22
VISI, MISI DAN TUJUAN MAGISTER KEBIDANAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Visi : Menjadi institusi pendidikan Kebidanan yang menghasilkan lulusan yang mumpuni dan berdaya saing Internasional pada tahun 2030 Misi : Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis metode ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidik kebidanan dengan kajian biomedik. Tujuan 1. Menghasilkan lulusan Magister Kebidanan yang berimtaq, kompeten dalam mentransfer ilmu kebidanan, mampu bersaing dalam skala internasional. 2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berupa riset dan karya ilmiah di bidang kebidanan terkini, yang dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu, pendidikan serta pelayanan kepada masyarakat.

Program Kurikulum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kurikulum

Citation preview

VISI, MISI DAN TUJUAN

MAGISTER KEBIDANAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Visi :

Menjadi institusi pendidikan Kebidanan  yang menghasilkan lulusan yang mumpuni dan

berdaya saing Internasional pada tahun 2030

Misi :

Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis

metode ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidik kebidanan dengan kajian biomedik.

Tujuan

1. Menghasilkan lulusan Magister Kebidanan yang berimtaq, kompeten dalam mentransfer

ilmu kebidanan, mampu bersaing dalam skala internasional.

2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berupa riset dan karya

ilmiah di bidang kebidanan terkini, yang dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu,

pendidikan serta pelayanan kepada masyarakat.

3. Membangun sistem manajemen organisasi yang efisien dan efektif (good academic

governance) untuk meningkatkan akuntabilitas dan kemandirian program studi.

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pengajar dan tenaga kependidikan.

5. Merintis kerjasama untuk pengembangan pendidikan dan penelitian di tingkat regional,

nasional dan internasional.

 PROFIL LULUSAN

Berdasarkan  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang 

Guru dan Dosen, maka Institusi Pendidikan Kebidanan memerlukan jumlah dan spesifikasi

dosen berkualifikasi S2.

Program Studi Magister Kebidanan Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya

bertujuan untuk  mencetak lulusan yang  kompeten sebagai Ilmuwan yang mampu

mengimplementasikan dan mengembangkan  Ilmu Kebidanan pendidikan lanjut (advanced),

terfokus (concentrated), bersifat cendekia (scholarly) dan secara kontekstual mampu

memperdalam pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan kompetensi, dan

mengembangkan kematangan intelektual mereka yang dapat digunakan sebagai bukti untuk

meningkatkan karir mereka baik sebagai  sebagai tenaga pendidik dan peneliti ilmu

kebidanan.

Serta memberikan kesempatan kepada peserta didik sehingga lulusan menguasai

kemampuan dalam melaksanakan penelitian untuk mengkaji pengetahuan biomedis ilmu

kebidanan, sehingga dapat menjelaskan masalah klinis kebidanan dengan tanggung jawab.

KOMPETENSI

1. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni dengan cara

menguasai dan memahami pendekatan, metode dan kaidah keilmuan disertai

penerapannya sesuai dengan disiplin ilmunya dalam bidang ilmu kebidanan;

2. Memecahkan permasalahan di bidang ilmu kebidanan melalui penelitian dan

pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah;

3. Mengembangkan kinerja dalam karir profesi kebidanan dan pendidik  kebidanan  yang

ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan melalui riset secara komprehensif

sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu kebidanan serta mampu mendapat

pengakuan nasional dan internasional.

Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah kualifikasi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan (PP 19/2005).

1. Kompetensi Utama

(1) Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam paktek kebidanan

• Menerapkan pengetahuan, kerangka etik dan legal dalam sistem

kesehatan yang berhubungan dengan kebidanan

• Membuat keputusan etik

(2) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan professional

• Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai sumber‐sumber

etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik

• Menjamin kualitas asuhan holistik secara berkesinambungan dan

konsisten

• Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif

• Menggunakan proses kebidanan dalam menyelesaikan masalah klien

• Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat

mengambil keputusan untuk dirinya

• Menggunakan prinsip‐prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan

dalam praktik

• Mendemonstrasikan keterampilan teknis kebidanan yang sesuai dengan

standart operasional prosedur (SOP)

• Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan

kesehatan klien

(3) Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen kebidanan

• Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui

penggunaan strategi menjamin kualitas dan manajemen resiko

• Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku

dalam bidang kesehatan

• Mengkolaborasikan pelayanan kebidanan

• Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan

akontabilitas asuhan kebidanan yang diberikan

• Menggunakan prinsip‐prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan

dalam praktik

• Mewujudkan lingkungan bekerja yang aman

(4) Mampu menjalin hubungan interpersonal

• Menggunakan komunikasi yang efektif dalam memberi asuhan

• Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim

dan pemberian asuhan kebidanan dengan mempertahankan hubungan

kolaboratif

(5) Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus

• Mengembangkan potensi diri untuk mempertahankan kompetensi

2. Kompentensi Pendukung

1) Mampu menguasai sistem informasi dan teknologi dalam bidang kebidanan

2) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada penyakit‐penyakit infeksi

3) dan global atau local trend diseases (TB, HIV/AID, Kusta, DHF, Flu Burung,

4) Antrax, Busung lapar dll) pada semua tingkat pencegahan

5) Mampu melakukan penanganan disaster dan emergensi

3. Kompetensi Tambahan

(1) Memiliki kemampuan enterpreunership dalam pelayanan kesehatan

(2) Mampu berkomunikasi menggunakan bahasa internasional dalam praktik

kebidanan

Tingkat Keterampilan Klinis (Piramida Miller), diukur melalui scored‐observation:

1) Tingkat Keterampilan 1 (Knows) • Mampu mengetahui secara teoretik tentang

konsep, teori, prinsip, prosedur melakukan tindakan klinis.

2) Tingkat Keterampilan 2 (Knows Why/Seen) • Mampu menjelaskan secara teoretik

tentang konsep, teori, prinsip, prosedur melakukan tindakan klinis , dan mampu

menjelaskan alasan dibalik suatu tindakan klinis yang dilakukan • Pernah melihat atau

pernah didemonstrasikan selama pendidikannya.

3) Tingkat Keterampilan 3 (Knows How) • Pernah melakukan/pernah menerapkan dibawah

supervisi

4) Tingkat Keterampilan 4 (Does) • Pernah melakukan atau pernah menerapkan dibawah

supervisi dan dengan pengalaman itu dapat menggunakan dan menerapkannya dalam

konteks praktik bidan secara mandiri.

STRUKTUR KURIKULUM

Kurikulum Prodi Magister Kebidanan FKUB dirancang dengan mengikuti Keputusan

Mendiknas No. 232/U/2000. Kurikulum Program Pendidikan Magister Kebidanan terdiri dari

49 sks yang ditempuh selama 4 semester, maksimum lama studi yang diperkenankan 8

semester.

