Upload
trinhkhanh
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PROMOSI BAND HARDCORE “SPIRIT OF LIFE” DAN MINAT BELI KHALAYAK
(Pengaruh Promosi Terhadap Minat Beli Album Ke 2 Band Hardcore “Spirit of Life” di
dalam Komunitas Musik di Kota Solo)
di susun oleh:
ANTONIUS ARIO KUSUMA
NIM : D1206509
SKRIPSI
Disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat mendapatkan Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Komunikasi
Pada Universitas Sebelas Maret Surakarta
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI NON REGULER
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
2
PENGESAHAN
Telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari : Senin
Tanggal : 25 Januari 2010
Panitia Penguji :
1. Ketua : Dra. Hj. Sofiah, M.Si (………….…….) NIP. 19530726 197903 2 001 2. Sekretaris : Drs. Aryanto Budhy S, M.Si (…………….….) NIP. 19581123 198603 1 002 3. Penguji I : Haryanto. M.Lib (….…………….) NIP. 19600613 198601 1 001
4. Penguji II : Drs. Kandyawan (….…………….) NIP. 19610413 199003 1 002
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Drs. H. Supriyadi SN.SU. NIP. 19530128 198103 1 001
3
MOTTO
Selamatkan Jiwa Berapapun Harganya
Ora Et Labora
Stop Talking Start Working
(Spirit Of Life)
Life Change For Me
(Spirit Of Life)
Don’t Be A Parashit...!!!
(Spirit Of Life)
4
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya kecil ini untuk
Keluarga Besar Andreas Moejono Dan orang-orang yang selalu mencintaiku, mendukungku, memahamiku dalam segala hal
yang aku lakukan selama hidupku…
5
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada TUHAN YME atas segala kasih,
rahmat dan berkatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan skripsi dengan
judul BAND HARDCORE “SPIRIT OF LIFE” DAN KEGIATAN PROMOSINYA
(Pengaruh Promosi Terhadap Minat Beli Album Ke 2 Band Hardcore “Spirit of Life” di
dalam Komunitas Musik di Kota Solo)
Penulis juga menyadari tidak akan bisa menyelesaikan tugas ini tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Supriyadi SN, SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Bapak Haryanto, M.Lib Selaku dosen pembimbing I, terimakasih untuk ilmu,
bimbingan, kesabaran dan waktunya selama penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Kandyawan selaku dosen pembimbing II, terimakasih untuk ilmu,
bimbingan, kesabaran dan waktunya selama penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh dosen dan civitas fakultas yang senantiasa memberi warna selama
Penulis menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univesitas
Sebelas Maret Surakarta
5. Keluarga besar Andreas Mujono atas dukungan moral dan material baik yang
iklas maupun tidak iklas.
6. Riskha Damayanti yang selalu sabar mengingatkanku akan segalanya, thanks
babe.
7. KID Fighter Records terimakasih sudah memberi kesempatan, bersedia
membantu dan berbagi pengalamannya saat penelitian.
8. Keluarga Kecil “Spirit Of Life” my band, my family, my friends forever
terima kasih untuk inspirasinya.
6
9. Solo City Hardcore yang menjadi tempat bernaung orang-orang yang
berkualitas akan hidupnya, serta tempat barnaung bagi band-band Hardcore di
kota Solo.
10. Sahabatku Spirit Of Life, Budi Oflife, Nova Andri, Zacky Zakaria, Wahid
Kusumahadi. Hardcore Pride Dude...!!!
11. INDIGO DESAIN yang telah menyediakan tempat, alat, dan segala sesuatu
keperluan dalam penulisan skripsi ini.
12. Teman – teman komunikasi Non-Reg 2006 Papatseketwhat.
13. Toshiba A215-S7437, Nokia 1208, Nokia 3105, Nokia E71, Suzuki Shogun
125cc, sebagai teman sejatiku selama ini, thanks.
14. Untuk semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan skripsi, akhir
kata LET’S ROCK N ROLL....!!!
Dengan penuh kesadaran akan adanya berbagai kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini, penulis dengan terbuka menerima setiap kritik dan saran untuk menunjang
kesempurnaan skripsi ini.
