72
1 PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BUKIT SUNDI KABUPATEN SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT POPI PARAMITHA NIM : SIP.152046 PEMBIMBING SKRIPSI Alhusni.,S.Ag,M.HI Ulya Fuhaidah., S.HUM.,M.Si PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1441 H / 2019 M

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

1

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM

PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BUKIT SUNDI

KABUPATEN SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

POPI PARAMITHA

NIM : SIP.152046

PEMBIMBING SKRIPSI

Alhusni.,S.Ag,M.HI

Ulya Fuhaidah., S.HUM.,M.Si

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

1441 H / 2019 M

Page 2: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

2

Page 3: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

3

Page 4: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

4

ABSTRAK

Nama Popi Paramitha, Nim SIP 152046, Skripsi ini berjudul Peran Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan masyarakat di Kecamatan Bukit

Sundi Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Skripsi ini bertujuan ingin

mengetahui peran dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Bukit

Sundi dalam pembangunan. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif

dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan

dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dari

kesimpulan sebagai berikut: Peran dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di

Kecamatan Bukit Sundi. Upaya yang dilakukan Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat dalam Pembangunan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi

Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Dan beberapa kendala dalam Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat banyak nya program-program yang tidak terealisasi dengan baik. Disamping itu kurang nya perhatian dari pemerintah setempat,

kurangnya partisipasi dari masyarakat terhadap lembaga ini.

Kata Kunci: Peran, Pemberdayaan, Pembangunan

Page 5: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

5

MOTTO

Artinya:

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di

muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah

tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada

pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu

kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi

mereka selain Dia”. (Q.S Ar-Rad:11)

Page 6: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

6

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT dan Shalawat kapada Nabi Muhammad SAW.

Ucapan ini kupersembahkan

Dengan segala kerendahan hati dan rasa duka cita untuk Papa (Zainal

manan), Mama (Ermiani) dan Etek (Alm. Asniar). Kutundukkan kepala sujud

simpuhku di kakimu rasanya itu belum cukup untuk membalas jasa-jasa mu.

Terima kasih atas segala pengorbanan, semangat, dan kasih sayang yang

telah engkau berikan dengan tercapai cita-citaku menjadi sarjana .

Teriring ucapan yang sama untuk saudara ku tersayang (Erza Wandi, Herni

Novriyanti, Boy Oktaveriza, Upik Kristina, Tommi Gustaveriza, Cahya Tri

Lestari, Vivin eriza, Ervina Cindranela, dan Auri febria Marsha), Terima kasih

juga buat keponakan ku tersayang (Feriza Rizky, Aimirelia Gustav, Adam

Herdi Perdana)

Terima kasih untuk Dosen Pembimbing yaitu bapak Alhusni S.Ag,M.HI, Ibu

Ulya Fuhaidah.,S.Hum,.M.SI yang sudah membimbingku dalam penyusunan

skripsi ini. Dan tak lupa juga terima kasih kepada Kajur dan Sekjur Prodi Ilmu

Pemerintahan semua dosen ku yang sudah memberikan ilmu pengentahuan

yang sangat berharga dalam perkuliahan ku ini.

Terima kasih untuk Sahabat besar squad (Meisy Munandar, Ahmat Zulfi, Ade

Yunita, Abdul Muzilli,Muhammad Farougly, Reza Dianti, Siti Hatisa, Berthi

Juniati Fanida, Ghina Nabilla Efendi, Mia Septiani , Maulana Abdul G, Maulana

Muammar Ridho, Muhammad, Rd.Endi Fratama,Jemaat). Terima kasih sudah

menjadi bahagian dari perjalanan perkuliahan ku selama di Jambi ini, sudah

menjadi orang-orang yang sangat berharga bagiku, semoga persahabatan kita

tidak cuman sebatas ini tapi selamanya.

Terima kasih juga buat kelas IP B, IP MPD C, teman-teman seperjuangan Ilmu

Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin Aston Villa

serta teman-teman yang didalamnya.

Page 7: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

7

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Shalawat beserta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan

kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mencurahkan hidupnya untuk

menyempurnakan akhlak dan menjadi rahmat bagi umat manusia.

Skripsi ini adalah salah satu wujud di antara karunia Allah yang

dilimpahkan kepada penulis melalui kemampuan mencurahkan pemikiran

kedalam rangkaian karya tulis ini. Selanjutnya penulisan skripsi ini merupakan

kewajiban bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S.1) di

Universitas Islam Negeri Sultan Taha Saifuddin Jambi . disamping itu juga

penulis ingin menyumbangkan karya demi nusa dan bangsa dan agama.

Adapun judul skripsi ini adalah “Peran Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat dalam Pembangunan di Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok

Provinsi Sumatera Barat”.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak dapat berbuat banyak tanpa

bantuan, arahan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Karena itu penulis

merasa bersyukur kehadirat Allah SWT dan Menghaturkan ucapan terima kasih

kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof.Dr.Su’aidi Asy’ari,MA.,Ph.D selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 8: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

8

2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak H. Hermanto Harun, Lc., M.HI., Ph.D selaku Pembantu Dekan I, Ibu

Dr. Rahmi Hidayati., M.Pd.I selaku Pembantu Dekan II, dan Ibu Dr.

Yuliatin., S.Ag., M.HI selaku Pembantu Dekan III, Fakultas Syari’ah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Mustiah, S.Ag., M.Sy selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan dan Ibu

Tri Endah Karya L., S.IP,. M.IP selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Alhusni.,S.Ag.,M.HI selaku pembimbing I dan Ibu Ulya

Fuhaidah.,S.Hum,M.SI selaku pembimbing II yang banyak meluangkan

waktu dalam bimbingan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

7. Karyawan Fakultas Syari’ah dan perpustakaan Fakultas Syari’ah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

8. Bapak dan Ibu seluruh pegawai Kantor LPM Kecamatan Bukit Sundi

yang banyak meluangkan waktu untuk menjadi informan dalam penulisan

skripsi ini.

9. Semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini baik langsung

maupun tidak langsung.

Page 9: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

9

Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

yang membaca. Semoga Allah melimpahkan rahmatnya atas bantuan dan

bimbingan yang telah diberikan kepada penulis. Akhirnya kepada Allah SWT lah

segala usaha dan upaya penulis berserah diri. Besar harapan kami semoga skripsi

ini ada manfaatnya.

Jambi, 2019

Popi Paramitha

NIM: SIP.152046

Page 10: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... . i

LEMBARAN PERNYATAAN ....................................................................... . ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... . iii

PENGESAHAN ............................................................................................... . iv

MOTTO ........................................................................................................... . v

PERSEMBAHAN ............................................................................................ . vi

ABSTRAK ....................................................................................................... . vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... . viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... . xi

BAB I Pendahuluan ......................................................................................... .

A. Latar Belakang ....................................................................................... . 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. . 6

C. Batasan Masalah ..................................................................................... . 7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................... . 7

E. Kerangka Teori ....................................................................................... . 8

F. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... . 17

G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 18

BAB II Metodologi Penelitian ......................................................................... .

A. Pendekatan Penelitian ………................................................................ . 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ . 20

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... . 21

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... . 22

E. Teknik Analisis Data .............................................................................. . 23

F. Jadwal Penelitian .................................................................................... 25

BAB III Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. .

A. Historis dan Geografis ............................................................................. 26

B. Gambaran umum Lembaga Pemberdayaan............................................. . 27

C. Struktur Organisasi ................................................................................ . 29

D. Keadaan Penduduk dan mata pencarian ............................................... . 30

E. Keadaan Agama dan Pendidikan ........................................................... . 32

Page 11: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

11

BAB IV Pembahasan ...................................................................................... .

A. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan

masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi .................................................. . 36

B. Upaya yang dilakukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam

pembangunan masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi ........................... . 47

C. Kendala Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan

masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi .................................................. . 53

BAB V Penutup .......................................................................................... .

A. Kesimpulan ........................................................................................... . 58

B. Saran ....................................................................................................... . 59

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... .

LAMPIRAN .................................................................................................... .

CURRICULUM VITAE ................................................................................. .

Page 12: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemberdayaan masyarakat sebagai pendekatan pembangunan manusia

memberikan ruang dan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat, wilayah,

dan pembangunan kepada masyarakat sebagai subyek dan pengguna hasil-hasil

pembangunan untuk menentukan sendiri program-program dan tujuan

pembangunan sesuai masalah, kebutuhan, dan potensi lingkungan setempat.

Selain itu, pemberdayaan dapat menjadi instrumen yang efektif dalam upaya

mendistribusikan pemerataan pendapatan kepada seluruh masyarakat sehingga

dapat memacu munculnya pelaku-pelaku usaha yang lebih merata di kalangan

masyarakat bawah atau masyarakat akar rumput. Dengan demikian dapat

diharapkan bahwa pemberdayaan masyarakat bisa diandalkan sebagai instrumen

penting dalam mananggulangi kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan

kualitas hidup masyarakat.

Konsep pemberdayaan (empowerment) mulai berkembang sekitar dekade

1970-an dan semakin populer memasuki awal abad ke-21. Konsep ini dipandang

sebagai bagian dari aliran-aliran yang banyak dikenal dengan aliran post

modernisme yang titik berat sikap dan pendapatnya adalah antisistem, antistruktur

dan anti determinisme kepada dunia kekuasaan1.

1Rahman Mulyawan, Masyarakat Wilayah dan Pembangunan,Unpad Press,(2016).

Page 13: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

13

Secara konseptual, pemberdayaan (empowerment), berasal dari kata

‘power’ (kekuasaan atau keberdayaan). Ide utama pemberdayaan bersentuhan

dengan konsep mengenai kekuasaan. Pemberdayaan berkaitan dengan

kemampuan manusia yaitu manusia secara perorangan maupun manusia dalam

kelompok yang rentan dan lemah. Dalam pemberdayaan, orang miskin dan lemah

tidak dipandang sebagai orang yang serba kekurangan (misalnya, kurang makan,

kurang pendapatan, kurang sehat, kurang dinamis) dan objek pasif penerima

pelayanan belaka. Melainkan sebagai orang yang memiliki beragam kemampuan

yang dapat dimobilisasi untuk perbaikan hidupnya. Dengan demikian, konsep

pemberdayaan memberi kerangka acuan mengenai mantra kekuasaan (power) dan

kemampuan (kapabilitas) yang melingkup aras sosial, ekonomi, budaya, politik

dan kelembagaan.

