72
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: 1. Pelayanan promosi kesehatan; 2. Pelayanan kesehatan lingkungan; 3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; 4. Pelayanan gizi; dan 5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas. 1

MANAJEMEN PUSKESMAS PROMKES JADI.docx

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakangUpaya kesehatan masyarakat tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:1. Pelayanan promosi kesehatan;2. Pelayanan kesehatan lingkungan;3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;4. Pelayanan gizi; dan5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan.Upaya kesehatan masyarakat pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang dapat dilakukan oleh Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dilaksanakan dalam bentuk:1. Rawat jalan;2. Pelayanan gawat darurat;3. Pelayanan satu hari (one day care);4. Home Care; dan/atau5. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan standar prosedur operasional dan standar pelayananUntuk melaksanakan upaya kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Pasal 36, dan Pasal 37, Puskesmas harus menyelenggarakan:1. Manajemen Puskesmas;2. Pelayanan kefarmasian;3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat;4. Pelayanan laboratorium.Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali. Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri.Lembaga independen penyelenggara akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat mandiri dalam proses pelaksanaan, pengambilan keputusan dan penerbitan sertifikat status akreditasi.Dalam hal lembaga Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) belum terbentuk, pelaksanaan akreditasi Puskesmas dilaksanakan oleh komisi akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang ditetapkan oleh Menteri. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan akreditasi Puskesmas diatur dengan Peraturan Menteri.

B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah bagaimana gambaran managerial program promosi kesehatan di puskesmas baros kota sukabumi.

C. Tujuan1. Tujuan UmumMengetahui gambaran managerial Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Baros Kota Sukabumi2. Tujuan Khususa) Mengidentifikasiproblem managemen yang sedang terjadi di bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Baros Kota Sukabumib) Menyusun Planning Of Action (POA) dengan stackholder di bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Baros Kota Sukabumic) Melakukan implementasi sesuai dengan POA yang telah disepakati bersama antara mahasiswa/wi Program Profesi Ners dengan pihak di bagian Promosi KesehatanPuskesmas Baros Kota Sukabumi d) Melakukan evaluasi managemen baik secara kuantitatif dan kualitatif terhadap problem yang sedang terjadi di bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB IIKONSEP DASAR PUSKESMAS

A. PengertianFasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan / atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya di wilayah kerjanya.Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota adalah satuan kerja pemerintahan daerah Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang kesehatan di Kabupaten / Kota.Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu kegiatan dan / atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.Registrasi adalah proses pendaftaran Puskesmas yang meliputi pengajuan dan pemberian kode Puskesmas.Akreditasi Puskesmas adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah dinilai bahwa Puskesmas telah memenuhi standar pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan.Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan secara timbal balik vertikal maupun horizontal.Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem.Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya.Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan (Permenkes No. 75 Tahun 2014).B. Upaya kesehatanPuskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dalam upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan, meliputi: pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, pelayanan gizi; dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan. Upaya kesehatan masyarakat merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas. Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk: 1. rawat jalan; 2. pelayanan gawat darurat; 3. pelayanan satu hari (one day care); 4. home care; dan/atau 5. rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama harus dilaksanakan sesuai dengan standar prosedur operasional dan standar pelayanan. Untuk melaksanakan upaya kesehatan tersebut puskesmas harus menyelenggarakan: 1. manajemen Puskesmas; 2. pelayanan kefarmasian; 3. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan 4. pelayanan laboratorium. C. Prinsip Penyelenggaraan PuskesmasPrinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:1. Paradigma sehat;Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.2. Pertanggungjawaban wilayah;Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. 3. Kemandirian masyarakat;Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.4. Pemerataan;Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan. 5. Teknologi tepat guna;Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.6. Keterpaduan dan kesinambungan.Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas. D. Tugas PuskesmasPuskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.E. Fungsi PuskesmasDalam melaksanakan tugas Puskesmas menyelenggarakan fungsi:1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanyaF. Wewenang Puskesmas1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertamaPuskesmas berwenang untuk:a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatanmasyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait.e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertamaPuskesmas berwenang untuk:a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,berkesinambungan dan bermutu.b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif.c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi.f. Melaksanakan rekam medis.g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan.h. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya.j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan

G. Praktik Keperawatan1. PengertianPraktik Keperawatan dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat lainnya sesuai dengan klien sasarannya, terdiri atas praktik keperawatan mandiri; dan praktik keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Praktik Keperawatan mandiri sebagaimana dimaksud diatas harus didasarkan pada kode etik, standar pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur operasional. sedangkan praktik keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan didasarkan pada prinsip kebutuhan pelayanan kesehatan dan/atau keperawatan masyarakat dalam suatu wilayah. 2. Tugas Dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan, Perawat bertugas sebagai: a. pemberi Asuhan Keperawatan; b. penyuluh dan konselor bagi Klien; c. pengelola Pelayanan Keperawatan; d. peneliti Keperawatan; e. pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau f. pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu. Tugas sebagaimana dimaksud diatas dapat dilaksanakan secara bersama ataupun sendiri-sendiri dan harus dilaksanakansecara bertanggung jawab dan akuntabel.3. Wewenanga. Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di bidang upaya kesehatan perorangan, Perawat berwenang: 1) melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik; 2) menetapkan diagnosis Keperawatan; 3) merencanakan tindakan Keperawatan; 4) melaksanakan tindakan Keperawatan;5) mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan; 6) melakukan rujukan; 7) memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi; 8) memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter; 9) melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan 10) melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas. b. Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di bidang upaya kesehatan masyarakat, Perawat berwenang: 1) melakukan pengkajian Keperawatan kesehatan masyarakat di tingkat keluarga dan kelompok masyarakat; 2) menetapkan permasalahan Keperawatan kesehatan masyarakat; 3) membantu penemuan kasus penyakit; 4) merencanakan tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat; 5) melaksanakan tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat; 6) melakukan rujukan kasus; 7) mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat; 8) melakukan pemberdayaan masyarakat; 9) melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat; 10) menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat;11) melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; 12) mengelola kasus; dan 13) melakukan penatalaksanaan Keperawatan komplementer dan alternatif.c. Dalam menjalankan tugas sebagai penyuluh dan konselor bagi Klien,Perawat berwenang:1) melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik di tingkat individu dan keluarga serta di tingkat kelompok masyarakat; 2) melakukan pemberdayaan masyarakat; 3) melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat; 4) menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat; dan 5) melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling. d. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengelola Pelayanan Keperawatan, Perawat berwenang: 1) melakukan pengkajian dan menetapkan permasalahan; 2) merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi Pelayanan Keperawatan; dan 3) mengelola kasus. e. Dalam menjalankan tugasnya sebagai peneliti Keperawatan, Perawat berwenang: 1) melakukan penelitian sesuai dengan standar dan etika; 2) menggunakan sumber daya pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan atas izin pimpinan; dan 3) menggunakan pasien sebagai subjek penelitian sesuai dengan etika profesi dan ketentuan peraturan perundang-undangan.f. Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan pertama, Perawat dapat melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai dengan kompetensinya serta hasil evaluasi berdasarkan keilmuannya. Pertolongan pertama yang dimaksud bertujuan untuk menyelamatkan nyawa klien dan mencegah kecacatan lebih lanjut.

