10
TUGAS BAHASA INDONESIA PROFIL PROVINSI BANTEN OLEH REZNANDRA ALVIN ABHINAYA KELAS 4 B

profil tangerang selatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

profil tangerang selatan banten

Citation preview

Page 1: profil tangerang selatan

TUGAS BAHASA INDONESIAPROFIL PROVINSI BANTEN

OLEH

REZNANDRA ALVIN ABHINAYA

KELAS 4 B

Page 2: profil tangerang selatan

PROFIL PROVINSI BANTEN

Nama Resmi : Provinsi Banten

Ibukota  : Serang

Luas Wilayah  : 9.662,92 Km2 *)

Jumlah Penduduk : 9.978.932 jiwa *)

Suku Bangsa : Sunda, Baduy

Agama  : Islam, Protestan, Katolik dan Sunda Wiwitan

Wilayah Administrasi 

: Kab.: 4,  Kota : 4,  Kec.: 155,  Kel.: 313,  Desa : 1.238 *)

Website : http://www.bantenprov.go.id

*) Sumber : Permendagri Nomor 39 Tahun 2015

SEJARAH Banten sebagaimana nama suatu wilayah sudah dikenal dan diperkenalkan

sejak abad ke 14. Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal dan dikunjungi pedagang dari berbagai wilayah hingga orang Eropa yang kemudian menjajah bangsa ini. Pada tahun 1330 orang sudah menganal sebuah negara yang saat itu disebut Panten, yang kemudian wilayah ini dikuasai oleh Majapaahit di bawah Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk.

Pada masa-masa itu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak merupakan dua kekuatan terbesar di Nusantara. Tahun 1524 - 1525 para pedagang Islam berdatangan ke Banten dan saat itulah dimulai penyebaran agama Islam di Banten. Sekitar dua abad kemudian berdiri Kadipaten Banten di Surasowan pada 8 Oktober 1526. Pada tahun 1552 - 1570 Maulana Hasanudin Panembahan Surasowan menjadi Sultan Banten pertama. Sejak itu dimulailah pemerintahan

Page 3: profil tangerang selatan

kesultanan di Banten yang diakhiri oleh Sultan Muhammad Rafi'uddin (1813 - 1820) merupakan sultan ke-20 setelah sultan dan rakyat masa sebelumnya berperang melawan

penjajah. Namun demikian perjuangan rakyat Bantten terus berlanjut hingga detik terakhir kaki penjajah berada di bumi Banten.

Setelah memasuki masa kemerdekaan, muncul keinginan rakyat Banten untuk membentuk sebuah propinsi. Niatan tersebut pertama kali mencuat di tahun 1953 yang kemudian pada 1963 terbentuk Panitia Propinsi Banten di Pendopo Kabupaten Serang. Dalam pertemuan antara Panitia Propinsi Banten dengan DPRD-GR sepakat untuk memperjuangkan terbentuknya Propinsi Banten. Pada tanggal 25 Oktober 1970 Sidang Pleno Musyawarah Besar Banten mengesahkan Presidium Panitia Pusat Propinsi Banten. Namun ternyata perjuangan untuk membentuk Propinsi Banten dan terpisah dari Jawa Barat tidaklah mudah dan cepat. Selama masa Ordde Baru keinginan tersebut belum bisa direalisir.

Pada Orde Reformasi perjuangan masyarakat Banten semakin gigih karena mulai terasa semilirnya angin demokrasi dan isu tentang otonomi daerah. Pada 18 Juli 1999 diadakan Deklarasi Rakyat Banten di Alun-alun Serang yang kemudian Badan Pekerja Komite Panitia Propinsi Banten menyusun Pedoman Dasar serta Rencana Kerja dan Rekomendasi Komite Pembentukan Propinsi Banten (PBB). Sejak itu mulai terbentuk Sub-sub Komite PBB di berbagai wilayah di Banten untuk memperkokoh dukungan terbentuknya Propinsi Banten.

