4
Instrumen Keuangan Suatu kontrak yang melibatkan aset keuangan dari satu entitas dan kewajiban keuangan entitas lain merupakan instrumen keuangan. FASB mendefinisikan instrumen keuangan sebagai kas, bukti kepemilikan suatu entitas, atau kontrak yang: 1) Memaksakan pada satu entitas suatu kewajiban kontraktual (a) untuk membawa kas atau alat keuangan yang lain ke entitas kedua atau (b) untuk menukar alat keuangan yang kurang baik dengan yang entitas kedua. 2) Menyampaikan kepada entitas kedua, hak kontrak (a) menerima kas atau instrumen keuangan lainnnya dari entitas pertama atau (b) menukar instrumen keuangan lainnya dengan syarat berpotensi baik dengan entitas pertama. Derivatif Derivatif merupakan instrumen keuangan yang dinilai berdasarkan instrumen keuangan lainnya, indeks saham atau tingkat bunga, atau indeks suku bunga. Derivatif sering tidak dipahami dengan baik, padahal pada penggunaan derivatif yang sah, ini sangat baik untuk mengelola risiko atau hedging yang diperluas menjadi spekulasi di mana keuntungan atau kerugian yang sangat besar dapat dihasilkan dengan mudah. Terdapat dua tipe derivatif, yaitu forward-based derivatives dan option-based derivatives. 1) Forward-based Derivatives Forward-based derivatives muncul di antara dua pihak jika satu pihak akan merealisasi suatu keuntungan dan pihak yang lain akan merealisasi suatu kerugian dalam rangka adanya

produk derivatif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

derivatif

Citation preview

Page 1: produk derivatif

Instrumen Keuangan

Suatu kontrak yang melibatkan aset keuangan dari satu entitas dan kewajiban keuangan entitas

lain merupakan instrumen keuangan. FASB mendefinisikan instrumen keuangan sebagai kas,

bukti kepemilikan suatu entitas, atau kontrak yang:

1) Memaksakan pada satu entitas suatu kewajiban kontraktual (a) untuk membawa kas atau

alat keuangan yang lain ke entitas kedua atau (b) untuk menukar alat keuangan yang

kurang baik dengan yang entitas kedua.

2) Menyampaikan kepada entitas kedua, hak kontrak (a) menerima kas atau instrumen

keuangan lainnnya dari entitas pertama atau (b) menukar instrumen keuangan lainnya

dengan syarat berpotensi baik dengan entitas pertama.

Derivatif

Derivatif merupakan instrumen keuangan yang dinilai berdasarkan instrumen keuangan lainnya,

indeks saham atau tingkat bunga, atau indeks suku bunga. Derivatif sering tidak dipahami

dengan baik, padahal pada penggunaan derivatif yang sah, ini sangat baik untuk mengelola risiko

atau hedging yang diperluas menjadi spekulasi di mana keuntungan atau kerugian yang sangat

besar dapat dihasilkan dengan mudah. Terdapat dua tipe derivatif, yaitu forward-based

derivatives dan option-based derivatives.

1) Forward-based Derivatives

Forward-based derivatives muncul di antara dua pihak jika satu pihak akan merealisasi

suatu keuntungan dan pihak yang lain akan merealisasi suatu kerugian dalam rangka

adanya perubahan di dalam nilai menyangkut faktor yang mendasari instrumen tersebut.

Tipe derivatif ini melibatkan mata uang asing atau komoditi yang mempunyai suatu harga

spesifik pada tanggal kontrak dengan suatu kerugian atau keuntungan yang timbul dari

perubahan harga di tanggal penyelesaian yang ditetapkan.

Salah satu jawaban dari masalah derivatif mungkin terletak pada pengendalian internal

yang lebih baik untuk memastikan bahwa perusahaan mengikuti kebijakan yang

ditentukan secara memadai.

