Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Latar Belakang --- Riset FITRA sebelum dan saat Pandemi
• Kebijakan perlindungan sosial di Indonesia telah ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi
“…melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia…”, termasuk pasal 27 (2) Hak
atas pekerjaan yang layak, pasal 28H (1&3) Hak atas layanan kesehatan, pasal 31 (1&2) Hak atas
Pendidikan, dan 34 (1-3) Fakir miskin dan anak terlantar dipelaihara oleh negara;
• Berbagai macam Program Perlinsos dan Bansos : JKN, PIP, KIS, Rastra, sekarang ada Kartu Prakerja, KUR,
PKH, dll. Program-program tersebiut diklaim berkontribusi terhadap pengurangan kemiskinan di
Indonesia hinga 9,22 per September 2019 (sebelum Pandemi).
• Riset FITRA sebelum Pandemi terkait Anggaran Perlindungan Sosial di 5 Kementerian dan Riset Bansos
(PKH) di DKI Jakarta Bersama Koalisi Pengawasan Bansos DKI.
3 Pertanyaan Kunci yang coba dijawab – Riset sebelum Pandemi (2019)
1. Bagaimana pembagian kewenangan dan koordinasi antar pemerintah pusat (kementerian) dan daerah
(Kabupaten/Kota) atas penggunaan anggaran negara untuk program perlindungan sosial?
Berdasarkan pasal 9 UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, urusan pemerintahan
diklasifikasikan menjadi tiga (3), yakni: 1) Urusan
Pemerintahan Absolut; 2) Urusan Pemerintahan
Konkuren; dan 3) Urusan Pemerintahan Umum.
Urusan konkuren dibagi menjadi dua, yakni urusanwajib dan urusan pilihan. Urusan wajib juga dibagimenjadi dua, yakni urusan wajib yang terkaitpelayanan dasar dan urusan wajib non pelayanandasar.
Program perlindungan sosial menyebar di semua urusan konkuren tersebut, baik urusan wajib terkait pelayanan
dasar dan non-pelayanan dasar maupun urusan pilihan. Dalam menyelenggarakan urusan wajib dan urusan pilihan
di atas, Pemerintah dan Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran melalui APBN dan APBD yang ditetapkan
setiap tahunnya.
Temuan Terkait Pembagian Kewenangan
Penyelenggaraan urusan konkuren antara
pemerintah dan pemerintah dalam konteks
pelaksanaan program perlindungan sosial secara
operasional belum sinergis dan terintegrasi.
Lemahnya sinergi dan integrasi pelaksanaan program
perlindungan sosial terjadi pada tiga hal, yakni:
(1) Sinergi basis data;
(2) Integrasi sistem layanan, rujukan, dan jejaring
kerja komprehensif untuk respon yang cepat;
(3) Integrasi sistem pengaduan, monitoring dan
evaluasi (monev).
Ketiga aspek tersebut berkontribusi terhadap proses
maupun substansi perencanaan dan anggaran
pembangunan yang inklusif dan potensi korupsi.