Pemberdayaan Masyarakat merupakan suatu konsep yang relatif baru,

dimana masyarakat tidak lagi hanya dijadikan obyek dalam pembangunan tetapi

juga dijadikan subyek dari pembangunannya sendiri. Di sini pemberdayaan

masyarakat merupakan pendekatan pembangunan alternatif atau pembangunan

sosial yang bertujuan menyelenggarakan pembangunan yang lebih berkeadilan.

Dalam konteks pembangunan yang berkeadilan, berkembang pendekatan

kebutuhan dasar manusia. Pendekatan ini disusun untuk menyediakan barang dan

jasa kebutuhan pokok bagi masyarakat miskin, seperti makanan, air bersih,

pendidikan, kesehatan dan perumahan. Penanggulangan pengangguran juga

mendapat perhatian dalam rangka pembangunan yang berkeadilan.

Page 14: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

14

Keterbelakangan penduduk negara berkembang terutama disebabkan

karena tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan penyerapan tenaga kerja

yang rendah. Kedua hal tersebut menyebabkan produktivitas tenaga kerja yang

rendah. Oleh karena produktivitasnya yang rendah maka pendapatan juga rendah,

hal ini mengakibatkan rendahnya tingkat hidup yang ditandai dengan:

1) kemiskinan.

2) kesehatan yang tidak memadai

3) pendidikan dan layanan masyarakat yang rendah.

Hal tersebut berakibat pada : 1) penghargaan diri yang rendah dan 2)

kebebasan yang terbatas. Antara keduanya terjadi interaksi, sehingga berakibat

pada sikap malas dan keadaan yang menghambat perkembangan.

Berpijak pada konsep pembangunan kualitas manusia yang juga sering

disebut dengan pemberdayaan manusia, maka pembangunan kualitas manusia

diarahkan pada pemberdayaan pada diri manusia tersebut. Hal ini sejalan dengan

pendapat Bryant dan White tentang empat aspek yang terkandung dalam

pembangunan kualitas manusia sebagai upaya meningkatkan kapasitas mereka,

sebagai berikut:

Pertama, pembangunan harus memberikan penekanan pada kapasitas

(capacity) kepada apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

tersebut serta energi yang diperlukan untuk itu. Kedua, pembangunan harus

menekankan pemerataan (equity). Perhatian yang tidak merata pada berbagai

kelompok masyarakat akan memecahkan masyarakat dan akan menghancurkan

kapasitas mereka. Ketiga, pembangunan mengandung arti pemberian kuasa dan

Page 15: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

15

wewenang (empowerment) yang lebih besar kepada rakyat. Hasil pembangunan

baru cukup bermanfaat bagi masyarakat bila mereka memiliki wewenang yang

sepadan. Pembangunan harus mengandung upaya peningkatan wewenang kepada

kelompok masyarakat yang lemah. Koreksi terhadap keputusan-keputusan yang

tidak adil tentang alokasi hanyalah dapat dilakukan bila kelompok lemah ini

mempunyai wewenang yang cukup besar. Keempat, pembangunan mengandung

pengertian kelangsungan perkembangan (sustainable) dan interdepedensi di antara

negara-negara di dunia. Karena konsep kelangsungan dan kelestarian

pembangunan, kendala sumber daya yang terbatas dan langka akan menjadi

pertimbangan utama dalam upaya meningkatkan kapasitas.

Hubungan antara pemberdayaan dengan pembangunan manusia yang

disebut sebagai konsep holistis mempunyai unsur-unsur penting yaitu peningkatan

produktifitas, pemerataan kesempatan, kesinambungan pembangunan serta

pemberdayaan manusia. Di samping hal diatas makna pemberdayaan tidak dapat

dilepaskan dari paradigma pembangunan sosial, tujuan pembangunan menurut

pendekatan ini adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan masyarakat

menikmati kehidupan kreatif, sehat dan berumur panjang.

Pemerintah Republik Indonesia dibentuk untuk “Melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial”.2

2 UUD 1945 Alinea 4.

Page 16: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

16

Berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri No 5 Tahun 2007

tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan yaitu Tugas Lembaga

Kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif.

b. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan

mengembangkan pembangunan secara partisipatif;

c. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan

swadaya masyarakat; dan

d. Menumbuh kembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka

pemberdayaan masyarakat.3

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu lembaga

kemasyarakatan yang ada di Kecamatan Bukit Sundi yang mempunyai peranan

penting dalam pembangunan di Nagari,baik dalam menampung dan menyalurkan

aspirasi masyarakat Nagari dalam pembangunan Nagari, dalam menyusun rencana

dan melaksanakan pembangunan Nagari, maupun dalam menumbuhkan dan

menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Nagari.

Untuk dapat menjalankan peranan tersebut secara efektif, maka Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat harus didukung oleh sumberdaya manusia

pengurus/anggota yang mempunyai kualitas pengetahuan dan

kecakapan/keterampilan yang memadai di bidang pembangunan Desa/Nagari; dan

memiliki semangat dan komitmen yang kuat/tinggi untuk melaksanakan tugas dan

fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi,

3Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan

Lembaga Kemasyarakatan.

Page 17: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

17

seperti yang dilihat semua itu sungguh sangat tidak bisa dilaksanakan secara

efektif dikarenakan kurang nya perhatian dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

mengenai Kurang nya dana untuk menjalan kan Lembaga tersebut. Maka dari

pada itu kurang efektifnya Peran Lembaga tersebut dalam melakukan

pembangunan bagi masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi.

Oleh Karena itu, berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk

mengambil penelitian dengan judul: Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

dalam Pembangunan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok

Provinsi Sumatera Barat

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam

pembangunan masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok

Provinsi Sumatera Barat?

2. Bagaimana Upaya yang dilakukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

dalam pembangunan masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten

Solok Provinsi Sumatera Barat?

3. Apa kendala Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan

masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok Provinsi

Sumatera Barat?

Page 18: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

18

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu meluas dan tepat sasaran, serta mengingat

waktu dan dana juga dapat tercapainya kesesuaian judul maka masalah ini

difokuskan pada Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam

pembangunan masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi, Upaya yang dilakukan

dan Kendala dari lembaga pemberdayaan tersebut.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui Peran dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang ada

di Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok dalam pembangunan

2. Mengetahui upaya apa saja yang di lakukan Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat tersebut dalam melakukan pembangunan yang ada di

Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat

3. Mengetahui Apa Saja kendala Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

tersebut dalam melakukan pembangunan yang ada di Kecamatan

Bukit Sundi Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Guna Praktis, penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan

masukan dan koreksi bagi pihak berwenang baik itu pembuat

kebijakan (pemerintah) maupun pelaksana kebijakan pembangunan

masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok.

Page 19: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

19

2. Guna Akademis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah

referensi kepustakaan di Fakultas Syariah khususnya dan Universitas

Islam Negeri STS Jambi.

3. Guna Teoritis, mengembangkan teori keilmuan khususnya ilmu

pemerintahan yang berkaitan dengan peran pemerintah dalam

pemberdayaan Masyarakat dibidang pembangunan.

4. Penelitian ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh

program gelar proses sarjanastrata satu (S1) pada bidang ilmu

pemerintahan, fakultas syariah, Universitas Islam Negeri Sultha Thaha

Saifuddin Jambi.

E. Kerangka Teori

1. Peran

Menurut Abu Ahmadi peran adalah suatu kompleks pengharapan manusia

terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang

berdasarkan status dan fungsi sosialnya.

Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto yaitu peran merupakan

aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu

peranan. Dari hal diatas lebih lanjut kita lihat pendapat lain tentang peran yang

telah ditetapkan sebelumnya disebut sebagai peranan normatif. Sebagai peran

normatif dalam hubungannya dengan tugas dan kewajiban dinas perhubungan

dalam penegakan hukum mempunyai arti penegakan hukum secara total

enforcement, yaitu penegakan hukum secara penuh.

Page 20: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

20

Menurut Dewi Wulan Sari, “Peran adalah konsep tentang apa yang harus

dilakukan oleh individu dalam masyarakat dan meliputi tuntutan-tuntutan

prilaku dari masyarakat terhadap seseorang dan merupakan prilaku individu

yang penting bagi struktur sosial masyarakat”. Maurice Duverge berpendapat

bahwa Istilah “peran” (role) dipilih secara baik karena diya menyatakan bahwa

setiap oarang adalah pelaku didalam masyarakat dimana diya hidup, juga dia

adalah seorang aktor yang harus memainkan beberapa peranan seperti aktor-

aktor profesional.

Peranan adalah suatu perbuatan seseorang dengan cara tertentu dalam

usaha menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan ststus yang dimilikinya,

dan seseorang dapat dikatakan berperan jika ia telah melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan status sosialnya dalam masyarakat (Abdulsyani).

Menurut Soerjono Soekanto, Peranan yang melekat pada diri seseorang harus

dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang

dalam masyarakat merupakan unsur statis yang menunjukkan tempat individu

pada organisasi masyarakat. Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi,

penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu

posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan.

2. Lembaga

Lembaga adalah institusi atau pranata yang di dalamnya terdapat

seperangkat hubungan norma-norma, nilai-nilai, dan keyakinan-keyakinan yang

nyata dan berpusat kepada berbagai kebutuhan sosial serta serangkaian tindakan

yang penting dan berulang. Menurut Macmillan pengertian lembaga adalah

Page 21: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

21

seperangkat hubungan norma-norma, keyakinan-keyakinan, dan nilai-nilai nyata,

yang terpusat pada kebutuhan sosial dan serangkaian tindakan yang penting dan

berulang. Menurut Hendropuspito pengertian lembaga adalah bentuk lain

organisasi yang tersusun secara tetap dari pola-pola kelakuan, peranan-peranan

dan relasi sebagai cara yang mengikat guna tercapainya kebutuhan-kebutuhan

sosial dasar.4

3. Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup

kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagai pengontrolan atas, dan mempengaruhi

terhadap, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi

kehidupannya. Pember-dayaan menekankan bahwa orang memperoleh

keterampilan, pengetahuan dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi

kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya5.

Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber-

menjadi kata ”berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya

kekuatan, berdaya memiliki arti kekuatan. Kata “berdaya” apabila diberi awalan

pe- dengan mendapat sisipan –m- dan akhiran –an manjadi “pemberdayaan”

artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai kekuatan.6

Menurut beberapa pakar yang terdapat dalam buku Edi Suharto,

menggunakan difinisi pemberdayaan dilihat dari tujuan, proses, dan cara-cara

pemberdayaan. Menurut Jim lfe dalam membangun Masyarakat

4Www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-lembaga.html.

