110
EVALUASI KEBIJAKAN PARKIR KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Strata Satu (S1) pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama Inovasi Pemerintahan Oleh : Rizki Nandi Pinta Putra Aswan NIM. 105120613111001 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

EVALUASI KEBIJAKAN PARKIR

KOTA MALANG TAHUN 2014-2015

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Strata Satu (S1)

pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

dengan Minat Utama Inovasi Pemerintahan

Oleh :

Rizki Nandi Pinta Putra Aswan

NIM. 105120613111001

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

ii

EVALUASI KEBIJAKAN PARKIR

KOTA MALANG TAHUN 2014-2015

S K R I P S I

Disusun oleh :

Rizki Nandi Pinta Putra Aswan

NIM.105120613111001

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing :

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. M. Lukman Hakim, S.IP., M.Si

NIP. 2016077910241001

Rachmad Gustomy, S.IP., M.IP

NIP. 198108252015041001

Tanggal : 9 Agustus 2017 Tanggal : 9 Agustus 2017

ii

Page 3: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

iii

EVALUASI KEBIJAKAN PARKIR

KOTA MALANG TAHUN 2014-2015

S K R I P S I

Disusun oleh:

Rizki Nandi Pinta Putra Aswan

NIM. 105120613111001

Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian Sarjana Ilmu Politik

pada tanggal 9 Agustus 2017

Tim Penguji:

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. M. Lukman Hakim, S.IP., M.Si

NIP. 2016077910241001

Rachmad Gustomy, S.IP., M.IP

NIP. 198108252015041001

Ketua Majelis Penguji

Sekretaris Majelis Penguji

Ratnaningsih Damayanti, S.IP., M.Ec.Dev

NIP. 20140586092112001

Laode Machdani Afala S.IP., M.A

NIK. 2016078703181001

Malang, 9 Agustus 2017

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak

NIP. 196908141994021001

iii

Page 4: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

iv

IDENTITAS TIM PENGUJI

1. Nama : Ratnaningsih Damayanti, S.IP., M.Ec.Dev

NIP : 20140586092112001

Tugas : Ketua Majelis Penguji

2. Nama : Laode Machdani Afala, S.IP., MA

NIP : 2016078703181001

Tugas : Seksretaris Majelis Penguji

3. Nama : Dr. M. Lukman Hakim, S.IP., M.SI

NIP : 2016077910241001

Tugas : Anggota Majelis Penguji I

4. Nama : Rachmad Gustomy, S.IP., M.IP

NIP : 198108252015041001

Tugas : Anggota Majelis Penguji II

Page 5: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

v

P E R N YA T A A N

Nama : Rizki Nandi Pinta Putra Aswan

NIM : 105120613111001

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul EVALUASI

KEBIJAKAN PARKIR KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 adalah betul-

betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi tersebut diberi

tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang

saya peroleh dari skripsi tersebut.

Malang, 15 Agustus 2017

Yang membuat pernyataan

Rizki Nandi Pinta Putra Aswan

NIM. 105120613111001

Page 6: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap : Rizki Nandi Pinta Putra Aswan

2. Tempat Lahir : Padang

3. Tanggal Lahir : 24 Januari 1992

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Status : Belum Menikah

6. Agama : Islam

7. Kewarganegaraan : Indonesia

8. Alamat Asal : Koto Kociak, kec.Guguak, Kab.50 Kota, Padang,

Sumatera Barat

Alamat Domisili :Jl.Bunga Asparaga no.4, Kec.Lowokwaru,

Malang, Jawa Timur

9. No. Telepon : 085263649464

10. E-mail : [email protected]

11. A. Riwayat Pendidikan

1. 1999-2004 : SD Negeri 05 VII Koto Talago, Kecamatan

Guguak

2. 2004-2007 : SMP Negeri 2 Kecamatan Guguak

3. 2007-2010 : SMA Negeri 1 Kecamatan Guguak

4. 2010-sekarang :Program Studi Ilmu Pemerintahan, di Universitas

Brawijaya, Malang

B. Pengalaman Organisasi

1. Anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas

Brawijaya 2010-2012

2. Anggota Societo Cinema Club Fisip Universitas Brawijaya 2011-2012

3. Panitia Launching Film New Crew Societo Cinema Club

4. Panitia Leaders Of Government (LOG) Mahasiswa Ilmu

Pemerintahan

C. Pengalaman Kerja

1. Tim pengawas di PT.DATA LSI LEMBAGA SURVEI INDONESIA,

Hitung Cepat Pemilu Presiden 2014

2. Staf Magang di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

:Lima Puluh Kota tahun 2013

3. Karyawan di Toko “Batyno Shoes” Matos tahun 2012-2013

Page 7: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

vii

D. Pengalaman Seminar dan Pelatihan

1. Seminar Nasional Politic Of Multicultarilsm and National Identity

“Reflecting Indonesia Canada Multiculturalism”

2. Seminar Nasional “Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan”. Dalam kegiatan

sosialisasi Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan

Bhineka Tunggal Ika.

3. Seminar Nasional “Menakar Kualitas Demokrasi Melalui Kinerja

Wakil-Wakil Rakyat Berlatar Belakang Selebriti”.

4. Seminar Terbatas “Inovasi Pemerintahan di 4 Provinsi 15

Kabupaten/Kota” yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Inovasi

Pemerintahan dan Kerjasama Antar Daerah.

5. “Leaders Of Government” Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Page 8: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

viii

A B S T R A K

Rizki Nandi Pinta Putra Aswan, 2017. : Evaluasi Kebijakan Parkir Kota

Malang Tahun 2014-2015. Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya.

Dosen Pembimbing: Dr. M. Lukman Hakim, S.IP., M.Si. dan Rachmad

Gustomy, S.IP., MIP

Permasalahan parkir di Kota Malang tiap tahun makin meningkat sejalan dengan

pertumbuhan ekonomi di Kota Malang sebagai daerah dengan institusi pendidikan

yang popular di sekitaran Jawa Timur. Perkembangan Kota Malang dari tahun ke

tahun semakin memperlihatkan perubahan terhadap pola hidup masyarakat yang

menyebabkan tingkat kepemilikan kendaraan semakin meningkat dapat

mempengaruhi terhadap pemilik kendaraan bermotor yang menginginkan

kemudahan lahan atau ruang parkir. Tata letak kota yang baik seharusnya

juga didukung dengan fasilitas parkir yang tepat dan memadai, serta Sumber

daya manusia (SDM) yang tepat guna dalam mengelola fasilitas parkir tersebut.

Kota Malang dengan mobilitas masyarakat yang tinggi, menjadi unggulan

pemerintah daerah untuk kemandirian fiskal. Pemerintah Kota Malang melihat

sektor retribusi parkir bisa menjadi potensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Kebijakan pemerintah Kota Malang dan Dinas Perhubungan

dalam menaikkan harga tarif retribusi sesuai dengan Peraturan Daerah nomor 3

Tahun 2015, mendapat banyak penolakan dari masyarakat. Mahalnya harga tarif

parkir tidak sesuai dengan fasilitas dan pelayanan yang mereka dapatkan. Tidak

adanya lahan parkir tetap, penggunaan ruas jalan sebagai lahan parkir yang

menyebabkan kemacetan, petugas parkir yang tidak memberikan karcis resmi dan

masih banyaknya petugas-petugas parkir liar merupakan permasalahan yang

sehari-hari kerap terjadi di Kota Malang. hal ini juga disebabkan oleh, masih

lemahnya regulasi yang mengatur tentang masalah parkir di Kota Malang.

Penelitian menggunakan metode kualitatif-deskriptif, dan pendekatan studi kasus

dengan metode teknik pengumpulan data seperti dokumentasi, wawancara dan

observasi partisipan bertujuan untuk mengetahui hasil “Evaluasi Kebijakan Parkir

Kota Malang Tahun 2014-2015”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada

beberapa hal yang harus menjadi pekerjaan rumah perintah Kota Malang dan

Dinas Perhubungan dalam menyelesaikan permasalahan parkir di Kota Malang.

Ketersediaan lahan parkir yang cukup dan seimbang dengan volume kendaraan,

Pemetaan wilayah titik parkir resmi di Kota Malang efektifnya pendapatan

retribusi dan revisi terhadap peraturan daerah nomor 4 tahun 2009 tentang

pengelolan parkir, yang harus mengatur secara detail perihal pengelolaan parkir,

petugas parkir dan kejelasan hukum.

Kata Kunci: Kebijakan Parkir, Pendapatan Asli Daerah, Pemerintah Kota

Malang, Dinas perhubungan dan masyarakat.

Page 9: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

ix

A B S T R A C T

Rizki Nandi Pinta Putra Aswan, 2017. : The Evaluation of Parking Policy of

Malang City in 2014-2015. Thesis of Government Science, Faculty of Social

and Political Science Brawijaya University.

Counselor: Dr. M. Lukman Hakim, S.IP., M.Si. and Rachmad Gustomy, S.IP.,

MIP

Parking problems in Malang are increasing every year in line with economic

growth as a popular area with educational institution in Jawa Timur. The

development of Malang from year to year shows the significant changes of the

lifestyle of society. The needs for vehicles are increasing which caused the need

for spacious and comfortable parking area. A good city layout should be also

supported with proper parking facilities and managed by the good human

resources. With high community mobility, Malang became the local government’s

flagship for fiscal independence. The government of Malang sees parking

retribution sector could be potential to increase district own source revenue

(PAD). Local government policy and regional transportation department of

Malang in increasing the tarif of retribution in accordance with regional

regulation number 3 of 2015 got a lot of resistance from the people. The high

price of parking rates does not match the facilities and services people get. The

lack of parking space and the use of the roads cause congestion. The parking

attendants do not provide the official ticket and there are still many illegal

parking attendants are the basic problem that often occurs in Malang. This is also

due to the weak regulation that regulates the parking issues in Malang. The

method which used is descriptive method with the qualitative approach which

data were obtained through observation, interviews, documentation, and

reference material which was support. The aims of this research are to get data

about “The Evaluation of Parking Policy of Malang City in 2014 - 2015”. The

result shows that there are several important points that local government and

regional transportation department need to be solved. Parking facilities should be

size and managed spaces are frequently occupied, review and evaluate the city’s

parking point areas, evaluate regulatory ordinances, standards, and laws based

on regional regulation number 4 of 2009 which should regulate in detail the

management of parking, parking attendants and legal clarity.

Keywords: Parking Policy, District Own Source Revenue (PAD), Malang City

Government, Regional Transportation Department

Page 10: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

x

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Shalom, Om Swastiastu.

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan semesta alam. Yang telah memberi

kemudahan, kelancaran, pertolongan dan cinta-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Evaluasi Kebijakan Parkir Kota Malang

Tahun 2014-2015”.

Skripsi ini merupakan salah satu tahapan yang harus ditempuh untuk

menyelesaikan Strata Satu (S-1) Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya Malang. Penyusunan skripsi ini

banyak mendapat masukan dan bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak,

untuk itu perkenankan saya dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada, yaitu:

1. Kedua orang tua ku tercinta, Papa Aswan dan Mama Yen Elni Anas. All that i

am or hope to be, i owe them. Thanks God for blessing me with this family.

Terima kasih untuk doa dan kasih sayang yang tak pernah habis terkuras,

kesabaran dan perhatian yang selalu tercurah tak terbatas, untuk semua

pengorbanan yang belum bisa terbalas. Mohon maaf atas segala dosa, khilaf

dan kekecewaan yang selama ini putramu perbuat. Untuk papa, aku tau selama

ini kita tak banyak bicara, kita yang selama ini tak pernah bisa saling

mengekspresikan dan mengungkapkan emosional kita masing-masing, satu

sama lain. Kadang, ingin sekali rasanya aku memeluk dirimu, hanya untuk

sekedar melepaskan keluh kesah. Tak terhitung sudah berapa kali ini terjadi.

Jatuh, dan membuatku merasa kecil di dunia ini. Kecewa, membuatku berhenti

untuk percaya orang lain. Dikhianati, dan membuatku pesimis terhadap cinta.

Seperti burung kecil yang baru terbang, dunia menyuruhku untuk belajar

semua hal dalam waktu singkat. Aku dipaksa untuk menentukan segala-

galanya seorang diri. Tiba-tiba saja, hidup dewasa tidak semenyenangkan di

pikiranku selama ini. Tapi kau selalu siap berdiri di belakangku. Kau tetap

menyemangati dan berkata semuanya akan baik-baik saja. Tak putus-putusnya

yakinkan aku bisa mencapai apa pun yang kuinginkan, di saat yang lainnya

Page 11: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

xi

benar-benar meragukanku. Kau membuatku merasa berharga. Jujur saja, aku

lelah berjuang terus. Tapi demi dirimu, aku belum akan menyerah. Mungkin

aku harus berusaha lebih keras. Mungkin aku harus mencoba sekali lagi -

entahlah. Aku tidak akan mengeluh. Kau membuatku sadar. ternyata sejak

awal, aku tak pernah dibiarkan sendiri.

2. Kedua Kakakku tersayang, Anggintia Saputri Aswan & Indrianingsih Aswan.

Terima kasih doa dan dukunganya. Kita memang tak selalu sepakat dalam

semua hal, tapi kalian selalu berdiri di belakangku, atas segala yang terjadi baik

ataupun buruk. No family is perfect. we argue, we fight, we even stop talking

to each other at times. But in the end, family is family. The love will always be

there.

3. Kepada Dosen yang telah membimbing. Terimakasih Bapak Dr. Lukman

Hakim S.IP., M.Si, dan Rachmad Gustomy, S.IP., M.IP, the coolest counselor

on earth. Yang sabar serta banyak sekali membantu selama penyelesaian

skripsi ini. Yang selalu memberikan dukungan dan dorongan untuk saya dan

para mahasiswa veteran 2010 lainnya. Semoga Tuhan selalu memberikan

rahmad dan lindungannya kepada Bapak dan keluarga.

4. Kepada Muhammad Iqbal, Brother mine. atas segala doa, support dan

bantuannya selama ini. Terima kasih atas waktu-waktu lewati baik susah

ataupun senang selama 10 tahun terakhir persahabatan. People come into and

out of our lives for different periods of time, in an ever changing way, and

that’s natural and beautiful and fine. usually comes with at least one exclusion:

your best friend. Like.. yeah, sure, everyone will come and go, but this man is

here for life. and you believe that, with every hopeful ounce of your being, you

know that you two will always be as close in a way that can’t be broken or

understood, and probably shouldn’t even be witnessed by outsiders because

you guys are weird and kind of disgusting because that’s what true friend love

is about. You believe you will always be that way together. Until one day,

you’re not.

5. Kepada Om Dedi Gusra dan keluarga. Terima kasih atas segala jasa-jasa dan

bantuannya, hingga saya bisa menjadi sarjana seperti sekarang. Yang mana

Page 12: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

xii

segala kebaikan itu belum bisa saya balas. Semoga Allah lebih dahulu

membalas.

6. Dosen-dosen penguji, terimakasih kepada Ibu Ratnaningsih Damayanti, S.IP.,

M.Ec.Dev dan Bapak Laode achdani Afala, S.IP., MA atas segala masukannya

selama sidang.

7. Seluruh dosen di Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Brawijaya yang sudah mengajakan banyak ilmu selama menempuh

pendidikan di kampus ini. Mohon maaf atas segala kesalahan-kesalahan yang

sengaja maupun tidak sengaja kepada Ibu Bapak dosen sekalian.

8. Seluruh teman-teman jurusan ilmu pemerintahan 2010 Universitas Brawijaya,

terima kasih untuk tahun-tahun yang menyenangkan selama 7 tahun terakhir.

Semoga kesuksesan dan kebahagiaan selalu menyertai kita semua.

9. Seluruh teman-teman kos Sumber sari no.259D, teman-teman kontrakan

Kenangan laundry Griya Santa no.1 dan juga pada seluruh teman-teman kost

Amalyiah Lorde team, atas segala dukungan semangat dan bantuannya.

Akhir kata, atas segala bantuan semua pihak yang terlibat semoga

mendapat balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Harapan

peneliti semoga karya kecil ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan

semoga bermanfaat bagi semua pihak. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk

perbaikan sangat diharapkan dalam usaha menambah bobot skripsi, terutama

kepada peneliti selanjutnya yang nantinya akan mengembangkan penelitian ini.

Wassalam.

Malang, 15 Agustus 2017

Rizki Nandi Pinta Putra Aswan

ix

Page 13: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

ABSTRACT ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

DAFTAR ISTILAH .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 7

1.3 Tujuan .......................................................................................... 7

1.4 Manfaat ........................................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 8

2.2 Evaluasi Kebijakan Menurut William N. Dunn .......................... 14

2.3 Pendekatan Evaluasi Kebijakan William N. Dunn...................... 15

2.4 Indikator/ Kriteria Evaluasi Formal Sebagai Standar Analisis.... 17

2.5 Kerangka Pikir ............................................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 25

3.2 Jenis Data..................................................................................... 27

Page 14: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

xiv

3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 28

3.4 Teknik Analisis Data ................................................................... 30

3.5 Sistematika Penulisan .................................................................. 32

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN INFORMAN

4.1 Deskrip Lembaga dan Informan .................................................. 33

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Evaluasi Kebijakan Parkir Kota Malang Tahun 2014-2015 ....... 47

5.1.1 Efektivitas ................................................................................. 47

5.1.2 Efisiensi ..................................................................................... 53

5.1.3 Kecukupan .................................................................................. 59

5.1.4 Perataan ...................................................................................... 63

5.1.5 Responsifitas .............................................................................. 67

5.1.6 Ketepatan .................................................................................. 71

5.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan kebijakan Parkir

di Kota Malang ........................................................................... 76

5.2.1 Faktor Pendukung ..................................................................... 76

5.2.2 Faktor penghambat .................................................................... 78

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ................................................................................. 82

6.2 Rekomendasi .............................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 89

Page 15: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 12

Tabel 2.2 Pendekatan-pendekatan dalam Evaluasi Kebijakan William N. Dunn 15

Tabel 2.3 Kriteria Evaluasi Menurut William N. Dunn ..................................... 17

Tabel 3.1 Daftar Nama Informan........................................................................ 30

Tabel 5.1 Pendapatan Retribusi Parkir Roda Dua .............................................. 58

Tabel 5.2 Pemetaan Pendapatan Parkir Berdasarkan Jumlah Setoran ................ 59

Page 16: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 24

Gambar 3.1 Teknik Analisis Data Kualitatif ..................................................... 31

Gambar 4.1 Struktur organisasi ......................................................................... 39

Gambar 5.1 Kondisi Parkir Pinggir Jalan .......................................................... 50

Gambar 5.2 Perbandingan Target dan Penerimaan Retribusi Parkir Tahun 2013

sampai dengan 2015 ...................................................................... 61

Gambar 5.3 Persepsi masyarakat terkait kebijakan tarif parker ........................ 69

Page 17: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi

Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara

Lampiran 3 Dokumentasi Surat Tugas

Lampiran 4 Dokumentasi Surat Penelitian

Lampiran 5 Dokumentasi Lembar Monitoring Bimbingan

Page 18: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

xviii

DAFTAR ISTILAH

Adequency : Kecukupan (adequency) berhubungan dengan efektivitas

dengan mengukur seberapa jauh alternative yang ada dapat

memuaskan kebutuhan dan menyelesaikan masalah

Appraisal

: Perkiraan atau taksiran harga berdasarkan kualitas dan

kuauntitas atas suatu benda (objek hukum) yang bersifat

kompleks atau yang tidak memiliki standar harga yang jelas

dan baku

Dishub : Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Daerah di bidang Perhubungan yang dipimpin oleh Kepala

Dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Dispenda : Dinas Pendapatan Daerah atau yang dikenal dengan sebutan

Dipenda atau Dispenda adalah organisasi yang berada di

bawah peemerintah daerah yang memiliki tanggung jawab

dalam pemungutan pendapatan daerah melalui

pengkoordinasian dan pemungutan pajak, retribusi, bagi

hasil pajak, dana perimbangan, dan lain sebagainya.

DPRD : Dewan perwakilan rakyat daerah (disingkat DPRD) adalah

bentuk lembaga perwakilan rakyatdaerah

(provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia yang berkedudukan

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah bersama

dengan pemerintah daerah. DPRD diatur dengan undang-

undang, terakhir melalui Undang-Undang Nomor 27 Tahun

2009.

Efektivitas : Dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Efisiensi : Usaha yang diperlukan untuk mencapai efektivitas, atau

seberapa besar usaha yang diperlukan untuk mencapai

tujuan.

Equality : Kesamarataan, kesamaan.

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat adalah sebuah organisasi

yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang

yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada

masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh

keuntungan dari kegiatannya.

MCW : Malang Corruption Watch atau MCW merupakan lembaga

yang bergerak di bidang monitoring Korupsi Kolusi

Nepotisme di Malang Raya

PAD : Pendapatan asli daerah (PAD) adalah pendapatan yang

bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah.

Page 19: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

xix

Sumber PAD terdiri dari: pajak daerah, restribusi daerah,

laba dari badan usaha milik daerah (BUMD), dan

pendapatan asli daerah lainnya yang sah.

Pemda : Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota,

dan Perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah. Negara Kesatuan

Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi.

Pemkot : Merupakan akronim atau singkatan dari Pemerintah Kota.

Pemerintah Kota (Pemkot) dipimpin oleh seorang walikota.

Perda : Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan

yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (gubernur atau

bupati/wali kota). Peraturan Daerah terdiri atas: Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota .

Rating : Adalah suatu penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh

pihak tertentu terhadap suatu hal. Rating diukur dengan

berbagai skala dan indikator tertentu.

Responsifitas : Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk

mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan

prioritas pelayanan, dan mengembangkan program-program

pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi

masyarakat.

Retribusi : Adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau

diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan

pribadi atau badan.

