38
DISUSUN OLEH : Tannia Kurnia Putri 3114105016 DOSEN KONSULTASI: Ir. Soewarno, MSc NIP. 195909271986031003 Ir. Ananta Sigit Sidharta, MSc. PhD NIP. 194809071976031004 PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SPULUH NOPEMBER 2015

PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

DISUSUN OLEH :Tannia Kurnia Putri 3114105016

DOSEN KONSULTASI:Ir. Soewarno, MSc NIP. 195909271986031003Ir. Ananta Sigit Sidharta, MSc. PhD NIP. 194809071976031004

PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SPULUH NOPEMBER2015

Page 2: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang1.1

Latar

Belakang

1.2

Rumusan

Masalah

1.3

Tujuan

1.4

Manfaat

1.5

Batasan

Masalah

1.6

Lokasi

Lombok Timur

Ketinggian pondasi di muka tanah

sama tetapi ketebalan pondasi

berbeda

Ketebalan pondasi sama tetapi

kedalaman penanaman pondasi

berbeda

Page 3: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB I

PENDAHULUANBerdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merencanakan pondasi mesin Steam Turbine akibat pengaruh beban dinamis danbeban statis dengan dua macam pengelompokan mesin (kelompok I menopang dua mesinpada satu pondasi mesin dan kelompok II menopang tiga mesin pada satu pondasi mesin)

(a) (b)

Gambar 1.1 pengelompokan mesin

2. Bagaimana pengaruh kedalaman penanaman pondasi mesin Steam Turbine terhadap getaranyang ditimbulkan serta kurva perbandingan antara kedalaman penanaman pondasi denganratio redaman

(a) (b) (c) (d)

Gambar 1.2 Ketinggian pondasi di muka tanah sama tetapi ketebalan pondasi berbeda

1.1

Latar

Belakang

1.2

Rumusan

Masalah

1.3

Tujuan

1.4

Manfaat

1.5

Batasan

Masalah

1.6

Lokasi

1.2 Rumusan Masalah

Page 4: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Rumusan Masalah1.1

Latar

Belakang

1.2

Rumusan

Masalah

1.3

Tujuan

1.4

Manfaat

1.5

Batasan

Masalah

1.6

Lokasi

3. Bagaimana pengaruh ketebalan pondasi mesin Steam Turbine terhadap getaran yang

ditimbulkan serta kurva perbandingan antara ketebalan pondasi dengan ratio redaman

(a) (b) (c) (d)

Gambar 1.3 Ketebalan pondasi sama tetapi kedalaman penanaman pondasi berbeda

Page 5: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar

Belakang

1.2

Rumusan

Masalah

1.3

Tujuan

1.4

Manfaat

1.5

Batasan

Masalah

1.6

Lokasi

1.3 Tujuan

Dari permasalahan diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai dalampenyusunan Tugas Akhir ini sebagai berikut:

1. Merencanakan pondasi mesin Steam Turbine akibat pengaruh bebandinamis dan beban statis dengan dua macam pengelompokan mesin

2. Merencanakan pondasi mesin Steam Turbine dengan berbagai macamkedalaman penanaman pondasi mesin agar mengetahui hasil perbedaanpenanaman kedalaman pondasi terhadap getaran yang ditimbulkan olehmesin

3. Merencanakan pondasi mesin Steam Turbine dengan berbagai macamtebal pondasi mesin agar mengetahui hasil tebal pondasi terhadap getaranyang ditimbulkan oleh mesin

1.4 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah

setiap pengelompokan tersebut didapatkan kurva rasio redaman. Kurva redaman

tersebut untuk menentukan pondasi yang menghasilkan redaman terkecil.

