26
MAKALAH KOMUNITAS TENTANG: PROGRAM KESEHATAN DALAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DISUSUN OLEH: KELOMPOK VIII SEMESTER VI B PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Program Imunisasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Program Imunisasi

MAKALAH KOMUNITAS

TENTANG:

PROGRAM KESEHATAN DALAM PEMBERANTASAN

PENYAKIT MENULAR

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK VIII

SEMESTER VI B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

HARAPAN IBU JAMBI

TA. 2010 / 2011

Page 2: Program Imunisasi

KOMUNITAS

PROGRAM KESEHATAN DALAM PEMBERANTASAN

PENYAKIT MENULAR

KELOMPOK VIII

1. AKBAR ANILPANE 0910096130

2. DEMAK EFENDI 0910096130

3. IRMA YANTI 0910096130

4. ISRATNAWATI 0910096130 772

5. NOVITA SARI 0910096130

6. M. FIRMAN 0910096130

7. PUJI ASTUTI 0910096130 801

Page 3: Program Imunisasi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadhirat Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk dapat menulis dan menyelesaikan makalah tentang Program

Kesehatan dalam Pemberantasan Penyakit Menular.

Kami selaku penulis mengharapkan agar makalah ini dapat diselesaikan

dengan hasil yang memuaskan dan ditempuh dengan daya upaya semaksimal

mungkin. Namun tidak mustahil masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik

dari segi penulisan, penyajian, maupun penyampaian. Oleh karena itu, kritik,

saran serta komentar yang bersifat membangun yang disertai dengan arahan dan

bimbingan sangat kami harapkan sebagai bahan masukan dan evaluasi demi

kesempurnaan pembuatan makalah di masa yang akan datang.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua

pihak. Amin.

Jambi, Maret 2012

Penulis

Page 4: Program Imunisasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Visi Indonesia sehat 2014 adalah meningkatkan drajat kesehatan

masyarakat melalui pemerdayaan masyarakat, termasuk swastadan

masyarakat madani, melindumgi kesehatan masyarakat dengan menjamin

tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermtu dan berkeadilan,

menjamin kesediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan serta

menciptakan tata kelola keperintahan yang baik ( Depkes RI, 2010).

Arah kebijakan dalam bidang kesehatan yang diamanatkan dalam

ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1999 tentang garis-garis besar haluan negara

(GBHN) 1999/2004 salah satunya meningkatkan mutu sumberdaya manusia

dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat,

yang memberi prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan,

penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan

sampai uasia lanjut (Depkes RI, 2003: 01).

Upaya untuk meningkatkan drajat kesehatan salah satunya dengan

cara pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, sebagai mana

diketahui ketentuan tentang penyakit ini ditentukan oleh negara yang

bersangkutan. Dalam perundang- undangan di Indonesia, terutama dalam

undang No. 6 tahun 1962 tentang wabah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas maka kelompok akan membahas

mengenai program kesehatan dalam pemberantasan penyakit menular, yang

mana penyakit ini cukup rumit untuk diatasi. Untuk itu kelompok membuat

makalah ini agar bisa lebih mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan

program kesehatan dalam memberantas penyakit menular.

Page 5: Program Imunisasi

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu mengetahui dan mampu memperomosikan tentang

program kesehatan dalam pemberantasan penyakit menular.

2. Tujuan khusus

a. Mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada

masyarakat.

b. Mahasiswa mampu mengumpulkan data-data untuk perencanaan dan

memberikan perawatan dalam pemberantasan penyakit menular.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat bagi mahasiswa

a. Sebagai referensi pembelajaran tambahan dalam mata kuliah

keperawatan komunitas.

b. Memudahkan mahasiswa untuk melakukan promosi kesehatan

pada masyarakat.

2. Manfaat bagi akademik

Sebagai tambahan referensi untuk melengkapi bahan

pembelajaran dalam memotivasi mahasiswa tentang program

kesehatan dalam pemberantasan penyakit menular.

