22
1. Promosi Kesehatan Puskesmas Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan Promosi kesehatan puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungan secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Upaya promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai kesehatan sehingga dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat. Sasarannya yaitu masyarakat yang beresiko tertular penyakit maupun masyarakat umum. Upaya ini dilakukan melalui penyuluhan, baik di klinik, rumah penduduk, balai pertemuan melalui ceramah maupun dengan menggunakan alat peraga. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di Daerah, strategi dasar promosi kesehatan adalah (1) Pemberdayaan, (2) Bina Suasana dan (3) Advokasi serta dijiwai semangat (4) Kemitraan.

Promkes Di Puskesmas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Promkes

Citation preview

Page 1: Promkes Di Puskesmas

1. Promosi Kesehatan Puskesmas

Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar dapat

menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya

masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan

publik yang berwawasan kesehatan

Promosi kesehatan puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan

pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan

kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungan secara mandiri dan

mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

Upaya promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

akan nilai kesehatan sehingga dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi

perilaku sehat. Sasarannya yaitu masyarakat yang beresiko tertular penyakit

maupun masyarakat umum. Upaya ini dilakukan melalui penyuluhan, baik di klinik,

rumah penduduk, balai pertemuan melalui ceramah maupun dengan menggunakan

alat peraga.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Surat

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman

Promosi Kesehatan di Daerah, strategi dasar promosi kesehatan adalah (1)

Pemberdayaan, (2) Bina Suasana dan (3) Advokasi serta dijiwai semangat (4)

Kemitraan.

1.1 Kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas

1.1.1 Kegiatan Promosi Kesehatan di Dalam Gedung Puskesmas

Promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas adalah promosi kesehatan yang

dilaksanakan dilingkungan dan gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran,

poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran dan

halaman puskesmas, dengan perincian sebagai berikut:

A. Di Tempat Pendaftaran

Page 2: Promkes Di Puskesmas

Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:

1. Alur pelayanan puskesmas

2. Jenis pelayanan kesehatan

3. Denah poliklinik

4. Informasi masalah kesehatan yang menjadi issu pada saat itu

5. Peraturan kesehatan seperti; dilarang merokok, dilarang meludah sembarangan,

membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain

6. Petugas memberikan salam dan sambutan yang menyenangkan pada

pengunjung puskesmas dengan baik

B. Di Poliklinik

Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:

1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien

tentang penyakit & obatnya

2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster, gambar-

gambar, model anatomi dan brosur (leaflet)

3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur, pemutaran film,

pemutaran radio, tape recorder dan media lain yang berisi penyakit dan cara

pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas

tersebut.

C. Di Ruang Pelayanan KB & KIA

Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:

1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien

tentang penyakit & obatnya serta pelayanan-pelayanan lain yang berhubungan

dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui maupun alat kontra sepsi

Page 3: Promkes Di Puskesmas

2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster, gambar-

gambar, model anatomi dan brosur (leaflet) khususnya masalah penyakit pada bayi,

anak dan seputar kehamilan, persalinan dan lain sebagainya termasuk informasi

tentang Keluarga Berencanan (KB)

3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur, pemutaran film,

pemutaran radio dan media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta

berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut terutama

penyakit pada bayi dan anak, pentingnya memeriksakan kehamilannya secara

teratur, tablet Fe bagi ibu hamil, imunisasi lengkap bagi bayi, tumbuh kembang

balita, KB dan lain sebagainya.

D. Di Ruang Perawatan Inap

Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:

1) Di Tempat Tidur

Dilakukan oleh petugas di tempat tidur kepada pasien yang masih belum dapat atau

masih belum bisa meninggalkan tempat tidurnya, akan lebih efektif apabila

menggunakan lembar balik (flashcard) yang sedikit kalimatnya dan atau alat peraga

yang tepat lainnya.

2) Penggunaan Bahan Bacaan (Biblioterapi)

Dilakukan dengan peminjaman bahan2 bacaan dan atau bedside health promotion

dengan cara patugas membacakan bahan bacaan sambil melakukan promosi

kesehatan.