Page 6: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB I

PENDAHULUAN

Batasan masalah dalam pembahasan Tugas Akhir ini sebagai berikut:

1. Pembahasan hanya pada kasus pembangunan pondasi mesin Steam

Turbine yang berlokasi di PLTU Loan Korea Lombok Timur

2. Data tanah yang digunakan pada perhitungan daya dukung adalah data

tanah asli dari lokasi pembangunan pondasi mesin ini dan tidak

membahas permasalahan dari tanah

3. Perencanaan pondasi mesin ini, diasumsikan mesin bekerja secara

serentak untuk masing-masing tiap pengelompokan pondasi mesin

4. Data mesin menggunakan data asli yang terlampir dalam lembar

spesifikasi mesin Steam Turbine. Memakai dari produk SIEMENS, tipe

SST 200 dengan kapasitas hingga 10 MW

5. Tidak meninjau aspek pelaksanaan pembangunan pondasi mesin di

lapangan

1.5 Batasan Masalah 1.1

Latar

Belakang

1.2

Rumusan

Masalah

1.3

Tujuan

1.4

Manfaat

1.5

Batasan

Masalah

1.6

Lokasi

1.6 Lokasi

Lokasi pembangunan pondasi mesin Steam Turbine ini terletak pada Padak

Guar-Lombok Timur (PLTU Loan Korea Lombok Timur). Untuk lay out

pembangunan terlampir.

Page 7: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB I

PENDAHULUAN

1.6 Lokasi

1.1

Latar

Belakang

1.2

Rumusan

Masalah

1.3

Tujuan

1.4

Manfaat

1.5

Batasan

Masalah

1.6

Lokasi

Gambar 1.4 Lokasi

Page 8: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB III

METODOLOGI

Gambar 3.1 Diagram alir

3.1 Diagram Alir (Flow Chart) 3.1

Diagram

AlirStart

Identifikasi Masalah

1. Bagaimana merencanakan pondasi mesin Steam Turbin akibat pengaruh beban

dinamis dan beban statis dengan dua macam dimensi pengelompokan pondasi

2. Bagaimana hasil perbandingan kedalaman penanaman pondasi mesin Steam Turbin

terhadap getaran yang ditimbulkan

3. Bagaimana hasil perbandingan ketebalan pondasi mesin Steam Turbin terhadap

getaran yang ditimbulkan

Pengumpulan Data

Data Sekunder:

1. Gambar proyek

2. Data tanah

3. Spesifikasi mesin

4. Studi literatur

Pengolahan Data

Pengelompokan

Pondasi Mesin

A

Kelompok mesin I :

dengan jumlah 2 mesin

yang akan direncanakan dengan 4

dimensi pondasi mesin

Kelompok mesin II :

dengan jumlah 3 mesin

yang akan direncanakan dengan 4

dimensi pondasi mesin

Page 9: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB III

METODOLOGI

Gambar 3.2 Diagram alirlanjutan

3.1 Diagram Alir (Flow Chart) 3.1

Diagram

AlirMenghitung Beban Dinamis dan Statis

yang Bekerja

Q = n . Qo . Sin ωt

Data Qo di peroleh dari spesifikasi mesin

n adalah jumlah mesin yang ditopang setiap pondasi

f mesin = n . f mesin

f mesin diperoleh dari spesifikasi mesin

Menghitung Beban Statis

Kelompok mesin I Kelompok mesin II

Menghitung Beban Dinamis

Kelompok mesin I Kelompok mesin II

Ketebalan pondasi tetap Ketebalan pondasi berbeda-beda

W mesin = n . W mesin

n adalah jumlah mesin

W mesin diperoleh dari

spesifikasi mesin

W pondasi = l . b . h . γbeton

W mesin = n . W mesin

n adalah jumlah mesin

W mesin diperoleh dari

spesifikasi mesin

W pondasi = l . b . h . γbeton

B D

Tidak Memenuhi

A

Perhitungan pondasi dengan ketinggian pondasi di muka tanah sama

tetapi ketebalan pondasi berbeda

Perhitungan pondasi dengan ketebalan pondasi sama tetapi kedalaman

penanaman pondasi berbeda

Langkah perhitungan:

Menghitung nilai ro

Menghitung nilai mass (of inertia) ratio (B)

Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (ƞ)

Menghitung nilai konstanta pegas (k)

Menghitung rasio redaman dari faktor penanaman pondasi (α)

Menghitung rasio redaman (D)

Menghitung pembesaran dinamis (M)

Menghitung amplitudo vertikal (Az)

Menghitung frequensi saat resonansi (f res)

Menghitung transmissibility (Tr)

Keterangan:

Perhitungan tersebut harus dihitung terhadap vertikal, horizontal dan rocking

Perhitungan dimensi pondasi terhadap penanaman pondasi

Tidak Memenuhi

C

Page 10: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB III

METODOLOGI

Gambar 3.3 Diagram alirlanjutan

3.1 Diagram Alir (Flow Chart) 3.1

Diagram

Alir

Finish

C

Cek Terhadap :