Surakarta, Januari 2010
Penulis
Antonius Ario Kusuma
7
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL............................................................................................................ i
PERSETUJUAN............................................................................................ ii
MOTTO ........................................................................................................ iii
PERSEMBAHAN......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL......................................................................................... ix
ABSTRAK.................................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Perumusan Masalah ............................................................. 14
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 14
D. Manfaat Penelitian............................................................... 15
E. Kerangka Pemikiran dan Teori ............................................ 15
F. Hipotesis Penelitian.............................................................. 29
G. Definisi Konsepsional dan Definisi Operasional ................ 30
1. Definisi Konsepsional...................................................... 30
2. Definisi Operasional ........................................................ 33
H. Metode Penelitian................................................................ 37
BAB II. DESKRIPSI SPIRIT OF LIFE.................................................... 48
1.Biografi & Discografi Spirit Of Life......................................48
2.Personil Spirit Of Life ........................................................... 50
3.Spirit of Life Equipment..........................................................51
4. Event Spirit of Life............................................................... 55
5. Deskripsi Komunitas Musik...................................................58
8
BAB III.DESKRIPSI VARIABEL MEDIA PROMOSI, MINAT BELI
DAN KARAKTERISTIK KONSUMEN ................................... 61
BAB IV. ANALISA DATA ..................................................................... 97
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 107
A. Kesimpulan…............................................................................107
B. Saran....................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 111
LAMPIRAN – LAMPIRAN
9
DAFTAR TABEL
TABEL : Halaman
I. KESERINGAN RESPONDEN DALAM MELIHAT
POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE”...................................................62
II. FREKUENSI RESPONDEN DALAM MELIHAT
POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE”...................................................63
III. PERHATIAN RESPONDEN TERHADAP
POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE”..................................................65
IV. ALIRAN DAN MUSIK BAND “SPIRIT OF LIFE”
MELALUI POSTER.............................................................................66
V. KELEBIHAN DARI ALIRAN DAN MUSIK
BAND “SPIRIT OF LIFE”…………………………………………...68
VI. PRODUK YANG DITAWARKAN MELALUI
CARA PENYAMPAIAN PESAN PADA POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE” ......................................69
VII. DESAIN DARI POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE”………………71
VIII. DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL MEDIA PROMOSI
POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE”..................................................73
IX. KEINGINTAHUAN RESPONDEN YANG LEBIH BANYAK
MENGENAI PRODUK BAND “SPIRIT OF LIFE”...........................76
X. KEINGINAN RESPONDEN UNTUK MEMILIKI
PRODUK “SPIRIT OF LIFE”.............................................................78
XI. KEINGINAN RESPONDEN UNTUK MEMBELI
10
PRODUK BAND “SPIRIT OF LIFE” .................................................80
XII. PEMBELIAN HARGA PRODUK BAND “SPIRIT OF LIFE”
BILA DIBANDING PRODUK LAIN YANG SEJENIS.....................82
XIII. KEYAKINAN UNTUK MEMILIKI
RODUK BAND “SPIRIT OF LIFE”...................................................83
XIV. KEYAKINAN MENGENAI KUALITAS PRODUK
BAND “SPIRIT OF LIFE”… …………………………………………85
XV. KEYAKINAN MENGENAI PRODUK BAND “SPIRIT OF LIFE”
BENAR-BENAR BERGENRE HARDCORE……………………….86
XVI. DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL MINAT BELI
ALBUM KE 2 BAND “SPIRIT OF LIFE”……………………………88
XVII. KOMUNITAS YANG DIIKUTI DI KOTA SOLO…………………..90
XVIII. JENIS ALIRAN MUSIK YANG DISUKAI…………………………91
XIX. RATA-RATA UANG SAKU TIAP BULAN………………………..93
XX. DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL
KARAKTERISTIK KONSUMEN.......................................................95
XXI. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL MEDIA PROMOSI
POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE”.................................................98
XXII. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL MINAT BELI
ALBUM KE 2 BAND “SPIRIT OF LIFE” ..........................................99
XXIII. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KONTROL
11
KARAKTERISTIK KONSUMEN…………………………………..100
XXIV. HASIL UJI RELIABILITAS……………………………………….101
12
ABSTRAK
Antonius Ario Kusuma D1206509. PROMOSI BAND HARDCORE “SPIRIT OF LIFE” DAN MINAT BELI KHALAYAK (Pengaruh Promosi terhadap Minat Beli Album ke 2 Band Hardcore “Spirit Of Life” di dalam Komunitas Musik di Kota Solo)
Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, 119 halaman.
Musik Band Hardcore ”Spirit Of Life” tidak pernah lepas dari sejarah komunitas
musik Solo City Hardcore di Solo Jawa tengah. “Spirit Of Life” yang ikut dalam sebuah komunitas musik yang menyandang genre Hardcore di kota Solo sebagai wadah dari ketidakpuasan kondisi sosiokultur yang dirasa makin tak beridentitas. Adapun Hardcore adalah pilihan “Spirit Of Life” dalam bermusik, karena genre ini bisa menjadi sebuah penyemangat dalam menghadapi hidup ini secara realita.
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisa data kuantitatif dengan korelasi Rank Kendall, dan tehnik pengambilan sampel secara Stratified Random Sampling. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh komunitas musik underground yang diambil secara acak yaitu sebanyak 100 orang. Untuk mengumpulkan data dari responden digunakan kuesioner. Setelah data terkumpul diolah selanjutnya diolah dengan program SPSS (Statistical Program for Science).
Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada penggunaan media yang didasarkan pada teori Uses and Gratifications menitikberatkan pada “Apa yang dilakukan khalayak terhadap media” dan bukan sebaliknya. Model ini mengikuti perkembangan orientasi penelitian komunikasi yang bersifat riset media beralih pada riset khalayak.