Role Model : Secara sederhada berarti teladan. sesorang yang

memberikan teladan dan berperilaku yang bisa di ikuti oleh

orang lain.

SDM : Sumber Daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat

penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah

organisasi, baik institusi maupun perusahaan. Pada

hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di

sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan

perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Tipiring : Tindak Pidana Ringan adalah perkara yang diancam dengan

pidana penjara atau kurungan paling lama 3 bulan dan/atau

denda sebanyak-banyaknya Rp. 7.500 (dengan penyesuaian)

dan penghinaan ringan, kecuali pelanggaran lalu lintas.

xvi

Page 20: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan Kota Malang dari tahun ke tahun semakin memperlihatkan

perubahan terhadap pola hidup masyarakat yang menyebabkan tingkat

kepemilikan kendaraan semakin meningkat dapat mempengaruhi terhadap pemilik

kendaraan bermotor yang menginginkan kemudahan lahan atau ruang parkir. Tata

letak kota yang baik seharusnya juga didukung dengan fasilitas parkir yang

tepat dan memadai, serta Sumber daya manusia (SDM) yang tepat guna dalam

mengelola fasilitas parkir tersebut.

Peraturan Daerah (Perda) Kota Malang No.1 tahun 2011 Tentang Retribusi

Jasa Umum yang mengatur tentang tarif retribusi pelayanan parkir di tepi jalan

umum adalah salah satu bentuk tugas, tanggungjawab dan kepentingan pemerintah

yang lebih kongkrit dalam bentuk peraturan daerah. Secara umum biasanya

kebijakan masih bersifat universal atau umum, kebijakan semacam itu masih

memerlukan regulasi yang lebih kongkrit dan operasional untuk

menterjemahkan hal apapun yang menyangkut program dan tujuan dari

kebijakan tersebut sehingga dapat dilaksanakan secara nyata sesuai dengan tujuan

dari kebijakan yang dimaksud. Regulasi kebijakan pemerintah daerah Kota

Malang dalam bentuk Peraturan Daerah (PERDA) digulirkan pada prinsipnya

ingin memaksimalkan perannya sebagai pemberi pelayanan optimal kepada

masyarkat, memberi kepastian hukum tentang pengelolalan Parkir di Kota Malang,

Page 21: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

2

menekan kebocoran hasil retribusi parkir, meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Sama halnya dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Malang

No.1 tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum yang mengatur tentang tarif

retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum.

Akan tetapi pada perda tentang retribusi parkir yang dikeluarkan oleh

pemerintah kota malang, tidak mengatur secara spesifik tentang program dan tujuan

kebijakan, tidak adanya regulasi mengenai wilayah parkir, aturan yang mengatur

tentang juru parkir menimbulkan banyak permasalahan di lapangan.

Permasalahan parkir di Kota Malang tiap tahun makin meningkat sejalan

dengan pertumbuhan ekonomi di Kota Malang sebagai daerah dengan institusi

pendidikan yang popular di sekitaran Jawa Timur.

Perkembangan Kota Malang dari tahun ke tahun semakin memperlihatkan

perubahan terhadap pola hidup masyarakat yang menyebabkan tingkat

kepemilikan kendaraan semakin meningkat dapat mempengaruhi terhadap pemilik

kendaraan bermotor yang menginginkan kemudahan lahan atau ruang parkir. Tata

letak kota yang baik seharusnya juga didukung dengan fasilitas parkir yang

tepat dan memadai, serta Sumber daya manusia (SDM) yang tepat guna dalam

mengelola fasilitas parkir tersebut. Tetapi pelayanan jasa parkir di Kota Malang

yang dirasa masih kurang optimal baik pelayanan, fasilitas maupun dari segi

pendapatannya perlu dibuatkan suatu strategi yang baru guna menanggulangi

permasalahan . Hal ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap

masyarakat sebagai pemakai jasa parkir, serta meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) secara maksimal.

Page 22: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

3

Pembayaran yang tinggi juga belum diimbangi dengan pelayanan yang

memuaskan, tanggung jawab mengenai kerusakan dan kehilangan masih saja

menjadi beban bagi para pemilik kendaraan sehingga fungsi dan tanggung jawab

dari pemerintah yang mengurusi masalah parkir dipertanyakan. Terdapat oknum

juru parkir tidak resmi yang menggunakan tepi jalan dibeberapa tempat-tempat

keramaian tanpa pernah memperhatikan aturan yang telah dibuat oleh pemerintah

untuk daerah-daerah yang memang menjadi tempat umum. Jika kita menilai secara

mendalam, tidak mungkin hal tersebut dapat terjadi, jika tidak ada orang dari pihak

berwenang yang memberikan kebebasan bagi para juru parkir tersebut. Sistem bagi

hasil atau ada uang setoran kepada pihak-pihak tertentu yang seharusnya hal

tersebut masuk ke kas daerah.

Beberapa permasalahan lainya adalah kenaikan tarif retribusi, banyaknya

parkir liar yang tidak menggunakan karcis untuk retribusi ke daerah, dan

pelanggaran tarif retribusi parkir yang melebihi tarif standar yang ditetapkan

pemerintah daerah (pemda). Banyaknya parkir liar yang terdapat di daerah Kota

malang, wilayah yang seharusnya tidak terdaftar di Pemerintah Daerah sebagai

wilayah yang legal sebagai tempat parkir, akan tetapi dijadikan oleh oknum-oknum

tertentu dalam meraup keuntungan pribadi makin memperburuk permasalahan

perparkiran di kota Malang. Maka tidak heran jika pada akhirnya pendapatan

daerah dari retribusi parkir tidak mencapai target, karena masih banyaknya

kebocoran dari pemugutuan retribusi parkir yang kurang maksimal.

Masalah pelanggaran tarif distribusi melebihi tarif standar yang ditetapkan

oleh Pemda masih banyak terjadi di lapangan. Para tukang parkir meminta tarif

Page 23: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

4

yang melebihi tarif standar untuk keuntungan pribadi walaupun tarif parkir

tercantum dalam karcis parkir.

Pemerintah Kota Malang melakukan evaluasi mengenai kebijakan retribusi

tiga tahun sekali, guna meningkatkan kinerja dan pelayanan pada masyarakat

disbanding tahun-tahun sebelumnya. Permasalahan parkir yang tanpa karcis dan

tarif parkir melebihi dari standar sudah sebenarnya sudah terjadi terjadi sejak lama,

saat masih diberlakukannya tarif yang lama yang diatur dalam perda No.1 Tahun

2011. Artinya, jauh Sebelum pemerintah Kota Malang resmi menaikkan tarif

pelayanan parkir di tepi jalan umum seperti yang di ataur dalam peraturan daerah

No.3 Tahun 2015.

Dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum

yang mengatur tentang tarif retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, yang

terpapar dalam Bab VII pasal 37 tentang struktur dan besarnya tarif, jelas

disebutkan bahwa1 :

(1) Tarif Retribusi digolongkan berdasarkan jenis kendaraan bermotor.

(2) Struktur dan besarnya tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ditetapkan sebagai berikut :

a. Truk Gandeng, Truk Trailler dan bus besar sebesar Rp. 6.000,00

b. Truk dan minibus dan sejenisnya sebesar Rp. 3.000,00

c. Mobil sedan, Jeep, Pick Up dan sejenisnya sebesar Rp. 1.500,00

d. SepedaMotor sebesar Rp. 700,00

Dari poin-poin diatas dapat kita lihat bahwa tarif retribusi parkir sudah diatur

sesuai dengan jenis kendaraannya, akan tetapi realisasi yang terjadi di lapangan,

tidak sejalan dengan apa yang sudah diatur dalam poin-poin tersebut. Seperti

1 Lihat Salinan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor1 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa

Umum. Hlm 38. Diunduh dari website Dinas Perhubungan Kota Malang pada tanggal 13 Agustus

2016 pukul 20.00 WIB

Page 24: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

5

contoh, tarif parkir kendaraan roda dua atau sepeda motor yang seharusnya hanya

sebesar Rp.700 seperti yang telah diatur, akan tetapi di lapangan pada umumnya

petugas parkir menarik tarif parkir sepeda motor menjadi Rp.2000. begitu pula

dengan tarif parkir mobil, yang seharusnya sebesar 1.500, tetapi banyak petugas

parkir yang memungut parkir mobil sebesar 2000-3000 rupiah.

Dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum

yang mengatur tentang tarif retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, yang

terpapar dalam Bab VII pasal 38 juga disebutkan bahwa; Masa Retribusi parkir

ditepi jalan umum adalah saat diberikan karcis2. Lagi-lagi kenyataan dilapangan

menunjukka rata-rata petugas parkir tidak pernah memberi atau menggunakan

karcis sebagai bukti pelayanan parkir kepada si pengguna jasa atau masyarakat.

Yang menjadi menarik dari evaluasi kebijakan parkir di Kota malang adalah,

selain karena jumlah kendaraan yang semakin meningkat setiap tahun nya, penulis

ingin mengetahui apakah peningkatan jumlah kendaraan tersebut juga diikuti

dengan meningkatnya peningkatan pendapatan daerah dari retribusi jasa parkir.

Kedua, bagaimana peranan pemerintah Kota malang dan organisasi terkait selaku

pelaksana kebijakan dalam mewujudkan efektifitas kebijakan tersebut guna

mempertagungjawabkan hal tersebut kepada masyarakat, dan apakah hasil dari

kebijakan tersebut bisa dipertanggungjawabkan dan memberikan dampak bagi

masyarakat kota Malang. Ketiga, bagaimana Pemkot dan Dishub Kota malang

dalam menanggulangi hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyelewengan dalam

hal pemungutan retribusi parkir di Kota Malang.

2 Ibid., Perda No.1 Tahun 2011. hlm 38

Page 25: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

6

Pemerintah Kota Malang melakukan evaluasi mengenai kebijakan retribusi

tiga tahun sekali, guna meningkatkan kinerja dan pelayanan pada masyarakat

disbanding tahun-tahun sebelumnya. Kebijakan retribusi yang berlaku atau sedang

berjalan saat ini adalah berdasarkan Perda No.3 Tahun 2015. Artinya program

kebijakan ini sedang berjalan dan masih berlangsung sampai pada tahun berikutnya

sampai dilakukannya evaluasi pada pada tahun 2018. Jadi alasan penulis meneliti

tentang evaluasi kebijakan parkir tahun 2014-2015 , penerapan kebijakan

retribusi parkir di tahun akhir kebijakan sebelumnya dan tahun pertama berjalannya

kebijakan yang baru, agar dapat mengetahui dan menarik permasalahan dan

melakukan evaluasi perda tersebut guna masukan bagi pemerintah Kota Malang di

tahun berikutnya kebijakan yang mengatur mengenai retribusi parkir dapat lebih

baik lagi.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat digambarkan bahwa ada sejumlah

dugaan belum terealisasinya dengan maksimal kebijakan pemerintah Kota Malang

terhadap pengelolaan parkir. Masih adanya permasalahan kenaikan tarif yang tidak

sesuai dengan karcis, keberadaan parkir liar dan masih adanya kebocoran dari

pungutan retribusi parkir menunjukkan perlu adanya pembenahan oleh pemerintah

daerah dan organisasi terkait lainnya. Maka dari itu peneliti menganggap perlu

untuk mengkaji lebih dalam mengenai pelaksanaan kebijakan tersebut dan

melakukan evaluasi. Berdasarkan pemaparan diatas, penulis menganggap penting

dan tertarik untuk menjadi bahan penelitian sehingga mendorong penulis memilih

judul: “EVALUASI KEBIJAKAN PARKIR KOTA MALANG TAHUN 2014-

2015”

Page 26: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas maka peneliti mendapat rumusan

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana Evaluasi pelaksanaan Kebijakan parkir di Kota Malang dari tahun

2014-2015?

b. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kebijakan parkir di

Kota Malang

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian yang akan dicapai antara lain:

a. Mengetahui hasil kebijakan parkir di Kota Malang tahun 2014 – 2015

b. Mengetahi faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kebijakan parkir di

Kota Malang

1.4 Manfaat

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintahah Kota

Malang dalam membenahi tugas dan fungsinya dalam mengatur terkait masalah

parkir di Kota Malang

b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi Dinas Perhubungan

Kota Malang (Dishub) dalam meningkatkan kinerjanya dalam mangatur masalah

parkir di Kota Malang

c. Diharapkan Bisa menjadi role model atau masukan bagi daerah lain dalam

mengevaluasi kebijkan parkir di daerahnya.

Page 27: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam Bab dua ini terdapat tinjauan pustaka yang akan membahas beberapa

sub-bab yang akan diambil peneliti dalam mendukung sebuah penelitian. Pertama,

membahas tentang penelitian terdahulu. Kedua, kajian teori yang akan diambil

peneliti dalam mendukung penelitian serta sebagai analisis peneliti dalam

penelitian. Ketiga, alur pikir. Penjelasan ketiga sub-bab tersebut akan dipaparkan

sebagai berikut:

2.1 Penelitian Terdahulu

Pada bagian studi terdahulu ini akan dijelaskan mengenai studi-studi sejenis

yang pernah dilakukan sebelumnya. Ada beberapa studi terdahulu yang akan

disajikan oleh pnulis secara ringkas di bawah ini:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Riyadh U. Balahmar yang

berjudul “Implementasi Kebijakan Parkir Berlangganan Dalam Menunjang

Pendapatan Asli Daerah (Pad) Kabupaten Sidoarjo”.1 Penelitian ini

mendeskripsikan dan menganalisis mengenai kebijakan parkir berlangganan di

Daerah Sidoarjo, dan peranan retribusi parkir tersebut dalam peningkatan

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan

sistem parkir berlangganan, khususnya penarikan retribusi parkir memiliki dua sisi

yang berbeda, dampak positif dan negatif. Disatu sisi, sistem kebijakan parkir

1 Ahmad Riyadh U. Balahmar. “Implementasi Kebijakan Parkir Berlangganan Dalam

Menunjang Pendapatan Asli Daerah (Pad) Kabupaten Sidoarjo”. Sidoarjo, Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo. 2013

Page 28: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

10

berlangganan Parkir berlangganan ini adalah salah satu langkah yang dilakukan

pemerintah Sidoarjo dalam upaya mengangkat dan meningkatkan pendapatan

daerah mereka, yang nantinya hasilnya juga akan dinikmati masyarakat Sidoarjo

dalam bentuk pelayanan publik atau pembangunan di Kabupaten Sidoarjo. Disisi

lain, Bagi masyarakat Kabupaten Sidoarjo pada umumnya tentu kebijakan

penarikan retribusi pakir berlangganan ini sangat memberatkan karena masyarakat

ditarik dua kali biaya yaitu biaya pajak untuk kendaraan bermotor serta biaya

retribusi untuk parkir berlangganan.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Syaiful Anam, Soesilo Zauhar,

Sarwono. Program Magister Ilmu Administrasi Publik, Universitas Brawijaya.

Dengan judul “Implementasi Kebijakan Retribusi Pelayanan Parkir Di Kabupaten

Pamekasan”2. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan destruktif. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa, dalam proses penerapan kebijakan retribusi palayanan parkir

di Kabupaten Pamekasan, Madura. Yang mengacu pada Perda No.06 Tahun 2010,

masih mengalami beberapa hampatan, sehingga implementasi kebijakan tersebut

masih belum berjalan sesuai yang direncanakan. Permasalahannya adalah masih

kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perda layanan parkir itu sendiri, baik

parkir harian, atau parkir berlangganan, ditunjukkan oleh masih enggan nya

masyarakat untuk membayar retribusi parkir. Hal ini disebabkan oleh masih

kurangnya sosialisai mengenai perda No.06 tahun 2010 kepada masyarakat oleh

2 Syaiful Anam, Soesilo Zauhar, Sarwono. “Implementasi Kebijakan Retribusi Pelayanan

Parkir Di Kabupaten Pamekasan”. Malang. Universitas Brawijaya. 2015

Page 29: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

11

pihak-pihak yang terkait. Kemudia sarana dan prasaran parkir juga masih menjadi

permasalahan, minimnya tempat parkir dan saran parkir yang layak menyebabkan

masyarakat masih banyak menggunakan bahu jalan sebagai tempat parkir.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Armin Bagus Prakuso, mahasiswa

Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terkait Dampak

Dari Kebijakan Parkir Terpusat Di Titik Parkir Sisi Selatan Lapangan Atletik Fik”

(Studi Kasus: Jalan Cempakasari, Sekaran, Gunung Pati, Semarang)3 2013. Metode

yang dilakukan adalah survei dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dari hasil

penelitian ini yang berkaitan dengan persepsi masyarakat dan dampak yang

dirasakan akibat arus lalu lintas kendaraan dari parkir terpusat di titik parkir

sisi Selatan lapangan atletik FIK (studi kasus jalan Cempakasari, Sekaran, Gunung

pati, Semarang). menunjukkan, masyarakat memiliki persepsi bahwa ada beberapa

aspek yang cukup mengganggu masyarakat akibat imbas dari parkir terpusat di titik

parkir sisi selatan lapangan atletik FIK. Dari hasil penelitian dari beberapa indikator

menujukkan bahwa masyarakat terganggu oleh pencemaran udara akibat dari asap

kendaraan, kebisingan dari kendaran yang mengganggu lingkungan masyarakat

sekitar karena dianggap menggangu percakapan, gangguan ketenangan tidur.

Gangguang kemanan, mengingat di sekitar lokasi banyak anak kecil, dengan

tingginya arus lalu lintas kendaraan ditakutkan terjadinya kecelakaan. Kemudian

ada juga efek psikologis yang diakibatkan oleh hal tersebut, yaitu indikasi stress

3 Armin Bagus Prakuso. “Persepsi Masyarakat Terkait Dampak Dari Kebijakan Parkir

Terpusat Di Titik Parkir Sisi Selatan Lapangan Atletik Fik”. Semarang. Universitas negeri

Semarang. 2013

Page 30: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

12

yang dialami ditandai dengan gejala sering pusing, jengkel, mudah marah dan

kesulitan berkomunikasi akibat dampak dari arus lalu lintas.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Jazuli Wijaya. Mahasiswa Program

Pascasarjana Magister Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Lampung, dengan judul “Analisis Kebijakan Parkir Kota Bandar

Lampung”4 2011. Penelitian ini menganalasis bagaimana penerapan kebijakan

parkir di Kota Bandar lampung, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana

implementasi kebijakan pemungutan parkir di kota Bandar Lampung. Hasil

penelilitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan implementasi kebijakan parkir di

kota Bandar lampung belum berjalan secara maksimal. Dilihat dari tidak

tercapainya target penerimaan asli daerah (PAD). Masih adanya beberapa

pelanggaran oleh oknum petugas di lapangan dalam pemungututan retribusi,

resource atau sumber daya manusia yang handal dan berkompeten dibidangnya

guna mendukung efektifitas masih kurang, serta masih belum tercapainya

pelayanan prima bagi masyarakat, karena belum adanya kepastian hukum serta

belum terlaksananya sistem akuntabilitas dan transparansi perihal hasil pemungutan

retribusi parkir.

Kelima, Penelitian yang dilakukan oleh Martinus Richard Norin Reswa.

Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas

Airlangga, yang berjudul “Efektivitas Kebijakan Parkir Berlangganan Dalam

4 Jazuli Wijaya. “Analisis Kebijakan Parkir Kota Bandar Lampung” Lampung. Universitas

Lampung. 2011

Page 31: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

13

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Lamongan”5. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif, tujuan penelitian ini untuk menggambarkan

seberapa besar efektivitas kebijakan parkir berlangganan dan peningkatan

pendapatan asli daerah (PAD) setelah kebijakan itu berjalan. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa implementasi kebijakan parkir berlangganan di kabupaten

Lamongan sudah berjalan secara efektif, terlihat dari beberapa indikator

pencapaian, antara lain Dinas perhubungan Kabupaten selaku organisasi pelaksana

kebijakan parkir berlangganan memiliki strategi dan mempersiapkan SDM yang

mumpuni guna suksesnya implementasi kebijakan parkir berlangganan dari tahun

ke tahun, dan dishub Kabupaten Lamongan sudah menerapkan sistem pembayaran

secara online, guna mengurangi kebocoran pemasukan dari sitem retribusi parkir.

Terjalinnya kerjasama yang baik antara beberapa pihak terkait, seperti dengan

SAMSAT, Dispenda provinsi jawa timur, dan Polres Lamongan. Artinya, sistem

komunikasi antar lembaga berjalan dengan baik, karena ini juga merupakan aspek

penunjang efektivitas suatu kebijakan. Dishub Kabupaten Lamongan juga telah

mempersiapkan anggota dan koordinator untuk pelaksanaan kebijakan parkir

berlangganan, dan juga membuka pekerjaan untuk posisi juru parkir, jadi selain

beberapa aspek tercapai, hal ini juga memberi kesempatan terciptanya lapangan

pekerjaan. Selain itu Dinas perhubungan juga membentuk tim pengawas untuk

untuk mengontrol kinerja juru parkir sebagai pelayan jasa parkir.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

5 Martinus Richard Norin Reswa. “Efektivitas Kebijakan Parkir Berlangganan Dalam

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Lamongan”. Surabaya. Universitas

Airlangga.

Page 32: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

14

No. Peneliti Judul Titik Pembeda

1. Ahmad Riyadh U.

Balahmar. FISIP

Universitas

Muhammadiyah

Sidoarjo (2013)

“Implementasi

Kebijakan Parkir

Berlangganan Dalam

Menunjang Pendapatan

Asli Daerah (PAD)

Kabupaten

Sidoarjo”

Penelitian ini fokus pada

menganalisis peranan

pemerintah dalam

meninggkatkan PAD melalui

retribusi parkir

berlangganan. Lebih

terfokus pada sektor

ekonomi nya.

