77
1 م ي ح ر ل ا ن م ح ر ل له ا ل م ا س بPROFIL DAARUL HUFFAZH KH. NURSALAM ABDUL MUTHALIB Profil Daarul Huffazh

Profil Baru

Embed Size (px)

Citation preview

6

PROFIL DAARUL HUFFAZH

KH. NURSALAM ABDUL MUTHALIB

Penerbit : Pondok Pesantren Daarul Hufazh Jl. Raya Bernung No. 36 Gedong Tataan Pesawaran Lampung IndonesiaTelp/Fax: 0721-895617

Pondok Pesantren Daarul Huffazh Lampung2010

KATA PENGANTAR

Ketika system pendidikan dunia yang lebih menitik beratkan teori kebendaan, dan kurikulum pendidikan yang dirancang semata-mata hanya untuk mencapai target lulus ujian, demi gelar dan nama, pangkat dan jabatan, maka krisis aqidah dan kemerosotan akhlaq adalah sesuatu yang pasti berlaku didalam masyarakat tanpa seorangpun mampu memperbaiki, mengobati apalagi membendungnya.Lihatlah betapa rusaknya aqidah masyarakat yang telah jauh menyimpang dari landasan iman, mereka tidak lagi percaya dengan janji-janji ALLAH didalam Al-Quran tetapi lebih mempercayai janji-janji kosong syaitan-syaitan bertopeng manusia yang bernama; dukun, paranormal, orang pintar, pawang dll.Mereka tidak pergi kemasjid-masjid untuk berdoa dan memohon rahmat kepada ALLAH tetapi mereka pergi ketempat-tempat yang mereka anggap keramat, angker, bertuah, berpenghuni seperti; bertapa di gua, bertawassul di kubur-kubur para wali, ruwatan di tepi laut, memohon restu Nyi Roro Kidul, menggunakan jin dan dedemit sebagai rewang atau khadam.Lihatlah pula akhlaq para remaja dan muda mudinya, dengan pergaulan bebasnya, kecanduan rokoknya, narkobanya, minuman keras dan judinya, zina dan pembunuhannya, jambret/ragut dan perampokannya terjadi begitu leluasa setiap hari sepanjang waktu hampir tidak ada permukaan bumi ini yang bebas dari kejahatan tangan-tangan manusia dan hampir semua tempat dimana saja kita berada senantiasa terancam dengan kejahatan. Pendidikan sekuler yang tidak berlatar belakangkan Al-Quran bahkan meninggalkan sama sekali norma-norma iman tenyata benar-benar berhasil meramaikan lagi pentas para munafiqin, mujrimin, ghafilin, kafirin dan musyrikin.Pendidikan sekuler yang tidak berlandaskan agama telah melahirkan ramai pemimpin koruptor, diktator yang merampas hak-hak rakyat untuk memperkaya diri dan keluarganya, anak-anak yang durhaka kepada ibu bapaknya, suami isteri yang selingkuh dalam rumah tangganya, masyarakat yang kejam dan tak berprikemanusiaan, remaja-remaja yang hanya menjadi beban dan sampah dalam masyarakatnya.Kemajuan dibidang sains, tehnologi dan telekomunikasi benar-benar telah menjadikan hampir seluruh tatanan ummat ini rusak serusak-rusaknya. Anak-anak menjadi lalai dengan handphone, game, internet, karaoke, disko dll. Artis-artis dipuji ketengah disanjung ketepi, lagu-lagu dan musik menjadi hiburan, Al-Quran ditinggalkan, para Ulama diacuhkan, aturan agama dianggap kolot dan orthodox.Maka berlakulah apa yang berlaku, terjadilah apa yang diramalkan akan terjadi sebagai akibat krisis aqidah dan akhlaq yang berkepanjangan itu. Bangsa Indonesia yang seolah tak henti-hentinya dirundung petaka, berupa; banjir, tsunami. gempa bumi, puting beliung, tanah longsor, lahar gunung berapi dll mendera hampir disetiap tempat dan waktu. Semua yang berlaku adalah teguran dan peringatan keras kepada manusia agar kembali kepada ajaran Al-Quran dan berpegang teguh pada tali ALLAH yaitu; Ad-Dinul Islam, karena hanya pendidikan Al-Quran saja yang bisa menjamin keselamatan ummat manusia dunia dan akhirat.Ditengah ketidak tentuan arah pendidikan dan kecamuk fitnah itulah kami hadir memberi jawaban ; inilah jalan kita, inilah cara kita, inilah pendidikan kita, marilah kita kembali kepada kitab ALLah, mari kita ajar anak-anak kita membaca dan menghafal Al-Qur'an, memahami Al-Qur'an....Ditengah suasana kelam manusia yang kehilangan arah itu kami memanggil mereka yang bergelar pemimpin, mereka yang bernama guru pendidik, mereka yang bernama orang tua dan mereka-mereka yang mencari kebenaran; disinilah, ditempat ini kami telah memulai, disini, ditempat inilah kami harapkan generasi qur'ani akan tumbuh dan berkembang, di Ma'had Tahfiz Daarul Huffazh...

KH. Nursalam Abdul MuthalibPimpinanDAFTAR ISI

Kata pengantar 3Daftar isi 5Muqadimah 6Khusus menghafal al-quran 8Usia terbaik untuk menghafal 9Lamanya menghafal dan standarisasi 10Kaedah menghafal12Methode menghafal di Daarul Huffazh141) Tahsin 142) Tahfidz16I) Menghafal surat-surat wajib16II) Menghafal Juzu 1 10 18III) Menghafal Juzu 11 2020IV) Menghafal Juzu 21 3023Aktivitas santri Daarul Huffazh26Integrasi Daarul Huffazh31Rahasia Daarul huffazh33Pantang larang34Hukum dan fadhilah menghafal al-quran35Motto Daarul Huffazh36Penutup37Lampiran38LATAR BELAKANGMahad Tahfiz Daaril Huffazh didirikan pada tahun 1998 di Desa Bernung, Kecamatan Gedung Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, berdiri diatas tanah seluas + 3 hektar. Setelah 5 tahun, Pondok Pesantren Daarul Huffaz telah berkembang menjadi lembaga pendidikan untuk menghafal al-Quran dan pendidikan umum yang berdiri diatas tanah selaus + 9 hektar. Pondok Pesantren Daarul Huffazh didirikan oleh KH. Nursalam Abdul Muthalib al-Hafiz dengan akte notaris.... Gagasan KH. Nursalam Abdul Muthalib mendirikan lembaga menghafal al-Quran hanyaklah untuk mendidik anak-anak sendiri untuk menghafal al-Quran, hal ini disebabkan pandangan masyarakat bahwa menghafal al-quran adalah pendidikan yang tabu. Namun melalui proses yang kreatif dalam beriteraksi dengan masyarakat sekitar dan donatur dari negeri jiran, Malaysia, kini Pondok Pesantren Daarul Huffaz telah menjelma menjadi lembaga yang melahirkan para huffazh yang mampu melanjutkan hingga keluar negeri. Mahad Tahfiz Daarul Huffazh telah mempunyai 2 buah masjid yang terpisah (putra dan putri), asrama yang terpisah (putra dan putri), lokal belajar dan halaqah yang terpisah (putra dan putri), dapur, kantin, ruang makan yang terpisah dan satu kantor adiminstrasi/pentadbiran mahad. Lingkungan yang cukup nyaman dan suasana yang cukup damai dengan udara yang sederhana dingin dikaki gunung Betung membelah aliran sungai dengan terpaan angin sepoi-sepoi basah dimeriahkan lagi dengan senandung suara azan setiap waktu shalat tiba dan alunan ayat-ayat Al-Quran dari bibir-bibir mungil bocah-bocah kecil yang sedang mengahafal al-Quran. Untuk sampai kelokasi Mahad, bisa dengan pesawat dari Bandara (Airport) Sukarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta ke Bandara Raden Intan Bandar Lampung dengan jarak tempuh kurang lebih 25 menit atau dengan menaiki bis menempuh penyeberangan Selat Sunda menaiki feri ke terminal Raja Basa. Dari terminal bisa terus naik bis jurusan Kota Agung, atau naik angkutan kota jurusan Kemiling kemudian Gedong Tataan.Tempatnya tidak terlalu jauh dari pusat kota sehingga sunyi sepi tetapi tidak terlalu dekat di pusat kota sehingga terlalu hingar bingar.Pesantren ini yang mengkhususkan seluruh orentasi belajarnya dengan methode hafalan dikhususkan pula untuk anak-anak yang berumur antara 9 12 tahun lelaki dan wanita yang kini berjumlah kira-kira 200 orang pelajar, terdiri dari latar belakang dan status keluarga/ekonomi yang berbeda-beda, kalangan menengah kebawah, miskin, muallaf, yatim dan yatim piatu yang datang dari seluruh nusantara. Santri-santri yang masih kecil-kecil, usia 9 12 tahun, umur yang sedang lasak, agresif, rentan dengan berbagai resiko dan kemungkinan, perlu bimbingan dan pengawasan penuh dari ustazh/ustazhah, mulai dari bangun tidur di asrama, kekamar mandi, dimasjid, di ruang makan, di lapangan sampai masuk lagi ke asrama untuk tidur, WAJIB dibimbing oleh seorang ustazh/ustazhah dan tidak membiarkan mereka tanpa pengawasan. Resiko tanpa pengawasan adalah; anak-anak santri berkeliaran, jadwal belajar dan sistematika menghafal yang tidak terarah, target tidak tercapai dan hasilnya tidak memuaskan.

Berbeda dengan pesantren-pesantren lain, Daarul Huffazh adalah pesantren khusus yang mendidik dan membimbing santri-santrinya untuk membaca, menghafal, mentadarrus dan mentadabbur Al-Quran yang menggunakan sepenuh konsentrasi hafalan. Suasana yang tenang, nyaman dan program yang terarah sangat diperlukan. Juga berbeda jika tahfizhul Quran dilingkungan santri-santri dewasa yang memerlukan seorang tutor/ustadz hanya memberi sekedar bimbingan dan pengawasan seperlunya dengan hanya mematok setoran dan santri-santri dibiarkan bebas untuk menghafal kapan dan dimana saja tanpa terikat dengan jadwal dan pengawasan yang ketat.

Santri-santri yang masih kecil-kecil yang kebanyakannya masih belum balligh, belum memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya dan orang lain, apalagi rasa memiliki kitab suci yang wajib dibaca, dihafal, difahami, dijaga adab dan tertibnya.

Anak-anak kecil, yang hanya akan melakukan suatu tugas kalau telah disuruh berulang-ulang, ditegur berkali-kali dicontohkan didepan mata diberi sanksi/iqab jika melanggar. Menyuruh saja tidak cukup kecuali jika yang menyuruh juga turut melakukannya dan yang menyuruh turut berada ditempat anak-anak yang disuruhnya. Itulah anak-anak.

