I LAPORAN KASUS5

BAB II INSUFISIENSI PLASENTA 17

BAB III KESIMPULAN 20

DAFTAR PUSTAKA25

BAB ILAPORAN KASUS

ANAMNESIS

( autoanamnesis tanggal 10 Februari 2015)

I. Identitas

IDENTITAS PASIEN

Nama:Ny. RH

Jenis Kelamin :Perempuan

Umur:33 tahun

Pendidikan :Strata 1

Pekerjaan :Swasta

Agama :Islam

Suku/bangsa :Jawa

Alamat :Kupang Dukuh RT 03 RW 01 Ambarawa Kab. Semarang

Tgl. Masuk RS:10 Februari 2015 pukul 21.07 WIB

No.RM: 072359-2015

II. Keluhan Utama

Pasien dari poli kandungan dengan G4P3A0 usia kandungan 37 minggu, dengan insufisiensi plasenta.

III. Keluhan Tambahan

Pasien mengeluhkan kencang sesaat. Kencang-kencang terjadi sekali. Keluhan rembes air ketuban, demam, batuk, pilek, mual, muntah, sesak nafas, perdarahan, keputihan, penurunan nafsu makan dan keluhan BAB dan BAK disangkal oleh pasien.

IV. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien G4P3A0 usia kandungan 37 minggu mengeluhkan kencang sesaat. Kencang-kencang terjadi sekali. Lalu pasien datang ke poli Obgyn RSUD Ambarawa, untuk memeriksa kandungannya. Pasien di USG, dengan hasil insufisiensi plasenta.

Keluhan rembes air ketuban, demam, batuk, pilek, mual, muntah, sesak nafas, perdarahan, keputihan, penurunan nafsu makan dan keluhan BAB dan BAK disangkal oleh pasien.

V. Riwayat Pengobatan

Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengatasi gejala dan pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama.

VI. Riwayat Penyakit Dahulu

Penyakit diabetes melitus, hipertensi, asma dan alergi pada makanan dan obat-obatan tertentu disangkal oleh pasien. Pasien memiliki riwayat Rhinitis Alergi. Pasien pernah menderita fibroma, tetapi sudah dioperasi.

VII. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat tumor pada keluarga tidak ada. Ibu, ayah dan saudara kandung pasien dikatakan tidak memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus.

VIII. Riwayat Obstetrik

Pasien memiliki riwayat obstetrik G4P3A0. Anak pertama pasien berjenis kelamin laki-laki, lahir 38 minggu, secara pervaginam di bidan dengan berat badan 3100 gram, sekarang berusia 7 tahun. Anak kedua pasien berjenis kelamin laki-laki, lahir aterm, secara pervaginam di bidan dengan berat badan 3200 gram, sekarang berusia 5 tahun. Anak ketiga pasien berjenis kelamin perempuan, lahir aterm, secara pervaginam di bidan dengan berat badan 3300 gram, sekarang berusia 3 tahun. Tidak ada penyulit pada masa kehamilan maupun proses persalinan.

IX. Riwayat Ginekologi

Pasien mengaku tidak mengalami keputihan

Pasien tidak pernah menderita tumor kandungan

X. Mensturasi

Menarche : 15 tahun

Siklus : 28 hari

Lamanya haid: 6 hari

HPHT: 23 Mei 2014

HPL: 30 Februari 2015

XI. Riwayat Pernikahan

Menikah satu kali dengan usia pernikahan 9 tahun.

XII. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi

Pasien menggunakan kondom.

XIII. Riwayat Sosial

Pasien tidak merokok dan jarang untuk berolahraga. Pasien tidak teratur memeriksakan kesehatannya.

PEMERIKSAAN FISIK

a) Keadaan Umum: Pasien tampak sakit ringan

b) Kesadaran : Compos Mentis

c) Gizi: Kesan gizi cukup

d) Tanda-tanda Vital

Nadi : 84x/ menit

Suhu: 36,7 C

Nafas: 18x/ menit

Tekanan Darah: 110/70 mmHg

e) Kepala: Normocephal, rambut warna hitam.

f) Mata: CA-/-, SI-/-, mata cekung (-)

g) THT: normotia, normosepta, faring hiperemis(-), T1/T1 tenang, rinore (-) otore (-)

h) Leher: Tidak teraba pembesaran KGB dan nyeri tekan

i) Thorax: Pengembangan simetris, retraksi (-)

j) Pulmo:

Inspeksi : bentuk dada normal, gerak dada simetris saat statis dan dinamis, retraksi intercostal (-)

Palpasi : taktil fremitus kedua paru simetris, chest expansion simetris, nyeri tekan (-), massa (-)

Perkusi : sonor pada kedua paru

Auskultasi : vesikuler normal +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

k) Jantung :

Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V garis midklavikula sinistra

Perkusi :

Batas Jantung kanan: garis sternalis kanan

Batas Jantung kiri: garis midclavikula kiri

Batas Pinggang jantung: ICS III linea parasternal kiri

Auskultasi : Bunyi jantung normal, S1-S2 reguler, tidak ada murmur maupun gallop

l) Genitalia

Inspeksi: Tidak tampak kelainan pada vagina, tidak tampak darah dan air serta lendir pada vagina.

m) Ektremitas: Akral hangat, CRT =27

MCHC

33.7

32-36

RDW

15.3

10-16

Trombosit

227

150-400

PDW

17.2

10-18

MPV

10.0

7-11

Limfosit

1.5

1.0-4.5

Monosit

0.4

0.2-1.0

Granulosit

5.4 (H)

2-4

Limfosit%

20.9 (L)

25-40

Monosit%

5.7

2-8

Granulosit%

73.4

50-80

PCT

0.227

0.2-0.5

Clotting Time

9.3

3-5 menit : detik

Bleeding Time

30.4

1-3 menit : detik

Golongan Darah

B

Tabel 2: Kimia Darah

Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

SGOT (AST)

15

0-35

SGPT (ALT)

8

0-35

Ureum

16.7

10-50

Kreatinin

0.44

0.45-0.75

Glukosa Sewaktu

90

70-100

Tabel 3 : Serologi

Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

HBsAg

Non reactive

RESUME

Pasien G4P3A0 usia kandungan 37 minggu mengeluhkan kencang sesaat. Kencang-kencang terjadi sekali. Lalu pasien datang ke poli Obgyn RSUD Ambarawa, untuk memeriksa kandungannya. Pasien di USG, dengan hasil insufisiensi plasenta. Keluhan rembes air ketuban, demam, batuk, pilek, mual, muntah, sesak nafas, perdarahan, keputihan, penurunan nafsu makan dan keluhan BAB dan BAK disangkal oleh pasien.

Pada pemeriksaan fisik status generalisnya dalam batas normal. Lalu pada pemeriksaan obstetri didapatkan TFU 26cm, DJJ 128x/menit, reguler 11-12-11, Leopold I = bulat lunak, Leopold II = tahanan memanjang di sebelah kanan, Leopold III = bulat keras, Leopold IV = sudah masuk PAP. Pemeriksaan alat kelamin : tidak tampak kelainan pada vagina, tidak tampak darah dan air serta lendir pada vagina.

Pada pemeriksaan darah didapatkan Hemoglobin dan Hematokrit rendah. Pemeriksaan USG : terdapat insufisiensi plasenta. Pemeriksaan EKG : dalam batas normal.

DIAGNOSIS

G4P3A0 uk 37 minggu, janin tunggal hidup intra uterine

Presentasi kepala, sudah masuk PAP, punggung kanan

Insufisiensi Plasenta

PENATALAKSANAAN

Rencana diagnostik

Observasi tanda vital

Rontgen thoraks, EKG, cek darah, cek serologi, dan kimia klinik

Konsul dokter penyakit dalam dan anastesi untuk persiapan operasi

Rencana Terapi

IVFD RL/12 jam

Tranfusi PRC 2 kolf

(Hb Target - Hb sekarang) x 3 (PRC) x BB = (12-8.6) x 3 x 56 = 571.2 cc atau sebanyak 2 kolf PRC.

Rencana tindakan operatif (Sectio Caesaria)

PROGNOSIS

Ad vitam: dubia ad bonam

Ad sanationam: ad bonam

Ad fungsionam: ad ad bonam

FOLLOW UP

Tanggal

Subjektf

Objektif

Assesment

Penatalaksanaan

10/2/2015

Pasien datang dari poli kandungan dengan Insufisiensi Plasenta

KU : sakit ringan

Kesadaran : CM

Nadi : 84x/ menit

Suhu: 36,7 C

Nafas: 18x/ menit

Tekanan Darah: 110/70 mmHg

Pemeriksaan Obstetri :

TFU 26cm, DJJ 128x/menit, reguler 11-12-11,

Leopold I = bulat lunak, Leopold II = tahanan memanjang di sebelah kanan, Leopold III = bulat keras, Leopold IV = sudah masuk PAP.