1. Pembesaran dinamis saat mesin berjalan, M < 1,5

2. Nilai Az harus kurang dari kaegori Troublesome to Person

3. (f resonansi/ f mesin) < 0,5 atau

(f resonansi/ f mesin) > 2

agar tidak terjadi resonansi

4. Dengan memasukan nilai Tr

Tegangan statis < Tegangan ijin statis = 50% tegangan ijin tanah

Tegangan statis + dinamis < Tegangan ijin statis + dinamis

= 75% Tegangan ijin tanah

5. Daya dukung pondasi dangkal

6. Penurunan tanah

DB

Tidak MemenuhiTidak Memenuhi

Kelompok mesin I Kelompok mesin II

Ketebalan pondasi tetap Ketebalan pondasi berbeda-beda Ketebalan pondasi tetap Ketebalan pondasi berbeda-beda

Memenuhi

Mendapatkan :

1. Grafik ratio redaman (terhadap

gaya vertikal, gaya horizontal, dan

gaya rocking) dari berbagai

pengelompokan pondasi mesin

2. Dimensi pondasi mesin yang

paling baik digunakan

Mendapatkan :

1. Grafik ratio redaman (terhadap

gaya vertikal, gaya horizontal, dan

gaya rocking) dari berbagai

pengelompokan pondasi mesin

2. Dimensi pondasi mesin yang

paling baik digunakan

Mendapatkan :

1. Grafik ratio redaman (terhadap

gaya vertikal, gaya horizontal, dan

gaya rocking) dari berbagai

pengelompokan pondasi mesin

2. Dimensi pondasi mesin yang

paling baik digunakan

Mendapatkan :

1. Grafik ratio redaman (terhadap

gaya vertikal, gaya horizontal, dan

gaya rocking) dari berbagai

pengelompokan pondasi mesin

2. Dimensi pondasi mesin yang

paling baik digunakan

Page 11: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

Tabel 4.1 Data Tanah

4.1 Data Perencanaan

• Model mesin : Siemens Steam Turbin 200 (SST 200)

• Frekuensi mesin : 3000 rpm

• Dimensi mesin : b = 3,6 m

l = 5,5 m

h = 3,6 m

• Pusat berat mesin : 0,75 m

• Berat mesin (Wmesin) : 58000 Kg

• Massa rotor : 7560 Kg

4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

Page 12: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

Gambar 4.1 Denah Kelompok I

4.3 Pengaruh Kedalaman 4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

4.3.1 Pengaruh Kedalaman (Kelompok I)

Gambar 4.2Denah Kelompok II

Page 13: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

4.3 Pengaruh Kedalaman 4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

4.3.1 Pengaruh Kedalaman (Kelompok I)

Data: B = 4,6 m L = 13 m h pondasi di muka tanah = 0,4m h tot= 1m

Page 14: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

Tabel 4.2 Rekapitulasi Perencanaan Pondasi Mesin dengan Ketinggian Pondasi di Muka Tanah Samatetapi Ketebalan Pondasi Berbeda

4.3.1 Pengaruh Kedalaman (Kelompok I) 4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

h

L

htot

+ 0,00

Gambar 4.3. Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapAmplitudo Vertikal (Az)

Gambar 4.4. Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapKecepatan Amplitudo (v)

Gambar 4.5. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta Pegas ArahVertikal (KZ)

Gambar 4.6. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta Pegas ArahHorizontal (Kx)

Page 15: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

Tabel 4.3 Rekapitulasi Perencanaan Pondasi Mesin dengan Ketinggian Pondasi di Muka Tanah Samatetapi Ketebalan Pondasi Berbeda

4.3.1 Pengaruh Kedalaman (Kelompok I) 4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

h

L

htot

+ 0,00

Gambar 4.7. Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapAmplitudo Vertikal (Az)

Gambar 4.8. Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapKecepatan Amplitudo (v)

Gambar 4.9. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta Pegas ArahVertikal (KZ)

Gambar 4.10. Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadap KonstantaPegas Arah Horizontal (Kx)

Page 16: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

Tabel 4.4 Rekapitulasi Perencanaan Pondasi Mesin dengan Ketinggian Pondasi di Muka Tanah Samatetapi Ketebalan Pondasi Berbeda

