25
FUNGSI PARTAI GOLKAR DALAM MELAKSANAKAN PENDIDIKAN POLITIK DI KOTA TANJUNGPINANG. Naskah publikasi diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana bidang Ilmu Pemerintahan NASKAH PUBLIKASI Oleh ARIE SUNANDAR NIM. 080565201012 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/NASKAH-PUBLIKASI... · i FUNGSI PARTAI GOLKAR DALAM MELAKSANAKAN PENDIDIKAN POLITIK

  • Upload
    trannhi

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

i

FUNGSI PARTAI GOLKAR DALAM MELAKSANAKAN PENDIDIKAN

POLITIK DI KOTA TANJUNGPINANG.

Naskah publikasi diajukan sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana bidang Ilmu Pemerintahan

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

ARIE SUNANDAR

NIM. 080565201012

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2013

ii

ABSTRAK

Tinggi rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu membuat

Pendidikan politik menjadi elemen penting dalam sistem sosial politik disetiap

negara, baik negara maju maupun negara berkembang.

Pendidikan politik merupakan bagian tak terpisahkan dari sosialisasi politik,

baik secara konseptual maupun dalam prakteknya, sebab unsur-unsur yang

terdapat di dalam pendidikan politik dapai diasumsikan sama dengan unsur-unsur

yang terdapat di dalam sosialisasi politik. Unsur-unsur itu mencakup nilai politik,

pengetahuan politik dan sikap politik untuk masyarakat maka penting bagi

masyarakat untuk mengetahui dan mejalankan pendidikan politik khususnya

partai golongan karya kota tanjungpinang.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif

karena ingin mengetahui lebih mendalam mengenai Partai Golongan Karya dalam

melaksanakan Pendidikan Politik.

Didalam Partai Politik khusunya Partai Golongan Karya mempunyai peran

untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan kader dengan tujuan

dapat memberikan wawasan tentang politik sehingga masyarakat dan kader

mampu dan dianggap bisa untuk berkarya di masyarakat. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Pendidikan Politik di Partai Golkar Kota Tanjungpinang dapat

dikatakan berhasil karna target karakterdes yang diharapkan telah melebihi kurang

lebih 450 orang dari target awal 1300 menjadi 1750.

i

iii

ABSTRACT

The level of community participation in electoral politics to make education

an important element in the socio-political system of each country, both

developed and developing countries.

Political education is an integral part of political socialization, both

conceptually and in practice, because the elements contained in the political

education dapai assumed equal to the elements contained in the political

socialization. These elements include political values, political knowledge and

political attitudes to society it is important for people to know and carry out

education in particular political party Tanjungpinang group work.

In this study, researchers used a type of descriptive qualitative research

because I wanted to know more about the Golkar Party in implementing the

Political Education.

Especially within the political party Golkar Party has a role to provide

political education to the community and volunteers with the aim to provide an

insight into the politics so that people and cadres capable and deemed able to

work in the community. It can be concluded that the Golkar Party Political

Education in Tanjungpinang was successful because the target has been exceeded

karakterdes expected about 450 people from the initial target of 1300 to 1750.

ii

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................... i

ABSTRACK ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................... 2

C. Tujuan dan Kegunaan ............................................... 2

D. Kerangka Pemikiran .................................................. 3

E. Metode Penelitian ..................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Partai Politik .............................................................. 5

1. Pengertian Partai Politik ..................................... 5

2. Tipologi Partai Politik ......................................... 6

3. Komposisi dan Fungsi Anggota .......................... 8

B. Fungsi Partai Politik .................................................. 8

C. Pendidikan Politik ..................................................... 10

1. Program Pendidikan Politik Partai Golkar .......... 13

BAB III PENUTUP....................................................................... 16

A. Kesimpulan ............................................................... 16

B. Saran ......................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA 20

iii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Partai Politik adalah sebagai pilar penyangga demokrasi. Dalam artian bahwa,

keberadaan demokrasi tanpa adanya Partai Politik adalah sebuah situasi

kekuasaan tanpa legitimasi. Karena begitu pentingnya peran Partai Politik, maka

sudah selayaknya jika Partai Politik diharapkan mampu menjamin demokratisasi

yang sehat dan efektif. Pentingnya keberadaan Partai Politik dalam menumbuhkan

demokrasi harus dicerminkan dalam bentuk pelaksanaan peran dan fungsinya

sebagai agen sosialisasi dan pendidikan politik.