3) Penyuluhan Berkelompok

Dilakukan kepada pasien atau keluarga dikumpulkan pada suatu tempat (misalnya

aula) dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikap dan

perilaku sekaligus menjadi salah satu media sosialisasi antar pasien. Kegiatan ini

lebih bersifat menghibur, santai dan dapat diselingi rekreasi (misalnya dihalaman

puskesmas). Metode ini akan lebih efektif menggunakan alat peraga atau media

Page 4: Promkes Di Puskesmas

promosi yang bersifat menghibur seperti simulasi atau permainan. Media yang bisa

digunakan antara lain; flipchart, poster, standing banner,laptop, LCD projector dan

lain sebagainya.

4) Pemanfaatan Ruang Tunggu

Ruang tunggu yang memadahi cocok untuk digunakan sebagai sarana binasuasana

bagi para pengunjung Puskesmas. Di dalam ruang tunggu juga perlu disediakan

berbagai media promosi seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio, TV

dan media lain.

5) Pendekatan Keagamaan

Petugas kesehatan baik secara mandiri ataupun melalui bantuan pemuka agama

dapat mengajak pasien/keluarga untuk berdo’a sesuai keyakinan agamanya,

menyediakan bahan bacaan keagamaan, kitab suci dan membimbing membacanya

atau membuat acara keagamaan yang dilakukan secara personal maupun

kelompok. Frekwensinya bisa bersifat harian, mimgguan atau bulanan secara rutin.

E. Di Laboratorium

Umumnya pengunjung diruang ini tidak terlalu lama menunggu, oleh kerena itu jenis

informasi yang disediakan harus bersifat swalayan (self service) seperti

poster/standing banner yang dapat di baca dan leaflet yang dapat diambil yang

berisikan informasi tentang pentingnya penegakaan diagnosis, manfaat screening

kesehatan secara berkala, jenis pelayanan maupun pola tarifnya dan lain

sebagainya.

F. Di Kamar Obat Jenis informasi yang disediakan di ruang ini adalah

poster/standing banner yang dapat di baca, leaflet yang dapat diambil , pemutaran

TV, tape recorder atau player yang berisikan informasi tentang manfaat obat generik

& keuntungan menggunakannya, kesabaran & kedisiplinan menggunakan obat

sesuai petunjuk dokter serta pentingnya Taman Obat Keluarga (TOGA).

Page 5: Promkes Di Puskesmas

G. Di Tempat Pembayaran

Sebelum pasien/keluarga pulang sebaiknya seluruh petugas memberi pelayanan

yang hangat sebagai salam perpisahan, ucapan terima kasih maupun selamat jalan

semoga bertambah sehat serta jangan lupa sampaikan kapanpun membutuhkan

pelayanan lagi jangan ragu-ragu untuk datang lagi di Puskesmas anda. Akan lebih

terkesan lebih baik apa bila fase terminasi ini dimanfaatkan untuk promosi

pelayanan dengan memberikan cindera mata sederhana seperti, leaflet, kalender,

buku saku, CD dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi kesehatan.

H. Di Klinik Khusus

Pada umumnya poliklinik khusus di puskesmas antara lain klinik gizi, klinik sanitasi,

klinik konsultasi remaja, klinik PHBS dan lain sebaginya. Oleh karena itu promosi

kesehatan yang paling efektif adalah berupa konseling dengan didukung oleh semua

media dan alat peraga.

I. Di Halaman Puskesmas

Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:

1) Di Tempat Parkir

Karena tempat ini biasanya berupa lapangan parkir, sebaiknya promosi kesehatan

bersifat umum seperti himbauan ber-PHBS, larangan merokok, larangan

menyalahgunakan Narkoba, bahaya napza dan lain sebagainya dengan

menggunakan media baliho/bilboard, spanduk dan media serupa lainya.

2) Di Taman Puskesmas

Taman puskesmas disamping diperlukan sebagai media memperindah halaman

dapat dijadikan sebagai model promosi kesehatan dengan memberikan contoh-

contoh Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan contoh tanaman bergizi seperti

Page 6: Promkes Di Puskesmas

sayuran dan buah-buahan (warung hidup) sekaligus diberikan penjelasan

kandungan gizi maupun manfaatnya.

3) Di Dinding Puskesmas

Dinding Puskesmas dapat dimanfaatkan untuk promosi kesehatan dengan

menggunakan poster dan media serupa lainnya yang ditata seindah dan serapi

mungkin (jangan terlalu banyak) yang berisi pesan-pesan umum tentang kesehatan

dan PHBS.

