62
BAB I PENDAHULUAN A. Rasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pengembangan kurikulum menjadi Kurikulum 2013. Salah satu barometer yang dijadikan alasan pentingnya perubahan kurikulum itu dilakukan adalah survey “Trends in International Math and Science ” oleh Global Institute pada tahun 2007, dimana berdasarkan survey tersebut hanya 5 persen peserta didik Indonesia yang mampu mengerjakan soal berkategori tinggi yang memerlukan penalaran. Sedangkan peserta didik Korea sanggup mengerjakannya mencapai 71 persen. Indikator lain adalah Programme for International Student Assessment(PISA) pada tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar terakhir dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaiannya adalah kemampuan kognitif dan keahlian membaca, matematika, dan sains. Penguasaan peserta didik Indonesia hanya sampai level 3 sementara negara lain sampai level 4, 5 dan 6. Kedua survey ini menunjukkan prestasi peserta didik Indonesia masih perlu ditingkatkan. Pengembangan kurikulum 2013 dirancang untuk mempersiapkan insan Indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 1

PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

BAB IPENDAHULUAN

A. Rasional

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pengembangan

kurikulum menjadi Kurikulum 2013. Salah satu barometer yang dijadikan

alasan pentingnya perubahan kurikulum itu dilakukan adalah survey “Trends

in International Math and Science” oleh Global Institute pada tahun 2007,

dimana berdasarkan survey tersebut hanya 5 persen peserta didik Indonesia

yang mampu mengerjakan soal berkategori tinggi yang memerlukan

penalaran. Sedangkan peserta didik Korea sanggup mengerjakannya

mencapai 71 persen. Indikator lain adalah Programme for International

Student Assessment(PISA) pada tahun 2009 menempatkan Indonesia di

peringkat 10 besar terakhir dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaiannya

adalah kemampuan kognitif dan keahlian membaca, matematika, dan sains.

Penguasaan peserta didik Indonesia hanya sampai level 3 sementara negara

lain sampai level 4, 5 dan 6. Kedua survey ini menunjukkan prestasi peserta

didik Indonesia masih perlu ditingkatkan. Pengembangan kurikulum 2013

dirancang untuk mempersiapkan insan Indonesia yang memiliki kemampuan

hidup sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan

afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara dan peradaban dunia.

Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan

perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global,

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya.

Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem

pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan

masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan

Fenomena dalam melanjutkan atau memilih program studi menunjukkan

bahwa peserta didik tamatan SMP/MTs yang memasuki SMA/MA dan SMK,

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 1

Page 2: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

dan tamatan SMA/MA dan SMK yang memasuki perguruan tinggi belum

semuanya didasarkan atas peminatan peserta didik yang didukung oleh

potensi dan kondisi diri secara memadai sebagai modal pengembangan

potensi secara optimal, seperti kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat,

minat dan kondisi fisik serta sosial budaya dan minat karir mereka. Akibatnya

perkembangan mereka kurang optimal, tidak seperti yang diharapkan. Oleh

sebab itu, pengarahan lebih awal dalam peminatan, khususnya dalam

penyiapan penempatan dan penyaluran untuk kelanjutan studi yang sesuai

dengan potensi dan kondisi yang ada pada diri peserta didik serta

lingkungannya perlu segera dilakukan. Dalam rangka peminatan peserta didik

sejak SD/MI dan SMP/MTs, sampai dengan SMA/MA dan SMK diperlukan

adanya pelayanan bimbingan dan konseling secara profesional.

Kurikulum 2013 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan kemampuan, bakat dan minat secara lebih luas dan terbuka

sesuai dengan prinsip perbedaan individu. Ini memungkinkan peserta didik

berkembang over achievement, yakni peserta didik yang memiliki tingkat

penguasaan di atas standar yang telah ditentukan baik dalam pengetahuan,

sikap, maupun keterampilan. Untuk itu struktur Kurikulum tahun 2013

menyediakan (1) mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di

satu satuan pendidikan pada setiap satuan dan jenjang pendidikan, dan (2)

mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan

mereka. Kelompok mata pelajaran wajib dan pilihan termuat dalam struktur

kurikulum pendidikan menengah (SMA/MA dan SMK/MAK), sementara itu

mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia SD/MI dan

SMP/MTs (7-15 tahun), maka mata pelajaran pilihan belum diberikan. Mata

pelajaran pilihan baru diberikan pada peserta didik usia pendidikan menengah

(15-18 tahun) yang terdiri atas pilihan akademik (SMA/MA) dan pilihan

kejuruan (SMK/MAK). Mata pelajaran pilihan ini memberi corak kepada

fungsi satuan pendidikan dan di dalamnya terdapat pilihan sesuai dengan

minat peserta didik.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 2

Page 3: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

Implementasi Kurikulum tahun 2013 menekankan penilaian berbasis

proses dan hasil, dan tidak menyederhanakan upaya pendidikan sebagai

pencapaian target-target kuantitatif berupa angka-angka hasil ujian sejumlah

mata pelajaran akademik saja, tanpa penilaian proses atau upaya yang

dilakukan oleh peserta didik. Kejujuran, kerja keras dan disiplin adalah hal

yang integral pada penilaian proses. Hasil penilaian juga harus serasi dengan

perkembangan akhlak dan karakter peserta didik sebagai makhluk individu,

sosial, warga negara dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Pengembangan Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk meningkatkan mutu

pendidikan dan didalamnya terdapat perubahan program yang berkaitan

langsung dengan layanan bimbingan dan konseling adalah peminatan peserta

didik.Pelayanan peminatan peserta didik merupakan bagian dari upaya

advokasi dan fasilitasi perkembangan peserta didik agar secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara

(arahan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional) sehingga mencapai perkembangan optimal.

Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan

kapasitas intelektual dan minat yang dimilikinya, melainkan sebagai sebuah

kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil

pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki

daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Dengan

kondisi tersebut diharapkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan

keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi

tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.