Kalau berhasil mendidik mereka, hasilnya akan berkali ganda lebih baik berbanding dengan mendidik orang dewasa karena ilmu yang disemai kepada anak-anak akan sangat berbekas dan berkesan sepanjang hayat mereka.KHUSUS MENGHAFAL AL-QURAN

Mahad Tahafiz Daarul Huffazh adalah sebuah lembaga pendidikan khusus untuk menghafal Al-Quran anak-anak usia dini dari usia 9 12 tahun dimana persentase pembelajarannya adalah 85% Hafalan Al-Quran dan 15% pelajaran Umum dan Diniyah, diharapkan dalam jenjang usia yang masih sangat relatif kecil anak-anak sudah pandai membaca, menghafal dan memahami ayat-ayat Al-Quran untuk selanjutnya pada jenjang usia remaja, dewasa dan tuanya Al-Quran benar-benar telah tersemat dalam hati dan membentuk pribadinya sampai keakhir hayatnya. Diharapkan, jika seorang anak telah hafal Al-Quran (dengan segala adab, tertib, disiplin dan ilmu-ilmu yang terkait dengan tahfizul Quran) maka akan dengan sangat mudah menguasai ilmu-ilmu lainnya, kesan dari setiap ayat yang dibaca dan dihafal tiap-tiap hari akan mensucikan jiwa anak dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu sekaligus membentuk akhlaqul karimah menuju pembentukan pribadi sempurna, shalih/shalihah dan pintar.Dalam proses tahfizhul quran sendiri telah terkumpul nilai-nilai akhlaqul karimah yang sangat diperlukan dalam hidup seseorang dan disiplin yang wajib ada dan tidak bisa ditawar-tawar seperti; ikhlas, mujahadah/bersungguh-sungguh/tekun dll. Contoh : Untuk menghafal satu ayat seseorang perlu membacanya terlebih dahulu dengan tartil dan mengulangi beberapa kali. Beberapa kali itu lebih dari sekali, mungkin 10 kali atau mungkin 40, 100 atau 1000 kali sampai benar-benar hafal dan itu perlu tekun, sabar dan penuh kosentrasi hati yang tinggi karena mungkin ayat-ayat dihafalnya terasa sukar dan harus sabar mengulang-ngulang, atau mungkin ketika sedang asik menghafal tiba-tiba terasa seperti mau buang air besar tetapi ternyata setelah sampai di WC/tandas tidak jadi buang air besar, atau ketika sedang menghafal kosentrasi jadi pecah dengan suara gaduh dan bising, dll.Semua itu mungkin dan biasa terjadi tak terelakkan dan memerlukan kesabaran. Jika segala kepayahan ketika menghafal Al-Quran itu diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari maka seorang santri akan terbiasa dengan sifat ikhlas, sabar, bersungguh-sungguh menghadapi tantangan hidup, tidak mengeluh dalam kekurangan dan ikhlas dalam berbuat.USIA TERBAIK UNTUK MENGHAFAL

Tidak ada batas dan ketentuan tentang umur atau syarat-syarat khusus untuk menghafal Al-Quran, kapan, dimana dan siapa saja bisa menghafal Al-Quran, baik tua atau muda, besar atau kecil, lelaki atau perempuan, keturunan arab atau bukan arab.

Hanya, berbeda kesan hafalan seseorang antara seorang yang sudah tua dan banyak menanggung beban hidup dengan anak-anak yang masih bersih dan belum banyak masalah.

Orang yang sudah tua sangat sukar untuk menghafal karena memori hafalannya yang sudah melemah dan sel-sel otaknya yang semakin menua, walaupun mungkin boleh menghafal Al-Quran tetapi dengan susah payah.Itu karenanya orang-orang yang sudah tua sering lupa, apa yang pernah dihafal mudah sekali hilang dari ingatan bahkan untuk menghafal satu ayat saja memerlukan waktu berhari-hari.

Lain halnya dengan anak-anak. Dengan beberapa kali membaca dan mengulang bacaan maka akan melekat dibibir selama-lamanya. Dan jika suatu waktu anak itu, apakah karena lama tidak mengulang atau sebab-sebab lainnya hingga anak itu lupa hafalannya, tetapi jika diulangi lagi apa yang lupa itu akan mudah teringat kembali.

Maka usia terbaik untuk menghafal Al-Quran itu adalah usia anak-anak yang berumur sekitar 7-12 tahun. Tetapi bukan berarti orang tua tidak bisa hafal Al-Qur'an.

LAMANYA MENGHAFAL DAN STANDARISASI

Lama pendidikan di DAARUL HUFFAZH adalah selama 4 tahun yang ditempuh dalam 3 tingkatan:

1. HALAQOH 1 (1-10 JUZ)Pada Halaqoh ini waktu yang ditentukan oleh Pondok Pesantren Daarul Huffazh untuk menghafal 10 juz pertama adalah selama 4 semester atau 2 tahun. Artinya, seorang santri diharuskan menghafalkan al-Quran sebanyak 10 juz pertama dengan waktu paling lama 2 tahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut santri yang bersangkutan tidak mampu memenuhi target untuk menghafal 10 juz maka Pondok Pesantren akan men-DO (DROP OUT).

2. HALAQOH 2 (11-20 JUZ)Pada Halaqoh ini waktu yang ditentukan oleh Pondok Pesantren Daarul Huffazh untuk menghafal 10 juz kedua(Juz 11- juz 20) adalah selama 2 semester atau 1 tahun. Artinya, seorang santri diharuskan menghafalkan al-Quran sebanyak 10 juz kedua dengan waktu paling lama 1 tahun.

3. HALAQOH 3 (21-30 JUZ)Pada Halaqoh ini waktu yang ditentukan oleh Pondok Pesantren Daarul Huffazh untuk menghafal 10 juz ketiga(Juz 21- juz 30) adalah selama 2 semester atau 1 tahun. Artinya, seorang santri diharuskan menghafalkan al-Quran sebanyak 10 juz ketiga dengan waktu paling lama 1 tahun.

Kenapa harus di DO?DO yang diberlakukan di Pondok Pesantren Daarul Huffazh adalah sebuah solusi bukanlah sebuah pembunahan karakter anak, sebab jika anak tersebut tidak mampu menghafal al-Quran kita tidak boleh memaksanya karena setiap anak memiliki talenta dan bakat masing-masing. Jika ia tidak berbakat untuk menjadi seorang Hafizh/ah maka dengan DO inilah kita dapat menyalurkan bakatnya yang lain mungkin di Pondok yang lain pula karena kalau tidak maka yang rugi adalah anak dan orangtuanya juga, baik tenaga, biaya dan waktu. untuk menjadi seorang Hafizh/ah bukan hanya dibutuhkan kemampuan otak yang baik, tetapi justru yang utama adalah azam/keinginan yang kuat dari anak itu sendiri untuk menghafal Al-Quran sehingga dia akan rajin mengulang-ulang ayat-ayat al-Quran yang telah dihafalnya maka dari situlah akan datang hidayah dan dia akan menjadi anak yang berhasil di Dunia dan di Akhirat. Satu contoh yang mudah bahwa ketekunan/kerajinan untuk mengulang hafalan dapat membuat seorang menjadi Hafizh/ah adalah ketika ia selalu membaca surat Al-Fatihah secara berulang-ulang disetiap sholat yang dilakukannya minimal 17x, sehingga dengan mengulang-ulang surat tersebut maka jarang sekali melakukan kesalahan dalam melafazkan surat al-Fatihah tersebut dibandingkan dengan surat-surat yang lain yang bahkan lebih pendek dari surat Al-Fatihah semisal surat Al-Kafirun, justru lebih sering salah bahkan sering tertukar dalam melafazkannya. Kenapa bisa begitu? Karena frekwensi membaca surat al-Fatihah lebih banyak dibandingkan surat al-Kafirun. Demikianlah teori menghafal, walaupun anak tersebut memiliki otak yang cerdas sekalipun kalau lidahnya berat untuk mengulang-ulang ayat-ayat al-Quran maka sampai kapanpun juga dia tidak akan menjadi seorang Hafizh/ah. Berbeda halnya dengan anak yang tidak begitu cerdas, tetapi mempunyai semangat yang tinggi, rajin mengulang-ulang ayat-ayat al-Quran dan bersungguh-sungguh maka orang seperti ini cepat atau lambat pasti akan menemui suatu titik dimana dia akan menjadi seorang Hafizh/ah yang hafalannya akan selalu melekat didalam dada dan kepalanya.

Secara Normal seorang anak mampu menghafal Al-Quran 1 halaman setiap hari dalam waktu 1jam. Ini adalah standar yang telah dilakukan oleh banyak Huffazh dan para guru dalam menghafal Al-Quran di Daarul Huffazh. Jika standar yang ditetapkan di Daarul Huffazh adalah 1 bulan = 1 juz artinya ini sudah lebih dari cukup. Seorang santri telah dapat menyelesaikan targetnya sebanyak 1 juz di hari ke 20 atau 21 sehingga masih ada sisa selama 9 10 hari baginya untuk mengulang-ulang hafalannya yang telah dihafalnya sejak hari pertama. Jika 1 bulan seorang santri mampu menghafal 1 juz, maka diatas kertas untuk ukuran target 1 tahun 10juz adalah suatu yang tidak sulit bahkan bisa lebih dari itu. Jadi untuk Ukuran target yang ditetapkan oleh PP. DAARUL HUFFAZH selama 4 tahun harus telah hafal 30 juz adalah suatu hal yang wajar dan standar, tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

KAEDAH MENGHAFAL

1. Bin Nazhar = membaca Al-Quran dengan baik/tahsinul Quran. Ini ditekankan kepada santri-santri/pelajar baru yang belum/tidak tahu membaca Al-Quran, belum mengenal huruf-huruf dan tajwid. Mereka perlu memperbaiki bacaan dan membaca berulang-ulang hingga beberapa kali khatam dan lancar memerlukan waktu selama antara 3 - 6 bulan. 2. Bil Ghaib = membaca Al-Quran tanpa melihat mush-haf atau hafal. Yaitu mereka yang telah dinyatakan lulus dan lancar bacaannya akan memulai menghafal surat-surat wajib, yaitu ; Al-Kahfi, Yasin, As-Sajadah, Ad-Dukhan, Ar-Rahman, Al-Waqiah, Al-Mulk, Al-Insan dan Juzu Amma ( Surat An-naba'- An-Naas) setelah itu barulah menyambung hafalannya dari surah Al-Baqarah dan seterusnya hingga selesai.

Mahad Tahfiz Daarul Huffazh memakai Al-Quran standar yaitu rasm Utsmani yang terdiri tiap-tiap juznya 20 halaman/muka surah dan 30 juznya 604 halaman dimana ukuran rata-rata seorang santri mampu menghafal dalam sehari satu halaman yang berarti memerlulan 604 hari artinya seorang anak bisa mampu menghafal Al-Quran selama 2 tahun walaupun ada juga santri-santri yang mampu menghafal dalam waktu 10 bulan saja.

