15
Refleksi Kasus Prolapsus Uteri Disusun Oleh : Nama : Asri Putri Triningrum Djaen NIM : 10/298894/KU/13831 Kelompok : 14306

Prolapsus Uteri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Asri Putri Djaen

Citation preview

Page 1: Prolapsus Uteri

Refleksi Kasus Prolapsus Uteri

Disusun Oleh :

Nama : Asri Putri Triningrum Djaen

NIM : 10/298894/KU/13831

Kelompok : 14306

RSUD BANYUMASFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

Page 2: Prolapsus Uteri

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. SNM

Usia : 60 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Lahir : 15 Maret 1955

Alamat : Somagede 1/5

Agama : Islam

Status Perkawinan : Menikah

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pedagang

No.RM : 75.39.XX

Pembiayaan : Jamkesda

ANAMNESIS

Keluhan utama

Terdapat benjolan pada jalan lahir ±1minggu

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan adanya benjolan dijalan lahir yang semakin

membesar ±1minggu yang lalu. Sebelumnya pasien sudah mengalami

keluhan benjolan pada jalan lahir ±1tahun namun benjolan tidak sebesar saat

ini hingga keluar dari jalan lahir. Pasien juga mengeluhkan adanya darah

yang keluar pada jalan lahir. Pasien juga mengeluh adanya nyeri saat

berkemih namun tidak ada keluhan pada BAB. Sebelumnya pasien bekerja

sebagai tukang rumput yang memiliki riwayat angkat berat selama ±30tahun

lamanya. Sewaktu muda pasien setiap bulannya teratur saat menstruasi dan

tidak pernah nyeri perut saat menstruasi.

Page 3: Prolapsus Uteri

Riwayat Menstruasi

Menarche :14 tahun

Siklus : teratur, 28 hari sekali

Banyaknya : 3 pembalut/hari

Lamanya : 7 hari

Dysmenorre : (+)

Menopause : 10 yahun yll, usia 50 tahun

Riwayat KB : IUD, lama penggunaan 6 tahun

Riw. Pernikahan : 1x, lama 43 tahun

Riwayat Obstetri

I. 43 tahun, Laki-laki , spontan, dukun, sehat

II. 40 tahun, Perempuan, spontan, dukun, sehat

III. 38 tahun, Perempuan, spontan, bidan, sehat

IV. 32 tahun, Perempuan, spontan, bidan, sehat

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien menyangkal adanya riwayat Hipertensi (-), DM (-), Asma (-),

Peny.Jantung (-).

PEMERIKSAAN

Keadaan Umum : Baik, Compos Mentis, Stabil

Tanda Vital : TD : 140/80 mmHg R : 20 kpm

N : 90 kpm T : 36,5° C

Abdomen : Abdomen supel, bising usus (+), dan nyeri tekan (+)

Page 4: Prolapsus Uteri

Pemeriksaan Dalam

Vulva mayor terbuka tampak massa di introitus vagina berukuran 7x5x5cm,

uterus kesan atrofi, parametrium kanan – kiri lemas, darah (+)

Hasil Lab :

Limfosit 0,366Monosit 0,317Eosinofil 0,261Basofil 0,36Netrofil (%) 82,7Limfosit (%) 6,48Monosit (%) 5,60Eosinofil (%) 4,62Basofil (%) 0,640

Albumin 4,08 PPT 13,0 MCHC 35,1SGOT 29,6 APTT 38,5 RBC 4,43SGPT 21 INR 1,04 RDW 10,1BUN 21,4 HBsAg (-)Creatinin 1,4 Hb 12,8GDS 125 Gol. Darah (B)Na 140 Hct 36,5K 3,1 MCH 28,9Cl 98 MCV 82,3

Planning

- Infus Ringer Laktat 30tpm

- Amlodipin 10mg x 1

- Captopril 25mg x 2

- Rencana OP Total Vagina Histerectomy (TVH)

Post OP Total Vagina Histerectomy

Page 5: Prolapsus Uteri

- Awasi KU, VS, Perdarahan

- Makan, minum, dan mobilisasi bertahap

- Inj. Cefotaxim 1gr/12jam/IV

- Inj.Ketorolac 30mg/8jam/IV

- Lepas tampon 24jam post op

PEMBAHASAN

Definisi

Prolapsus Uteri adalah turunnya uterus ke dalam introitus vagina yang

diakibatkan karena kegagalan atau kelemahan dari Ligamentum dan

jaringan penyokong (fascia).

Etiologi

Disebabkan oleh kelemahan “pelvic floor” yang terdiri dari otot-otot

fasciaendopelvic dan ligamentum-ligamentum yang menyokong organ-

organ genitalia tersebut.

Otot-otot yang mempengaruhi adalah m.levator ani yang terdiri dari

m.illiococcygeus (diaphragma pelvic) dan m.pubococcygeus.

Faktor Resiko

- Usia

- Multiparitas

- Penurunan kadar estrogen (menopause)

Page 6: Prolapsus Uteri

- Partus dengan penyulit sehingga menyebabkan partus lama

- Tekanan intraabdominal yang tinggi (riwayat batuklama,obesitas,

sembelit kronis, angkat berat berulang)

- Makrosomia

- Laserasi sfingter anal

- Penggunaan forceps

- Stimulasi oxytocin

- Riwayat operasi pelvis

- Kelemahan kongenital penyokong panggul

- Tumor daerah pelvis

Klasifikasi

Prolapsus dinding depan vagina

- Cystocele - Urethrocele

Prolapsus dinding belakang vagina

- Enterocele- Rectocele

Prolapsus bagian atas vagina

- Prolapsus uteri derajat 1Uterus turun sampai introitus vagina

- Prolapsus uteri derajat 2Sebagian uterus keluar dari introitus vagina. Keadaan ini

disebabkan karena otot-otot yang menopang rahim menjadi

lemah biasanya terjadi pada usia tua, multiparitas dan gejala

timbul setelah menopause. Pasien akan merasa ada perasaan

mengganjal pada vagina.