Pemeriksaan alat kelamin : tidak tampak kelainan pada vagina, tidak tampak darah dan air serta lendir pada vagina.

G4P3A0 uk 37 minggu, janin tunggal hidup intra uterine.

Presentasi kepala, sudah masuk PAP, punggung kanan.

Insufisiensi Plasenta

EKG + Rontgen

IVFD RL/12 jam

11/2/2015

Tidak ada keluhan

KU : sakit ringan

Kesadaran : CM

TD: 110/70, N: 84x/menit, S: 36.7C, RR: 18x/menit

Mata : CA : (+/+)

Mulut : pucat, mukosa kering

Pemeriksaan Obstetri :

TFU 26cm, DJJ 138x/menit, reguler 11-12-11, His = (-)

Leopold I = bulat lunak, Leopold II = tahanan memanjang di sebelah kanan, Leopold III = bulat keras, Leopold IV = sudah masuk PAP.

Pemeriksaan alat kelamin : tidak tampak kelainan pada vagina, tidak tampak darah dan air serta lendir pada vagina.

Lab : Hb = 8.6 g/dL (), Ht = 25.5% ()

G4P3A0 uk 37 minggu, janin tunggal hidup intra uterine.

Presentasi kepala, sudah masuk PAP, punggung kanan.

Insufisiensi Plasenta

Konsultasi dokter Penyakit Dalam dan Anestesi

Pemeriksaan Laboratorium

IVFD RL/12 jam

Rencana transfusi darah

12/2/2015

07.00

12/2/2015

21.20

12/2/2015

04.30

Pasien merasa pusing, tetapi tidak sampai pandangan kabur

KU : sakit ringan

Kesadaran : CM

T : 85/60 mmHg, N:70x/menit, S: 36C, P: 20x/menit

Mata : CA : (+/+)

Mulut : pucat, mukosa kering

Pemeriksaan Obstetri :

TFU 26cm, DJJ 144x/menit, reguler 11-12-11, His = (-)

Leopold I = bulat lunak, Leopold II = tahanan memanjang di sebelah kanan, Leopold III = bulat keras, Leopold IV = sudah masuk PAP.

Pemeriksaan alat kelamin : tidak tampak kelainan pada vagina, tidak tampak darah dan air serta lendir pada vagina

Pasien post transfusi PRC, reaksi alergi post transfusi (-)

Darah kolf ke II masuk.

Reaksi alergi (-)

-G4P3A0 uk 37 minggu, janin tunggal hidup intra uterine.

Presentasi kepala, sudah masuk PAP, punggung kanan.

Insufisiensi Plasenta

- Anemia

IVFD RL/12 jam

Pro transfusi PRC

6 jam post tranfusi cek lab

13/2/2015

07.30

11.50

14.30

Pasien cemas karena mau operasi.

KU : sakit ringan

Kesadaran : CM

TD : 106/72 mmHg, N: 75x/menit, S: 36.2C, P: 18x/menit

Mata : CA : (-/-)

Mulut : pucat, mukosa kering

Pemeriksaan Obstetri :

TFU 26cm, DJJ 128x/menit, reguler 11-12-11, His = (-)

Leopold I = bulat lunak, Leopold II = tahanan memanjang di sebelah kanan, Leopold III = bulat keras, Leopold IV = sudah masuk PAP.

Pemeriksaan alat kelamin : tidak tampak kelainan pada vagina, tidak tampak darah dan air serta lendir pada vagina

Pasien post SC

TD : 100/60 mmHg, N: 60x/menit, S: 35.6C, P: 16x/menit

Terpasang DC

Bayi : JK laki-laki, BB 2700g AS 7/8/9

Hasil Lab:

Hb : 11.2 g/dl

-G4P3A0 uk 37 minggu, janin tunggal hidup intra uterine.

Presentasi kepala, sudah masuk PAP, punggung kanan.