Tinggi rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu tidak terlepas dari

pelaksanaan pendidikan politik partai tersebut pendidikan politik adalah elemen

penting dalam sistem sosial politik disetiap negara, baik negara maju maupun

negara berkembang.

Partai Golongan Karya di Kota Tanjungpianang merupakan partai politik

yang berasal dari masa pemerintahan Orde Baru yang bertahan dan masih tetap

eksis hingga masa reformasi saat ini. Dengan melaksanakan fungsi pendidikan

politik, partai golongan karya memberikan pendidikan politik dengan cara

pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, seperti halnya kegiatan yang dilakukan

oleh Partai Golongan Karya pada tahun 2009 dalam pemilu di Kota

Tanjungpinang untuk mendapat dukungan masyarakat mereka menjadi peserta

2

Pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan

program peserta Pemilu.

B. Rumusan Masalah

Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang, bahwa gejala

permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya partisipasi masyarakat dan

kader Golkar Kota Tanjungpinang untuk ikut serta pada pelatihan-pelatihan yang

diberikan partai politik dalam melaksanakan fungsi pendidikan politik, sebagian

masyarakat enggan mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut yang dianggap tidak

penting sehingga hanya membuang waktu dan tenaga mereka. Dalam hal ini juga

Partai Politik juga belum maksimal dalam melaksanakan fungsi pendidikan politik

sehingga banyak pelatihan-pelatihan yang tidak dilaksanakan sesuai dengan

waktunya.

Berdasarkan gejala-gejala tersebut, maka penulis merumuskan

permasalahan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut: “BAGAIMANA FUNGSI

PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM MELAKSANAKAN PENDIDIKAN

POLITIK DI KOTA TANJUNGPINANG”.

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana peranan Partai Golongan Karya dalam

melaksanakan fungsi pendidikan politik guna meningkatkan partisipasi

dan pemahaman masyarakat dalam berpolitik di Kota Tanjungpinang.

3

b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi peranan Partai

Golongan Karya dalam melaksanakan fungsi pendidikan politik di Kota

Tanjungpinang.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara akademis, penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan wawasan tengtang ilmu politik yang dapat diterapkan

sebagai disiplin Ilmu Pemerintahan khususnya tentang kajian peran

partai politik yaitu dalam melaksanakan fungsi pendidikan politik

kepada masyarakat.

b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,

informasi dan bacaan ilmiah bagi pihak yang memerlukan dan

merupakan bahan acuan penelitian dalam membahas masalah yang

sama untuk penelitian selanjutnya.

D. Kerangka Pemikiran

1. Partai Politik

Partai Politik menurut Budiardjo (2003:160) adalah suatu kelompok yang

terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang

sama.

2. Pendidikan Politik

Menurut DR. Kartini Kartono (2009:78) menyatakan bahwa pendidikan

politik adalah upaya belajar dan latihan mensistematikkan aktivitas sosial, dan

4

membangun kebajikan-kebajikan terhadap sesama manusia di suatu wilayah

negara.

E. Metode Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian Deskriptif

Kualitatif. Menurut Sugiyono (2006:6) “Penelitian Deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan,

atau dengan menggabungkan dengan variabel lain”.

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Partai Politik

1. Pengertian Partai Politik

Partai Politiik menurut Budiardjo (2003:160) adalah suatu kelompok yang

terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-

cita yang sama. Tujuan adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut

kedudukan politik biasanya dengan cara konstitusionil untuk melaksanakan

kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka dan menurut Srijanto (2003:118) fungsi

partai politik adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan pendidikan politik dengan menumbuhkan dan

mengembangkan kesadaran atas hak dan kewajiban politik rakyat dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

b. Menyerap, menyalurkan dan memperjuangkan kepentingan masyarakat

dalam pembuatan kebijakan negara melalui mekanisme badan-badan

pemusyawaratan/ perwakilan rakyat.

c. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mengisi jabatan-jabatan politik

sesuai dengan mekanisme demokrasi.

