Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
28/10/2014
1
PROF DR CECEP KUSMANA
KULIAH
Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan
1 2
LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI MODAL DASAR PEMBANGUNAN
3
URGENSI
LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI MODAL DASAR
PEMBANGUNAN
PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP
4
Lingkungan hidup (UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup): Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
5
• Tanah dan Air
• Hutan dan Perkebunan
• Perikanan, dll
Renewable Resources
• Minyak dan Gas Bumi
• Batu Bara
• Biji Logam
Non-Renewable Resources
• Energi Matahari dan Pasang Surut
• Udara
• Air dalam Siklus Hidrologi, dll.
Continuous Resources
SDA
PEMBANGUNAN
Lingkungan Fisik
Lingkungan Hayati
Lingkungan Sosial Budaya
PEMANFAATAN
SDA
dihemat
sustainable
diintensifkan
6
1
WARGA NEGARA INDONESIA HARUS MENYADARI BAHWA
NEGARA INDONESIA MERUPAKAN NEGARA YANG MEMPUNYAI
SUMBERDAYA ALAM (SDA) YANG MELIMPAH, NAMUN POSISI
GEOGRAFIS NEGARA INDONESIA RENTAN TERHADAP BENCANA
ALAM
28/10/2014
2
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berlokasi di daerah khatulistiwa:
antara dua benua (Asia and Australia) antara dua samudera (Hindia and Pasifik)
Indian Ocean
Pacific Ocean
ASIA
AUSTRALIA
POSISI GEOGRAFIS INDONESIA
2500 km
5000 km
Panjang Garis Pantai 95181 km
28 Pulau Besar 17.476 Pulau Kecil
92 Pulau Kecil Terluar
257 Kab/Kota
Bermangrove
NEGARA KEPULAUAN YANG LUAS
POTENSI SUMBERDAYA ALAM YANG BESAR SEBAGAI UNSUR LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA
(MEGABIODIVERSITY DAN MEGA KELIMPAHAN SDA)
9
• Daratan ± 2jt km2
• Lautan ± 7jt km2
Ketersediaan ruang yang luas
• Energi tidak terbarukan: batu bara , minyak bumi, dan panas bumi
• Energi terbarukan: bioenergi dan biogas
• Energi yang tidak mungkin habis: matahari, angin, air, dan ombak
Ketersediaan dan diversitas energi yang tinggi
• Tertinggi untuk mamalia (± 515 species,12% total species dunia) dan kupu-kupu (± 121 species,)
• Kedua untuk ikan air tawar (± 1100 species), ±1900 species ikan karang, ±300 species ikan laut dalam, ±3250 species ikan laut: secara keseluruhan ±25% total species ikan dunia
• Ketiga untuk reptil (± 600 species, 16 % total species dunia)
• Keempat untuk burung (± 1519 species, 17 % total species dunia)
• Kelima untuk amphibi (± 270 species)
• Ketujuh untuk tumbuhan berbunga (± 25000 species, 10 % total species dunia)
Keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi, untuk tingkat global:
• Ekosistem daratan: beragam tipe hutan mulai dari pegunungan, dataran rendah sampai pesisir (luas tutupan vegetasi hutan ± 98 jt ha)
• Ekosistem perairan: air tawar, payau, dan lautan
Keanekaragaman tipe ekosistem yang tinggi
10
INDONESIA BERADA DI DAERAH BENCANA
(RING OF FIRE DUNIA DAN
TEMPAT PERTEMUAN 3 LEMPENG BUMI)
ANCAMAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA
1
Jumlah Penduduk yang Besar dengan Kualitas SDM yang masih Rendah
11
2 PAPUA ARGENTINA
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
12
1. PERUBAHAN POLA KEJADIAN DAN BESARAN HUJAN
2. KENAIKAN SUHU UDARA (± 0,8°C selama 100 tahun terakhir)
3. KENAIKAN MUKA AIR LAUT (± 3,1 mm/tahun periode 1993 – 2003)
4. KENAIKAN FREKUENSI KEJADIAN BENCANA
3
28/10/2014
3
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
Peningkatan kejadian
bencana alam (Banjir, tanah
longsor, kekeringan, badai, dll)
Kerusakan lahan usaha
(rawan pangan)
Penurunan biodiversitas
Peningkatan kejadian
kebakaran hutan dan
lahan
Peningkatan wabah penyakit
Tenggelam nya pulau-pulau kecil
13
WAWASAN
14
2
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
HARUS MENJADI PENDUKUNG
KEBERHASILAN PEMBANGUNAN, BUKAN MENJADI PENGHAMBAT
PEMBANGUNAN
15
PERENCANAAN PEMANFAATAN PENGENDALIAN PEMELIHARAAN PENGAWASAN PENEGAKAN
HUKUM