Kaedah atau teori yang dipakai di Mahad Tahfiz Daarul Huffazh ini kaedah : talaqqi, tasmi, murajaah dan taqrir yaitu; berhadapan dengan guru, mendengar dan memperdengarkan bacaan dihadapan guru, membaca dan mengulang-ngulang bacaan dan hafalannya berkali-kali dengan mengetahui arti dari tiap-tiap ayat yang dibaca/dihafal. Sebagaimana ketika Malaikat Jibril membawa wahyu dan membacakannya kepada Rasulullah SAW memerintahkan untuk mendengarkan bacaan dan mengikuti membacanya perlahan-lahan :

Surah Thaha:114 114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."Surah Al-Qiyamah 16-18

16. Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya[1532].17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.18. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.

Satu ayat dibaca oleh seorang guru dihadapan santri-santri pada suatu halaqah, guru menerangkan hukum-hukum tajwidnya, santri-santri menirukan bacaan guru dan mengulanginya berkali-kali sampai hafal, setelah itu guru menguji tahap hafalan setiap santri pada ayat-ayat yang dihafalnya, murajaah atau setoran setiap harinya 1 halaman/muka surat. Selanjutnya begitulah aktifitas menghafal itu diluar halaqah dengan membentuk halaqah-halaqah kecil yang terdiri dari 2 orang santri untuk semaan, saling mendengar dan mengingatkan hafalan masing-masing kemudian menjadikan ayat-ayat yang telah dihafal menjadi bacaan ayat-ayat dalam shalat lima waktu, shalat lail dan sebulan sekali mengkhatamkan Al-Quran 30 juz sekaligus.

METHODE MENGHAFAL DI DAARUL HUFFAZH

A. TAHSIN

Catatan : Seorang ustadz dibantu dengan beberapa orang ustdaz berada didalam lokal halaqah tahsin. Santri-santri diarahkan supaya membawa buku/pulpen dan Al-Quran. Seorang ustadz berdiri mengajar, ustadz-ustadz lainnya mengawasi, kompak, secara bergantian, selama proses belajar/jam belajar santri-santri harus tetap dikawal dan tidak berkeliaran dan jangan sendiri-sendiri.

Kenalkan huruf-huruf hijaiyyah, baca berulang-ulang, contohkan bagaimana menyebut huruf-huruf hijaiyyah sesuai dengan makhrajnya yang benar, suruh anak-anak menulis.

Kenalkan tanda baca, bacaan pendek , bacaan panjang dua harakat, lima harakat dan enam harakat bacaan huruf mati, huruf tasydid dll.

Kenalkan tajwid, hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati, nun tsydid, mim tasydid, qalqalah, waqaf dan mad dll.

Praktek membaca mulai dari surah An-Naas, terangkan satu persatu huruf-huruf hijaiyyah , baris-baris dan tanda panjangnya, baca bersama-sama, ulangi berkali-kali, suruh baca seorang demi seorang.

Misalnya :

1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.Huruf Qaf, barisnya dhummah bunyinya qu, mati dengan lam bunyinya qul, huruf alif baris fathah bunyi pendek a, huruf ain baris dhummah bertemu wau bunyi panjang dua harakat uu, huruf dzal baris dhummah bunyi pendek dzu, huruf ba baris kasrah bunyi pendek bi, huruf ra baris fathah tasydid dengan ba bunyi ranggkap/ditekan rabb, huruf ba baris kasrah pendek bi, huruf ba baris kasrah pendek tasydid dengan nun bunyi rangkap/ditekan binn, huruf nun baris fathah bertemu alif dibaca panjang dua harakat bunyi naa, huruf sin baris kasrah dibaca pendek bunyi si, diwaqafkan bunyi naas bunyinya : Qul auu dzubirabbinnaas begitulah seterusnya sampai santri-santri benar-benar faham. Setelah surah An-Naas selesai dibaca dengan baik, santri-santri telah disuruh membaca seorang demi seorang, hafalkan bersama-sama dengan cara membaca seayat demi seayat dan mengulangi berkali-kali kemudian seorang demi seorang pula menghafal hingga selesai surah An-Naas. Selesai surah An-Naas, Al-Falaq dan seterusnya.

Dengan methode diatas, insya ALLAH, selama paling lama 1 3 bulan santri yang baru masuk dan belum/tidak tahu apa-apa tentang Al-Quran, sudah pandai membaca Al-Quran dengan lancar.

Setelah semuanya lancar, mulailah santri-santri dibimbing untuk membaca Al-Quran bersama-sama sekurang-kurangnya sehari juzu dan dalam waktu 2 3 bulan mereka telah sekali khatam.

Setelah sekali khatam para santri dibimbing lagi untuk membaca Al-Quran sehari sekurang-kurangnya 1 Juzu selama sebulan khatam. Demikian sekali lagi diulangi mengkhatamkannya hingga sekurang-kurangnya seorang santri baru telah khatam tiga kali, barulah mereka berpindah kehalaqah surah-surah wajib dan dibimbing untuk menghafal.

B. TAHFIZ Catatan : Seorang ustadz dibantu dengan beberapa orang ustdaz berada didalam lokal halaqah tahfiz. Seorang ustadz membaca ayat-ayat dan surah yang hendak dihafal. Santri-santri diarahkan supaya membawa buku/pulpen, Al-Quran dan terjemahan, ustadz-ustadz lainnya mengawasi, kompak, secara bergantian, selama proses belajar/jam belajar santri-santri harus tetap dikawal dan tidak berkeliaran dan jangan sendiri-sendiri.

I. MENGHAFAL SURAH-SURAH WAJIB

Semua santri buka surah Al-Kahfi ayat pertama :

1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al kitab (Al-Quran) dan Dia tidak Mengadakan kebengkokan.

mulai dengan taawwudz dan basmalah, baca perlahan-lahan ayat pertama, ulangi beberapa kali, contohkan bagaimana tilawah yang benar, terangkan sebutan makhraj, terangkan dan contohkan hukum-hukum tajwidnya dan terjemahkan ayatnya. Setelah ustadz membaca ayat pertama berulang-ulang dengan menerangkan hukum-hukum tajwid dan terjemahnya santri-santri mengikuti dan menirukan bacaan ustadznya, kemudian secara bergilir santri-santri disuruh membaca dengan terjemahnya. Apabila semua santri telah lancar semuanya barulah mulai menghafal ayat pertama itu. Caranya; semua santri disuruh menutup Al-Quran, ustadz membaca dengan tartil sepotong demi sepotong (sekalimat demi sekalimat), santri-sanri menirukan sambil menghafalnya, ulangi beberapa kali, suruh sanri-santri membaca tanpa melihat Al-Quran. Setelah lengkap satu ayat sempurna, ulangi lagi beberapa kali dan suruh santri-santri mengikuti dan menghafalnya kemudian hafal seorang demi seorang.Demikian lakukan pada ayat-ayat berikutnya hingga mencapai target sehari setengah hingga satu halaman, diulangi lagi setengah atau satu halaman itu, pada jam-jam menghafal berikutnya , akifkan lagi dalam pasangan semaan, ulangi lagi pada jam menghafal keesokannya sebelum menambah hafalan baru, santri-santri wajib setoran setiap hari dalam halaqah pada jam-jam setoran.

Untuk menguatkan hafalan, ustadz harus sering membuat ujian-ujian mendadak seperti menyuruh santri-santri menyambung bacaan dan bertanya tentang terjemah atau maksud ayat yang dibaca.Selesai surah Al-Kahfi dihafal, ulangi lagi berkali-kali dalam beberapa hari sebelum berpindah ke surah As-Sajadah, buat kelompok ayat lima-lima, tebak-tebakan dengan menyebutkan nomor ayat dan bukan bunyi ayat. Seminggu sekali pada hari Sabtu ulangi lagi surah Al-Kahfi itu dari ayat 1 - 110 hingga hafalan sanri-santri bulat satu surah, satu surah itu diulangi lagi berkali-kali dan santri-santri disuruh menghafal seorang demi seorang, menyemak dalam pasangan halaqah semaan. Begitulah seterusnya, tiap-tiap surah dan ayat dibaca dan dihafal dengan teori dan methode yang sama, aktifitas atau kegiatan yang sama sampai surah An-Naas.

PERINGATAN :

JANGAN MEMBACA DAN MENGHAFAL DENGAN TERGESA-GESA, MEMBACA TANPA MENGETAHUI ARTI, MEMBACA TANPA MEMAHAMI KARENA CARA YANG DEMIKIAN AKAN MUDAH LUPA DAN CEPAT HILANG DARI INGATAN. BIAR SEDIKIT DAN PERLAHAN-LAHAN TETAPI MENGERTI DAN FAHAM AKAN LEBIH BAIK DARI PADA BANYAK DAN CEPAT TETAPI TANPA SEDIKITPUN KESAN.

II. MENGHAFAL JUZU 1 10

Semua santri buka surah Al-Baqarah ayat pertama :

1. Alif laam miin.2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

mulai dengan taawwudz dan basmalah, baca perlahan-lahan ayat pertama, ulangi beberapa kali, contohkan bagaimana tilawah yang benar, terangkan sebutan makhraj, terangkan dan contohkan hukum-hukum tajwidnya dan terjemahkan ayatnya. Setelah ustadz membaca ayat pertama berulang-ulang dengan menerangkan hukum-hukum tajwid dan terjemahnya santri-santri mengikuti dan menirukan bacaan ustadznya, kemudian secara bergilir santri-santri disuruh membaca dengan terjemahnya. Apabila semua santri telah lancar semuanya barulah mulai menghafal ayat pertama itu. Caranya; semua santri disuruh menutup Al-Quran, ustadz membaca dengan tartil sepotong demi sepotong (sekalimat demi sekalimat), santri-sanri menirukan sambil menghafalnya, ulangi beberapa kali, suruh santri-santri membaca tanpa melihat Al-Quran. Setelah lengkap satu ayat sempurna, ulangi lagi beberapa kali dan suruh santri-santri mengikuti dan menghafalnya kemudian hafal seorang demi seorang.

Demikian lakukan pada ayat-ayat berikutnya hingga mencapai target sehari setengah atau satu halaman, diulangi lagi setengah atau satu halaman itu, pada jam-jam menghafal berikutnya , akifkan lagi dalam pasangan semaan, ulangi lagi pada jam menghafal keesokannya sebelum menambah hafalan baru, santri-santri wajib setoran setiap hari dalam halaqah pada jam-jam setoran.Untuk menguatkan hafalan, ustadz harus sering membuat ujian-ujian mendadak seperti menyuruh santri-santri menyambung bacaan dan bertanya tentang terjemah atau maksud ayat yang dibaca. Selesai surah Al-Baqarah dihafal, ulangi lagi berkali-kali dalam beberapa hari sebelum berpindah ke surah Ali Imran buat kelompok ayat lima-lima, tebak-tebakan dengan menyebutkan nomor ayat dan bukan bunyi ayat. Begitulah seterusnya sampai surah At-Taubah ayat 93 (akhir juzu 10).