BAB III PROMOSI KESEHATAN

A. Prasarana PuskesmasPuskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit terdiri atas:a. Sistem Penghawaan (ventilasi);b. Sistem Pencahayaan;c. Sistem Sanitasi;d. Sistem Kelistrikan;e. Sistem Komunikasi; f. Sistem Gasmedik;g. Sistem Proteksi Petir;h. Sistem Proteksi Kebakaran;i. Sistem Pengendalian Kebisingan;j. Sistem transportasi vertikal untuk bangunan lebih dari 1 (satu) lantai;k. Kendaraan Puskesmas keliling; l. Satu (l) kendaraan ambulans.Ketentuan lebih lanjut mengenai prasarana sebagai mana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Bangunan dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 sampai dengan Pasal 13harus dilakukanpemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala agar tetap laik fungsi.Peralatan kesehatan diPuskesmas harus memenuhi persyaratan:a. Standar mutu, keamanan, keselamatan;b. Memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;c. Diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang berwenang.Ketentuan lebih lanjut mengenai peralatan tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan.Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan sebagai mana di maksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan pembagian waktu kerja. Jenis Tenaga Kesehatan sebagai mana di maksud pada ayat (2) paling sedikit terdiri atas:a. Dokter atau dokter layanan primer;b. Dokter gigi;c. Perawat;d. Bidan;e. Tenaga kesehatan masyarakat;f. Tenaga kesehatan lingkungan;g. Ahli teknologi laboratorium medik;h. Tenaga gizi; dani. Tenaga kefarmasian.Tenaga non kesehatan sebagaimana di maksud pada ayat (2) harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lain di Puskesmas. Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan jumlah minimal Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.Tenaga Kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam bekerja.Setiap Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus memiliki surat izin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas harus dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.PelayanankefarmasiandiPuskesmassebagaimanadimaksudpada ayat(1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan. Pelayanan laboratorium di Puskesmas harus memenuhi kriteria ketenagaan, sarana, prasarana, perlengkapan dan peralatan. Pelayanan laboratorium di Puskesmas sebagaimana di maksud pada ayat(1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.

B. VISI & MISIVisi Puskesmas Baros yaitu Puskesmas Baros Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas, dengan Misi nya sebagai berikut :1. Memberikan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien, santun dan memuaskan bagi pelanggan.2. Meningkatkan surveilan untuk mencegah penyakit berbasis lingungan dengan memaksimalkan peran serta masyarakat.3. Mendorong terwujudnya perilaku Hidup Bersih dan Sehat disemua tatanan.

1. SPM, RENCANA PENCAPAIAN PROGRAMa. Status gizi balitaNoKegiatanTargetPencapaianKesenjangan

201220132012201320122013

1Gizi lebih0.50.50.55.150-4.65

2Normal10010097.1494.962.865.04

3Gizi kurang002.050.10-2.05-0.10

4Gizi Buruk000.270.10-0.27-0.10

Pembahasan:Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa trend selama dua tahun, cakupan program gizi balita ada yang mencapai target dan ada yang tidak, juga ada target yang naik dan ada yang turun, hal tersebut disebabkan beberapa factor diantaranya : Wilayah kecamatan baros yang luas, tenaga yang masih kurang, serta kerjasama lintas sector masih kurang

b. KIANoKegiatanTargetPencapaianKesenjangan

201220132012201320122013

1Cakupan ibu hamil K48989.589.289.50.70

2Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani7778164.95113.488.9535.4

3Cakupan neonates dengan komplikasi yang ditangani848497.2292.714.228.7

4Cakupan kunjungan bayi8588.583.287.6-1.3-0.9

5Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi8989.581.592-72.5

6Cakupan kunjungan neonatal lengkap (bayi umur 0-28 hari)87.58898.6697.311.669.3

7Cakupan pelayanan nifas (6 jam s/d 42 hari pasca partus)8989106.2981.518.29-7.5

8Cakupan peserta KB aktif66.96777.7772.5910.975.59

9Cakupan pelayanan anak balita7070105.554.136.5-15.9

10Cakupan pelayanan kesehatan MTBM818165.4171.2-14.59-9.8

11Cakupan pelayanan kesehatan MTBS767667.8172.52-7.19-3.48

Pembahasan :Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa trend selama dua tahun, cakupan program ada yang mencapai target dan ada yang tidak, juga ada target yang naik dan ada yang turun, hal tersebut disebabkan beberapa factor diantaranya : Wilayah kecamatan baros yang luas, tenaga yang masih kurang, serta kerjasama lintas sector masih kurang

c. ImunisasiNoKegiatanTargetPencapaianKesenjangan

201220132012201320122013

1Imunisasi DPT 1 + HB19595 93.1994.21.810.8

2Imunisasi campak989893.0594.74.953.3

3Imunisasi BCG9810093.19102.94.81-2.9

4Imunisasi polio310010089.0892.610.927.4

Pembahasan :Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa trend selama dua tahun, cakupan program imunisasi ada yang mencapai target dan ada yang tidak, juga ada target yang naik dan ada yang turun, hal tersebut disebabkan beberapa factor diantaranya : Wilayah kecamatan baros yang luas, tenaga yang masih kurang, serta kerjasama lintas sector masih kurang

d. PosbinduNoKegiatanTargetPencapaianKesenjangan

201220132012201320122013

1Yang mendapat pelayanan30305.4816.2124.5213.79

Pembahasan :Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa trend selama 2 tahun, cakupan program posbindu tidak mencapai target, hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : wilayah kecamatan baros yang luas dan tenaga yang masih kurang.

e. Prilaku hidup bersih dan sehatNoKegiatanTargetPencapaianKesenjangan

201220132012201320122013

1PHBS Sekolah10010010010000

2PHBS Rumah tangga10010085.29314.87

Pembahasan :Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa trend selama dua tahun, cakupan program Prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ada yang mencapai target dan ada yang tidak, juga ada target yang naik dan ada yang turun, hal tersebut disebabkan beberapa factor diantaranya : Wilayah kecamatan baros yang luas, tenaga yang masih kurang, serta kerjasama lintas sector masih kurang.