4) Di Pagar Puskesmas

Pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada waktu peringatan Hari Kesehatan

Nasional (HKN), hari tembakau, hari gizi dan lain sebagainya, pagar dapat

dimanfaatkan sebagai media promosi melalui pemasangan spanduk, rontek, umbul-

umbul atau bahkan murral, semuanya harus dipertimbangkan agar tidak merusak

keindahan.

5) Di Kantin/Warung Kawasan Puskesmas

Di tempat ini sebaiknya pesan yang disampaikan berisikan tentang makanan sehat,

pesan gizi seimbang, keluarga sadar gizi dan PHBS dengan menggunakan poster,

neon box, leaflet, selebaran dan lain sebagainya.

6) Di Tempat Ibadah

Di tempat ibadah (seperti musholla) akan lebih tepat digunakan untuk

menyampaikan informasi seputar kesehatan rohani (jiwa) dikaitkan dengan perintah-

perintah agama dengan menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran buku

saku, bahan bacaan dan lain sebagainya yang bersifat gratis.

1.1.2 Kegiatan Promosi Kesehatan di Luar Gedung Puskesmas

Promosi kesehatan di luar gedung adalah promosi kesehatan yang dilakukan

petugas puskesmas di luar gedung puskesmas. Promosi kesehatan dilakukan untuk

masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas. Tujuannya untuk

meningkatkan PHBS melalui pengorganisasian masyarakat.

Page 7: Promkes Di Puskesmas

Pelaksanaan promosi kesehatan di luar gedung dilakukan oleh Puskesmas

bekerjasama dengan berbagai pihak potensial lainnya, dengan menerapkan ABG

(Advokasi, Bina suasana, dan Pemberdayaan masyarakat), yaitu:

1. Promosi kesehatan melalui pendekatan individu.

2. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (Tim Penggerak PKK,

posyandu, karang taruna, Sakta Bakti Husada, majelis taklim).

3. Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi massa (seperti kelompok

kesenian tradisional dan lain-lain).

4. Penggerakan dan pengorganisasian masyarakat melalui kegiatan:

a. Kunjungan rumah

b. Pemberdayaan berjenjang

c. Pengorganisasian masyarakat

A. Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah dilakukan petugas kesehatan puskesmas sebagai tindaklanjut dan

upaya promosi kesehatan didalam gedung Puskesmas yang telahdilakukan kepada

pasien/keluarga. Terutama pasien/keluarga yang memilikimasalah kesehatan cukup

berat dan atau mereka yang sepakat untukmelaksanakan langkah-langkah tindak

lanjut dirumah tangganya (misalnya menyemen lantai rumah, membuat jamban

keluarga, membuat TOGA, dan lain-lain).Untuk pasien/keluarga yang memiliki

masalah kesehatan cukup berat,kunjungan rumah dilakukan untuk membantu

proses pemecahan masalah tersebut (konseling) di tingkat keluarga, dalam hal ini

berlaku prinsip-prinsip konseling. Untuk pasien/keluarga yang sepakat

melaksanakan langkah-langkah tindak lanjut, kunjungan rumah dilakukan sebagai

upaya supervisi dan bimbingan

1.2 Indikator Kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas

Page 8: Promkes Di Puskesmas

I. PENDAHULUAN Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan

masyarakat merupakan sarana kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu peranan puskemas hendaknya tidak lagi

menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabiliatif saja tetapi juga lebih

ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu promosi kesehatan

(promkes) menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas. Promosi kesehatan di

puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan pengunjung dan

masyarakat baik didalam maupun di luar puskesmas agar berperilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan, mencegah dan

menanggulanginya. Dengan promosi kesehatan juga menjadikan lingkungan

puskesmas lebih aman, nyaman, bersih dan sehat dalam mendukung perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS). Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung

jawab bersama antara petugas, pengunjung maupun masyarakat. Petugas

puskesmas diharapkan menjadi teladan perilaku sehat dimasyarakat dan melahirkan

gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas yaitu

para pasien dan keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif menjadi

penggerak atau kader kesehatan dimasyarakat. Upaya dimaksud juga menjadi

tangung jawab pemerintah kabupaten/kota beserta jajaran sektor terkait untuk

memfasilitasi puskesmas agar dapat melaksanakan promosi kesehatan di

puskesmas. II. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN Berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional

Promosi Kesehatan dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di Daerah, strategi

dasar promosi kesehatan adalah (1) Pemberdayaan, (2) Bina Suasana dan (3)

Advokasi serta dijiwai semangat (4) Kemitraan. Berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Kesehatan RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman

Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas, strategi promosi kesehatan di

puskesmas juga mengacu pada strategi dasar tersebut dan dapat dikembangkan

sesuai sasaran, kondisi puskesmas dan tujuan dari promosi tersebut. III. SUMBER

DAYA PROMOSI KESEHATAN Sumber daya utama yang diperlukan untuk

penyelengaraan promosi kesehatan di puskesmas adalah tanaga, sarana-prasarana

dan dana atau anggaran. Standar tenaga khusus promosi kesehatan di puskesmas

menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005

Page 9: Promkes Di Puskesmas

tentang Pedoman Promosi Kesehatan di Daerah adalah sebagai berikut:

KWALIFIKASI JUMLAH KOPETENSI UMUM SDM kesehatan minimal D3

kesehatan+minat & bakat dibidang promosi 1 orang 1. Membantu tenaga kesehatan

lain merancang pemberdayaan kesehatan 2. Melakukan binasuasana & advokasi

Standar sarana-prasarana promosi kesehatan puskesmas minimal sebagai berikut:

NO JENIS SARANA-PRASARANA JUMLAH 1 Flipcharts & stand 1 set 2 LCD

Projector 1 buah 3 Amplifier & wireless microphone 1 set 4 Kamera foto 1 buah 5

Megaphon/Public Address System 1 set 6 Portable Generator 1 buah 7 Tape/casset

recorder/player 1 buah 8 Papan Informasi 1 buah Pada unsur pendanaan promosi

kesehatan puskesmas memang tidak ditentukan standarnya, tetapi

puskesmas/dinas kesehatan diharapkan menyediakan anggaran yang cukup untuk

melaksanakan kegiatan promosi kesehatan di puskesmas. IV. KEGIATAN

PROMOSI KESEHATAN DI DALAM GEDUNG PUSKESMAS Promosi kesehatan di

dalam gedung puskesmas adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan

dilingkungan dan gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang

perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran dan halaman puskesmas,

dengan perincian sebagai berikut: A. Di Tempat Pendaftaran Jenis informasi yang

disediakan antara lain adalah: 1. Alur pelayanan puskesmas 2. Jenis pelayanan

kesehatan 3. Denah poliklinik 4. Informasi masalah kesehatan yang menjadi issu

pada saat itu 5. Peraturan kesehatan seperti; dilarang merokok, dilarang meludah

sembarangan, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain. 6. Petugas

memberikan salam dan sambutan yang menyenangkan pada pengunjung

puskesmas dengan baik. B. Di Poliklinik Jenis informasi yang disediakan antara lain

adalah: 1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan2 pasien tentang

penyakit & obatnya. 2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard),

poster, gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet). 3. Di ruang tunggu perlu

dipasang media seperti poster, brosur, peutaran film, pemutaran radio, tape recorder

dan media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai jenis

pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut. C. Di Ruang Pelayanan KB &

KIA Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Petugas meluangkan

waktu untuk menjawab pertanyaan2 pasien tentang penyakit & obatnya serta

pelayanan2 lain yang berhubungan dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui

maupun alat kontra sepsi. 2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik

Page 10: Promkes Di Puskesmas

(flashcard), poster, gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet) khususnya

masalah penyakit pada bayi, anak dan seputar kehamilan, persalinan dan lain

sebagainya termasuk informasi tentang Keluarga Berencanan (KB). 3. Di ruang

tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran

radio dan media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai

jenis pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut terutama penyakit pada

bayi dan anak, pentingnya memeriksakan kehamilannya secara teratur, tablet Fe

bagi ibu hamil, imunisasi lengkap bagi bayi, tumbuh kembang balita, KB dan lain

sebagainya. D. Di Ruang Perawatan Inap Jenis informasi yang disediakan antara

lain adalah: 1. Di tempat tidur Dilakukan oleh petugas di tempat tidur kepada pasien

yang masih belum dapat atau masih belum bisa meninggalkan tempat tidurnya, akan

lebih efektif apabila menggunakan lembar balik (flashcard) yang sedikit kalimatnya

dan atau alat peraga yang tepat lainnya. 2. Penggunaan bahan bacaan (biblioterapi)