2. Syaiful Anam,

Soesilo Zauhar,

Sarwono. Program

Magister Ilmu

Administrasi

Publik, Universitas

Brawijaya (2015)

“Implementasi

Kebijakan Retribusi

Pelayanan Parkir

Di Kabupaten

Pamekasan”

Penelitian ini lebih

menyoroti sektor

komunikasi dan koordinasi

antar organisasi atau pihak

terkait dalam implementasi

sebuah kebijakan, khususnya

perihal sosialisai sebuah

kebijakan pada masyarakat.

3. Armin Bagus

Prakuso.

Universitas Negeri

Semarang (2013)

“Persepsi Masyarakat

Terkait Dampak Dari

Kebijakan

Parkir Terpusat Di Titik

Parkir Sisi Selatan

Lapangan Atletik Fik”

(Studi Kasus: Jalan

Cempakasari, Sekaran,

Gunung Pati, Semarang)

Penelitian ini menggunakan

metode survey untuk

memperoleh sampel dari

populasi dengan

menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan

data pokok.

4. Jazuli Wijaya.

Program

Pascasarjana

Magister Ilmu

Pemerintahan

Fakultas Ilmu

Sosial Dan Ilmu

Politik

Universitas

Lampung

Bandarlampung

(2011)

“Analisis Kebijakan

Parkir Kota Bandar

Lampung”

Tulisan ini melihat

bagaimana kinerja dari para

pelaksana kebijakan, sumber

daya manusia dalam

organisasi yang terkait

sebagai pelaksana tugas.

Page 33: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

15

No. Peneliti Judul Titik Pembeda

5. Martinus Richard

Norin Reswa

(Mahasiswa

Program Studi Ilmu

Administrasi

Negara, FISIP,

Universitas

Airlangga)

“Efektivitas Kebijakan

Parkir Berlangganan

Dalam Meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah

Di Kabupaten

Lamongan”

Penelitian ini tidak hanya

fokus bagaimana

peningkatan PAD melalui

retribusi parkir, tapi juga

perihal resource atau SDM

di organisasi terkait dalam

mendukung efektivitas

sebuah kebijakan, jadi tidak

hanya menyoroti pada sektor

ekonomi saja.

Sumber : Hasil olahan dari berbagai sumber

2.2 Evaluasi Kebijakan Menurut William N. Dunn

Evaluasi ditujukan untuk menilai sejauh mana keefektifan sebuah kebijakan

publik guna dipertanggungjawabkan kepada konstituennya. Sejauh mana sebuah

tujuan dicapai serta untuk melihat sejauh mana kesenjangan antara harapan

dengan kenyataan itu sendiri.

Menurut William N. Dunn, Evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat

dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai, dan

kesempatan yang telah dapat dicapai melalui tindakan publik; evaluasi memberi

sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari

pemilihan tujuan dan target; dan evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi

metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan

rekomendasi.

Page 34: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

16

Istilah evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberian

angka (rating), dan penilaian (assessment). Evaluasi berkenaan dengan produksi

informasi mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan.6

Jadi, meskipun berkenaan dengan keseluruhan proses kebijakan, evaluasi

kebijakan lebih berkenaan pada kinerja dari kebijakan, khususnya pada

implementasi kebijakan publik.

Menurut Samodra Wibawa dkk, evaluasi kebijakan publik memiliki empat

fungsi, yaitu:

1. Ekasplanasi. Melalui evaluasi dapat dipotret relitas pelaksanaan program

dan dapat dibuat suatu generalisasi tentang pola-pola hubungan antar

berbagai dimensi realitas yang diamatinya. Dari evaluasi ini penulis dapat

mengidentifikasi masalah, kondisi, dan actor yang mendukung

keberhasilan atau kegagalan kebijakan.

2. Kepatuhan. Melalui evaluasi dapat diketahui apakah tindakan yang

dilakukan oleh para pelaku,baik birokrasi maupun pelaku lainnya sesuai

dengan standar atau prosedur yang ditetapkan oleh kebijakan.

3. Audit. Melalui evaluasi dapat diketahui, apakah output benar-benar

sampai ke tangan kelompok sasaran kebijakan, atau justru ada kebocoran

atau penyimpangan.

4. Akunting. Dengan evaluasi dapat diketahui apa akibat sosial-ekonomi dari

kebijakan tersebut.7

2.3 Pendekatan Evaluasi Kebijakan William N. Dunn

Evaluasi seperti yang kita lihat diatas, mempunyai aspek yang saling

berhubungan. Mengingat kurang jelasnya arti evaluasi dalam analisis kebijakan,

menjadi sangat penting untuk membedakan beberapa pendekatan dalam evaluasi

kebijakan. Secara spesifik Dunn mengembangkan tiga pendekatan evaluasi

6 Riant Nugroho. 2006 “Kebijakan Publik untuk Negara-negara Berkembang. Model-model

perumusan, Implementasi, dan Evaluasi”. Jakarta: PT Elex media Komputindo. Hal 154-155 7 Riant Nugroho. 2003. “Kebijakan Publik. Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi”. Jakarta:

PT Elex media Komputindo. Hal 186

Page 35: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

17

implementasi kebijakan, yaitu evaluasi semu, evaluasi formal, dan evaluasi teori

keputusan. Pendekatan-pendekatan ini dan tujuan asumsi-asumsi dan bentuk utama

nya akan penulis paparkan dalam table berikut.

Tabel 2.2 Pendekatan-pendekatan dalam Evaluasi Kebijakan

William N. Dunn

Pendekatan Tujuan Asumsi Bentuk-Bentuk

Utama

Evaluasi

Semu

Menggunakan

metode deskriptif

untuk

menghasilkan

informasi falid

tentang hasil

kebijakan

Ukuran manfaat

atau nilai terbukti

dengan sendirinya

atau tidak

kontroversial

Eksperimentasi

sosial

Akuntansi sitem

sosial

Pemeriksaan sosial

Sintesis riset dan

praktek

Evaluasi

Formal

Menggunakan

motode deskriptif

untuk

mengahasilkan

informasi yang

terpercaya dan

valid mengenai

hasil kebijakan

secara formal

diumumkan

sebagai tujuan

program kebijakan

Tujuan dan sasaran

dari pengambil

kebijakan dan

administrator yang

secara resmi

diumumkan

merupakan ukuran

yang tepat dari

manfaaat atau nilai

Evaluasi

perkembangan

Evaluasi

Eksperimental

Evaluasi proses

retrospektif (ex

post)

Evaluasi hasil

retrospektif

Evaluasi

keputusan

Teoritis

Menggunakan

metode deskriptif

untuk

menghasilkan

informasi yang

terpercaya dan

valid mengenai

hasil kebijakan

yang secara

eksplisit

diinginkan oleh

Tujuan dan sasaran

dari pelaku yang

diumumkan secara

formal ataupun

diam-diam

merupakan ukuran

yang tepat dari

manfaat atau nilai

Penilaian tentang

dapat-tidaknya

dievaluasi Analisis

utilitas multi-

atribut

Page 36: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

18

Pendekatan Tujuan Asumsi Bentuk-Bentuk

Utama

berbagai pelaku

kebijakan

Sumber : Riant Nugroho “Kebijakan Publik. Formulasi, Implementasi, dan

Evaluasi”. Hal. 196.

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan pendekatan formal dalam

melakukan penelitian terkait evaluasi kebijakan parkir di kota malang berdasarkan

perda No.1 tahun 2011. Alasan penulis menggunakan pendekatan formal dalam

melakukan penelitian terhadap evaluasi kebijakan parkir ini adalah, karena

pendekatan formal merupakan pendekatan yang paling tepat dan relevan dalam

melakukan penelitian terkait evaluasi kebijakan parkir di Kota malang.

William N. Dunn mejelaskan dalam bukunya bahwa, Evaluasi formal (formal

evaluation) merupakan pendekatan yang menggunakan moetode deskriptif untuk

menghasilkan informasi yang valid dan cepat dipercaya mengenai hasil-hasil

kebijakan, tetapi mengevaluasi hasil tersebut atas dasar tujuan program kebijakan

yang telah diumumkan secara formal oleh pembuat kebijakan dan administrator

program.8

Asumsi utama dari evaluasi formal adalah tujuan dan target diumumkan

secara formal adalah merupakan ukuran yang tepat untuk manfaat atau nilai

8 William N. Dunn. “Pengantar Analisis Kebijakan Publik”, Edisi Kedua, Cetakan

Kelima. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press. 2003. Hlm 613

Page 37: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

19

kebijakan. Evaluasi formal menggunakan undang-undang, dokumen-dokumen

program, dan wawancara dengan pembuat kebijakan dan administrator untuk

mengidentifikasi, mendefenisikan dan memspesifikasikan tujuan dan target

kebijakan.9

2.4 Indikator/ Kriteria Evaluasi Formal Sebagai Standar Analisis

Dalam mengevaluasi sebuah kebijakan diperlukan sebuah indikator untuk

mengukur keberhasilah sebuah program atau kebijakan publik tersebut. Untuk

mengetahui dampak atau hasil dari sebuah kebijakan tersebut, Dalam mengasilkan

informasi Dunn menggambarkan kriteria-kriteria evaluasi kebijakan publik sebagai

berikut :

Tabel 2.3 Kriteria Evaluasi Menurut William N. Dunn

No Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi

A Efektivitas Apakah hasil yang diinginkan

telah dicapai

Unit pelayanan

B Efisiensi Seberapa banyak usaha yang

diperlukan untuk mencapai hasil

yang diinginkan

Unit biaya,

manfaat bersih,

rasio cost-benefit

C Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil

yang diinginkan memecahkan

masalah

Biaya tetap

Efektivitas tetap

D Perataan Apakah biaya manfaat

didistribusikan dengan merata

pada kelompok-kelompok yang

berbeda

Kriteria Pareto,

kriteria Kaldor-

Hicks, Kriteria

Rawls

E Resposifitas Apakah hasil kebijakan

memuaskan kebutuhan,

preferensi, atau nilai kelompok-

kelompok tertentu

Konsistensi dengan

survei warga

Negara

9 Ibid., hlm 614

Page 38: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

20

No Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi

F Ketepatan Apakah hasil (tujuan) yang

diinginkan benar-benar berguna

atau bernilai

Program publik

harus merata dan

efisien

Sumber : Riant Nugroho “Kebijakan Publik. Formulasi, Implementasi, dan

Evaluasi”. Hal 186

Berikut adalah penjelasan dari tiap-tiap kriteria :

A. Efektivitas

Menurut Winarno :

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian

dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Efektivitas disebut juga hasil guna. Efektivitas selalu terkait dengan

hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya

dicapai.10

Berdasarkan pendapat di atas, bahwa apabila pencapaian tujuan-tujuan

daripada organisasi semakin besar, maka semakin besar pula efektivitasnya.

Pengertian tersebut dapat disimpulkan adanya pencapaian tujuan yang besar

daripada organisasi, maka makin besar pula hasil yang akan dicapai dari tujuan-

tujuan tersebut. Apabila setelah pelaksanaan kegiatan kebijakan publik ternyata

dampaknya tidak mampu memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi

masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa suatu kegiatan kebijakan tersebut

telah gagal, tetapi adakalanya suatu kebijakan publik hasilnya tidak langsung

efektif dalam jangka pendek, akan tetapi setelah melalui proses tertentu.

10 Maya Utari, “Evaluasi Kebijakaan Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama Pada Program

Jaminan Kesehatan Masyarakat Semesta Di Puskesmas Kotabumi I Kabupaten Lampung Utara”.

Jurnal Skripsi, Universitas Bandar Lampung: 2013. hlm 16

Page 39: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

21

Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin

besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin

efektif organisasi, program atau kegiatan. Ditinjau dari segi pengertian

efektivitas usaha tersebut, maka dapat diartikan bahwa efektivitas adalah

sejauh mana dapat mencapai tujuan pada waktu yang tepat dalam pelaksanaan

tugas pokok, kualitas yang dihasilkan dan perkembangan. Efektivitas

merupakan daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan-

pesan untuk mempengaruhi.

Sehubungan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka ukuran

efektivitas merupakan suatu standar akan terpenuhinya mengenai sasaran

dan tujuan yang akan dicapai. Selain itu, menunjukan pada tingkat

sejauhmana organisasi, program/kegiatan melaksanakan fungsi-fungsinya

secara optimal.

B. Efisiensi

Menurut Winarno :

Efisiensi (efficiency) berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan

untuk menghasilkan tingkat efektivitas tertentu. Efisiensi yang

merupakan sinonim dari rasionalitas ekonomi, adalah merupakan

hubungan antara efektivitas dan usaha, yang terakhir umumnya diukur

dari ongkos moneter. Efisiensi biasanya ditentukan melalui perhitungan

biaya per unit produk atau layanan. Kebijakan yang mencapai efektivitas

tertinggi dengan biaya terkecil dinamakan efisien.11

Apabila sasaran yang ingin dicapai oleh suatu kebijakan publik

ternyata sangat sederhana sedangkan biaya yang dikeluarkan melalui proses

11 Ibid., hlm 17

Page 40: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

22

kebijakan terlampau besar dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Ini

berarti kegiatan kebijakan telah melakukan pemborosan dan tidak layak untuk

dilaksanakan.

C. Kecukupan

Menurut Winarno :

Kecukupan dalam kebijakan publik dapat dikatakan tujuan yang telah dicapai

sudah dirasakan mencukupi dalam berbagai hal. Kecukupan (adequacy)

berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektivitas memuaskan

kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang menumbuhkan adanya masalah

Kecukupan masih berhubungan dengan efektivitas dengan mengukur atau

memprediksi seberapa jauh alternatif yang ada dapat memuaskan kebutuhan,

nilai atau kesempatan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.12

Berbagai masalah tersebut merupakan suatu masalah yang terjadi dari

suatu kebijakan sehingga dapat disimpulkan masalah tersebut termasuk pada

salah satu tipe masalah tersebut. Hal ini berarti bahwa sebelum suatu produk

kebijakan disahkan dan dilaksanakan harus ada analisis kesesuaian metoda

yang akan dilaksanakan dengan sasaran yang akan dicapai, apakah caranya

sudah benar atau menyalahi aturan atau teknis pelaksanaannya yang benar.

12 Ibid., hlm 18

Page 41: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

23

D. Perataan

Menurut Winarno :

Perataan dalam kebijakan publik dapat dikatakan mempunyai arti

dengan keadilan yang diberikan dan diperoleh sasaran kebijakan publik.

Kriteria kesamaan (equity) erat berhubungan dengan rasionalitas legal

dan sosial dan menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antara

kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Kebijakan yang

berorientasi pada perataan adalah kebijakan yang akibatnya atau usaha

secara adil didistribusikan. Suatu program tertentu mungkin dapat

efektif, efisien, dan mencukupi apabila biaya-manfaat merata.13

Winarno menjelaskan, Seberapa jauh suatu kebijakan dapat

memaksimalkan kesejahteraan sosial dapat dicari melalui beberapa cara yaitu :

1. Memaksimalkan kesejahteraan individu. Analis dapat berusaha untuk

memaksimalkan kesejahteraan individu secara simultan. Hal ini menuntut

agar peringkat preferensi transitif tunggal dikonstruksikan berdasarkan nilai

semua individu.

2. Melindungi kesejahteraan minimum. Di sini analis mengupayakan

peningkatan kesejahteraan sebagian orang dan pada saat yang sama

melindungi posisi orang-orang yang dirugikan (worst off). Pendekatan ini

didasarkan pada kriteria Pareto yang menyatakan bahwa suatu keadaan

sosial dikatakan lebih baik dari yang lainnya jika paling tidak ada satu

orang yang diuntungkan atau dirugikan.

3. Memaksimalkan kesejahteraan bersih. Di sini analisis berusaha

meningkatkan kesejahteraan bersih tetapi mengasumsikan bahwa

perolehan yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengganti bagian yang

13 Ibid., hlm 18

Page 42: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

24

hilang. Pendekatan ini didasarkan pada kriteria Kaldor-Hicks: Suatu

keadaan sosial lebih baik dari yang lainnya jika terdapat perolehan bersih

dalam efisiensi dan jika mereka yang memperoleh dapat menggantikan

mereka yang kehilangan. Untuk tujuan praktis kriteria yang tidak

mensyaratkan bahwa yang kehilangan secara nyata memperoleh

kompensasi ini, mengabaikan isu perataan.

4. Memaksimalkan kesejahteraan redistributif. Di sini analis berusaha

memaksimalkan manfaat redistributif untuk kelompok-kelompok yang

terpilih, misalnya mereka yang secara rasial tertekan, miskin atau sakit.

Salah satu kriteria redistributif dirumuskan oleh filosof John Rawls: Suatu

situasi sosial dikatakan lebih baik dari lainnya jika menghasilkan

pencapaian kesejahteraan anggota-anggota masyarakat yang dirugikan.

E. Responsivitas

Menurut Winarno :

Responsivitas dalam kebijakan publik dapat diartikan sebagai respon

dari suatu aktivitas. Yang berarti tanggapan sasaran kebijakan publik

atas penerapan suatu kebijakan. Responsivitas berkenaan dengan

seberapa jauh kebijakan dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau

nilai kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Keberhasilan kebijakan

dapat dilihat melalui tanggapan masyarakat yang menanggapi

pelaksanaan setelah terlebih dahulu memprediksi pengaruh yang akan

terjadi jika kebijakan akan dilaksanakan, juga tanggapan masyarakat

setelah dampak kebijakan sudah mulai dapat dirasakan dalam bentuk

dukungan/berupa penolakan.14

Kriteria responsivitas adalah penting karena analisis yang dapat

memuaskan semua kriteria lainnya (efektivitas, efisiensi, kecukupan,

14 Ibid., hlm 19

Page 43: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

25

kesamaan) masih gagal jika belum menanggapi kebutuhan aktual dari kelompok

yang semestinya diuntungkan dari adanya kebijakan. Oleh karena itu, kriteria

responsivitas cerminan nyata kebutuhan, preferensi, dan nilai dari kelompok

tertentu terhadap kriteria efektivitas, efisiensi, kecukupan, dan kesamaan.

F. Ketepatan

Menurut Winarno :

Ketepatan merujuk pada nilai atau harga dari tujuan program dan pada

kuatnya asumsi yang melandasi tujuan-tujuan tersebut. Kriteria yang

dipakai untuk menseleksi sejumlah alternatif untuk dijadikan

rekomendasi dengan menilai apakah hasil dari alternatif yang

direkomendasikan tersebut merupakan pilihan tujuan yang layak.

Kriteria kelayakan dihubungkan dengan rasionalitas substantif, karena

kriteria ini menyangkut substansi tujuan bukan cara atau instrumen

untuk merealisasikan tujuan tersebut.15

Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud dengan evaluasi dampak

kebijakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu penilaian

terhadap pelaksanaan kebijakan yang telah diberlakukan oleh organisasi atau

pemerintah, dengan cara mengevaluasi aspek-aspek dampak kebijakan yang

meliputi efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan

ketepatan pelaksanaan kebijkan tersebut ditinjau dari aspek masyarakat

sebagai sasaran kebijakan tersebut.

15 Ibid., hlm 20

Page 44: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

26

2.5 Kerangka Pikir

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Masalah

Indikator Pendekatan

Evaluasi Formal

William N. Dunn

• Efektivitas

• Efisiensi

• Kecukupan

• Perataan

• Responsivitas

• Ketepatan

Fakta 1 Fakta 2

Page 45: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

27

Page 46: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

25

25

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan membahas tentang metode yang digunakan dalam

penelitian. Peneliti menggunakan beberapa metode penelitian sebagai penunjang

pelaksanaan skripsi, metode tersebut terdiri dari jenis penelitian, teknik

pengumpulan data, sumber data, teknik analisis data dan sistematika penulisan yang

akan dipaparkan sebagai berikut.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metodologi

penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor:1

Merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.

Sedangkan deskriptif menurut Isaac dan Michael: 2

Merupakan gambaran secara sistematik, fakta yang akurat dan karakteristik

mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi

dan kejadian, data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif

sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat

prediksi, maupun mempelajari implikasi.

1 Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1989. hlm.

5. 2 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.2007. hlm. 7.

Page 47: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

26

26

Sehingga dapat dijelaskan bahwa penelitian deskriptif didapatkan dari

wawancara, catatan dari lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, naskah,

catatan atau memo serta dokumen resmi lainnya.3

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif

dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam

mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa sehinga menghasilkan gambaran yang

terorganisasi dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut. Tujuan studi

kasus adalah mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir, dan

interaksi sosial yang terjadi pada suatu satuan soial seperti individu, kelompok,

lembaga atau komunitas.4 Pendekatan studi kasus merupakan strategi yang lebih

praktis bila pokok pertanyaan suatu penelititan berkenaan dengan how (bagaimana)

dan why (mengapa), bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk

mengontorol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus

penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer didalam kehidupan nyata.5

Definisi yang paling sering ditemui tentang studi kasus semata-mata mengulangi

jenis-jenis topik yang aplikatif. Esensi studi kasus menurut Schramm bahwa:

Kecenderungan utama dari semua jenis studi kasus adalah mencoba

menjelaskan keputusan-keputusan tentang mengapa studi tersebut dipilih,

bagaimana mengimplementasikannya, dan apa hasilnya.6

3 Lexy.J.Moleong, Op.Cit hlm.11 4 Saifuddin Azwar, Op.Cit. hlm 8 5 Robert K.Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2006.

hlm 1 6 Ibid., hlm 17

Page 48: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

27

27

Definisi ini dengan demikian menonjolkan topik “keputusan” sebagai fokus

utamanya. Sejalan dengan topik-topik lain juga ditemukan mencakup organisasi,

proses, program, lingkungan, institusi hingga peristiwa.