Seminggu sekali pada hari Sabtu ulangi lagi surah Al-Baqarah itu dari ayat pertama kebatas hafalan terakhir, halaman demi halaman, lembar demi lembar hingga hafalan santri-santri bulat satu surah, satu surah itu diulangi lagi berkali-kali dan santri-santri disuruh menghafal seorang demi seorang, menyemak dalam pasangan halaqah semaan. Begitulah seterusnya, tiap-tiap surah dan ayat dibaca dan dihafal dengan teori dan methode yang sama, aktifitas atau kegiatan yang sama sampai surah At-Taubah ayat 93. Kalau diantara santri-santri, sebahagian atau beberapa orang atau semua santri telah hafal juz 1 10 volume mengulang setiap harinya bisa ditingkatkan, misalnya ; hari ini mengulang bersama-sama juz 1, besok juz 2, besok lusa juz 3 dan seterusnya hingga juz 10 dan seminggu sekali hari Sabtu diulangi bersama-sama dari juz 1-10. Dalam keadaan ini biasanya stres hafalan dirasakan berat bagi santri-santri yang lemah hafalannya, oleh karena itu peranan ustadz adalah memberi sugesti, dorongan untuk terus berusaha menghafal dengan tenang, berikan pujian, pujukan dll yang dapat meringankan stres hafalan itu. Ingatkan mereka agar mencoba lagi berkal-kali dan jangan berputus asa. Ingatkan mereka agar banyak berdoa, beristighfar, bershalawat, memohon kepada ALLAH agar diberi kekuatan dan kemudahan.

Setelah santri-santri benar-benar hafal juz 1 10 dengan bacaan yang benar/tartil, faham artinya dengan baik, barulah mereka berpindah kehalaqah IV menyambung hafalan ke Juzu 11 20 sedangkan santri-santri yang masih belum benar-benar hafal agar tetap berada dihalaqah III.

PERINGATAN :JANGAN MEMBACA DAN MENGHAFAL DENGAN TERGESA-GESA, MEMBACA TANPA MENGETAHUI ARTI, MEMBACA TANPA MEMAHAMI KARENA CARA YANG DEMIKIAN AKAN MUDAH LUPA DAN CEPAT HILANG DARI INGATAN. BIAR SEDIKIT DAN PERLAHAN-LAHAN TETAPI MENGERTI DAN FAHAM AKAN LEBIH BAIK DARI PADA BANYAK DAN CEPAT TETAPI TANPA SEDIKITPUN KESAN.

III. MENGHAFAL JUZU 11 20 Semua santri buka surah At-Taubah ayat 94,

Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan 'uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: "Janganlah kamu mengemukakan 'uzur; Kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) Sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada Kami beritamu yang sebenarnya. dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Mulai dengan taawwudz baca perlahan-lahan ayat 94 itu, ulangi beberapa kali, contohkan bagaimana tilawah yang benar, terangkan sebutan makhraj, terangkan dan contohkan hukum-hukum tajwidnya dan terjemahkan ayatnya. Setelah ustadz membaca ayat 94 berulang-ulang dengan menerangkan hukum-hukum tajwid dan terjemahnya santri-santri mengikuti dan menirukan bacaan ustadznya, kemudian secara bergilir santri-santri disuruh membaca dengan terjemahnya. Apabila semua santri telah lancar semuanya barulah mulai menghafal ayat 94 itu. Caranya; semua santri disuruh menutup Al-Quran, ustadz membaca dengan tartil sepotong demi sepotong (sekalimat demi sekalimat), santri-sanri menirukan sambil menghafalnya, ulangi beberapa kali, suruh santri-santri membaca tanpa melihat Al-Quran. Setelah lengkap satu ayat sempurna, ulangi lagi beberapa kali dan suruh santri-santri mengikuti dan menghafalnya kemudian hafal seorang demi seorang.Demikian lakukan pada ayat-ayat berikutnya hingga mencapai target sehari satu hingga dua halaman, diulangi lagi satu hingga dua halaman itu, pada jam-jam menghafal berikutnya , akifkan lagi dalam pasangan semaan, ulangi lagi pada jam menghafal keesokannya sebelum menambah hafalan baru, santri-santri wajib setoran setiap hari dalam halaqah pada jam-jam setoran.

Untuk menguatkan hafalan, ustadz harus sering membuat ujian-ujian mendadak seperti menyuruh santri-santri menyambung bacaan dan bertanya tentang terjemah atau maksud ayat yang dibaca.

Selesai surah At-Taubah (Juzu 10 & 11) dihafal, ulangi lagi berkali-kali dalam beberapa hari sebelum berpindah ke surah Yunus, buat kelompok ayat lima-lima, tebak-tebakan dengan menyebutkan nomor ayat dan bukan bunyi ayat. Begitulah seterusnya sampai surah Al-Ankabut ayat 45.

Seminggu sekali pada hari Sabtu ulangi lagi surah At-Taubah Juzu 11 itu dari ayat 94 kebatas hafalan terakhir, halaman demi halaman, lembar demi lembar hingga hafalan sanri-santri bulat satu surah atau satu juzu, satu surah atau satu juzu itu diulangi lagi berkali-kali dan santri-santri disuruh menghafal seorang demi seorang, menyemak dalam pasangan halaqah semaan. Begitulah seterusnya, tiap-tiap surah dan ayat dibaca dan dihafal dengan teori dan methode yang sama, aktifitas atau kegiatan yang sama sampai surah Al-Ankabut ayat 45 juzu 20.

Kalau diantara santri-santri, sebahagian atau beberapa orang atau semua santri telah hafal juz 11 20 volume mengulang setiap harinya harus ditingkatkan, dua atau tiga kali ganda karena mereka harus mengulang dari juz 1 20, caranya; santri-santri dibimbing bersama membaca dan mengulang juz demi juz sebelum mulai menghafal juz 11 20, seminggu sekali pada hari Sabtu secara berkala santi-santri harus mengulang dari juzu 1 10, juzu 11 20.

Dalam keadaan ini biasanya stres hafalan dirasakan semakin berat bagi santri-santri yang lemah hafalannya, beban hafalan yang bertambah banyak dan sukar, tugas murajaahnya bukan saja memantapkan juz 11 20 tetapi juga mengulang dan memantapkan juzu 1 10. Dalam situasi ini biasanya santri-santri sudah ada yang mulai jenuh dan bosan bahkan tidak jarang yang keluar dan tidak mau lagi menghafal.

Oleh karena itu peranan ustadz sangat diperlukan untuk memberi sugesti, dorongan untuk terus berusaha menghafal dengan tenang, berikan pujian, pujukan dll yang dapat meringankan stres hafalan itu. Ingatkan mereka agar mencoba lagi berkal-kali dan jangan berputus asa. Ingatkan mereka agar banyak berdoa dan meningkatkan taqarrubnya kepada ALLAH.

Setelah santri-santri benar-benar hafal juzu 11 20, lancar juzu 1 10 dan telah mengulang berkali-kali dari juzu 1 20 dengan bacaan tartil, faham artinya dengan baik barulah mereka berpindah ke halaqah V menyambung hafalan juzu 21 30.

PERINGATAN :

JANGAN MEMBACA DAN MENGHAFAL DENGAN TERGESA-GESA, MEMBACA TANPA MENGETAHUI ARTI, MEMBACA TANPA MEMAHAMI KARENA CARA YANG DEMIKIAN AKAN MUDAH LUPA DAN CEPAT HILANG DARI INGATAN. BIAR SEDIKIT DAN PERLAHAN-LAHAN TETAPI MENGERTI DAN FAHAM AKAN LEBIH BAIK DARI PADA BANYAK DAN CEPAT TETAPI TANPA SEDIKITPUN KESAN.

IV. MENGHAFAL JUZU 21 30

Semua santri buka surah Al-Ankabut ayat 46,

Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka dan Katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan Kami dan Tuhanmu adalah satu; dan Kami hanya kepada-Nya berserah diri".

mulai dengan taawwudz dan basmalah, baca perlahan-lahan ayat pertama, ulangi beberapa kali, contohkan bagaimana tilawah yang benar, terangkan sebutan makhraj, terangkan dan contohkan hukum-hukum tajwidnya dan terjemahkan ayatnya. Setelah ustadz membaca ayat pertama berulang-ulang dengan menerangkan hukum-hukum tajwid dan terjemahnya santri-santri mengikuti dan menirukan bacaan ustadznya, kemudian secara bergilir santri-santri disuruh membaca dengan terjemahnya. Apabila semua santri telah lancar semuanya barulah mulai menghafal ayat pertama itu. Caranya; semua santri disuruh menutup Al-Quran, ustadz membaca dengan tartil sepotong demi sepotong (sekalimat demi sekalimat), santri-sanri menirukan sambil menghafalnya, ulangi beberapa kali, suruh santri-santri membaca tanpa melihat Al-Quran. Setelah lengkap satu ayat sempurna, ulangi lagi beberapa kali dan suruh santri-santri mengikuti dan menghafalnya kemudian hafal seorang demi seorang.

Demikian lakukan pada ayat-ayat berikutnya hingga mencapai target sehari satu atau dua halaman, diulangi lagi satu atau dua halaman itu, pada jam-jam menghafal berikutnya , akifkan lagi dalam pasangan semaan, ulangi lagi pada jam menghafal keesokannya sebelum menambah hafalan baru, santri-santri wajib setoran setiap hari dalam halaqah pada jam-jam setoran.Untuk menguatkan hafalan, ustadz harus sering membuat ujian-ujian mendadak seperti menyuruh santri-santri menyambung bacaan dan bertanya tentang terjemah atau maksud ayat yang dibaca.Selesai surah Al-Ankabut (juz 20 21) dihafal, ulangi lagi berkali-kali dalam beberapa hari sebelum berpindah ke surah Ar-Ruum, buat kelompok ayat lima-lima, tebak-tebakan dengan menyebutkan nomor ayat dan bukan bunyi ayat. Begitulah seterusnya sampai ke akhir Juzu 30 surah An-Naas.

Seminggu sekali pada hari Sabtu ulangi lagi surah Al-Ankabut dari ayat 46 itu kebatas hafalan terakhir, halaman demi halaman, lembar demi lembar hingga hafalan santri-santri bulat satu surah atau satu juzu, satu surah atau satu juzu itu diulangi lagi berkali-kali dan santri-santri disuruh menghafal seorang demi seorang, menyemak dalam pasangan halaqah semaan. Begitulah seterusnya, tiap-tiap surah dan ayat dibaca dan dihafal dengan teori dan methode yang sama, aktifitas atau kegiatan yang sama sampai surah An-Naas juzu 30

Kalau diantara santri-santri, sebahagian atau beberapa orang atau semua santri telah hafal juz 11 20 volume mengulang setiap harinya harus ditingkatkan, dua atau tiga kali ganda karena mereka harus mengulang dari juz 1 30, caranya; santri-santri dibimbing bersama membaca dan mengulang juz demi juz sebelum mulai menghafal juz 21 - 30, seminggu sekali pada hari Sabtu secara berkala santri-santri harus mengulang dari juzu 1 10, juzu 11 20, juzu 21 - 30.

Dalam keadaan ini biasanya stres hafalan dirasakan semakin berat bagi santri-santri yang lemah hafalannya, beban hafalan yang bertambah banyak dan sukar, tugas murajaahnya bukan saja memantapkan juz 11 20 tetapi juga mengulang dan memantapkan juzu 1 10. Dalam situasi ini biasanya santri-santri sudah ada yang mulai jenuh dan bosan bahkan tidak jarang yang keluar dan tidak mau lagi menghafal.