2. KLASIFIKASI PROMKESa) Kesehatan LingkunganPengertian Kesehatan Lingkungan sehat menurut WHO adalah Keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan kecacatan.. Sementara pengertian Lingkungan Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976) adalah Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dpt diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme ituRuang lingkup Kesehatan lingkungan adalah :a) Menurut WHO1) Penyediaan Air Minum2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran3) Pembuangan Sampah Padat4) Pengendalian Vektor5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia6) Higiene makanan, termasuk higiene susu7) Pengendalian pencemaran udara8) Pengendalian radiasi9) Kesehatan kerja10) Pengendalian kebisingan11) Perumahan dan pemukiman12) Aspek kesling dan transportasi udara13) Perencanaan daerah dan perkotaan14) Pencegahan kecelakaan15) Rekreasi umum dan pariwisata16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin b) Kesehatan Ibu dan AnakProgram kesehatan ibu dan anak yang sering disebut sebagai program KIA, adalah suatu program untuk mengupayakan sebuah layanan kesehatan yang di tujukan untuk ibu dan anak, khususnya dalam menjaga dan memelihara kesehatan ibu hamil, bersalin dan menyusui serta kesehatan bayi dan anak prasekolah.Pada prinsipnya pengelolaan Program KIA adalah meningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif & efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya. Selain itu program ini juga meningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga professional secara berangsur. Kemudian meningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil baik oleh tenaga kesehatan maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta penanganan dan pengamatannya secara terus menerus. yang terakhir meningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1 bulan) dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi tingginya.Tujuan dari pelaksanaan program kesehatan ibu dan anak ini adalah untuk mencapai kehidupan masyarakat yang sehat melalui peningkatan kualitas kesehatan keluarga, khususnya untuk ibu dan anak dalam rangka mencapai Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera atau yang biasa kita sebut NKKBS. tujuan lain dari program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah untuk meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Dalam sebuah keluarga, ibu dan anak merupakan suatu kelompok yang paling rentan dan peka terhadap berbagai masalah kesehatan, contohnya seperti: kejadian kesakitan dan gangguan gizi , yang seringkali berakhir dengan kecacatan atau kematian.c) PosbinduPosbindu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat itu sendiri, khususnya penduduk lanjut usia. Posbindu kependekan dari Pos Pembinaan Terpadu, program ini berbeda dengan Posyandu, karena Posbindu di khususkan untuk pembinaan para orang tua baik yang akan memasuki masa lansia maupun yang sudah memasuki lansia dengan menitik beratkan pelayanan pada upaya promotif dan preventif (Depkes, 2006).Menurut program pemerintah Posbindu hanya dilaksanakan satu bulan sekali oleh kader dan petugas kesehatan. Pada pelaksanaan Posbindu, lansia selain diberikan pelayanan kesehatan, juga diberikan penyuluhan tentang pentingnya Posbindu, dengan harapan para lansia ini dapat menjadi motivator kesuksesan dalam kegiatan posbindu (Depkes, 2006).Tujuan dan manfaat pembentukan Posbindu secara garis besar menurut Depkes (2006) Antara lain:a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia .b. Mendekatkan pelayanan serta meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat lanjut usia.Untuk memperoleh peningkatan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lanjut usia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaanya di tengah-tengah masyarakat.Menurut Depkes (2006) Sasaran Pembinaan Posbindu:a. Sasaran langsungSasaran pembinaan langsung meliputi Kelompok usia 45-59 tahun, kelompok lanjut usia 60-69 tahun, dan kelompok usia lanjut resiko tinggi usia lebih dari 70 tahun atau lanjut usia berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.b. Sasaran tidak langsungSasaran pembinaan tidak langsung meliputi Keluarga di mana lanjut usia berada, masyarakat di lingkungan lanjut usia berada, organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan kesehatan lanjut usia, masyarakat luas dan petugas kesehatan yang melayani kesehatan lanjut usia

d) Perilaku Hidup Bersih Dan SehatPerilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan di masyarakat.Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respons seseorang (organis) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,makanan, serta lingkungan (Simons-Morton Te Al.,1995). Perubahan perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indra. Dalam aspek biologis perilaku adalah satu kegiatan atau aktivitas organisme/ makhluk hidup yang bersangkutan. (Notoatmodjo 2005).Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh :1) Nilai2) Sikap3) Pendidikan /pengetahuanPHBS (perilaku hidup bersih sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadara, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.5 Tatana Prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berseta indikatornya :a. PHBS Rumah tanggaPHBS di rumah tangga terdapat 10 indikator :1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan)2) Memberi bayi ASI eksklusif3) Menimbang bayi dan balita setiap bulan4) Menggunakan air bersih5) Mencuci tangan dengan air mengalir, dan sabun6) Menggunakan jamban7) Memberantas jentik di rumah8) Makan sayur dan buah setiap hari9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari10) Tidak merokok didalam rumahb. PHBS SekolahPHBS di sekolah terdapat 8 indikator antara lain : 1) Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir, dan sabun2) Jajan di kantin sekolah yang sehat3) Membuang sampah pada tempatnya4) Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah5) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan6) Tidak merokok di sekolah7) Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin8) Buang air besar dan buang air kecil di jamban sekolahc. PHBS Fasilitas umumPHBD di fasilitas umum terdapat 8 indikator di antaranya :1) Menggunakan air bersih2) Menggunakan jamban3) Membuang sampah pada tempatnya4) Tidak merokok5) Tidak meludah sembarangan6) Memberantas jentik nyamuk7) Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih8) Menutup makan dan minumand. PHBS di tempat kerjaPHBS di tempat kerja terdapat 8 indikator diantaranya :1) Mengkonsumsi makanan bergizi2) Melakukan aktifitas fisik setiap hari3) Tidak merokok di tempat kerja4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun5) Menggunakan air bersih6) Memberantas jentik di tempat kerja7) Menggunakan jamban8) Membuang sampah pada tempatnyae. PHBS di institusi kesehatanPHBS di institusi kesehatan terdapat 7 indikator diantaranya:1) Menggunakan air bersih2) Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun3) Menggunakan jamban4) Membuang sampah pada tempatnya5) Tidak merokok di institusi kesehatan6) Tidak meludah sembarangan7) Memberantas jentik nyamuk,e) ImunisasiImunisasi adalah pemberia kekebalan tubuh terhadap satu penyakit dengan memasukan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakityang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap satu penyakithanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya (Uman, 2006).Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan pada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup dilakukan hanya satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak (www.litbang.Depkes.Go.id).