2) Option-based Derivatives

Pilihan pemilik membayar harga spesifik “di muka” memberikan mereka hak untuk

membeli (call) atau menjual (put) suatu kuantitas spesifik pada harga yang spesifik dari

suatu komoditas standar atau suatu keuangan atau instrumen ekuitas. Contoh umum dari

Page 2: produk derivatif

pilihan call adalah seperti opsi saham, obligasi konvertibel, dan saham preferen

konvertibel. Opsi call akan dilakukan jika diharapkan harga saham akan meningkat. Opsi

put dilakukan jika harga saham diperkirakan menurun.

Baik untuk saham biasa atau komoditas, opsi memberikan fleksibilitas dan perlindungan

relatif baik untuk kenaikan atau penurunan harga dari saham biasa tertentu atau

komoditas bagi pemegang saham. Salah satu jenis derivatif yang kompleks adalah

penggabungan interest rate swaps dan options yang dikenal sebagai swaption.

Pernyataan FASB Mengenai Derivatif

FASB telah mengeluarkan beberapa pernyataan mengenai transaksi dengan instrumen

keuangan yang spesifik: SFAS No.13 mengenai akuntansi untuk leveraged leases, SFAS

No.77 membahas penjualan dari penerimaan dengan penggantian, dan FASB Technical

Bulletin No. 85-2 mendiskusikan akuntansi untuk collateralized mortgage obligations.

Terdapat banyak instrumen yang ada, dan instrumen yang baru akan terus tercipta.

Beberapa standar yang lebih dulu (SFAS Nos 80, 105, dan 119) mengenai pengungkapan

derivatif kini telah diganti oleh SFAS No.133. SFAS No.133 saat ini melengkapi SFAS

No.107. SFAS No.107 mensyaratkan pengungkapan fair value untuk semua instrument

keuangan, baik aset dan hutang, apakah atau tidak mengacu pada bagian dari neraca. Jika

fair value tidak dapat ditetapkan, informasi seperti carrying amount, bunga efektif, dan

maturity harus disediakan. SFAS No.133 memperluas SFAS No.107 secara signifikan.

Klasifikasi dalam Laporan Posisi Keuangan

ARB 43 mengharuskan klasifikasi aset dan kewajiban berdasarkan likuiditas. Dua

klasifikasi yang digunakan adalah current dan noncurrent. Current didefinisikan sebagai

siklus operasi perusahaan atau satu tahun atau lebih. Siklus operasi adalah waktu yang

diperlukan untuk membeli material sampai pengumpulan kas dari pendapatan.

Pendekatan current dan noncurrent hanya memberikan indikasi sederhana dari likuiditas

perusahaan. Asset lancar tidak dapat digunakan untuk menilai kapasitas critical cash flow

karena siklus operasi mungkin satu tahun atau lebih. Klasifikasi lainnya mungkin lebih

baik daripada penilaian likuiditas. Contohnya, sistem klasifikasi monetary/nonmonetary

yang mengkombinasikan klasifikasi current/noncurrent akan memberikan pemahaman

aliran kas masa depan yang lebih baik.

Page 3: produk derivatif

Cara lain dalam pengklasifikasian aset adalah berdasarkan aset yang dimiliki untuk

tujuan dijual, digunakan, dan direpresentasikan yang mewakili biaya yang ditangguhkan.

Cara ini akan menyediakan informasi tambahan tentang manfaat ekonomis yang akan

terealisasi dan ketidakpastian yang melingkupi realisasi. Terdapat lima perbedaan tipe

utang akuntansi, yaitu contractual, constructive, equitable, contingent, dan deferred

charges. Klasifikasi memisahkan tipe yang akan membantu dalam mengevaluasi dasar

tipe perbedaan kewajiban, serta bertujuan agar pembaca neraca dapat mengetahui utang

yang dapat dilaksanakan secara legal dalam keadaan bangkrut dan mana yang tidak.

Utang juga mempunyai tingkat perbedaan kepastian realisasi seperti halnya aset.