4.3.2 Pengaruh Kedalaman (Kelompok II) 4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

Gambar 4.11.Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapAmplitudo Vertikal (Az)

Gambar 4.12.Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapKecepatan Amplitudo (v)

h

L

htot

+ 0,00

Gambar 4.13. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta PegasArah Vertikal (KZ)

Gambar 4.14. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta Pegas ArahHorizontal (Kx)

Page 17: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

Tabel 4.5 Rekapitulasi Perencanaan Pondasi Mesin dengan Ketinggian Pondasi di Muka Tanah Samatetapi Ketebalan Pondasi Berbeda

4.3.2 Pengaruh Kedalaman (Kelompok II) 4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

Gambar 4.15.Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapAmplitudo Vertikal (Az)

Gambar 4.16.Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapKecepatan Amplitudo (v)

h

L

htot

+ 0,00

Gambar 4.17. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta PegasArah Vertikal (KZ)

Gambar 4.18. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta Pegas ArahHorizontal (Kx)

Page 18: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

Tabel 4.6. Rekapitulasi Perencanaan Pondasi Mesin dengan Ketebalan Pondasi Sama tetapi KedalamanPenanaman Pondasi Berbeda

4.4.1 Pengaruh Ketebalan Pondasi (Kelompok I) 4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

h

L

htot

+ 0,00

Gambar 4.19.Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapAmplitudo Vertikal (Az)

Gambar 4.20.Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapKecepatan Amplitudo (v)

Gambar 4.21. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta PegasArah Vertikal (KZ)

Gambar 4.22. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta Pegas ArahHorizontal (Kx)

Page 19: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

Tabel 4.7. Rekapitulasi Perencanaan Pondasi Mesin dengan Ketebalan Pondasi Sama tetapi KedalamanPenanaman Pondasi Berbeda

4.4.1 Pengaruh Ketebalan Pondasi (Kelompok I) 4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

h

L

htot

+ 0,00

Gambar 4.23.Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapAmplitudo Vertikal (Az)

Gambar 4.24.Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapKecepatan Amplitudo (v)

Gambar 4.25. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta PegasArah Vertikal (KZ)

Gambar 4.26. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta Pegas ArahHorizontal (Kx)

Page 20: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

Tabel 4.8 Rekapitulasi Perencanaan Pondasi Mesin dengan Ketebalan Pondasi Sama tetapi KedalamanPenanaman Pondasi Berbeda

4.4.2 Pengaruh Kedalaman (Kelompok II) 4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

Gambar 4.27. Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapAmplitudo Vertikal (Az)

Gambar 4.28. Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapKecepatan Amplitudo (v)

h

L

htot

+ 0,00

Gambar 4.29. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta PegasArah Vertikal (KZ)

Gambar 4.30. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta PegasArah Horizontal (Kx)

Page 21: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

Tabel 4.9 Rekapitulasi Perencanaan Pondasi Mesin dengan Ketebalan Pondasi Sama tetapi KedalamanPenanaman Pondasi Berbeda

4.4.2 Pengaruh Kedalaman (Kelompok II) 4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

Gambar 4.31. Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapAmplitudo Vertikal (Az)

Gambar 4.32. Pengaruh KedalamanPenanaman (h) terhadapKecepatan Amplitudo (v)

h

L

htot

+ 0,00

Gambar 4.33. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta PegasArah Vertikal (KZ)

Gambar 4.34. Pengaruh Kedalaman Penanaman(h) terhadap Konstanta PegasArah Horizontal (Kx)

Page 22: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

Tabel 4.10 Perbandingan Pengaruh Kedalaman Penanaman dan Ketebalan Pondasi TerhadapAmplitudo Vertikal (Az)

4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

4.5.1 Kelompok I

4.5. Perbandingan Pengaruh Kedalaman PenanamanTerhadap Ketebalan Pondasi

h

L

htot

+ 0,00

Gambar 4.35. Perbandingan Pengaruh KedalamanPenanaman dan Ketebalan PondasiTerhadap Amplitudo Vertikal (Az)

Page 23: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

4.5.1 Kelompok I

Gambar 4.37. Hubungan FrekuensiNatural (ao) terhadapPembesaran Dinamis ArahGaya Horizontal (Mx)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,9m; tipe 2 : htot = 1 m; tipe 3 : htot = 1,1m; tipe 4 : htot

= 1,2 m. Tipe 1-4 B = 4,6 m; L 13 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,4 m; Bx = 0,3.