BAB IVMANAJEMEN PUSKESMAS

A. EXISTING CONDITION/ SITUASI PKMPuskesmas baros merupakan sarana pelayanan jasa di bidang kesehatan yahng dibentuk pemerintah untuk melayani masyarakat di wilayah Kecamatan Baros pada khususnya dan masyarakat diluar wilayah Baros pada umumnya. Letak puskesmas baros yang berbatasan dengan wilayah kabupaten sukabumi menyebabkan banyak masyarakat di luar wilayah Baros yang menggunakan jasa kesehatan di Puskesmas Baros.Puskesmas Baros pada saat ini memberikan pelayanan kesehatan preventif, promotif dan kuratif melalui 6 program Kesehatan wajib berupa promosi kesehatan, KIA KB, Gizi, P2PL, Kesling dan Balai Pengobatan Gigi dan Laboratorium, dan beberapa program kesehatan pengembangan diantaranya Klinik Kesuma, Imunisasi, lansia, UKS/PKPR, UKGS/UKGM, Jiwa, Mata, MTBS/MTBM, KESGA dan UKK.Sejalan dengan perkembangan dan disesuaikan dengan kebutuhan pada saat ini, Puskesmas Baros juga ditetapkan sebagai Puskesmas dengan tempat perawatan namun untuk saat ini masih di khususkan untuk persalinan atau yang dikenal dengan istilah PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar).Puskesmas baros terletak di Jalan Raya Baros Km 5 Kelurahan Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi. Jarak ke ibukota Kecamatan 50 m sedangkan jarak ke ibukota sukabumi 5 km.Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Baros adalah sebagai berikut :1. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Cibereum Hilir dan Kec. Kebon Pedes.2. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan lembur situ dan kecamatan nyalindung.3. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan lembur situ.4. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan citamiang dan kecamatan cibereum hilir.Sebagian besar wilayahnya dapat dilalui dengan kendaraan roda empat maupun kendaraan umum dan sisa nya dapat dilalui dengan kendaraan roda 2 atau ojeg. Akan tetapi akses jalan menuju puskesmas baros akan dicapai oleh warga di kelurahan baros dan jayaraksa, sedangkan warga dikelurahan sudajaya hilir lebih mudah mengaskes ke pustu sudajaya hilir dan puskesmas tipar. Untuk warga kelurahan jayamekar mendapat pelayanan kesehatan di pustu jaya mekar dan puskesmas gedong panjang karena akses kendaraan lebih mudah dibandingkan ke puskesmas baros.Demikian juga dalam melaksanakan pelayanan ke luar gedunglebih mudah untuk mencapai wilayah kel. Baros karena lebih mudah askes nya dibandingkan dengan tiga kelurahan lainnya.B. Manajemen Program1. PerencanaanPerencanaan adalah proses penyusunan rencana Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana Puskemas dibedakan atas dua macam yaitu Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk kegiatan pada setahun mendatang dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) pada tahun berjalan. Perencanaan Puskesmas disusun meliputi upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pilihan dan upaya inovatif baik terkait dengan pencapaian target maupun mutu Puskesmas. Istilah RUK dan RPK merupakan istilah umum, adapun istilah/terminologi yang dipergunakan dalam perencanaan disesuaikan dengan pedoman penganggaran di daerah.Proses perencanaan Puskesmas harus disesuaikan dengan mekanisme perencanaan yang ada baik perencanaan sektoral maupun lintas sektoral melalui Musrenbang di setiap tingkatan administrasi.a. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)Rencana Usulan Kegiatan adalah perencanaan kegiatan Puskesmas untuk tahun mendatang, sering disebut dengan istilah H+1. Perencanaan disusun dengan mengacu pencapaian indikator Kecamatan Sehat dalam mewujudkan pencapaian indikator SPM. b. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)/ Plan of Action (POA)Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun setelah Puskesmas mendapatkan alokasi anggaran. Penyusunan RPK berdasarkan RUK tahun yang lalu dengan dilakukan penyesuaian (adjustment) terhadap target, sasaran dan sumberdaya. RPK disusun dalam bentuk matrik Gantt Chart dan dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping)2. Pelaksanaan PengendalianPelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian terhadap kinerja penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan pilihan, dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut :a) PengorganisasianUntuk dapat terlaksananya rencana kegiatan Puskesmas perlu dilakukan pengorganisasian. Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan. Pertama, pengorganisasian berupa penentuan para penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiap kegiatan serta untuk setiap satuan wilayah kerja. Dengan perkataan lain, dilakukan pembagian tugas seluruh program kerja dan seluruh wilayah kerja kepada seluruh petugas Puskesmas dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya. Penentuan para penanggungjawab ini dilakukan melalui penggalangan tim pada awal tahun kegiatan.Kedua, pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas sektoral. Ada dua bentuk penggalangan kerjasama yang dapat dilakukan :1)Penggalangan kerjasama dua pihak yakni antara dua sektor terkait, misalnya antara Puskesmas dengan sektor Sosial/ Kesra pada waktu penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut (Usila).2)Penggalangan kerjasama banyak pihak yakni antar berbagai sektor terkait, misalnya antara Puskesmas dengan sektor pendidikan, sektor agama, pada penyelenggaraan upaya kesehatan sekolah (UKS).Penggalangan kerjasama lintas sektor ini dapat dilakukan :1)Secara langsung yakni antar sektor terkait2)Secara tidak langsung yakni dengan memanfaatkan pertemuan koordinasi kecamatan.a. PenyelenggaraanSetelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah menyelenggarakan rencana kegiatan Puskesmas, dalam arti para penanggungjawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada pengorganisasian. Untuk dapat terselenggaranya rencana tersebut perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut :1) Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah disusun terutama yang menyangkut jadwal pelaksanaan, target pencapaian, lokasi wilayah kerja dan rincian tugas para penanggungjawab dan pelaksana.2) Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disusun. Beban kegiatan Puskesmas harus terbagi habis dan merata kepada seluruh petugas.3) Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telahditetapkan. Dalam penyelenggaraannya harus memperhatikan :a) Azas Penyelenggaraan PuskesmasPenyelenggaraan kegiatan Puskesmas harus menerapkan keempat azas penyelenggaraan Puskesmas yaitu pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan.b)Standar dan pedoman PuskesmasDalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas harus mengacu pada standar dan pedoman Puskesmas, baik yang bersifat teknis program, manajemen maupun administratif.c) Kendali mutuPenyelenggaraan kegiatan Puskesmas harus menerapkan kendali mutu, yaitu kepatuhan terhadap standar dan pedoman pelayanan serta etika profesi.d)Kendali biayaPenyelenggaraan kegiatan Puskesmas harus menerapkan kendali biaya yaitu kepatuhan terhadap standar dan pedoman pelayanan serta etika profesi dan terjangkau oleh pemakai jasa pelayanan.b. PemantauanPenyelenggaraan kegiatan harus diikuti dengan kegiatan pemantauan yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pemantauan mencakup hal-hal sebagai berikut :1)Melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai baik secara internal maupun eksternal. a)Telaahan internal yaitu telaahan bulanan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai oleh Puskesmas, dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan. Data yang dipergunakan diambil dari SIMPUS. Kesimpulan dirumuskan dalam bentuk kinerja (cakupan, mutu dan biaya) Puskesmas dan masalah/ hambatan. Telaahan bulanan ini dilakukan dalam forum Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas. b)Telaahan eksternal yaitu telaahan tribulanan terhadap hasil yang dicapai oleh sarana pelayanan kesehatan primer serta sektor lainnya yang terkait di wilayah kerja Puskesmas. Telaahan eksternal ini dilakukan dalam forum Lokakarya Mini Tribulan Puskesmas.2)Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian kinerja Puskesmas serta masalah dan hambatan yang ditemukan dari hasil telaahan bulanan dan triwulan.c.Penilaian Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran dengan cara Penilaian Kinerja Puskesmas yang diukur menggunakan indikator kinerja Puskesmas. Kegiatan tersebut mencakup :1) Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar pelayanan. Sumber data yang dipergunakan dalam penilaian yaitu sumber data primer dari SIMPUS dan sumber data sekunder yaitu hasil pemantauan bulanan dan tribulanan, serta data lain yang dikumpulkan secara khusus. 2) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun berikutnya.3) Melaporkan hasil kegiatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota pada akhir tahun berjalan.3. Pengawasan pertanggung jawabanPengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku. Untuk terselenggaranya pengawasan dan pertanggungjawaban dilakukan kegiatan :