Page 6: Program Imunisasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Penyakit Menular dan Cara-cara Penularannya

Penyakit Menular ( Communicable Diseases) adalah penyakit infeksi

yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari reservoir ataupun

dari benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya kemanusia-

manusia sehat.

Cara-cara penularan penyakit yaitu : bibit penyakit dapat menular

( berpindah ) dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Melalui kontak jasmani ( Personal Contact )

a. Melalui kontak langsung ( direct contact)

Bibit penyakit menular karena kontak badan dengan badan antara

penderita dengan orang yang ditulari, misalnya cara penularan

penyakit kelamin, penyakit kulit dan sebagainya.

b. Kontak tak langsung ( inderect contact )

Bibit penyakit menular dengan perantaraan benda-benda

terkontaminasi karena telah berhubungan dengan penderita misalnya

melalui handuk, pakaian, sapu tangan dan sebaginya.s

2. Melalui makanan dan minuman ( foot borne infection )

Bibit penyakit menular dengan perantaraan makanan dan minuman

yang telah terkontaminasi. Penyakit-penyakit menular dengan cara ini

terutama penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan seperti cholera,

typus abdominalis, polio myelitis, disentri, hepatitis infectiosa, penyakit-

penyakit cacing.

Dinegara-negara masih banyak orang yang menggunakan air yang

tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga, penyakit

penyakit tersebut seringkali kali menular melalui air, karena itu penyakit-

penyakit ini dinamakan juga “water borne diseases”.

3. Melalui serangga (orthoropod borne infection)

Bibit penyakit menular dengan perantara serangga (arthoropod borne

incsecta)

Page 7: Program Imunisasi

Dalam hal ini, serangganya pun dapat merupakan hospes dari penyakitnya

ataupun hanya sebagai transmiter saja.

Misalnya:

a. malaria disebabkan oleh plasmodium so,. Ditularkan oleh nyamuk

anopheles sp.

b. Demam berdarah (dengue haemoragic fever) disebabkan oleh virus,

ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.

c. Yellow fever (demam kuning ) disebabkan oleh virus ditularkan oleh

nyamuk ades aegypti.

B. Strategi Pemberantasan Penyakit Menular

Strategi pemberantasan penyakit menular (P2M), khususnya untuk

kasus DBD, melalui gerakan nasional 3M Plus yakni: menguras, mengubur,

menutup plus melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes agepty, sebagai

vektor penyebar virus Dengue, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Namun realitanya, mengapa kasus DBD, dalam periode tertentu selalu terjadi

di tengah lingkungan masyarakat. Padahal upaya promosi dan prevensi

tersebut telah dicanangkan dan dilakukan secara intensif.

Program 3 M plus, pada hakekatnya mengandung 3 makna penting, yakni:

1. Upaya promotif dan preventif yang menyeluruh dalam menjalin

keterpaduan lintas program maupun lintas sektoral.

2. Mengembangkan upaya dukungan dari pemerintah terkait, guna

melakukan kerjasama terbaik dengan anggota masyarakat.

3. Menggerakkan peran serta masyarakat agar lebih proaktif dengan

masalah kesehatan, khususnya problema kebersihan lingkungan.

C. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular

1. Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat Secara Umum

Usaha kesehatan pokok ( Basic healt services ) yang diajukan Organisasi

Kesehatan Sedunia ( W.H.O = Word Health Organization ) sebagai dasar

pelayanan masyarakat adalah:

Page 8: Program Imunisasi

a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit, menular

b. Kesejahteraan Ibu dan Anak

c. Hygiene dan sanitasi lingkungan

d. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

e. Pengumpulan data-data untuk perencanaan dan penilaian ( Statis-tik

kesehatan )

f. Perawatan kesehatan masyarakat

g. Pemeriksaan , pengobatan dan perawatan

Dalam Program Kesehatan Nasional tercantum 17 macam

usaha/kegiatan Kesehatan Masyarakat yaitu :

a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

b. Kesejahteraan Ibu dan Anak

c. Hygiene dan sanitasi lingkunga

d. Usaha Kesehatan Sekolah

e. Usaha Kesehatan Gigi

f. Usaha Kesehatan Mata

g. Usaha Kesehatan Jiwa

h. Pendidikan , kesehatan kepada masyarakat

i. Usaha Gizi

j. Pemeriksaan , pengobatan dan perawatan

k. Perawatan kesehatan masyarakat

l. Keluarga Berencana ( KB)

m. Rehabilitasi

n. Usaha-usaha farmasi

o. Laboraturium

p. Statistik kesehatan

q. Administrasi usaha kesehatan masyarakat

Page 9: Program Imunisasi

C. Program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

1. Ruang Lingkup Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit:

3 M Plus adalah tindakan yang dilakukan secara teratur untuk

memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk Demam Berdarah

dengan cara :

a. Menguras tempat-tempat penampungan air seperti : bak mandi /

WC, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-

lain seminggu sekali.

b. Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember,

gentong, drum

dan lain-lain.

c. Mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar / di luar

rumah yang

dapat menampung air hujan.

2. Penyakit tidak menular (DM, hipertensi, dll).

Definisi epidemiologi menurut WHO (1989) adalah ilmu yang

mempelajari distribusi dan determinan dari peristiwa kesehatan dan

peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok

masyarakat dan menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah-

masalah kesehatan.

Pengertian Surveilans (WHO) adalah proses pengumpulan,

pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus

menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan

untuk dapat mengambil tindakan.

Surveilans epidemiologi adalah kegiatan aalisis secara sistematis

dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan

dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan

penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan

tinakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses

pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi

kepada penyelenggara program kesehatan.

Tujuan surveilans:

Page 10: Program Imunisasi

a. Menentukan data dasar/besarnya masalah kesehatan

b. Memantau atau mengetahui kecenderungan penyakit

c. Mengidentifikasi adanya kejadian luar biasa

d. Membuat rencana, pemantauan, penilaian atau evaluasi program

kesehatan.

Subsistem surveilans epideiologi kesehatan:

a. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular

b. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

c. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku

d. Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan

e. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003

tentan Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi

Kesehatan.

3. Macam penyakit menular:

a. Penyakit karantina atau wabah (UU No.1 dan 2 tahun 1962):

Kolera, Pes, Demam kuning, Deman bolak-balik, Tifus Bercak

Wabah, Poliomielitis dan Difteri).

b. Penyakit menular dengan potensi wabah tinggi: DBD, Diare,

Campak, Pertusis

dan Rabies, Avian Influenza, HIV/AIDS.

c. Penyakit menular dengan potensi wabah rendah: malaria,

meningitis, frambusia, keracunan, influenza, ensefalitis, antraks,

tetanus neonatorum

dan tifus abdominalis.

d. Penyakit menular yang tidak berpotensi wabah : kecacingan, lepra,

TBC, Sifilis, Gonore dan Filariasis.

e. Plus tindakan memberantas jentik dan menghindari gigitan

nyamuk.

1) Membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah di tempat air

yang sulit dikuras atau sulit air dengan menaburkan bubuk

Temephos (abate) atau Altosid 2 – 3 bulan sekali dengan

Page 11: Program Imunisasi

takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram Altosid

untuk 100 liter air. Abate dapat diperoleh/dibeli di puskesmas

atau di apotik.

2) Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.

3) Mengusir nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk

4) Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk

gosok

5) Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.

6) Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar.

4. Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

Yang dimaksud dengan hygiene dan sanitasi lingkungan adalah

pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang

mempengruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna

ditiggalkan dan diperbanyak, sedangkan yang merugikan diperbaiki atau

dihilangkan.