5Ita Ulumiyah,dkk, Peran Pemerintah Desa dalam Pemberdayakan Masyarakat Desa ,

Vol. 1, No. 5, hlm. 890-899. 6Rosmedi dan Riza Risyanti, Pemberdayaan Masyarakat, (Sumedang: Alqaprit

Jatinegoro), (2006), hlm. 1.

Page 22: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

22

Memberdayakan Rakyat, pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan

kekuasaan orang-orang yang lemah atau tidak beruntung.7 Masih dalam buku

tersebut, person mengatakan bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses dengan

mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam mengontrol dan

mempengaruhi terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang

mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang

memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk

mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya. Sedangkan menurut Swift dan Levin dalam membangun

masyarakat Memberdayakan Masyarakat, pemberdayaan menunjuk pada usaha

pengalokasian kembali kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial.

Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang

berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut maka

pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses

untuk memperoleh daya/ kekuatan/kemampuan, dan atau proses pemberian

daya/ kekuatan/ kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang

kurang atau belum berdaya.

Pada hakikatnya pemberdayaan merupakan penciptaan suasana atau iklim

yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Logika ini

didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa

memiliki daya. Setiap masyarakat pasti memiliki daya, akan tetapi kadang-

7Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial Danpekerja Sosial, (Bandung: Ptrevika Aditam),( 2005) Cet

Ke-1, hlm.57.

Page 23: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

23

kadang mereka tidak menyadari atau daya tersebut masih belum diketahui secara

eksplisit.

Oleh karena itu daya harus digali dan kemudian dikembangkan. Jika

asumsi ini berkembang maka pemberdayaan adalah upaya untuk membangun

daya, dengan cara mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan

potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya. Di samping itu

hendaknya pemberdayaan jangan menjebak masyarakat dalam perangkap

ketergantungan (charity), pemberdayaan sebaliknya harus mengantarkan pada

proses kemandirian.8

4. Pembangunan

Pengertian pembangunan mungkin menjadi hal yang paling menarik untuk

diperdebatkan. Mungkin saja tidak ada satu disiplin ilmu yang paling tepat

mengartikan kata pembangunan. Sejauh ini serangkaian pemikiran tentang

pembangunan telah berkembang, mulai dari perspektif sosiologi klasik

(Durkheim, Weber, dan Marx), pandangan Marxis, modernisasi oleh Rostow,

strukturalisme bersama modernisasi memperkaya ulasan pendahuluan

pembangunan sosial hingga pembangunan berkelanjutan. Namun, ada tema-tema

pokok yang menjadi pesan di dalamnya. Dalam hal ini, pembangunan dapat

diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang

lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan

mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri,

2004). Tema pertama adalah koordinasi, yang berimplikasi pada perlunya suatu

8 Tri Winari, 1998: 76.

Page 24: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

24

kegiatan perencanaan seperti yang telah dibahas sebelumnya. Tema kedua

adalah terciptanya alternatif yang lebih banyak secara sah. Hal ini dapat

diartikan bahwa pembangunan hendaknya berorientasi kepada keberagaman

dalam seluruh aspek kehidupan. Adapun mekanismenya menuntut kepada

terciptanya kelembagaan dan hukum yang terpercaya dan mampu berperan

secara efisien, transparan, dan adil. Tema ketiga mencapai aspirasi yang paling

manusiawi, yang berarti pembangunan harus berorientasi kepada pemecahan

masalah dan pembinaan nilai-nilai moral dan etika umat.

Secara umum, kita dapat memberikan makna tentang pembangunan

sebagai suatu proses perencanaan (social plan) yang dilakukan oleh birokrat

perencanaan pembangunan untuk membuat perubahan sebagai proses

peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Konseptualisasi pembangunan

merupakan proses perbaikan yang berkesinambungan pada suatu masyarakat

menuju kehidupan yang lebih baik atau lebih sejahtera sehingga terdapat

beberapa cara untuk menentukan tingkat kesejahteraan pada suatu negara. Tolok

ukur pembangunan bukan hanya pendapatan per kapita, namun lebih dari itu

harus disertai oleh membaiknya distribusi pendapatan, berkurangnya

kemiskinan, dan mengecilnya tingkat pengangguran.

Mardikanto & Soebiato (2013;6) mengatakan pembangunan merupakan

upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana, dilaksanakan terus menerus

oleh pemerintah bersama-sama segenap warga masyarakatnya atau dilaksanakan

oleh masyarakat dengan dipimpin oleh pemerintah, dengan menggunakan

teknologi yang terpilih, untuk memenuhi segala kebutuhan atau memecahkan

Page 25: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

25

masalah yang sedang dan akan dihadapi, demi tercapainya mutu hidup atau

kesejahteraan seluruh warga masyarakat dari suatu bangsa yang merencanakan

dan melaksanakan pembangunan tersebut9.

Pembangunan tidak dapat dilakukan oleh pemerintah juga perlu adanya

partisipasi masyarakat agar pembangunan dapat berjalan sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan masyarakat. Pembangunan sebenarnya meliputi dua

unsur pokok: pertama, masalah materi yang mau dihasilkan dan dibagi, dan

kedua, masalah manusia yang menjadi pengambil inisiatif, yang menjadi

manusia pembangun. Bagaimanapun juga, pembangunan pada akhirnya harus

ditujukan pada pembangunan manusia; manusia yang dibangun adalah manusia

yang kreatif, dan untuk bisa kreatif ini manusia harus merasa bahagia, aman, dan

bebas dari rasa takut. Pembangunan tidak hanya berurusan dengan produksi dan

distribusi barang-barang material; pembangunan harus menciptakan kondisi-

kondisi manusia bisa mengembangkan kreativitasnya (Budiman).

Dalam praktek pembangunan di banyak negara, setidaknya pada tahap

awal pembangunan umumnya berfokus pada peningkatan produksi. Meskipun

banyak varian pemikiran, pada dasarnya kata kunci dalam pembangunan adalah

pembentukan modal. Oleh karena itu, strategi pembangunan yang dianggap

paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang

modal asing dan melakukan industrialisasi. Peranan sumber daya manusia

(SDM) dalam strategi semacam ini hanyalah sebagai “instrumen” atau salah satu

9Ita Ulumiyah,dkk,Peran Pemerintah Desa dalam Memberdayakan Masyarakat Desa

,Vol. 3, No. 11, hlm. 1886-1892.

Page 26: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

26

“faktor produksi” saja. Manusia ditempatkan sebagai posisi instrumen dan bukan

merupakan subyek dari pembangunan. Titik berat pada nilai produksi dan

produktivitas telah mereduksi manusia sebagai penghambat maksimisasi

kepuasan maupun maksimisasi keuntungan.

5. Kecamatan

Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah

kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahan-kelurahan.

Kecamatan atau sebutan lain adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat

daerah Kabupaten/Kota (PP. 19 tahun 2008). Kedudukan kecamatan merupakan

perangkat daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang

mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh camat.10

Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah, dimana disebutkan dalam Pasal 17 adalah sebagai

berikut :

1. Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah

kabupaten dan daerah kota.

2. Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang

dilimpahkan oleh bupati/walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi

daerah.

3. Camat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 juga menyelenggarakan tugas

umum pemerintahan meliputi :

a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

10

Www.neglasaritangerang.blogspot.com/2012/11/pengertian-defenisi-dan-arti

kecamatan.html.

Page 27: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

27

b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban

umum

c. Mengkoordinasikan penerapan penegakan peraturan perundang-undangan.

d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan

umum.

e. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat

kecamatan.

f. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan; dan

g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya

dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau

kelurahan.

4. Pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) ditetapkan dengan peraturan Bupati/Walikota.

5. Kecamatan dipimpin oleh camat.

6. Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

bupati/walikota melalui sekretaris daerah.

7. Pedoman organisasi kecamatan ditetapkan dalam peraturan Menteri setelah

mendapat pertimbangan dari menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara11

.

11

Undang-undang no 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah,pasal 17.

Page 28: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

28

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini yang menjelaskan tentang Peran Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat (LPM) dalam Pembangunan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi

Kabupaten Solok. Sebelumnya ada yang sudah melakukan penelitian terlebih

dahulu yang berkaitan dengan penelitian ini, berdasarkan penelusuran

keperpustakaan dan internet, terdapat penelitian yang membahas mengenai

Pemberdayaan Masyarakat, diantaranya sebagai berikut:

Pertama : Penelitian ini dilakukan oleh Fitria nadhifa mahasiswi S1

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Hasanudin Makassar tahun 2017 yang berjudul peranan lembaga kemasyarakatan

dalam pembangunan di Kelurahan Toro Kecamatan Tanete Riattang Timur

Kabupaten Bone. Dari hasil penelitian tersebut lebih fokus kepada gambaran

peranan lembaga dalam meningkatkan partisipasi Masyarakat.12

Kedua : Penelitian ini dilakukan oleh Eviliyani mahasiswi S1 Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung tahun 2017 yang berjudul

pemberdayaan masyarakat melalui program anggaran dana desa (ADD) di Desa

Wayharu Kecamatan Bangkurat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat. Dari hasil

penelitian tersebut lebih berfokus kepada program anggaran dana desa dalam

pemberdayaan masyarakat.13

12

Fitria Nadhifa, “Peranan lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan di Kelurahan

Toro Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone”, hasil penelitian skripsi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanudin,(2017). 13

Skripsi Eviliyani, “Pemberdayaan masyarakat melalui program Anggaran Dana Desa

(ADD) di Desa Wayharu Kecamatan Bangkurat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat”, hasil

Page 29: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

29

Ketiga : Penelitian ini dilakukan oleh Agnes Uthami, dengan skripsi yang

berjudul “Implementasi program pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan

sarana air bersih berbasis masyarakat. Dari hasil penelitian tersebut lebih berfokus

kepada implementasi dan mekanisme pemberdayaan masyarakat.”14

Dalam penelitian penulis akan membahas mengenai Peran LPM (Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat) Dalam Pembangunan Masyarakat Di Kecamatan

Bukit Sundi Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat mulai dari Peran

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, Upaya dari Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat tersebut dan Kendala yang ada pada Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat tersebut dalam Pembangunan Masyarakat tersebut.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab, untuk mendapatkan gambaran yang jelas

mengenai isi skripsi ini, maka penulis susun sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan: Merupakan bab pendahuluan, yang berisikan tetang

latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori,

dan tinjauan pustaka.

BAB II : Metode penelitian: Dalam bab ini dibahas tentang pendekatan penelitian,

tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan

teknik analisi data.