Dilakukan dengan peminjaman bahan2 bacaan dan atau bedside health promotion

dengan cara patugas membacakan bahan bacaan sambil melakukan promosi

kesehatan. 3. Penyuluhan berkelompok Dilakukan kepada pasien atau keluarga

dikumpulkan pada suatu tempat (misalnya aula) dengan maksud untuk

meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikap dan perilaku sekaligus menjadi

salah satu media sosialisasi antar pasien. Kegiatan ini lebih bersifat menghibur,

santai dan dapat diselingi rekreasi (misalnya dihalaman puskesmas). Metode ini

akan lebih efektif menggunakan alat peraga atau media promosi yang bersifat

menghibur seperti simulasi atau permainan. Media yang bisa digunakan antara lain;

flipchart, poster, standing banner,laptop, LCD projector dan lain sebagainya. 4.

Pemanfaatan ruang tunggu Ruang tunggu yang memadahi sangatlah cocok untuk

digunakan sebagai sarana untuk binasuasana bagi para pengunjung. Di dalam

ruang tunggu juga perlu disediakan berbagai media promosi seperti poster, brosur,

pemutaran film, pemutaran radio, TV dan media lain. 5. Pendekatan keagamaan

Petugas kesehatan baik secara mandiri ataupun melalui bantuan pemuka agama

dapat mengajak pasien/keluarga untuk berdo’a sesuai keyakinan agamanya,

menyediakan bahan bacaan keagamaan, kitab suci dan membimbing membacanya

atau membuat acara keagamaan yang dilakukan secara personal maupun

kelompok. Frekwensinya bisa bersifat harian, mimgguan atau bulanan secara rutin.

E. Di Laboratorium Umumnya pengunjung diruang ini tidak terlalu lama menunggu,

Page 11: Promkes Di Puskesmas

oleh kerena itu jenis informasi yang disediakan harus bersifat swalayan (self service)

seperti poster/standing banner yang dapat di baca dan leaflet yang dapat diambil

yang berisikan informasi tentang pentingnya penegakaan diagnosis, manfaat

screening kesehatan secara berkala, jenis pelayanan maupun pola tarifnya dan lain

sebagainya. F. Di Kamar Obat Jenis informasi yang disediakan di ruang ini adalah

poster/standing banner yang dapat di baca, leaflet yang dapat diambil , pemutaran

TV, tape recorder atau player yang berisikan informasi tentang manfaat obat generik

& keuntungan menggunakannya, kesabaran & kedisiplinan menggunakan obat

sesuai petunjuk dokter serta pentingnya Taman Obat Keluarga (TOGA). G. Di

Tempat Pembayaran Sebelum pasien/keluarga pulang sebaiknya seluruh petugas

memberi pelayanan yang hangat sebagai salam perpisahan, ucapan terima kasih

maupun selamat jalan semoga bertambah sehat serta jangan lupa sampaikan

kapanpun membutuhkan pelayanan lagi jangan ragu-ragu untuk datang lagi di

Puskesmas anda. Akan lebih terkesan lebih baik apa bila fase terminasi ini

dimanfaatkan untuk promosi pelayanan dengan memberikan cindera mata

sederhana seperti, leaflet, kalender, buku saku, CD dan lain sebagainya yang

bermanfaat bagi kesehatan. H. Di Klinik Khusus Pada umumnya poliklinik khusus di

puskesmas antara lain klinik gizi, klinik sanitasi, klinik konsultasi remaja, klinik PHBS

dan lain sebaginya. Oleh karena itu promosi kesehatan yang paling efektif adalah

berupa konseling dengan didukung oleh semua media dan alat peraga diatas sesuai

kebutuhan masing-masing pasien/klien seperti; lembar balik, leaflet, poster, banner,

buku saku, CD, pantoom, TV dan lain sebagainya. I. Di Halaman Puskesmas Jenis

informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Di tempat parkir Karena tempat ini