Oleh karena itu peranan ustadz sangat diperlukan untuk memberi sugesti, dorongan untuk terus berusaha menghafal dengan tenang, berikan pujian, pujukan dll yang dapat meringankan stres hafalan itu. Ingatkan mereka agar mencoba lagi berkal-kali dan jangan berputus asa. Ingatkan mereka agar banyak berdoa dan meningkatkan taqarrubnya kepada ALLAH.

Setelah santri-santri benar-benar hafal juzu 21 - 30, lancar juzu 11 - 20 dan telah mengulang juzu 1 10 berkali-kali, dengan bacaan yang baik dan tartil, memahami artinya dengan betul maka lengkaplah hafalannya 30 juzu.

Tugas dan tanggung jawab seterusnya adalah; ustadz dan santri yang telah hafal 30 juzu itu secara terus menerus dan berkala mengulang-ulang dan memantapkan hafalannya sehari satu juzu, 2 juzu. 3 juzu, 4 juzu, 5 juzu hingga 30 Juzu. Satu juzu diulangi 10 kali, 20 kali, 30 kali, 40 kali hingga kesemua 30 Juzu telah diulang-ulang sekurang-kurangnya 40 kali barulah, insya ALLAH, hafalannya mantap dan ingatannya teguh.

PERINGATAN

LANCAR DAN TIDAKNYA HAFALAN SEORANG YANG TELAH HAFAL AL-QURAN ADALAH TERGANTUNG KERAP ATAU JARANGNYA ORANG ITU MENGULANG-ULANG HAFALAN. SEMAKIN DIULANG SEMAKIN LANCAR JARANG MENGULANG HAFALAN KACAU TIDAK PERNAH MENGULANG HAFALAN AKAN HILANG. SEDANGKAN YANG RAJIN MENGULANG BELUM TENTU LANCAR, YANG MALAS DAN TAK PERNAH MENGULANG PASTI LUPA SEMUA

AKTIVITAS SANTRI DAARUL HUFFAZH

A. JADWAL BELAJAR HARIAN

Jam 3.00 Adzan pertama berkumandang.Ust/ustazah penanggung jawab akan masuk kekamar santri untuk membangunkan dan memastikan semuanya sudah bangun dan berwudhu.

Jam 3.15 4.40 Shalat tahajjud bersama dan diimamkan oleh ust.penanggung jawab.

Jam 4.40Waktu shalat shubuh berjamaah. Ust.penanggung jawab akan mengawasi semua santri jangan ada yang naik keasrama, masuk kamar dan pindah tempat tidur. Memastikan mereka shalat sunnat dan tidak ada yang masbuq.

Jam 5.15 7.00Sesudah shalat shubuh dan membaca doa pagi Para santri akan langsung menghafalkan satu persatu ayat-ayat Al-Quran hingga target yang telah ditentukan yaitu 1 halaman setiap hari.

Jam 7.00 7.30Pada waktu ini seluruh santri akan melakukan Piket untuk membersihkan tempat tidurnya dan membersihkan seluruh lingkungan pondok Pesantren Daarul Huffazh.

Jam 7.30 8.00Mandi pagi.

Jam 8.00 8.30Sarapan pagi yang disertai/diawasi oleh ust.penanggung jawab, memastikan santri-santri kompak, menjaga adab dan tertib makan dengan doa bersama, membersihkan perlengkapan minum dan ruang makan sesuai dengan jadwal piket.

Jam 8.30 9.00 Shalat Dhuha yang dibimbing langsung oleh ust. penanggung jawab kemudian Ust. Penanggung jawab akan membacakan beberapa ayat al-Quran dan menterjemahkannya perkata demi perkata.

Jam 9.00 10.30Masuk lokal untuk mengulang hafalan dan setor hafalan (tasmi)

Jam 10.30 12.00 Istrirahat/tidur.

Jam 12.00 Masuk shalat Zhuhur, ust.penanggung jawab akan membangunkan semua santri yang tidur, berwudhu, shalat sunnah dan sahalat Zhuhur berjamaah, diimami oleh ust.penanggung jawab, selesai shalat membaca Ayat dan terjemahan diikuti oleh semua santri.

Jam 12.00 Selesai shalat Zhuhur, makan siang yang turut disertai/diawasi oleh ust penanggung jawab, memastikan semuanya kompak, menjaga adab dan tertib makan, doa bersama, tidak rebutan, tidak buang-buang makanan, tidak mubazzir. Membersihkan perlengkapan minum dan ruang makan sesuai dengan jadwal piket.

Jam 13.00 15.00 Selesai makan siang Belajar umum yang diatur oleh Penanggung jawab Sekolah umum sesuai dengan jadwal belajar, kelas dan guru masing-masing.

Jam 15.15 - 16.30Masuk shalat Ashar (sama aktivitas dengan shalat Zhuhur) setelah shalat ashar sambung baca Ayat dan terjemahan. Belajar Diniyah (Pelajaran Hadist, Fiqih, Aqidah, Akhlaq, Tarikh/Siroh Nabawi dan Bahasa Arab)

Jam 16.30 17.15 Piket, mandi diawasi oleh ust penanggung jawab.

Jam 17.15 18.00 Membaca surah Yasin, Al-Waqiah, Al-Mulk dan Doa petang yang diikuti oleh ust penanggung jawab dan semua santri tanpa kecuali.

Jam 18.00 Masuk shalat maghrib/berbuka puasa. Pada hari Senin dan Khamis santri akan berbuka puasa dengan minum dan makan kue setelah itu shalat maghrib. Shalat maghrib diimami oleh ust penanggung jawab membaca juzu demi juzu secara urut.

Jam 19.20Masuk shalat Isya, shalat berjamaah dan diimami oleh ust penanggung jawab.

Jam 21.00Doa bersama sebelum tidur, Ust.Penanggung Jawab akan mengarahkan para santri untuk ke kamar mandi, gosok gigi dll, diiringi dan diawasi sampai benar-benar mereka tidur.

B. JADWAL BELAJAR/MENGHAFAL MINGGUAN

Seminggu sekali, hari Jumat secara berkala santri-santri dalam halaqah dibimbing oleh ustazh/ah untuk memurajaah/mengulang bersama-sama juz demi juz, surah demi surah sampai kebatas juz/surah yang dihafal. Contoh : Jumat pertama mengulangi bersama-sama juz 1 hingga juz 2, Jumat kedua mengulang bersama-sama juz 3 4 dan seterusnya hingga pada suatu Jumat santri-santri akan dibimbing mengulang bersama-sama dari juz 1 10.

Seminggu sekali hari Jumat pagi, ceramah/tausiah/muhadharah, latihan khuthbah, retorika dakwah, yang disampaikan oleh para asatiz secara bergilir dengan mata pelajaran seperti. Hadist, Fiqih, Aqidah, Akhlaq, Tarikh/Siroh Nabawi, tilawah atau penampilan santri-santri berbakat.C. PEMBAGIAN HALAQAH

Untuk menghemat waktu , tenaga dan memudahkan pemantauan ust penanggung jawab perlu pembagian halaqah sbb :

a. Halaqah Tahsin meliputi semua santri-santri yang masih belum mengenal huruf, belum lancar membaca, belum mengenal tajwid.b. Halaqah surah-surah wajib ( Al-Kahf, As-Sajadah, Yaa Siin, Ad-Dukhan, Ar-Rahman, Al-Waqiah, Al-Mulk, Al-Insan dan Juzu Amma)c. Halaqah I Juz 1 10 meliputi semua santri-santri yang sedang dan telah hafal dari juz 1 - 10d. Halaqah II Juz 11 20 meliputi semua santri-santri yang sedang dan telah hafal dari juz 11 20.e. Halaqah III Juz 21 - 30 meliputi semua santri-santri yang sedang dan telah hafal dari juz 21 30.

D. PELAJARAN-PELAJARAN DINIYYAH

Pelajaran Hadist, Fiqih, Aqidah, Akhlaq, Tarikh/Siroh Nabawi dan Bahasa Arab dilaksanakan setelah sholat ashar hingga pukul 16.30 wib.

E. PELAJARAN UMUM

Jenjang Pendidikan:1. Tingkat Ula/Setaraf SD2. Tingkat Wustha/Setaraf SMP Seluruh pelajaran dimulai serentak setelah shalat zhuhur/makan siang hingga masuknya shalat Ashar. Dalam proses belajar dan mengajar umum, guru-guru tetap dituntut untuk menjaga disiplin, tata tertib, adab sopan, dan menjaga kebersihan lokal.

F. OLAH RAGA DAN RIHLAH

Sepak bola sebulan sekali selepas khataman. Senam dilakukan seminggu sekali Karate/tipan Rihlah 3 bulan sekali.

G. KHATAM AL-QURAN

Khatam Al-Quran santri-santri diadakan sebulan sekali pada hari selasa Jumat tiap-tiap akhir bulan diikuti oleh semua santri dan diawasi oleh asatiz/ah. Khatam Al-Quran para asatiz yang diadakan dilingkungan para asatiz bisa diadakan sekali bersama dengan khatam Al-Quran santri-santri tetapi tempatnya berasingan.

INTEGRASI DAARUL HUFFAZH

Daarul Huffazh adalah tahassus/khusus menghafal Al-Quran.Selama di Daarul Huffazh seorang santri akan membaca dan menghafal Al-Quran terus menerus siang malam, pagi dan petang, ayat-ayat yang sudah hafal wajib dipertahankan dan ayat-ayat yang baru dihafal wajib selalu di ulang-ulang sampai benar-benar hafal.Seorang santri Daarul Huffazh hampir tidak ada waktu untuk urusan lain kecuali membaca dan membaca, menghafal dan menghafal Al-Quran karena waktu-waktunya habis untuk talaqqi, tasmi, takrir dan murajaah.Seorang santri yang sudah hafal 7 juzu misalnya, dia harus mengulang-ngulang hafalannya dari juzu 1 7 sebelum menambah hafalan ke juzu 8, seorang santri yang telah menghafal satu halaman surah Al-Maidah ayat 83 89 halaman 122 umpamanya dia harus melancarkan ayat-ayat 82, 81, 80. 79, 78, 77 halaman 121 dan ayat-ayat serta halaman-halaman sebelumnya, sebelum menambah hafalan baru ayat 90 95 halaman 123 dan ayat-ayat seterusnya pada halaman-halaman lain, begitulah seterusnya.

Kalau durasi membaca Al-Quran dibaca dengan tartil, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, seorang santri memerlukan waktu untuk mengulang 1 juzu selama 60 menit dan 7 juzu berarti memerlukan waktu 7 jam sehari untuk mengulang.Waktu itu belum termasuk untuk menambah hafalan baru; bertalaqqi didepan ustaz, memurajaah , mentakrir dan mentasmi kembali tiap-tiap 1 halaman 15 baris selama 3 jam.