MATRIKULASI

NO KODE MK MATA KULIAH SKS

1 MAK6101 Epidemiologi dan Demografi 2

2 MAK6102 Biologi Reproduksi 2

3 MAK6103 Genetika Dasar 2

4 MAK6104 Biostatistika 2

5 MAK6105 Teaching in Midwifery 2

6 MAK6106 Konsep Gender dan HAM dalam Kebidanan 2

7 MAK6107 Konsep Dasar Profesi Bidan 2

JUMLAH 14

SEMESTER I

NO KODE MK MATA KULIAH SKS

1 DFB6101 Embriologi Manusia 2

2 DFB6102 Biologi Molekuler Dasar 2

3 DFB6103 Nutrisi pada Siklus Hidup Wanita 2

4 DFB6104 Tumbuh Kembang 2

5 DFB6105 Filsafat Ilmu 2

6 DFB6106 Metodologi Riset I 2

7 DFB6107 Bahasa Inggris 2

JUMLAH 14

SEMESTER II

NO KODE MK MATA KULIAH SKS

1 DFB6201 Etika dan Hukum Kebidanan 2

2 DFB6202 Psikologi Persalinan 1

3 DFB6203 Kajian dalam Asuhan Kebidanan Patologis 2

5 DFB6205 Kebidanan Komunitas 1

6 DFB6206 Imunologi Dasar dalam Kebidanan 2

7 DFB6207 Metodologi Riset II dan Instrumentasi 2

8 DFB6208 Manajemen Kebidanan dan Dokumentasi 1

JUMLAH 11

Mata Kuliah Pilihan )*

NO KODE MK MATA KULIAH SKS

1 DFB6001 Menopause dan Permasalahannya 2

2 DFB6003 Infeksi dalam kehamilan 2

3 DFB6004 Ginekologi 2

4 DFB6005 Sistem Pelayanan Kesehatan 2

5 DFB6006 Kontrasepsi 2

JUMLAH 10

)* Diwajibkan memilih 2 MK Pilihan

 SEMESTER III

NO KODE MK MATA KULIAH SKS

1 DFB6301 Kedaruratan Maternal 2

2 DFB6302 Kedaruratan Neonatal 2

3 DFB6303 Manajemen Pendidikan Kesehatan 2

4 DFB6304 Farmakologi Kebidanan 2

JUMLAH 8

SEMESTER IV

NO KODE MK MATA KULIAH SKS

1 DFB6401 Tesis 12

JUMLAH 12

Total SKS: 49 SKS

Beban dan Lama Studi

Beban dan lama studi pendidikan Program Studi Magister Kebidanan FKUB adalah 49 sks

yang terdiri dari kuliah dan praktikum sejumlah 37 sks dan tesis 12 sks yang dirancang untuk

kurun waktu 4 semester dengan waktu studi minimal 8 semester.

Penyelenggaraan Pendidikan

1) Pendidikan Master Kebidanan merupakan program terstruktur yang terdiri atas

pendidikan kemampuan dasar da kekhususan serta penelitian untuk tesis.

2) Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan Sistem Kredit Semester dalam bentuk

kuliah dan/atau praktikum penelitian.

Perkuliahan : 1 SKS = kegiatan tatap muka 5- menit, kegiatan terstruktur60 menit dan

kegiatan mandiri 60 menit untuk setiap minggunya.

Praktikum : 1 SKS = 2 jam praktikum di laboratorium diiringi 1-2 jam kegiatan terstruktur

dan 1-2 jam kegiatan mandiri setiap minggu selama 1 semester (18 minggu).

Pemelitian : 1 SKS = 3-4 jam sehari selama 1 bulan (25 hari kerja).

Penelitian kudu ditambah

72 SKS

TARGET PEMBELAJARAN

1. Setelah selesai matrikulasi selama 3 bulan diharapkan calon mahasiswa dapat......

2. Selesai Semester I

3. Selesai Semester II

4. Selesai Semester III

5. Selesai Semester IV

1) Mengingat pembelajaran pada semester I sampai dengan III merupakan pembelajaran kedokteran dasar meskipun melalui integrasi vertikal dan horizontal, tingkat kompetensi yang dicapai adalah Tingkat Kemampuan 1 dan Tingkat Keterampilan 1 sampai dengan 2

2) Tingkat Kemampuan dan Tingkat Keterampilan pada semester ini merupakan tingkat pencapaian subkompetensi yang akan terkait dengan subkompetensi berikutnya.

PENILAIAN/ASSESMENT

Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan

hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan

(Permendikbud RI No. 49 Tahun 2014).

Tujuan assesment adalah mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa telah

memenuhi kualifikasi yang ditentukan minimal, mengidentifikasi mahasiswa yang telah

mencapai tingkat yang diperlukan untuk promosi ke tingkat berikutnya atau yang perlu untuk

mengulang program, memilih lulusan terbaik untuk program, memungkinkan mahasiswa

untuk memantau pembelajaran mereka sendiri, memberikan informasi mengenai tingkat

pencapaian mahasiswa dan memnampilkan kekuatan dan kelemahan mahasiswa.