Pentingnya lingkungan yang sehat ini telah di buktikan W.H.O.

dengan penyelidikak-penyelidikan diseluruh dunia, dimana didapatkan

bahwa angka kematian (mortality), angka perbandingan orang sakit

(mobidity) yang tinggi serta terjadi epidemi, tedapat tempat-tempat

dimana hygiene dan sanitasi lingkungannya buruk.

Menurut penyelidikan W.H.O. bahwa dinegara-negara yang sedang

berkembang terdapat banyak penyakit kronis endemis, sering terjadi

epdemi, masa hidup yang pendek , angka kematian bayi dan anak-anak

yang tinggi hal ini disebabkan oleh :

a. Pengotoran persediaan air rumah tangga.

b. Infeksi karena kontak langsung ataupun tak langsung dengan feses

manusia.

c. Infeksi yang disebabkan arthropoda, rodent, molluscadan vektor-

vektor penyakit lainnya.

d. Pengotoran air susu dan makanan lainnya.

e. Perumahan yang terlalu sempit.

f. Penyakit-penyakit hewan yang berhubungan dengan manusia.

Page 12: Program Imunisasi

Mengingat hal-hal tersebut diatas maka usaha dalam hygiene dan

sanitasi lingkungan di Indonesia terutama meliputi:

a. Menyediakan air rumah tangga yang baik, cukup kwalitas maupun

kwantitasnya.

b. Mengatur pembuangan kotoran, sampah dan air limbah.

c. Medirikan rumah-rumah sehat, menambah jumlah rumah agar

rumah-rumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang

sehat.

d. Pembasmiaan binatang-binatang penyebar penyakit seperti : lalat,

nyamuk, kutu-kutu serta binatang reservoir penyakitnya.

Disamping itu juga dilakukan pengawasan terhadap bahaya

pengotoran udara (air pollution) bahaya radiasi dari sisa-sisa zat

radioaktif sesuai dengan perkembangan negara.

D. Progam dan Kegiatan

Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

tersebut dijabarkan dalam program–program pembangunan sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Kualitas SDM Tenaga Medis dilaksanakan melalui

kegiatan;

1) Peningkatan Managemen Puskesmas

2) Pelatihan Pengelolaan Obat di Puskesmas

3) Pelatihan Managemen Puskesmas Bagi Petugas

4) Pelatihan Kesehatan Gizi dan Mulut

5) Pelatihan Asfiksia dan BBLR

6) Pelatihan APN ( + resultasi  neonatal )

7) Pelatihan Kewaspadaan Dini dan Srveillance

8) Pelatihan Pelatihan Cold Chain  bagi petugas Puskesmas dan  Jurim 

9) Pelatihan  Pencatatan  dan   pelaporan

10) Pelatihan pemantauan  status Gizi   dan   pemantauan   konsumsi  gizi

Page 13: Program Imunisasi

11) Pelatihan / magang penanganan  laboratorium

12) Pelatihan kesehatan mata

13) Pelatihan empat paket keahlian ( Ponek dan Poned )

14) Pelatihan penggunaan obat  tradisionel

15) Penanganan bidan desa di RSUD

16) Pelatihan Managemen Balita Sakit  ( MTBS)

17) Pelatihan managemen terpadu bayi muda (MTBM)

18) Pelatihan sistim pencatatan pelaporan neonatus bayi dan balita yang

sifat konprehensif

19) Pelatihan orientasi SPK  (Standart pelayanan kebidanan)

20) Peltihan pelaksanaan program  perencanaan persalinan dan

pencegahan komplikasi(P4K)

21) Pelatihan AMP

22) Peningkatan kemampuan  konseling

23) Pelatihan tenaga pelaksana poswindu

24) Managemen program gizi

25) Tataalaksana gizi buruk

26) Pelatihan konseling gizi

27) Pelatihan tatalaksana gizi buruk

28) Pelatihan tenaga Promkes dan  PSM

29) Pelatihan Guru UKS dan Dokter kecil

30) Magang petugas laboratorium pengawasan kualitas air di  ABKESDA 

Jayapura;

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan dilaksanakan melalui:

1) Monitoring dan Evaluasi serta pembinaan pemberantasan penyakit 

malaria

2) Monitoring ,pembinan dan evaluasi ke Puskesmas ,Pustu dan Polindes

3) Monitoring , Evaluasi dan pembinaan pelayanan imunisasi

4) Monitoring , Evaluasi dan pembinaan petugas surveilancet

5) Monitoring , Evaluasi dan pembinaan pelayanan penyakit  TB

6) Konsultasi program  pemberantasan penyakit  menular langsung

Page 14: Program Imunisasi

7) Konsultasi program pemberantasan penyakit  menular bersumber

binatang

8) Konsultasi program pencegahan penyakit

9) Konsultasi program pengamatan penyakit

10) Konsultasi program Promkes ke provinsi

11) Konsultasi Teknis pengawasan makanan dan obat-obatan ke BPOM

Jayapura

12) Monitoring, evaluasi dan pembinaan dalam pelaksanaan program KIA

13) Konsultasi program kesehatan lansia ke Provinsi

14) Konsultasi program Gizi ke Provinsi.

3. Peningkatan Kualitas SDM Kader Kesehatan Kampung dilaksanakan

melalui kegiatan:

1) Peltihan kader Posyandu Baru

2) Pelatihan kader Pos Obat TB Kampung

3) Penyegaran kader Pos Maldes

4) Pelatihan Guru UKS dan Dokter kecil

5) Pembinaan Desa Siaga

6) Sosiualisasi Program Kesehatan pendidikan anak usia dini

7) Sosialisasi program kesehatan Ibu

8) Pelatihan kader Posbindu

9) Pelatihan kader Posyandu

10) Pembinaan dan pendampingan kader posyandu.

4. Program Upaya PromosiKesehatan  dilaksanakan melalui kegiatan

1) Penyuluhan prilaku sehat

2) Pelayanan kesehatan rawat inap

3) Penyuluhan gizi seimbang

4) Pembentukan kampung siaga

5) Siaran radio: Radio Spot dan inter aktif.

5. Progam Upaya Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan akan dilaksanakan

melalui:

1) Pelayanan kesehatan rawat  jalan

2) Pelayanan kesehatan rawat  inap.

Page 15: Program Imunisasi

6. Program Upaya Kesehatan Penimbangan dilaksanakan melalui kegiatan:

1) Upaya pelayanan UKS

2) Upaya pelayanan UKG.

7. Program Upaya Kesehatan Penunjang akan dilaksanakan melalui kegiatan:

1) Upaya perawatan kesehatan masyarakat

2) Pelayanan laboratorium

8. Program Pebangunan sarana dan Prasarana Kesehatan dilaksanakan

melalui kegiatan:

1) Pembangunan Puskesmas Pembantu

2) Pembangunan Polindes

3) Pembangunan Rumah Dokter

4) Pembangunan Rumah Paramedis.

9. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana dilaksanakan melalui kegiatan:

1) Peraltan medis Puskesmas Rawat Inap

2) Pengadaan  peralatan  medis  Pustu

3) Pengadaan Bidan KIT

4) Pengadaan Puskesmas Keliling roda 4

5) Pengadaan Puskesmas Keliling roda 2

6) Pengadaan Puskesmas keliling air

7) Pengadaan alat dan bahan pemeriksaan kualitas air

8) Pengadaan obat-obatan

9) Pengadaan peralatan RS Rujukan

10) Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas

11) Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas rawat inap.

10. Program Pencegahan Penyakit Menular dilaksanakan melalui

1) Pelayanan imunisasi bagi Bayi

2) Pelayanan imunisasi bagi anak sekolah

3) Pelayanan imunisasi bagi ibu hamil

4) Pelayanan.

11. Program Pemberantasan Penyakit Menular Langsung dilaksanakan

melalui:

1) Pemberantasan penyakt TB Paru

Page 16: Program Imunisasi

2) Pemberantasan penyakit kusta

3) Pemberantasan penyakit Ispa

4) Pemberantasan penyakit HIV/AIDS

5) Pemberantasan penyakit diare

6) Pemberantasan penyakit.