6

Tujuan umum dan tujuan khusus Partai Golkar berdasarkan Anggaran Dasar

dan hasil MUNAS VIII Tahun 2009 dalam undang-undang No. 2 Tahun 2008

pasal 10 dan 11 adalah sebagai berikut :

a. Tujuan khusus Parpol meliputi :

1) Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka

penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan.

2) Memperjuangkan cita-cita Partai Politik dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan masyarakat.

3) Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

b. Tujuan umum Parpol merupakan sebagai sarana :

1) Pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luar agar menjadi warga

Negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajiban dalam kehidupan

masyarakat, berbangsa dan bernegara.

2) Penciptaan iklim kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

untuk kesejahteraan rakyat.

3) Penyerapan, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat

dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan Negara.

4) Partisipasi politik warga negara Indonesia.

2. Tipologi Partai Politik

7

Tipologi partai politik ialah pengklasifikasian berbagai partai politik

berdasarkan kriteria tertentu, seperti asas dan orientasi, komposisi dan fungsi

anggota, basis sosial dan tujuan. Pengklasifikasian berdasarkan kriteria tertentu

seperti : asas dan orientasi, komposisi dan fungsi anggota, basis sosial dan tujuan.

Meskipun sebenarnya klasifikasi ini merupakan tipe ideal yang sulit ditemukan

dalam kenyataan, namun hal ini berguna untuk memudahkan pemahaman.

a. Asas dan Orientasi

Berdasarkan asas dan orientasinya, partai politik diklasifikasikan menjadi 3

(tiga) tipe, yaitu:

1. Partai politik paragmatis ialah partai yang mempunyai program dan kegiatan

yang tak terikat kaku pada suatu doktrin dan ideologi tertentu. Artinya,

perubahan waktu, situasi dan kepemimpinan akan juga mengubah program,

kegiatan dan penampilan partai politik tersebut.

2. Partai doktriner ialah suatu partai politik yang memiliki sejumlah program

dan kegiatan kongkret sebagai penjabaran ideologi. Ideologi yang dimaksud

ialah seperangkat nilai politik yang dirumuskan secara kongkret dan

sistematis dalam bentuk program- program kegiatan yang pelaksanaannya

diawasi secara ketat oleh aparat partai. Pergantian kepemimpinan mengubah

gaya kepemimpinan pada tingkat tertentu, tetapi tidak mengubah prinsip dan

program dasar partai karena ideologi partai sudah dirumuskan secara

kongkret dan partai ini terorganisasikan secara ketat.

3. Partai kepentingan merupakan suatu partai politik yang dibentuk dan dikelola

atas dasar kepentingan tertentu, seperti petani, buruh, etnis, agama, atau

8

lingkungan hidup yang secara langsung ingin berpartisipasi dalam

pemerintahan.

3. Komposisi dan Fungsi Anggota

Menurut komposisi dan fungsi anggotanya, partai politik dapat digolongkan

menjadi 2 (dua), yaitu partai massa atau lindungan dan partai kader.

Partai politik massa atau lindungan (patronage) ialah partai politik yang

mengandalkan kekuatan pada keunggulan jumlah anggota dengan cara

memobilisasi massa sebanyak- banyaknya dan mengembangkan diri sebagai

pelindung bagi berbagai kelompok dalam masyarakat sehingga pemilihan umum

dapat dengan muda dimenangkan, dan kesatuan nasional dapat dipelihara, tetapi

juga masyarakat dapat dimobilisasi untuk mendukung dan melaksanakan

kebijakan tertentu.

Partai kader ialah suatu partai yang mengandalkan kualitas anggota, keketatan

organisasi dan disiplin anggota sebagai sumber kekuatan utama. Seleksi

keanggotaan dalam partai kader biasanya sangat ketat, yaitu melalui kaderisasi

yang berjenjang dan intensif, serta penegakakan disiplin partai yang konsisten dan

tanpa pandang bulu. Struktur organisasi partai ini sangat hirarkis sehingga jalur

perintah dan tanggung jawab sangat jelas.

