Upload
wagigtn
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 Presus SH Teuku
1/22
BAB I
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 70 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Status pernikahan: Menikah
Tanggal masuk : 24 Januari 2013 pukul 19.00 WIB
Dirawat yang ke : I (Pertama)
Tanggal periksa : 25 Januari 2013 pukul 07.00 WIB
II. ANAMNESA
Alloanamnesa dari anak pasien
KELUHAN UTAMA
Mengalami kejang
KELUHAN TAMBAHAN
Lemah pada tangan dan kaki kiri dan terjadi kejang lagi saat tiba di RS
disertai penurunan kesadaran.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Kejang pertama terjadi 1 jam SMRS berupa kaku pada tangan dan kaki kiri
serta mulut mencong ke kiri. Kejang timbul setelah makan malam dan
berlangsung selama 5 menit tanpa disertai penurunan kesadaran. Sebelum
timbul kejang, pasien mengeluh baal dan lemas pada tangan dan kaki kiri
pada saat makan malam. Tidak lama kemudian timbul kejang dan pasien
dibawa ke UGD RSPAD Gatot Subroto. Pada saat di UGD, timbul kejang
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 1
7/28/2019 Presus SH Teuku
2/22
yang kedua berupa kaku yang lebih hebat pada tangan dan kaki kiri disertai
penurunan kesadaran. Dokter kemudia memberi diazepam injeksi 5mg dan
kejangnya hilang. Sakit kepala disangkal, mual dan muntah disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
- Sebelumnya belum pernah mengalami penyakit yang sama
- Hipertensi : +, tidak terkontrol
- Diabetes Melitus : Disangkal
- Sakit jantung : Disangkal
- Trauma kepala : Disangkal
- Kegemukan : Disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak Ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan
pasien
RIWAYAT KELAHIRAN/ PERTUMBUHAN/ PERKEMBANGAN
Tidak diketahui
III. PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Gizi : Cukup
Tanda vital
Tekanan darah kanan : 140/90 mmHg
Tekanan darah kiri : 140/90 mmHg
Nadi kanan : 88 x/menit
Nadi kiri : 88 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5C
Limfonodi : Tidak teraba membesar
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 2
7/28/2019 Presus SH Teuku
3/22
Jantung : BJ I - II, regular, Gallop (-),
Murmur (-)
Paru : SN vesikuler, Rhonki (-),
Wheezing (-)
Hepar : Tidak teraba membesar
Lien : Tidak teraba membesar
Ekstemitas : Akral hangat, edema (-),
sianosis (-)
STATUS PSIKIATRI Tingkah laku : Baik
Perasaan hati : Baik
Orientasi : Baik
Jalan pikiran : Baik
Daya ingat : Baik
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran : Cm, E4 M6 V5
Sikap tubuh : Berbaring Telentang
Cara berjalan : Tidak dapat dinilai
Gerakan abnormal : Tidak ada
KEPALA
Bentuk : Normocephal
Simetris : Simetris
Pulsasi : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
LEHER
Sikap : Normal
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 3
7/28/2019 Presus SH Teuku
4/22
Gerakan : Bebas kesegala arah
Vertebra : Normal
Nyeri tekan : Tidak ada
GEJALA RANGSANG MENINGEAL
Kanan Kiri
Kaku kuduk : (-)
Laseque : (-) (-)
Kerniq : (-) (-)
Brudzinsky I : (-) (-)
Brudzinsky II : (-) (-)
NERVI CRANIALIS
N I. Olfaktorius : Sulit dinilai
N II. Optikus
Ketajaman pengelihatan : Normal
Pengenalan warna : Normal
Lapang pandang : Normal
Fundus : Tidak dilakukan
N III. Occulomotorius/ N IV. Trochlearis /N VI. Abduscen
Ptosis : (-) (-)
Strabismus : (-) (-)
Nistagmus : (-) (-)
Exopthalmus : (-) (-)
Enopthalmus : (-) (-)
Gerakan bola mata
Lateral : Normal Normal
Medial : Normal Normal
Atas medial : Normal Normal
Bawah medial : Normal Normal
Atas : Normal Normal
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 4
7/28/2019 Presus SH Teuku
5/22
Bawah : Normal Normal
Pupil
Ukuran : 3 mm
3 mm
Bentuk : Bulat
Iso/anisokor : Isokor
Posisi : Sentral Sentral
Reflek cahaya langsung : (+) (+)
Reflek cahaya tidak langsung : (+) (+)
N V. Trigeminus
Menggigit : Normal
Membuka mulut : Simetris
Sensibilitas atas : Normal
Tengah : Normal
Bawah : Normal
Reflek masseter : Tidak dilakukan
Reflek zigomatikus : Tidak dilakukan
Reflek kornea : Tidak dilakukan
Reflek bersin : Tidak dilakukan
N VII. Fasialis
Pasif
Kerutan kulit dahi : Simetris
Kedipan mata : Simetris
Lipatan nasolabial : Simetris
Sudut mulut : Simetris
Aktif
Mengerutkan dahi : Simetris
Mengerutkan alis : Simetris
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 5
7/28/2019 Presus SH Teuku
6/22
Menutup mata : Kuat menahan tahanan
pemeriksa
Meringis : Asimetris, lipatan
nasolabialis kiri lebih datar, sudut mulut kanan terangkat.