BAB III : Gambaran umum lokasi penelitian.

penelitian skripsi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri Raden Intan

Lampung,(2017). 14

Agnes Uthami, “Implementasi program pemberdayaan masyarakat terhadap

pengelolaan sarana air bersih berbasis masyarakat”, hasil penelitian skripsi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Lampung,(2016).

Page 30: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

30

BAB IV : Pembahasan: Dalam sub bab ini berisi mengenai Peran dari

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi

BAB V : Penutup : Dalam sub bab ini berisi tentang kesimpulan, dan hasil

penelitian serta saran-saran.

Page 31: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

31

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Metode kualitatif merupakan sebuah metode yang menekankan pada

aspek pemahaman lebih mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat

sebuah permasalahan. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka

melainkan hasil dari naskah wawancara, memo, dolumen pribadi, cacatan

lapangan dan dokumen resmi lainnya. Penelitian kualitatif adalah sebuah

penelitian riset yang sifatnya deskripsi, cenderung menggunakan analisis dan

lebih menampakkan proses maknanya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor LPM Kecamatan Bukit Sundi

Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat pada Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat dan berfokus pada peran lembaga pemberdayaan masyarakat di

Kecamatan Bukit Sundi yang terdiri dari 5 nagari, yaitu : Nagari Muara Panas,

Nagari Bukit Tandang, Nagari Kinari, Nagari Parambahan, dan Nagari Dilam.

Penulis memilih Kantor Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan

Bukit Sundi sebagai tempat penelitian karena kurangnya peran lembaga terhadap

pemberdayaan masyarakat.

Page 32: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

32

C. Jenis dan Sumber Data

a) Jenis Data

Data yang disajikan diperoleh dari sumber-sumber data yang terdiri dari

data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya tampa ada

perantara atau data yang diperoleh secara langsung di lapangan oleh yang

melakukan penelitian15

. Data primer disini adalah suatu data yang diperoleh

oleh penulis dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam hal ini

sebagai sumber data primernya sebagai adalah Ketua LPM Kecamatan Bukit

Sundi dan pegawai yang ada pada lembaga tersebut

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau

melalui perantara16

. Dalam hal ini penulis memperoleh data-data dari internet

berupa skripsi, jurnal, laporan, tesis, disertasi dan peraturan perundang-

undangan yang memiliki hubungan terhadap subjek dan dokumen yang

berkaitan dengan penelitian.

b) Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data diperoleh.

Sumber data dapat diperoleh tindakan, pengamatan, ataupun data-data yang

15

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi;Syariah Press,2011), hlm

178. 16

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi;Syariah Press,2011),hlm

34.

Page 33: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

33

didapat pada saat penelitian berlangsung. Sumber data penelitian ini diperoleh

dari:

1. Ketua LPM Kecamatan Bukit Sundi

2. Pegawai LPM Kecamatan Bukit Sundi

3. Ketua LPM Nagari

4. Tokoh Masyarakat

5. Artikel, buku, jurnal, dokumen dan sumber data yang berkaitan dengan

penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengandalkan peneliti secara teliti serta pencatatan sistematis.

Menurut Kartono, observasi merupakan studi yang di sengaja dan sistematis

tentang fenomena sosial dan gejala-gejala dengan jalan pengamatan dan

pencatatan17

.

b. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan maka dalam suatu topik

tertentu peneliti lansung turun ke lapangan, dengan cara menanyakan terhadap

informan mengenai Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam

Pembangunan Masyarakat . Untuk menjawab persoalan penelitian di atas,

informan dalam penelitian ini adalah orang yang mengetahui dengan pasti

17

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, (Jakarta: Bumi

Aksara,2013), hlm. 14.

Page 34: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

34

persoalan yang terjadi, oleh karena itu secara khusus wawancara ini ditujukan

kepada:

1. Ketua LPM Kecamatan Bukit Sundi

2. Pegawai LPM Kecamatan Bukit Sundi

3. Ketua LPM Nagari

4. Tokoh Masyarakat

c. Dokumentasi

Pengumpulan data melaui dokumentasi ini diperlukan alat instrument yang

memandu untuk mengambil data-data dokumen. Dokumen adalah catatan

tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada masa lalu18

.

Metode dokumentasi merupakan sumber yang bermanfaat karena telah

tersedia sehingga relatife mudah memperolehnya, dan merupakan sumber yang

stabil dan akurat .

Sebagai cerita dari situasi dan kondisi yang sebenarnya dan dapat

dianalisis secara berulang-ulang tanpa melalui perubahan. Untuk mencari data

dari dokumen resmi dengan berpegangan pada pedoman dokumentasi yang

hanya memuat garis besar atau kategori informasi yang akan dicari datanya

seperti laporan hasil penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya adalah

analisis data. Pada data ini akan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga diperoleh

kebenaran-kebenaran yang dipakai untuk menjawab persoalan yang akan diajukan

18

W.Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: PT.Gramedia,2007), hlm. 123.

Page 35: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

35

dalam penelitian, setelah jenis data yang dikumpulkan maka analisis data

penelitian ini bersifat kualitatif. Ada tiga tahap yang harus dikerjakan dalam

menganalisis penelitian kualitatif, yaitu:

2) Reduksi data

Reduksi data adalah sajian analisis suatu bentuk analisis memepertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan

mengatur sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dilakukan.

3) Sajian Data

Sajian Data adalah suatu rakitan organisasi informal yang memungkinkan

kesimpulan riset dapat dilakukan dengan melihat suatu penyajian data,

penelitian akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan pekerjaan

suatu analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut.

4) Penarikan Kesimpulan

Ketika kegiatan pengumpulan data dilakukan, seorang penganalisis

kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola,

penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan

proporsi.

Page 36: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

36

Jadwal Penelitian

Page 37: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

37

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Historis dan Geografis

Kecamatan Bukit Sundi adalah sebuah Kecamatan yang ada di Kabupaten

Solok, Provinsi Sumatera Barat. Pusat pemerintahan Kecamatan ini terletak di

Nagari Muaro Paneh. Kecamatan Bukit Sundi memiliki luas wilayah sebesar 109

Km2 yang terdiri dari 5 Nagari, yaitu :

1. Kinari Luas Daerah 28,86 Km2

2. Parambahan Luas Daerah 4,00 Km2

3. Dilam Luas Daerah 35,00 Km2

4. Muara panas Luas Daerah 33,14 Km2

5. Bukit Tandang Luas Daerah 8,00 Km2

Adapun batas Kecamatan Bukit Sundi adalah sebagai berikut:

- Sebelah Utara : Kecamatan IX Koto Sei Lasi

- Sebelah Selatan : Kecamatan Lembang Jaya

- Sebelah Barat : Kecamatan Kubung

- Sebelah Timur : Kecamatan Payung Sekaki

Jumlah Sungai : 3 (tiga) buah, Curah Hujan : 723 mm, dan Ketinggian

dari: 490 meter Permukaan Laut19

.

19

Sumber data: Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok 2018.

Page 38: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

38

B. Gambaran Umum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Menghadapi masa depan bangsa, di era globalisasi, demokrasi dan

otonomi daerah kehidupan dan ketahanan masyarakat Indonesia sebagai dasar

ketahanan nasional memerlukan perhatian dari seluruh kekuatan bangsa untuk

mewujudkan tuntutan dari hati nurani seluruh rakyat mandiri, tangguh, maju, adil

dan makmur sebagaimana amanat Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia20

.

Kekuatan bangsa perlu didukung dengan Lembaga yang menyatukan

semangat dalam jiwa kehidupan masyarakat Desa/Kelurahan yaitu Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang merupakan lembaga kemasyarakatan

yang telah aktif dalam pembagunan sebagai mitra pemerintah dan pihak-pihak

lain. Untuk itu LPM harus tetap dijaga dan ditingkatkan sebagai institusi yang

mampu menggerakkan pembangunan disegala aspek kehidupan.

1. Tempat Kedudukan

a. Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat berkedudukan

di Ibu Kota Negara Republik Indonesia.

b. Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Provinsi

berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.

c. Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kab/Kota

berkedudukan di Ibu Kota Kab/Kota.

d. Dewan Pimpinan Cabang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan

berkedudukan di Ibu Kota Kecamatan.

20

Sumber Data: Anggaran Dasar Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.

Page 39: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

39

e. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa / Kelurahan di Desa/ Kelurahan/

Sebutan lain.

2. Azaz

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat berazazkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia.

3. Landasan

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat berlandaskan kepada Perundang-

Undangan yang berlaku dan Keputusan-keputusan Musyawarah anggota

sebagai landasan operasional.

4. Tujuan

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di tingkat Pusat, Provinsi,

Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan/sebutan lain bertujuan

memberdayakan seluruh potensi masyarakat Indonesia.

5. Fungsi

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat berfungsi:

a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan disegala bidang

b. Menjembantani antara kepentingan masyarakat dengan pemerintah dan

pihak lain sebagai wujud pembagunan partusif

c. Berperan secara aktif dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa

d. Mengembangkan program pemerintah dengan aspirasi masyarakat

e. Meningkatkan kemajuan ekonomi rakyat baik yang berada dikota maupun

di Desa/Kelurahan/sebutan lain yang setingkat agar dapat menikmati hasil-

hasil pembangunan

Page 40: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

40

f. Memperkuat potensi masyarakat untuk bergotong royong dalam aksi sosial

dan penanggulangan bencana

C. Struktur Organisasi

Teorganisasinya suatu Lembaga merupakan salah satu faktor berjalannya

dengan baik serta berhasilnya suatu Lembaga dan kepemimpinan sebagaimana

yang diharapkan. Selain merupakan suatu peraturan pemerintah bahwa suatu

organisasi harus ada susunan pengurus secara sistematis, hal ini juga merupakan

gambaran aktivitas kerja objektif. Organisasi yang baik dan teratur merupakan

ujung tombak dari keberhasilan pembangunan.

Didalam suatu Lembaga organisasi biasanya mempunyai persyaratan

unsur penting yaitu ada ketua, wakil ketua, sekretaris. Maka demikian juga

dengan lembaga pemberdayaan masyarakat yang ada di Kecamatan Bukit Sundi

ini.

Adapun susunan struktur organisasi dari lembaga pemberdayaan

masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi ini yaitu21

:

1. Nama : Zainal. M

Jabatan : Ketua DPC LPM Kecamatan Bukit Sundi

2. Nama : Yudelfis ML.Sutan

Jabatan : Wakil Ketua DPC LPM Kecamatan Bukit Sundi

3. Nama : Firman Caniago

Jabatan : Sekretaris DPC LPM Kecamatan Bukit Sundi

21

Sumber Data: Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi.