B. Fungsi Partai Politik

Fungsi partai politik menurut Srijanto (2003:118) adalah sebagai berikut :

9

1. Melaksanakan pendidikan politik dengan menumbuhkan dan

mengembangkan kesadaran atas hak dan kewajiban politik rakyat dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

a. Menyerap, menyalurkan dan memperjuangkan kepentingan

masyarakat dalam pembuatan kebijakan negara melalui mekanisme

badan-badan pemusyawaratan/ perwakilan rakyat.

b. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mengisi jabatan-jabatan

politik sesuai dengan mekanisme demokrasi.

Selain fungsi partai politik yang telah disebutkan oleh beberapa ahli di atas

maka Gramsi menambahkan satu fungsi lain yaitu pendidikan politik. Gramsi

(Sinlailoe;2008:2) “Partai Politik adalah salah satu organisasi masyarakat sipil,

diharapkan dapat melaksanakan fungsinya sebagai Instrument of Political

Education dengan baik dan benar”.

Melalui fungsi inilah masyarakat mendapatkan sebuah pencerahan

terhadap politik, serta hak dan kewajiban mereka sebagai warga Negara.

Pendidikan politik juga merupakan sebuah proses transformasi nilai-nilai

perjuangan partai kepada pengurus, kader suatu partai politik agar mampu

menjalankan sistem pemerintahannya.

10

C. Pendidikan Politik

Menurut DR. Kartini Kartono (2009:78) menyatakan bahwa pendidikan

politik adalah upaya belajar dan latihan mensistematikkan aktivitas sosial, dan

membangun kebajikan-kebajikan terhadap sesama manusia di suatu wilayah

negara. Tujuan pendidikan politik menurut Dr. Kartini Kartano (2009:62) adalah :

a. Membuat rakyat ( individu, kelompok, klien, anak didik, warga masyarakat,

rakyat) :

1) Mampu memahami situasi social-politik penuh konflik.

2) Berani bersikap tegas, memberikan kritik, serta membangun terhadap

kondisi masyarakat yang tidak sesuai.

3) Aktivitasnya diarah pada proses demokratisasi individu atau perorangan

dan demokratisasi semua lembaga kemasyarakatan serta lembaga Negara.

4) Sanggup memperjuangkan kepentingan dan ideologi tertentu, khususnya

yang berkolerasi dengan keamanan dan kesejahteraan hidup bersama.

b. Memperhatikan dan mengupayakan terbagi atas :

1) Peranan insani dalam setiap individu sebagai warga Negara (melaksankan

realisasi diri atau aktualisasi diri dari dimensi social).

2) Mengembangkan semua bakat dan kemampuannya.

3) Agar orang bisa aktif dalam proses politik demi membangun diri dan

masyarakat sekitar, bangsa dan Negara.

Implementasi dari pendidikan politik merupakan untuk Membangun dan

memperkuat system kaderisasi partai yang terprogram, terukur dan sistematis.

a. Disemua tingkatan partai pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa.

11

b. Dilakukan secara stensel aktif

c. Diutamakan untuk mengembangkan karakterdes dan kader funsional

d. Dukungan anggaran yang memadai sesuai dengan keperluan.

Partai akan lebih berfungsi apabila pendidikan politik itu dapat membangun

kembali institusi pengkaderan yang kompeten dan professional, dalam waktu satu

tahun institusi pengkaderan membentuk operasional lengkap dengan pengurus

dengan cara :

a. Menyusun rencana tahunan Diklat tersusun.

b. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tingkat pusat dan daerah terutama

untuk memperkuat konsolidasi gagasan, konsep dan program untuk

mengaktifkan peran partai dalam membangun bangsa.

c. Penguatan institusi pengkaderan di 10 Provinsi dan 10 Kabupaten sebagai

“proyek percontohan” untuk menjadi dasar bagi replika kesemua DPD I dan

DPD II seluruh Indonesia.

d. Dukungan anggaran yang memadai sesuai dengan keperluan.