Menggembungkan pipi : Asimetris, pipi kiri tidak
terangkat
Gerakan bersiul : Sudut mulut kiri lebih
rendah
Daya pengecapan lidah 2/3 depan : Tidak dilakukan
Hiperlakrimasi : (-)
Lidah kering : (-)
N VIII. Vestibulocochlearis
Mendengan suara gesekan jari tangan : (+) (+)
Mendengar detik jam arloji : Tidak dilakukan
Tes swabach : Tidak dilakukanTes rinne : Tidak dilakukan
Tes webber : Tidak dilakukan
N IX. Glosopharingeus
Arcus pharynx : Simetris
Posisi uvula : Di tengah
Daya pengecapan lidah 1/3 belakang : Tidak dilakukan
Reflek muntah : Tidak dilakukan
N X. Vagus
Denyut nadi : Kuat angkat, reguler
Arcus pharynx : Simetris
Bersuara : Dapat mengucapkan
kata-kata dengan jelas
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 6
7/28/2019 Presus SH Teuku
7/22
Menelan : Tidak ada gangguan
N XI. Accesorius
Memalingkan kepala : Normal
Sikap bahu : Simetris
Mengangkat bahu : Simeteris
N XII. Hipoglosus
Menjulurkan lidah : Deviasi ke kiri
Kekuatan lidah : Normal
Atrofi lidah : Tidak ada
Artikulasi : Baik
Tremor lidah : Tidak ada
SISTEM MOTORIK
Trofi : Normotrofi NormoEutrofi
Normotrofi Normotrofi
Gerakan : Bebas Terbatas
Bebas Terbatas
Kekuatan : 5555 3333
5555 4444
Tonus : Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
SISTEM REFLEKS
REFLEKS FISIOLOGIS
Refleks Tendon : Kanan Kiri
Refleks Biseps : (+) (+)
Refleks Triseps : (+) (+)
Refleks Patella : (+) (+)
Refleks Archilles : (+) (+)
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 7
7/28/2019 Presus SH Teuku
8/22
Refleks Periosteum : tidak dilakukan
Refleks Permukaan :
Dinding perut : tidak dilakukan
Cremaster : tidak dilakukan
Spinchter Anii : tidak dilakukan
Refleks Patologis : kanan kiri
Hoffman Trommer : (-) (-)Babinski : (-) (-)
Chaddock : (-) (-)
Openheim : (-) (-)
Gordon : (-) (-)
Schaefer : (-) (-)
Rosolimo : (-) (-)
Mendel Bechterew : (-) (-)
Klonus paha : (-) (-)
Klonus kaki : (-) (-)
SISTEM SENSIBILITAS
Eksteroseptif
Nyeri : (+) (+)
Suhu : Tidak dapat dilakukan
Taktil : (+) (+)
Proprioseptif
Vibrasi : Tidak dapat dilakukan
Posisi : Tidak dapat dilakukan
Tekan dalam : Tidak dapat dilakukan
KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN
Tes Romberg : Tidak dapat dilakukan
Tes tandem : Tidak dapat dilakukan
Tes fukuda : Tidak dapat dilakukan
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 8