Peminatan peserta didik merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan

keputusan oleh peserta didik dalam bidang keahlian yang didasarkan atas

pemahaman potensi diri dan peluang yang ada. Dalam konteks ini,

bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk memahami diri,

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 3

Page 4: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, merealisasikan

keputusannya secara bertanggung jawab. Bimbingan dan konseling

membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal dan kemandirian

dalam kehidupannya serta menyelesaikan permasalahan yang sedang

dihadapi. Di samping itu juga membantu individu dalam memilih, meraih dan

mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan

sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan

umum melalui pendidikan. www.berkassekolah.ga

Program bimbingan dan konseling terkait peminatan peserta didik

sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Guru BK/Konselor dengan

bekerja sama dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata

pelajaran, wali kelas, kepala tata usaha dan/atau orang tua di setiap satuan

pendidikan. Guru BK/Konselor melalui pelayanan BK membantu peserta

didik memilih dan menetapkan peminatan peserta didik, baik kelompok mata

pelajaran peminatan, pilihan kelompok lintas peminatan dan/atau pendalaman

minat berdasarkan kekuatan dan kemungkinan keberhasilannya. Oleh karena

itu Guru BK/Konselor harus dapat membantu peserta didik untuk

menemukan kekuatannya, yang berupa kemampuan dasar umum

(kecerdasan), bakat, kemampuan akademik, minat, dan kecenderungan

peserta didik, serta dukungan moral dari orang tua. Sedangkan pelayanan

pendalaman minat bagi peserta didik sepenuhnya tanggung jawab Guru Mata

Pelajaran terkait dengan bidang studinya atau mata pelajaran yang

diampunya.

Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor seperti yang tercantum dalam

Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 16 tahun 2009 sebagai salah satu

pilar utama penyelenggara proses pendidikan di tingkat mikro sekolah

hendaknya mampu melaksanakan tugasnya secara professional, baik dalam

mengimplementasikan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pelaporan, dan

menindaklanjuti pelayanan bimbingan konseling di sekolah. Hal ini

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 4

Page 5: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

menunjukkan bahwa guru Bimbingan dan Konseling di sekolah pada

dasarnya perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pelayanan

Bimbingan dan Konseling. Dengan demikian para guru Bimbingan dan

Konseling diharapkan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam

memberikan pelayanan bimbingan konseling sesuai dengan Kompetensinya

sebagai Konselor diantaranya Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial

dan Profesional yang berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional RI nomor 27 tahun 2008 dan sebagai bagian tak terpisahkan dalam

struktur kurikulum sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006.

B. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Pameungpeuk

Visi bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Pameungpeuk adalah

berupaya mengembangkan potensi seluruh peserta didik secara optimal agar

peserta didik menjadi siswa yang memiliki kehidupan yang religius, unggul

dalam prestasi yang dilandasi oleh iman dan taqwa, memiliki rasa setia

kawan yang tinggi, dan berdaya dalam lingkungan masyarakat.

Misi bimbingan dan konseling adalah

1. Memfasilitasi perkembangan siswa agar dapat mengembangkan potensi

dan kepribadiannya seoptimal mungkin dengan menginternalisasi nilai-

nilai budaya dan karakter bangsa,

2. Meningkatkan profesionalisme guru pembimbing atau konselor melalui

seminar, lokakarya, pelatihan, dan atau peningkatan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi,

3. Meningkatkan kolaborasi dan konsultasi dengan para guru mata pelajaran,

instansi terkait, MGBK, ABKIN, dan lain-lain, dan

4. Memperbaiki dan melengkapi sarana dan prasaranan yang diperlukan.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 5

Page 6: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

C. Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang mendasari penyusunan Pedoman

Peminatan Peserta Didik dalam Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai

berikut :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Republik IndonesiaI Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen;

3. Undang-undang Republik IndonesiaI Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1992 tentang

Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah

Otonom;

6. Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional 2010;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang

Guru;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2019 tentang Standar Nasional Pendidikan;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27

Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Konselor;

10. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya;

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 6

Page 7: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

11. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan

Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor

14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru

dan Angka Kreditnya;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35

Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya.

D. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Tujuan layanan bimbingan ialah agar konseli dapat (1) merencanakan

kegiatan penyelesaian study, perkembangan karir serta kehidupannya di masa

yang akan datang, (2) mengembangkan seluruh potensi dan kemampuannya

seoptimal mungkin, (3)menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,

lingkungan masyarakat serta lingkungankerja, (4) mengatasi hambatan dan

kesulitan yang dihadapi dalam study, penyesuaian dengan lingkunngan

pendidikan, masyarakat maupun lingkunngan kerja.

Adapun, tujuan peminatan peserta didik secara umum adalah membantu

peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK menanamkan minat

mata pelajaran, memantapkan minat mata pelajaran, serta memilih dan

menetapkan minat kelompok mata pelajaran peminatan, lintas kelompok

peminatan dan/atau pendalaman minat yang diikuti pada satuan pendidikan

yang sedang ditempuh, pilihan karir dan/atau pilihan studi lanjutan sampai ke

perguruan tinggi.

Secara khusus tujuan peminatan peserta didik adalah:

1. Mengarahkan peserta didik SD/MI untuk memahami bahwa pendidikan di

SD/MI merupakan pendidikan wajib yang harus dikuti oleh seluruh warga

negara Indonesia dan setamatnya dari SD/MI harus dilanjutkan ke studi di

SMP/MTs, dan oleh karenanya peserta didik perlu belajar dengan

sungguh-sungguh dan meminati semua mata pelajaran.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 7

Page 8: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

2. Mengarahkan peserta didik SMP/MTs untuk memahami dan

mempersiapkan diri bahwa:

a. Semua warga negara Indonesia wajib mengikuti pelajaran di sekolah

sampai dengan jenjang SMP/MTs dalam rangka Wajib Belajar 9 Tahun.

b. Peserta didik SMP/MTs perlu memantapkanminat pada semua mata

pelajaran, meminati studi lanjutan yang menjadi pilihan SMA/MAatau

SMK sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat,

minat,dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik,

memahami berbagai jenis pekerjaan/karir dan mulai mengarahkan diri

untuk pekerjaan/karir tertentu.

c. Setamat dari SMP/MTs peserta didik dapat melanjutkan pelajaran ke

SMA/MA atau SMK, untuk selanjutnya bila sudah tamat dapat bekerja

atau melanjutkan pelajaran ke perguruan tinggi.Peminatan di SMP/MTs

adalah mempersiapkan peserta didik untuk menentukan pilihan

kelompok mata pelajaran dan pilihan lintas minat atau pendalaman

minat di SMA/MA/SMK. Jadi peserta didik perlu mendapatkan

informasi tentang kelompok mata pelajaran peminatan, pilihan

kelompok lintas peminatan dan/atau pendalaman minat: keuntungan

dan keterbatasannya.

E. Fungsi-Fungsi Bimbingan dan Konseling

1. Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secera optimal dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

2. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.

3. Fungsi penyesuaian, membantu konseli agardapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 8

Page 9: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

4. Fungsi penyaluran, membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam hal ini konselor perlu kerjasama dengan pendidiklainnya di dalam maupun diluar lembaga pendidikan.

