Upload
ratna-aza
View
56
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH KOMUNITAS
TENTANG:
PROGRAM KESEHATAN DALAM PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VIII
SEMESTER VI B
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HARAPAN IBU JAMBI
TA. 2010 / 2011
KOMUNITAS
PROGRAM KESEHATAN DALAM PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR
KELOMPOK VIII
1. AKBAR ANILPANE 0910096130
2. DEMAK EFENDI 0910096130
3. IRMA YANTI 0910096130
4. ISRATNAWATI 0910096130 772
5. NOVITA SARI 0910096130
6. M. FIRMAN 0910096130
7. PUJI ASTUTI 0910096130 801
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadhirat Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk dapat menulis dan menyelesaikan makalah tentang Program
Kesehatan dalam Pemberantasan Penyakit Menular.
Kami selaku penulis mengharapkan agar makalah ini dapat diselesaikan
dengan hasil yang memuaskan dan ditempuh dengan daya upaya semaksimal
mungkin. Namun tidak mustahil masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik
dari segi penulisan, penyajian, maupun penyampaian. Oleh karena itu, kritik,
saran serta komentar yang bersifat membangun yang disertai dengan arahan dan
bimbingan sangat kami harapkan sebagai bahan masukan dan evaluasi demi
kesempurnaan pembuatan makalah di masa yang akan datang.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua
pihak. Amin.
Jambi, Maret 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Visi Indonesia sehat 2014 adalah meningkatkan drajat kesehatan
masyarakat melalui pemerdayaan masyarakat, termasuk swastadan
masyarakat madani, melindumgi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermtu dan berkeadilan,
menjamin kesediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan serta
menciptakan tata kelola keperintahan yang baik ( Depkes RI, 2010).
Arah kebijakan dalam bidang kesehatan yang diamanatkan dalam
ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1999 tentang garis-garis besar haluan negara
(GBHN) 1999/2004 salah satunya meningkatkan mutu sumberdaya manusia
dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat,
yang memberi prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan
sampai uasia lanjut (Depkes RI, 2003: 01).
Upaya untuk meningkatkan drajat kesehatan salah satunya dengan
cara pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, sebagai mana
diketahui ketentuan tentang penyakit ini ditentukan oleh negara yang
bersangkutan. Dalam perundang- undangan di Indonesia, terutama dalam
undang No. 6 tahun 1962 tentang wabah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah diatas maka kelompok akan membahas
mengenai program kesehatan dalam pemberantasan penyakit menular, yang
mana penyakit ini cukup rumit untuk diatasi. Untuk itu kelompok membuat
makalah ini agar bisa lebih mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan
program kesehatan dalam memberantas penyakit menular.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengetahui dan mampu memperomosikan tentang
program kesehatan dalam pemberantasan penyakit menular.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat.
b. Mahasiswa mampu mengumpulkan data-data untuk perencanaan dan
memberikan perawatan dalam pemberantasan penyakit menular.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat bagi mahasiswa
a. Sebagai referensi pembelajaran tambahan dalam mata kuliah
keperawatan komunitas.
b. Memudahkan mahasiswa untuk melakukan promosi kesehatan
pada masyarakat.
2. Manfaat bagi akademik
Sebagai tambahan referensi untuk melengkapi bahan
pembelajaran dalam memotivasi mahasiswa tentang program
kesehatan dalam pemberantasan penyakit menular.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Penyakit Menular dan Cara-cara Penularannya
Penyakit Menular ( Communicable Diseases) adalah penyakit infeksi
yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari reservoir ataupun
dari benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya kemanusia-
manusia sehat.
Cara-cara penularan penyakit yaitu : bibit penyakit dapat menular
( berpindah ) dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Melalui kontak jasmani ( Personal Contact )
a. Melalui kontak langsung ( direct contact)
Bibit penyakit menular karena kontak badan dengan badan antara
penderita dengan orang yang ditulari, misalnya cara penularan
penyakit kelamin, penyakit kulit dan sebagainya.
b. Kontak tak langsung ( inderect contact )
Bibit penyakit menular dengan perantaraan benda-benda
terkontaminasi karena telah berhubungan dengan penderita misalnya
melalui handuk, pakaian, sapu tangan dan sebaginya.s
2. Melalui makanan dan minuman ( foot borne infection )
Bibit penyakit menular dengan perantaraan makanan dan minuman
yang telah terkontaminasi. Penyakit-penyakit menular dengan cara ini
terutama penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan seperti cholera,
typus abdominalis, polio myelitis, disentri, hepatitis infectiosa, penyakit-
penyakit cacing.