Gambar 4.36. Hubungan FrekuensiNatural (ao) terhadapPembesaran Dinamis ArahGaya Vertikal (Mz)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,9m; tipe 2 : htot = 1 m; tipe 3 : htot = 1,1m; tipe 4 : htot

= 1,2 m. Tipe 1-4 B = 4,6 m; L 13 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,4 m; Bz = 0,2.

Gambar 4.38. Hubungan Frekuensi Natural (ao) terhadap Pembesaran Dinamis Arah Gaya Rocking (Mϕ)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,9m; tipe 2 : htot = 1 m; tipe 3 : htot = 1,1m; tipe 4 : htot = 1,2 m. Tipe 1-4 B = 4,6 m; L 13 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,4 m; Bϕ = 0,03.

Page 24: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

4.5.1 Kelompok I

Gambar 4.39. Hubungan Frekuensi Natural (ω/ωn) terhadap Pembesaran Dinamis Kopel (M)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,9m; tipe 2 : htot = 1 m; tipe 3 : htot = 1,1m; tipe 4 : htot = 1,2 m. Tipe 1-4 B = 4,6 m; L 13 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,4 m.

Page 25: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

Tabel 4.11 Perbandingan Pengaruh Kedalaman Penanaman dan Ketebalan Pondasi TerhadapAmplitudo Vertikal (Az)

4.5.1 Kelompok I

4.5. Perbandingan Pengaruh Kedalaman PenanamanTerhadap Ketebalan Pondasi

h

L

htot

+ 0,00

Gambar 4.40. Perbandingan Pengaruh KedalamanPenanaman dan Ketebalan PondasiTerhadap Amplitudo Vertikal (Az)

Page 26: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

4.5.1 Kelompok I

Gambar 4.43. Hubungan Frekuensi Natural (ao) terhadap Pembesaran Dinamis Arah Gaya Rocking (Mϕ)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,6m; tipe 2 : htot = 0,7 m; tipe 3 : htot = 0,8m; tipe 4 : htot = 0,9 m. Tipe1-4 B = 4,6 m; L 13 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,3 m; Bϕ = 0,03.

Gambar 4.42. Hubungan FrekuensiNatural (ao) terhadapPembesaran Dinamis ArahGaya Horizontal (Mx)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,6m; tipe2 : htot = 0,7 m; tipe 3 : htot = 0,8m; tipe 4 : htot = 0,9 m. Tipe 1-4 B = 4,6 m; L 13 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,3 m; Bx = 0,3.

Gambar 4.41. Hubungan FrekuensiNatural (ao) terhadapPembesaran Dinamis ArahGaya Vertikal (Mz)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,6m; tipe 2 : htot = 0,7 m; tipe 3 : htot = 0,8m; tipe 4 : htot = 0,9 m. Tipe 1-4 B = 4,6 m; L 13 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,3 m; Bz = 0,2.

Page 27: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

4.5.1 Kelompok I

Gambar 4.44. Hubungan Frekuensi Natural (ω/ωn) terhadap Pembesaran Dinamis Kopel (M)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,6m; tipe 2 : htot = 0,7 m; tipe 3 : htot = 0,8m; tipe 4 : htot = 0,9 m. Tipe1-4 B = 4,6 m; L 13 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,3 m

Page 28: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

Tabel 4.12 Perbandingan Pengaruh Kedalaman Penanaman dan Ketebalan Pondasi TerhadapAmplitudo Vertikal (Az)

4.5.2 Kelompok II

4.5. Perbandingan Pengaruh Kedalaman PenanamanTerhadap Ketebalan Pondasi

Gambar 4.45. Perbandingan Pengaruh KedalamanPenanaman dan Ketebalan PondasiTerhadap Amplitudo Vertikal (Az)

h

L

htot

+ 0,00

Page 29: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

4.5.2 Kelompok II

Gambar 4.48. Hubungan Frekuensi Natural (ao) terhadap Pembesaran Dinamis Arah Gaya Rocking (Mϕ)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,9m; tipe 2 : htot = 1m; tipe 3 : htot = 1,1m; tipe 4 : htot = 1,2m. Tipe 1-4 : B = 4,6 m; L 19,5 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,4 m; Bϕ = 0,02.