5. Fungsi adaptasi, yaitufungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah, konselor dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat dan kemampuan serta kebutuhan konseli.

6. Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya dan terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.

7. Fungsi perbaikan, yaitu membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melekukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola fikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat bertindak secara produktif dan normatif.

8. Fungsi penuntasan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh konseli baik masalah pribadi, sosial belajar maupun karir.

9. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan

konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya

berbagai potensi dan kondisi positif konseli dalam rangka perkembangan

dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

F. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling

1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli, baik yang

bermasalah maupun yang tidak bermasalah, pria maupuan wanita, anak-

anak, remaja maupun dewasa.dalam hal ini teknik bimbingan lebih bersifat

preventif dan pengembangan daripada penyembuhan (kuratif) dan lebih

diutamakan teknik kelompok daripada perseorangan (individual).

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 9

Page 10: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli unik

(berbeda satu dengan yang lainnya) bimbingan membantu memaksimalkan

perkembangan keunikannya tersebut, meskipun menggunakan teknik

kelompok.

3. Bimbingan menekankan hal yang positif, merupakan proses bantuan yang

menekankan kekuatan dan kesuksesan karena bimbingan merupakan cara

untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri,

memberikan dorongan dan peluang untuk berkembang.

4. Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama. Bukan hanya tugas

konselor tapi tugas guru-guru dan kepala sekolah sesuai dengan tugas dan

peran masing-masing sebagai teamwork.

5. Pengambilan keputusan merupakan hal yang essensial dalam bimbingan

dan konseling. Kemampuan mengambil keputusan bukan kemampuan

bawaan melainkan kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama

bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk

memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.

6. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting (adegan)

kehidupan. Pemberian bimbingan tidak hanya berlangsung di lingkungan

sekolah, tetapi juga dilingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga

pemerintah/swasta dan masyarakat pada umumnya.

G. Azas-azas Bimbingan dan Konseling

1. Azas kerahasiaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya sejumlah data dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan yaitu data atau keterangannya yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memiliki dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.

2. Azas kesukarelaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang mengkehendaki adanya kesukarelaaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/menjalani

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 10

Page 11: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

layanan/kegiatan yang diperuntukan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.

3. Azas keterbukaanYaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap trerbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam keterangan tentang dirinya sendiri maupun berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini Guru Pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik yang menjadi sasaran/layanan kegiatan. Agar peserta didik dapat terbuka, Guru Pembimbing terlabih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura

4. Azas kegiatan,yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran berpatrisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini Guru Pembimbing perlu mendorong peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.

5. Asas kemandirian, yaitu azas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yaitu : peserta didik (klien)diharapkan menjadi individu-individu yagn mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.

6. Asas kekinian,yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar obyek permasalahan peserta didik (klien) dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berkenaan dengan ”masa depan atau kondisi masa lampaupun” dilihat dampak dan atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang dapat diperbuat sekarang.

7. Asas kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (klien) yang sama kehendaknya selalu bergerak

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 11

Page 12: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.

8. Asas keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh Guru Pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Untuk ini kerjasama antara Guru Pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

9. Asas kenormatifan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap layanan dan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada, yaitu norma-norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan dan pelaksanaannya tidak berdasarkan norma-norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) memahami, menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut.

10. Asas keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan Guru Pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.

11. Asas alih tangan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru Pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 12

Page 13: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

lain, atau ahli lain dan demikian pula Guru Pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada Guru Mata Pelajaran/Praktik dan ahli-ahli lain.

12. Asas tut wuri handayani, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju. Demikian juga segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan hendaknya disertai dan sekaligus dapat membangun suasana pengayoman, keteladanan dan dorongan seperti itu.

H. Jenis Layanan Konseling

1. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.

2. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.

3. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.

4. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

5. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.

6. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.

7. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.

8. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 13

Page 14: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

9. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.

I. Kegiatan Pendukung

1. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

2. Himpunan Data,yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.

3. Konferensi Kasus,yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.

4. Kunjungan Rumah,yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.

5. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.

6. Alih Tangan Kasus,yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

J. Bentuk Kegiatan1. Individual, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani peserta didik

secara perorangan.2. Kelompok, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani sejumlah

peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.3. Klasikal, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta

didik dalam satu kelas.4. Lapangan, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani seorang atau

sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.5. Pendekatan Khusus, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani

kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 14

Page 15: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

K. Program Pelayanan

a. Jenis Program

1) Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah/madrasah.

2) Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.

3) Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.

4) Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.

5) Program Harian,yaitu program pelayanan konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) konseling.

b. Penyusunan Program

1) Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi.

2) Substansi program pelayanan konseling meliputi keempat bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas konselor (guru BK)

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 15

Page 16: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

BAB IIKOMPONEN PROGRAM SERTA PENGELOLAAN PELAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Komponen (Struktur) Program Bimbingan dan Konseling

Program Bimbingan dan Konseling Perkembangan bagi siswa SMP Negeri

1 Pameungpeuk memiliki empat komponen, yaitu :

1. Layanan Dasar Bimbingan

Layanan Dasar Bimbingan merupakan inti dari pendekatan

perkembangan yaitu layanan bantuan bagi seluruh siswa (for all student)

melalui kegiatan-kegiatan kelas atau di luar kelas yang disajikan secara

sistematis dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensi dirinya

secara optimal. Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar

memperoleh perkembangan yang normal, memiliki moral yang sehat, dan

memperoleh keterampilan dasar hidupnya.

Tujuan layanan ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya membantu

semua siswa agar (1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan

lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya, dan agama), (2)

mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasikan

tanggung jawab seperangkat tingkah laku tepat (pemadai) bagi

penyesuaian dirinya dengan lingkungan, (3) mampu menangani atau

memenuhi kebutuhan dan masalahannya, dan (4) mampu mengembangkan

dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.

2. Layanan Responsif (Responsive Service)

Layanan Responsif adalah layanan bantuan bagi siswa yang memiliki

kebutuhan atau masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera

(immediate needs and concerns). Layanan ini bertujuan untuk membantu

para siswa dalam memenuhi kebutuhannya yang dirasakan pada saat ini,

atau para siswa yang dipandang mengalami hambatan (kegagalan) dalam

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 16

Page 17: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. Indikator dari kegagalan itu

berupa ketidakmampuan siswa untuk menyesuaikan diri atau perilaku

bermasalah (malajusment).

3. Layanan Perencanaan Individual

Layanan Perencaan individal dapat diartikan sebagai layanan bantuan

kepada semua siswa agar mampu membuat dan melaksanakan perencaan

masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan

dirinya.