Dinegara-negara masih banyak orang yang menggunakan air yang
tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga, penyakit
penyakit tersebut seringkali kali menular melalui air, karena itu penyakit-
penyakit ini dinamakan juga “water borne diseases”.
3. Melalui serangga (orthoropod borne infection)
Bibit penyakit menular dengan perantara serangga (arthoropod borne
incsecta)
Dalam hal ini, serangganya pun dapat merupakan hospes dari penyakitnya
ataupun hanya sebagai transmiter saja.
Misalnya:
a. malaria disebabkan oleh plasmodium so,. Ditularkan oleh nyamuk
anopheles sp.
b. Demam berdarah (dengue haemoragic fever) disebabkan oleh virus,
ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.
c. Yellow fever (demam kuning ) disebabkan oleh virus ditularkan oleh
nyamuk ades aegypti.
B. Strategi Pemberantasan Penyakit Menular
Strategi pemberantasan penyakit menular (P2M), khususnya untuk
kasus DBD, melalui gerakan nasional 3M Plus yakni: menguras, mengubur,
menutup plus melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes agepty, sebagai
vektor penyebar virus Dengue, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).
Namun realitanya, mengapa kasus DBD, dalam periode tertentu selalu terjadi
di tengah lingkungan masyarakat. Padahal upaya promosi dan prevensi
tersebut telah dicanangkan dan dilakukan secara intensif.
Program 3 M plus, pada hakekatnya mengandung 3 makna penting, yakni:
1. Upaya promotif dan preventif yang menyeluruh dalam menjalin
keterpaduan lintas program maupun lintas sektoral.
2. Mengembangkan upaya dukungan dari pemerintah terkait, guna
melakukan kerjasama terbaik dengan anggota masyarakat.
3. Menggerakkan peran serta masyarakat agar lebih proaktif dengan
masalah kesehatan, khususnya problema kebersihan lingkungan.
C. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular
1. Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat Secara Umum
Usaha kesehatan pokok ( Basic healt services ) yang diajukan Organisasi
Kesehatan Sedunia ( W.H.O = Word Health Organization ) sebagai dasar
pelayanan masyarakat adalah:
a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit, menular
b. Kesejahteraan Ibu dan Anak
c. Hygiene dan sanitasi lingkungan
d. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
e. Pengumpulan data-data untuk perencanaan dan penilaian ( Statis-tik
kesehatan )
f. Perawatan kesehatan masyarakat
g. Pemeriksaan , pengobatan dan perawatan
Dalam Program Kesehatan Nasional tercantum 17 macam
usaha/kegiatan Kesehatan Masyarakat yaitu :
a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
b. Kesejahteraan Ibu dan Anak
c. Hygiene dan sanitasi lingkunga
d. Usaha Kesehatan Sekolah
e. Usaha Kesehatan Gigi
f. Usaha Kesehatan Mata
g. Usaha Kesehatan Jiwa
h. Pendidikan , kesehatan kepada masyarakat
i. Usaha Gizi
j. Pemeriksaan , pengobatan dan perawatan
k. Perawatan kesehatan masyarakat
l. Keluarga Berencana ( KB)
m. Rehabilitasi
n. Usaha-usaha farmasi
o. Laboraturium
p. Statistik kesehatan
q. Administrasi usaha kesehatan masyarakat
C. Program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
1. Ruang Lingkup Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit:
3 M Plus adalah tindakan yang dilakukan secara teratur untuk
memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk Demam Berdarah
dengan cara :
a. Menguras tempat-tempat penampungan air seperti : bak mandi /
WC, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-
lain seminggu sekali.
b. Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember,
gentong, drum
dan lain-lain.
c. Mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar / di luar
rumah yang
dapat menampung air hujan.
2. Penyakit tidak menular (DM, hipertensi, dll).
Definisi epidemiologi menurut WHO (1989) adalah ilmu yang
mempelajari distribusi dan determinan dari peristiwa kesehatan dan
peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok
masyarakat dan menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah-
masalah kesehatan.
Pengertian Surveilans (WHO) adalah proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus
menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan
untuk dapat mengambil tindakan.
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan aalisis secara sistematis
dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan
dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan
tinakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi
kepada penyelenggara program kesehatan.