Setelah melalui perjuangan panjang dan melelahkan akhirnya pada 4 Oktober 2000 Rapat Paripurna DPR-RI mengesahkan RUU Propinsi Banten menjadi Undang-undang No. 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten. Kemudian pada tanggal 17 Oktober 2000 Presiden Abdurrahman Wahid mengesahkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang PBB. Akhirnya, masyarakat Banten pun sepakat tanggal 4 Oktober 2000 sebagai hari jadi Provinsi Banten. Sebulan setelah itu pada 18 Nopember 2000 dilakukan peresmian Propinsi

Page 4: profil tangerang selatan

Banten dan pelantikan Pejabat Gubernur H. Hakamudin Djamal untuk menjalankan pemerintah propinsi sementara waktu itu sebelum terpilihnya Gubernur Banten definitif. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Dr. Ir. Djoko Munandar, MEng dan Hj. Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama.

ADMINISTRATIF, LUAS WILAYAH DAN LETAK GEOGRAFIS

Banten merupakan provinsi yang berdiri berdasarkan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2000 secara administratif, terbagi atas 4 Kabupaten dan 2 Kota yaitu : Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota

Tangerang dan Kota Cilegon, dengan luas 8.651,20 Km2.   Letak geografis Provinsi Banten pada batas Astronomi 105º1'11² - 106º7'12² BT dan 5º7'50² - 7º1'1² LS, dengan jumlah penduduk hingga tahun 2006 sebesar 9.308.944 Jiwa.

Letak di Ujung Barat Pulau Jawa memposisikan Banten sebagai pintu gerbang Pulau Jawa dan Sumatera dan berbatasan langsung dengan wilayah DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Posisi geostrategis ini tentunya menyebabkan Banten sebagai penghubung utama jalur perdagangan Sumatera – Jawa bahkan sebagai bagian dari sirkulasi perdagangan Asia dan Internasional serta sebagai lokasi aglomerasi perekonomian dan permukiman yang potensial. Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Barat dengan Selat Sunda, serta di bagian Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sehingga wilayah ini mempunyai sumber daya laut yang potensial.

Page 5: profil tangerang selatan

Sedangkan ekosistem wilayah Banten pada dasarnya terdiri dari : Lingkungan Pantai Utara yang merupakan ekosistem sawah irigasi teknis dan setengah teknis, kawasan pemukiman dan industri.

Kawasan Banten Bagian Tengah berupa irigasi terbatas dan kebun campur, sebagian berupa pemukiman pedesaan. Ketersediaan air cukup dengan kuantitas yang stabil.Kawasan Banten sekitar Gunung Halim-Kendeng hingga Malingping, Leuwi-dmar, Bayah berupa pegunungan yang relatif sulit untuk di akses, namun menyimpan potensi sumber daya alam.

Potensi sumber daya air wilayah Provinsi Banten banyak ditemui di Kabupaten Lebak, sebab sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas.

Berdasarkan pembagian Daerah Aliran Sungai (DAS), Provinsi Banten dibagi menjadi enam DAS, yaitu :1. DAS Ujung Kulon, meliputi wilayah bagian Barat Kabupaten Pandeglang

(Taman Naional Ujung Kulon dan sekitarnya);

2. DAS Cibaliung-Cibareno, meliputi bagian Selatan wilayah Kabupaten Pandeglang dan bagian selatan wilayah Kabupaten Lebak;

3. DAS Ciujung-Cidurian, meliputi bagian Barat wilayah Kabupaten Pandeglang;

4. DAS Rawadano, meliputi sebagian besar wilayah Kabupaten Serang  dan Kabupaten Pandeglang;

5. DAS Teluklada, meliputi bagian Barat wilayah Kabupaten Serang dan Kota Cilegon;

6. DAS Cisadane-Ciliwung, meliputi bagian Timur wilayah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.Tata air permukaan untuk wilayah Provinsi Banten sangat tergantung pada

sumber daya air khususnya sumber daya air bawah tanah. Terdapat 5 satuan Cekungan Air Bawah Tanah (CABT) yang telah di identifikasi, yang bersifat lintas kabupaten maupun kota, antara lain CABT Labuan, CABT Rawadano dan

Page 6: profil tangerang selatan

CABT Malingping dan lintas propinsi, meliputi CABT Serang – Tangerang dan CABT Jakarta.

