4
28/10/2014 1 PROF DR CECEP KUSMANA KULIAH Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 1 2 LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI MODAL DASAR PEMBANGUNAN 3 URGENSI LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI MODAL DASAR PEMBANGUNAN PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP 4 Lingkungan hidup (UU No . 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ) : Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. 5 Tanah dan Air Hutan dan Perkebunan Perikanan, dll Renewable Resources Minyak dan Gas Bumi Batu Bara Biji Logam Non- Renewable Resources Energi Matahari dan Pasang Surut Udara Air dalam Siklus Hidrologi, dll. Continuous Resources SDA PEMBANGUNAN Lingkung an Fisik Lingkung an Hayati Lingkung an Sosial Budaya PEMAN FAATAN SDA dihemat sustainable diintensifkan 6 1 WARGA NEGARA INDONESIA HARUS MENYADARI BAHWA NEGARA INDONESIA MERUPAKAN NEGARA YANG MEMPUNYAI SUMBERDAYA ALAM (SDA) YANG MELIMPAH, NAMUN POSISI GEOGRAFIS NEGARA INDONESIA RENTAN TERHADAP BENCANA ALAM

PROF DR CECEP KUSMANAcecep_kusmana.staff.ipb.ac.id/files/2013/05/KULIAH-2...•Batu Bara •Biji LogamResources Non-Renewable •Energi Matahari dan Pasang Surut •Udara •Air dalam

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROF DR CECEP KUSMANAcecep_kusmana.staff.ipb.ac.id/files/2013/05/KULIAH-2...•Batu Bara •Biji LogamResources Non-Renewable •Energi Matahari dan Pasang Surut •Udara •Air dalam

28/10/2014

1

PROF DR CECEP KUSMANA

KULIAH

Pengelolaan Sumberdaya

Alam dan Lingkungan

1 2

LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI MODAL DASAR PEMBANGUNAN

3

URGENSI

LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI MODAL DASAR

PEMBANGUNAN

PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP

4

Lingkungan hidup (UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup): Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

5

• Tanah dan Air

• Hutan dan Perkebunan

• Perikanan, dll

Renewable Resources

• Minyak dan Gas Bumi

• Batu Bara

• Biji Logam

Non-Renewable Resources

• Energi Matahari dan Pasang Surut

• Udara

• Air dalam Siklus Hidrologi, dll.

Continuous Resources

SDA

PEMBANGUNAN

Lingkungan Fisik

Lingkungan Hayati

Lingkungan Sosial Budaya

PEMANFAATAN

SDA

dihemat

sustainable

diintensifkan

6

1

WARGA NEGARA INDONESIA HARUS MENYADARI BAHWA

NEGARA INDONESIA MERUPAKAN NEGARA YANG MEMPUNYAI

SUMBERDAYA ALAM (SDA) YANG MELIMPAH, NAMUN POSISI

GEOGRAFIS NEGARA INDONESIA RENTAN TERHADAP BENCANA

ALAM

Page 2: PROF DR CECEP KUSMANAcecep_kusmana.staff.ipb.ac.id/files/2013/05/KULIAH-2...•Batu Bara •Biji LogamResources Non-Renewable •Energi Matahari dan Pasang Surut •Udara •Air dalam

28/10/2014

2

Indonesia sebagai negara kepulauan yang berlokasi di daerah khatulistiwa:

antara dua benua (Asia and Australia) antara dua samudera (Hindia and Pasifik)

Indian Ocean

Pacific Ocean

ASIA

AUSTRALIA

POSISI GEOGRAFIS INDONESIA

2500 km

5000 km

Panjang Garis Pantai 95181 km

28 Pulau Besar 17.476 Pulau Kecil

92 Pulau Kecil Terluar

257 Kab/Kota

Bermangrove

NEGARA KEPULAUAN YANG LUAS

POTENSI SUMBERDAYA ALAM YANG BESAR SEBAGAI UNSUR LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

(MEGABIODIVERSITY DAN MEGA KELIMPAHAN SDA)