7/28/2019 Presus SH Teuku
9/22
Disdiadokinesis : Tidak dapat dilakukan
Reboun phenomenon : Tidak dapat dilakukan
Dismetri : Tidak dapat dilakukan
Tes telunjuk hidung : (+)
Tes telunjuk telunjuk : (+)
Tes tumit lutut : (+)
FUNGSI OTONOM
Miksi memakai kateter
Inkontinensia : (-)
Retensi : (-)
Anuria : (-)
Defekasi
Inkontinensia : (-)
Retensi : (-)
FUNGSI LUHUR
Fungsi bahasa : Baik
Fungsi emosi : Baik
Fungsi orientasi : Baik
Fungsi memori : Baik
Fungsi kognisi : Baik
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin dan kimia tanggal 23 Januari
2013:
Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan23/01/2013
Darah rutin
Hemoglobin 12 16 gr/dL 14.1
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 9
7/28/2019 Presus SH Teuku
10/22
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
37 47 %
4,3 6,0 juta/uL
4800 10800 /uL
150000 400000 /uL
80 96 fl
27 32 pg
32 36 gr/dL
42
5.1
11200*
207000
82
28
34
Kimia Klinik
Ureum
Kreatinin
NatriumKalium
Klorida
Glukosa sewaktu
20 50 mg/dL
0,5 1,5 mg/dL
135 145 mEq/L3,5 5,0 mEq/L*
95 105 mEq/L*
< 140 mg/dL
39
0.7
1445.1
107
96
Hasil pemeriksaan laboratorium kimia dan urinalisa 23 Januari 2013:
Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan Saat Ini
Kimia Klinik
pH
pCO2
pO2
Bikarbonat (HCO3)
Kelebihan Basa (BE)
Saturasi O2
7,37 7,45
33 44 mmHg
71 104 mmHg
22 - 29 mmol/L
(-2) 3
94 98%
7.284*
35.6
193.6*
17.0*
-0.2
99.6*
Foto thoraks pada
tanggal 23 Januari
2013
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 10
7/28/2019 Presus SH Teuku
11/22
Kesan: kardiomegali dengan aorta engolasi dan kalsifikasi. Pulmo dalam
batas normal.
CT Scan kepala tanpa kontras tanggal 24 Januari 2013
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 11
7/28/2019 Presus SH Teuku
12/22
Kesan: Perdarahan intraparenkim dari kapsula eksterna kanan yang meluas ke
basal ganglia dan thalamus kanan sampai ke lobus temporalis kanan
dengan estimasi volume 15,4cc disertai perifokal edema disekitarnya
dan herniasi subfalcine ke kiri sebesar 0,43 cm
V. RESUME
ANAMNESIS
Pasien perempuan usia 70 tahun datang dengan keluhan utama kejang.
Kejang terjadi sebanyak 2 kali berupa kaku pada tangan dan kaki kiri
berlangsung selama 5 menit disertai penurunan kesadaran dan mengalami
lemas pada tangan dan kaki kiri.