Page 41: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

41

4. Nama : Iskandar A.H

Jabatan : Bendahara DPC LPM Kecamatan Bukit Sundi

5. Nama : Musril ML.Marajo

Jabatan :Kepala bagian penguatan kelembagaan dan pengembangan

partisipasi DPC LPM Kecamatan Bukit Sundi

6. Nama : Burhanuddin

Jabatan : Kepala bagian pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat

DPC LPM Kecamatan Bukit Sundi

7. Nama : Yenrismida

Jabatan : Kepala bagian pemberdayaan pemanfaatan teknologi tepat

guna dan sumber daya Nagari DPC Kecamatan Bukit Sundi

D. Keadaan Penduduk dan Data Pencarian

1. Penduduk

Penduduk merupakan elemen penting dalam suatu wilayah, pada tahun

2018 menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok, penduduk di Kecamatan

Bukit Sundi mencapai 23.484 jiwa22

.

TABEL I

Jumlah Penduduk Menurut Nagari dan Jenis Kelamin

No Nagari

Jenis kelamin

Jumlah

Laki-laki Perempuan

1. K i n a r i 2140 2302 4442

2. Parambahan 668 750 1418

22

Sumber data: Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok 2018.

Page 42: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

42

3. D i l a m 1795 1832 3627

4. Muara panas 5869 6313 12182

5. Bukit tandang 869 946 1815

Jumlah 11341 12143 23484

2. Mata Pencarian

Ekonomi merupakan sektor yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan

masyarakat sehari-hari. Manusia tidak dapat hidup tanpa adanya kegiatan sektor

ekonomi. Demikian halnya yang dihadapi atau dilakukan oleh masyarakat di

Kecamatan Bukit Sundi menekuni berbagai pekerjaan untuk menghidupkan

perekonomian di Kecamatan Bukit Sundi tersebut. Sebagian besar masyarakat di

Kecamatan Bukit Sundi ini bekerja sebagai petani terutama dibidang produksi

padi (sawah).

TABEL II

Luas Panen dan Produksi Padi dan Palawija

Menurut Jenis Tanaman23

JENIS

TANAMAN

LUAS

TANAMAN (ha)

LUAS PANEN

(ha) PRODUKSI (ton)

Padi Sawah 8.809,70 9.007,80 58.072,8

Padi Ladang - - -

Jagung 70,3 52,5 309,75

Kedelai - - -

Kacang tanah - 2,00 4,0

23

Sumber data: Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Solok 2018.

Page 43: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

43

Kacang hijau - - -

Ubi kayu 11,30 15,30 646,00

Ubi jalar 4,10 8,30 320,40

Talas - - -

E. Keadaan Agama dan Pendidikan

1. Agama

Menurut dokumentasi kantor Kecamatan Bukit Sundi, Penduduk di

Kecamatan Bukit Sundi berjumlah 23484 jiwa semuanya menganut agama islam,

tidak ada sama sekali yang beragama lain.

Tabel III

Jumlah Tempat Ibadah Menurut

Nagari dan Jenisnya24

No Nagari Masjid Mushola Surau Gereja

1 Kinari 4 2 8 -

2 Parambahan 1 - 3 -

3 Dilam 3 - 11 -

4 Muara Panas 9 11 23 -

5 Bukit Tandang 2 5 4 -

Dengan seluruh penduduk di Kecamatan Bukit Sundi beragama Islam,

maka di Kecamatan ini ada tempat beribadah seperti masjid, mushola dan surau,

24

Sumber data: Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok 2018.

Page 44: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

44

untuk masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi melaksanakan ibadah kepada Tuhan

yang maha esa.

Dengan demikian sosial keagamaan masyarakat cukup baik, walaupun

disana sini banyak kesenjangan dalam pelaksanaan ibadah praktis, namun itu

hanya sebagian kecil terutama dalam kalangan remaja, justru itu pembinaan dalam

meningkatkan pendidikan agama perlu dilakukan.

2. Pendidikan

Pembangunan sektor pendidikan merupakan hal yang sangat penting.

Keberhasilan pembangunan sektor pendidikan dapat dijadikan indikator kemajuan

suatu bangsa. Selain itu pendidikan adalah bagian integral bagi suatu Negara,

tanpa sektor pendidikan maka dengan sendirinya pemerintah tidak akan berjalan

dengan baik dan akan menjadi berbagai hambatan disemua sendi kehidupan

masyarakat. Berdasarkan kerangka berfikir demikian, maka sumber daya manusia

perlu ditingkatkan oleh pemerintah dalam sektor pendidikan.

Sektor pendidikan merupakan hal yang sangat vital dalam proses

pembangunan sumber daya manusia, sumber daya manusia yang cerdas dan

kompetitif serta inovatif, yang didukung dengan sumber daya alam yang

melimpah akan mampu membangun daerah sub. Sektor. Pendidikan tidak hanya

formal, tetapi pendidikan non formal harus diberikan kepada masyarakat.

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang terstruktur seperti TK, SD, SMP,

SMA sampai perguruan tinggi. Sedangkan pendidikan non formal merupakan

pendidikan diluar pendidikan formal, tetapi juga bisa berjenjang dan berstruktur,

contohnya pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), Lembaga kursus, lembaga

Page 45: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

45

pelatihan, kelompok belajar, majlis ta’lim, langgar dan lain sebagainya, seta

pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan masyarakat.

Tabel IV

Jumlah Sekolah Menurut

Tingkat Pendidikan dan Status25

Jenis pendidikan

Status sekolah

Jumlah

Negeri Swasta

Tanam Kanak-Kanak (TK) - 12 12

Sekolah Dasar (SD) 20 1 21

Sekolah Menengah Pertama 4 1 5

Sekolah Menengah Atas 2 - 2

Jumlah 26 14 39

25

Sumber data: Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Solok 2018.

Page 46: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

46

STRUKTUR ORGANISASI

LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KECAMATAN BUKIT SUNDI26

26

Sumber data: Lembaga Pemberdayaan Kecamatan Bukit Sundi.

KETUA

ZAINAL.M

WAKIL KETUA

YUDELFIS.ML.SUTAN

SEKRETARIS

FIRMAN CANIAGO BENDAHARA

ISKANDAR A.H

BAG. PENGUATAN KELEMBAGAAN

DAN PENGEMBANGAN PARTISIPASI

MASYARAKAT

MUSRIL

BAG. PEMBERDAYAAN USAHA

EKONOMI MASYARAKAT

BURHANUDDIN

BAG. PEMBERDAYAAN

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT

GUNA DAN SUMBER DAYA NAGARI

YENRISMIDA

Page 47: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

47

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan

Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok Provinsi

Sumatera Barat

Berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri No 5 Tahun

2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, dijelaskan pada

pasal 1 bahwa Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain

adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan

merupakan mitra Pemerintah Desa dan lurah dalam memberdayakan

masyarakat.

Tujuan pembentukan suatu lembaga kemasyarakatan yaitu untuk:

a. penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan

b. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat

dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia

c. peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada

masyarakat

d. penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-

hasil pembangunan secara partisipatif;

e. penumbuh kembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta swadaya

gotong royong masyarakat; dan

Page 48: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

48

f. penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya alam

serta keserasian lingkungan hidup.

Lembaga pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu wujud

dari struktur perantara yang ada di Indonesia. Di satu sisi masyarakat

memerlukan adanya unsur perantara dengan pemerintah dan di sisi yang lain

pemerintah juga perlu adanya unsur perantara dengan masyarakat, sehingga

keberadaan lembaga kemasyarakatan sama-sama dibutuhkan, baik oleh

masyarakat maupun oleh pemerintah.

Peranan lembaga kemasyarakatan dalam membantu tugas pemerintah

setempat meliputi; membantu Pemerintah dalam pelaksanaan urusan

pemerintahan, membantu Pemerintah dalam pelaksanaan urusan

pembangunan, membantu Pemerintah dalam pelaksanaan urusan sosial

kemasyarakatan dan pemberdayaan.

Adapun peran dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan

Bukit Sundi yaitu:

1. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi

Sebagai Pembina

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Bukit Sundi mempunyai

peran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya melalui

pembinaan, dengan adanya pembinaan diharapkan masyarakat di Kecamatan

Bukit Sundi mempunyai keinginan untuk ikut turut serta dalam setiap

kegiatan program pemberdayaan masyarakat.

Page 49: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

49

Menurut United Nations tujuan utama pemberdayaan masyarakat

adalah membangun rasa percaya diri masyarakat dan rasa percaya diri

merupakan modal utama masyarakat untuk berswadaya. berdasarkan

pendapat tersebut maka tujuan dari LPM Kecamatan Bukit Sundi dalam

meningkatkan keberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

desa dicapai dengan pembinaan diberbagai bidang, dengan adanya

pembinaan diharapkan masyarakat bisa menjadi mandiri dan mampu

menyokong dirinya agar tidak terjatuh ke dalam posisi yang semakin lemah

dan terpinggirkan. Pembinaan kehidupan masyarakat yang dilakukan oleh

Lembaga Kecamatan Bukit Sundi secara garis besar mencakup berbagai

bidang yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Pembinaan dalam bidang Pertanian

Dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, LPM Kecamatan Bukit

Sundi bekerjasama dengan dinas pertanian dalam memberikan penyuluhan

tentang sistem pola tanam padi, pemilihan bibit, penggunaan teknologi

modern seperti mesin perontok padi serta perbaikan irigasi. Sebelum

diadakan penyuluhan-penyuluhan dari dinas pertanian masyarakat di

Kecamatan Bukit Sundi sering mengalami masalah dalam memberantas

hama serta pola tanam. Penyuluhan yang diberikan dinas pertanian sangat

bermanfaat bagi para petani di Kecamatan Bukit Sundi selain dapat

menambah pengetahuan tentang pola tanam yang baik serta pemilihan bibit

padi yang baik pada saat musim panen, petani di Kecamatan Bukit Sundi

juga diberikan bantuan murah melalui Gapoktan.