9

• Daratan ± 2jt km2

• Lautan ± 7jt km2

Ketersediaan ruang yang luas

• Energi tidak terbarukan: batu bara , minyak bumi, dan panas bumi

• Energi terbarukan: bioenergi dan biogas

• Energi yang tidak mungkin habis: matahari, angin, air, dan ombak

Ketersediaan dan diversitas energi yang tinggi

• Tertinggi untuk mamalia (± 515 species,12% total species dunia) dan kupu-kupu (± 121 species,)

• Kedua untuk ikan air tawar (± 1100 species), ±1900 species ikan karang, ±300 species ikan laut dalam, ±3250 species ikan laut: secara keseluruhan ±25% total species ikan dunia

• Ketiga untuk reptil (± 600 species, 16 % total species dunia)

• Keempat untuk burung (± 1519 species, 17 % total species dunia)

• Kelima untuk amphibi (± 270 species)

• Ketujuh untuk tumbuhan berbunga (± 25000 species, 10 % total species dunia)

Keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi, untuk tingkat global:

• Ekosistem daratan: beragam tipe hutan mulai dari pegunungan, dataran rendah sampai pesisir (luas tutupan vegetasi hutan ± 98 jt ha)

• Ekosistem perairan: air tawar, payau, dan lautan

Keanekaragaman tipe ekosistem yang tinggi

10

INDONESIA BERADA DI DAERAH BENCANA

(RING OF FIRE DUNIA DAN

TEMPAT PERTEMUAN 3 LEMPENG BUMI)

ANCAMAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA

1

Jumlah Penduduk yang Besar dengan Kualitas SDM yang masih Rendah

11

2 PAPUA ARGENTINA

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL

12

1. PERUBAHAN POLA KEJADIAN DAN BESARAN HUJAN

2. KENAIKAN SUHU UDARA (± 0,8°C selama 100 tahun terakhir)

3. KENAIKAN MUKA AIR LAUT (± 3,1 mm/tahun periode 1993 – 2003)

4. KENAIKAN FREKUENSI KEJADIAN BENCANA

3

Page 3: PROF DR CECEP KUSMANAcecep_kusmana.staff.ipb.ac.id/files/2013/05/KULIAH-2...•Batu Bara •Biji LogamResources Non-Renewable •Energi Matahari dan Pasang Surut •Udara •Air dalam

28/10/2014

3

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

Peningkatan kejadian

bencana alam (Banjir, tanah

longsor, kekeringan, badai, dll)

Kerusakan lahan usaha

(rawan pangan)

Penurunan biodiversitas

Peningkatan kejadian

kebakaran hutan dan

lahan

Peningkatan wabah penyakit

Tenggelam nya pulau-pulau kecil

13

WAWASAN

14

2

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

HARUS MENJADI PENDUKUNG

KEBERHASILAN PEMBANGUNAN, BUKAN MENJADI PENGHAMBAT

PEMBANGUNAN

15

PERENCANAAN PEMANFAATAN PENGENDALIAN PEMELIHARAAN PENGAWASAN PENEGAKAN

HUKUM

UNTUK MEMELIHARA DAN MENGUPAYAKAN AGAR LINGKUNGAN HIDUP TETAP DAPAT BERFUNGSI MENDUKUNG BERBAGAI AKTIVITAS PEMBANGUNAN DALAM RANGKA

MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum

16

Kerusakan dan Kepunahan SDA

Pencemaran Lingkungan

Gangguan Sosial Budaya

Gangguan Kesehatan

PEMBANGUNAN

LINGKUNGAN HIDUP

MEMAKSIMALKAN HASIL BERUPA

BARANG / JASA YANG DIPERLUKAN

MINIMASI EKSES

SDA

RENCANA PENGELOLAAN

LH

KERUSAKAN DAN KEPUNAHAN SDA menyebabkan:

• Jumlah total jenis fauna terancam punah: 69 jenis kategori critically endangred; 197 jenis endangred; 536 jenis vulnerable;

• Jumlah jenis flora terancam punah : 115 jenis critically endangred; 77 jenis endangred; 212 jenis vulnerable)

Penurunan Jumlah Jenis Flora

/ Fauna

• Penurunan luas tutupan hutan (deorestasi) dari ±105 jt ha pada tahun 2000 menjadi ±98 jt ha tahun 2011(deforestasi ±6,5 jt ha selama 11 tahun)