PEMERIKSAAN FISIK
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 12
7/28/2019 Presus SH Teuku
13/22
Status interna
KU : Tampak sakit sedang
Tanda vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C
Status neurologi
Kesadaran : Compos Mentis (E4 M6 V5) GCS 15
Tanda Rangsang Meningeal : (-)
Nervus cranialis : Parese N. VII sinestra tipe sentral
Parese N. XII sinestra tipe sentral
Sistem motorik : Bentuk = Normotrofi
Gerakan Bebas Terbatas
Bebas Terbatas
Kekuatan 5555 3333
5555 4444
Tonus = Normotonus
Sistem refleks : Refleks fisiologis : (+) / (+)
Refleks patologis : ( - )
VI. DIAGNOSIS
Diagnosis klinis : Hemiparese sinestra tipe UMN, parese N.VII dan
N.XII sinestra tipe sentral
Diagnosis topis :Kapsula eksterna kanan, basal ganglia kanan,
thalmus kanan, dan lobus temporalis kanan
Diagnosis etiologi : Stroke Hemoragik
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 13
7/28/2019 Presus SH Teuku
14/22
7/28/2019 Presus SH Teuku
15/22
- Rehabilitasi fisioterapi (terapi posisi, terapi okupasi)
Pemeriksaan anjuran
Laboratorium
Darah Rutin : Hb, Ht, eritrosit, leukosit, trombosit
Kimia : Ureum, kreatinin, kolesterol, trigliserida, gula darah,
Elektrolit : Na, K, Cl
EEG
VIII. PROGNOSIS
ad vitam : Dubia ad bonam
ad fungsionam : Dubia ad bonam
ad sanam : Dubia ad bonam
ad cosmeticum : Dubia ad bonam
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 15
7/28/2019 Presus SH Teuku
16/22
7/28/2019 Presus SH Teuku
17/22
-
-
-
-
- Riwayat hipertensi
2. Pemeriksaan Tanda Vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Grade Tekanan Darah Sistolik Diastolik
Normal 120-129 80-84
Normal tinggi 130-139 85-89
Hipertensi grade I 140-159 90-99
Hipertensi grade II 160-179 100-109
Hipertensi grade III 180-209 100-119
Hipertensi grade IV >210
3. Pemeriksaan nervus cranialis
- Garis nasolabial kiri lebih rata dari kanan Parese nervus VII sinistra
- Mulut tertarik ke kanan saat meringis tipe sentral
- Sudut mulut kiri turun
- Lidah miring ke kiri Parese nervus XII sinistra tipe sentral
4. Pemeriksaan motorik
- Gerakan pada ekstremitas kiri terbatas
- Kekuatan motorik kanan lebih kuat dari kiri
- Ekstremitas kiri : refleks fisiologis meningkat
- Atrofi: (-)
Penurunan kekuatan motorik kiri = hemiparese sinistra
UMN
No. Kelumpuhan tipe UMN Kelumpuhan tipe LMN
1 Spastik (kaku) Flaksid (Lemas)
2 Refleks fisiologis meningkat Refleks fisiologis menurun
3 Refleks patologis (+) Refleks patologis (-)
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 17
7/28/2019 Presus SH Teuku
18/22
4 Atrofi otot (-) Atrofi otot (+)
5. Algoritme dan penilaian dengan skor stoke
Algoritme stoke Gajah Mada, didapat :
- Penurunan kesadaran (+)
- Nyeri kepala (-) stroke perdarahan intraserebral
- Reflex babinsky (-)
Siriraj Stroke Score (SSS)
- Kesadaran : Mengantuk (1) x 2,5
= 2,5
- Muntah : Tidak (0) x 2
= 0
- Nyeri kepala : Tidak (0) x 2
= 0
- Tekanan darah (diastole) : 110 x 10%
= 11
- Ateroma : Tidak (0) x (-3)
= 0
- Konstanta= -12
-
= 1,5
SSS > 1 = Stroke hemoragik
Djoenadi Stoke Score, didapat :
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 18
7/28/2019 Presus SH Teuku
19/22
- Permulaan serangan : Mendadak (menit 1 jam)
= 6,5
- Waktu serangan : Bekerja (aktifitas)
= 6,5
- Sakit kepala waktu serangan : Tidak ada
= 0
- Muntah : Tidak ada
= 0
- Kesadaran : Menurun mendadak (menit-jam)
= 10
- Tekanan darah sistolik : Tinggi (>140/100 mmHg)
= 1
- Tanda rangsang selaput otak : Tidak ada kaku kuduk
= 0
- Pupil : Isokor
= 5
- Fundus okuli : Normal
= 0
- Total Score
= 21,3
Total score 20Stroke hemoragik
6. Pemeriksaan penunjang
- Foto thoraks
Kesan: kardiomegali dengan aorta engolasi dan kalsifikasi. Pulmo dalam
batas normal.