Layanan ini bertujuan membantu siswa membantu dan

menginplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier, dan sosial

pribadinya. Membantu siswa memantau dan memahami pertumbuhan dan

perkembangannya sendiri, kemudian merencanakan dan

mengimplementasikan rencana-rencana itu sesuai pemantauan dan

pemahamannya. Dapat juga dikemukakan bahwa layanan ini bertujuan

untuk membimbing seluruh siswa agar (1) memiliki kemampuan untuk

memutuskan tujuan perencanaan atau pengelolaan terhadap pengembangan

dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karier, (2)

dapat belajar membantu dan memahami perkembangan dirinya, dan (3)

dapat melakukan kegiatan atau tindakan berdasarkan pemahamannya atau

tujuan yang telah dirumuskan secara proaktif.

4. Dukungan Sistem

Komponen Dukungan Sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen

yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan bimbingan

konseling secara menyeluruh melalui pengembangan profesional,

hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat,

masyarakat yang lebih luas, manajemen program, penelitian, dan

pengembangan.

Tiga komponen program di atas, merupakan pemberian layanan

Bimbingan dan Konseling kepada para siswa secara langsung, sedangkan

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 17

Page 18: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

dukungan sistem merupakan komponen program yang secara tidak

langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran

perkembangan siswa. Program ini memberikan dukungan kepada guru

pembimbing dalam rangka memperlancar penyelenggaraan ketiga program

layanan tersebut.

Strategi peluncuran bagi masing-masing komponen tersebut sebagai

berikut :

1) Strategi Layanan Dasar

a. Bimbingan Klasikal, secara terjadwal, konselor memberikan

layanan bimbingan kepada para sisawa di kelas. Kegiatan ini berupa

pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang

bermanfaat bagi para siswa.

b. Bimbingan Kelompok, Konselor memberikan layanan bimbingan

kepada siswa melalui kelompok-kelompok kcil. Bimbingan ini

ditujukan untuk merespon kebutuhan dan kinat para siswa.

c. Berkolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran, Konselor

berkolaborasi dengan guru dalam rangka memperoleh informasi

tentang peserta didik (prestasi dan pribadinya), dan

mengidentifikasikan aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan

oleh guru mata pelajaran.

d. Kerja sama dengan Orang Tua, Hal ini dilakukan untuk saling

memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antara

konselor dengan orang tua dalam upaya mengembangan potensi

siswa atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi siswa.

2) Strategi Layanan Responsif

a. Konsultasi, Konselor memberikan layanan konsultasi pada guru,

orang tua, atau pihak pimpinan sekolah dalam rangka membangun

kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para

siswa.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 18

Page 19: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

b. Konseling Individu atau Kelompok, Kegiatan ini dilakukan untuk

membantu para siswa yang mengalami kesulitan, hambatan dalam

mencapai tugas-tugas perkembangnnya.

c. Konseling Krisis, Kegiatan ini diberikan kepada para siswa dan

keluarga yang menghadapi situasi atau masalah yang kritis

(darurat). Konselor memberikan intervensi agar peserta didik atau

keluarga memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang

dihadapinya dengan segera.

d. Referal, Hal ini dilakukan apabila konselor merasa kurang memiliki

kemampuan untuk menangani masalah Klien.

e. Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance / peer Facillitation),

Yaitu bimbingan yang dilakukan oleh siswa yang lainnya. Siswa

yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau

pembinaan oleh konselor. Siswa yang menjadi pembimbing

berfungsi sebagai tentor atau tutor yang membantu siswa lain dalam

memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik maupun

nonakademik. Di samping itu, dia juga berfungsi sebagai mediator

yang membantu konselor dengan cara memberikan informasi

tentang kondisi, perkembangan, atau masalah peserta didik yang

perlu mendapat layanan bantuan bimbingan dan konseling.

3) Strategi Layanan Perencaan Indvidual

a. Penilaian Individual atau Kelompok

b. Individual or Small-group advisement

4) Strategi Dukungan Sistem

a. Pengembangan Profesional

b. Pemberian Konsultasi dan Berkolaborasi

c. Manajemen Program

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 19

Page 20: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

Komponen program tersebut dapat digambarkan berikut ini :

B. Pengelolaan Layanan BK

Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling didukung oleh adanya

organisasi, personil pelaksana, sarana dan prasarana, serta pengawasan

pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Untuk menangani kegiatan

bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Pameungpeuk dilakukan secara

terorganisasi yang mengacu para Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan

Konseling yang diperbanyak oleh Proyek Peningkatan Mutu SMP (induk)

Jawa Barat, meliputi :

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 20

Page 21: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

1. Organisasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling meliputi segenap unsur

dengan organigram sebagai berikut :

Komite sekolah Kepala Sekolah Tenaga Ahli

Instansi lain

Tatalaksana

Wali Kelas / Guru Pembimbing GuruMata Pelajaran

Guru Pembimbing / Pelatih

S I S W A

Garis Komando

Garis Koordinasi

Garis Konsultasi

Keterangan :

a. Kepala Sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan teknis Bimbingan dan

Konseling

b. Koordinator BK/Guru Pembimbing adalah pelaksana utama yang

mengoordinasi semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan Bimbingan

dan Konseling di sekolah

c. Guru Mata Pelajaran/Pelatih adalah pelaksana pengajar dan pelatihan serta

bertanggung jawab memberikan informasi siswa untuk kepentingan

Bimbingan dan Konseling

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 21

Page 22: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

d. Wali Kelas/Guru Pembina adalah guru yang diberi tugas khusus di samping

mengajar untuk mengelola satu kelas siswa tertentu dan bertanggung jawab

membantu kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah

e. Siswa adalah peserta didik yang berhak menerima pengajaran, latihan, dan

pelayanan Bimbingan dan Konseling

f. Tatalaksana adalah pembantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan

administrasi, ketatalaksanaan sekolah, dan pelaksanaan administrasi

Bimbingan dan Konseling

g. Komite Sekolah adalah organisasi di sekolah yang bersangkutan yang

berkewajiban membantu menyelengarakan pendidikan termasuk pelaksanaan

Bimbingan dan Konseling

2. Personil Pelaksana Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Personil yang terlibat dan atau diberi tugas dalam menangani Kegiatan

Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 1 Pameungpeuk adalah sebagai

berikut

Kepala Sekolah / Penanggung jawab BK : Drs. H. Rusmana, M.Pd

Guru Bimbingan dan Konseling/ Konselor :

1. Kelas VII : Desi Nurul Khasanah, S.Pd.

2. Kelas VIII : Ernawati, S.Pd.

3. Kelas IX : Winny Indriyani Kurniawan, S.Pd.

Di samping itu ditambah sebanyak 29 orang wali kelas.