a. PengawasanPengawasan dibedakan menjadi internal dan eksternal. Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung, adapun pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi pemerintah terkait. Pengawasan mencakup aspek administratif, keuangan dan teknis pelayanan. Apabila ditemukan adanya penyimpangan baik terhadap rencana, standar, peraturan perundangan maupun berbagai kewajiban yang berlaku perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.b. Pertanggung jawabanPada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat laporan pertanggung jawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan dan laporan akuntabilitas (LAKIP). Laporan tersebut disampaikan kepada Dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak terkait lainnya, termasuk masyarakat melalui forum masyarakat. Apabila terjadi penggantian Kepala Puskesmas ataupun penanggungjawab program, maka Kepala Puskesmas dan penanggungjawab program yang lama diwajibkan membuat laporan pertanggung jawaban masa jabatannya.

4. IMPLEMENTASI MANAJEMENAnalisa swot berdasarkan 5M :a. Man : Jumlah dan kriteria tenaga kesehatan baik perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang berada di puskesmas Baros sudah lengkap, Penanggung jawab pelaksana Program Promosi Kesehatan sudah sesuai dengan kualifikasinya yaitu S1 Kesehatan Masyarakat Ada mahasiswa praktikan Petugas pelaksana program promkes di puskesmas Baros hanya satu orang

b. Material :Belum optimalnya persediaan alat dan bahan serta sarana prasana penunjang Promosi Kesehatan di puskesmas baros seperti diantaranya: ruang keperawatan Kerja Program Promosi Kesehatanc. Methoda : Telah terjalinnya kemitraan antara petugas pemegang program Promosi Kesehatan dari puskesmas baros dengan dinas kesehatan sukabumi secara berkesinambungan Terbentuk kader Promosi kesehatan untuk memudahkan kordinasi dengan masyarakat Program promkes sudah masuk ke dalam program Basic Six Adanya program perkesmas yang merupakan salah satu program pengembangan.d. Machine : Ada kendaraan operasional PKM yang bisa digunakan oleh petugas Promkes Belum optimalnya kerjasama lintas program antara Pelaksana program Promkes dengan program lain yang berada di puskesmas baros.e. Money : telah tersedianya anggaran Promosi Kesehatan yang diberikan oleh dinas kesehatan sukabumi kepada puskesmas baros kota sukabumi (BOK