- CT scan kepala
Merupakan GOLD STANDART untuk menentukan jenis stroke. Pada
pasien ini hasil pemeriksaan CT scan tanpa kontras memperlihatkan
gambaran lesi hiperdensgambaran hemoragik-
- Laboratorium
Tujuan pemeriksaan laboratorium adalah mencari adanya faktor resiko
yang dapat mencetuskan stroke.
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 19
7/28/2019 Presus SH Teuku
20/22
7. Penatalaksanaan
Pengobatan pada pasien stroke bertujuan untuk memperbaiki aliran darah
ke otak secepat mungkin dan melindungi neuron dengan memotong kaskade
iskemik. Pengelolaan pasien stoke dibagi menjadi :
Pengelolaan umum (5B)
1. Breathing
Jalan nafas harus terbuka, hisap lendir dan slem untuk mencegah kekurangan
oksigen. Dijaga agar oksigenasi, ventilasi baik, dan cegah terjadinya aspirasi.
Sedangkan pada pasien dengan GCS < 8 dapat dilakukan intubasi. Pada kasus
ini pasien dengan GCS 15 dan dapat bernafas spontan, sehingga
pemberian oksigen hanya bila pasien merasa sesak.
2. Blood
Tekanan darah pada tahap awal tidak boleh di turunkan pada tahap awal
karena dapat memperburuk keadaan, kecuali pada tekanan darah > 180/100
mmHg (hemoragik) dan > 220/120 mmHg (iskemik). Penurunan tekanan
darah maksimal 20%. Pantau tekanan darah setiap hari.
3. Brain
Atasi peningkatan TIK atau udem otak dengan pemberian mannitol 20% 1-
1,5 mg/ kgBB dilanjutkan dengan 6 x 100 cc (0,5 mg/kgBB). Obat golongan
neurotonik juga diberikan, pada kasus ini diberikan takelin injeksi 2x500 mg
untuk melindungi sel-sel otak dan meningkatkan aliran darah ke otak. Bekerja
dengan memperbaiki membran sel dengan cara menambah sintesa
phospatidylcholine, menghambat terbentuknya radikal bebas dan juga
menaikkan sintesis asetilkolin suatu neurotransmitter untuk fungsi kognitif.
Selain itu diberikan juga terapi support dengan memberikan vitamin
Neurobion (Vit B1,B6,B12) 2 X 500mg.
4. Bladder
Dipasang kateter dengan tujuan balans cairan dan menghindari kemungkinan
adanya retensi urin dan mencegah terjadinya infeksi saluran kemih.
5. Bowel
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 20
7/28/2019 Presus SH Teuku
21/22
Pasang IVFD RL 20 tpm / menit untuk memelihara keseimbangan cairan
dan elektrolit. Pasang NGT untuk mencukupi kebutuhan cairan dan kalori
bila ada kesulitan menelan, jaga defekasi agar tetap teratur. Pada pasien tidak
ada gangguan menelan sehingga tidak diperlukan pemasangan NGT, pasien
dapan makan dan minum per oral.
Mencegah serangan ulang
Stoke lebih mudah terjadi pada seseorang yang memiliki faktor resiko, antara
lain :
1. Non modifiable : umur, jenis kelamin, genetic/keturunan
2. Modifiable
Behavior
- Merokok
- Unhealthy diet : lemak, tinggi garam, tinggi gula, asam urat, kolesterol
- Alkoholik
- Obat-obatan : narkoba, pil kontrasepsi, anto koagulan, antiplatelet
Physiological
- Penyakit jantung
- Hipertensi
- Kencing manis (DM)
- Infeksi : AIDS, lupus, arteritis
- Gangguan ginjal
- Obesitas
- Penyakit Kelainan Darah
Pada kasus ini pasien memiliki beberapa faktor resiko yang dapat
menyebabkan timbulnya stroke antara lain :
- Usia
- Riwayat hipertensi
Untuk pencegahan terjadinya stroke berulang, yaitu:
Pencegahan :
Presentasi Kasus Stroke Hemoragik | 21
7/28/2019 Presus SH Teuku
22/22
- Gaya hidup sehat:
Pola makan sehat
Olah raga teratur
Menghindari kecemasan
- Mengendalikan faktor resiko:
Hipertensi dan jantung:
Upayakan S