3. Rincian / Uraian Tugas

a. Kepala Sekolah

1. Mengoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah,

sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan merupakan

suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis.

2. Menyediakan prasarana, tenaga, sarana, dan berbagai kemudahan bagi

terlaksananya pelayanan bimbingan yang efektif dan efisien (mangkus

dan sangkil).

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 22

Page 23: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

3. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan

pelaksanaan program, penilaian, dan upaya tindak lanjut pelayanan

bimbingan.

4. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbngan di

sekolah kepada Kanwil / Kandep yang menjadi atasannya.

b. Koordinator Bimbingan dan Konseling

1. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan kepada segenap warga

sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat.

2. Menyusun Program Bimbingan.

3. Melaksanakan Program Bimbingan.

4. Mengadministrasikan Pelayanan Bimbingan.

5. Menilai program dan pelaksanaan bimbingan

6. Memberikan tindak lanjut terhadap hasil penilaian bimbingan

c. Guru Pembimbing / Konselor

1. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan.

2. Merencanakan Program Bimbingan.

3. Melaksanakan segenap pelayanan bimbingan.

4. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan.

5. Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan

pendukungnya.

6. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.

7. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan

yang dilaksanakannya.

8. Mempertangungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan

bimbingan kepada Koordinator Bimbingan dan Kepala Sekolah.

d. Guru Mata Pelajaran dan Pelatih

1. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan kepada siswa.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 23

Page 24: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

2. Membantu guru pembimbing / konselor mengidentifikasi siswa yang

memerlukan layanan bimbingan.

3. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan

kepada guru pembimbing / konselor.

4. Menerima siswa alih tangan dari pembimbing / konselor yaitu siswa

yang menurut guru pembimbing / konselor memerlukan layanan

pengajaran khusus (seperti pengajaran perbaikan / proram pengayaan

materi pelajaran).

5. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru dengan

siswa, hubungan siswa dengan siswa yang menunjang pelaksanaan

pelayanan bimbingan.

6. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang

memerlukan layanan kegiatan bimbingan atau kegiatan yang

dimaksudkan.

7. Berpartisifasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa,

seperti Konferensi Kasus.

8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka

penilaian pelayanan bimbingan dan upaya tindak lanjutnya.

e. Wali Kelas

1. Membantu guru pembimbing / konselor melaksanakan tugas-tugas

khususnya di dalam kelas yang menjadi tanggun jawabnya.

2. Membantu guru mata pelajaran / pelatih melaksanakan perannya dalam

pelayanan bimbingan, khususnya di kelas yang menjadi tanggung

jawabnya.

3. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,

khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk mengikuti

atau menjalani layanan dan atau kegiatan lainya.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 24

Page 25: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

4. Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling berpedoman

kepada Struktur Organisasi yang digunakan. Penanganan kegiatan Bimbingan

dan Konseling oleh petugas bekerja sama dengan wali kelas. Hasil dari

kegiatannya dilaporkan kepada Koordinator yang selanjutnya dibahas secara

bersama.

Seluruh Kegiatan Bimbingan dan Konseling selanjutnya dilaporkan oleh

Koordinator kepada Kepala Sekolah baik secara insidental aupun secara

berkala. Kebijakan lebih lanjut ditetapkan oleh Kepala Sekolah melalui

Koordinator Bimbingan dan Konseling. Bagan mekaniske kerja Bimbingan

dan Konseling sebagai berikut:

Guru Mata Pelajaran Wali Kelas Bimbingan dan KonselingKepala Sekolah

1 2 3 4

Nilai siswa

1. Kognisi2. Psikomotor3. Afeksi

Himpunan nilai Himpunan data

1. Buku data/peta siswa2. Prediksi keberhasilan

kognisi3. Hasil psikotes4. Hasil konseling individu

Aplikasi instrumentasi bimbingan

1. Tes (IQ, bakat, kreatifitas, kepribadian)

2. Non tes/angket,dll

Pengadaan sarana (Wakasek Sarpras)

Menemukan kasus/permasalahan siswa

1) di dalam kelas kehadiran

mengikuti pelajaran

sikap menolak/tidak interest (misal: sering mengantuk, pasif, keluar masuk kelas, mengganggu PBM, dsb)

2) di luar kelas hubungan teman

sebaya : konflik/perkela

hian, dsb)

Menerima informasi kasus/permasalahan siswa; diinventaris

dan ditangani/di selesaikan

Mengetahui dan menyetujui

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 25

Page 26: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

Catatan :

1) Anekdot/kejadian2) Siswa yang

memerlukan remidial

Bersama guru BK /konselor menemui OT siswa

1) hadir disekolah untuk keperluan konsultasi

2) kunjungan rumah3) konferensi kasus

Catatan :

1) agenda harian kegiatan (L. konseling individu/mengamati afeksi siswa) (satuan layanan untuk kunjungan rumah, konferensi kasus. Alih tangan kasus)

2) laporan konseling3) laporan bulanan dan

semesteran (program BK semesteran, rekapitulasi presensi kehadiran, konseling, konsultasi OT/layanan dan kegiatan pendukung

4) laporan tahunan (program bimbingan dan konseling)

Mengetahui

5. Pembagian siswa asuh dan beban tugas

Pada dasarnya seluruh peserta didik yang ada di sekolah menjadi siswa

semua guru BK/konselor sekolah termasuk kepala sekolah dan wakil kepala

sekolah yang berasal dari guru BK.