biasanya berupa lapangan parkir, sebaiknya promosi kesehatan bersifat umum

seperti himbauan ber-PHBS, larangan merokok, larangan menyalahgunakan

Narkoba, bahaya napza dan lain sebagainya dengan menggunakan media

baliho/bilboard, spanduk dan media serupa lainya. 2. Di taman puskesmas Taman

puskesmas disamping diperlukan sebagai media memperindah halaman dapat

dijadikan sebagai model promosi kesehatan dengan memberikan contoh-contoh

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan contoh tanaman bergizi seperti sayuran dan

buah-buahan (warung hidup) sekaligus diberikan penjelasan kandungan gizi

maupun manfaatnya. 3. Di dinding puskesmas Dinding puskesmas dapat

dimanfaatkan untuk promosi kesehatan dengan menggunakan poster dan media

Page 12: Promkes Di Puskesmas

serupa lainnya yang ditata seindah dan serapi mungkin (jangan terlalu banyak) yang

berisi pesan-pesan umum tentang kesehatan dan PHBS. 4. Di pagar puskesmas

Pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada waktu peringatan Hari Kesehatan

Nasional (HKN), hari tembakau, hari gizi dan lain sebagainya, pagar dapat

dimanfaatkan sebagai media promosi melalui pemasangan spanduk, rontek, umbul-

umbul atau bahkan murral, semuanya harus dipertimbangkan agar tidak merusak

keindahan. 5. Di kantin/warung kawasan puskesmas Di tempat ini sebaiknya pesan

yang disampaikan berisikan tentang makanan sehat, pesan gizi seimbang, keluarga

sadar gizi dan PHBS dengan menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran dan

lain sebagainya. 6. Di tempat ibadah Di tempat ibadah (seperti musholla) akan lebih

tepat digunakan untuk menyampaikan informasi seputar kesehatan rokhani (jiwa)

dikaitkan dengan perintah-perintah agama dengan menggunakan poster, neon box,

leaflet, selebaran buku saku, bahan bacaan dan lain sebagainya yang bersifat gratis.

V. KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI LUAR GEDUNG PUSKESMAS Kegiatan

ini berupa promosi kesehatan yang dilakukan dengan sasaran masyarakat yang

berada di wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan sebagai upaya untuk

meningkatkan PHBS dengan pengorganisaian masyarakat. Pelaksanaan promkes

diluar gedung dilaksanakan puskesmas bekerjasama dengan berbagai fihak

potensial melalui metode advokasi, binasuasana, gerakan pemberdayaan yang

dijiwai semangat kemitraan dengan kegiatan sebagai berikut: A. Promosi kesehatan

melalui pendekatan individu B. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok

(TP PKK, karang taruna, posyandu, SBH, majlis taklim dan lain sebagainya) C.

Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas) seperti

kelompok kesenian tradisional dan lain sebagainya D. Penggerakan dan

pengorganisaian masyarakat melalui: 1. Kunjungan rumah 2. Pemberdayaan

berjenjang 3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) VI. PEMANTAUAN DAN EVALUASI A.

Pemantauan Kegiatan ini berfungsi untuk mengetahui sejauhmana pencapaian

pelaksanaan promkes dengan mekanisme; petugas membuat catatan secara

berkala yang dilaporkan kepada kepala puskesmas dan kunjungan lapangan

dibebepa lokasi terpilih. B. Evaluasi Evaluasi sebaiknya dilaksanakan pada setiap

tahap menejerial mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan hasil sekurang-kurang

pada tiap pertengahan tahun dan akhir tahun dengan menggunakan indikator pada

Page 13: Promkes Di Puskesmas

setiap tahapan. C. Indikator Keberhasilan a. Indikator masukan 1. Adanya komitmen

Kepala Puskesmas yang mencerminkan dalam Rencana Umum Pengembangan

promkes Puskesmas. 2. Adanya komitmen seluruh jajaran yang tercermin dalam

Rencana Operasional Promkes Puskesmas 3. Adanya tenaga PKM sesuai dengan

acuan dalam standar SDM promkes puskesmas 4. Adanya tenaga PKM dan tenaga

kesehatan lain dipuskesmas yang sudah dilatih 5. Adanya sarana dan peralatan

promkes puskesmas sesuai acuan dalam standar sarana promkes puskesmas 6.