3.2 Jenis Data

Data adalah bahan, keterangan tentang suatu objek penelitian.7 Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan data kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang

berupa kata – kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

dan lain – lain8. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada

dua, yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber

pertama di lapangan.9Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data yang didapatkan langsung dari hasil wawancara dengan masyarakat di

wilayah sekitar Malang Kota, LSM, Pemerintah Kota Malang, dan Dishub.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber data kedua atau sumber

sekunder.10 Data sekunder dikategorikan menjadi dua. Pertama, internal data

yaitu data tertulis pada sumber data sekunder yaitu data dari Dishub, dan LSM.

7 Burhan Bungin. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga University Press.

hlm.123. 8 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. 2013. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya hlm. 157 9Ibid.,hlm. 128 10Loc.,cit

Page 49: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

28

28

Kedua, ekternal data yaitu data yang diperoleh dari sumber luar yaitu data dari

wartawan lokal, data dari berita-berita di internet dan dari sumber pustaka.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam studi kasus dapat diambil dari berbagai sumber

informasi, karena studi kasus melibatkan pengumpulan data yang kaya untuk

membangun gambaran yang mendalam dari suatu kasus. Robert K. Yin

mengungkapkan bahwa terdapat enam bentuk pengumpulan data dalam studi kasus

yaitu:11

a. Dokumentasi

Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data dalam studi kasus

yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan

bedasarkan perkiraan. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

sudah tersedia dalam catatan dokumen. Dokumen dapat diperoleh dari laporan-

laporan kebijakan yang terdiri dari RPJMD, RPJPD, Rencana Strategis

kebijakan parkir, hasil evaluasi kebijakan. Dalam penelitian sosial, fungsi yang

berasal dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan

pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi.12

b. Rekaman Arsip

Pada banyak studi kasus, rekaman arsip seringkali dalam bentuk

komputerisasi merupakan hal yang relevan. Hal ini meliputi Rekaman

11 Ibid., hlm 103 12 Basrowi dan Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif’. Jakarta: Adi Mahasatya hlm

158

Page 50: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

29

29

kelembagaan seperti profil, struktur lembaga, bagan dan anggaran Dishub Kota

Malang. Serta rekaman-rekaman pribadi seperti buku atau catatan harian.13

Rekaman-rekaman arsip dari komputer yang menceritakan kebijakan parkir

tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dengan sumber-sumber

informasi lain dalam pelaksanaan studi kasus.

c. Wawancara

Salah satu sumber Informasi studi kasus yang sangat penting adalah

wawancara. Wawancara merupakan sumber informasi yang esensial bagi studi

kasus. Dalam wawancara dapat mengambil dari beberapa bentuk. Yang paling

umum, wawancara studi kasus bertipe open-ended, dimana peneliti dapat

bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa di samping

opini mereka mengenai peristiwa yang ada. Pada beberapa situasi, peneliti

bahkan bisa meminta responden untuk mengetengahkan pendapatnya sendiri

terhadap suatu peristiwa tertentu dan bisa menggunakan proposisi tersebut

sebagai dasar penelitian selanjutnya. Semakin besar bantuan responden dalam

penggunaan cara tersebut, semakin besar peranannya sebagai informan.

Informan-informan kunci seringkali sangat penting bagi keberhasilan studi

kasus.14

d. Observasi Partisipan

Observasi partisipan adalah suatu bentuk observasi khusus dimana peneliti

tidak hanya menjadi pengamat yang pasif, melainkan juga mengambil berbagai

13 Robert K.Yin, Op.Cit., hlm 107 14 Ibid., hlm 113

Page 51: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

30

30

peran dalam situasi tertentu dan berpartisipasi dalam peristiwa-peristiwa yang

akan diteliti.15 Peran yang diambil oleh peneliti dalam penelitian pada

lingkungan sosial dan lembaga yaitu, menjadi penduduk di lingkungan sosial

yang bersangkutan sebagai pelaku dalam studi kasus.

Tabel 3.1

Daftar Nama Informan

Nama Jabatan Informasi

Hary Dwi Yunianto,

S.Psi, MM

Kasi Perencanaan Tata

Kelola Parkir

Evaluasi kebijakan retribusi

parkir, perda No.1 Tahun 2011

dan perda no.3 tahun 2015

Buyung Jaya

Sutrisna

Divisi Advokasi

Malang Corruption

Watch

Tanggapan dan data-data

seputar kebijakan parkir Kota

Malang, perda No.1 Tahun

2011 & perda no.3 tahun 2015

Very Al Qadr Masyarakat pengguna

parkir tepi jalan

Tanggapan mengenai kebijakan

dan tarif parkir di Kota Malang

Rudi Juru Parkir Karang

Taruna Ruko

Soekarno-Hatta

• Sosialisai perda no.1 tahun

2011 dan perda no.3 tahun

2015

• Aturan yang mengatur

tentang juru parkir di kota

Malang

Sumber : Hasil olahan penulis

3.4 Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman bahwa pada prinsipnya analisis data pada

penelitian kualitatif dilakukan sesuai aktivitas pengumpulan data, proses analisis

data kualitatif berlangsung selama dan pasca pengumpulan data. Proses analisis

15 Ibid., hlm 114

Page 52: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

31

31

mengalir dari tahap awal hingga tahap penarikan kesimpulan hasil studi. Proses-

proses analisis kualitatif dapat dijelaskan ke dalam tiga langkah:16

1. Reduksi data (data reduction), yaitu proses pemilihan, pemusatan, perhatian

pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang diperoleh di

lapangan studi.

2. Penyajian data (data display), yaitu deskripsi kumpulan informasi tersusun yang

memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data kualitatif yang lazim di gunakan adalaah bentuk teks

naratif.

3. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing). Dari permulaan pengumpulan data,

periset kualitatif mencari makna dari setiap gejala yang diperolehnya di

lapangan, mencatat keteraturan atau pola penjelasan dan konfigurasi yang

mungkin ada, alur kausalitas dan proposisi. Dalam tahap ini peneliti membuat

rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai

temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji berulang-ulang

terhadap data yang ada, pengelompokan data yang telah terbentuk, dan proposisi

yang telah dirumuskan. Langkah selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian

lengkap, dengan temuan baru yang berbeda dengan temuan yang sudah ada.

Berdasarkan Uraian diatas, langkah analisis data dengan pendekatan ini dapat

digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.1

Teknik Analisis Data Kualitatif

16 Basrowi dan Suwandi, Op.Cit., hlm. 209

Koleksi Data Penyajian

Data

Kondensasi

Pemaparan

Kesimpulan

Page 53: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

32

32

Sumber : Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman (2014)17

3.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan disajikan dalam enam Bab. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai masing-masing bahasan per bab. Bab I diberi judul Pendahuluan. Dalam

bab ini dijelaskan tentang latar belakang dan alasan pemilihan tema penelitian.

Selain itu, dijelaskan pula mengenai dua rumusah masalah, tujuan, serta manfaat

penelitian.

Bab II Kerangka Teori. Pada bab ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama,

penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu berisi tentang beberapa penelitian sejenis

yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian terdahulu merupakan satu bukti

bahwa penelitian-penelitian yang penulis lakukan benar-benar belum pernah

dilakukan. Kedua, kajian teori. Kajian teori menjelaskan teori evaluasi kebijakan,

yang digunakan oleh peneliti sebagai bahan analisis.

Bab III Metode Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

beberapa metode pnelitian yang dianggap sesuai dengan tema. Metode penelitian

yang peneliti gunakan adalah antara lain jenis data kualitatif, metode pengumpulan

data dengan menggunakan metode dokumentasi, rekaman arsip, observasi

17 Basrowi dan Suwandi, Op.Cit., hlm. 210

Page 54: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

33

33

partisipan dan wawancara. Selain itu juga dijelaskan mengenai teknik analsisi data.

Dalam hal ini penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan tipe

penelitian studi studi kasus.

Bab IV Deskripsi wilayah penelitian. Bab V Hasil dan Pembahasan tentang

Evaluasi kebijakan Parkir di kota Malang serta faktor pendukung dan penghambat.

Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi.

Page 55: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

33

BAB IV

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN INFORMAN

Dalam bab ini peneliti menjelaskan mengenai wilayah tempat penelitian ini

dilakukan dan medeskripsikan para informan dan lembaga tempat mereka

bernaung. Sumber data primer penelitian ini adalah hasil wawancara mendalam

yang dilakukan antara peneliti dan informan. Informan yang dipilih adalah

informan yang dianggap mengetahui kebenaran yang terjadi di lapangan dan

dapat memberikan informasi yang dibutuhkan guna mendukung tulisan peneliti

tentang Evalusia Kebijakan Parkir di kota malang Tahun 2014-2015.

1.1 Deskrip Lembaga dan Informan

1. Dinas Perhubungan (DISHUB) kota malang

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-undang nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta

peraturan pemerintah nomor 41 Tahun 2007 tentang organisasi Perangkat

Daerah kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah dan Peraturan Walikota nomor

45 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Perhubungan Kota Malang, maka Dinas Perhubungan Kota Malang merupakan

pelaksana otonomi Daerah di bidang Perhubungan yang dalam melaksanakan

Page 56: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

34

tugas pokok dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Walikota melalui Sekretaris Daerah.1

Selanjutnya dalam melaksanakan tugas pokok penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Perhubungan, Dinas Perhubungan

mempunyai fungsi antara lain merumuskan kebijakan teknis dibidang

perhubungan yang meliputi melaksanakan tugas teknis operasional bidang

perhubungan yang meliputi Teknis lalu lintas dan parkir, Teknis angkutan dan

terminal, Teknis pengujian kendaraan bermotor, Teknis perizinan, Teknis

pengendalian dan operasional berdasarkan peraturan perundang –undangan yang

berlaku.

a. V i s i

Sejalan dengan Visi Pemerintah Kota Malang dan tugas pokok Dinas

Perhubungan Kota Malang mempunyai visi adalah : ” Terwujudnya Sistim

Transportasi Yang Selamat, Tepat Guna, Berdaya Guna, dan Mendukung

Pembangunan Daerah” Sistem transportasi yang selamat, memiliki arti

bahwa pengembangan sistem transportasi di Kota Malang sedapat mungkin

diarahkan guna menekan angka kecelakaan lalu lintas yang semakin

meningkat. Pengembangan sistem transportasi yang selamat ini memiliki arti

yang sangat penting, dimana pengembangan sistem transportasi saat ini tidak

hanya ditekankan kepada pengembangan prasarana dan fasilitas lalu lintas

yang ada, akan tetapi juga diarahkan kepada peningkatan.

1 Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Kota Malang Tahun 2014-2018.

Diunduh melalui website Dinas Perhubungan Kota malang. dishub.malangkota.go.id/wp-

content/uploads/sites/16/2015/08/lakip-dishub.pdf. pada tanggal 18 April 2017.

Page 57: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

35

Tepat guna, artinya bahwa pengembangan sistem transportasi di Kota

Malang benar – benar dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan

masyarakat akan pelayanan jasa perhubungan yang dapat diandalkan.

Tersedianya pelayanan angkutan penumpang umum yang baik, serta

tersedianya prasarana dan fasilitas lalu lintas yang memadai, tentunya akan

mampu meningkatkan aksesibilitas masyarakat dalam melaksanakan suatu

kegiatan untuk dapat mencapai hasil atau tujuan yang diharapkan.

Berdaya guna, memiliki arti bahwa sistem transportasi di Kota Malang

sedapat mungkin dikembangkan guna memiliki manfaat yang sebesar –

besarnya bagi seluruh masyarakat di Kota Malang. Dengan pemanfaatan

sistem transportasi secara maksimal oleh masyarakat Kota Malang, maka

akan tercipta pula suatu masyarakat yang dinamis melaksanakan suatu

kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari– hari.

Mendukung pembangunan daerah, mengandung arti bahwa

pelaksanaan pengembangan sistem transportasi akan diarahkan dalam rangka

mendukung pembangunan di Kota Malang, yang kesemuanya bermuara

kepada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Malang, baik

secara materiil maupun secara spirituil.

b. M i s i

Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi Dinas Perhubungan Kota

Malang yang menggambarkan hal-hal yang harus dilaksanakan, sebagai

berikut :

a. Meningkatkan kualitas SDM Perhubungan dan kelembagaan;

Page 58: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

36

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan Prasarana Perhubungan;

c. Meningkatkan penetapan landasan hukum dan penggunaan teknologi

informasi di bidang transportasi;

d. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang

c. T u j u a n

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari

pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1

(satu) sampai 5 (lima) tahun. Dinas Perhubungan dapat secara tepat

mengetahui apa yang harus dilaksanakan dalam memenuhi visi misinya untuk

kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan diformulasikannya

tujuan strategis ini dalam mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan

yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis ini juga akan

memungkinkan Dinas Perhubungan untuk mengukur sejauh mana visi misi

telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi.

Rumusan tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Dalam rangka mewujudkan Misi Pertama telah ditetapkan tujuan :

b. Peningkatan Pelayanan Perkantoran

c. Dalam rangka mewujudkan Misi Kedua telah ditetapkan tujuan :

d. Peningkatan pelayanan operasional dinas dan Peningkatan Kinerja

e. Instansi, Peningkatan Kelaikan Jalan Kendaraan Bermotor dan

f. Kelancaran Sarana dan Prasarana Perhubungan.

g. Dalam rangka mewujudkan Misi ketiga telah ditetapkan tujuan

Page 59: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

37

h. Terpenuhinya Target Retribusi Daerah2

Sebagaimana halnya sebuah intitusi Negara dalam menjalankan

tugasnya sebagai pelayan masyarakat, tentu Dinas perhubungan mempunya

tugas pokok dan fungsi sebagai landasan dan acuan dalam kerja dan

pelayanan terhadap masyarakat dalam bidang perhubungan. Berikut tugas

pokok dan fungsi (Tupoksi) Dinas Perhubungan Kota malang ;

» Tugas Pokok

• Dinas Perhubungan melaksanakan tugas pokok penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perhubungan.

» Fungsi

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang perhubungan;

2. Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Strategis dan Rencana Kerja di

bidang perhubungan;

3. Penyusunan dan penetapan rencana teknis jaringan transportasi;

4. Pengembangan manajemen dan rekayasa lalu lintas;

5. Pengoperasian dan pemeliharaan terminal;

6. Pemantauan dan pengawasan transportasi jalan dan kebandarudaraan;

7. Pelaksanaan pengendalian dan ketertiban lalu lintas;

8. Pengembangan dan pengelolaan perparkiran;

9. Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor;

10. Pemberian pertimbangan teknis perijinan di bidang perhubungan;

11. Pemberian dan pencabutan perijinan di bidang perhubungan;

2 Ibid, RENSTRA Dinas Perhubungan Kota Malang Tahun 2014-2018, hal 23-28

Page 60: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

38

12. Pelaksanaan kegiatan bidang pemungutan retribusi;

13. Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,

ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah

tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan;

14. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

15. Penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP);

16. Pelaksanaan fasilitasi pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara

periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan;

17. Pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang perhubungan;

18. Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait

layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah;

19. Penyelenggaraan UPT dan jabatan fungsional;

20. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;

21. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya

Page 61: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

39

Bagan 4.1 Strktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur organisasi Sumber : Diakses dari website Dinas Perhubungan Kota Malang

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

DINAS

SUBBAG

PENYUSUN

PROGRAM

SUBBAG

UMUM

SUB

BAGIAN

BIDANG PENGENDALIAN

DAN KETERTIBAN

SEKSI

PENGENDALIAN

SEKSI

KETERTIBAN

BIDANG LALU

LINTAS

SEKSI

MANAJEMEN

DAN

REKAYASAN

LALU LINTAS

SEKSI

PENGELOLAAN

TRANSPORTASI

BIDANG PERPARKIRAN

SEKSI

PENDATAAN

SEKSI

PEMUNGUT

SEKSI

PENGAWASAN

BIDANG

ANGKUTAN

SEKSI ANGKUTAN

ORANG DALAM

SEKSI ANGGKUTAN

ORANG TIDAK DALAM

SEKSI ANGKUTAN

BARANG, HEWAN, DAN

ANGKUTAN KHUSUS

Page 62: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

40

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang adalah salah satu lembaga

yang menjadi sumber informasi yang vital dalam penelitian tentang Evaluasi

Kebijakan Parkir di kota malang ini, karena Dinas Perhubungan merupakan

instansi yang merancang, pelaku, pelaksana kebijakan mengenai urusan lalu

lintas, perhubungan, angkutan umum dan masalah perparkiran di Kota

Malang. Peneliti melakukan penelitian langsung di kantor Dinas

Perhubungan kota Malang yang berlokasi di Jl.Raden Intan no.1, Polowijen,

Blimbing Kota Malang. Setelah sebelumnya mengajukan surat rekomendasi

penelitian dari pihak Jurusan Pemerintahan, Fisip, Universitas Brawijaya

kepada Badan Kesatuan bangsan dan Politik Pemerintah (Bakesbangpol)

Kota Malang, untuk kemudian diberikan surat rekomendasi melakukan

penelitian kepada institusi dan Dinas terkait tempat penelitian berlangsung,

salah satunya adalah Dinas Perhubungan Kota Malang.

Di Dinas Perhubungan Kota Malang, peneliti kemudian diterima oleh

bagian umum untuk kemudian diarahkan melakukan wawancara dengan

pegawai di bidang perparkiran, yang mana pada bidang tersebut terdapat 3

bagian, yaitu sesi Pelayanan Parkir, sesi perencanaan tata kelola parkir dan

sesi pengawasan & pengendalian. Di bagian bidang perparkiran peneliti

melakukan wawancara dengan Kasi Perencanaan Tata Kelola Parkir. untuk

lebih rincinya, berikut peneliti deskripsikan mengenai profil informan

penelitian;

Hary Dwi Yunianto (Kepala sesi bidang Perencanaan Tata Kelola parkir)

Latar belakang pendidikan Hary Dwi Yulianto yaitu sarjana Psikologi

industri di Universitas Wisniwhardana malang, sampai akhirnya

Page 63: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

41

menyelesaikan pendidikan Magister manajemennya di Universitas Gajayana

Malang pada tahun 2010. Beliu sebelumnya menjabat sebagai Lurah di

kelurahan Polowijen Kota Malang terhitung sampai pada 22 Juni 2016,

sampai akhirnya menjabat sebagai Kepala Sesi Perencanaan Tata Kelola

Parkir di Dinas perhubungan kota Malang. Berikut Tugas Pokok dan Fungsi

Hary Dwi Yunianto sebagai Kasi Perencanaan Tata Kelola Parkir;

Tugas pokok :

Pendataan, perencanaan pengembangan, penataan dan pengelolaan

perparkiran.

Fungsi :

1. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang

pendataan, perencanaan pengembangan, penataan dan pengelolaan

perparkiran;

2. penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di

bidang pendataan, perencanaan pengembangan, penataan dan

pengelolaan perparkiran;

3. penyusunan rencana teknis penyelenggaraan perparkiran;

4. pelaksanaan pendataan potensi retribusi parkir di tepi jalan umum dan

tempat khusus parkir kecuali areal parkir di lingkungan pasar daerah;

5. penyiapan bahan pelaksanaan kajian pengembangan, penataan dan

pengelolaan perparkiran di tepi jalan umum dan tempat khusus parkir

kecuali areal parkir di lingkungan pasar daerah;

6. penyiapan bahan pelaksanaan pemetaan lokasi parkir di tepi jalan umum

dan tempat khusus parkir kecuali areal parkir di lingkungan pasar daerah;

Page 64: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

42

7. penyiapan bahan penentuan lokasi fasilitas parkir di tepi jalan umum dan

tempat khusus parkir kecuali areal parkir di lingkungan pasar daerah;

8. perencanaan penentuan lokasi fasilitas parkir pada acara-acara yang

diselenggarakan pemerintah daerah atau masyarakat;

9. penyiapan pemrosesan pertimbangan teknis perizinan parkir;

10. penyiapan bahan rancang bangun fasilitas parkir;

11. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen

Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

12. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional

dan Prosedur (SOP);

13. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);

14. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

15. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan

16. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas pokoknya.

2. Malang Corruption Watch (MCW)

Malang Corruption Watch atau lebih dikenal dengan sebutan MCW

adalah sebuah lembaga yang bergerak di bidang monitoring Korupsi Kolusi

Nepotisme (KKN) di Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten

Malang). Lembaga yang dibentuk pada tanggal 31 Mei, 11 tahun silam ini

bermula dari komunitas diskusi para aktivis mahasiswa, mantan aktivis

mahasiswa, dan beberapa dosen yang sudah berjalan sebelum reformasi 1998.

Page 65: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

43

Lembaga ini berdiri setelah mengalami proses diskusi internal maupun

eksternal hampir selama tujuh bulan sejak November 1999.3

Di internal, MCW sendiri memiliki empat divisi yaitu Divisi Induksi,

Divisi Pelayanan Publik, Divisi Korupsi dan Politik, dan Divisi Hukum dan

Peradilan. Divisi induksi yang setara dengan kesekretariatan , bekerja

dibidang pengumpulan data dan dokumentasi kegiatan. Selain itu, divisi ini

juga menerima pengaduan dari masyarakat dan bertugas untuk mengajukan

dana kepada para donatur. Divisi Pelayanan Publik bekerja di bidang

pelayanan pendidikan dan kesehatan. Divisi Korupsi dan Politik yang di

singkat Korpol, bekerja di bidang pemantauan korupsi untuk kepentingan

politik, dan yang terakhir adalah Divisi Hukum dan Peradilan, bertugas

sebagai penanganan dan pengawal kasus yang sudah dilimpahkan ke

kejaksaan.