Anggaran Fungsi Perlindungan Sosial meningkat cukup signifikan
dalam 3 tahun terakhir …
137,7 148,9 173,8 190,1 250,7 260,0
11,9%11,8%
11,9%
12,7% 12,7%
13,3%
10,5%
11,0%
11,5%
12,0%
12,5%
13,0%
13,5%
0
50
100
150
200
250
300
2016 2017 2018 2019 2020* 2021
LKPP Outlook RAPBN
Triliu
n R
up
iah
Belanja Fungsi Perlindungan Sosial,
APBN 2016-2021
Sumber: Ditjen. Anggaran Kemenkeu 2021, diolah oleh FITRA
Anggaran Perlinsos Tersebar di Berbagai K/L
401.867
402
350.172
265.919
84.232
298.022
115.743
205.947
145.471 82.868
317.475
141.295
206.563
153.773
98.697
Penyandang
Disabilitas
Lansia Anak Korban Napza Tuna Sosial &
Korban
Perdagangan Orang
2016 2017 2018
Belanja Rehabilitasi Sosial berdasar Penerima Manfaat
Kemensos, TA. 2016 - 2018
20,7
10,56
7,296,82
0,89
800.000
1.000.000
1.400.000 1.400.000
2.000.000
0
5
10
15
20
25
-
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
SD SMP SMK SMA SLB
Anggaran (Triliun) Unit Cost (per siswa per tahun)
Anggaran BOS Nasional 2018
Kementerian Ketenagakerjaan
97.240
17.517
62.875
35.976
17.517
97.803
21.001
Pembinaan
Penempatan dan
Perlindungan TKI Luar
Negeri
Peningkatan
Penerapan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja
Peningkatan
Perlindungan Pekerja
Perempuan dan
Penghapusan Pekerja
Anak
Peningkatan
Penerapan Norma
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Peningkatan
Penerapan Norma
Kerja dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja
Peningkatan Kualitas
dan Pengelolaan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Pengelolaan
Persyaratan Kerja,
Kesejahteraan dan
Analisis Diskriminasi
Kegiatan Pendukung Program Perlindungan Sosial
Kementerian Ketenagakerjaan 2016 - 2018 Dalam Juta Rupiah
16
1. Belanja Penanganan Covid-19 Rp65,80T
2. Insentif Tenaga Medis Rp5,90T
3. Santunan Kematian Rp0,30T
4. Bantuan Iuran JKN Rp3,00T
5. Gugus Tugas Covid-19 Rp3,50T
6. Insentif perpajakan di Bidang Kesehatan Rp9,05T
PROGRAM KESEHATAN
Total Anggaran Rp87,55 T
PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL
Total Anggaran Rp607,65 T
Perlindungan Sosial Sektoral K/L & PemdaRp203,90T Rp106,11 T
Insentif Usaha Rp120,61TUMKM Rp123,46 T Pembiayaan Korporasi Rp53,57 T
1. PKH Rp37,40T2. Sembako Rp43,60T3. Bansos Jabodetabek Rp6,80T4. Bansos Non-Jabodetabek Rp32,40T5. Pra Kerja Rp20,00T6. Diskon Listrik Rp6,90T7. Logistik / Pangan / Sembako Rp25,00T8. BLT Dana Desa Rp31,80T
1. Program Padat Karya K/L Rp18,44T2. Insentif Perumahan Rp1,30T3. Pariwisata Rp3,80T4. DID Pemulihan Ekonomi Rp5,00T5. Cadangan DAK Fisik Rp8,706. Fasilitas Pinjaman Daerah Rp10,00T7. Cadangan Perluasan Rp58,87T
1. Subsidi bunga Rp35,28T2. Penempatan Dana untuk Restru
Rp78,78T;3. Belanja IJP Rp5,00T4. Penjaminan untuk Modal Kerja (Stop
Loss) Rp1,00T;5. PPh Final UMKM DTP Rp2,40T6. Pembiayaan Investasi kepada Koperasi
melalui LPDB KUMKM Rp1,00T
1. Penempatan Dana untuk Restru Padat Karya Rp3,42T
2. PMN Rp20,50T (HK Rp7,5T, BPUI Rp6T, PNM Rp1,5T, ITDC Rp0,5T, PPA Rp5T)
3. Talangan (Investasi) untuk Modal Kerja Rp29,65T (Garuda Rp8,5T, KAI Rp3,5T, PTPN Rp4T, KS Rp3T, Perumnas Rp0,65T, PPA Rp10T)
1. PPh 21 DTP Rp39,66T2. Pembebasan PPh 22 Impor Rp14,75T3. Pengurangan Angsuran PPh 25
Rp14,40T4. Pengembalian Pendahuluan PPN
Rp5,80T5. Penurunan Tarif PPh Badan Rp20,00T6. Stimulus Lainnya Rp26,00T
18
Berdasar Keputusan
Bersama Mendagri
dan Menkeu No.
119/2813/SJ/2020
dan Menkeu No.