Jadi, seorang santri Daarul Huffazh memerlukan waktu 10 jam sehari khusus untuk membaca, menghafal dan mengulang Al-Quran.Waktu itu belum termasuk waktu istirahat tidur, shalat jamaah dan aktifitas-aktifitas lainnya.

Kerana itu, Daarul Huffazh memprosentase antara Al-Quran dan umum/akademik dengan perbandingan/nisbah 85% - 15%, 85% , Al-Quran dan 15% umum.Ini bukan berarti ilmu-ilmu umum tidak penting, tetapi ilmu-ilmu umum seperti; matematika, kimia, sains, bahasa, computer dll bisa dipelajari kapan saja dan dimana saja setelah nanti selesai menghafal Al-Quran dengan baik. Penegetahuan umum/akademik itu asal jangan sampai tidak tahu samasekali karena jika seorang anak sudah bisa membaca dan menulis, anak itu bisa dengan sendirinya mengembangkan ilmunya dengan jalan membaca buku-buku atau belajar sendiri.

Belajar ilmu apa saja, bisa nanti setelah tua karena ternyata banyak orang-orang yang sudah tua-tua masih kuliah S1, S2 dan ternyata mereka bisa berhasil tetapi belajar tahfiz Al-Quran wajib dari kecil, sekali lagi, wajib dari kecil, karena kalau tidak akan kedaluarsa/terlajak dan lidah terlanjur kelu tidak dapat membaca Al-Quran sampai mati.

Apalagi kalau seseorang itu tahu, bahwa jika Al-Quran telah dihafal dengan baik maka ilmu-ilmu lain akan mudah mereka kuasai karena Al-Quran itu induk segala ilmu dan lautan segala hikmah.

RAHASIA DAARUL HUFFAZH

Hakikatnya bukan karena usaha seseorang, bukan juga karena kegigihan tetapi semuanya kerana pertolongan ALLAH.Banyak rahasia-rahasia yang tidak mampu diteorikan bahkan logika dan ilmupun sukar hendak mengakui kebenarannya.Begitulah di Mahad Tahfiz Daarul Huffazh ini.Mulai dari; bagaimana membangun gedung, darimana perolehan dana, apa sumber pendapatan dan usaha hingga ke soal-soal santri semua itu walaupun kelihatannya seperti hal biasa tetapi sebenarnya merupakan sebuah rahasia.Apa rahasianya ? Rahasianya adalah pada; Syukur, dzikir, doa , ibadah dan tawakkal.

Di Mahad Tahfiz Daarul Huffazh ini para santri-santrinya selalu diingatkan dan ditarbiyyah dengan amalan-amalan taqarrub seperti ; Shalat lima waktu tepat pada waktunya dan wajib berjamaah, puasa hari Senin dan Khamis, membaca doa setiap pagi dan petang, membaca surah Yasin, Al-Waqiah dan Al-Mulk setiap sore setelah shalat Ashr, Shalat Dhuha setiap hari dan, SHALAT TAHAJJUD setiap akhir malam. Amalan-amalan itulah rahasia sekaligus merupakan ruh yang seharusnya ada, bukan hanya di Darul Huffaz bahkan dimana saja dan siapa saja.

PANTANG LARANG

Menghafal itu pekerjaan hati dan otak. Berbeda dengan menghafal lagu, asalkan otaknya cerdas berbakat menyanyi dan mempunyai suara merdu dan nafas yang panjang seseorang mampu menghafal beribu-ribu bait atau lirik lagu dalam sehari tanpa pernah lupa atau tersalah walaupun hatinya kusut atau kotor. Tetapi tidak demikian halnya dengan menghafal Al-Quran, otak yang cerdas bukanlah jaminan seseorang bisa menghafal dengan baik walaupun dia orang arab atau pandai berbahasa arab kalau hatinya kusut atau kotor.Karena menghafal itu pekerjaan hati dan memerlukan sepenuh kosentrasi hati, maka faktor-faktor yang mungkin membuat hati kotor seperti pengaruh ; mulut, mata dan telinga dalam hal lagu-lagu dan musik, majalah/Koran/komik, TV, Handphone, internet dll sangat terlarang di Mahad Tahfiz Daarul Huffazh ini.Makanan dan minuman seperti; daging, ayam, makanan instan, minuman kaleng/tin, premen/gula-gula, obat-obatan dll dibeli dari langganan tetap yang telah dikenal pasti halalnya atau berlogo halal yang diakui oleh MUI (Majlis Ulama Indonesia).

Kalau hati bersih dari segala pengaruh syaitan yang yang berpangkal dari syubhat, lagha dan haram maka akan mudahlah seseorang itu menghafal Al-Quran, pandangan mata hatinya akan tajam, penglihatan mata hati akan terangkat dari hijab sehingga dia menghafal Al-Quran itu seperti berada didepan sebuah monitor raksasa, kelihatan setiap sudut dan tepinya, terbayang setiap pangkal dan ujung ayatnya, terngiang-ngiang alunan Al-quran ditelinganya bahkan terbawa-bawa dalam mimpi dan igauan tidurnya.Tetapi kalau hati kotor dan kusut, apalagi pengaruh syubhat, lagha dan haram yang berpangkal dari makanan dan minuman, lagu-lagu dan permainan yang melalaikan telah menguasai seseorang maka akan payahlah menghafal Al-Quran. Seayat dihafal, 10 ayat lupa lagi setiap ayat yang telah dihafal begitu mudah hilang dari ingatannya. Al-Quran menjadi beban dan menimbulkan stress dalam hidupnya. Orang yang menghafal Al-Quran seperti ini akan mudah bosan, malas dan banyak sekali gangguannya.Jaga hati, Jaga mata, Jaga telinga, Jaga mulut, Jaga perutHUKUM DAN FADHILAH MENGHAFAL AL-QURAN

Menghafal Al-Quran adalah wajib ain, kewajiban atas semua muslim lelaki ataupun wanita, besar ataupun kecil, tua ataupun muda, baik menghafal keseluruhan 30 juzu atau menghafal sebagian dari surah-surah tertentu atau, sekurang-kurangnya surah Al-Fatihah dan surah-surah lazim yang dibaca dalam shalat.

Menghafal Al-Quran adalah sebuah mujahadah berat kalaupun tidak sampai pada tingkatan jihad kubra dimedan perang menghadapi kaum kuffar setidaknya orang tua yang telah menyerahkan anaknya ke Mahad Tahfiz Daarul Huffazh akan dihimpit rasa rindu yang mecengkam karena berpisah dengan anak kesayangannya dan anak yang sedang menghafal Al-Quran terikat dengan suatu disiplin yang tidak bisa dilanggar terlepas dengan masa bebasnya bermain-main seperti anak-anak lain seusianya. Bayangkan seorang anak yang baru berumur 9 atau 12 tahun sudah bangun jam 3 pagi untuk shalat tahajjud ketika orang lain, jangankan anak-anak, orang tuapun sedang nyenyak tidur.

Begitu besar pengorbanan ibu bapak karena menginginkan agar anak-anaknya menjadi hafiz dan hafizah dan lebih besar lagi mujahadah anak-anak yang setiap hari digembleng dengan Al-Quran.

MOTTO DAARUL HUFFAZH

ONE DAY ONE PAGE... SATU HARI SATU HALAMAN...Tiada hari tanpa Al-Qur'an, kemana pergi bawa Al-Qur'an hidup dan mati bersama Al-Qur'an. Kuasai ilmu Al-Qur'an berarti menguasai semua rahasia ilmu...Al-Qur'an dalam pemeliharaan ALLAH, orang yang hafal Al-Qur'an dijamin rizqinya oleh ALLAH....Baca dengan suara keras, baca dengan tartil, fahami setiap ayat yang dibaca, ulangi beberapa kali sampai hafal, baca lagi dan ulangi lagi, baca dan baca, ulangi dan ulangi....Al-Qu'an adalah bacaan yang tidak menjemukan semakin dibaca bertambah keinginan untuk terus membaca...Cita-citaTidak ada cita-cita paling tinggi dan mulia melebihi cita-cita seseorang yang bercita-cita menjadi HAMBA ALLAH

Apapun kelak pangkatnya, siapapun orangnya dan dimana saja mereka berada, cita-citanya hanya satu ; menjadi HAMBA ALLAH, hidup mulia atau mati syahid, berpegang teguh pada Al-Quan.Kalau kelak mereka menjadi dokter, insinyur, pengacara, polisi, tentara, hinggalah kalau mereka menjadi seorang Perdana Mentei atau Presiden jadilah seorang HAMBA ALLAH dan bukan hamba syetan.Akhirat; bahagiaDunia; mulia Hidup mulai atau mati syahidPENUTUP

Al-Quran itu menurut penghargaan orang kepadanya, siapa yang menghormati Al-Quran, maka ALLAH akan menghormatinya, dan siapa menghinakan Al-Quran maka ALLAH akan menghinakannya.

Awal keagungan sebuah bangsa adalah ketika mereka berpegang kepada ajaran Al-Quran, dan awal kehancuran mereka adalah ketika mereka meninggalkan ajaran Al-Quran.

Pengorbanan harta, tenaga dan waktu untuk Al-Quran adalah piutang kepada ALLAH yang pasti dibayar oleh ALLAH SWT.

Sebagaimana ALLAH memelihara Al-Quran demikianlah ALLAH memelihara orang-orang yang membaca dan memelihara Al-Quran.

Membaca Al-Quran itu merupakan ibadah, memahaminya adalah sebuah ketenangan, dan mengamalkannya adalah jaminan keselamatan.

LAMPIRAN

TATA TERTIB SANTRIPONDOK PESANTREN DAARUL HUFFAAZH LAMPUNG

BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1

Dalam peraturan tata tertib ini, yang dimaksud dengan :1) Pondok adalah Pondok Pesantren Daarul Huffaazh Lampung.2) Santri adalah anggota masyarakat yang dengan prosedur tertentu diterima oleh Pondok untuk dibimbing, diasuh, dididik dan diberi pengajaran.3) Pengasuh adalah anggota masyarakat yang dengan prosedur tertentu ditunjuk oleh Pondok untuk membimbing, mendidik, mengajar dan atau melatih santri baik di luar maupun di dalam jam pelajaran.4) Ustadz/ustadzah adalah anggota masyarakat yang dengan prosedur tertentu ditunjuk oleh Pondok untuk mendidik santri dalam kegiatan belajar mengajar.5) Target adalah ketentuan yang harus dicapai oleh santri dalam menghafal Al-Quran di Pondok pesantren Daarul Huffazh selama Masa yang telah ditentukan oleh Pondok yaitu; Halaqoh 1 target 10 Juz, Halaqoh 2 target 20 Juz dan Halaqoh 3 target 30 Juz.6) Masa adalah waktu paling lama yang ditentukan untuk menghafal Al-Quran di Pondok Pesantren Daarul Huffazh yaitu selama 4 tahun dengan ketentuan: Halaqoh 1 ditempuh paling lama 4 semester atau 2 tahun, Halaqoh 2 ditempuh paling lama 2 semester atau 1 tahun, Halaqoh 3 ditempuh paling lama 2 semester atau 1 tahun.7) DO/DROP OUT (pemberhentian) adalah ketentuan khusus yang diberlakukan kepada santri yang tidak memenuhi target menghafal 10 Juz dalam masa maksimal pada setiap tingkatan yang telah ditentukan oleh Pondok Pesantren Daarul Huffazh.8) Diwajibkan adalah ketentuan yang harus dilaksanakan oleh santri karena alasan syari dan ditetapkan oleh Pondok.9) Diharuskan adalah ketentuan yang harus dilaksanakan santri karena tata tertib Pondok.10) Ditekankan adalah ketentuan yang sebaiknya dilaksanakan karena adanya keutamaan.11) Dianjurkan adalah ketentuan yang sebaiknya dilaksanakan karena adanya kebaikan.12) Dilarang adalah ketentuan yang seharusnya ditinggalkan, baik karena alasan syari ataupun tata tertib Pondok.13) Bergaul bebas adalah pergaulan antar santri, baik sejenis maupun lain jenis yang tidak sesuai dengan syariat islam.14) Sanksi adalah tindakan yang dikenakan kepada santri karena melanggar peraturan tata tertib Pondok.15) Kredit Poin adalah nilai pelanggaran yang dilakukan oleh santri karena melanggar peraturan tata tertib Pondok yang nilainya berbeda-beda sesuai dengan tingkat pelanggarannya dan diberi batasan selama berada di Pondok Pesantren Daarul Huffazh hingga 100 Poin.16) Penghargaan adalah sesuatu yng diberikan kepada santri karena prestasi tertentu.