Memantapkan pola rekrutmen dan melaksanakan rekrutmen kader,

sumbernya terutama dari kalangan generasi muda, perempuan dan organisasi

Fungsional. Pola dan pelaksanaannya dikoordinasikan dengan bidang-bidang

electoral yang berkepentingan lansung dalam penggalangan fungsional.

a. Identifikasi kelompok social dan kaum professional yan dapat dijadikan basis

pendukung partai.

12

b. Rencana kerja spesifik untuk rekrutmen kepada kalangan menengah, generasi

muda dan kaum perempuan.

c. Pemeberian Anugrah GOLKAR kepada kader dan DPD I dan DPD II yan

dinilai sukses dan berprestasi dalam pencapaian CATUR SUKSES.

d. Beasiswa dan fellow kepada generasi muda yang potensial dan berbakat

dalam berbagai bidang dan profesi.

Menyusun sistem pendayagunaan kader, dalam sistem ini termasuk evaluasi

dan monitoringnya yang akan dijadikan acuan partai dalam melaksanakan

Regenerasi Kepemimpinan, penempatan kader jabatan dijabatan publik dan

pencalegan 2014, maka MUNAS VIII Partai GOLKAR menetapkan bahwa

rekrutmen kader dilakukan secara merit-sistem.

a. Menyiapkan daftar nama kelompok pemikir dan perancang kebijakan yang

akan membantu partai dalam perumusan dan pengendalian kebijakan

nasional.

b. Penyusunan profil 100 kader berprestasi dalam berbagai tipe kader yang akan

menjadi baseline dan model bagi kader GOLKAR di seluruh Indonesia.

c. Sertifikasi kompetensi dan profesionalisme kader GOLKAR sebagai syarat

pengisian jabatan-jabatan politik diadan legislatif dan eksekutif.

Membangun sistem informasi, data base kader dan anggota sistem dan data

base ini dipakai untuk keperluan dan pembinaan, monitoring dan evaluasi kader,

serta pertukaran informasi antar kader. Sistem ini dapat dilakukan dengan biaya

seminimal mungkin tapi dengan penggunaan yang optimal dengan konsep :

13

a. Data base seluruh anggota dan kader

b. Pemutakhiran secara periadik dan regular.

c. Diolah sesuai dengan klasifikasi dan kategori tertentu dan wilayah.

1. Program Pendidikan Politik Partai Golkar

Pada bagian pendidikan politik ini akan di jelaskan bentuk-bentuk pendidikan

politik yang dilakukan Partai Golongan Karya Khususnya di Kota Tanjungpinang,

seperti kampanye politik, seminar politik, diskusi politik, dan pendidikan dan

latihan kader. Sasaran pendidikan politik partai Golongan Karya ini ditujukan

kepada kelompok profesi baik yang sudah terorganisir maupun yang belum

terorganisir dari kelompok masyarakat termasuk pedagang kecil, pengrajin sector

informal serta pendidikan internal partai Bentuk kegiatan yang dilakukan Partai

Golongan Karya di lapangan adalah studi lapangan/praktek dan

percobaan/percontohan. keberhasilan pengembangan program kekaryaan

kelompok profesi masyarakat sangan ditentukan oleh tingkat kepedulian kader

partai Golongan Karya terhadap upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahtraan dan kemajuan masyarakat. Oleh karena itu semua

elemen organisasi harus bersikap untuk mendukung terselenggaranya program

ini.kemudian dalam rangka mengoptimalkan program pengembangan kekaryaan

kelompok profesi masyarakat.

14

Adapun program-program pendidikan politik partai Golkar DPD II Kota

Tanjungpinang :

a. Kader Penggerak Partai (party builder/party fundriser) : di tingkat Pusat,

Propinsi, Kab/Kota ; Kecamatan; Desa/ Kelurahan.

TUGAS POKOK : Melakukan tugas dan fungsi kepartaian guna meningkatkan

kapsitas, mobilitas, dan efektifitas partai dalam mencapai tujuannya. Tugas

Umum diatas dapat dirinci :

1. Meningkatkatkan “organizational strength” (kapasitas organisasi) seperti :

kemampuan memobilisasi dan mengelola sumber daya Dewan

Pimpinan/Pimpinan Partai sesuai tingkatannya a.l. sdm, finansial, sistim,

organisasi, material;

2. Mengembangkan identitas ideologi dan dokrin Partai secara konseptual dalam

menjawab berbagai issue/permasalahan di masing-masing tingkatan

organisasi Partai GOLKAR.