Page 50: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

50

Wawancara dengan Kabag pemberdayaan usaha ekonomi

Masyarakat LPM Kecamatan Bukit Sundi:

“Disini kami dari LPM Kecamatan Bukit Sundi memberikan

kesempatan kepada para petani untuk dapat mengembangkan usaha dibidang

pertanian nya. Dengan cara disetiap nagari kami membentuk kelompok

Gapoktan disetiap Nagari. Gapoktan menyediakan dana perkriditan rakyat

petani berupa modal dan cicilan dalam pembeliaan produk maupun obat-

obatan pertanian.”27

Dari wawancara diatas terlihat bahwa usaha dalam memajukan

pertanian masyarakat dengan cara membentuk sebuah kelompok yaitu diberi

nama Gapoktan. Kelompok tersebut sangat membantu para petani dalam

mengembangkan usaha pertanian.

b. Pembinaan dalam bidang Peternakan

Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan

keseluruhan yang bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa

daging, susu, serta telur yang bernilai gizi tinggi, meningkatkan pendapatan

peternak dan memperluas kesempatan kerja. Hal inilah yang mendorong

pembangunan sektor peternakan sehingga pada masa yang akan datang

diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan

bangsa.

Usaha peternakan di Indonesia untuk sebagian besar masih

merupakan usaha peternak rakyat, usaha peternakan dilakukan sebagian

sebagai usaha sampingan disamping usaha pertanian, jumlah ternaknya

sangat terbatas dan seringkali digunakan sebagai tenaga kerja untuk

27

Wawancara, Bapak Burhanuddin Kabag pemberdayaan usaha ekonomi Masyarakat

LPM Kecamatan Bukit Sundi pada tanggal 12 juni 2019.

Page 51: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

51

membantu membajak sawah, teknologi yang digunakan sangat sederhana

sehingga produktivitasnya dan produknya rendah.

Pembangunan peternakan tidak hanya menempatkan peternak

sebagai objek tetapi sekaligus sebagai objek pembangunan yang berperan

sebagai pelaku ekonomi penting, sektor peternakan memiliki peranan penting

dalam kehidupan dan pembangunan sumber daya manusia Indonesia,

peranan ini dapat dilihat dari fungsi produk peternakan sebagai penyedia

protein hewani yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh

manusia.

Tabel V

Data Potensi Produksi Pertanian Kabupaten Solok Tahun 2018

Kecamatan Sapi

Perah

Sapi

Potong

Kerba

u

Kambin

g

Domba Kelinci

Pantai Cermin - 1.809 154 410 - 4

Lembah

Gumanti

- 710 110 62 - 183

Hiliran Gumanti - 919 300 279 - -

Payung Sekaki - 1.635 185 64 - 3

Tigo Lurah - 410 471 172 - -

Lembang Jaya - 2.326 200 196 - 143

Danau Kembar - 327 35 32 - 10

Gunung Talang - 1.037 567 225 - -

Bukit Sundi - 1.733 73 341 - 9

IX Koto

Sei.Lasi

- 1.095 67 205 - 9

Kubung - 3.098 337 726 - 30

X Koto Diatas - 1.869 1.126 869 - -

X Koto

Singkarak

1 1.903 457 1.149 - 46

Junjung Sirih - 658 150 1.011 - -

Kab. Solok

2018

1 19.529 4.232 5.741 437

Kab. Solok

2017

4 20.829 4.781 6.231 466

Page 52: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

52

Kab. Solok

2016

12 21.827 5.085 6.608 360

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan Bukit Sundi termasuk

angka tertinggi dalam menghasilkan sapi potong.

2. Pembinaan dalam bidang keterampilan

Program keterampilan produktif merupakan salah satu kegiatan

pemberdayaan masyarakat yang bertumpu pada pendidikan berbasis

masyarakat. Dalam melaksanakan kegiatan pendidikan yang berbasis

masyarakat, terdapat empat unsur di dalamnya. Unsur-unsur tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Mementingkan warga belajar. Di sini ada beberapa penekanan, seperti

pentingnya mendengar suara warga belajar, mengggunakan apa yang

dikatakan warga belajar sebagai dasar untuk mengembangkan program

belajar, dan mempercayai bahwa setiap orang punya kemampuan belajar

karena setiap warga belajar memiliki kekuatan, keterampilan,

pengetahuan, serta pengalaman.

2. Kesetaraan di antara warga belajar dan pembina program. Unsur ini

mendorong warga belajar agar ikut aktif terlibat dalam kegiatan belajar

dan kegiatan kemasyarakatan. Perhatikan kebutuhan belajar masyarakat

karena mereka sebenarnya tahu apa yang mereka butuhkan.

3. Program dimulai dari perspektif yang kritis. Menggunakan pendekatan

yang kritis menekankan pentingnya perbaikan kemampuan dasar

Page 53: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

53

masyarakat, meningkatkan kemampuan yang sudah ada, dan partisipasi

dalam setiap kegiatan.

4. Pembangunan masyarakat. Unsur ini menekankan bahwa program belajar

harus berlokasi di masyarakat, menjawab kebutuhan belajar masyarakat,

menciptakan rasa memiliki, dirancang, diputuskan, dan diatur oleh

masyarakat sehingga mereka merupakan bagian dari yang lebih besar.

Wawancara dengan Kabag Pemberdayaan Usaha Ekonomi LPM

Kecamatan Bukit Sundi:

“Disini Kami memberikan pengarahan dan membuka pelatihan

keterampilan kepada setiap masyarakat yang ada di setiap nagari. Pelatihan

itu baik berupa menjahit, masak-memasak dan keterampilan lainnya yang

dirasa perlu dikembangkan”28

Dengan adanya pelatihan keterampilan tersebut, masyarakat di

Kecamatan Bukit Sundi sangat terbantu sekali. Seperti menjahit di salah satu

Nagari di Kecamatan Bukit Sundi yaitu Nagari Parambahan banyak

menghasil kan penjahit yang mahir. Selain bakat mereka tersalurkan usaha

menjahit juga bisa mereka kembangkan untuk membantu perekonomian

mereka.

3. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi

Sebagai penyalur aspirasi masyarakat

Selain peran lembaga pemberdayaan masyarakat sebagai pembina,

disini peran masyarakat adalah sebagai penyalur aspirasi masyarakat.

Penyalur aspirasi masyarakat yang dimaksud adalah setiap masalah yang

28

Wawancara : Bapak Burhanuddin Kabag pemberdayaan usaha ekonomi Masyarakat

LPM Kecamatan Bukit Sundi pada tanggal 12 juni 2019.

Page 54: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

54

terjadi didalam masyarakat tersebut di tamping oleh lembaga pemberdayaan

masyarakat. Keluhan tersebut seperti Infrastruktur yang kurang memadai,

perekonomian, sosial dan lain-lain yang bersangkutan dengan pemberdayaan.

Peran lembaga pemberdayaan disini sangat dibutuhkan bagi

masyarakat. Karna melalui inilah masyarakat dapat mengeluarkan segala

inspirasinya. Inspirasi yang disalurkan tersebut disaring dan di pilih mana

yang dirasa perlu untuk ditindak lanjuti.

Wawancara dengan ketua LPM Kecamatan Bukit Sundi:

“Disini kami bukan saja sebagai pembina tetapi juga sebagai

penyalur aspirasi bagi masyarakat. Setiap keluh kesah mereka kami tampung

dan kami pilih mana yang menurut kami bisa dijadikan bahan pertimbangan

untuk pembangunan di Kecamatan Bukit Sundi”29

Sesuai dengan wawancara tersebut nampak peran dari sebuah

lembaga tersebut bukan hanya membina tapi juga ikut serta dalam

menyalurkan aspirasi dari masyarakat.

4. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi

dalam meningkatkan aspirasi masyarakat.

Peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam

meningkatkan partisipasi masyarakat merupakan hal yang penting dalam

mengikut sertakan masyarakat dalam melaksanakan program pembangunan

yang telah di programkan karena LPM merupakan penggerak kegiatan ini di

Kecamatan Bukit Sundi.

29

Wawancara: Bapak Zainal Manan Ketua LPM Kecamatan Bukit Sundi pada tanggal 12

juni 2019.

Page 55: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

55

Dalam kegiatan pembangunan, partisipasi masyarakat merupakan

perwujudan dari kesadaran dan kepedulian serta tanggung jawab masyarakat

terhadap pentingnya pembangunan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu

hidup mereka. Artinya, melalui partisipasi yang diberikan, berarti benar-

benar menyadari bahwa kegiatan pembangunan bukanlah sekedar kewajiban

yang harus dilaksanakan oleh (aparat) pemerintah sendiri, tetapi juga

menurut keterlibatan masyarakat yang akan diperbaiki mutu hidupnya.

Partisipasi masyarakat merupakan sesuatu yang harus ditumbuh kembangkan

dalam proses pembangunan, namun di dalam praktiknya, tidak selalu

diupayakan sungguh-sungguh. Di pihak lain, tumbuh dan berkembangnya

partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, menisyaratkan adanya

kepercayaan yang diberikan oleh “pemerintah” kepada masyarakatnya untuk

terlibat secara aktif di dalam proses pembangunan.30

Untuk mengetahui peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di

Kecamatan Bukit Sundi, ada beberapa fungsi dan peranannya yaitu fungsi

lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan dalam meningkatkan

partisipasi masyarakat adalah sebagai fasilitator dan dinamisator bagi

pembangunan wilayah Kecamatan. Berikut peranan LPM di Kecamatan

Bukit Sundi:

1. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat sebagai Fasilitator

Peran LPM sebagai fasilitator di Kecamatan adalah memfasilitasi segala

aktivitas masyarakat mengenai program pembangunan yang direncanakan

30

Aprilia Theresia, Krisnha dkk, Pembangunan Berbasis Masyarakat, (2015), hlm. 206.

Page 56: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

56

kemudian untuk dilaksanakan. Sebagai fasilitator LPM selain mengusulkan

pembangunan juga melakukan pendampingan terhadap perangkat-perangkat

Nagari. Peran LPM di Kecamatam memang terlihat sebagai fasilitator di

dalam upaya menyusun rencana pembangunan hal ini ditandai dengan

program LPM di dalam melakukan aktivitas rapat antara perangkat Nagari

yang mewakili warga masyarakat dengan pemerintah kecamatan.

2. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat sebagai Dinamisator

Dalam mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan, LPM harus teliti dan

bijaksana dalam memantau kegiatan pembangunan dengan cara menempatkan

dirinya di tengah-tengah masyarakat untuk bisa mendorong masyarakat untuk

lebih berperan aktif dimasing-masing lingkungan.

a. LPM Melakukan Pemantauan dan Pengawasan terhadap kegiatan

Program Pembangunan

Peran masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan merupakan

keikutsertaan dari semua masyarakat dalam membantu berjalannya

pelaksanaan kegiatan LPM yang ditunjukkan dengan ikut bekerja maupun

memberikan swadaya dalam program yang telah dibuat oleh pemerintah yang

menjadi prioritas di Kecamatan Bukit Sundi sesuai kebutuhan masyarakat

demi kemajuan pembangunan di Kecamatan Buki Sundi.