BAB III B A D A HPasal 2Shalat

1) Santri diwajibkan melaksanakan shalat lima waktu dengan berjamaah tepat pada waktu, di tempat yang ditentukan dan tidak Masbuk dengan disengaja.2) Santri ditekankan berada di dalam masjid sebelum azan dikumandangkan.3) Santri diharuskan berzikir setiap selesai shalat fardhu.4) Santri dianjurkan mendirikan shalat sunnah rawatib.5) Santri diharuskan mendirikan shalat tarawih pada bulan Raamadhan dengan berjamaah di tempat yang ditentukan.6) Santri diharuskan mendirikan shalat qiyamul lail berjamaah di masjid pukul 03.00 setiap malam. 7) Santri diharuskan mendirikan shalat dhuha di masjid setiap hari.8) Santri diharuskan mengikuti kegiatan Al-Matsurat berjamaah di masjid.

Pasal 3Puasa

1) Santri diwajibkan melaksanakan shiyam ramadhan.2) Santri diharuskan melaksanakan shiyam hari Senin dan Kamis.3) Santri dianjurkan melaksanakan shiyam tathawwu.

Pasal 4Tahfizh Al-Quran

1) Santri diharuskan menghafal Al-Quran sesuai target dan masa yang telah ditentukan yaitu satu halaman setiap hari atau 10 Juz setiap Tingkatan Halaqoh.2) Santri diharuskan masuk halaqoh untuk menghafal Al-Quran atau untuk setor ulang hafalan Al-Quran di tempat dan waktu yang telah ditentukan kecuali apabila sakit atau ada keperluan lain yang mendesak dengan menunjukkan surat izin kepada Ustadz/ah yang bersangkutan.3) Santri diharuskan memiliki dan memelihara mushaf Al-Quran dan terjemahnya dengan baik.4) Santri diharuskan untuk mengkhatamkan Al-Quran 1 kali setiap akhir bulan.5) Santri dianjurkan membaca Al-Quran minimal 5 Juz setiap hari.

BAB IIIAKHLAQPasal 5Adab sopan santun

1) Santri diwajibkan berakhlak mulia.2) Santri diwajibkan menjauhi segala larangan islam.3) Santri dilarang bergaul bebas, berhubungan dengan lawan jenis melalui surat menyurat, e-mail, telepon, pesan singkat (SMS), chatting, kirim barang, atau perbuatan sejenisnya yang tidak dibenarkan oleh Pondok.4) Santri dilarang unjuk rasa dalam bentuk apapun terhadap Pondok.5) Santri dilarang membuat agenda album kenangan dan sejenisnya antar putra dan putri.6) Santri dilarang bergurau, gaduh maupun melakukan perbuatan sejenisnya di masjid, kelas dan majelis lain.7) Santri dilarang mengadakan pesta ulang tahun dan pesta-pesta lain yang dilarang oleh islam.8) Santri dilarang mengadakan pertemuan putra dan putri seperti rapat konsul, rapat pengurus, rapat kepanitiaan dan sejenisnya.

Pasal 6Pakaian dan rambut

1) Santri diwajibkan menutup aurat, berpakaian sopan, rapi dan sederhana.2) Santriwati diwajibkan berbusana muslimah setiap kali keluar kamar.3) Santri diharuskan sesuai dengan ketentuan Pondok waktu keluar Pondok Pesantren.4) Santriwan diharuskan berserban, berjubah dalam shalat berjamaah 5 waktu.5) Santriwan dilarang berpakaian yang bergambar dan atau bertuliskan ketika shalat berjamaah.6) Santriwan diharuskan berambut pendek, rapi dan sopan.7) Santriwati dilarang berambut cepak dan menyerupai laki-laki.8) Santri harus memberi nama pada semua jenis pakaian yang dimiliki.9) Santri dilarang memakai perhiasan yang berlebihan.10) Santri dilarang memiliki dan memakai jeans, celana cutbray/komprang dan sejenisnya.11) Santri dilarang membuat pakaian seragam OSPDH, kelas, konsul dan sejenisnya tanpa seizin Pondok.12) Santri dilarang memakai pakaian ketat.13) Santriwati diwajibkan memakai kaos kaki waktu keluar area putri.14) Santri dilarang mewarnai rambut.15) Santri dilarang pinjam meminjam dan tukar menukar pakaian.16) Santriwan dilarang menyerupai perempuan dan sebaliknya.

Pasal 7Makan

1) Santri diharuskan makan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan dengan memperhatikan syariat.2) Santri dilarang makan/minum sambil berdiri atau berjalan.3) Santri dilarang membeli makanan dan minuman di luar atau sekitar Pondok tanpa seizin Ustadz/ah.4) Santri diharuskan membersihkan peralatan masak dan makan sesuai dengan jadwal piket yang ditentukan.

BAB IVPENDIDIKAN DAN PENGAJARANPasal 8Kegiatan Belajar Mengajar

1) Santri diharuskan mengikuti KBM pendidikan umum.2) Santri diharuskan datang paling lambat lima menit sebelum KBM Pendidikan Umum dimulai sesuai dengan tempat dan waktu yang ditentukan.3) Ketua kelas/piket diharuskan melapor ke kantor pengajaran, apabila sepuluh menit setelah bel masuk guru belum datang ke kelas.4) Santri yang tidak masuk kelas atau meninggalkan kelas harus mendapatkan surat izin dari PJ. Program Wajar Dikdas atau petugas yang ditunjuk.5) Santri dilarang keluar kelas waktu pergantian jam pelajaran.6) Santri dilarang meninggalkan kelas tanpa izin guru pada saat pelajaran berlangsung.7) Santri dilarang berlaku curang/menyontek pada waktu tes/ujian.

Pasal 9Buku Pelajaran dan Alat Sekolah

1) Santri diharuskan memiliki buku catatan dan alat Sekolah yang diperlukan.2) Santri dilarang menggunakan buku catatan yang bergambar dan bertuliskan tidak sopan.3) Santri dilarang meninggalkan buku pelajaran dan atau alat Sekolah tidak pada tempatnya.4) Santri diharuskan membawa semua buku pelajaran pada hari pelajaran itu berlangsung.

Pasal 10Buku Bacaan

1) Santri dilarang berlangganan bacaan tanpa seizin Pondok.2) Santri dianjurkan memiliki buku-buku yang menunjang pendidikan.3) Santri dilarang membawa, memiliki, dan menyimpan buku-buku yang bukan penunjang pendidikan seperti Novel, komik dll.4) Santri dilarang membuat buku bacaan atau gambar tidak islami.

BAB VIEKSTRA KULIKULERPasal 11Kegiatan Olah Raga

1) Santri diharuskan menjaga, merawat dan memelihara perlengkapan kegiatan olah raga.2) Santri dilarang mengadakan kegiatan ektrakulikuler di luar tempat dan waktu yang ditentukan.3) Santri dilarang mengadakan/mengikuti kegiatan di luar tanpa seizin Pondok.4) Santri dilarang menampilkan segala bentuk kegiatan yang tidak islami.5) Santri diharuskan berolah raga dengan berpakaian olah raga yang ditentukan Pondok.6) Santri dilarang mengadakan kegiatan olah raga di dalam kamar.

BAB VIIKEBERSIHAN, KEINDAHAN, KERINDANGAN, KEAMANAN, KETERTIBAN, KEKELUARGAAN DAN KESEHATANPasal 12Kebersihan

1) Santri diharuskan menjaga kebersihan diri, kamar dan lingkungan.2) Santri diharuskan menjemur pakaian di tempat yang telah disediakan.3) Santri diharuskan membuang sampah pada tempatnya.4) Santri diharuskan meletakkan pakaian kotor pada tempatnya.5) Santri diharuskan meletakkan barang-barang miliknya pada tempatnya.6) Santri dilarang berkuku panjang, memberi warna pada kuku (cuteks) dan bertato.

Pasal 13Keindahan

1) Santri diharuskan memelihara keindahan diri, kamar dan lingkungan sekitarnya.2) Santri dilarang menulis, coret-coret di tempat tidur, almari, pintu, dinding tembok, meja, bangku dan lain-lain.3) Santri dilarang menggantungkan pakaian dan sejenisnya di tempat yang tidak seharusnya.4) Santri dilarang memelihara binatang di lingkungan asrama.5) Santri dilarang memajang hiasan yang tidak islami.

Pasal 14Kerindangan

1) Santri diharuskan menjaga dan memelihara kerindangan dan keindahan di lingkungan Pondok.2) Santri dilarang berolahraga di taman.3) Santri dilarang mengambil buah tanaman tanpa izin pihak Pondok.