Tujuan surveilans:
a. Menentukan data dasar/besarnya masalah kesehatan
b. Memantau atau mengetahui kecenderungan penyakit
c. Mengidentifikasi adanya kejadian luar biasa
d. Membuat rencana, pemantauan, penilaian atau evaluasi program
kesehatan.
Subsistem surveilans epideiologi kesehatan:
a. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
b. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
c. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku
d. Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan
e. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003
tentan Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi
Kesehatan.
3. Macam penyakit menular:
a. Penyakit karantina atau wabah (UU No.1 dan 2 tahun 1962):
Kolera, Pes, Demam kuning, Deman bolak-balik, Tifus Bercak
Wabah, Poliomielitis dan Difteri).
b. Penyakit menular dengan potensi wabah tinggi: DBD, Diare,
Campak, Pertusis
dan Rabies, Avian Influenza, HIV/AIDS.
c. Penyakit menular dengan potensi wabah rendah: malaria,
meningitis, frambusia, keracunan, influenza, ensefalitis, antraks,
tetanus neonatorum
dan tifus abdominalis.
d. Penyakit menular yang tidak berpotensi wabah : kecacingan, lepra,
TBC, Sifilis, Gonore dan Filariasis.
e. Plus tindakan memberantas jentik dan menghindari gigitan
nyamuk.
1) Membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah di tempat air
yang sulit dikuras atau sulit air dengan menaburkan bubuk
Temephos (abate) atau Altosid 2 – 3 bulan sekali dengan
takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram Altosid
untuk 100 liter air. Abate dapat diperoleh/dibeli di puskesmas
atau di apotik.
2) Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
3) Mengusir nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk
4) Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk
gosok
5) Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
6) Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar.
4. Hygiene dan Sanitasi Lingkungan
Yang dimaksud dengan hygiene dan sanitasi lingkungan adalah
pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang
mempengruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna
ditiggalkan dan diperbanyak, sedangkan yang merugikan diperbaiki atau
dihilangkan.
Pentingnya lingkungan yang sehat ini telah di buktikan W.H.O.
dengan penyelidikak-penyelidikan diseluruh dunia, dimana didapatkan
bahwa angka kematian (mortality), angka perbandingan orang sakit
(mobidity) yang tinggi serta terjadi epidemi, tedapat tempat-tempat
dimana hygiene dan sanitasi lingkungannya buruk.
Menurut penyelidikan W.H.O. bahwa dinegara-negara yang sedang
berkembang terdapat banyak penyakit kronis endemis, sering terjadi
epdemi, masa hidup yang pendek , angka kematian bayi dan anak-anak
yang tinggi hal ini disebabkan oleh :
a. Pengotoran persediaan air rumah tangga.
b. Infeksi karena kontak langsung ataupun tak langsung dengan feses
manusia.
c. Infeksi yang disebabkan arthropoda, rodent, molluscadan vektor-
vektor penyakit lainnya.
d. Pengotoran air susu dan makanan lainnya.
e. Perumahan yang terlalu sempit.
f. Penyakit-penyakit hewan yang berhubungan dengan manusia.
Mengingat hal-hal tersebut diatas maka usaha dalam hygiene dan
sanitasi lingkungan di Indonesia terutama meliputi:
a. Menyediakan air rumah tangga yang baik, cukup kwalitas maupun
kwantitasnya.
b. Mengatur pembuangan kotoran, sampah dan air limbah.
c. Medirikan rumah-rumah sehat, menambah jumlah rumah agar
rumah-rumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang
sehat.
d. Pembasmiaan binatang-binatang penyebar penyakit seperti : lalat,
nyamuk, kutu-kutu serta binatang reservoir penyakitnya.
Disamping itu juga dilakukan pengawasan terhadap bahaya
pengotoran udara (air pollution) bahaya radiasi dari sisa-sisa zat
radioaktif sesuai dengan perkembangan negara.