Gambar 4.47. Hubungan FrekuensiNatural (ao) terhadapPembesaran Dinamis ArahGaya Horizontal (Mx)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,9m; tipe 2 : htot = 1m; tipe 3 : htot = 1,1m; tipe 4 : htot

= 1,2m. Tipe 1-4 : B = 4,6 m; L 19,5 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,4 m; Bx = 0,2.

Gambar 4.46. Hubungan FrekuensiNatural (ao) terhadapPembesaran Dinamis ArahGaya Vertikal (Mz)

Keterangan:tipe 1 : htot = 0,9m; tipe 2 : htot = 1m; tipe 3 : htot = 1,1m; tipe 4 : htot

= 1,2m. Tipe 1-4 : B = 4,6 m; L 19,5 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,4 m; Bz = 0,2.

Page 30: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

4.5.2 Kelompok II

Gambar 4.49. Hubungan Frekuensi Natural (ω/ωn) terhadap Pembesaran Dinamis Kopel (M)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,9m; tipe 2 : htot = 1m; tipe 3 : htot = 1,1m; tipe 4 : htot = 1,2m. Tipe 1-4 : B = 4,6 m; L 19,5 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,4 m

Page 31: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

Tabel 4.13 Perbandingan Pengaruh Kedalaman Penanaman dan Ketebalan Pondasi TerhadapAmplitudo Vertikal (Az)

4.5.2 Kelompok II

4.5. Perbandingan Pengaruh Kedalaman PenanamanTerhadap Ketebalan Pondasi

Gambar 4.50. Perbandingan Pengaruh KedalamanPenanaman dan Ketebalan PondasiTerhadap Amplitudo Vertikal (Az)

h

L

htot

+ 0,00

Page 32: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

4.5.2 Kelompok II

Gambar 4.53. Hubungan Frekuensi Natural (ao) terhadap Pembesaran Dinamis Arah Gaya Rocking (Mϕ)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,6m; tipe 2 : htot = 0,7m; tipe 3 : htot = 0,8m; tipe 4 : htot = 0,9m. Tipe 1-4 : B = 4,6m; L 19,5 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,3 m; Bϕ = 0,02.

Gambar 4.52. Hubungan FrekuensiNatural (ao) terhadapPembesaran Dinamis ArahGaya Horizontal (Mx)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,6m; tipe 2 : htot = 0,7m; tipe 3 : htot = 0,8m; tipe 4 : htot = 0,9m. Tipe 1-4 : B = 4,6m; L 19,5 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,3 m; Bx = 0,2.

Gambar 4.51. Hubungan FrekuensiNatural (ao) terhadapPembesaran Dinamis ArahGaya Vertikal (Mz)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,6m; tipe 2 : htot = 0,7m; tipe 3 : htot = 0,8m; tipe 4 : htot = 0,9m. Tipe 1-4 : B = 4,6m; L 19,5 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,3 m; Bz = 0,2.

Page 33: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

4.5.2 Kelompok II

Gambar 4.54. Hubungan Frekuensi Natural (ω/ωn) terhadap Pembesaran Dinamis Kopel (M)

Keterangan: tipe 1 : htot = 0,6m; tipe 2 : htot = 0,7m; tipe 3 : htot = 0,8m; tipe 4 : htot = 0,9m. Tipe 1-4 : B = 4,6m; L 19,5 m; ketinggian pondasi di atas tanah = 0,3 m

Page 34: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB IV

ANALISA DATA

Tabel 4.14 Perbandingan Amplitudo kelompok I dengan II Ketika Ketebalan Pondasi Sama TetapiKedalaman Penanaman Pondasi Berbeda

4.1

Data

4.3

Pengaruh

Kedalaman

4.4

Pengaruh

Ketebalan

4.4

Per-

bandingan

4.5.3 Kelompok I dengan Kelompok II

4.5. Perbandingan Pengaruh Kedalaman PenanamanTerhadap Ketebalan Pondasi

h

L

htot

+ 0,00

Tabel 4.15 Perbandingan Amplitudo kelompok I dengan II Ketika Ketebalan Pondasi Sama TetapiKedalaman Penanaman Pondasi Berbeda

h

L

htot

+ 0,00

Gambar 4.55. Kelompok I Gambar 4.56. Kelompok I

Page 35: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil studi pengaruh kedalaman penanaman dan ketebalan pondasi

mesin steam turbin pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Loan

Korea Lombok Timur sebagai berikut:

1. Nilai dimensi pondasi B x L juga mempengaruhi nilai amplitudo. Semakin

besar nilai dimensi pondasi (B x L) semakin kecil pula nilai amplitudo.