Prinsip Penilaian

Sesuai dengan Permendikbud RI No. 49 Tahun 2014, Pasal 19 harus mencakup prinsip

edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi, yaitu:

1. Prinsip edukatif sebagaimana dimaksud pada ayat merupakan penilaian yang memotivasi

mahasiswa agar mampu:

a. Memperbaiki perencanaan dan cara belajar

b. Meraih capaian pembelajaran lulusan.

2. Prinsip otentik merupakan penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang

berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada

saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Prinsip objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada standar yang disepakati antara

dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.

4. Prinsip akuntabel merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan

kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.

5. Prinsip transparan merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat

diakses oleh semua pemangku kepentingan.

Penilaian yang Digunakan

Penyelenggaraan ujian dimaksudkan untuk mengetahui dan menilai apakah mahasiswa

telah mengerti, memahami dan menguasai bahan yang disajikan dalam suatu mata kuliah.

Ujian dilaksanakan dalam berbagai macam cara seperti ujian tertulis, ujian lisan, ujian dalam

bentuk pemberian tugas penulisan/mempresentasikan suatu makalah dan kombinasi dari

berbagai cara tersebut.

Jenis penilaian yang digunakan perlu disesuaikan dengan jenis mata kuliah tujuan

kurikuler maupun tujuan mengukur kemampuan mahasiswa baik formatif atau sumatif.

Secara umum ada 2 jenis ujian, yaitu :

1. Ujian Semester (UTS dan UAS)

2. Ujian Tesis

Jenis penilaian secara umum menggunakan 2 jenis yaitu:

1. Penilaian Formatif

a) Untuk meningkatkan kinerja mahasiswa, memberikan umpan balik bagi mahasiswa

dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mahasiswa

b) Dilakukan pada UTS melalui ujian tulis/penugasan terstruktur/penugasan

mandiri/laporan studi kasus di lahan praktek/laporan hasil praktikum. Namun ada

beberapa mata kuliah yang penilaian UTS yang menggunakan Sumatif karena

disesuaikan dengan capaian pembelajaran.

2. Penilaian Sumatif

a) Untuk mengidentifikasi kinerja mahasiswa dan tingkat kompetensi mahasiswa

b) Dilakukan pada UAS melalui ujian tulis/penugasan terstruktur/penugasan

mandiri/laporan studi kasus di lahan praktek/laporan hasil praktikum.

*) Sistem penilaian berdasarkan acuan UB dalam nilai angka mutu, huruf mutu, bobot dan

sebutan.

Nilai Angka Huruf Mutu

Angka Mutu

Golongan Kemampuan

>80-100 A 4 Sangat Baik

>75-80 B+ 3,5 Antara Sangat Baik dan Baik

>69-75 B 3 Baik

>60-69 C+ 2,5 Antara Baik dan Cukup

>55-60 C 2 Cukup

>50-55 D+ 1,5 Antara Cukup da Kurang

>44-50 D 1 Kurang

0-44 E 0 Kurang Sekali

Mahasiswa program profesi, program spesialis, program magister, program magister terapan, program doktor, dan program doktor terapan dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol).

ASSESMENT

a. Tujuan sesuai dengan intruksional desain?b. Metode assesment general

i. Matrikulasi ?ii. Smt 1 ?

iii. Smt 2?iv. Smt 3?v. Smt 4?

c. Level i. Matrikulasi ?

ii. Smt 1 ?iii. Smt 2?iv. Smt 3?v. Smt 4?

d. Aturan maini. Jenis / metode assesment

ii. Konstruksi soaliii. Penentuan passing scoreiv. Fasilitas yang dibutuhkanv. Dosen

vi. Mahasiswa e. Pengelolaan data hasil assesment

i. Dikelola oleh dosen masing”/akademikii. Hasil dipublikasikan/tidak

f. Cara mengintepretasikan hasil assesmenti. Lulus/tidak knp?

ii. Perlu tidak adanyaSP? Brp lama? Aturannya?