UNTUK MEMELIHARA DAN MENGUPAYAKAN AGAR LINGKUNGAN HIDUP TETAP DAPAT BERFUNGSI MENDUKUNG BERBAGAI AKTIVITAS PEMBANGUNAN DALAM RANGKA
MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum
16
Kerusakan dan Kepunahan SDA
Pencemaran Lingkungan
Gangguan Sosial Budaya
Gangguan Kesehatan
PEMBANGUNAN
LINGKUNGAN HIDUP
MEMAKSIMALKAN HASIL BERUPA
BARANG / JASA YANG DIPERLUKAN
MINIMASI EKSES
SDA
RENCANA PENGELOLAAN
LH
KERUSAKAN DAN KEPUNAHAN SDA menyebabkan:
• Jumlah total jenis fauna terancam punah: 69 jenis kategori critically endangred; 197 jenis endangred; 536 jenis vulnerable;
• Jumlah jenis flora terancam punah : 115 jenis critically endangred; 77 jenis endangred; 212 jenis vulnerable)
Penurunan Jumlah Jenis Flora
/ Fauna
• Penurunan luas tutupan hutan (deorestasi) dari ±105 jt ha pada tahun 2000 menjadi ±98 jt ha tahun 2011(deforestasi ±6,5 jt ha selama 11 tahun)
• Kerusakan ekosistem pesisir: kerusakan hutan mangrove >50%; penyusutan 30% - 45% luas padang lamun; kerusakan ±31% terumbu karang
• Laju alih fungsi lahan pertanian: ± 158.000 ha/tahun (58% untuk perumahan, 42% untuk kegiatan ekonomi non pertanian)
Degradasi / Kepunahan Ekosistem
•Banjir 525 kejadian (2013), Tanah longsor 256 kejadian (2013), Banjir dan tanah longsor 43 kejadian (2013), Kekeringan 15 kejadian (2013)
•Degradasi dan deforestasi (perubahan land use dan kehutanan serta kebakaran gambut) menyumbang sekitar 58% total emisi GRK di Indonesia yang menstimulasi terjadinya pemanasan global
Bencana Alam (kekeringan/krisis air, banjir,
tanah longsor) dan Peningkatan GRK Akibat Degradasi / Deforestasi
17
MULTIPLIER EFFECT KERUSAKAN SDA
18
Kerusakan SDA
Penyusutan luasan, degradasi, kelangkaan dan/atau
kepunahan sumberdaya alam berikut keanekaragaman
hayatinya
18
Pencemaran lingkungan
(air, udara dan tanah)
Kemiskinan dan Pengangguran
Bencana alam (kekeringan, banjir,
tanah longsor, erosi/abrasi)
Gangguan kesehatan
Gangguan saluran napas Aeroallergen Kekurangan gizi / malnutrisi Penyakit infeksius
(malaria, demam kuning, demam berdarah, schistosomiasis, lumphatic filiaris, African tryparosomiasis, Onchocerciosis river blindless, Japanese enchepalitis, leptospirosis)
Diare Penyakit kardiovaskular
GLOBAL WARMING
28/10/2014
4
WAWASAN
19
3
PENGURUSAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HARUS MENJADI
PRIORITAS UTAMA UNTUK MENJAMIN KETERSEDIAAN SDA
YANG MEMADAI (BAIK DARI SEGI KUALITAS MAUPUN KUANTITAS)
SEBAGAI MODAL DASAR PEMBANGUNAN
Lambatnya Penyelesaian PP Pelaksanaan UU No 32 Tahun 2009 tentang RPPLH
No Judul RPP Keterangan
1 PP No. 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan Telah ditetapkan
2 Pengelolaan B3, Limbah B3, dan Dumping Penyusunan draft RPP
3 Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Karst Proses harmonisasi di Kementrian Hukum dan HAM
4 Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut Proses klarifikasi di Kementrian Sekretaris Negara, perlu koordinasi dengan Kementrian Kehutanan
5 Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove
Penyusunan draft RPP
6 Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang
Penyusunan draft RPP
7 Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Padang Lamun
Penyusunan draft RPP
8 Perlindungan dan Pengelolaan Kualitas Air Penyusunan draft RPP
9 Perlindungan dan Pengelolaan Kualitas Udara Penyusunan draft RPP
10 Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Penyusunan draft RPP 20
ALTERNATIF KEBIJAKAN DALAM PENGENDALIAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP (MLH)
• Pengendalian Jumlah Penduduk
• Peningkatan Kualitas SDM
Jumlah Penduduk
• Budaya Hidup Sederhana / Hemat
• Peningkatan Keragaman SDA dan Rehabilitasi Kerusakan SDA Serta Konservasi SDA
Jumlah Penggunaan
SDA per Orang
• Inovasi Teknologi yang Tepat Guna dan Ramah Lingkungan
Tingkat Kerusakan yang Ditimbulkan
per Satuan Penggunaan
21
Tata Kelola dan Peraturan
Perundangan yang Menjamin
Kelestarian SDAL dan
Kesejahteraan Masyarakat
22