Meskipun MCW adalah lembaga yang bergerak di bidang monitoring

KKN dan pengadvokasian, namun kegiatan konkret lembaga ini tidak terpaku

pada itu saja. Semua permasalahan sosial dari segi kebudayaan dan

kemanusiaan yang terjadi pada masyarakat merupakan titik fokus yang selalu

MCW pantau. Lembaga yang membuka training anti korupsi setiap tiga atau

enam bulan sekali ini telah melaksanakan berbagai macam kegiatan yang

berhubungan dengan peng-advokasi-an.

3Lembaga Anti Korupsi malang Raya. Diakses melalui

http://www.jurnalmalang.com/2015/05/malang-corruption-watch-mcw-profil.html pada tanggal 18

April 2017.

Page 66: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

44

Peneliti melakukan wawancara dengan pihak Malang Corruption

Watch (MCW) pada 17 April 2017. Peneliti memaksukkan Malang

Corruption Watch sebagai salah satu sumber informan penelitian karena,

MCW merupakan lembaga independen yang konsisten memonitoring

lembaga-lembaga pemerintahan di Kota Malang dan Batu terutama untuk

kasus kasuk korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN). Menurut peneliti, penting

sekali adanya lembaga-lembaga pengawas seperti ini, karena bagaimana pun

masayarakat perlu mengawasi intansi-lembaga pemerintah, dan MCW

merupakan perpanjangan tangan, atau bisa disebut wakil dari masyarakat

dalam hal pengawasan ini. Kaitannya dengan penelitian tentang Evaluasi

kebijakan parkir di kota Malang ini, karena dari yang peneliti ketahui, Malang

Corruption Watch juga konsisten dalam hal pengawasan terhadap

permasalahan parkir di kota Malang. MCW juga aktif dalam melakukan riset-

riset perihal permasalahan-permasalahan parkir di Kota Malang, baik soal

kebocoran anggaran, buruknya tata kelola parkir, masalah parkir liar dan

permasalahan lainnya seperti yang telah peneliti jelaskan di atas pada

pendahuluan tulisan ini. Berikut peneliti deskripsikan mengenai profil

informan dari Malang Corruption Watch;

Buyung Jaya Sutrisna atau yang akrab disapa Buyung ini merupakan

bagian dari Divisi Advokasi Malang Corruption Watch. Di Malang

Corruption Watch sendiri memang terdapat empat divisi yaitu Divisi Induksi,

Divisi Pelayanan Publik, Divisi Korupsi dan Politik, dan Divisi Hukum dan

Peradilan. Buyung Jaya Sutrisna memang sering terlibat dalam hal

Page 67: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

45

monitoring permasalahan parkir di kota malang, beliau juga terlibat dalam

melakukan riset-riset mengenai masalah parkir. selain itu beliau juga aktif

melakukan diskusi-diskusi perihal masalah parkir di kota Malang dengan

mahasiswa di kampus-kampus bersama para masahasiswa dan masyarakat

kota Malang. Itulah mengapa alasan peneliti menjadikan Malang Corruption

Watch sebagai informan untuk penelitian dalam tulisan ini.

3. Petugas Parkir Tepi Jalan

Petugas Parkir juga merupakan informan yang vital dalam penelitian

ini, karena petugas parkir merupakan instrument atau pelaksana kegiatan

perparkiran di lapangan. Orang yang menjadi informan penelitian ini adalah

Mas Rudi. Beliau merupakan petugas parkir tepi jalan umum di daerah Jl.

Semanggi Timur, Soekarno-Hatta, Malang.

Sebagai orang yang bertugas langsung di lapangan, tentu para petugas

lebih paham bagaimana kondisinya. Di sini, peneliti ingin menggali informasi

dan keterangan dari petugas parkir, seperti apa permasalahan parkir ini dari

sudut pandang mereka sebagai petugas, apakah mereka mengetahui perda

soal parkir dan retribusi parkir, soal kemanan dan hal-hal lainnya yang

sekiranya dapat membantu menjawab penelitian yang peneliti lakukan soal

masalah parkir di Kota Malang.

1. Masyarakat Pengguna Parkir

Sebuah program kebijakan merupakan bentuk tugas, tanggung jawab

dan kepentingan pemerintah dalam mewujudkan sebuah tujuan bersama,

Page 68: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

46

yaitu memberikan kepastian hukum dan pelayanan yang baik pada

masyarakat. Sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah harus

universal dan bisa menterjemahkan maksud dan tujuan dari sebuah program

tersebut, sebuah kebijakan harus jelas secara spesifik mengatur tentang

program dan tujuannya. Dan tentunya harus bisa berdaya guna dan berhasil

guna, demi kemaslahatan bersama, tidak hanya menguntungkan pemerintah

atau sepihak saja. karena bagaimana pun, adalah masyarakat nantinya yang

akan menjalani dan menjalankan kebijakan tersebut. Di sini, peneliti ingin

mengetahui bagaimana perspektif masyarakat terhadap kebijakan pemerintah

terkait masalah parkir di Kota Malang. Bagaimana tanggapan masayarakat

terhadap program yang dibuat pemerintah itu, peranan masyarakat di

dalamnya, dan penilaian masyarakat selama ini terhadap jalanya kebijakan

tersebut.

Yang menjadi menjadi informan peneliti adalah Very Alqdr, 23th.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Brawijaya, yang menetap indekost di

daerah Griya Santa, jl.soekarno-Hatta Malang. lokasi penelitian bertempat di

pelataran parkir tepi jalan raya depan stasiun Kota Malang.

Page 69: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

47

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab lima ini, peneliti akan menjelaskan mengenai hasil evaluasi

kebijakan parkir di kota Malang tahun 2014-2015 menggunakan teori evaluasi dari

Willian N. Dunn. Seperti yang dikemukakan oleh Dunn, Evaluasi memberi

informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan. Evaluasi

memberi sumbangan pada kalirifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari

pemilihan tujuan dan target. Pembahasan pada bab ini dijelaskan jadi dua bagian

sesuai dengan rumusan masalah, yakni ; pertama, Hasil evaluasi kebijakan parkir

di Kota Malang Tahun 2014-2015. Kedua, Bagaimana faktor penghambat dan

pendukung pelaksanaan kebijakan parkir.

5.1 Hasil Evaluasi Kebijakan Parkir Kota Malang Tahun 2014-2015

Dalam melakukan evaluasi sebuah kebijakan tentu diperlukan indikator untuk

mengukur sebuah program kebijakan, untuk mengetahui dampak dan hasil dari

sebuah kebijakan tersebut. Willian N. Dunn membagi indikator/kriteria untuk

mengasilkan informasi menjadi enam, antara lain; Efektifitas, Efiseiensi,

Kecukupan, Perataan, Responsifitas dan Ketepatan. Berikut peneliti jelaskan hasil

penelitian mengenai Evaluasi kebijakan Parkir di Kota Malang tahun 2014-2015

berdasarkan indikator indikator tersebut.

5.1.1 Efektivitas

Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar

kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif

organisasi, program atau kegiatan. Seperti yang dikemukakan oleh Winarno;

Page 70: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

48

“Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian

dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Efektivitas disebut juga hasil guna. Efektivitas selalu terkait dengan

hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya

dicapai”.1

Berdasarkan pendapat di atas, apabila setelah pelaksanaan kegiatan kebijakan

publik ternyata dampaknya tidak mampu memecahkan permasalahan yang tengah

dihadapi masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa suatu kegiatan kebijakan

tersebut telah gagal, tetapi adakalanya suatu kebijakan publik hasilnya tidak

langsung efektif dalam jangka pendek, akan tetapi setelah melalui proses tertentu.

Kota Malang merupakan salah satu kota dengan jumlah universitas terbanyak

setelah Jogjakarta, tak heran jika setiap tahunnya jumlah penduduknya semakin

bertambah. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, tentu diikuti pula

dengan meningkatnya jumlah volume kendaraan. Dengan bertambahnya jumlah

pemakaian kendaraan, akan tetapi hal ini belum diikuti dengan terpenuhinya sarana

dan prasaran terkait tempat parkir kendaraan. Ruas jalan kota Malang yang sempit,

yang kemudian dijadikan lokasi-lokasi parkir oleh pemerintah jelas saja akan

menambah kemacetan jalan mengingat jumlah kendaraan yang sangat banyak. Hal

ini ini menjadi masalah yang perlu dibenahi oleh pemerintah kota Malang, dan

Dinas Perhubungan sebagai dinas yang bertanggung jawab terhadap lalu lintas dan

parkir kendaraan.

1 Maya Utari, “Evaluasi Kebijakaan Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama Pada Program

Jaminan Kesehatan Masyarakat Semesta Di Puskesmas Kotabumi I Kabupaten Lampung Utara”.

Jurnal Skripsi, Universitas Bandar Lampung: 2013. hlm 16

Page 71: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

49

Pengelolaan tempat parkir di Kota Malang diatur dalam peraturan daerah

nomor 4 tahun 2009. Namun yang yang perlu menjadi sorotan adalah, perda

tersebut tidak mengatur secara spesifik mengenai tata kelola parkir, secara umum

perda nomor 4 tahun 2009 hanya mengatur tentang tempat parkir. belum ada

regulasi-regulasi yang mengatur mengenai pemetaan wilayah parkir secara resmi,

aturan yang mengatur tentang juru parkir. dan yang jauh lebih penting lagi

sebetulnya adalah, tidak adanya program-program dan tujuan kebijakan dalam

perda tersebut. banyaknya celah-celah pada perda tersebut yang kemudian menjadi

masalah. Tidak adanya pemetaan wilayah parkir yang secara resmi dibawah

naungan pemerintah kota, hal ini yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum oknum

yang mengakibatkan banyaknya parkir-parkir liar di Kota Malang. banyaknya

keberadaan parkir liar yang akan menyebabkan tidak optimalnya pendapatan daerah

dari segi retribusi parkir, karena dana yang harusnya masuk ke dalam kas daerah,

malah masuk ke kantong oknum-oknum pengelola parkir liar tersebut. terkait hal

ini, dinas perhubungan Kota Malang memberikan tanggapannya ketika peneliti

wawancarai terkait masalah pemetaan wilayah parkir. peneliti menanyakan apakah

ada peta peta wilayah parkir dar dinas perhubungan Kota Malang, Pak Hary

mengatakan ;

“ya kita berdasarkan rayon. Kan di Malang ada 5 kecamatan. Blimbing,

lowokwaru, kedungkandang, klojen dan sukun. Itu yang membedakan. Yang

menghadap ke selatan juru pungutnya sudah berbeda. Selatan dan utara itu

berbeda, karena untuk membedakan batas wilayah rayon”.2

2 Wawancara dengan Bapak Hary Dwi Yunianto. Kepala Sesi Perencanaan Tata Kelola

Parkir Dinas Perhubungan Kota Malang. dilakukan pada tanggal 3 April 2017, pukul 10.15 WIB.

Page 72: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

50

Ketika peneliti menayakan pemetaan wilayah parkir secara fisik, yang di

dalamnya terdapat titik-titik parkir yang dikelola oleh pemerintah Kota Malang,

beliau mengatakan hanya berdasarkan wilayah kecamatan saja. Tak hanya itu,

penggunaan ruas-ruas jalan menjadi lokasi parkir tentu sangat mengganggu dan

membuat kemacetan. Ada banyak lokasi lokasi ruas jalan yang mana kondisi

jalananya padat dan ramai, akan tetapi ditambah sempit oleh keberadaan parkir ruas

jalan ini. Seperti contoh yang terjadi di titik parkir di jalan Bandung. Yang mana

pada jalan ini setiap hari ramai karena sepanjang jalan bandung ini, merupakan

lokasi sekolah, yang berjejer dari sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini),

sampai dengan sekolah menengah atas. Setiap hari kondisi jalanan di depan sekolah

ini selalu macet, terlebih pada jam pagi, siang dan sore hari karena para orang tua

dari murid sekolah ini memarkir kendaraan di pinggir jalan. Namun tak hanya

sekedar memakai bahu jalan, para pengguna parkir disini juga memakai hampir

separu badan jalan. seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.1 Kondisi Parkir Pinggir Jalan

Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

Page 73: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

51

Seperti yang terlihat pada Photo tersebut, hal ini jelas melanggar aturan dan

mengganggu kenyamanan orang bersama. Kalau mau dipersalahkan, tentu yang

harus bertanggung jawab disini adalah petugas parkir, dan juga pihak dinas

perhubungan yang melakukan pembiaran terhadap hal ini. Padahal disana juga

jelas- jelas terdapat rambu-rambu lalu lintas dilarang parkir, tetapi peringatan

tersebut tidak diindahkan oleh para pengguna dan petugas parkir.

Terkait hal ini, pihak dinas pemerintahan Kota Malang memberikan pembelaan,

seperti yang dikatan oleh Bapak Hary Dwi Yunianto ;

“jadi sebetulnya kita juga dihadapkan dengan situasi yang sebenarnya

bertentangan. Dalam atuurannya sebenarnya ada beberapa titik yang tidak

boleh dijadikan lahan parkir. Jl. Raden intan sampai Gadan itu jl. Nasional.

Dalam ketentuannya, jl. Nasional tidak boleh dijadikan untuk tempat parkir.

tapi bagaimana kalau disepanjang jalan tersebut banyak kegiatan ekonomi?

Kalau tidak ada tempat parkir sukses nggak kegiatan ekonomi disitu? Kalau

ada yang mau transaksi disitu, masa dia parkirnya harus jauh kan nggak

mungkin. Itu baru jl. Nasional, kalau jalan provinsi dari bawahnya flyover

malang, sampai alun-alun itu jl. Provinsi. Dalam ketentuan juga tidak boleh

melakukan kegiatan perparkiran. Akhirnya dari pihak pemerintah kota

malang “mengatur itu”. Jadi kalau kendala-kendala ya pasti ada mas”.3

Berdasarkan hasil wawancara di atas, kita bisa menilai, bahwa ada beberapa

masalah yang ada sebenarnya sudah diketahui oleh dinas, akan tetapi hal tersebut

seolah dibiarkan, dengan alasan banyak kegiatan ekonomi di lokasi tersebut, dan

berpotensi menjadi titik parkir. kalau logika seperti ini dibiarkan, melanggar aturan

yang ada demi kepentingan mengejar target pendapatan parkir, jelas jelas sudah

salah.

Selain itu, masalah pelayanan juga menjadi sorotan bagi kalangan masyarakat

pengguna parkir. masih banyak para petugas parkir yang tidak memberi karcis

3 Wawancara Hary Dwi Ynuanto. Ibid.,

Page 74: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

52

ketika parkir. tidak melayani dengan baik, seperti tidak memberi bantuan ketika

pengguna yang akan parkir, menata motor dan semcamnya. Bahkan yang kerap

terjadi adalah, petugas yang tidak ada dilokasi, namu ketika hendak pergi tiba tiba

dating dan menangih uang parkir. kondisi-kondisi ini yang kerap terjadi dan

dikeluhkan masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Very Alqdr, penguna jasa

parkir yang peneliti wawancarai terkait masalah tata kelola parkir di Kota Malang.

very mengatakan :

“kalau untuk tata kelola parkir, saya sendiri tinggal di malang sudah hampir

7 tahun, tapi yang saya rasakan, memang ada beberapa titik yang emang

sudah bagus. Tapi lebih banyak titik yang masih kurang bagus tata kelolanya.

Misalnya jalan sudah sempit, tapi malah ada parkir disitu. Yang tadi

seharusnya jalannya luas kalau tidak ada parkir, jadi malah sempit.

Menyusahkan kita yang pengguna jalan”.4

Selain beberapa hal yang diterangkan diatas, sebetulnya masih banyak lagi

hal yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Kota Malang dan dinas terkait

dalam menyelesaikan masalah parkir di Kota Malang. selain masalah tata kelola,

pelayanan, penertiban, yang menjadi penting ke depaannya adalah, dilakukannya

evaluasi terhadap peraturan daerah nomor 4 tahun 2009, harus lebih spesifik lagi

mengatur tentang permasalahan parkir. juga terkait masalah transparansi, untuk

mencapai sebuah kebijakan public yang efektif, dinas perhubungan Kota Malang

harus lebih terbuka mengenai informasi public. Seperti laporan tahunan, laporan

hasil evaluasi juga keterbukaan mengenai laporan keuangan. Karena masyarakat

berhak tau mengenai informasi tersebut. hal ini juga dikemukanan oleh pihak

Malang Corruption Watch, seperti yang dikatan oleh Buyung Jaya Sutrisna ;

4 Wawancara dengan Very Alqdr. Masyarakat pengguna Parkir. dilakukan pada tanggal 19

April 2017, pukul 15.45 WIB

Page 75: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

53

“Paling tidak pemerintah kota malang itu terbuka soal dokumen dokumen

publik yang mana itu harus dipublikasikan, harus disampaikan pada publik.

Cuma pemerintah kota malang masih terkesan sangat tertutup, terutama

perihal informasi publiknya. Padahal jika kita lihat di undang-undang

keterbukaan informasi publik, yaitu setiap program, program kerja, laporan

keuangan dan segala macamnya itu wajib dipublikasikan, entah secara

berkala dan setiap saat itu harus ada”.5

Menurut peneliti, Dinas perhubungan sangat tertutup mengenai persolan ini,

perihal keterbukaan informasi publik. Berdasarkan pengalaman peneliti ketika

melakukan penelitian, peneliti melakukan permohonan mengakses informasi terkait

laporan hasil evaluasi perda pada tahun sebelumnya, laporan penerimaan terkait

target dan penerimaan retribusi parkir dan data-data lain untuk mendukung

penelitian, akan tetapi pihak dishub tidak mengabulkan. Padahal jelas diatur dalam

pasal 7 Ayat (1) UU no.14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.

Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/ atau menerbitkan Informasi

Publik yang berada dibawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik,

selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan.

5.1.2 Efisiensi

Efisiensi dalam hal ini mempunyai arti sebagai usaha yang diperlukan untuk

menghasilkan tingkat efektivitas, atau seberapa besar usaha yang diperlukan untuk

mencapai tujuan pada sebuah kebijakan. Kota Malang dengan kondisi mobilitas

masyarakatnya yang tinggi, menjadi unggulan pemerintah daerah untuk

kemandirian fiscal. Pemerintah Kota Malang, melihat sektor parkir bisa menjadi

potensi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pemasukan dari

5 Wawancara Buyung Jaya Sutrisna. Malang Corruption Watch Pada tanggal 17 April, pukul

14.30 WIB

Page 76: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

54

retribusi parkir diharapkan dapat menjadi kontribusi terhadap pembangunan kota

Malang, maka dari itu pemerintah Kota Malang mematok target yang cukup besar

dari pemasukan sektor parkir. target yang ditetapkan oleh pemerintah Kota Malang

memang terus meningkat setiap tahunnya. Semenjak tahun 2013 memang terjadi

berubahan cukup signifikan, dari target awal yang semula 3 milyar kemudian naik

menjadi 4,5 Milyar. Pada tahun 2015 ditahun yang sama bahkan terjadi 2 kali

perubahan target. Untuk 2016 targetnya naik menjadi 7 Milyar.

Dengan terus naikkanya target yang ditetapkan oleh pemerintah Kota Malang

terhadap retribusi parkir, untuk memenuhi dan mengejar target tersebut, Dinas

Perhubungan Kota Malang kemudian mencari cara untuk bagaimana bisa mengejar

pendapatan dari sektor parkir yaitu dengan cara menaikkan tarif retribusi parkir di

Kota Malang. kemudian hal ini diusulkan kepada pihak Dewan Perwakilan Daerah

(DPRD) kota malang, dan mendapat persetujuan. Kemudian pada kebijakan tarif

retribusi yang baru, peraturan daerah nomor 3 tahun 2015, ditetapkan harga baru

terhadap tarif retribusi parkir. seperti yang dijelaskan oleh pihak dinas

perhubungan, ketika peneliti wawancara dan tanyakan tentang apa alasan dan

pertimbangan dikeluarkannya perda tersebut. bapak Hary mengatakan;

“Dengan melihat perkembangan yang terjadi di masyarakat, jumlah

kendaraan yang terus meningkat, serta sentra-sentra ekonomi yang

berkembang sangat pesat. Contoh kecil saja bidang pendidikan, untuk

Universitas brawijaya saja, setiap tahun masuk 15.000 mahasiswa baru.

Pertimbangannya ya untuk mengatur hal-hal itu. Kedua, Target. Dengan

berbagai survey, analisa dan sebagainya dengan pertimbangan, yang

mempertimbangkan masyarakat, yang kemudian diusulkan ke DPRD.

Akhinya DPRD mengeluarkan sebuah target. Patah tahun 2015 kemarin, di

tahun yang sama itu ada 2 kali perubahan target. Dari 3 Milyar, menjadi 4,5

Milyar, terpenuhi. 2016 menjadi 7 Milyar. Sekarang melihat perkembangan

lagi, malang yang semakin padat dengan kendaraan, targetnya dinaikkan

lagi untuk 2017 menjadi 7,5 Milyar. Target itu tidak berlaku untuk Dinas

Page 77: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

55

perhubungan yang menangani masalah ini, saja tetapi juga bagi juru

parkir”.6

Retribusi parkir merupakan upaya pemerintah Kota Malang dalam

meningkatnkan PAD sesuai tujuannya. Akan tetapi apakah cara atau alternatif yang

dilakukan oleh pemerintah kota Malang dalam meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) ini sudah efisien, mengingat banyaknya penolakan dari masyarakat

terhadap tarif baru tersebut, karena dinilai memberatkan.