• Kerusakan ekosistem pesisir: kerusakan hutan mangrove >50%; penyusutan 30% - 45% luas padang lamun; kerusakan ±31% terumbu karang

• Laju alih fungsi lahan pertanian: ± 158.000 ha/tahun (58% untuk perumahan, 42% untuk kegiatan ekonomi non pertanian)

Degradasi / Kepunahan Ekosistem

•Banjir 525 kejadian (2013), Tanah longsor 256 kejadian (2013), Banjir dan tanah longsor 43 kejadian (2013), Kekeringan 15 kejadian (2013)

•Degradasi dan deforestasi (perubahan land use dan kehutanan serta kebakaran gambut) menyumbang sekitar 58% total emisi GRK di Indonesia yang menstimulasi terjadinya pemanasan global

Bencana Alam (kekeringan/krisis air, banjir,

tanah longsor) dan Peningkatan GRK Akibat Degradasi / Deforestasi

17

MULTIPLIER EFFECT KERUSAKAN SDA

18

Kerusakan SDA

Penyusutan luasan, degradasi, kelangkaan dan/atau

kepunahan sumberdaya alam berikut keanekaragaman

hayatinya

18

Pencemaran lingkungan

(air, udara dan tanah)

Kemiskinan dan Pengangguran

Bencana alam (kekeringan, banjir,

tanah longsor, erosi/abrasi)

Gangguan kesehatan

Gangguan saluran napas Aeroallergen Kekurangan gizi / malnutrisi Penyakit infeksius

(malaria, demam kuning, demam berdarah, schistosomiasis, lumphatic filiaris, African tryparosomiasis, Onchocerciosis river blindless, Japanese enchepalitis, leptospirosis)

Diare Penyakit kardiovaskular

GLOBAL WARMING

Page 4: PROF DR CECEP KUSMANAcecep_kusmana.staff.ipb.ac.id/files/2013/05/KULIAH-2...•Batu Bara •Biji LogamResources Non-Renewable •Energi Matahari dan Pasang Surut •Udara •Air dalam

28/10/2014

4

WAWASAN

19

3

PENGURUSAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HARUS MENJADI

PRIORITAS UTAMA UNTUK MENJAMIN KETERSEDIAAN SDA

YANG MEMADAI (BAIK DARI SEGI KUALITAS MAUPUN KUANTITAS)

SEBAGAI MODAL DASAR PEMBANGUNAN

Lambatnya Penyelesaian PP Pelaksanaan UU No 32 Tahun 2009 tentang RPPLH

No Judul RPP Keterangan

1 PP No. 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan Telah ditetapkan

2 Pengelolaan B3, Limbah B3, dan Dumping Penyusunan draft RPP

3 Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Karst Proses harmonisasi di Kementrian Hukum dan HAM

4 Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut Proses klarifikasi di Kementrian Sekretaris Negara, perlu koordinasi dengan Kementrian Kehutanan

5 Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove

Penyusunan draft RPP

6 Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang

Penyusunan draft RPP

7 Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Padang Lamun

Penyusunan draft RPP

8 Perlindungan dan Pengelolaan Kualitas Air Penyusunan draft RPP

9 Perlindungan dan Pengelolaan Kualitas Udara Penyusunan draft RPP

10 Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Penyusunan draft RPP 20

ALTERNATIF KEBIJAKAN DALAM PENGENDALIAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP (MLH)

• Pengendalian Jumlah Penduduk

• Peningkatan Kualitas SDM

Jumlah Penduduk

• Budaya Hidup Sederhana / Hemat

• Peningkatan Keragaman SDA dan Rehabilitasi Kerusakan SDA Serta Konservasi SDA

Jumlah Penggunaan

SDA per Orang

• Inovasi Teknologi yang Tepat Guna dan Ramah Lingkungan

Tingkat Kerusakan yang Ditimbulkan

per Satuan Penggunaan

21

Tata Kelola dan Peraturan

Perundangan yang Menjamin

Kelestarian SDAL dan

Kesejahteraan Masyarakat

22