177/KMK.07/2020
Analisis Kepatuhan terhadap Realokasi dan Refocusing APBD 2020 untuk Penanganan Covid-19…
Sumber Data : Bappenas & Seknas FITRA – EPD 2020
ALOKASI ANGGARAN DAN REALISASI PENANGGULANGAN/PENANGANAN DAMPAK COVID-19APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2020
30,29
34,68
11,63 12,59 11,65
2,85
41,56%
33,58%
24,47%
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
40,00
BIDANGKESEHATAN
PENYEDIAANJPS
BIDANGEKONOMI
ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
PROVINSI & KAB/KOTA
triliun rupiah
8,62
19,24
3,98 4,10 6,18
1,27
47,59%
32,14% 31,90%
0,004,008,0012,0016,0020,0024,00
BIDANGKESEHATAN
PENYEDIAAN JPS BIDANG EKONOMI
ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
21,67
15,44
7,65 8,49 5,46
1,58
39,17%35,38%
20,61%
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
BIDANGKESEHATAN
PENYEDIAAN JPS BIDANG EKONOMI
ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
triliun rupiah
triliun rupiah
TOTAL1. Anggaran: 76,602. Realisasi: 27,09 (35,36%)
TOTAL1. Anggaran: 31,842. Reliasasi : 11,55 (36,27%)
TOTAL1. Anggaran: 44,462. Reliasasi : 15,53 (34,93%)
PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
Sumber Data : Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemendagri – September 2020
Potensi Korupsi Anggaran Penanganan Covid-19 -- JPS
Potensi Korupsi Secara Umum (Kesehatan):
1.Pengabaian prosedur PBJ untuk penanganan wabah misalnya
prosedur bidding, standar harga, ataupun prosedur pengadaan
lainnya. Misal: Ekspor APD,
2.Pemotongan pemberian gaji (insentif) dan tunjangan kepada
petugas kesehatan yang tidak sesuai dengan ketentuan;
7 Potensi Korupsi Bantuan Sosial karena Tidak Transparan:
1. Pendataan dilakukan serampangan, sehingga penerima bantuan
salah sasaran → DTKS Tidak Update & Belum Diverifikasi;
2. Penggelapan dana bantuan;
3. Pemotongan/Pungutan liar yang dilakukan oleh oknum;
4. Jumlah bantuan tidak sesuai yang diterimakan;
5. Politisasi bantuan (APBN/APBD/APBDesa) -> kampanye
Pilkada/Pilkades
6. Conflict of Interest pelaksana bantuan.
7. Kick Back (Fee) Pengadaan Bansos
• Perubahan anggaran (refocusing,
realokasi, tambahan anggaran, utang,
perubahan asumsi dan penurunan
pendapatan) belum disertai nota
keuangan layaknya APBN Perubahan.
• Tambahan anggaran Covid-19
dialokasikan ke Bagian Anggaran
Bendahara Umum Negara (BA BUN),
belum ada penjelasan siapa pengguna
anggaran.
• Di luar tambahan anggaran COVID-19
tersebar di K/L (hasil refocusing), Pemda
(Rp 106,1 Triliun) dan Dana Desa (BLT Rp
31,8 Triliun)
Transparansi Akuntabilitas
Dashboard
Data Anggaran Perlinsos
Terintegrasi
• Sumber anggaran
• Jumlah anggaran
• Jenis belanja
• Sasaran tiap belanja
• Friendly access
• Update realisasi realtime;
harian, mingguan,
bulanan
• Hasil dan keluaran
• Laporan pada DPR/DPRD
• Pengawasan Intensif
(inspektorat, BPKP, BPK)
• Audit atau monitoring
oleh masyarakat
Transformasi Sistem dan Tata Kelola Anggaran Perlinsos → Jaminan Pendapatan
Dasar Semesta (UBI)
Rekomendasi
TRANSFORMASI SISTEM PERLINSOS
- Evaluasi Sistem dan Manajemen
Perlinsos
- Penyempurnaan Sistem Perlinsos
menuju JAMESTA
- Pelibatan NGOs & Media
FITRA TV
TERIMA KASIH
Seknas FITRA
@seknasfitra
@seknasfitra
www.seknasfitra.org