Malang Corruption Watch merupakan salah satu pihak yang juga tegas menolak

kenaikan tarif retribusi tersebut sesuai perda nomor 3 tahun 2015. Dalam perda

tersebut, terdapat poin poin mengenai tarif retribusi parkir yang baru sebegai

berikut;

• Truk Gandeng, Trailer dan Bus sebesar (10.000,00)

• Truk dan minibus dan sejenisnya sebesar (5000,0)

• Sepeda Motor sebesar (2000,00)

Pemkot Malang juga menetapkan tarif parkir insidentil dalam draft perda

sebagaimana berikut:

➢ Truk, Bus dan Minibus (20.000,00)

➢ Mobil Sedan, Jeep, Pick Up (5000,00)

➢ Sepeda Motor (3000,00)

Terkait soal keniakan tersebut, pihak Malang Corruption Watch juga

memberikan tanggapannya ketika peneliti temui di kantor mereka di jl. Joyosuko

metro no.42A. kepada peneliti pihak Malang Corruption Watch, melalui divisi

advokasi Buyung Jaya Sutrisna, menyampaikan keberatan mereka tarkait kebijakan

tarif parkir yang baru ini, Buyung mengatakan:

“Ada beberapa catatan dari teman-teman MCW yang juga melibatkan

teman-teman akademisi di Malang raya. Kita melihat apa yang menjadi

landasan awal atau dasar pertimbangan perda ini diubah, karena di

dalamnya perubahan tersebut ada substansi yang sangat krusial menurut

6 Wawancara Hary Dwi Yunianto. Ibid.,

Page 78: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

56

kita, terutama dalam kenaikkan tarif retribusi parkir. Setelah kami evalusi

perda tersebut, ada beberapa catatan yang kami dapatkan dari perda itu,

tenyata memang perubahan perda itu dari awal tidak ada kajian akademik.

atau naskah akademik yang menjadi landasan perda itu dirubah, dan

menjadi landasan tarif retribusi itu kemudian dinaikkan, itu yang coba kami

analisa. Ketika coba kami akses di pemerintahan kota malang, khususnya

Dinas perhubungan yang bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan

parkir, akan tetapi dinas perhubungan juga ketika kami konfirmasi terkait

permohonan informasi terkait naskah akademik, yang mana itu menjadi

rujukan awal perda itu dibuat, namun apa yang kami terima tidak sesuai

dengan permohonan”.7

Selain landasan awal yang tidak kuat, perubahan kebijakan tarif pada perda

no.3 tahun 2015 itu dinilai memberatkan masyarakat. Malang Corruption Watch

menilai hal itu bertentangan dengan undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang

perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, dalam pasal 7 tentang

pendapatan asli daerah yang berbunyi ;

“Dalam upaya meningkatkan PAD, daerah dilarang (a) menetapkan peraturan

daearah tentang pendapatan yang menyebabkan biaya ekonomi tinggi dan (b)

menetapkan Peraturan Daerah tentang pendapatan yang menghambat

mobilitas penduduk, lalu lintas barang dan jasa antar daerah, dan kegiatan

impor/ekspor”.8

Jika kita melihat dan mengaju sesuai dengan undang-undang tersebut,

perubahan tarif tarif retribusi parkir yang terdapat di dalam perda tersebut

cenderung memberatkan, dan hal itu jelas bertentangan.

Dari kalangan masyarakat sendiri, ketika peneliti wawancari menyatakan

keberatannya perihal kenaikan tarif retribusi pakir, demi peningkatan Pendapatan

7 Wawancara Buyung MCW pada tanggal 17 April 2017, pukul 14.30 WIB 8 Malang Corruption Watch. “Parkir dan Buruknya Tata Kelola Pemerintah”. diunduh dari

mcw-malang.org/ pada tanggal 20 April 2017, pukul 19.00 WIB

Page 79: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

57

Asli daerah dan tercapainya target yang ditetapkan. Terkait hal ini, very,

masyarakat pengguna parkir beranggapan bahwa tidak setuju terhadap perubahan

tarif tersebut.

Lebih lanjut lagi, pihak Malang Corruption watch menailai, upaya perubahan

tarif ini tidak mendasar, dan berpotensi mengalami kebocoran anggaran, melihat

lemahnya perda yang mengatur, dan tata kelola pihak dinas perhubungan yang

masih belum baik. mereka menilai memnuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah

kota Malang, bisa saja jika manajemen dan pengelolaan dari pihak Dinas

Perhubungan dilakukan secara benar. Buyung mengatakan :

“kalo potensi kebocoran itu pasti ada, karena advokasi tidak hanya tahun

2015, ini sudah sejak tahun 2011. Teman-teman MCW pernah melakukan

investigasi di titik titik parkir, dimana di titik2 parkir itu dikelola bukan oleh

pemerintah kota malang, melainkan oleh segelintir orang atau paguyuban.

Padahal jelas titik parkir itu merupakan fasum (fasilitas umum) tempat untuk

publik, kalo parkir ini letaknya ditepi jalan umum ya, atau fasilitas umum tapi

kok malah dimanfaatkan oleh orang-orang itu. Nah ini manajemennya

sebenarnya seperti apa. Kalo pemerintah kota malang benar-benar serius

mau menata kelola, ya harus dibenerin tata kelola dan manajemennya, atau

fasilitasnya seperti apa. Sehingga jelas titik titik parkir yang resmi punya

pemkot malang itu dimana. Makanya sebelum ada kebijakan tarif itu, ya

harus dibenerin dulu manajemennya. Ini juga menarik, setoran dari tukang

parkir itu perhari rata-rata Rp 50.000, ini pernah kita investigasi. Ini setoran

minimal. Kita coba kalikan dengan jumlah titik parkir di kota malang,

misalnya ada 600 titik, total setoran perhari itu bisa sampai 30.000.000,

kalau pertahun itu bisa sampai 10 Milyar. Itu sudah melebihi target

sebenarnya. Itu dulu tahun 2011, kalau sekarang 2017, ini berapa? Setiap

titik parkir kan pandapatan nya berbeda, ada yang bisa sampai Rp 700.000

atau lebih sehari. Itu baru satu titik. Jadi tidak masuk akal tarif ini dinaikkan.

Tanpa dinaikkan pun PAD itu sebenarnya bisa sampai, asal tata kelolanya

benar”.9

Pernyataan ini bukan sekedar opini dan kritikan dari pihak MCW saja, sebab

hal ini juga didukung dengan data hasil riset yang dilakukan oleh pihak MCW.

9 Wawancara Buyung MCW Pada tanggal 17 April 2017, pukul 14.30 WIB

Page 80: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

58

Malang Corruption Watch mencoba memetakan pendapatan parkir

berdasarkan jumlah kendaraan. Sumber BPS (Badan Pusat Statistik) menyebutkan

untuk jumlah kendaraan roda dua milik warga malang ada 411.568 unit. Jumlah

kendaraan roda empat ada 80.988 unit. Apabila kita hitung kasar katakanlah

separuh kendaraan bermotor yang melakukan parkir setiap harinya.

(bila dihitung rata-rata di kota Malang ada 200.000 kendaraan roda dua yang parkir

di kota Malang dengan membayar Rp. 2.000 per hari ke Pemerintah Kota Malang,

maka untuk 1 kali parkir total dana yang dikumpulkan oleh pemerintah sebesar

400.000.000 per-hari, 12.000.000.000 per Bulan dan 144.000.000.000 per-tahun)

ini baru untuk kendaraan roda dua saja.

Tabel 5.1 Pendapatan retribusi parkir roda dua tahun 2014

Dari hasil pemetaan dapat disimpulkan bahwa

Jumlah

Kendaraan

Parkir Per-Hari

Bayar Parkir

Total

Pendapatan

perhari

Total Pendapatan

Per-Bulan

Total Pendapatan

Per-Tahun

200.000 Rp. 2.000 Rp.400.000.000 Rp.12.000.000.000 Rp. 144.000.000.000

Sumber : hasil riset tim Malang Corruption Watch

Pemetaan pendapatan parkir berdasarkan jumlah setoran

Sumber Dishub menyebutkan untuk lokasi parkir di kota Malang ada 600

titik.(bila kita hitung rata-rata setiap abang pakir setor Rp. 50.000 per hari ke

Pemerintah Kota, maka apabila diasumsikan ada 600 lahan parkir di Kota Malang,

total seluruh dana yang dikumpulkan oleh pemerintah sebesar 30.000.000 per-hari,

900.000.000 per Bulan dan 10.000.000.000 per-tahun)10

10 Riset hasil penelitian Tim Malang Corruption Watch tahun 2011. “Parkir dan Buruknya

Tata Kelola Pemerintah” Dibupblikasikan dalam website mcw-malang.org 20 April 2017, pukul

19.00 WIB

Page 81: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

59

Tabel 5.2 pemetaan pendapatan parkir berdasarkan jumlah setoran tahun 2014

Dari hasil pemetaan di atas, dapat disimpulkan bahwa

Jumlah Setoran

Per-Hari

Jumlah Lahan

Parkir

Total Setoran

Perhari

Total Setoran

Per-Bulan

Total Setoran Per-

Tahun

Rp.50.000/Per satu

lahan Parkir

600 Lahan

Parkir

Rp.30.000.000 Rp.900.000.000 Rp. 10.800.000.000

Sumber : hasil riset tim Malang Corruption Watch

Berdasarkan penjelasan mengenai hasul penelitian di atas, dapat kita ambil

kesimpulan bahwa upaya pemerintah kota malang dan dinas perhubungan dalam

menaikkan tarif retribusi sebagai upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah

belumlah efisien. Kedepannya, dinas perhubungan Kota Malang perlu mengkaji

ulang perihal tarif pada perda no.3 tahun 2015 tersebut, juga melakukan

pembenahan manajemen pengelolaan parkir, agar dapat lebih maksimal tanpa harus

menaikkan tarif.

5.1.3 Kecukupan

Kecukupan dalam kebijakan publik bisa diartikan sebagai tujuan yang telah

dicapai, sudah mencukupi dalam berbagai hal. Seperti yang dikatan oleh Winarno;

Kecukupan (adequacy) berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat

efektivitas memuaskan kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang

menumbuhkan adanya masalah Kecukupan masih berhubungan dengan

efektivitas dengan mengukur atau memprediksi seberapa jauh alternatif

yang ada dapat memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan dalam

menyelesaikan masalah yang terjadi.11

Pada pelaksanaan kebijakan parkir di Kota Malang, kebijakan pemerintah

dalam menaikkan tarif retribusi parkir yang diatur dalam peraturan Daerah nomor

3 Tahun 2015 adalah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota

11 Ibid., hlm 18

Page 82: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

60

Malang dari sektor hasil pungutuan parkir di kota Malang. Pihak pemerintah

melalui Dinas Perhubungan Kota Malang mengatan alasan dinaikkannya tarif

retribusi parkir adalah untuk mengejar dan mencapai target yang telah ditetapkan

oleh pemerintah kota Malang pertahunnya kepada Dinas Perhubungan sebagai

pemangku dan pelaksana kebijakan.

Perubahan kenaikan target pendapatan asli daerah dari sektor parkir semenjak

tahun 2013 memang selalu mengalami peningkatan target dari tahun ke tahunnya.

Ketika peneliti menkonfirmasi soal target yang ditetapkan oleh pemerintah Kota ke

pada Dishub, hal ini dibenarkan oleh pihak Dinas Perhubungan Kota Malang.

Bapak Hary Dwi Yunianto mengatankan :

“Setiap tahun itu targetnya terus naik. Tahun 2015 targetnya yang tadinya

Rp 3 milayar, menjadi 4,5 Milyar pertahun, ada 2 kali perubahan di Tahun

yang sama pada 2015. Untuk 2016, targetnya naik menjadi 7 milyar, dan

tahun 2017 ini naik lagi menjadi 7,5 Milyar pertahun. Dan itu terpenuhi”.12

Kenaikan target setiap tahun ini yang menjadi salah satu alasan dinaikkanntya

tarif retribusi parkir. tak hanya bagi Dinas Perhubungan, menurut pernyataan

beliau, para petugas parkir juga diberi target yang lebih tinggi agar pencapain dapat

terpenuhi. Peningkatan dan ketercapian ini juga dapat dilihat dari grafik

perbandingan target dan penerimaan retribusi pertahun, mulai pertahun 2008

sampai dengan 2012, dan data grafik perbandingan target dan penerimaan retribusi

tahun 2013 sampai tahun 2015. Berikut grafik perbandingannya:

Gambar 5.2

12 Wawancara dengan Hary Dwi Yunianto, Kasi Perencanaan Tata Kelola Parkir Dinas

Perhubungan Kota Malang Pada tanggal 3 April 2017, pukul 10.15 WIB

Page 83: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

61

Grafik Perbandingan Target dan Penerimaan Retribusi Parkir Tahun 2013 - 2015

Sumber : Data dari Dinas Perhubungan kota Malang

Berdasarkan grafik yang kita lihat di atas, secara pencapaian target Dinas

Perhubungan kota Malang memang telah memenuhi target yang ditetapkan oleh

pemerintah Kota malang setiap tahunnya. Tetapi yang menjadi fokus pembahasan

bukan hanya perihal terpenuhinya target tersebut, melaikan melihat dari segi

kecukupan dalam kacamata kebijakan publik. Yang menjadi perhatian disini

adalah, bagaimana hasil yang dicapai tersebut mampu memecahkan masalah.

Dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Malang berhasil dalam menerapkan

hal itu. Pencapaian hasil yang diperoleh oleh dishub belum bisa menyelesaikan

masalah yang ada terkait masalah perparkiran di Kota Malang. berdasarkan hasil

penelitian yang peneliti lakukan, masih ada terdapat masalah masalah yang terjadi

dalam hal urusan parkir di Kota malang, dan hasil pencapaian tadi, belum mampu

Page 84: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

62

memcahkan masalah itu. Semisal perihal belum adanya titik-titik atau lahan parkir

permanen yang tersedia. Itu merupakan contoh sederhana. Kedua, dalam tubuh

organisasi dinas sekalipun masih terdapat beberapa kendala yang belum

terpecahkan. Semisal tidak adanya biaya operasional yang tersedia khusus bagi para

petugas juru pungut dan petugas pengawas yang notabene melakukan tugas untuk

berkeliling ke setiap titik titik parkir di Kota Malang setiap harinya, sehingga untuk

membeli rokok, minum dan bensin diambil dari uang hasil pungutan oleh petugas.

Hal ini disampaikan oleh Bapak Hary Dwi Yunianto ketika peneliti wawancara

terkait masalah kebocoran. Bapak Hary mengatakan :

“soal kebocoran itu sebenarnya ada masalah miskomunikasi, harus bertanya

pada sumbernya langsung. Begini, statement itu keluar kurang lebih tahun

2014. Sekarang saya Tanya, kalau memang muncul kebocoran, mulai 2014

pernah tidak targetnya tidak terpenuhi? Karena kita ditarget oleh

pemerintah, dan itu harus terpenuhi. Jadi kita berupaya sebisa secara

maksimal untuk memenuhi target ketentuan pemerintah, sebuah keharusan.

Nah, disini ada yang namanya juru pungut, setiap hari mereka keliling untuk

ngambil setoran. Sementara dia menggunakan kendaraan sendiri, BBM

sendiri keliling ke ratusan titik parkir di malang. tanpa ada perbekalan,

karena budget untuk dia, BBM dan sebagainya tidak ada, terus saat itu uang

yang terkumpul saat dia memungut itu sudah memenuhi target, masa meraka

tidak boleh ambil untuk beli bensin, atau sekedar beli jajan di jalan. Kalau

dia tidak isi BBM, sedangkan masih ada beberapa titik yang belum dipungut,

tercapai tidak targetnya? Kan tidak”. 13

Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa ketercapaian tujuan bukan

jaminan terhadap kecukupan efektivitas pemuasan kebutuhan, nilai, dan pemecahan

masalah, yang dalam hal ini untuk memecahkan masalah yang ada di organisasi itu

sendiri. Seperti contoh permasalahan budgeting untuk para petugas juru pungut.

Masalah lainnya adalah soal kekurangan rompi bagi para juru parkir yang akan

13 Wawancara Hary Dwi Yunianto. Ibid.,

Page 85: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

63

dipake oleh para petugas juru parkir, dan untuk para petugas parkir yang baru

mendaftar. Pada saat sesi wawancara Bapak hary Dwi Yunianto mengatakan bahwa

saat ini, pihak Dinas perhubungan sedang kekurangan rompi yang baru untuk para

juru parkir.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa, pencapaian tujuan dinas perhubungan kota

malang dalam hal pencapaian target, belum mampu memecahkan masalah yang

lainnya, yaitu masalah ketersediaan fasilitas parkir umum, ketiadaan anggaran

untuk petugas, juga perihal kekurangan rompi untuk para petugas juru parkir di

Kota Malang.

5.1.4 Perataan

Perataan dalam kebijakan publik bisa dikatakan mempunyai arti keadilan

yang diberikan pada sasara kebijakan publik tersebut. Berdasarkan yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya, Winarno mengtakan : Kriteria kesamaan

(equality) erat hubungannya dengan rasionalitas legal dan sosial dan sosial dan

menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antara kelompok-kelompok yang

berbeda dalam masyarakat. Kebijakan yang berorientasi pada perataan adalah

kebijakan akibatnya secara adil didistribusikan.14

Untuk melihat seberapa besar dan jauhnya sebuah kebijakan publik tersebut

bisa dikatan merata, bisa dilihat dari berbagai aspek. Yaitu memaksimalkan

kesejahteraan individu, nelindungi kesejahteraan minimum, mekasimalkan

kesejahteraan bersih dan memaksimalkan kesejahteraan retstributif. Artinya,

14 Maya Utari. Op.Cit., hal 20

Page 86: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

64

dengan kata lain, sebuah kebijakan itu mampu didistribusikan dengan merata pada

kelompok-kelompok yang berbeda, dengan acuan kriteria kriteria tadi. Sebuah

kebijakan publik yang dilkeluarkan oleh pemerintah tidak semata-mata hanya untuk

kepentingan pemerintah saja, ada banyak hal yang musti dipertimbangan. Dan yang

paling penting adalah bagaimana sebuah kebijakan tersebut dirasakan adil bagi

semua kelompok,tidak hanyak menguntungkan segelintir kelompok saja.

Berdasarkan penelitian dan temuan temuan yang peneliti amati, implementasi

kebijakan parkir di Kota Malang belum bisa dikatankan memenuhi kriteria yang

disebutkan tadi dan belum bisa dikatan merata dan adil. Dalam pelaksanaan nya,

kebijakan parkir di kota Malang belum merata bagi kelompok kelompok yang

berbeda. Dalam hal ini pemerintah Kota Malang, Dinas Perhubungan sebagai

pemangku kebijakan, petugas parkir dan masyarakat umum pengguna parkir.

Jika dilihat dari sisi memaksimalkan kesejahteraan individu. Jelas sekali

belum semua individu dari kelompok kelompok yang berbeda termaksimalkan

dalam hal ini. Ada gap yang bersar antara kelompok kelompok yang terlibat, yang

jelas masyrakata adalah pihak yang tidak diuntungkan di sini. Seperti contohnya,

dengan adanya keberadaan parkir-parkir liar yang mengatas namakan paguyuban,

karang taruna, pemuda dan semacamnya. Yang mana persentasi mereka

mendapatkan keuntungan jauh lebih besar daripada sumbangan yang dapat

diberikan pada pemerintah daerah ataupun pihak resmi yang berwenang dalam

urusan pemungutan hasil retribusi parkir. masih banyaknya titik titik parkir yang

dikuasi oleh oknum oknum seperti ini, jelas saja secara kesejahteraan mereka lebih

diuntungkan dari pihak-pihak lainnya. Dengan persentasi kendaraan parkir yang

Page 87: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

65

ramai setiap harinya yang tentunya membawa hasil yang tidak sedikit,

dibandingkan dengan pengeluran yang mereka keluarkan perhari sangatlah tidak

sebanding. Seperti penuturan petugas parkir yang peneliti wawancarai terkait

masalah pendapatan, setoran dan lainnya. Mas Rudi, petugas parkir yang peneliti

wawancari menuturkan dalam seharinya, petugas parkir menyetorkan sebesar Rp

40.000 rupiah kepada paguyuban. Sementara sisanya buat petugas parkir. dengan

setoran hanya sebesar 40.000 harinya, dibandingan dengan pemasukan yang

mereka dapatkan sehari dari sekian banyaknya pengendara yang parkir jelas tidak

seimbang. Ditambah lagi dengan mereka tidak pernah ditarik oleh dishub,

paguyuban hanya membayarkan kepada dispenda setiap bulannya hanya sebesar Rp

500.000. jumlah yang sangat kecil juka dibandingkan dengan pendapatan mereka

yang perbulannya bisa puluhan juta.

Kemudian dalam hal melindungi kesejahteraan minimum, yang mana dalam

kebijakan publik memiliki makna sebagai peningkatan kesejahteraan sebagian

orang dan pada saat yang sama melindungi posisi posisi yang dirugikan. Artinya

kebijakan tersebut tidak hanya menguntungkan satu pihak saja, tetapi yang lain

dirugikan. Semenjak dikeluarkan dan ditetapkan nya kenaikan tarif retribusi parkir

di kota malang melalui peraturan daerah nomor 3 tahun 2015, memang banyak

terdapat protes dan keluhan dari masyarakat. Yang mana tarif baru ini dinilai sangat

memberatkan masyarakat. Sebetulnya hal ini sudah lama terjadi, bahkan sebelum

dikeluarkannya perda no.3 tahun 2015 tentang tarif yang baru, justru sebelum itu

sudah banyak para juru parkir yang malah meminta tarif sebesar 2000 rupiah,

padahal pada waktu itu belum ada kebijakan soal perubahan harga, artinya masih

Page 88: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

66

mengacu pada perda yang lama, nomor 1 tahun 2011, yaitu sebesar 1000 rupiah.

Ketika peneliti menanyakan soal fenomena ini pada masyarakat pengguna parkir,

para pengguna parkir rata rata enggan untuk melakukan protes, dengan alasan tidak

ingin nanti menjadi masalah atau terjadinya keributan. Seperti yang diungkapkan

oleh Very :

“kalau keberatan ya jelas keberatan mas, masa harganya nggak sesuai

dengan yang diatur oleh pemda, tapi kita mau protes juga segan. Pertama

dari pada nyari rebut, ya mending kasih aja. Dia mintanya berapa ya kasih.