Dituangkan dalam tabel :WAKTU MATA

KULIAHTUJUAN INSTRUKSIONAL

METODE ASSSESMENT GENERAL(1) Formatif(2) Sumatif

LEVEL(1) Beginer(2) Interme

diet(3) Advance

ATURAN MAIN(1) Jenis / metode

assesment (2) Konstruksi soal(3) Penentuan passing

score(4) Fasilitas yang

dibutuhkan(5) Dosen(6) Mahasiswa

PENGELOLAAN DATA HASIL ASSESMENT(1) Dikelola oleh dosen

masing”/akademik(2) Hasil

dipublikasikan/tidak

CARA MENGINTEPRETASIKAN hasil assesment(1) Lulus/tidak knp?(2) Perlu tidak adanyaSP? Brp

lama? Aturannya?

SEMESTER 3

Kedaruratan Maternal (2 SKS; T=2)

1. Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu melakukan deteksi dini ibu dengan kelainan, komplikasi dan penyakit yang lazim terjadi dalam kehamilan, persalinan dan nifas.

2. Mampu melaksanakan asuhan pada wanita/ibu dengan

UTS: FormatifUAS: Sumatif

Intermediet Dengan kompetensi yang diharapkan adalah Knows How

(1) Formatif : menggunakan tugas terstruktur/tugas mandiri Sumatif :Written MCQ (Multiple

Choice Question) Short essay

(2) Formatif : merupakan isu terkini tentang kasus kedaruratan maternalSumatif : jumlah soal MCQ/Essay diperhitungkan sesuai dengan kompetensi yang diajarkan perdosen dengan maksimal waktu mengerjakan 2 SKS /

(1) Nilai assesment baik formatif dan sumatif dikoordinir oleh dosen PJMK, nilai akhir merupakan rekapitulasi perhitungan dari nilai kolektif dari dosen-dosen pengampu mata kuliah. Rekapitulasi nilai akhir diserahkan kepada pengelola program studi (akademik) paling lambat 1 minggu setelah ujian selesai.

(2) Nilai akhir diumumkan kepada

(1) Formatif: tidak perlu hasil lulus/tidak lulus karena hanya ingin memperoleh gambaran feedback dari mahasiswa dari hasil pembelajaran. Serta ingin memperoleh gambaran tentang kemampuan mahasiswa yang kuat dan yang lemah.Sumatif : perlu hasil lulus/tidak lulus karena untuk menilai sampai dimana level kompetensi mahasiswa.

(2) Perlu diadakan remidi dan SP bila perlu. **

kelainan, komplikasi dan penyulit dalam kehamilan, persalinan dan nifas dan gangguan sistem reproduksi.

3. Mampu melaksanakan rujukan berdasarkan standart praktek kebidanan dan protap.

100 menit.(3) Disesuaikan dengan

Sistem penilaian berdasarkan acuan UB dalam nilai angka mutu, huruf mutu, bobot dan sebutan. *

(4) Ruang ujian disesuaikan dengan jumlah mahasiswa

mahasiswa.

SEMESTER 4

Penelitian dan Ujian Tesis (6 SKS; P=6)

Mahasiswa mampu memahami berbagai aspek penelitian tugas akhir/ tesis, serta mampu menyusun, rancangan penelitian tesis sesuai dengan bidang biomolekuler kebidanan,

Sumatif Advance (1) Sumatif : Ujian Tesis melaluiUjian Proposal, Seminar Hasil Penelitian, Sidang Tertutup

(2) Penilaian terhadap tesis didasarkan:Oral Communication(Komunikasi Lisan) :▪ Kualitas

penggunaan media

(1) Nilai assesment sumatif dikoordinir oleh ketua penguji, nilai akhir merupakan rekapitulasi perhitungan dari nilai kolektif dari 2 dosen pembimbing dan 2 dosen penguji proposal / tesis. Rekapitulasi nilai akhir diserahkan kepada pengelola

(1) Sumatif : perlu hasil lulus/tidak lulus karena untuk menilai sampai dimana level kompetensi mahasiswa.