Pasal 15Keamanan dan Ketertiban

1) Santri dilarang :a. Membocorkan atau memanfaatkan rahasia Pondok untuk kepentingan pribadi, golongan maupun pihak lain.b. Menyalahgunakan barang, peralatan, uang, dokumen atau surat berharga milik pondok dan atau membawanya keluar dari lingkungan Pondok tanpa izin tertulis dari Pimpinan Pondok atau yang berwenang.c. Menolak atau melawan perintah yang wajar dari Pimpinan Pondok, pengasuh, ustadz/ustadzah dan pengurus OSPDH.d. Menganiaya, menghina, mengancam kepada sesama santri, karyawan, ustadz/ustadzah dan Pimpinan Pondok beserta keluarganya, baik berupa tulisan/isyarat, gerak-gerik maupun dengan cara-cara lain.e. Melakukan kegiatan sendiri maupun secara bersama-sama, baik di dalam maupun di luar Pondok dengan tujuan atau untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Pondok.f. Melakukan tindak asusila di lingkungan Pondok maupun di luar Pondok.g. Membawa, memiliki, menyimpan, menggunakan senjata api, senjata angin, senjata tajam, obat-obatan terlarang, minuman keras (khamar) dan sejenisnya.h. Membawa, menyimpan dan menghisap rokok.i. Membawa dan atau menyimpan radio, tape, tv, HP, laptop dan barang elektronik lainnya di Pondok.j. Membeli makanan/minuman dan sejenisnya selain di koperasi dan kantin, kecuali atas izin ustadz/ustadzah.k. Bersuara keras(teriak-teriak) dan membuat gaduh.l. Menjual atau memperdagangkan barang-barang berupa apapun selain di koperasi, mengedarkan daftar sumbangan, menempelkan atau mengedarkan poster/pamflet yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan kepesantrenan.m. Memberikan keterangan palsu.n. Membuat dan atau mengikuti kelompok-kelompok gelap (gank) baik secara simbolis atau terang-terangan, perkelahian, dan perbuatan sewenang-wenang.o. Melakukan perbuatan yang mengarah pada perjudian dan kemusyrikan dalam bentuk apapun.p. Mencuri, menipu, menggelapkan uang dan melakukan kejahatan lain yang sejenisnya.q. Sengaja atau tidak sengaja melakukan pengrusakan atau mengakibatkan rusaknya barang milik Pondok.r. Melakukan penyidangan gelap maupun terbuka dengan segala bentuk ancaman yang diikuti kekerasan yang mengarah pada penyiksaan.s. Melakukan segala bentuk kerjasama dalam kejahatan/kenakalan.t. Berkelahi dengan alasan apapun dan dalam bentuk apapun.u. Mengintip dan mengganggu kenyamanan santri lain.

2) Santri diharuskan :a. Bertanggung jawab atas keamanan Pondok.b. Melaporkan hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan keamanan.c. Segera melapor kepada pengasuh apabila kehilangan atau menemukan barang milik orang lain.d. Membudayakan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun) dalam setiap pelayanan.e. Mengadukan permasalahan pribadi kepada pengasuh.

Pasal 16Kekeluargaan

1) Santri diwajibkan menghormati pengasuh, ustadz/ustadzah, karyawan dan keluarga besar Pondok, serta berlaku sopan kepada sesama teman maupun tamu.2) Santri diwajibkan hormat-menghormati dan tolong-menolong dalam kebaikan.3) Santri diwajibkan membantu meringankan penderitaan sesama santri yang sakit/terkena musibah.4) Santri diwajibkan menjaga dan meningkatkan ukhuwah islamiyah.

Pasal 17Kesehatan

1) Santri diharuskan menjaga kesehatan diri dan lingkungannya.2) Santri diharuskan untuk memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan terdekat apabila merasa kesehatannya terganggu dengan didampingi Ustadz/ah atau pengurus OSPDH.

BAB VIIIKEUANGANPasal 18

1) Santri diharuskan membayar uang SPP dan keuangan lain tepat pada waktu yang telah ditentukan yaitu selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulannya melalui wali santri.2) Santri diharuskan menitipkan uangnya di Koperasi/Ibu Asrama/Ustadz/ah Penanggung Jawab.3) Santri dilarang membawa uang tunai melebihi Rp. 25.000,oo.

BAB IXKELUAR PONDOKPasal 19Perizinan dan waktu

1) Santri Dilarang keluar Pondok Pesantren tanpa izin.2) Santri diharuskan keluar masuk Pondok melalui pintu yang telah ditentukan.3) Santri diharuskan menunjukkan surat izin dari pondok atau yang ditunjuk untuk itu, jika keluar Pondok.4) Santri diharuskan kembali tepat waktu sesuai dengan izin.5) Santri dilarang memasuki gedung bioskop, night club, tempat-tempat maksiat, billiard, video game, play station dan sejenisnya.6) Santri dilarang izin keluar pondok lebih dari 3 kali dalam satu semester.

Pasal 20Masa Libur

1) Pada waktu pulang liburan, santriwati diharuskan dijemput/diantar oleh orang tua/wali.2) Santri diharuskan datang tepat waktu dari jadwal libur yang telah ditentukan oleh Pondok yaitu tidak mendahului dan tidak terlambat.3) Santri dilarang mengadakan kegiatan bersama (naik gunung, camping, seminar, temu akrab dan sejenisnya) tanpa pembimbing dan tanpa seizin Pondok.

BAB XASRAMAPasal 21

1) Santri diharuskan mentaati peraturan yang berlaku di asrama.2) Petugas piket diharuskan melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan.3) Santri diharuskan mengatur almari, kasur, rak sepatu, sesuai dengan ketentuan asrama.4) Santri dilarang pindah kamar tanpa seizin pengasuh/wali asrama.5) Santri dilarang menggunakan lampu/peralatan listrik melebihi ketentuan Pondok.6) Santri dilarang menerima tamu/orang lain di dalam asrama tanpa izin.7) Santri diharuskan melapor kepada pengasuh/wali asrama jika ada tamu/orang lain berada di dalam asrama.8) Santri dilarang memasuki asrama pada saat kegiatan wajib.

Pasal 22Tidur

1) Santri diharuskan tidur siang dan selambat-lambatnya jam 10.45.2) Santri diharuskan tidur malam selambat-lambatnya jam 22.00.3) Santri diharuskan tidur di kamar masing-masing dan di tempat tidurnya sendiri.4) Santri diharuskan tidur dengan memakai pakaian yang aman dari kemungkinan terbukanya aurat.5) Santri diharuskan bangun 10 menit sebelum masuk waktu shalat qiyamul lail azan pertama (jam 03.00) dikumandangkan.6) Santri dilarang melakukan perbuatan yang dapat mengganggu orang lain yang sedang tidur.

BAB XIHAK MILIKPasal 23Pinjam Meminjam Barang

1) Santri diharuskan berlaku amanah atas hak milik orang lain dan hak milik Pondok.2) Santri diharuskan mengembalikan pinjaman sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, dan apabila rusak/hilang harus mengganti.3) Santri dilarang memakai barang/memakan makanan orang lain tanpa seizin pemiliknya.4) Santri dilarang pinjam-meminjam barang antara santriwan dan santriwati tanpa seizin pengasuh.5) Santri dilarang menggunakan barang-barang Pondok tanpa seizin Pondok.

BAB XIISANKSI DAN PENGHARGAANPasal 24Klasifikasi Sanksi

1) Setiap santri yang melanggar tata tertib ini dikenakan sanksi.2) Setiap pelanggaran memiliki Jenis sanksi diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan :

A. Tingkatan Ringan :a. Diberikan teguran atau peringatan.b. Meminta nasehat dan tanda tangan pengasuh.c. Menulis beberapa surat Al-quran atau Hadits.d. Membangunkan santri waktu qiyamul lail.e. Merapikan sandal di masjid atau asrama.f. Shalat di shaf pertama selama 3 hari berturut-turut.g. Membaca Al-Quran 5 Juz pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.h. Membaca 1 Juz dalam sholat sunnah.i. Menyapu.j. Mengepel.

B. Tingkatan Sedang :a. Membuat dan membaca surat pernyataan.b. Potong rambut licin dan fotonya ditempel di Mading Pondok Putra/Putri.c. Memakai jilbab khusus dan fotonya ditempel di Mading Pondok Putra/Putri.d. Membersihkan kamar mandi/WC selama 1 bulan.e. Dilarang keluar kompleks selama-lamanya 3 bulan.f. Diumumkan di hadapan seluruh santri.

C. Tingkatan Berat :a. Mengembalikan dan atau mengganti kerusakan (SKORSING maksimal 3 bulan).b. DO/DROP OUT.c. Dikembalikan kepada orang tua/wali.

3) Pelanggaran terhadap tata tertib dasar santri, dikenakan sanksi setinggi-tingginya :

A. Tingkatan Ringan (Nilai Kredit Poin = 1)a. Pasal 2:1), 5), 6), 7), 8)b. Pasal 3:2)c. Pasal 4:2), 4)d. Pasal 5:6)e. Pasal 6:4)f. Pasal 7:2)g. Pasal 8:1), 7)h. Pasal 10:3)i. Pasal 15:1) j, k, lj. Pasal 18:1)k. Pasal 19:4) l. Pasal 20:2), 3)m. Pasal 21:1)n. Pasal 22:1), 2), 3)o. Pasal 23:3), 5)

B. Tingkatan Sedang (Nilai Kredit Poin = 10)a. Pasal 3:1)b. Pasal 5:5), 8)c. Pasal 6:1), 2)d. Pasal 15:1) a, b, c, d, e, i, m, n, q, r, s, t, u,e. Pasal 16:1)f. Pasal 19:1), 5)

C. Tingkatan Berat (Nilai Kredit Poin = 50)a. Pasal 4:1)b. Pasal 5:1), 2), 3), 4)c. Pasal 15:1) f, g, h, o, p

4) Barang-barang yang dilarang oleh Pondok disita dan tidak dikembalikan.5) Pelanggaran yang dilakukan berulang-ulang sebanyak 3x atas ayat 3 sub B akan mendapat Scorsing Paling lama 1 bulan.6) Pelanggaran yang dilakukan 1x atas ayat 3 sub C akan mendapat Scorsing Paling lama 3 bulan.7) Santri yang telah mencapai 100 Poin pelanggaran secara Otomatis akan dipulangkan kepada orang tua/walinya.

Pasal 25Pemberian Sanksi

1) Yang berhak memberi sanksi adalah :a. Pengasuh yang ditunjuk.b. Ustadz/ustadzah yang ditunjuk.c. Pengurus organisasi yang ditunjuk.2) Pengurus OSPDH yang ditunjuk hanya dibenarkan memberikan sanksi pada pelanggaran tingkat ringan dengan sepengetahuan pembimbing.3) Ketetapan usulan sanksi katagori pelanggaran berat ditetapkan melalui musyawarah bidang-bidang terkait.4) Keputusan pengembalian kepada orang tua/wali diambil oleh pimpinan Pondok.

Pasal 26Penghargaan

1) Santri yang berprestasi berhak mendapat penghargaan.2) Penghargaan meliputi :a. Piagam penghargaan.b. Nilai kepribadian A di raport.c. Beasiswa dari Pondok.d. Hadiah tertentu yang tidak mengikat.

BAB XIIATURAN PERALIHANPasal 27Masa Berlaku

1) Tata Tertib Santri (TATIBSAN) dinyatakan berlaku efektif sejak 9 Maret 2010.2) Tata Tertib Santri (TATIBSAN) dievaluasi selambat-lambatnya tiga tahun sejak tanggal ditetapkan.

Pasal 28Peraturan Antar Aturan

Dengan berlakunya TATIBSAN ini maka tata tertib sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.

BABXIVKETENTUAN PENUTUPPasal 33

1) Tata tertib ini menjadi acuan dasar peraturan santri di Pondok Pesantren Daarul Huffaazh.2) Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.

Ditetapkan di: Desa BernungTanggal: 9 Maret 2011

Mudir Am,Pimpinan Yayasan PP. Daarul Huffazh

KH. Nursalam A.M. Al-Hafizh

Profil Daarul Huffazh