Toh saya disini pendatang juga. Dari pada kenapa-kenapa”.

Hal-hal seperti ini harusnya menjadi perhatian dinas perhubungan, sebagai

pelaksana dan pemangku kebijakan, dishub harus bisa melindungi dan menjamin

hak-hak masyarakatnya. Dishub harus mampu menjamin keamanan dan pelayanan

terhadap masyarakat. Dan pada hal ini dishub belum mampu melaksanakan

perannya secara maksimal. Kebanyakan dari masyarakat enggan untuk melapor

karena takut dan enggan berurusan dengan para tukang parkir, karena menurut

pengakuan mereka, rata-rata para petugas merupakan “preman”.

Memang ketika peneliti tanyakan mengenai persolan ini kepada pihak dinas

perhubungan, mereka memberi tanggapan akan menindak lanjuti petugas petugas

yang seperti ini, Bapak Hary Dwi Yunianto mengatakan :

“Pengawasan dilakukan setiap hari oleh para petugas dari Dishub. Dan kita

juga terus merespon keluhan-keluhan masyarakat terhadap juru parkir yang

tidak melakukan fungsinya sesuai dengan ketentuan. kita ini bekerja dengan

keterbatasan jumlah petugas. Banyak titik yang harus dikelilingi setiap hari

oleh petugas, jikalau ada memang fenomena seperti itu, mungkin petugas kita

belum sampai melakukan pengawasan kesana. Nanti kalau yang seperti itu,

minta saja karcisnya, kalau dia tidak mau kasih, ada hotline Dishub, silahkan

lapor. Silahkan foto, itu bisa ditindak”.

Page 89: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

67

Berdasarkan penjelasan dari pihak dari dinas perhubungan, kita harus

mengapresiasi jikan benar langkah tersebut dilakukan. Karena pelayananan dan

perlindungan pada hak hak masyarakat ini harus diutamakan. Walaupun demikian,

dari pihak masyarakat, tetap saja masih enggan dan takut untuk melakukan

complain jika terjadi hal-hal seperti seperti itu. Disinilah bagaimana peran dinas

perhubungan bagaimana membangun trust masyarakat kepada pemerintah,

bagaimana meyakinkan bahwa mereka akan mendapat kepastian hokum dan

keamanan.

Sekarang kedepannya, tinggal bagaimana keseriusan dari pihak dinas

perhubungan dalam mengatasi permasalahan ini, bukan hanya sekedar

menyediakan layanan pengaduan saja, akan tetapi harus ditindak lanjuti secara

langsung dan tegas, agar hal-hal seperti ini tidak merugikan masyarakat.

5.1.5 Responsifitas

Penyelenggaraan atau pelaksanaan kebijakan parkir di Kota Malang, tidaklah

sematamata untuk mengejar pemasukan PAD, tetapi yang tidak kalah pentingnya

yakni pemenuhan kebutuhan masyarakat akan wilayah parkir yang ideal dan

refresentatif sebagai salah satu unsur yang mendukung kegiatan aktifitas warga

Kota Malang, haruslah di sediakan oleh Pemerintah Kota Malang. di samping itu

pula, pertanggung jawaban petugas akan sistem keamanan dan pengelolan retribusi

dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan haruslah

diterapkan di lembaga organisasi pemerintah yang menangani kegiatan ini,

mengingat hal ini untuk memberikan pelayanan, kenyamanan, penyediaan fasilitas

Page 90: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

68

yang menyangkut sarana dan prasarana parkir serta kepercayaan masyarakat

terhadap pemerintah dalam hal mengelola kebijakan parkir. Berbagai kondisi yang

ideal dan di harapkan masyarakat tersebut haruslah di rumuskan dan terwakili

dalam setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Kota Malang.

Terkait soal kenaikan tarif ini, sebenarnya banyak pihak yang menolak,

terutama dari kalangan masyarakat. Senada dengan yang disampaikan oleh Very

Alqdr, masyarakat pengguna parkir yang peneliti wawancara terkait kenaikan tarif

retribusi parkir :

“kalau masalah kenaikan harga sebenarnya sih enggak setuju mas ya.

Soalnya kita kan juga bingung, nggak ada bedanya antara tarif Rp 1000,

dengan tarif Rp 2000. Dari fasilitas juga nggak ada yang berubah,

menaikkan itu alsanya buat apa kan kita juga nggak tau. Bakal jadi apa

setelah dinaikkan jadi Rp 2000. Saya sebagai pengguna parkir selama ini

juga ngga merasakan perbedaan sebelum dan setelah dinaikkan”.15

Ketika peneliti mencoba menjelaskan kepada yang bersangkutan, bahwa

salah satu alasan pemerintah Kota Malang menaikkan harga tarif parkir adalah

untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir, juga

untuk memenuhi target yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kota Malang,

yaitu sebesar 7 Milyar pertahunnya. Terhadap hal itu Very juga memberikan

tanggapanya :

“Menurut saya sih mas, kalau memang alasan dinaikkannya untuk mengejar

target dan menggenjot pendapatan daerah dari parkir, toh kan selama ini

kita juga nggak pernah tau kalo targetnya itu terpenuhi atau tidaknya. Dulu

yang Rp 1000 aja kita nggak tau terpenuhi atau tidak, kita nggak bisa lihat

datanya, apalagi sekarang naik jadi Rp 2000. Itu juga nggak ada keterbukaan

sih masalah hasil pemungutannya. Ya harus transparan lah, setidaknya ada

laporanya ada di web atau dimana gitu biar kita masyarakat tau”.16

15 Wawancara dengan Very Alqdr. Masyarakat pengguna parkir tepi jalan, pada tanggal 19

April 2017 pukul 15.45 WIB 16 Wawancara Very, Ibid.

Page 91: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

69

Soal kenaikan harga parkir ini memang menjadi pertentangan di kalangan

masyarakat sejak perda Nomor 3 Tahun 2015 ini dikeluarkan dan diterapkan.

Banyak masyarakat yang keberatan harus membayar sebesar Rp 2000 untuak tarif

sekali parkir, terlebih untuk masyarakat yang mobilitasnya terbilang aktif, mereka

mengeluhkan totalan biaya yang harus dikeluarkan dalam sehari hanya untuk

parkir, belum lagi jika singgah dibanyak tempat umum.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim Malang Corruption

Watch, terkait persepsi masyarakat terhadap kenaikan tarif parkir, kebanyakan

masyarakat menyatan menolak akan kenaikan tarif parkir. berikut gambarannya :

Gambar 5.3

Persepsi masyarakat terkait kebijakan tarif parkir

Sumber : Hasil riset Malang Corruption Watch

Pada diagram tersebut, survey yang dilakukan oleh tim Malang Corruption Watch

dari total 120 orang responden, 96 responden menyatakan tidak setuju dengan kebijakan

kenaikan tarif parkir yang diberlakukan, dengan alasan pengeluaran untuk baiaya parkir

20%

80%

Kebijakan Tarif

setuju

Tidak setuju

Page 92: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

70

tidak sebanding dengan tujuan17. Dari hasil tersebut dapat kita lihat bahwa kebijakan

kenaikan tarif yang diberlakukan cenderung memberatkan masyarakat.

Yang menjadi keluhan masyarakat selama ini soal masalah parkir sebenarnya tidak

hanya soal tarif yang naik, akan tetapi juga soal fasilitas parkir, kemanan, tidak adanya

karcis dan pelayanan dari petugas parkir. hal ini juga diamini oleh Buyung Jaya Sutrisna,

ketika peneliti tanyakan soal apakah ada aduan dari masyarakat terkait masalah parkir ini,

Buyung mengatakan :

“kalau aduan dari masyarakat banyak sih, soal fasilitas misalnya. fasilitas

yang disediakan, ataupun keamanan yang diperoleh oleh masyarakat. Yang

sering menjadi keluhan masyarakat ialah ada tempat parkir misalnya, yang

mana ketika kita dating petugasnya tidak ada, lalu ketika sudah mau pergi

tiba-tiba ada tukang parkirnya, dan tidak diberi karcis dan tidak memiliki

identitas resmi. Soal keamanan, ketika terjadi kehilangan misalnya itu tidak

ada bentuk ganti rugi dari pemerintah, itu yang menjadi bentuk kekecewaan

masyarakat. Karena sebetulnya soal keamanan, kenyamanan dan fasilitas

menjadi tanggung jawab penuh pemerintah”.18

Balik lagi ke respon masyarakat terhadap jalannya kebijakan parkir di kota

Malang ini, sebagai masyarakat pengguna parkir umum, Very juga menyampaikan

keinginan dan sarannya untuk Pemerintah Kota Malang dan Dinas terkait dalam hal

masalah parkir ke depannya :

“untuk masukan sih banyak mas. Pertama perlu adanya ketegasan dari

dishub untuk membereskan parkir-parkir liar. Kedua, kalau memang

dinaikkan tarifnya, ya sama-samalah masayarakat harus tau, harus ada

keterbukaan atas manajemen dia semua, itu uangnya kemana, peruntukannya

untuk apa dan kita bisa mengakses data itu secara luas. Poin pentingnya

sebenarnya disitu, kegunaanya untuk apa. Kalau kayak sekarangkan kan

manajemennya belum bagus ya, dia naikin parkir tapi asal menaikkan aja,

tanpa ada sosialisasi, pertimbangan dianikkan nya juga apa?Untuk fasilitas

aja deh contohnya, nggak usah jauh jauh ngomongin fasilitas tempat dan

lahan, untuk plang aja tuh nggak ada, kalau parkir disitu mobil sekian,

sepeda motor berapa, kayaknya belum ada. Kalau kayak di Jakarta tu hampir

17 Hasil riset Malang Corruption Watch, “Parkir dan Buruknya Tata kelola Pemerintah” hal

4. 18 Wawancara dengan Buyung Jaya Sutrisna, Divisi Advokasi Malang Corruption Watch

pada tanggal 17 April 2017 pada pukul 14.30 WIB

Page 93: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

71

semua titik parkir tuh ada ada plang dengan tarif resminya. Jadi jelas, kita

mau bayar juga nggak mikir.

Yang paling soal keterbukaan, hasil pungutan retribusi itu bisa kita akses.

Sekarang zamanya semua harus serba terbuka dan jelas. Saya bukan apa-

apa, soalnya kan kalau seperti Dishub ini kan rentan mas ya”.19

Dalam hal kebijakan publik, hendaknya hal-hal yang menjadi keluhan dari

masyarakat ini menjadi perhatian bagi pemerintah dalam perbaikan dan masukan

untuk kedepanya, bagaimana sebuah kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah,

tentunya harus juga melihat kondisi sosial masyarakat, banyak hal yang mesti

dipertimbangkan, dan juga peran serta masyarakat dalam hal perumusan sebuah

kebijakan sangat diperlukan, agar tidak terjadinya kesenjangan, juga mewujudkan

sistem pemerintahan yang berdemokrasi, terbuka dan transparan.

5.1.6 Ketepatan

Pada kebijakan Publik, ketepatan merujuk pada nilai dari tujuan program dan

pada kuatnya asumsi yang melandasi tujuan-tujuan tersebut. Menurut winarno,

Kriteria yang dipakai untuk menseleksi sejumlah alternatif untuk dijadikan

rekomendasi dengan menilai apakah hasil dari alternatif yang direkomendasikan

tersebut merupakan pilihan tujuan yang layak. Kriteria kelayakan dihubungkan

dengan rasionalitas substantif, karena kriteria ini menyangkut substansi tujuan

bukan cara atau instrumen untuk merealisasikan tujuan tersebut.20

Pemerintah kota malang, melihat retribusi parkir sebagai peluang untuk

mendapatkan pendapatan asli daerah yang cukup besar. Dari tahun ke tahun,

pemerintah kota malang terus menaikkan target pungutan hasil retribusi parkir,

19 Wawancara Very Alqdr. Op. Cit., 20 Maya Utari. Op.Cit., Hal 23

Page 94: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

72

guna menunjang pad lebih tinggi lagi dari sektor tersebut. Salah satu langkah yang

diambil oleh pemerintah kota malang terkait hal ini adalah, dengan mengeluarkan

peraturan daerah nomor 3 tahun 2015. Yaitu perihal ergantian tarif retribusi, yang

mana diantaranya mengatur tentang perubahan harga tarif retribusi parkir.

Kenaikan tarif ini memang menuai pro dan kontra. Dinas perhubungan Kota malang

sebagai intansi terkait yang menangani masalah lalu lintas dan parkir, menilai

langkah pemerintah menikkan harga parkir sudah tepat, melihat kondisi

penggunaan kendaraan di kota mlang meningkat setiap tahunnya. Tapi bila kita

lihat dari sisi lain, melihat pertentangan dari masyarakat terkait kenaikkan ini, tentu

harus kita telaah lagi, benarkah cara ini sudah tepat untuk mencapai tujuan

pemerintah dalam peningkatan pendapatan daerah.

Perlu kita ingat lagi, bahwa dalam mengeluarkan sebuah kebijakan tidak

melulu soal hasil fiscal, tetapi pemerintah sebagai pembuat kebijakan juga harus

mempertimbangkan banyak hal. Salah satunya pemenuhan kebutuhan masyarakat

akan fasilitas yang diterima, pelayanan yang baik, kesanggupan masyarakat. Di

samping itu pula pertanggung jawaban petugas akan sistem keamanan dan

pengelolan retribusi dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi

pengelolaan haruslah diterapkan di lembaga organisasi pemerintah yang menangani

kegiatan ini, mengingat hal ini untuk memberikan pelayanan, kenyamanan,

penyediaan fasilitas yang menyangkut sarana dan prasarana parkir serta

kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam hal mengelola kebijakan

parkir. Berbagai kondisi yang ideal dan di harapkan masyarakat tersebut haruslah

di rumuskan dan terwakili dalam setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan

Page 95: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

73

pemerintah Kota Malang, dan segi sosial dan ekonomi tentu juga harus menjadi

pertimbangan. Pihak Dinas Perhubungan ketika peneliti tanyakan soal, alasan

dibalik kenaikan tarif parkir, padahal sebelumnya sudah ditentang oleh masyarakat.

Bapak Hary mengatakan ;

”Dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat, jumlah kendaraan

meningkat, sentra-sentra ekonomi yang berkembang sangat pesat. Contoh

kecil saja bidang pendidikan, untuk Universitas brawijaya saja, setiap tahun

masuk 15.000 mahasiswa baru. Pertimbangannya ya untuk mengatur hal-hal

itu. Kedua, Target. Dengan berbagai survey, analisa dan sebagainya dengan

pertimbangan, yang mempertimbangkan masyarakat, dalam tanda kutip

sudah diwakili oleh mahasiswa, yang kemudian diusulkan ke DPRD. Akhinya

DPRD mengeluarkan sebuah target. Patah tahun 2015 kemarin, di tahun

yang sama itu ada 2 kali perubahan target. Dari 3 Milyar, menjadi 4,5

Milyar, terpenuhi. 2016 menjadi 7 Milyar, terpenuhi. Sekarang melihat

perkembangan lagi, malang yang semakin padat dengan kendaraan,

targetnya dinaikkan lagi untuk 2017 menjadi 7,5 Milyar. Target itu tidak

berlaku untuk Dinas perhubungan yang menangani masalah ini, saja tetapi

juga bagi juru parkir”.21

Terkait hal itu, pihak Malang Corruption Watch juga memberi tanggapannya

tentang perubahan tarif parkir dalam peraturan daerah nomor 3 tahun 2015 ini.

Ketika peneliti melakukan wawancara dan menanyakan tanggapan dari pihak

Malang Corruption Watch terkait hal ini, Buyung Jaya Sutrisna mengatakan ;

“Dari tahun 2015, MCW memang sempat mengadvokasi perubahan perda

retribusi no.3 tahun 2015, yang sebelumnya perda no.1 tahun 2011. Ada

beberapa catatan dari teman-teman MCW yang juga melibatkan teman-

teman akademisi di Malang raya. Kita melihat apa yang menjadi landasan

awal atau dasar pertimbangan perda ini diubah, karena di dalamnya

perubahan tersebut ada substansi yang sangat krusial menurut kita, terutama

dalam kenaikkan tarif retribusi parkir. Setelah kami evalusi perda tersebut,

ada beberapa catatan yang kami dapatkan dari perda itu, tenyata memang

perubahan perda itu dari awal tidak ada kajian akademik. atau naskah

akademik yang menjadi landasan perda itu dirubah, dan menjadi landasan

tarif retribusi itu kemudian dinaikkan, itu yang coba kami analisa. Ketika

coba kami akses di pemerintahan kota malang, khususnya Dinas

perhubungan yang bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan parkir,

21 Wawancara Hary Dwi Yunianto. Op.Cit.,

Page 96: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

74

akan tetapi dinas perhubungan juga ketika kami konfirmasi terkait

permohonan informasi terkait naskah akademik, yang mana itu menjadi

rujukan awal perda itu dibuat, namun apa yang kami terima tidak sesuai

dengan permohonan. Kami diberikan nota keterangan yang itu tidak ada

implikasinya terhadap perubahan perda, seharusnya naskah akademik itu

ada. Jadi memang dari awal tidak ada naskah akademik, termasuk pada

perda yang lama, no.1 tahun 2011. Ini menurut informan yang dia itu salah

satu orang yang pernah aktif di internal pemerintahan daerah Kota

Malang”.22

Seperti yang dijelaskan diatas, Malang Corruption Watch menilai dari awal

memang perda ini sudah bermasalah, selain tidak adanya kajian akademis soal

pertimbangan kenaikan tarif yang tidak bisa ditunjukkan oleh pihak pemerintah

kota malang dan Dinas perhubungan, tidak dilibatkannya masyarakat dan LSM

dalam dalam perumusan kebijakan, alasan kenaikan yang dikakatan oleh

pemerintah Kota Malang, juga cenderung mengada-ada dan tidak mendasar.

Buyung menjelaskan bahwa, pihak Malang Corruption Watch juga pernah

mendapatkan informasi dari salah satu orang DPRD Kota Malang; buyung

menyampaikan :

“ini menarik sebenarnya, di pemerintahan kota malang ini pernah dibahas,

oleh pihak pemkot dan DPRD. Yang mana dalam pembahasan itu, kenapa

tarif itu dinaikkan ada salah satu alasan yang menarik. Pada awalnya pihak

DPRD mengusulkan, bagaimana jika tarif parkir dinaikkan menjadi Rp

1.500. dan pihak pemkot malah menanggapi, jangan 1.500, tapi ya harus RP

2000, biar tidak ada kembalian, biar tidak ada kebocoran dari kembalian itu.

ini kan tidak ada hubungannya dengan kembalian yang 500 itu, ini

sebenarnya bukan alasan yang mendasar”.23

Menurut MCW pemerintah kota Malang, DPRD dan Dinas perhubungan

perlu mengkaji ulang lagi kenaikan tarif retribusi parkir ini. Karena mereka, dalam

mengeluarkan sebuah kebijakan atau peraturan daerah, harus kongkrit dan jelas

22 Wawancara Buyung Jaya Sutrisna. Op.Cit., 23 Wawancara Buyung. Ibid., Tanggal 17 April 2017, pukul 14.30 WIB

Page 97: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

75

alasannya, transparan, melibatkan masyarakat dan tentunya harus

mempertimbangkan kondisi masyarakat atau sasaran kebijakan, dari kebijakan

yang akan dikeluarkan. Selanjutnya Buyung menjelaskan :

“Sebenarnya kalau mau mempertimbangkan kenaikan tarif tersebut kan

harus dilihat dulu dari aspek sosiologisnya seperti apa, segi ekonominya

seperti apa. Kalau menentukan kebijakan daerah itu, terutama fiscal, harus

dilihat dulu kemampuan masyarakatnya seperti apa. Kalau kita melihat di

daerah lain, contohnya saja kota Blitar, disana parkirnya Cuma 1000, tetapi

Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat. Sedangkan Malang, meskipun

tarifnya dianikkan tapi targetnya tidak tercapai, dan Malang merupakan

paling mahal di jawa timur untuk urusan parkir. Ini salah satu kelemahan di

perda itu, tidak mencantumkan landasan-landasa kebijakan itu. Misalkan

kebijakan fiscal daerahnya seperti apa. Di perda itu tidak mencantumkan

misalnya undang-undang no.33 tahun 2004, itu juga harusnya menjadi

landasan sebenarnya”.24

Jadi berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa

ketepatan dalam kebijakan parkir di kota malang belum tercapai. Upaya yang

dilakukan oleh pemerintah Kota Malang dalam mencapai tujuan kebijakan dengan

cara menaikkan harga tarif demi mencapai target pendapatan asli daerah belumlah

tepat. Ke depannya, pemerintah Kota malang diharapkan dapat mengevaluasi lagi

kebijakan kenaikan tarif ini, tentunya dengan melibatkan pihak masyarakat/LSM

juga mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya kondisi fiscal daerah, dan

sosial ekonomi masyarakat.

5.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan kebijakan Parkir di

Kota Malang

Faktor pendukung dan penghambat merupakan salah satu aspek penting

dalam implementasi atau jalannya sebuah kebijakan, untuk dapat melihat dari kedua

24 Wawancara Buyung. Ibid., Tanggal 17 April 2017, pukul 14.30 WIB

Page 98: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

76

belah sisi dari sebuah kebijakan tersebut. Sisi yang baik yaitu faktor-faktor yang

pendukung yang dapat menunjang jalaannya sebuah kebijakan kedepannya, agar

bisa dipertahankan dan dapat lebih ditingkatkan lagi kedepannya. semestara dari

dari sisi negatif, yaitu faktor penghambat. yang mana dari faktor penghalang

tersebut, juga dapat kita ambil kesimpulan apa-apa saja yang masih perlu dibenahi

kedepannya, guna berjalannya sebuah kebijakan dengan baik dan sesuai dengan

tujuan. Dalam implementasinya, tentu kebijakan parkir di Kota Malang ini juga

memiliki kedua hal tersebut, yaitu adaanya faktor pendukung dan penghambat

dalam proses berjalanya kebijakan tersebut. Di sini, peneliti akan menjelaskan

mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kebijakan parkir

di Kota Malang.