Insufisiensi Plasenta

- Anemia

P4A0 post SC H0

IVFD RL/12 jam

Pro operasi SC hari ini

IVFD RL/12 jam

Metronidazole 2x1

Ceftriaxone 2x1

Ketorolac 4x1

Metilergometrin 4x1

14/2/2015

Belum flatus, belum bisa miring kanan dan miring kiri

KU : sakit sedang

Kesadaran : CM

T: 100/70 mmHg, N: 74x/menit, S: 36.6C, P: 18x/menit

Mata : CA (-/-), ikterik (-)

Abdomen : terdapat bekas jahitan post operasi, jahitan masih terasa nyeri.

A.kelamin : darah (+)

P4A0 post SC H1

IVFD RL/12 jam

Metronidazole 2x1

Ceftriaxone 2x1

Ketorolac 4x1

Metilergometrin 4x1

15/2/2015

Pasien merasa perutnya kembung, ASI belum keluar

KU : sakit sedang

Kesadaran : CM

T: 127/83 mmHg, N: 85x/menit, S: 36.7C, P: 18x/menit

Mata : CA (-/-), ikterik (-)

Abdomen : terdapat bekas jahitan post operasi, jahitan masih terasa nyeri.

A.kelamin : darah (+)

P4A0 post SC H3

IVFD RL/12 jam

Metronidazole 2x1

Ceftriaxone 2x1

Ketorolac 4x1

Metilergometrin 4x1

16/2/2015

Darah dari vagina sudah sedikit, sering pusing saat pagi hari.

KU : sakit ringan

Kesadaran : CM

T: 100/60 mmHg, N: 82x/menit, S: 36.2C, RR: 18x/menit

Mata : CA (-/-), ikterik (-)

Abdomen : terdapat bekas jahitan post operasi, jahitan masih terasa nyeri.

A.kelamin : darah (+)

P4A0 post SC H4

os boleh pulang

kontol poli 1 minggu atau jika ada keluhan

obat habiskan

IX. Laporan Pembedahan

Diagnosa prabedah : G4P3A0 uk 37 minggu dengan insufisiensi plasenta

Tindakan Pembedahan : Sectio Caesaria

Diagnosa Pasca Bedah : P4A0 post SC

Uraian:

Pasien dalam posisi supine di atas meja operasi dalam spinal anestesi

Asepsis dan antisepsis medan operasi, tutup dengan doek steril

Insisi linea mediana pada dinding abdomen, diperdalam hingga peritoneum terbuka

Insisi SBR semilunar, luksir kepala, bayi lahir, jenis kelamin laki-laki, BB 2700gr, APGAR Score : 7/8/9

Plasenta dilahirkan secara manual, kotiledon lengkap

Uterus dijahit

Eksplorasi perdarahan

Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis

Kulit dijahit secara matras

Alat-alat dilepaskan dan diletakan pada tempat semula

Operasi selesai

KU ibu baik.

Bayi lahir : 13/2/2015 jam 10.50 WIB, jenis kelamin laki-laki, BB 2700gr, PB 45cm, LD 36cm, LK 33 cm, LL 9cm. APGAR Score : 7/8/9

BAB II

INSUFISIENSI PLASENTA

II.1. Insufisiensi Plasenta

II.1.1 Definisi

Insufisiensi plasenta atau disfungsi plasenta adalah terjadinya gangguan fungsi plasenta untuk dapat melakukan pertukaran O2 dan Co2 dan menyalukan sisa metabolisme menuju sirkulasi ibu untuk dibuang melalui alat eksresi.

Akibat gangguan fungsi plasenta, perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim mengalami kelainan seperti persalinan prematuritas, bayi berat lahir rendah dan sampai kematian janin dalam rahim. Kejadian disg=fungsi plasenta sering terjadi pada kehamilan dengan resiko tinggi, yaitu hamil dengan diabetes melitus, hiperensi, penyakit ginjal, penyakit jantung, dan kehamilan lewat waktu.

II.1.2 Etiologi

Etiologinya masih belum pasti. Faktor yang dikemukakan adalah hormonal yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang. Diduga adanya kadar kortisol yang rendah pada darah janin. Selain itu, kurangnya air ketuban dan insufisiensi plasenta juga diduga berhubungan dengan kehamilan lewat waktu.

