Upload
iwan-listian
View
1.540
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
RENDAHNYA KUALITAS
PENDIDIKAN DI INDONESIA
Oleh Kelompok 5
NAMA ANGGOTA :NAMA ANGGOTA :1) IKHWAN LISTIYANTO
2) MEI ARUM
3) RISA KUMALA ASRI
4) NIDYA NURHAIDA
5) ELY KUSUMA
6) TRIS SANTIKA
7) WINARSO
8) DODI FIRMANSYAH
9) YUNI
Sila kemanusiaan sebagi dasar fundamental dalam kehidupan
kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai kemanusiaan ini
bersumber pada dasar filosofis antropologis bahwa hakikat manusia
adalah susunan kodrat jiwa dam raga,sifat kodrat individu dan
mahluk sosial,kedudukan kodrat mahluk pribadi berdiri sendiri dan
sebagai mahluk Tuhan YME. Dalam sila kemanusiaan terkandung
nilai nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai mahluk yang beradab. Kemanusiaan yang
adil dan beradab mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan
tingkah laku manusia yang di dasarkan pada potensi budi nurani
manusia dalam hubungan dengan norma norma dan kebudayaan pada
umunya baik terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia
maupun terhadap lingkungannya. Nilai kemanusiaan yang beradap
adalah perwujudan nilai kemanusiaan sebagai mahluk yang
berbudaya, bermoral dan beragama.
Rendahnya Kualitas Pendidikan di Rendahnya Kualitas Pendidikan di IndonesiaIndonesia
Kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat
memprihatinkan. Pendidikan memang telah menjadi
penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia
untuk membangun bangsa. Yang kita rasakan sekarang
adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu pendidikan.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara
lain adalah masalah efektifitas, efesiensi dan standarisasi
pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah
pendidikan di Indonesia pada umumya.
Permasalahan apa saja yang terdapat di dalam dunia pendidikan ?
1. Rendahnya kualitas sarana fisik
2. Rendahnya kesejahteraan guru / pendidik
3. Rendahnya prestasi siswa / pelajar
4. Kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan
5. Rendahnya relevansi pendidikan dengan
kebutuhan
6. Mahalnya biaya pendidikan
1. Rendahnya kualitas sarana fisikBanyak sekolah dan perguruan tinggi yang dilihat dari kualitas
sarana fisiknya masih rendah, antara lain:
Kerusakan gedung
Kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah
Buku perpustakaan tidak lengkap
Laboratorim tidak standar
Pemakaian teknologi informasi tidak memadai
2. Rendahnya kesejahteraan guruKebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk
menjalankan tugasnya bahkan ada juga yang dinyatakan bahwa tidak layak
mengajar. Kelayakan mengajar sangat berhubungan dengan tingkat
pendidikan guru itu sendiri. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga
dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan guru . Walaupun guru dan pengajar
bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan, tetapi
pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi sebagai cermin
kualitas.
3. Rendahnya prestasi siswaDengan keadaan rendahnya kualitas sarana fisik, kualitas guru, dan
kesejahteraan guru maka memberikan pengaruh yang nampak jelas karena
pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan.
4. Kurangnya pemerataan kesempatan
pendidikanKesempatan memperoleh pendidikan khususnya pendidikan usia dini dan
sekolah dasar masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini ini
akan menghambat dalam pengembangan sumber daya manusia secara
keseluruhan.
5. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhanHal ini dapat dilihat dari banyaknya lulusan yag menganggur. Adanya
ketidakserasian antara hasil pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja ini
disebabkan oleh kurikulum yang materinya kurang fungsional terhadap
keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.
6. Mahalnya biaya pendidikanMahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai dengan
Perguruan Tinggi (PT), membuat masyarakat kurang mampu memiliki
pilihan lain kecuali tidak melanjutkan sekolah.
KesimpulanKesimpulan
Oleh karena itu, peran pemerintah dalam
mengatasi rendahnya kualitas pendidikan,
khususnya di Indonesia sangat dibutuhkan,
sehingga kita dapat meningkatkan sumber daya
manusia Indonesia yang tidak kalah saing
dengan sumber daya manusia yang ada di
negara-negara lain.