5.2.1 Faktor Pendukung

Dalam implementasi atau pelaksanaan sebuah kebijakan oleh pemerintah,

tentu memiliki faktor pendukung dalam menunjang terlaksananya sebuah kebijakan

oleh pemerintah sesuai dengan rencana. Pada pelaksanaan kebijakan parkir di Kota

Malang Dinas Perhubungan berupaya dalam melaksanakan tugasnya dalam

memenuhi tugas dan tanggung jawab dalam urusan perparkiran dan mengatasi

masalah dengan disposisi dan struktur birokrasi. Disposisi merupakan sikap dari

implementor dalam mengimplementasikan sebuah kebijakan. Dalam

pelaksanaaannya Dinas perhubungan Kota Malang berupaya melaksanankan tugas

dan tanggung jawab sesuai dengan fungsi dan tugas pokok lembaga birokrasi yang

bertugas menjalankan kebijakan. Para petugas harus mempunyai komitmen dalam

menindak segala bentuk pelanggaran yang ditemukan di lapangan.

Page 99: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

77

Dalam pelaksanaan pengelolaan, dinas perhubungan kota Malang sudah

memiliki struktur birokrasi yang jelas, yang mana tiap tiap sesksi memiliki porsi

kewenangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi selaku implementor. Dalam

struktur organisasinya, Dinas perhubungan Kota Malang dalam bidang urusan

parkir membagi sesi menjadi tiga bagian. Sepeti pada struktur organisasi yang ada

di atas, dalam urusan bidang parkir terdapat 3 sesi yaitu antara lain. Pertama, sesi

pelayanan parkir. kedua, perencanaan tata kelola parkir. ketiga, sesi pengawasan

dan pengendalian.

Setiap sesi inilah yang kemudian yang bekerja sesuai dengan job descripction

masing-masing, dan kemudian saling berkoordinasi dalam hal penanganan masalah

perparkiran di Kota Malang. untuk pengelolaan masalah pengawasan dan

pengendalian, merupakan tugas dari anggota kasi pengawasan dan pengendalian.

Setiap hari para petugas berjeliling ke setiap titik parkir di kota Malang, mengawasi

dan memantau setiap kegiatan perparkiran. Sesi ini juga memiliki tugas memantau

titik titik parkir baru yang ada, untuk kemudian di data, dan diminta untuk

mendaftarkan diri kepada dinas perhubungan kota Malang, untuk kemudian dibina

dan melakukan kerjasama. Jika ada terjadi pelanggaran di lapangan, sesi ini juga

bertugas melakukan penindakan. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Hary Dwi

Yunianto:

“jika terjadi pelanggaran, kita akan menindak secara resmi, bekerja sama

dengan pihak kepolisian. untuk pelanggaran kecil seperti pemberian karcis

berlaminating, petugas tidak memberikan karcis resmi, akan kita berlakukan

TIPIRIN (tindak pidanan ringan), karena itu jelas melanggar. Itu untuk

permasalahan yang tidak bisa ditolerir. Tapi kalau untuk masalah yang kecil,

semisal dia lupa pakai seragam atau kartu pengenal, itu sifatnya pembinaan,

nanti akan diberi surat panggilan, KTP diambil dan diberi pembinaan di

Page 100: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

78

Dinas Perhubungan, dan yang menangani adalah PPNS (Penyidik Pegawai

negeri Sipil)”.25

Inilah yang menjadi faktor penunjang/pendukung pelaksanaan kebijakan

parkir di Kota Malang. dibutuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah Kota

Malang dan Dinas perhubungan dalam hal ini, demi terwujudnya pelaksanaan

kebijakan sesuai yang direncanakan.

5.2.2 Faktor penghambat

Dalam Pelaksanaannya, Dinas Perhubungan sebagai pelaksana kebijakan

juga memiliki hambatan dalam implementasi kebijakan parkir di Kota Malang.

Pertama, keterbatasan lahan parkir menjadi alasan mengapa kita kerap menjumpai

titik titik parkir yang tidak semestinya, ruas-ruas jalan kerap kali dimanfaatkan oleh

para petugas parkir untuk memarkir kendaraan-kendaraan di jalan-jalan besar di

Kota Malang. yang mana hal ini sudah tentu membuat arus kendaraan yang melaju

melewati daerah tersebut menjadi terganggu dan terhambat. Ruas jalan yang

sempit, ditambah lagi dengan banyaknya kendaraan yang parkir kerap kali

membuat macet jalanan. Pada dasarnya, di dalam aturan, tidak diperbolehkan

memarkir kendaraan atau adanya aktivitas parir di sepenjang jalan Nasional

maupun jalan Provinsi, Namun pada kenyataannya, hal ini banyak terjadi di Kota

Malang. Terkait hal ini, pihak Dinas perhubungan memberikan penjelasannya,

seperti yang dikatankan oleh Hary Dwi Yunianto;

“jadi sebetulnya kita juga dihadapkan dengan situasi yang sebenarnya

bertentangan. Jl. Raden intan sampai Gadang itu jl.Nasional. Dalam

ketentuannya, jl.Nasional tidak boleh dijadikan untuk tempat parkir. tapi

bagaimana kalau disepanjang jalan tersebut banyak kegiatan ekonomi?

25 Wawancara dengan Hary Dwi Yunianto, Kasi Perencanaan Tata Kelola Parkir Dinas

Perhubungan Kota Malang Pada tanggal 3 April 2017, pukul 10.15 WIB

Page 101: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

79

Kalau tidak ada tempat parkir sukses nggak kegiatan ekonomi disitu? Kalau

ada yang mau transaksi disitu, masa dia parkirnya harus jauh kan nggak

mungkin. Itu baru jl.Nasional, kalau jalan provinsi dari bawahnya flyover

malang, sampai alun-alun itu jl.Provinsi. Dalam ketentuan juga tidak boleh

melakukan kegiatan perparkiran. Akhirnya dari pihak pemerintah kota

malang “mengatur itu”. Jadi kalau kendala-kendala ya pasti ada mas”.26

Menurut peniliti, berdasarkan hal-hal yang dijelaskan diatas oleh pihak Dinas

Perhubungan ini terkait alasan pemakaian ruas jalan yang dilarang sebagai tempat

parkir, merupakan salah satu bentuk ketidakmampuan sebuah organisasi

pemerintah, sebuah organisasi dapat dikatakan berhasil apabila mampu

mengasilkan sebuah kebijakan yang dapat memecahkan masalah, yang tentunya

bermanfaat baik dan memberi manfaat kepada banyak pihak, terutama masyarakat.

Bukan justru malah “menabrak” aturan seperti itu, apalagi dengan alas an demi

memenuhi target pendapatan dan banyaknya kegiatan ekonomi di sana. Kalau

memang sendainya banyak kegiatan ekonomi di daerah tersebut, harusnya dinas

perhubungan mencari solusi bersama terkait hal ini, bagaimana kegiatan parkir

tetap terlaksana dengan baik, tanpa mengabaikan peraturan yang telah ada, apalagi

melanggar.

Kedua, hambatan lain yang dihadapi oleh Dinas Perhubungan dalam

penerapan kebijakan parkir di Kota Malang adalah masih banyaknya titik parkir

yang belum tertangani, yang masih dikelola dikelola oleh pihak-pihak di luar

naungan Dinas Perhubungan. Titik-titik parkir yang masih dikelola oleh pemuda

atau paguyuban.

26 Wawancara Hary Dwi Yunianto, Ibid.,

Page 102: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

80

Peneliti mencoba mencari dan menggali informasi terkait kegiatan parkir

pemuda dan paguyuban ini, informan berusaha menghubungi salah satu petugas

parkir tepi jalan yang terlihat menggunakan rompi dengan tulisan yang berbeda dari

biasanya, ketika dikonfirmasi perihal statusnya beliau memberi tanggapan bahwa:

“ini dikelola karang taruna, jadi bukan dari Dishub. Jadi seragamnya bebas,

Cuma ada lambag karang taruna. yang membedakan Cuma seragam mas,

ada lambing karang taruna. Terus ada nama RW dan nama kampungnya”.27

Saat peneliti menanyakan apakah dengan kegiatan parkir karang taruna ini,

tidak ada ada teguran atau razia dari Dinas perhubungan, beliau mengatakan kalau

mereka sudah mendapat ijin dari dan surat dari karang taruna, RW sekitar dan dinas

pendapatan daerah (Dispenda). Peneneliti juga menanyakan soal target, pendapatan

parkir, dan setoran, diserahkan kepada siapa saja. Lebih lanjut beliau mengatan ;

“lihat lokasi sih biasanya mas, liat lokasi rame atau tidaknya. Jadi tidak

harus pasti nominalnya. Kadang kita juga nutup teman-teman yang sepi,

semisal seperti di pangeran muda kan sepi, jadi kita bantu nutupin teman

yang disana. Kalau ke dispendanya ya tetep, semisal sebulannya Rp 500.000,

ya tetap Rp 500.000. Makanya kalau jukir yang sepi tempatnya kita tutupin

sama yang tempatnya rame, kita selalu kompak. Kalau untuk setoran kita di

sini nyiapin Rp.40.000 per hari untuk karang taurna, sisanya buat petugas

parkir.

Keberadaan parkir-parkir seperti ini merupakan salah satu faktor tidak

maksimalnya pendapatan daerah dari hasil retribusi parkir, memang mereka

mengatakan kalau hasil pungutannya disetor oleh karang taruna/paguyuban ke

disepanda, tapi apakah nominal yang diserahkan sebanding dengan total yang

mereka dapatkan, jika sehari mereka hanya setor Rp 40.000, sedangan pendapatan

27 Wawancara dengan Mas Rudi, petugas parkir tepi jalan. Dilakukan pada tanggal 12 April

2017 pukul 17.00 WIB

Page 103: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

81

parkir seharinya jika dikalikan bisa ratusan ribu, bahkan bisa sampai Rp 500.000-

700.000 perhari, dan itu baru di satu titik parkir. Apabila dinas perhubungan bisa

mengoptimalkan hal-hal seperti ini, tentu pemasukan dari sektor parkir akan jauh

lebih maksimal.

Ketiga, yang menjadi kendala atau halangan bagi penerapan kebijakan parkir

di Kota Malang adalah kondisi cuaca yang kerap tidak menentu, yang berpengaruh

pada pendapatan para petugas parkir. semisal cuaca hujan terus menerus, tentu tidak

dapat income, dan target tidak tercapai.

Page 104: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

82

BAB VI

PENUTUP

Dalam bab ini, peneliti akan memberikan kesimpulan mengenai hasil

penelitian terkait dengan hasil evaluasi kebijakan parkir di Kota Malang. Peneliti

juga akan memberikan saran dan rekomendasi yang sekiranya dapat dilakukan dan

dilaksanakan oleh pemerintah Kota Malang, guna peningkatan pelayanan parkir di

Kota Malang agar lebih baik lagi di tahun-tahun kedepannya.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti jabarkan,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kebijakan parkir di Kota Malang sebenarnya sudah mengituti

peraturan yang ada, namun masih ada beberapa faktor yang perlu diperbaiki dan

menjadi catatan bagi pemerintah Kota Malang dan Dinas Perhubungan

kedepannya untuk diperbaiki. setidaknya perlu adanya revisi terhadap perda ini,

karena peneliti menilai perda ini masih banyak celah kekurangannya. Perda

nomor 4 tahun 2009 tidak mengatur secara detail tentang pengelolaan parkir di

Kota Malang. belum adanya poin poin tentang pemetaan wilayah parkir, yang

selama ini masih berdasarkan kecamatan, tanpa adanya titik yang jelas secara

fisik. Peraturan yang mengatur tentang petugas parkir, kejelasan hukum soal

kehilangan kendaraan masyarakat dan banyak hal lainnya.

2. Keterbukaan informasi oleh pemerintah daerah dan Dinas Perhubungan juga

merupakan hal yang sangat penting. Misal dalam hal laporan tahunan, laporan

evaluasi, laporan keuangan yang bisa diakses oleh masyarakat. Di zaman

Page 105: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

83

83

keterbukaan informasi seperti ini, masyarakat harus bisa mengangses informasi

perihal hasil kerja pemerintah mereka, dan hal ini juga jelas diatur dalam Pasal

7 Ayat (1) UU No.14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.

“Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/ atau menerbitkan

Informasi Publik yang berada dibawah kewenangannya kepada Pemohon

Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan”1.

Jika pemerintah Kota Malang serius dalam hal menjalankan tugas dan

kewajibannya sebegai aparatur pemerintahan dan penyelenggara Negara, maka

hal ini perlu diterapkan.

3. Peran sarta masyarakat merupakan inti dalam mebangun pemerintahan yang

demokratis. Karena keterbukaan merupakan hal yang sangat penting. Jika sejak

awal perumusan kebijakan perubahan peraturan daerah tentang retribusi jasa

parkir tidak pernah dilibatkan, bagaimana bisa pemerintah mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat, karena tidak adanya saling keterbukaan dan

keterlibatan masyarakat dalam perumusan, hingga penetapan peraturan daerah

tersebut. Alhasil perda yang dihasilkan dan ditetapkan tersebut tidak sesuai

dengan keinginan masyarakat.

6.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan-temuan yang peneliti amati secara

langsung di lapangan, maka peneliti akan memberikan rekomendasi kepada

pemerintah Kota Malang, Dinas Perhubungan, dan pihak-pihat yang terkait dalam

1 Buyung Jaya Strisna. “Parkir dan Buruknya Tata Kelola Pemerintah” hal 8.

Page 106: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

84

84

hal pengelolaan parkir di Kota Malang, tak terlepas juga kepada masyarakat Kota

Malang sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perbaikan masalah parkir

di Kota Malang ke depannya.

1. Memperbaiki manajemen/pengelolaan

Dinas Perhubungan Kota Malang sebagai pembuat dan pelaksana

kebijakan, kedepannya diharapkan mampu memperbaiki manajemen

pengelolaan parkir. berdasarkan hasil penelitian dan kajian yang di dapat,

permasalahan parkir yang ada selama ini di kota Malang sebetulnya merupakan

karena masih belum bagusnya manajemen dan tata kelola dari dinas dan pihak

terkait.

2. Sistem Pengawasan dan Kontrol Pemerintah Perlu Ditingkatkan.

Seperti halnya parkir-parkir liar, harus ada ketegasan yang lebih dari Dinas

untuk menindak oknum-oknum yang selama ini meraup keuntungan dari

penarikan parkir, bukan hanya juru parkirnya yang melulu ditindak, tapi harus

memutus sindikatnya. kegiatan razia yang dilakukan selama ini hanya semacam

“pemadam kebakaran” sesaat saja, kalau tidak dicari akar permasalahanya, tentu

akan terulang lagi.

3. Peran serta masyarakat dan LSM

Dalam urusan kebijakan publik, baik perumusan ataupun evaluasi

seharusnya melibatkan masyarakat. Karena bagaimana pun, masyarakat adalah

pihak yang akan menjalankan kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah.

Masyarakat harus tau dan terllibat dalam sebuah proses kebijakan publik.

Peranan masyarakat harus dilibatkan dalam masukan pada pemerintah terhadap

Page 107: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

85

85

produk sebuah kebijakan. Sehingga tidak terjadi kesenjangan dan keberatan dari

masyarakat dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Peranan Lembaga sosial

masyarakat juga penting dalam hal ini, keberadaan Malang Corruption Watch

sebagai lembaga pengawas merupakan hal penting untuk mengawal sebuah

produk kebijakan, agar tidak merugikan dan memberatkan masyarakat dan bisa

memonitoring proses perumusannya tersebut.

4. Titik lokasi parkir/pemetaan wilayah parkir

Pemetaan wilayah parkir menjadi sebuah keharusan demi adanya

kejelasan bagi masyarakat untuk mengetahui lokasi titik titik parkir yang resmi

dikelola oleh pemerintah. Sehingga masyarakat pengguna jasa parkir tidak

kebingungan membedakan mana parkir resmi dan tidak resmi. Dan hal ini juga

akan memudahkan Dinas perhubungan sendiri dalam menghitung pemetaan

pendapatan pakir berdasarkan titik wilayah parkir dan jumlah petugas yang ada.

Sehingga tata kelola pungutan menjadi jelas juga.

5. Meninjau ulang soal kenaikan tarif di perda no.3 tahun 2015

Pemerintah Kota Malang dan Dinas Perhubungan perlu mengkaji ulang

lagkah menaikkan harga tarif retribusi parkir pada perda no.3 tahun 2015.

Karena berdasarkan hasil pengamatan peneliti, juga melihat respon dari banyak

kalangan masyarakat, bahwa masyarakat keberatan dengan kenaikkan harga tarif

parkir. pemerintah juga harus mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi

masyarakat. Menaikkan harga tarif retribusi dengan alasan untuk mengejar target

yang ditetapkan oleh Pemkot malang dirasa tidaklah tepat, kalau pengelolaan

parkir dilakukan dengan benar, dengan tidak adanya kebocoran, sebetulnya bisa

memenuhi target, sesuai dengan yang peneliti jabarkan diatas.

Page 108: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

86

86

6. Mendata ulang badan atau kelompok yang memegang usaha parkir

Perlu adanya pendataan ulang terhadap kelompok kelompok parkir yang

selama ini belum terdaftar dibawah dinas perhubungan Kota Malang. Masih

banyak titik titik parkir di Kota Malang yang masih dikelola oleh pihak pemuda,

paguyuban atau karang taruna, yang mana potensi pendapatanya perhari sangat

besar dan sangat bisa untuk membantu pendapatan daerah dari retribusi parkir.

Page 109: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

87

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Azwar, Saifuddin. 2007. “Metode Penelitian”. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Basrowi dan Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Adi Mahasatya.

Bungin, Burhan. 2001. “Metodologi Penelitian Sosial”. Surabaya: Airlangga

University Press.

Dunn, William N., 2003. “Pengantar Analisis Kebijakan Publik”, Edisi Kedua,

Cetakan Kelima. Gadjah Mada Universitas Press, Yogyakarta.

Moleong, Lexy J., 1989. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya.

Moleong, Lexy J., 2013, “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Nugroho, Riant. 2003. “Kebijakan Publik. Formulasi, Implementasi, dan

Evaluasi”. Jakarta: PT Elex media Komputindo.

Nugroho, Riant. 2006. “Kebijakan Publik untuk Negara-negara Berkembang.

Model-model perumusan, Implementasi, dan Evaluasi”. Jakarta: PT Elex

media Komputindo.

Yin, Robert K., 2006 “Studi Kasus Desain dan Metode”. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Jurnal :

Balahmar, Ahmad Riyadh U. “Implementasi Kebijakan Parkir Berlangganan

Dalam Menunjang Pendapatan Asli Daerah (Pad) Kabupaten Sidoarjo”.

Journal JKMP (ISSN. 2338-445X), Vol. 1, No. 2, September 2013.

Prakuso, Armin Bagus. “Persepsi Masyarakat Terkait Dampak Dari Kebijakan

Parkir Terpusat Di Titik Parkir Sisi Selatan Lapangan Atletik Fik”.

Semarang. Skripsi Universitas Negeri Semarang. 2013.

Reswa, Martinus Richard Norin. “Efektivitas Kebijakan Parkir Berlangganan

Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Lamongan”.

Surabaya. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik. Volume 3, Nomor 3,

September - Desember 2015.

Page 110: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …repository.ub.ac.id/4606/1/Rizki%20Nandi%20Pinta%20Putra... · 2020. 9. 17. · KOTA MALANG TAHUN 2014-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

88

Syaiful Anam, Soesilo Zauhar, Sarwono. “Implementasi Kebijakan Retribusi

Pelayanan Parkir Di Kabupaten Pamekasan”. Malang. Jurnal ISSN 2088-

7469 (Paper) ISSN 2407-6864. Vol. 5, No. 2, 2015.

Utari, Maya. “Evaluasi Kebijakaan Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama Pada

Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Semesta Di Puskesmas Kotabumi

I Kabupaten Lampung Utara”. Jurnal Skripsi Universitas Bandar Lampung.

2013.

Wijaya, Jazuli. “Analisis Kebijakan Parkir Kota Bandar Lampung”. Lampung.

Tesis Universitas Lampung. 2011.

Strisna, Buyung. “Parkir dan Buruknya Tata Kelola Pemerintah” Malang. Hasil

Riset dan Penelitian Malang Corruption Watch.

Undang-undang :

Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa

Umum.

Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Retribusi Jasa

Umum.

Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Tempat

Parkir

Wawancara :

Wawancara dengan Bapak Hary Dwi Yunianto, S.Psi, MM. Kepala Sesi

Perencanaan Tata Kelola Parkir Dinas perhubungan Kota Malang. Pada

tanggal 3 April 2017, pukul 10.15 WIB.

Wawancara dengan Mas Buyung Jaya Sutrisna, Divisi Advokasi Malang

Corruption Watch. Pada tanggal 17 April 2017, pukul 14.30 WIB.

Wawancara dengan Mas Rudi. Petugas parkir tepi jalan Soekarno-Hatta, Malang.

Pada tanggal 12 April 2017, pukul 17.00 WIB

Wawancara dengan Masayarakat pengguna parkir, Mas Very Alqdr. Pada tanggal

19 April 2017, pukul 15.45 WIB.