Page 7: Prolapsus Uteri

- Prolapsus uteri derajat 3

Seluruh uterus keluar dari vagina, prolapses ini disebut juga

prosidensia uteri.

Manifestasi Klinis

- Perasaan ada sesuatu yang mengganjal atau menonjol di genitalia

eksterna

- Rasa sakit di panggul dan pinggang, keluhan berkurang saat

berbaring

- Pengeluaran serviks uteri dari vagina mengganggu os saat berjalan

atau bekerja. Gesekan portio uteri terhadap celana dapat

menimbulkan lecet sampai luka decubitus pada portio uteri.

- Gangguan defekasi pada rectocele

- Coitus terganggu

Diagnosis

Anamnesis

- Rasa berat pada atau rasa tertekan pada pelvis

- Pada saat duduk OS merasakan ada benjolan seperti bola atau kadang-

kadang keluar dari vagina

- Nyeri pada pelvis, abdomen, atau pinggang

- Nyeri pada saat berhubungan

- OS dalamposisi jongkok diminta mengejan dan ditentukan dengan

pemeriksaan dengan jari, apakah portio uteri pada posisi normal atau

portio telah sampai introitus vagina, atau serviks uteri sudah keluar

vagina.

Page 8: Prolapsus Uteri

- OS berbaring dalam posisi litotomi, tentukan panjangnya serviks uteri.

Penanganan

- Keadaan umum

- Masih bersuami atau tidak

- Keinginan punya anak

- Umur

- Tingkat prolapse

Penatalaksaan

1. Observasi

Derajat luasnya prolapse tidak berkaitan dengan gejala.

Mmpertahankan prolapse dalam derajat 1 merupakan pilihan yang

lebih tepat. Memeriksakan diri secara berkalauntuk mencari

perkembangan gejala baru atau gangguan (BAK dan BAB terganggu,

erosi vagina)

2. Terapi Konservatif

a. Latihan otot dasar panggul, latihan ini sangat berguna pada prolaps

ringan terutama yang terjadi pada pasca persalinan yang

belumlewat 6 bulan.

b. Pemasangan pessarium

Bersifat paliatif, yaitu menahan uterus ditempatnya selama

pessarium tersebut dipakai. Pessarium membuat tekanan pada

dinding vagina bagian atas sehingga uterus tidak dapat turun

melewati vagina. Oleh karena itu jika pessarium diangkat,timbul

prolaps lagi.

Page 9: Prolapsus Uteri
Page 10: Prolapsus Uteri

c. Terapi Bedah

- Ventrofiksasi : pada wanita yang masih tergolong muda dan

masih menginginkan anak (memendekkan ligamentum rotundum

atau mengikatkan ligamentum rotundum ke dinding perut).

- Histerektomi vagina : Operasi ini tepat untuk dilakukan untuk

prolaps uterus dalam tingkat lanjut, dan pada wanita yang telah

menopause. Setelah uterus diangkat, puncak vagina digantungkan

pada ligamentum rotundum kanan dan kiri,atas pada ligamentum

infundibulo pelvikum, kemudian operasi akandilanjutkan dengan

kolporafi anterior dan kolpoperineorafi untuk mencegah prolaps

vagina di kemudian hari.

- Manchester : operasi ini biasanya dilakukan amputasi serviks

uteri, dan penjahitan ligamentum kardinale yang telah dipotong,

di muka serviks dilakukan pulakolporafia anterior dan

kolpoperineoplastik. Amputasi serviks dilakukanuntuk

memperpendek serviks yang memanjang (elo ngasio kolli).

Tindakan ini dapat menyebabkan infertilitas, abortus, partus

prematurus,dan distosia servikalis pada persalinan. Bagian yang

penting dari operasi Manchester ialah penjahitan ligamentum

kardinale di depan serviks karena dengan tindakan ini

ligamentum kardinale diperpendek, sehingga uterus akan terletak

dalam posisi anteversifleksi, dan turunnya uterus dapat dicegah.

- Kolpocleisis (Neugebauer - Le Fort) (menghubungkan dinding

vagina depan dengan bagian belakang, sehingga lumen vagina

ditiadakan dan uterus terletak diatas vagina yang tertutup itu)

- Operasi transposisi dari Watkins (interposisi operasi dari

Wertheim) (menjahit dinding depan uterus pada dinding depan

Page 11: Prolapsus Uteri

vagina, sehingga korpus uteri dengan demikian terletak antar

dinding vagina dan vesika urinaria dalam hiperantefleksi dan

ekstra peritonial, disamping itu dilakukan amputasi portio dan

perineoplasty).

Komplikasi

- Kreatinisasi mukosa vagina dan portio uteri

- Dekubitus

- Hipertrofi serviks uteri dan elangasio kolli

- Kemandulan

Prognosis

Sebagian besar wanita (>40%) yang memiliki prolapse derajat awal

biasanya timbulgejala minimal atau tidak terdapat gejala sama sekali.

Latihan otot dasar panggul dapat membantu atau mencegah perburukan

prolpas derajat awal.

Terima Kasih