Keberhasilan suatu pembangunan yang diinginkan oleh pemerintah adalah

terwujudnya program yang telah direncanakan dengan partisipasi secara

langsung oleh masyarakat baik dalam pelaksanaan maupun memberikan

Page 57: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

57

bantuan tenaga, pikiran maupun materi yang bertujuan untuk menyukseskan

pembangunan yang dibutuhkan masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi. Maka

dari itu LPM harus melakukan pengawasan atau pemantauan terhadap

kegiatan pembangunan agar apa yang dilakukan masyarakat dapat terpantau

dengan baik. Maka agar mengetahui sejauh mana LPM melaksanakan

perannya maka dapat dilihat dari informasi yang disampaikan oleh tokoh

Masyarakat bahwa:

“LPM Kecamatan disini tidak melakukan pemantauan secara bertahap,

mereka hanya mengecek disaat awal berjalannya program pembangunan

dan setelah selesainya pelaksanaanya program pembangunan tersebut.

Setelah selesai proses semua itu sama sekali tidak ada. Maka perannya

tidak berjalan maksimal.”31

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa peran LPM tidak dilaksanakan

secara maksimal karena dilihat dari informasi dari tokoh masyarakat bahwa

pemantauan yang dilaksanakan hanya diawal dan diakhir penyelesaian

pembangunan saja setelah itu sama sekali tidak ada. Dari informasi di atas

maka selanjutnya dilakukan wawancara dengan salah satu Ketua LPM Nagari

yang dimana dalam pelaksanaan pemantauan pembangunan apakah benar

tidak dilakukan secara maksimal, maka dikemukakan oleh bapak ketua LPM

Nagari Kinari bahwa:

“Pembangunan fisik yang telah dibangun tidak berjalan dengan

semestinya. Sebagai ketua LPM Nagari saya belum pernah melihat anggota

ataupun ketua LPM Kecamatan melakukan pemantauan secara langsung jika

pembangunan tersebut sudah selesai.”32

31

Wawancara : Bapak Bagindo Malin Tokoh Masyarakat Nagari Kinari pada tanggal 13

juni 2019. 32

Wawancara : Ibuk Fatmitria Ketua LPM Nagari Kinari pada tanggal 14 juni 2019.

Page 58: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

58

Kurang maksimlanya peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

di Kecamatan Bukit Sundi juga disebabkan karena kurang perhatiaannya

Pemerintah setempat tersebut terhadap Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

(LPM) di Kecamatan Bukit Sundi. Hal ini terbukti sampai sekarang Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan tersebut kurang diperhatikan

oleh pemerintah setempat.

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Bukit Sundi yang mengatakan

bahwa:

“Organisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kecamatan

Bukit Sundi ini tidak diperhatikan oleh pemerintah setempat, beberapa kali

kami melakukan pertemuan di kantor Camat yang katanya akan ikut serta

membantu namun pada kenyataannya tidak ada yang dilakukan, maka dari itu

peran kami sebagai LPM masih kurang maksimal.”33

Dari wawancara tersebut terlihat kurang nya perhatian dari pemerintah

setempat tentang keberadaan lembaga tersebut.

B. Upaya yang dilakukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam

Pembangunan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok

Provinsi Sumatera Barat

Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam sistem pemerintahan

nasional adalah menciptakan sumber daya masyarakat (SDM) yang bermutu,

untuk mengolah sumber daya alam (SDA) yang melimpah ruah, dalam hal ini

pelayanan pemerintah tidak semata-mata berada ditangan pemerintah sendiri

33

Wawancara : Bapak Zainal Manan Ketua LPM Kecamatan Bukit Sundi pada

wawancara 12 juni 2019.

Page 59: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

59

melainkan mengikut sertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap anggota

masyarakat. Pelayan pemerintah ini sebagai hak masyarakat dalam

kewenangan pemerintah.

Kegiatan membangun masyarakat terkait erat dengan memberdayakan

masyarakat. Memberdayakan masyarakat bertujuan memerangi kemiskinan,

kesenjangan dan mendorong masyarakat menjadi lebih aktif serta penuh

inisiatif. Pemberdayaan masyarakat sendiri merupakan upaya untuk

memandirikan masyarakat melalui perwujudan potensi kemampuan yang

mereka miliki. Salah satu pengembangan potensi manusia dapat diwujudkan

melalui kegiatan pendidikan berbasis kemasyarakatan. Kegiatan ini

menekankan pentingnya memahami kebutuhan masyarakat dan cara

pemecahan permasalahan oleh masyarakat dengan memperhatikan potensi

yang ada dilingkungannya.

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Bukit Sundi bertugas

dan bertanggung jawab serta berupaya untuk meningkatkan kualitas

masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat di setiap Nagari yang ada di

Kecamatan Bukit Sundi. Sehubungan dengan itu, maka upaya peran Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat dalam memberdayakan masyarakat dalam

pembangunan di Kecamatan Bukit Sundi adalah :

Adapun alur dari Upaya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di

Kecamatan Bukit Sundi (LPM) dalam menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat sebagai berikut :

Page 60: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

60

GAMBAR I

Alur LPM Kecamatan Bukit Sundi dalam Menampung

dan Menyalurkan Aspirasi Masyarakat

Berdasarkan Gambar I terlihat bahwa alur Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat (LPM) di Kecamatan Bukit Sundi dalam menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat berawal dari adanya berbagai keluhan-

keluhan yang dialami oleh masyarakat sekitar, kemudian keluhan tersebut

dapat di adukan dilembaga kemasyarakatan, dalam hal ini Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Bukit Sundi sebagai lembaga

yang dibentuk berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri No 5

Tahun 2007 sebagai mitra pemerintah daerah dalam menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat dibidang pembangunan.

Secara umum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan

Bukit Sundi dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat

menyiapkan sarana seperti penyediaan:

1. Kotak saran

Dalam upaya mempermudah, menampung segala aspirasi, keluhan

maupun saran dari masyarakat, pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Masyarakat

LPM

1. Kotak Saran

2. Kusioner

3. Rapat

Bagian Penguatan

Kelembagaan dan

Pemngembangan

Partisipasi

Musrembang

Page 61: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

61

(LPM) Kecamatan Bukit Sundi menggunakan pola penyediaan kotak saran

atau pengaduan. Kotak saran merupakan tempat menampung surat berupa

usulan dan saran bagi masyarakat. Dengan adanya kotak saran diharapkan

agar masyarakat juga mau menyampaikan aspirasinya terhadap pelayanan dan

pembangunan di Kecamatan tersebut.

Langkah ini merupakan bentuk komitmen dari Lembaga untuk

menyukseskan program pembangunan di Kecamatan Bukit Sundi. Setiap

aspirasi masyarakat maupun keluhan dari warga masyarakat melalui kotak

saran tersebut akan ditampung oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

(LPM) Kecamatan Bukit Sundi dan diperhatikan sebagaimana mestinya.

Meskipun kotak saran yang akan disediakan bersifat terbuka kepada

masyarakat secara luas, namun warga yang menyampaikan keluhan keluhan

maupun saran akan dirahasiakan identitasnya.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang

dijawab dan dikerjakan oleh responden. Kuesioner ini digunakan untuk

mengetahui tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Dengan

adanya kuesioner responden mudah dalam memberikan jawaban, karena

jawaban telah tersedia akan membutuhkan waktu yang singkat dalam

menjawabnya.

Tujuan kuesioner yaitu untuk memperoleh data yang relevan sesuai

dengan yang akan dicapai. Kuesioner yang dibuat juga untuk memecahkan

masalah penelitian. Maka dari itu kuesioner yang dibuat harus menggunakan

Page 62: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

62

bahasa yang dapat dimengerti oleh masyarakat agar masyarakat mudah dalam

menjawab kuesioner yang diberikan. Dalam menampung dan menyalurkan

aspirasi masyarakat dilakukan melalui cara membagikan kuesioner kepada

masyarakat setiap lingkungan dan kemudian masyarakat akan diberikan

arahan cara mengisi kuesioner yang diberikan.

3. Rapat

Salah satu bentuk menampung aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Bukit Sundi dengan

mengadakan rapat bersama setiap Ketua LPM Nagari. Rapat adalah

pertemuan atau berkumpulnya minimal 2 orang lebih untuk membahas apa

yang dibutuhkan dan memutuskan suatu tujuan yang ingin dicapai.

Adapun cara yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi

dalam menyampaikan aspirasinya yaitu melalui rapat yang dihadiri oleh

setiap ketua LPM Nagari atau Sekretaris LPM Nagari dimana masyarakat

menyampaikan keluhannnya kepada setiap LPM Nagari masing-masing.

Kemudian setiap Ketua LPM Nagari menyampaikan aspirasi masyarakat ke

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kecamatan.

Jadwal yang dilakukan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

(LPM) di Kecamatan untuk mengadakan rapat tidak jelas dan tidak menentu.

Sehingga saran dan keluhan yang disampaikan oleh masyarakat kepada Ketua

LPM Nagari masing-masing tidak jelas kapan akan disampaikan kepada

ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kecamatan.

Page 63: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

63

Hal ini berdasarkan hasil wawancara bersama salah Satu ketua LPM

Nagari yang ada di Kecamatan Bukit Sundi yaitu Nagari Parambahan yang

mengatakan bahwa:

“Tidak ada kepastian kapan jadwal rapat yang diumumkan oleh ketua

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), sehingga saran dan keluhan dari

masyarakat hanya sekedar ditampung dan belum tersalurkan”34

Hal ini juga dipertegas oleh Ketua LPM Nagari Kinari yang

mengatakan bahwa :

“Biasanya ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) tidak jelas

dalam mengadakan rapat. Namun, dalam tahun ini mengadakan rapat saat

mendekati jadwal Musrenbang. Jadi dalam tahun ini Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat (LPM), hanya mengadakan rapat satu kali dalam satu tahun.”35

Setelah melakukan rapat, kemudian pihak Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Kcamatan (LPM) berkoordinasi ke Kecamatan tepatnya di Kasi

pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat yang kemudian akan dibahas

lanjut pada rapat musrenbang Kecamatan.