Pembagian ini diatur dengan pertimbangan pemerataan, kemudahan dan

keefektifan pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling yang

berpedoman kepada Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang

Guru, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi

Birokrasi nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan

Fungsional Guru dan Angka Kreditnya sertaPeraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia nomor 30 tahun 2011 tentang beban kerja guru

dan pengawas satuan pendidikan ,bahwa seorang guru BK/konselor diberikan

beban tugas sekurang-kurangnya 150 orang . Beban tugas guru BK/konselor

pada dasarnya setara dengan beban tugas guru-guru mata pelajaran yang

minimal mengajar 24 jam pembelajaran. Jika setiap kali kegiatan mengajar

diperlukan waktu 2 jam tatap muka maka seorang guru mata pelajaran wajib

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 26

Page 27: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

melakukan kegiatan mengajar sejumlah 12 kali/minggu. Demikian pula

seorang guru BK/konselor dengan rasio 150 orang / 24 jam pembelajaran,

perhitungannya satu kali pelayanan ekuivalen 2 jam pembelajaran (Panduan

Pengembangan Diri, 2006). Pelayanan konseling di luar jam pembelajaran

maksimum 50%. Sebagai contoh untuk mendapatkan 24 jam pembelajaran

dari 150 orang siswa asuh dapat melakukan konseling individu/perorangan

sejumlah 12 orang/minggu artinya hal tersebut sudah bernilai 24 jam

pembelajaran

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 27

Page 28: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

BAB IIISTRATEGI PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. ASSESMENT

Menghadapi tuntutan kehidupan yang selalu berkembang dengan nilai-

nilai yang bergeser menjadikan peserta didik (siswa) sebagai anak bangsa

memiliki masalah dan persoalannya sendiri. Di sekolah siswa dituntut untuk

dapat berkembang dengan optimal, perkembangan yang diharapkan adalah

perkembangan utuh kompetensi yang dimiliki. Melihat hal tersebut

bimbingan dan konseling sebagai salah satu bagian di sekolah yang turut

mengoptimalkan kompetensi yang ada pada siswa tersebut harus memiliki

program dan strategi baru. Program dan strategi dimaksud harus dapat

membantu siswa untuk dapat berkembang dan mandiri. Untuk itu kebutuhan

haruslah datang dari siswa yang diawali dengan needs assesment.

Needs sama dengan kebutuhan yang berarti ketidaksesuaian antara apa

yang ada dan seharusnya ada (Posavac & Carey,1997). Ketidaksesuaian ada

di antara keadaan aktual dan (a) cita-cita, (b) norma, (c) minimum, (d)

keadaan yang diinginkan atau (e) keadaan yang diharapkan (Roth, 1990).

Assessment adalah alat untuk memperoleh informasi dalam membuat

keputusan tentang individu, kelompok, program atau proses. Tujuan

assessment meliputi kemampuan, prestasi, variabel kepribadian, kompetensi,

sikap, prioritas/pilihan, minat, nilai, demografis dan karakteristik lainnya.

Needs Assessment adalah kebutuhan yang diperoleh dengan menggunakan

alat dan indikator yang terstandar untuk dapat merancang kegiatan atau

tindakan yang akan diambil. Needs assessment yang mendasari semua

pekerjaan konselor sekolah adalah komitmen untuk memenuhi kebutuhan

siswa. Bagi Myrick (1990), bahwa tujuan sederhana dari sebuah evaluasi

adalah

1. mengidentifikasi kebutuhan siswa

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 28

Page 29: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

2. mengidentifikasi apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan tersebut

3. menentukan perbedaan, jika ada intervensi konselor.

Berdasarkan hasil dari needs assessment ini disusun komponen program

bimbingan dan konseling.

B. PERENCANAAN KEGIATAN

Perencanaan kegiatan pelayanan konseling mengacu pada program tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan serta mingguan.

1. Perencanaan kegiatan pelayanan konseling harian yang merupakan jabaran dari program mingguan disusun dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG yang masing-masing memuat:a. Sasaran layanan/kegiatan pendukungb. Substansi layanan/kegiatan pendukungc. Jenis layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu yang digunakand. Pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan pihak-pihak yang terlibate. Waktu dan tempat

2. Rencana kegiatan pelayanan konseling mingguan meliputi kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas untuk masing-masing kelas peserta didik yang menjadi tanggung jawab konselor (guru BK).

3. Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung konseling berbobot ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran.

4. Volume keseluruhan kegiatan pelayanan konseling dalam satu minggu minimal ekuivalen dengan beban tugas wajib konselor (guru BK) di sekolah.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Bersama pendidik dan personil sekolah lainnya, konselor (guru BK) berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin, insidental dan keteladanan.

2. Program pelayanan konseling yang direncanakan dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.

3. Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Konseling

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 29

Page 30: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

a. Di dalam jam pembelajaran sekolah :

1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk

menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran,

penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan

lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.

2) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas

per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal

3) Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk

menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus,

himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan

alih tangan kasus.

b. Di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah:

1) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk

menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan,,

bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta

kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas.

2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di

luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran

tatap muka dalam kelas.

3) Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran

sekolah/madrasah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan

konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan

sekolah/madrasah.

4. Kegiatan pelayanan konseling dicatat dalam laporan pelaksanaan program

(LAPELPROG).

5. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di

dalam kelas dan di luar kelas setiap minggu diatur oleh konselor dengan

persetujuan pimpinan sekolah/madrasah

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 30

Page 31: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

5. Program pelayanan konseling pada masing-masing satuan

sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan

kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan

mensinkronisasikan program pelayanan konseling dengan kegiatan

pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta

mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/

madrasah.

D. PENILAIAN KEGIATAN

1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:

a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis

layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui

perolehan peserta didik yang dilayani.

b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu

tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis

layanan dan atau kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk

mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.

c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam

waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu

atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling

diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau

kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.

2. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis

terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam

SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi

pelaksanaan kegiatan.

3. Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam

LAPELPROG Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan

dalam satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 31

Page 32: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

E. PELAKSANA KEGIATAN

1. Pelaksana kegiatan pelayanan konseling adalah konselor (guru BK).

2. Konselor (guru BK) pelaksana kegiatan pelayanan konseling di sekolah

wajib:

a. Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan

profesional konseling.

b. Merumuskan dan menjelaskan peran profesionalkonselor kepada

pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan sekolah/

madrasah, sejawat pendidik, dan orang tua.

c. Melaksanakan tugas pelayanan profesionalkonseling yang setiap kali

dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama

pimpinan sekolah/madrasah, orang tua, dan peserta didik.

d. Mewaspadai hal-hal negatif yang dapat mengurangi keefektifan

kegiatan pelayanan profesionalkonseling.

e. Mengembangkan kemampuan profesionalkonseling secara

berkelanjutan.

3. Beban tugas wajib konselor (guru BK) ekuivalen dengan beban tugas

wajib pendidik lainnya di sekolah sesuai dengan peraturan perundangan

yang berlaku.

4. Pelaksana pelayanan konseling

Pada satu SMP/MTs/SMPLB, dapat diangkat sejumlah konselor dengan

rasio seorang konselor untuk 150orang peserta didik.

F. PENGAWASAN KEGIATAN

1. Kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi,

dan dibina melalui kegiatan pengawasan.

2. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara:

a. interen, oleh kepala sekolah/madrasah.

b. eksteren, oleh pengawas sekolah/madrasah bidang konseling.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 32

Page 33: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

3. Fokus pengawasan adalah kemampuan profesional konselor dan

implementasi kegiatan pelayanan konseling yang menjadi kewajiban dan

tugas konselor di sekolah/madrasah.

4. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara berkala dan

berkelanjutan.

5. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk

peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan

konseling di sekolah/madrasah.

G. JADWAL KEGIATAN

Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1

Pameungpeuktidak melakukan jam tatap muka di kelas dengan siswa secara

rutin terjadwal, tetapi guru pembimbing dilibatkan dalam piket KBM.

Adapun pelaksanaan layanan konseling individual dan kelompok serta

kegiatan pendukung lainnya disesuaikan dengan siatuasi dan kondisi sekolah.

Adapun jadwal kehadiran guru bimbingan dan konseling di SMP

Negeri 1 Pameungpeuk, sebagai berikut:

Nama Guru BK Kelas Kehadiran Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Desi Nurul Khasanah, S.Pd. VIIErnawati, S.Pd. VIIIWinny Indriyani K, S.Pd. IX

H. PEMBIAYAAN

Kebutuhan untuk melengkapai fasilitas dan perlengkapan bimbingan dan

konseling SMP Negeri 1 Pameungpeuk sudah dimasukkan dalam RAPBS

tahunan. Dalam pelaksanaannya koordinator BK mengajukan proposal mengenai

perlengkapan yang diperlukan, kepala sekolah menyetujui berdasarkan anggaran

yang tersedia. Meskipun saat ini keperluan sarana bimbingan dan konseling

masih terbatas namun koordinator dan staf bk bekerja seoptimal mungkin

memberikan layanan bimbingan kepada siswa. Pembiayaan yang berkaitan

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 33

Page 34: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

dengan kegiatan psikotest dibebankan kepada orang tua siswa dengan

persetujuan pihak komite sekolah.

I. SARANA/PRASARANA

a. Sarana

Dalam penyediaan sarana kelengkapan bimbingan dan konseling di SMP

Negeri 1 Pameungpeuk masih perlu dilengkapi, seperti buku-buku sumber

yang berkaitan dengan upaya pengembangan diri siswa, alat test

psikologis, alat perekam konseling, dan lain-lain

b. Prasarana

Fasilitas ruangan yang terdapat dalam ruang BK adalah ; ruang tamu,

ruang konseling individual, ruang konseling kelompok, ruang

penyimpanan data dan ruang kerja staf BK,sedangkan fasilitas yang

dibutuhkan : lemari/loker penyimpan data, kursi tamu, kursi dan meja

untuk konseling individual dan kelompok, meja kerja staf BK, dan papan

informasi.

Sebagai gambaran keperluan fasilitas ruang bimbingan konseling antara

lain sbb

Perlengkapan kerja : Meja dan kursi kerja, meja dan kursi tamu, lemari,

rak buku, lemari file, filing cabinet, papan data,dsb.

Berbentuk format-format antara lain : isian peta siswa, pedoman

observasi, angket siswa dan orang tua, angket penjurusan, format

laporan absensi, dsb.

Alat penyimpan data Berbentuk : map administrasi siswa, agenda

kegiatan,catatan konsultasi, catatan konseling, dsb.

Perlengkapan Teknis. Berbentuk : Buku Pedoman, Buku sumber

(pribadi, sosial, belajar,karier, pendidikan), alat tulis, ICT, dsb

Ruang bimbingan diusahakan memenuhi standar layanan bimbingan

konseling, yang terdiri dari ruang konsultasi, ruang administrasi, ruang

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 34

Page 35: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

penyimpanan file, ruang konseling, ruang bimbingan kelompok/diskusi,

dsb.

J. PROBLEMA UMUM SISWA SMP NEGARI I PAMEUNGPEUK

Yang menjadi masalah bagi siswa SMP Negeri 1 Pameungpeuk ini

pada umumnya sama dialami oleh siswa yang lainnya, karena pada masa ini

siswa berada pada masa pubertas, mereka sedang mencari identitas diri dan

ingin diakui keberadaannya sebagai remaja tetapi mereka belum bisa

sepenuhnya meninggalkan masa anak-anaknya, sehingga akhirnya sering

muncul masalah-masalah sebagai berikut :

a. Masalah Pribadi, seperti pemahaman dan penerimaan diri (kekurangan

dan kelebihan), citra diri/konsep diri negatif, pencarian bakat dan minat,

kurang percaya diri dan lain-lain

b. Masalah Sosial/pergaulan, seperti penyesuaian dengan teman

sebaya,guru dan lingkungan,genk/klik, mulai tertarik pada lawan jenis,

pengaruh media/teknologi.

c. Masalah Belajar, seperti motivasi rendah, kesulitan belajar, nilai kurang,

kurang konsentrasi, cara belajar yang kurang efektif, cara mengatur waktu

belajar, belajar kelompok.

d. Masalah Karir, seperti kelanjutan studi, cita-cita dan pemahaman dunia

kerja.

e. Masalah Pengisian Waktu Luang, seperti penyaluran bakat, kegiatan

ektra kurikuler, dan kegiatan di lingkungan masyarakat.

f. Masalah Sosial Ekonomi Orang Tua,seperti kesulitan memenuhi

kebutuhan/fasilitas belajar, ongkos sehari-hari, dan lain-lain.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 35

Page 36: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

BAB IVPENILAIAN, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT

A. Penilaian Program Bimbingan dan Konseling

Sebagai upaya pendidikan, khususnya dalam rangka pengembangan

kompetensi siswa, hasil-hasil layanan Bimbingan dan Konseling harus dinilai,

baik melalui penilaian terhadap hasil layanan maupun proses pelaksanaannya.

Penilaian ini selanjutnya dapat dipakai untuk melihat keefektifan layanan di

satu sisi, dan sebagai dasar pertimbangan bagi pengembangannya di sisi lain.

1. Penilaian Hasil Layanan

a. Untuk mengetahui keberhasilan layanan dilakukan penilaian. Dengan

penilaian ini dapat diketahui apakah layanan tersebut efektif dan

membawa dampak positif terhadap siswa yang mendapatkan layanan.

b. Penilaian ditujukan kepada perolehan siswa yang menjalani layanan.

Perolehan ini diorientasikan pada :

• Pengentasan masalah siswa :sejauh manakah perolehan siswa

menunjang bagi pengentasan masalahnya ? Perolehan itu

diharapkan dapat lebih menunjang terbinanya tingkah laku positif,

khususnya berkenaan dengan permasalahan dan perkembangan diri

siswa.