B. Data Kajian Analisa SwotSetelah dilakukannya kajian situasi dengan menggunakan kajian analisa swot pada tanggal 15 17 Oktober 214, didapatkan hasil kajian yang tercantum pada data di bawah ini :a. Strengths (kekuatan)1) Sudah terdapat 6 program Kesehatan wajib2) Sudah terdapat program kesehatan pengembangan di Puskesmas Baros3) Program Promosi Kesehatan sudah termasuk program basic six4) Sudah terdapat puskesmas pembantu di tiap wilayah binaan5) Telah tersedianya anggaran Promosi Kesehatan yang diberikan oleh dinas kesehatan sukabumi kepada puskesmas baros kota sukabumi (BOK6) Jumlah dan kriteria tenaga kesehatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang berada di puskesmas baros sudah lengkap, 7) Penanggung jawab Program Promosi Kesehatan yaitu S1 Kesehatan Masyarakat8) Ada mahasiswa praktikan9) Pelaksanaan program Promosi Kesehatan sudah dapat dilakukan di tiap wilayah binaan10) Sudah terlaksannya penyuluhan baik di dalam gedung ataupun langsung di wilayah binaan Puskesmas Barosb. Weakness Kelemahan1) Luas area binaan Puskesmas Baros sangat luas yang terdiri dari 4 wilayah Kelurahan binaan 2) Terbatasnya SDM Petugas promosi kesehatan membuat pelaksanaan program Promosi Kesehatan belum dapat dilakukan dengan optimal3) Petugas pelaksana program Promkes hanya satu orang4) Petugas Promkes tidak mempunyai ruang kerja sendiri5) Belum optimalnya kerjasama lintas program antara pelaksana program Promkes dengan pogram Perkesmas.c. Opportunities Peluang1) Puskesmas Baros adalah salah satu Puskesmas yang berada di Wilayah Kota, sehingga mempunyai peluang lebih besar untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk meningkatkan Promosi Kesehatan2) Puskesmas Baros memiliki peluang untuk bekerja sama dengan lintas sektor yang berada di wilayah Puskesmas Baros kota sukabumi dalam hal promosi kesehatan kesehatan.3) Sudah adanya posyandu dengan kader di seluruh wilayah binaan puskesmas Baros Kota Sukabumi.4) Adanya program Perkesmas di puskesmas Baros yang merupakan salah satu pogram pengembangan kesehatan.5) Perkesmas adalah merupakan payung dari semua program basic six puskesmas.d. Threats Ancaman2) Angka kejadian penyakit infeksi di wilayah puskesmas baros masih tinggi, masih adanya penyakit berbasis lingkngan seperti ISPA, cikungunya dan TBC.3) Target pencapaian PHBS di 5 tatanan baru berjalan di satu tatanan yaitu tatanan PHBS Rumah Tangga sajaf) Tabel Analisa Swot Program Promosi Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota SukabumiIndikatorDataScore(1 4)

S(strength)Kekuatan1. Sudah terdapat 6 program Kesehatan wajib2. Sudah terdapat program kesehatan pengembangan di Puskesmas Baros3. Program Promosi Kesehatan sudah termasuk program basic six4. Sudah terdapat puskesmas pembantu di tiap wilayah binaan5. Telah tersedianya anggaran Promosi Kesehatan yang diberikan oleh dinas kesehatan sukabumi kepada puskesmas baros kota sukabumi (BOK6. Jumlah dan kriteria tenaga kesehatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang berada di puskesmas baros sudah lengkap, 7. Penanggung jawab Program Promosi Kesehatan yaitu S1 Kesehatan Masyarakat8. Ada mahasiswa praktikan9. Pelaksanaan program Promosi Kesehatan sudah dapat dilakukan di tiap wilayah binaan10. Sudah terlaksannya penyuluhan baik di dalam gedung ataupun langsung di wilayah binaan Puskesmas Baros333

3

32

33

3

22

3

Nilai = 27 : 46,75

W(weakness)Kelemahan1. Luas area binaan Puskesmas Baros sangat luas yang terdiri dari 4 wilayah Kelurahan binaan 2. Tidak tertatanya pelaporan/pendokumentasian program Promosi Kesehatan.3. Petugas promkes di PKM tidak sebanding dengan luas wilayah kerja.4. Penanggung jawab dan pelaksana program promkes dikelola oleh satu orang 5. Promkes tidak mempunyai ruang kerja sendiri3

3

2

3

3

Nilai = 14 : 43,5

O(opportunities)Peluang1. Puskesmas Baros adalah salah satu Puskesmas yang berada di Wilayah Kota, sehingga mempunyai peluang lebih besar untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk meningkatkan Promosi Kesehatan2. Puskesmas baros memiliki peluang untuk bekerja sama dengan lintas sektor yang berada di wilayah Puskesmas Baros kota sukabumi dalam hal promosi kesehatan kesehatan.3. Sudah terdapat program perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) di Puskesmas Baros4. Sudah adanya posyandu dengan kader di seluruh wilayah binaan puskesmas Baros Kota Sukabumi.4

3

3

3

Nilai = 13 : 43,25

T(threats)Ancaman1. Program promosi kesehatan sudah berjalan tapi belum optimal di semua tatanan..2. Masih terdapat banyak penyakit berbasis lingkungan (ISPA, Cikungunya dan TBC)3