Adanya dana di puskesmas yang mencukupi untuk penyelenggaraan promkes

puskesmas. b. Indikator proses 1. Dilaksanakannya kegiatan promkes didalam

gedung (setiap tenaga kesehatan melakukan promosi atau diselenggarakan klinik

khusus, pemasangan poster dan lain-lain) dan atau frekuensinya 2. Kondisi media

komunikasi yang digunakan (poster, leaflet, spanduk dan lain-lain) masih bagus dan

relevan 3. Dilaksanakannya kegiatan promkes di masyrakat (kunjungan rumah &

pengorganisasian masyarakat). c. Indikator keluaran 1. Semua tenaga kesehatan

puskesmas telah melaksanakan promkes 2. Berapa banyak pasien/klien yang sudah

terlayani oleh berbagai kegiatan promkes dalam gedung (konseling, bibliografi dan

lain-lain) 3. Berapa banyak keluarga yang telah mendapat kunjungan rumah oleh

puskesmas 4. Berapa banyak kelompok masyarakat yang sudah digarap puskesmas

dengan pengorganisasian masyarakat 5. Puskesmas sebagai model institusi

kesehatan yang ber-PHBS, yaitu dengan puskesmas bebas rokok, lingkungan

bersih, bebas jentik dan jamban sehat d. Indikator dampak Indikator ini mengacu

pada tujuan dilaksanakannya promkes dipuskesmas yaitu terciptanya PHBS di

masyarakat untuk semua tatanan. Tatanan yang dianggap mewakili untuk dievaluasi

adalah tatanan rumah tangga (dalam Kebijakan Nasional Promkes tahun 2010).

Adapaun indikator PHBS unruk 5 tatanan adalah sebagai berikut: 1. Tatanan Rumah

Tangga 1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2) Memberi bayi ASI ekslusif

3) Menimbang balita 4) Menggunakan air bersih 5) Mencuci tangan dengan air

bersih dan memakai sabun 6) Menggunakan jamban sehat 7) Memberantas jentik 8)

Makan sayur buah 9) Melakukan aktifitas fisik 10) Tidak merokok didalam rumah 2.

Tatanan Institusi Kesehatan 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3)

Membuang sampah pada tempatnya 4) Tidak merokok di Institusi Kesehatan 5)

Tidak meludah sembarangan 6) Memberantas jentik nyamuk 7) Cuci tangan dengan

air mengalir dan sabun 3. Tatanan Institusi Pendidikan 1) Mencuci tangan dengan

Page 14: Promkes Di Puskesmas

air yang mengalir dan sabun 2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah 3)

Menggunakan jamban yang bersih dan sehat 4) Olahraga yang teratur dan terukur

5) Memberantas jentik nyamuk 6) Tidak merokok di sekolah 7) Menimbang berat

badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan 8) Membuang sampah pada

tempatnya 4. Tatanan Institusi Tempat Kerja 1) Tidak merokok di tempat kerja 2)

Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja 3) Melakukan olahraga

secara teratur / aktivitas fisik 4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil 5) Memberantas

jentik nyamuk di tempat kerja 6) Menggunakan air bersih 7) Menggunakan jamban

saat buang air kecil dan air besar 8) Membuang sampah pada tempatnya 9)

Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan 5. Tatanan Institusi

Pasar 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah

pada tempatnya 4) Tidak merokok di pasar 5) Tidak meludah sembarangan 6)

Memberantas jentik nyamuk 6. Tatanan Institusi Tempat Ibadah 1) Menggunakan air

bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada tempatnya 4) Tidak

merokok di tempat ibadah 5) Tidak meludah sembarangan 6) Memberantas jentik

nyamuk 7. Tempat Makan (Rumah Makan) 1) Menggunakan air bersih 2)

Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada tempatnya 4) Mencuci tangan

dengan air bersih dan sabun 5) Tidak merokok di tempat makan 6) Menutup

makanan dan minuman 7) Tidak meludah sembarangan 8) Memberantas jentik

nyamuk 8. Transportasi Umum 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban

3) Membuang sampah pada tempatnya 4) Tidak merokok di angkutan umum 5)

Tidak meludah sembarangan VII. REFERANSI Pusat Promosi Kesehatan, 2013,

Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas, Kemenkes, Jakarta

Page 15: Promkes Di Puskesmas