2. Pengaruh kedalaman penanaman menghasilkan kurva kedalaman penanaman

pondasi terhadap Amplitudo Vertikal (Az) berbentuk kurva linier. Untuk

ketinggian muka tanah 0,4m selisih amplitudo konstan sebesar 0,2% dan untuk

ketinggian muka tanah 0,3m selisih amplitudo dengan interval 0,2% dan 0,3%.

3.Sedangkan studi pengaruh ketebalan pondasi mesin menghasilkan kurva

kedalaman penanaman pondasi terhadap Amplitudo Vertikal (Az) berbentuk

kurva linier. Dengan setiap penambahan kedalaman sebesar 0,1m nilai

amplitudo berkurang secara konstan sebesar 1%.

Maka merencanakan pondasi mesin sebaiknya ketinggian pondasi di atas

muka tanah tetap, tetapi kedalaman penanaman yang berbeda. Hal ini

dikarenakan pada amplitudo cepat berkurang dibandingkan dengan ketebalan

pondasi tetap.

5.1

Kesimpulan

5.2

Saran

Page 36: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Dengan adanya studi ini dapat memberikan saran bagi perencana pondasi mesinsebagai berikut:

1. Perencanaan pondasi mesin dengan cara trial error dengan adanya studi ini,maka merencanakan pondasi mesin sebaiknya ketinggian pondasi di atasmuka tanah tetap, tetapi kedalaman penanaman yang berbeda. Hal inidikarenakan pada amplitudo cepat berkurang dibandingkan denganketebalan pondasi tetap.

2. Studi ini selain untuk mengetahui pengaruh kedalaman penanaman danketebalan pondasi, juga dihasilkan grafik untuk segala jenis mesin dengankeadaan tanah yang sama dengan studi ini, untuk menghasilkan dimensipondasi mesin yang lebih baik digunakan.

5.1

Kesimpulan

5.2

Saran

Page 37: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

Arya, S. C., O’Neill, M. W., & Pincus, G. (1979). Design of Structures and Foundations for Vibrating

Machines. Texas: Gulf Publishing Company.

Bowles, J.E. & Hainim, J.K., 2004. Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah). (Edisi II).

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Das, B. M. (1985). Mekanika Tanah. (N. Endah & I. B. Mochtar, Eds.) (Jilid 2). Surabaya: Penerbit

Erlangga.

Das, B. M. (1998). Mekanika Tanah. (N. Endah & I. B. Mochtar, Eds.) (Jilid 1). Surabaya: Penerbit

Erlangga.

Kartikasari, M. D. (2012). Perencanaan Pondasi Gas Turbine Proyek Pembangunan Unit V PLTGU PT

PLN Termal Muara Tawar Bekasi Jawa Barat. Jurnal, 3.

Lysmer, J., Richart, F. ., & Jr. (1966). Dynamic Response of Footing to Vertical Loading (92nd ed.).

ASCE: Div. J. Soil Mech and Found.

Prakash, S. & Chandrasekaran, V. 1997. Free Vibration Characteristics of Piles. (Vol. 2). Tokyo: Proc.

Ninth. Int. Conf. Soil Mech.

Sidharta, A. sigit. (2013). Pondasi Beban Dinamis. Surabaya: ITS.

Terzaghi, K. & B.Peck, R., 1993. Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa. (Jilid 1). Diterjemahkan

oleh B. Witjaksono & B. Krisna R. Jakarta: Penerbit Erlangga.

DAFTAR PUSTAKA

Page 38: PROGRAM STUDI LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS …repository.its.ac.id/71464/3/3114105016-presentationpdf.pdfx Menghitung koefisien penanaman untuk konstanta pegas (¦ ) x Menghitung

TERIMA KASIH