3

3

Nilai = 9 : 42,25

Analisis InternalBerdasarkanhasilanalisa di Dinkes Kota Sukabumi :Kekuatan( Strength ) : Adanya visi dan misi Puskesmas Baros Kota Sukabumi yang jelasakan memberikan kekuatan atau energi semua komponen struktural maupunfungsional untuk menunjukan kinerja yang optimal bagi peningkatan program Promosi Kesehatan SOP dan aturan serta metoda pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas Baros Kota Sukabumi belum ada yang akan berakibat pada praktik pelayanan dibawah standar. Kebijakan Kepala Puskesmas Baros Kota Sukabumi untuk perbaikan program Promosi Kesehatan yang akan menjadi modal pendorong untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik Penanggung jawab petugas Promosi Kesehatana dalah seorang ahli Madya Promosi Kesehatan yang akan bias memahami masalah dan kecenderungan mampu melakukan analisis situasi dengan cermat Adanya seksi program Promosi Kesehatan dalam organisasi di Puskesmas Baros Kota Sukabumi yang dapat mendukung kegiatan Promosi Kesehatan Sudah adanya Tim Pelayanan Kesehatan Promosi Kesehatan di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Kelemahan( Weaknes ) Pelatihan pada tim Promosi Kesehatan baru dilaksanakan sehingga menyebabkan belum maksimal program Promosi Kesehatan di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Jumlah/ mutu/ kinerja SDM yaitu jumlah kebutuhan ahli gizi D III, belum maksimal akan menggaggu pelayanan pada masyarakat yang pada gilirannya menyebabkan tidak puas dan mencari pelayanan lain Penempatan tenaga/rotasi yang terlalu cepat yang pada akhirnya penanggungjawab Promosikesehatan belum bekerja secara penuh Bagian/program penelitian dan pengembang tidak ada sehingga pengembangan pegawai atau karyawan stagnan dan tidak ada inovasi-inovasi baru yang dihasilkan untuk pelayanan dan manajemen serta sebagai indikator lemahnya penerapan praktik berdasarkan bukti (evidence-base practice) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi SIK Puskesmas Baros Kota Sukabumi belum ada yang menyebabkan saluran komunikasi manajemen yang kurang, fungsi-fungsi manajemen yang tidak berjalan di Puskesmas Baros Kota SukabumiPeluang( Opurtunity ) Merupakan daerah transit antar daerah dengan luas wilayah yang sangat kecil sehingga mudah mengakses pelayanan kesehatan dan terbuka peluang kerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta dalam member pelayanan kesehatan serta mudah untuk memperoleh informasi dan teknologi terbaru baik dibidang manajemen maupun pelayanan kesehatan Visi dan Misi Kota Sukabumi adalah di bidang jasa pelayanan kesehatan, perdagangan dan pendidikan hal ini akan membantu proses penyelesaian masalah kesehatan Adanya 3 lembaga pendidikan kesehatan ( Poltekes Yapkesbi, Universitas Muhamadiah Sukabumi dan STIKES Sukabumi) Adanya bantuan dana dari tingkat profinsi, APBN dan DAK yang dapat mendukung kegaiatan program serta BOK untuk puskesmasAncaman (Treath) Tuntutan pelayanan kesehatan masyarakat makin dinamis dan variatif yang tidak diimbangi oleh peningkatan kinerja pemberi pelayanan kesehatan yang baik serta mutu pelayanan kesehatan di dinkes akan berdampak pelayanan kurang bermutu dan kinerja tenaga kurang baik. Adanya universal coverarage yang mana harus menyediakan pelayanan masyarakat tidak mampu Terjadinya peningkatan teknologi pelayanan keperawatan/kedokteran Menngkatnya IPTEK di bidang komputerisasi Meningkatnya Penyakit tropis dan penyakit infeksi

-5 -4 -3 -2 -1 O 1 2 3 4 5 6 754321-1-2-3-4S (Strength)(strengths)T (threat)W (weakness)O (Oppurtunity)(strengths)

g) Matrix SwotFaktor internal

Faktor eksternal S (strengths)Kekuatan1. Sudah terdapat 6 program Kesehatan wajib2. Sudah terdapat program kesehatan pengembangan di Puskesmas Baros3. Program Promosi Kesehatan sudah termasuk program basic six4. Telah tersedianya anggaran Promosi Kesehatan yang diberikan oleh dinas kesehatan sukabumi kepada puskesmas baros kota sukabumi (BOK5. Jumlah dan kriteria tenaga kesehatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang berada di puskesmas baros sudah lengkap, 6. Penanggung jawab Program Promosi Kesehatan yaitu S1 Kesehatan Masyarakat7. Ada mahasiswa praktikan8. Pelaksanaan program Promosi Kesehatan sudah dapat dilakukan di tiap wilayah binaan9. Sudah terlaksannya penyuluhan baik di dalam gedung ataupun langsung di wilayah binaan Puskesmas BarosW (weakness)Kelemahan1. Luas area binaan Puskesmas Baros sangat luas yang terdiri dari 4 wilayah Kelurahan binaan 2. Tidak tertatanya pelaporan/pendokumentasian program Promosi Kesehatan.3. Petugas promkes hanya satu orang4. Promkes tidak mempunyai ruang kerja sendiri

O (opportunities)Peluang1. Puskesmas Baros adalah salah satu Puskesmas yang berada di Wilayah Kota, sehingga mempunyai peluang lebih besar untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk meningkatkan Promosi Kesehatan2. Puskesmas baros memiliki peluang untuk bekerja sama dengan lintas sektor yang berada di wilayah Puskesmas Baros kota sukabumi dalam hal promosi kesehatan kesehatan.3. Sudah adanya posyandu dengan kader di seluruh wilayah binaan puskesmas Baros Kota Sukabumi.SO Strategi

1. Tingkatkan pelaksanaan program Promosi Kesehatan di Puskesmas Baros2. Lakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dalam hal pengembangan program Promosi Kesehatan ke depannya3. Berdayakan puskesmas pembantu dalam pelaksanaan program Promosi Kesehatan di setiap wilayah binaan4. Tingkatkan koordinasi dengan program lain untuk melakukan penyuluhan ke masyarakat terutama dengan program perkesmasWO Strategi

1. Optimalkan kerjasama lintas program bersama program Perkesmas di puskesmas.

T (threats)Ancaman1) Angka kejadian penyakit infeksi di wilayah puskesmas baros masih tinggi, masih adanya penyakit berbasis lingkngan seperti ISPA, cikungunya dan TBC.2)Target pencapaian PHBS di 5 tatanan baru berjalan dhanya di satui tatanan yaitu tatanan PHBS Rumah Tangga sajaST Strategi1. Tingkatkan pelaksanaan program Promosi Kesehatan berbasis perkesmas untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat di Puskesmas Baros2. Bentuklah ruangan untuk pelaksanaan pelayanan program Promosi Kesehatan.WT Strategi1. Tingkatkan koordinasi/kerjasama lintas sektoral dan lintas program dalam upaya meningkatkan program promosi kesehatan2.

h) Perumusan Masalah Hasil Kajian Situasi Terfokus Berdasarkan hasil kajian situasi dengan orientasi dan observasi mengenai managerial pelaksanaan program Promosi Kesehatan di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Didapatkan perumusan hasil kajian yang tercantum pada tabel di bawah iniKategori DataKesimpulan AnalisisAlternatif Solusi