• Perkembangan aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap,

motivasi, kebiasaan, keterampilan dan keberhasilan belajar, konsep

diri, kemam-puan berkomunikasi, kreatifitas, apresiasi terhadap

nilai dan moral.

c. Secara khusus fokus penilaian diarahkan kepada berkembangnya:

• Pemahaman baru yang diperoleh melalui layanan, dalam kaitannya

dengan masalah yang dibahas.

• Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang

dibawakan melalui layanan.

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 36

Page 37: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

• Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah

pelaksanaan layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut

pengentasan masalah yang dialaminya.

Semua fokus penilaian itu, khususnya rencana kegiatan secara jelas

mengacu kepada kompetensi yang diaplikasikan siswa untuk

pengentasan permasalahan yang dihadapinya dalam rangka kehidupan

sehari-hari yang lebih efektif.

d. Penilaian dapat dilakukan melalui :

• format individual, kelompok, dan/atau klasikal

• media lisan dan/atau tulisan

• penggunaan panduan dan/atau instrumen baku dan/atau yang

disusun sendiri oleh guru pembimbing.

e. Tahap-tahap penilaian meliputi :

• Penilaian segera (laiseg), merupakan penilaian tahap awal, yang

dilakukan segera setelah atau menjelang diakhirinya layanan yang

dimaksud.

• Penilaian jangka pendek (laijapen), merupakan penilaian lanjutan

yang dilakukan setelah satu (atau lebih) jenis layanan dilaksanakan

selang beberapa hari sampai paling lama satu bulan.

• Penilaian jangka panjang (laijapang), merupakan penilaian lebih

menyeluruh setelah dilaksanakannya layanan dengan selang satu

unit waktu tertentu, seperti satu semester.

2. Penilaian Proses Kegiatan

a. Penilaian dalam Bimbingan dan Konseling dilakukan juga terhadap

proses kegiatan dan pengelolaannya, yaitu terhadap :

• kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling

• kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling

• mekanisme dan instrumentasi yang digunakan dalam kegiatan

• pengelolaan dan administrasi kegiatan

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 37

Page 38: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

b. Hasil penilaian proses digunakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan

Bimbingan dan Konseling secara menyeluruh.

3. Penilaian Satuan Pendukung

Khusus untuk kesatuan kegiatan pendukung, evaluasi dilakukan dengan

cara berikut :

1. Mengungkapkan perolehan guru pembimbing sebagai hasil dari

kegiatan pendukung yang nantinya akan dimanfaatkan untuk kegiatan

layanan bimbingan terhadap peserta didik,

2. Mengungkapkan komitmen pihak-pihak yang terkait dalam penanganan

masalah peserta didik (butir ini terutama untuk kegiatan konferensi

kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus), dan

3. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan

kegiatan pendukung.

Berbeda dengan hasil evaluasi pengajaran yang pada umumnya

berbentuk angka atau skor maka hasil evaluasi bimbingan dan konseling

berupa deskripsi tentang aspek-aspek yang dievaluasi (yaitu partisipasi

aktivitas dan pemahaman peserta didik; perolehan peserta didik dari

layanan, minat peserta didik terhadap layanan lebih lanjut, dan

perkembangan peseta didik dari waktu ke waktu). Deskripsi tersebut

mencerminkan sejauh mana proses penyelenggaraan layanan pendukung

memberikan suatu yang berharga bagi kemajuan dan memberikan bahan

atau kemudahan untuk kegiatan layanan terhadap peserta didik.

Penilaian di tingkat sekolah di bawah tanggung jawab kepala sekolah

yang di bantu oleh pembimbing khusus dan personil sekolah lainya. Di

samping itu, penilaian kegiatan bimbingan dilakukan oleh penjabat yang

berwenang dari instansi yang lebih tinggi di wilayah tersebut dalam hal ini

Kabupaten Bandung.

Sumber informasi untuk keperluan penilaian ini, antara lain peserta

didik, kepala sekolah, para wali kelas, guru mata pelajaran, orang tua,

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 38

Page 39: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

tokoh masyarakat, para pejabat Depdiknas, organisasi profesi bimbingan,

dan sebagainya. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai cara

dan alat seperti wawancara, observasi, studi dokumentasi, angket, tes,

analisis hasil kerja peserta didik, dan sebagainya.

B. Analisis Hasil Evaluasi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

Setelah pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dievaluasi, ternyata

hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dianalisis atau dicari

penyebab ketidakberhasilan layanan atau kegiatan Bimbingan dan Konseling,

dengan melihat program apakah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan atau

apakah prosesnya atau pelaksanaannya tidak sesuai dengan waktu, suasana,

tempat dan lingkungan. Hasil analisis ini dituangkan dalam form Analisis

Hasil Evaluasi

C. Tindak Lanjut

Bila hasil evaluasi dari layanan Bimbingan dan Konseling tidak

memberikan peningkatan, maka sesuai dengan analisis akan diadakan

perbaikan program dan perbaikan proses untuk program di masa mendatang,

yaitu program yang tidak perlu dicoret dengan menggantinya dengan yang

dibutuhkan sesuai dengan perkembangan siswa dan mengenai

pelaksanaannya akan sangat memperhatikan waktu, suasana, tempat, dan

lingkungan dan kegiatan ini dituangkan dalam Tindak Lanjut Pelaksanaan

Layanan Bimbingan dan Konseling

D. Pelaporan

Sebagai bukti fisik kegiatan pelaksanaan layanan Bimbingan dan

Konseling, guru Bimbingan dan Konseling dituangkan dalam Laporan

Agenda Harian.

E. LAMPIRAN-LAMPIRAN1. Program Kerja Tahunan BK

2. Program Kegiatan Layanan BK per Semester

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 39

Page 40: PROGRAM UMUM BK - Web view... matematika, dan ... keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ... peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah

3. Program Kerja Bulanan

4. Program Kerja Mingguan

5. Silabus Layanan BK

6. Satuan Kegiatan Layanan Bimbingan

7. Data Kerawanan

8. Angket Sosiometri

9. Format Rekapitulasi Presensi

10. Satuan Kegiatan Pendukung Kunjungan Rumah

11. Satuan Kegiatan Pendukung Konferensi Kasus

12. Satuan Kegiatan Pendukung Alih Tangan Kasus

13. Daftar Siswa Asuh/Layanan Binaan BK

Mengetahui Pameungpeuk, Juli 2014Kepala SMP Negeri 1 Pameungpeuk, Guru Bimbingan dan Konselor,

Drs. H. Rusmana, M.Pd Winny Indriyani K., S.Pd.NIP. 19590515 1979 NIP. 19840426 201001 2 015

Program Kerja Bimbingan dan Konseling 2014/2015 Halaman 40