3. Memelihara dan memperkokoh kohensiinternal partai, meningkatkan

kemampuan resolusi konflik, dan mencegah perpecahan/pembelahan partai

akibat konflik internal Dewan Pimpinan/Pimpinan Partai sesuai tingkatannya.

4. Mengkonsolidasikan organisasi, kelembagaan, keanggotaan dan kader secara

terpadu dalam rangka menggerakkan Dewan Pimpinan/Pimpinan Partai

sesuai tingkatannya dalam suatu kesatuan gerak organisasi menuju

pencapaian tujuan Partai GOLKAR.

15

2. Program Partai Golongan Karya

Adapun dalam menjalankan program Partai Golongan Karya adalah sebagai

berikut :

a. Membangun dan memperkuat system kaderisasi partai yang terprogram,

terukur dan sistematis.

b. Membangun kembali institusi pengkaderan yang kompeten dan

professional.

c. Memantapkan pola rekrutmen dan melaksanakan rekrutmen kader.

d. Menyusun sistem pendayagunaan kader.

e. Membangun sistem informasi, data base kader dan anggota

16

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari analisis yang dilakukakan oleh peneliti tentang

“Peranan Partai Golkar dalam Melaksanakan Pendidikan Politik Kota

Tanjungpinang” maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Program Partai Golongan Karya

Dari 5 program yang dicanangkan oleh partai golkar menurut hasil

penelitian sudah dapat dikatakan berhasil terlaksana, yaitu diantaranya:

1. Membangun dan memperkuat system kaderisasi partai yang terprogram,

terukur dan sistematis di buktikan dengan tercapainya target yang telah

ditetapkan sebanyak 1300, namun karakterdes mencapai 1750 karakterdes.

2. Membangun kembali institusi pengkaderan yang kompeten dan

professional dibuktikan dengan institusi sudah berdiri diperiode 2004-

2009, setelah dievaluasi akan ditata dan dibangun kembali sesuai dengan

system pengkaderan 2009-2015.

3. Memantapkan pola rekrutmen dan melaksanakan rekrutmen kader

sumbernya terutama kalangan generasi muda, perempuan dan organisasi

Fungsional

4. Menyusun sistem pendayagunaan kader, dalam sistem ini termasuk

evaluasi dan monitoringnya yang akan dijadikan acuan partai dalam

17

melaksanakan Regenerasi Kepemimpinan, penempatan kader jabatan

dijabatan publik dan pencalegan 2014. MUNAS VIII Partai GOLKAR

menetapkan bahwa rekrutmen kader dilakukan secara merit-sistem.

5. Membangun sistem informasi, data base kader dan anggota menggunakan

softwere dan hardwere sistem ini akan dilakukan dengan biaya se-murah

mungkin tapi dengan penggunaan yang optimal.

2. Program Pendidikan Politik Partai Golkar

Dari 5 program pendidikan politik partai golkar yang dicanangkan

menurut hasil penelitian penulis 3 program sudah dapat dikatakan berhasil

terlaksana, yaitu diantaranya:

1. Kader Penggerak Partai (party builder/party fundriser) Melakukan

tugas dan fungsi kepartaian guna meningkatkan kapsitas, mobilitas,

dan efektifitas partai dalam mencapai tujuannya.

2. Kader Penggerak Pemerintahan (policy maker/opinion maker)

melakukan fungsi-fungsi pemerintahan dan kebijakan-kebijakan yang

sejalan dengan Visi dan Misi GOLKAR serta memebantu Partai

GOLKAR menjalankan tugas-tugas kepartaian.

3. Kader penggalangan (party mobiliser) adalah kader muda yang

ditugaskan untuk membangun jejaring pengalaman.

Sedangkan 2 program yang belum berjalan maksimal yaitu:

18

1. Kader Penggerak Masyarakat/Kader Fungsional (Karsinal/party

builder/party ambassador) adalah kader yag ditugaskan/ berada pada

lapangan pekerjaan yang memilki posisi strategis dalam masyarakat.