Data Subjektif :1) Menurut pernyataan pemegang program Promkes di Puskesmas Baros, mengatakan bahwa pelaksanaan Promkes masih belum optimal.Data Objektif :2) Pelaksanaan screening ke wilayah belum dilakukan secara optimal.3) Belum optimalnya pelaksanaan penyuluhan baik di dalam gedung Puskesmas ataupun di luar gedung. Penanggung jawab dan pelaksana program promkes dikelola oleh satu orang Belum optimalnya kerjasama antara program Promosi Kesehatan dengan program lain yang berada di puskesmas baros. Belum optimalnya kerjasama antara program Promosi Kesehatan dengan program lain yang berada di puskesmas baros.Kurangnya pelaksaan kegiatan program Promosi Kesehatan di Puskesmas Baros Kota Sukabumi1. Tingkatkan pelaksanaan program Promosi Kesehatan di Puskesmas Baros2. Lakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dalam hal pengembangan program Promosi Kesehatan ke depannya3. Berdayakan puskesmas pembantu dalam pelaksanaan program Promosi Kesehatan di setiap wilayah binaan4.Tingkatkan koordinasi dengan program lain untuk melakukan penyuluhan ke masyarakat terutama dengan program perkesmas

44

Planing Of ActionNo.MasalahTujuanPerencanaanWaktuPJ

SasaranMetodeLangkahTindakan Operasional

1.Kurangnya pelaksaan kegiatan program Promosi Kesehatan berbasis perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas)di Puskesmas Baros Kota SukabumiJangka panjang :Setelah dilakukan intervensi selama 1 minggu, kurangnya pelaksanaan kegiatan program promosi kesehatan berbasis perkesmas dapat diatasiJangka pendek :Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari, pelaksanaan kegiatan program Promosi Kesehatan dapat sesuai dengan perkesmas.1. Petugas Pelaksana program Promosi Kesehatan,2. Petugas pelaksana program perkesmasWawancara,1. Tingkatkan pelaksanaan program Promosi Kesehatan di Puskesmas Baros2. Lakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dalam hal pengembangan program Promosi Kesehatan ke depannya3. Berdayakan puskesmas pembantu dalam pelaksanaan program Promosi Kesehatan di setiap wilayah binaan4. Tingkatkan koordinasi dengan program lain untuk melakukan penyuluhan ke masyarakat terutama dengan program perkesmas1. Meningkatkan pelaksanaan program Promosi Kesehatan di Puskesmas Baros2. Melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dalam hal pengembangan program Promosi Kesehatan ke depannya3. Memberdayakan puskesmas pembantu dalam pelaksanaan program Promosi Kesehatan di setiap wilayah binaan4. Meningkatkan koordinasi dengan program lain untuk melakukan penyuluhan ke masyarakat terutama dengan program perkesmasSemua rencana tindakan akan dimulai dari tanggal 15 Oktober 2014Mahasiwa: Kelompok 2Puskesmas: Larry Yudawan, SKM

i) IMPLEMENTASITanggalImplementasiEvaluasiParaf

18 Oktober 20141. Meingkatkan pelaksanaan program Promosi Kesehatan di Puskesmas Baros dengan menganjurkan petugas promkes dalam memperbaiki pendokumentasian data secara lengkap2. Menganjurkan kepada petugas Promkes untuk mengoptimalkan pemberdayakan puskesmas pembantu dalam pelaksanaan program Promosi Kesehatan di setiap wilayah binaan secara merata.3. Melakukan koordinasi dengan program perkesmas untuk melakukan setiap penyuluhan ke masyarakat 1. Pendokumentasian belum tertata dan tidak lengkap, tetapi petugas promkes mengatakan akan terus di perbaiki dan ditingkatkan.2. Proses pengoptimalan dalam hal pemberdayaan puskesmas pembantu sedang di lakukan dan bekerjasama dengan para kader di tiap posyandu3. Koordinasi dengan program perkesmas sudah dilakukan dan akan terus di tingkatkanKelompok 2 PPN 2014

A. PEMECAHAN MASALAH1. Penambahan tenaga ahli Promosi Kesehatan untuk mendukung kegiatan dalam gedung dan luar gedung2. Peningkatan biaya operasional pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas Baros Sukabumi3. Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan Promosi Kesehatan secara rutin4. Penyediaan fasilitas dan sarana prasarana : ruangan khusus dalam gedung5. Pengembangan program layanan kesehatan berbasis komputerisasi (Sistem Informasi Kesehatan )6. Pengembangan pelayanan kesehatan melalui penelitian dan penerapan praktik berdasarkan bukti (evidence-base practice) 7. Mengadakan pengembangan pelayanan Promosi Kesehatan baik didalam gedung maupun diluar gedung Puskesmas Baros Kota Sukabumi8. Pengembangan dukungan administrasi9. Pengembangan kerjasama dengan lembaga pendidikan kesehatan

BAB VPENUTUPA. KesimpulanBerdasarkan hasil observasi, orientasi, implementasi, dan evaluasi dari tanggal 15 - 20Oktober 2014, permasalahan yang muncul pada program PromKes adalah belum optimalnya Program Promosi Kesehatan Berbasis Perkesmas di Puskesmas Baros dan masih belum optimalnya pendokumentasian data kegiatan program Promosi Kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Baros.

B. Rekomendasi Puskesmas1. Untuk mencapai perencanaan yang baik perlu adanya pencatatan program kegiatan dalam bentuk perencanaan tahunan, bulanan, harian.2. Kunjungan Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk melakukan supervisi atau bimbingan tehnis promkes pada setiap tahunnya.3. Peningkatan biaya operasional pelaksanaan promkes di Puskesmas Baros Sukabumi4. Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan bidan secara rutin5. Pengembangan program layanan kesehatan berbasis komputerisasi (Sistem Informasi Kesehatan)6. Pengembangan pelayanan kesehatan melalui penelitian dan penerapan praktik berdasarkan bukti (evidence-base practice) .7. Mengadakan pengembangan pelayanan KIA baik di dalam gedung maupun diluar gedung Puskesmas Baros Kota Sukabumi8. Pengembangan kerjasama dengan lembaga pendidikan kesehatan

LAPORAN MANAGEMEN

PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS BAROSKOTA SUKABUMI

Diajukan untuk memenuhi salah satu mata ajar keperawatan komunitas

Disusun Oleh :KELOMPOK 2

Anggota :1. 2. Aris Nurdiansah3. Asri Agung Permana4. Ence Endang5. Rizki Aulia Rachman6. Reviandika Nur Ilham7. Ramdan Hidayat8. Siti Nurhayati9. Resi Yuhanawati10. Pratiwi Anggraeni11. Ira Iryani12. Siti Dwiyolia Ams

PROGRAM PROFESI NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANKOTA SUKABUMI2014