D. Progam dan Kegiatan
Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
tersebut dijabarkan dalam program–program pembangunan sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Kualitas SDM Tenaga Medis dilaksanakan melalui
kegiatan;
1) Peningkatan Managemen Puskesmas
2) Pelatihan Pengelolaan Obat di Puskesmas
3) Pelatihan Managemen Puskesmas Bagi Petugas
4) Pelatihan Kesehatan Gizi dan Mulut
5) Pelatihan Asfiksia dan BBLR
6) Pelatihan APN ( + resultasi neonatal )
7) Pelatihan Kewaspadaan Dini dan Srveillance
8) Pelatihan Pelatihan Cold Chain bagi petugas Puskesmas dan Jurim
9) Pelatihan Pencatatan dan pelaporan
10) Pelatihan pemantauan status Gizi dan pemantauan konsumsi gizi
11) Pelatihan / magang penanganan laboratorium
12) Pelatihan kesehatan mata
13) Pelatihan empat paket keahlian ( Ponek dan Poned )
14) Pelatihan penggunaan obat tradisionel
15) Penanganan bidan desa di RSUD
16) Pelatihan Managemen Balita Sakit ( MTBS)
17) Pelatihan managemen terpadu bayi muda (MTBM)
18) Pelatihan sistim pencatatan pelaporan neonatus bayi dan balita yang
sifat konprehensif
19) Pelatihan orientasi SPK (Standart pelayanan kebidanan)
20) Peltihan pelaksanaan program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi(P4K)
21) Pelatihan AMP
22) Peningkatan kemampuan konseling
23) Pelatihan tenaga pelaksana poswindu
24) Managemen program gizi
25) Tataalaksana gizi buruk
26) Pelatihan konseling gizi
27) Pelatihan tatalaksana gizi buruk
28) Pelatihan tenaga Promkes dan PSM
29) Pelatihan Guru UKS dan Dokter kecil
30) Magang petugas laboratorium pengawasan kualitas air di ABKESDA
Jayapura;
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan dilaksanakan melalui:
1) Monitoring dan Evaluasi serta pembinaan pemberantasan penyakit
malaria
2) Monitoring ,pembinan dan evaluasi ke Puskesmas ,Pustu dan Polindes
3) Monitoring , Evaluasi dan pembinaan pelayanan imunisasi
4) Monitoring , Evaluasi dan pembinaan petugas surveilancet
5) Monitoring , Evaluasi dan pembinaan pelayanan penyakit TB
6) Konsultasi program pemberantasan penyakit menular langsung
7) Konsultasi program pemberantasan penyakit menular bersumber
binatang
8) Konsultasi program pencegahan penyakit
9) Konsultasi program pengamatan penyakit
10) Konsultasi program Promkes ke provinsi
11) Konsultasi Teknis pengawasan makanan dan obat-obatan ke BPOM
Jayapura
12) Monitoring, evaluasi dan pembinaan dalam pelaksanaan program KIA
13) Konsultasi program kesehatan lansia ke Provinsi
14) Konsultasi program Gizi ke Provinsi.
3. Peningkatan Kualitas SDM Kader Kesehatan Kampung dilaksanakan
melalui kegiatan:
1) Peltihan kader Posyandu Baru
2) Pelatihan kader Pos Obat TB Kampung
3) Penyegaran kader Pos Maldes
4) Pelatihan Guru UKS dan Dokter kecil
5) Pembinaan Desa Siaga
6) Sosiualisasi Program Kesehatan pendidikan anak usia dini
7) Sosialisasi program kesehatan Ibu
8) Pelatihan kader Posbindu
9) Pelatihan kader Posyandu
10) Pembinaan dan pendampingan kader posyandu.
4. Program Upaya PromosiKesehatan dilaksanakan melalui kegiatan
1) Penyuluhan prilaku sehat
2) Pelayanan kesehatan rawat inap
3) Penyuluhan gizi seimbang
4) Pembentukan kampung siaga
5) Siaran radio: Radio Spot dan inter aktif.
5. Progam Upaya Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan akan dilaksanakan
melalui:
1) Pelayanan kesehatan rawat jalan
2) Pelayanan kesehatan rawat inap.
6. Program Upaya Kesehatan Penimbangan dilaksanakan melalui kegiatan:
1) Upaya pelayanan UKS
2) Upaya pelayanan UKG.
7. Program Upaya Kesehatan Penunjang akan dilaksanakan melalui kegiatan:
1) Upaya perawatan kesehatan masyarakat
2) Pelayanan laboratorium
8. Program Pebangunan sarana dan Prasarana Kesehatan dilaksanakan
melalui kegiatan:
1) Pembangunan Puskesmas Pembantu
2) Pembangunan Polindes
3) Pembangunan Rumah Dokter
4) Pembangunan Rumah Paramedis.
9. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana dilaksanakan melalui kegiatan:
1) Peraltan medis Puskesmas Rawat Inap
2) Pengadaan peralatan medis Pustu
3) Pengadaan Bidan KIT
4) Pengadaan Puskesmas Keliling roda 4
5) Pengadaan Puskesmas Keliling roda 2
6) Pengadaan Puskesmas keliling air
7) Pengadaan alat dan bahan pemeriksaan kualitas air
8) Pengadaan obat-obatan
9) Pengadaan peralatan RS Rujukan
10) Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas
11) Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas rawat inap.