2. Kader Penggerak Teritorial Desa-KARAKTERDES (party builder)

adalah kader yang terkait pada daerah tertentu.

B. Saran

Dari pembahasan dan kesimpulan yang di paparkan oleh peneliti,

program partai golongan karya berjalan dengan baik terlebih dalam

menjalankan catur sukses menuju pemilu 2014 dalam hal ini perlu di

tingkatkan kembali kinerja pengurus serta kader golongan karya kota

tanjungpinang dalam memberdayakan serta melakukan pendekatan

terhadap masyarakat.

Sedangkan dalam pola pendidikan politik yang di jalankan oleh

partai golongan karya kota tanjungpinang yang sudah berhasil di

laksanakan, agar dapat lebih di tingkatkan pada tahun karya ini. Dalam hal

ini pola pendidikan politik yang belum berjalan yaitu kader penggerak

masyarakat yang notabenya adalah kader yang di tugaskan/ berada pada

lapangan pekerjaan yang memiliki posisi strategis dalam masyarakat

segera di laksanakan dengan cara Melakukan segala usaha untuk

meyakinkan anggota masyarakat dilingkungan kekaryaannya tentang

peranan strategis dan peranan kunci partai GOLKAR bagi organisasi

fungsional di masyarakat dan Kader Penggerak Teritorial Desa

KARAKTERDES (party builder) adalah kader yang terkait pada daerah

19

tertentu dan untuk meningkatkan hal ini partai golkar harus Menggalang

penduduk desa untuk mendukung perjuangan Partai GOLKAR.

Menggerakkan penduduk desa untuk ikut aktif dalam pembangunan

khususnya pembangunan desa.

20

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Usman. 2001. Partai Politikdan Kebijakan-Kebijakan. Bandung : Grapindo

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Azed, Abdul Bari dan Amir, Makmur. 2005. Pemilu dan Partai Politik di

Indonesia. Jakarta : Pusat Studi Hukum Tata Negara.

Budiardjo, Miriam. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Politik.Jakarta :PT. Gramedia

Pustaka Utama

Bidang Pengkaderan DPP Partai Golkar. 2009. Rencana Induk Kaderisasi Partai

Golkar, Jakarta : DPP Partai Golkar

Bidang Kaderisasi DPD I Golkar Kepulauan Riau. 2013. Buku Panduan Orientasi

Fungsionaris, Kepri : DPD II Partai Golkar.

Gaffar, Afan. 2002. Politik Indonesia Transisi Menuju Demokrasi.Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

G.-Martha Ahmaddani. 2003. Akbar Tandjung Menghadang Badai, Jakarta :

Brajedni Communications..

Haryanto. 1990. Sistem Politik : Suatu Pengantar. Yogyakarta : Liberty.

21

Hendrayady dkk. 2011. pedoman teknik penulisan usulan penelitian dan skripsi

serta ujian sarjana fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas maritim

raja ali haji. Tanjungpinang

Kalla, Yusuf. & Panigoro, Arifin., dkk. 2004. Pergulatan Partai Politik Di

Indonesia.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Kartono, Kartini. 2009. Pendidikan Politik Sebagai Bagian Dari Pendidikan Orang

Dewasa.Bandung : Mandar Maju

Lembaga Pengelola Kaderisasi. 2013. Materi Orientasi Fungsionaris Provinsi

Partai Golongan Karya Suara Golkar Suara Rakya, Kepri : DPD Partai

Golkar Provinsi Kepri.

Maran, Rafael Raga. 1999. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Rhineka Cipta.

Moleong, Lexy. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Rahman, Abdul H.I. 2007. Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sugiyono. 2006. Metodelogi Penelitian Administratsi.Bandung : Alfabeta.

Satria Wangsa Lalu Mara. 2004. Merebut Hati Rakyat Aburizal Bakrie, Jakarta :

PT Primamedia Pustaka

Tanjung Akbar. 2003. Moratorium Politik Menuju Rekonsiliasi Nasion al, Jakarta