Hal ini dijelaskan dalam wawancara bersama ketua Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan yang mengatakan bahwa:

“Dalam menampung aspirasi masyarakat kami mengadakan rapat yang

diwakili setiap ketua LPM Nagari.”36

Hal ini juga dipertegas oleh salah satu ketua LPM Nagari Kinari yang

mengatakan bahwa :

“Setelah saya mendapat pengaduan atau saran dari masyarakat

mengenai masalah pembangunan yang ada di Nagari, kemudian saya

34

Wawancara : Bapak Yatrinaldi Ketua LPM Nagari Parambahan pada tanggal 13 juni

2019. 35

Wawancara : Ibuk Fatmitria Ketua LPM Nagari Kinari pada tanggal 14 juni 2019. 36

Wawancara : Bapak Zainal Manan Ketua LPM Kecamatan Bukit Sundi pada tanggal

12 juni 2019.

Page 64: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

64

menyampaikan kepada ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Kecamatan (LPM) saat rapat.”37

Berdasarkan hasil wawancara diatas bahwa masyarakat dalam

menyampaikan keluhan yang dialami mengenai masalah pembangunan di

Kecamatan Bukit Sundi, mereka mengadukan ke ketua LPM Nagari masing-

masing. Setelah adanya saran dan pengaduan dari masyarakat, ketua LPM

Nagari membawa hasil pengaduan dalam rapat yang dilakukan oleh Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan. Kemudian hasil dari rapat yang

dilakukan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan bersama

setiap ketua LPM Nagari, ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari.

Berkoordinasi ke Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan yang

dikoordinasikan kepada Bagian Penguatan kelembagaan dan Pengembangan

Partisipasi Masyarakat, dan kemudian akan di bahas lanjut pada rapat

musrenbang di Kecamatan.

C. Kendala Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan

Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok Provinsi

Sumatera Barat

Pembangunan perdesaan diupayakan melalui peningkatan

keberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan

dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat meliputi bidang ekonomi, sosial

budaya, politik dan lingkungan. Keberdayaan dan kemandirian tercermin

pada terpenuhinya sarana dan prasarana sosial dan ekonomi perdesaan, serta

37

Wawancara : Ibuk Fatrmitria Ketua LPM Nagari Kinari pada tanggal 14 juni 2019.

Page 65: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

65

meningkatnya kegiatan ekonomi produktif masyarakat dan berperannya

lembaga sosial ekonomi masyarakat dalam penyediaan permodalan yang

ditujukan untuk mendukung peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat dan

kelembagaan sosial ekonomi masyarakat.

Dalam pemberdayaan masyarakat tidak semua akan berjalan dengan

lancar dan terwujud. Ada beberapa kendala dalam Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat banyak nya program-program yang tidak terealisasi dengan baik.

Disamping itu kurang nya perhatian dari pemerintah setempat, kurangnya

partisipasi dari masyarakat terhadap lembaga ini.

Wawancara dengan ketua LPM Kecamatan Bukit Sundi:

“Kurangnya perhatian dari pemerintah setempat membuat kami tidak

bersemangat dalam menjalankan lembaga ini. Selain itu dana yang diberikan

tidak sesuai dengan program yang dijalankan, sehingga program yang

dijalankan tidak sesuai dengan mestinya”38

Dari wawancara diatas dilihat bahwa untuk mendirikan sebuah

lembaga tersebut tidak hanya didukung oleh lembaga saja, tapi juga

pemerintah setempat dan masyarakat.

Kendala yang sering muncul adalah sulitnya untuk menitegrasikan

berbagai pemberdayaan itu dalam suatu program yang terpadu.

Pemberdayaan bukanlah program yang dapat dilaksanakan dalam jangka

waktu singkat atau bersifat temporer. Pemberdayaan harus dilasanakan secara

berkesinambungan dengan mengembangkan jenis-jenis kegiatan yang paling

38

Wawancara bapak Zainal Manan Ketua LPM Kecamatan Bukit Sundi pada tanggal 12

juni 2019.

Page 66: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

66

tepat untuk komunitas. Program pemberdayaan yang kurang berhasil atau

gagal mencapai tujuan tentu disebabkan oleh berbagai kendala.

Ada beberapa kendala yang menjadi terhambatnya program

pemberdayaan yaitu:

1. Kurangnya hubungan antara pemerintah dengan Lembaga pemberdayaan

Sebuah lembaga akan menjadi lebih baik jika bekerjasama dengan

pemerintah setempat apalagi yang bersangkutan dengan kemajuan sebuah

masyarakat. Di Kecamatan Bukit Sundi terjadi kurang nya perhatian dari

pemerintah setempat tentang lembaga ini. Semenjak didirikan nya

lembaga ini, kurang nya kerjasama antara pemerintah kecamatan dengan

lembaga ini sehingga lembaga ini juga kurang bergerak untuk melakukan

pemberdayaan di Kecamatan Bukit Sundi.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terhambat

Jika suatu masyarakat kurang melakukan hubungan dengan

masyarakat luar, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada

masyarakat tersebut menjadi lambat. Hal ini disebabkan mereka kurang

atau belum menerima informasi tentang kemajuan masyarakat lain.

Kurang nya ilmu pengetahuan dan teknologi sangat menghambat

terjadinya pemberdayaan ini. Seperti yang terlihat pada beberapa Nagari

di Kecamatan Bukit Sundi ini, mereka lebih suka menggunakan alat-alat

pertanian yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu. Kurang nya

motivasi mereka untuk menggunakan perubahan. Seperti mengangkat

padi, jalan sudah diperbaiki untuk mereka mengangkat padi dari sawah

Page 67: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

67

kerumah menggunakan motor, tapi sebagian dari mereka menganggap itu

suatu hal yang negatif yang membuat beberapa dari mereka kehilangan

mata pencaharian.

3. Sikap masyarakat yang masih tradisional

Masyarakat yang masih mempertahankan tradisi dan menganggap

tradisi tak dapat diubah secara mutlak, dapat mengakibatkan

terhambatnya perubahan sosial dalam masyarakat tersebut. Hal ini

disebabkan masyarakat tak bersedia menerima inovasi dari luar. Padahal,

inovasi tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong

terjadinya perubahan yang diharapkan dalam suatu masyarakat.

4. Adat atau kebiasaan

Adat dan kebiasaan juga dapat menghambat terjadinya perubahan

dalam masyarakat. Unsur-unsur baru dianggap oleh sebagian masyarakat

dapat merusak adat atau kebiasaan yang dianut menjadi punah jika

mereka menerima unsur-unsur baru bahkan dapat merusak tatanan atau

kelembagaan sosial yang mereka bangun dalam masyarakatnya.

5. Penolakkan terhadap orang luar

Pekerja sosial atau pendamping sosial yang akan memfasilitasi

program pemberdayaan tentu akan mengalami kendala dan membutuhkan

waktu yang cukup lama sebelum ia dapat diterima dalam suatu

masyarakat. Disamping itu, rasa curiga dan terganggu ini menyebabkan

masyarakat enggan untuk berpatisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang

Page 68: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

68

diselenggarakan oleh orang asing yang memfasilitasi pemberdayaan di

daerah mereka.

Page 69: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Peran dari Lembaga Pemberdayaan Bukit Sundi Kabupaten Solok adalah:

a. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi

Sebagai Pembina

b. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi

Sebagai penyalur aspirasi masyarakat

c. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi

dalam meningkatkan aspirasi masyarakat.

2. Upaya yang dilakukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam

Pembangunan Masyarakat di Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok

Provinsi Sumatera Barat adalah:

a. Kusioner

b. Kotak Saran

c. Rapat

3. Dalam pemberdayaan masyarakat tidak semua akan berjalan dengan lancar

dan terwujud. Ada beberapa kendala dalam Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat banyak nya program-program yang tidak terealisasi dengan

baik. Disamping itu kurang nya perhatian dari pemerintah setempat,

kurangnya partisipasi dari masyarakat terhadap lembaga ini. Selain itu juga

ada beberapa kendala yaitu : Kurangnya hubungan antara pemerintah

Page 70: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

70

dengan Lembaga pemberdayaan, Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang terhambat, Sikap masyarakat yang masih tradisional, Adat

atau kebiasaan , dan penolakan terhadap orang luar.

B. SARAN

1. Kepada Pemerintah yang ada pada Kecamatan Bukit Sundi untuk lebih

memperhatikan lagi lembaga pemberdayaan yang ada di Kecamatan

tersebut. Karena lembaga ini juga sangat membantu pemerintah dalam

membangun masyarakat yang maju.

2. Kepada Lembaga itu sendiri untuk lebih meningkatkan kualitas dalam

pemberdayaan masyarakat ini. Karna dalam aspek nya pemberdayaan

masyarakat ini sangat bagus.

Page 71: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

71

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Amarudin, Metode Penelitian Sosial, 2016, Parama Ilmu: Yogyakarta.Hal 98.

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, (Jakarta:

Bumi Aksara,2013)

Mulyawan, Rahman, Masyarakat, Wilayah dan Pembangunan. UNPAD.2016

Una,Sayuti.Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi;Syariah Press.2014

W.Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: PT.Gramedia,2007)

B. Internet

digilib.unila.ac.id

http://neglasaritangerang.blogspot.com/2012/11/pengertian-defenisi-dan-arti-

kecamatan.html

https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-lembaga.html

C. Undang-Undang

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Pedoman

Penataan Lembaga Kemasyarakatan

Undang-undang no 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah. Pasal17

D. Lain-lain

Ita Ulumiyah,dkk. Peran Pemerintah Desa Dalam Mperdayakan Masyarakat

Desa. Jurnal Administrasi Publik (JAP),

Jurnal Administrasi Publik (JAP),

Page 72: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH ...repository.uinjambi.ac.id/1701/1/Popi Paramitha - Popi Paramitha.pdf · Pemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, Kosan mimin

72

CURRICULUM VITAE

Nama : Popi Paramitha

Tempat/Tgl Lahir : Parambahan, 19 Oktober 1996

Email/Surel : [email protected]

Alamat : Perumahan Villa Wahana Asri Kel. Mayang Mangurai,

Kec. Alam barajo, Kota Jambi

Nama Ortu :

Ayah : Zainal Manan

Ibu : Ermiani

Pengalaman Organisasi :

1. Sanggar Tari Titian Teras Betanggo Batu LP2M UIN STS Jambi

Motto Hidup : Jalani hidup dengan banyak bersyukur

RIWAYAT PENDIDIKAN

TAHUN PENDIDIKAN

2001 - 2003 Taman Kanak-kanak Harapan Bangsa Nagari Parambahan

2003 - 2009 Sekolah Dasar Negeri 05 Parambahan

2009 - 2012 Sekolah Menengah Pertama Negeri 02 Bukit Sundi

2012 - 2015 Sekolah Menengah Atas Negeri 01 Bukit Sundi