10. Program Pencegahan Penyakit Menular dilaksanakan melalui
1) Pelayanan imunisasi bagi Bayi
2) Pelayanan imunisasi bagi anak sekolah
3) Pelayanan imunisasi bagi ibu hamil
4) Pelayanan.
11. Program Pemberantasan Penyakit Menular Langsung dilaksanakan
melalui:
1) Pemberantasan penyakt TB Paru
2) Pemberantasan penyakit kusta
3) Pemberantasan penyakit Ispa
4) Pemberantasan penyakit HIV/AIDS
5) Pemberantasan penyakit diare
6) Pemberantasan penyakit.
12. Program Pemberantasan Penyakit Menular Bersumber Dari Binatang
dilaksanakan melalui:
1) Pemberantasan penyakit malaria
2) Pemberantasan penyakit Arbovirosis
3) Pemberantasan penyakit Filariasis.
13. Program Pengamatan Penyakit Menular dilaksanakan melalui
penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB.
14. Program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB dilaksanakan melalui:
1) Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
2) Pelayanan kesehatan Bayi dan Anak Pra Sekolah
3) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
4) Pelayanan Kesehatan Usia Subur
5) Pelacakan kasus BBLR di Kampung-Kampung .
15. Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan:
1) Pemantauan pertumbuhan Balita
2) Pemberian suplemen gizi
3) Pelayanan gizi buruk
4) Swiping vitamin A
5) Swiping kualitas garam beryodium
6) Perawatan/pengobatan balita gizi buruk
7) Pemberian makanan tambahan ( PMT)
8) Pemantauan status gizi lebih .
16. Program Upaya Kesehatan Lingkungan dilaksanakan melalui kegiatan
1) lingkungan fisik , kimia
2) Pelayanan Hygiene sanitasi di tempat-tempat umum
3) Pengambilan dan pemeriksaan sampel air
4) Perbaikan kualitas air .
17. Pemberantasan Vector dilaksanakan melalui kegiatan (1) Penyemprotan
rumah/bangunan ;(2) Penyemprotan rumah /malaria.
18. Program Upaya Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut dilaksanakan melalui
kegiatan; Pemantauan pelaksanaan Pos Bindu.
19. Program Pengawasan Makanan dan Minuman dilaksanakan melalui
kegiatan:
1) Pendataan Industri rumah tangga pangan
2) Audit dan sertifikasi IRT
3) Pengambilan dan pengiriman sampel makanan
4) weeping dan Pemusnahan makanan dan minuman
5) Penyuluhan keamanan pangan
6) Surveilance keracunan pangan.
20. Pengawasan Obat-Obatan dilaksanakan melalui kegiatan
1) Pendataan sarana pengobatan dan pendistribusian obat-obatan
2) Pemeriksaan peredaran obat keras
3) Pengawasan distribusi kosmetik dan salon kecantikan
4) Pengawasan obat-obatan interen
5) Pengawasan dan pembinaan pengobtan tradisional
BAB III
PENUTUP
A. Ksimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Penyakit Menular ( Communicable Diseases) adalah penyakit infeksi
yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari reservoir ataupun
dari benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya kemanusia-
manusia sehat.
a. Melalui serangga (orthoropod borne infection)
b. Melalui makanan dan minuman ( foot borne infection )
c. Melalui kontak jasmani ( Personal Contact )
Strategi pemberantasan penyakit menular (P2M), khususnya untuk
kasus DBD, melalui gerakan nasional 3M Plus yakni: menguras, mengubur,
menutup plus melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes agepty, sebagai
vektor penyebar virus Dengue, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Setelah membahas secara lebih dalam tenteng program keshatan
dalam pemberantasan penyakit menular. Diharapkan mahasiswa mampu
mempromosikan apa yang telah dipelajari dengan menerapkannya
langsung melalui praktek dilapangan sehingga dapat memberikan
manfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
2. Bagi akademik
Diharapkan bagi lembaga akademik kesehatan khususnya STIKES HI
Jambi dapat memberi bimbingan secara terus meneris kepada mahasiswa
yang melakukan penulisan tentang program kesehatan dalam
pemberantasan penyakit menular, sehingga mahasiswa dapat lebih
berarah dan fokus dalam mencapai sasaran yang diinginkan.