II.1.3 Faktor Risiko

Diabetes

Serotinus

Preeklampsia

Obat-obatan pada ibu hamil

Kebiasaan merokok

Atau terdapat masalah pada plasenta yaitu :

Abnormalitas bentuk, letak

II.1.4 Gejala-gejala

1. Berat plasenta yang kurang dari 500gr indeks plasenta yang rendah menambahkan kejadian kelahiran mati dan fetal distress (gawat jani). Juga bentuk makroskopis yang luar biasa (infark) dapat menjurus ke disfungsi plasenta.

2. Uterus yang kurang membesar, berat badan ibu yang turun terutama kalau disertai dengan gejala gawat janin. Penurunan kadar oestriol.

3. Hal ini dapat ditentukan dengan pengukuran kuantitatif atau dengan pemeriksaan tidak langsung, misalnya dengan uji ferm (daun paku).

4. Persalinan juga merupakan tes untuk mengetahui cadangan faal plasenta dengan memperhatikan BJ anak sewaktu persalinan.

II.1.4Patogenesis

Fungsi plasenta memuncak pada usia kehamilan 38-42 minggu, kemudian menurun setelah 42 minggu, terlihat dari menurunnya kadar estrogen dan laktogen plasenta. Terjadi juga spasme arteri spiralis plasenta. Akibatnya dapat terjadi gangguan suplai oksigen dan nutrisi untuk hidup dan tumbuh kembang janin intrauterin. Sirkulasi uteroplasenta berkurang sampai 50%.Volume air ketuban juga berkurang karena mulai terjadi absorpsi. Keadaan-keadaan ini merupakan kondisi yang tidak baik untuk janin. Risiko kematian perinatal pada bayi postmatur cukup tinggi : 30% prepartum, 55% intrapartum, 15% postpartum

II.1.5Gejala klinis

Pada ibu tidak menyebabkan gejala klinis yang spesifik.

II.1.6Pemeriksaan

dilakukan pemeriksaan USG untuk memantau perkembangan janin, keadaan janin.

dilakukan pemeriksaan atau monitoring DJJ.

II.1.7Penatalaksanaan

Bila usia kehamilan belum mencapai aterm dan kondisi janin serta ibu baik, diusahakan untuk mempertahankan kehamilan sampai aterm, dan lakukan terminasi.

Bila usia kehamilan sudah aterm maka dipertimbangkan untuk dilakukan induksi persalinan atau dengan SC.

BAB III

KESIMPULAN

Faktor plasenta dapat dikembalikan pada faktor ibu, walaupun begitu ada beberapa kelainan plasenta yang khas seperti tumor plasenta. Sindroma insufisiensi plasenta umumnya berkaitan erat dengan aspek morfologi dari plasenta. Pengertian dasar dari insufisiensi plasenta menunjukan adanya satu kondisi kegawatan janin yang bisa nyata selagi masih dalam kehamilan (insufisiensi kronik) atau dalam masa persalinan (insufisiensi akut) sebagai akibat gangguan pada fungsi plasenta.

Dipandang ari sudut kepentingan janin sebuah plasenta mempunyai fungsi-fungsi respirasi, nutrisi, eksresi, sebagai liver sementara (transient fetal liver), endokrin dan sebagai gudang penyimpanan dan engatur fungsi metabolisme.

Dalam klinis fungsi ganda ini tidak dapat dipisahkan dengan nyata, yang dapat dikenal hanyalah tandatanda kegagalan keseluruhannya yang bisa nyata dalam masa hamil dan menyebabkan hambatan pertumbuhan intrauterine atau kematian intrauterine, atau menjadi nyata dalam waktu persalinan dengan timbulnya gawat janis atau hipoksia anin dengan segala akibatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Bari Saifuddin dkk.2006.Buku Panduan Praktis Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta

Joseph Hk, dkk. 2010. Catatan Kuliah Ginekologi dan Obstetri (Obsgyn). Nuha Medica: Jogyakarta.

Mochtar, Rustam, Prof. Dr. M. Ph,1998. Synopsis Obstetri, Jilid I, Edisi 2,EGC: Jakarta

Prawirohardjo, Sarwono, Prof. Dr. SPOG.2009. Ilmu Kebidanan Edisi IV. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta

Rukiyah, Ai Yeyeh, S.siT, MKM. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). CV Trans Info Media: Jakarta.

Sastrawinata,Sulaiman et.al . 2004. Ilmu kdesehatan reproduksi : Obstetri patologi ed.2. EGC.Jakarta

21