MAKNA LAMBANG

Lambang daerah berbentuk perisai dengan warna dasar hijau, di dalamnya terdapat gambar unsur-unsur lambang dan tulisan “BANTEN”, serta didesain pita berwarna kuning dengan tulisan “IMAN TAQWA”. Lambang daerah terdiri dari 2 (dua) bagian perincian sebagai berikut :

A. Bentuk Gambar 1. Kubah Mesjid, melambangkan kultur masyarakat Banten yang agamis.2. Bintang Ilahi (bintang bersudut lima), Pengejawantahan Pancaran

Semangat Keyakinan yang menyinari seluruh jiwa masyarakat Banten3. Menara Mesjid Agung Banten bertingkat dua berwarna putih

dengan Memolo berwarna merah, menjulang tinggi ke angkasa, melambangkan masyarakat Banten mempunyai semangat yang tinggi untuk mewujudkan masyarakat madani, serta adanya tujuan mulia yang senantiasa berpedoman pada petunjuk Allah Swt, Menara Mesjid Agung juga melambangkan budaya dan sejarah Banten yang kokoh pada pendirian zaman kesultanan.

4. Gapura Kaibon berwarna putih, melambangkan Daerah Provinsi Banten sebagai pintu gerbang peradaban dunia dan pintu gerbang perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi.    

5. Padi berwarna kuning berjumlah 17 (tujuh belas) dan kapas berwarna putih berjumlah 8 (delapan) tangkai, 4 (empat) kelopak berwarna. coklat, 5 kuntum bunga melambangkan Propinsi Banten merupakan daerah agrarisyang cukup sandang, pangan, jumlah padi dan kapas menunjukkan hasil Proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945.

Page 7: profil tangerang selatan

6. Gunung berwarna hitam, melambangkan kekayaan sumler daya alam dan tekstur tanah yang agak bergelombang tidak merata terdiri dari dataran rendah dan pegunungan.

7. Badak Bercula Satu berwarna hitam adalah satwa langka satu-satunya yang dilindungi dunia, melambangkan masyarakat yang pantang menyerah dalam menegakkan kebenaran dan dilindungi oleh hukum.

8. Laut berwarna hitam dengan gelombangnya yang berwarna putih berjumlah 17 (tujuh belas) melambangkan daerah maritim yang kaya dengan potensi lautnya, mencerminkan historis dan peluang ke depan Banten sebagai Bandar Samudera Perdagangan Internasional serta mengandung makna kedalaman. jiwa, keluasan wawasan dan pandangan, muara tempat berlindungnya masyarakat Banten.

9. Roda gerigi berwarna abu-abu. berjumlah 10 (sepuluh), melambangkan orientasi semangat kerja pembangunan serta menunjukkan sektor industri.

10. Dua garis Marka, Landasan Pacu Bandara Soekarno Hatta berwarna putih dan 3 (tiga) Lampu Pemandu (Beacon Light) berbentuk bulatan berwarna kuning melambangkan pemacu semangat untuk mencapai cita-cita. Makna yang terkandung dalam angka 8 (delapan), 9 (sembilan) dan 10 (sepuluh) mempunyai arti lahirnya Propinsi Banten yang ditetapkan dan diundangkannya Undang-undang Nomor 23 tahun 2000, tentang pembentukan Provinsi Banten, pada tanggal 17 Oktober 2000.

11. Pita berwarna kuning sebagai pengikat, melambangkan betapa indah dan kuatnya ikatan persatuan dan kesatuan dalam integritas dan heteroginitas masyarakat Banten.

12. Semboyan lambang daerah “IMAN TAQWA” sebagai landasan pembangunan menuju Banten Mandiri, maju dan sejahtera (Darussalam).

B. Makna Warna Lambang Makna warna lambing yang digunakan dalam symbol daerah ;1. Warna merah, melambangkan keberanian yang didasari kebenaran.

Page 8: profil tangerang selatan

2. Warna putih, melambangkan kesucian, kebijaksanaan dan kearifan.3. Warna Kuning, melambangkan Kemuliaan, warna jiwa, lambang cahaya

dan kebahagiaan, lambang kejayaan dan keluhuran budi.4. Warna hitam, melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati.5. Warna abu-abu, melambangkan ketabahan.6. Warna biru, melambangkan kejernihan, warna laut melambangkan

kedamaian, ketenangan.7. Warna hijau, melambangkan kesuburan.8. Warna coklat, melambangkan kemakmuran.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.bantenprov.go.id/read/pemprov/14/makna- lambang.html#.Ve9rP9Kqqko

2. http://www.bantenprov.go.id/read/program-kerja.html#.Ve9rbNKqqko 3. http://www.indonesia.go.id/in/pemerintah-daerah/provinsi-banten/profil-

daerah