(2) Nilai akhir ujian tesis adalah huruf A, B, C, dan D. Untuk nilai C dan D dapat diperbaiki. Batas waktu bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan perbaikan adalah 3 bulan, apabila melebihi dari waktu tersebut, mahasiswa wajib

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar magister kebidanan.

presentasi▪ Kejelasan dan

sistematika presentasi

▪ Kemampuan menyampaikan presentasi (bahasa tubuh)

▪ Kemampuan menjawab pertanyaan

Written Communication(Komunikasi Tertulis) :▪ Kejelasan dan

sistematika penulisan

▪ Kualitas tata-tulis

▪ Ketepatan penggunaan tata bahasa

Research Method(Metoda Penelitian) :▪ Kejelasan

pertanyaan penelitian

▪ Kesesuaian pendekatan dengan pertanyaan penelitian

program studi (akademik) segera setelah ujian selesai.

(2) Nilai akhir diumumkan kepada mahasiswa setelah selesai ujian oleh ketua tim penguji.

segera menghadap/memberitahukan permasalahan yang dihadapi. Apabila melebihi batas waktu tersebut dan belum menemui pengelola, maka mahasiswa yang bersangkutan wajib mengulang ujian tesis kembali

▪ Ketepatan proses pengumpulan data

▪ Ketepatan penggunaan alat analisis data

Analytical Skills(Keterampilan Analitis) :▪ Kejelasan dan

kedalaman isu/problem

▪ Kadar kecukupan kajian literatur

▪ Kualitas analisis dan pembahasan hasil penelitian

▪ Kesesuaian simpulan dan saran-saran

(3) Nilai akhir ujian tesis adalah huruf A, B, C, dan D. *

(4) Ruang Ujian(5) 1 mahasiswa ujian

dengan 1 Penguji Ketua, 1 Penguji Pendamping dan 2 Pembimbing.

Aturan proposal dan tesis.......

**) PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI

A. Ujian Perbaikan

1. Ujian Perbaikan merupakan ujian dalam rangka memperbaiki nilai akhir pada

semester tersebut.

2. Dilaksanakan pada rentang waktu sesudah Ujian Akhir Semester (UAS) yang

terjadwal sampai sebelum KHS keluar.

3. Nilai yang diperbaiki maksimal B.

4. Hasil nilai yang dicapai maksimal B+ atau nilai yang terbaik.

5. Ada tidaknya penyelenggaraan Ujian Perbaikan diserahkan kepada kebijakan PJMK.

B. Semester Pendek

1. Semester Pendek (SP) diadakan pada tiap akhir semester.

2. Pada akhir SP dilakukan Ujian untuk menentukan Score dan selanjutnya

dikonversikan kedalam Nilai Huruf (Grade).

3. Nilai Akhir Ujian SP mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik UB, yaitu

maksimal B+.

4. SP dilaksanakan dengan model pembelajaran diskusi aktif dengan bahan ajar review

bahan ajar matakuliah kompetensi yang ingin diperbaiki.

5. SP menggunakan waktu belajar yang sama dengan Semester regular dengan bahan

ajar yang dipadatkan.

6. Mahasiswa peserta SP harus memenuhi ketentuan:

a. Mahasiswa peserta SP adalah mahasiswa yang pernah mengambil MK tersebut.

b. Mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai peserta SP untuk

MKK tertentu dengan mengisi Kartu Rencana Studi Semester Pendek (KRS‐SP).

c. Membayar SPP SP sesuai dengan ketentuan

7. SP dapat diselenggarakan sekurang – kurangnya 5 (lima) Mahasiswa.

8. Mahasiswa peserta SP dianggap gugur apabila mengikuti SP apabila tidak

mengikuti minimal 80% kegiatan akademik dan SPP SP yang telah

dibayarkan tidak dapat dikembalikan.

9. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti SP selambat‐lambatnya 1 (satu)

minggu sebelum pelaksanaan SP dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai

ketentuan.

10. Jumlah SKS yang diambil pada SP tidak dibatasi dengan syarat tidak

bersamaan waktunya antara MK satu sama lain.

Hubungan program assesment dengan program pembelajaran