12. Program Pemberantasan Penyakit Menular Bersumber Dari Binatang

dilaksanakan melalui:

1) Pemberantasan penyakit malaria

2) Pemberantasan penyakit Arbovirosis

3) Pemberantasan penyakit Filariasis.

13. Program   Pengamatan   Penyakit   Menular    dilaksanakan melalui

penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB.

14. Program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak  serta KB  dilaksanakan melalui:

1) Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

2) Pelayanan kesehatan Bayi dan     Anak Pra Sekolah

3) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja

4) Pelayanan Kesehatan Usia Subur

5) Pelacakan kasus BBLR di Kampung-Kampung .

15. Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan:

1) Pemantauan pertumbuhan Balita

2) Pemberian suplemen gizi 

3) Pelayanan gizi buruk

4) Swiping vitamin A

5) Swiping kualitas garam beryodium

6) Perawatan/pengobatan balita gizi buruk

7) Pemberian makanan tambahan ( PMT)

8) Pemantauan status gizi lebih .

16. Program Upaya Kesehatan Lingkungan dilaksanakan melalui kegiatan

1) lingkungan fisik , kimia

2) Pelayanan Hygiene sanitasi di  tempat-tempat umum

3) Pengambilan dan pemeriksaan sampel air

4) Perbaikan kualitas air .

Page 17: Program Imunisasi

17. Pemberantasan Vector dilaksanakan melalui kegiatan (1) Penyemprotan

rumah/bangunan ;(2) Penyemprotan rumah /malaria.

18. Program Upaya Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut dilaksanakan melalui

kegiatan;  Pemantauan pelaksanaan Pos Bindu.

19. Program Pengawasan Makanan dan Minuman dilaksanakan melalui

kegiatan:

1) Pendataan Industri rumah tangga pangan

2) Audit dan sertifikasi IRT

3) Pengambilan dan pengiriman sampel makanan

4) weeping dan Pemusnahan   makanan dan minuman

5) Penyuluhan keamanan pangan

6) Surveilance keracunan pangan.

20. Pengawasan Obat-Obatan dilaksanakan melalui kegiatan 

1) Pendataan sarana pengobatan  dan  pendistribusian  obat-obatan 

2) Pemeriksaan peredaran obat  keras

3) Pengawasan distribusi kosmetik dan salon kecantikan

4) Pengawasan obat-obatan interen

5) Pengawasan dan pembinaan  pengobtan tradisional

Page 18: Program Imunisasi

BAB III

PENUTUP

A. Ksimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

Penyakit Menular ( Communicable Diseases) adalah penyakit infeksi

yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari reservoir ataupun

dari benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya kemanusia-

manusia sehat.

a. Melalui serangga (orthoropod borne infection)

b. Melalui makanan dan minuman ( foot borne infection )

c. Melalui kontak jasmani ( Personal Contact )

Strategi pemberantasan penyakit menular (P2M), khususnya untuk

kasus DBD, melalui gerakan nasional 3M Plus yakni: menguras, mengubur,

menutup plus melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes agepty, sebagai

vektor penyebar virus Dengue, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Setelah membahas secara lebih dalam tenteng program keshatan

dalam pemberantasan penyakit menular. Diharapkan mahasiswa mampu

mempromosikan apa yang telah dipelajari dengan menerapkannya

langsung melalui praktek dilapangan sehingga dapat memberikan

manfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.

2. Bagi akademik

Diharapkan bagi lembaga akademik kesehatan khususnya STIKES HI

Jambi dapat memberi bimbingan secara terus meneris kepada mahasiswa

yang melakukan penulisan tentang program kesehatan dalam

pemberantasan penyakit menular, sehingga mahasiswa dapat lebih

berarah dan fokus dalam mencapai sasaran yang diinginkan.