Adapun dari analisis data secara ringkas adalah sebagai berikut : Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS terhadap kolerasi antara variabel Media Promosi (X) dengan variabel Minat Beli (Y) didapatkan hasil perhitungan nilai r sebesar 0,452. Sedangkan korelasi antara variabel Karakteristik Konsumen (Z) dengan variabel Media Promosi (X) didapatkan hasil perhitungan nilai r sebesar 0,336. Begitu juga korelasi antara variabel Karakteristik Konsumen (Z) dengan variabel Minat Beli (Y) didapatkan hasil perhitungan nilai r sebesar = 0,559. Adapun hubungan Antara Variabel Kontrol Media Promosi Poster Band ”Spirit Of Life” dengan Variabel Dependen Minat Beli Album ke II Band Hardcore ”Spirit Of Life” yang dipengaruhi dengan Variabel Karakteristik Konsumen adalah sebesar 0,694 jadi variabel media promosi dengan variabel minat beli setelah dipengaruhi variabel karakteristik konsumen menjadi lebih menguat. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia hiburan yang ada di negeri ini semakin pesat, hal ini
sebagai bukti dari perkembangan kreatifitas anak bangsa. Patut diacungi jempol
bahwa perkembangan hiburan di negeri ini mampu bersaing tidak hanya di tingkat
lokal, bahkan di mancanegarapun hasil kreatifitas anak-anak bangsa negeri telah
banyak dikenal masyarakat luas.
Kemajuan perkembangan dunia hiburan yang paling menonjol dan terlihat
sangat pesat di negeri ini selain dunia pertelevisian dan perfilman, dunia hiburan
musik merupakan salah satu dunia hiburan yang mempunyai perkembangan yang
sangat pesat. Banyaknya muncul acara-acara musik sangat mendorong perkembangan
insan-insan musik dalam mengembangkan kreativitasnya. Munculnya kelompok-
kelompok musik dan grup-grup band yang ada disekitar kita yang begitu banyak
merupakan perkembangan hiburan musik yang ada di negara kita. Bahkan sekarang
ini jarang kita temukan para generasi muda yang tidak kenal dengan musik. Hampir
sebagian besar generasi muda sekarang mampu bermain musik bahkan mempunyai
grup musik.
Aliran Musik underground merupakan salah satu bentuk aliran musik yang
banyak disukai oleh generasi muda. Perkembangan musik underground di tanah air
tumbuh begitu pesat. Musik underground yang merupakan musik dengan tempo yang
14
keras dan bertemakan tentang pemberontakan norma yang didukung dengan performa
yang tidak wajar sangat identik dengan perkembangan generasi muda sekarang.
Aliran musik underground ini mempunyai penggemar di dalam komunitas
musik indie khususnya komunitas music hardcore (musik yang cenderung
bertemakan tentang perjuangan hidup), dan komunitas musik hardcore di Pulau Jawa
ini secara tidak langsung ikut meramaikan blantika musik Indonesia. Hadirnya grup
musik underground yang beraliran hardcore “Spirit Of Life” Justru menjadi
penyeimbang band-band mayor label yang cenderung mengangkat jenis musik yang
nyaris sama. Keunggulan dari aliran musik ini adalah mempunyai karakter yang
sangat kuat, sehingga musik ini mampu memberikan posisi khusus dibenak
penggemarnya.
Dalam perkembangannya, musik underground justru lebih berani mengambil
resiko dengan menciptakan pasar minoritas mereka sendiri diantara pasar mayoritas
yang ada. Band hardcore “Spirit Of Life” yang akan mengeluarkan cd (compact disc)
terbarunya lewat album yang ke-2 ini dirilis dibawah naungan KID FIGHTER
records, yang merupakan sebuah perusahaan rekaman universal berupaya untuk
membidik pasar minoritas tersebut sebagai segment pasarnya.
Adanya selera musik masyarakat terus berputar dan ada kalanya masyarakat
jenuh akan jenis musik yang ditawarkan mayor label sehingga tidak menutup
kemungkinan mereka mencari sesuatu yang beda dan beralih ke musik yang dirasa
lebih bebas dalam mengekpresikan aksi, kreatifitas, dan kemampuannya. Oleh karena
itu KID Fighter Records yang sebagai produser dalam pemasaran album ke 2 band
15
hardcore “Spirit Of Life” akan membidik Komunitas-komunitas musik yang ada di
Solo pada khususnya.
Band hardcore “Spirit Of Life” sebagai produk musik dengan segmen
minoritas tentunya mendapatkan saingan yang ketat dari produk sejenis yang sama-
sama membidik pasar yang sama. Seperti band Never Again yang beraliran Oldschool
Hardcore dari Solo, Screaming Out yang beraliran Oldschool Hardcore dari
Surabaya, dan Outright yang beraliran Super Groove Power Chords dari Bandung.
Untuk itu dalam proses pemasarannya KID Fighter records selaku produser dari
“Spirit Of Life” selalu berupaya untuk membuat strategi pemasaran dan pemilihan
media promosi yang efektif agar dapat menunjang penjualan album ke-2 “Spirit Of
Life” tersebut.
Dalam rangka menghadapi persaingan dengan produk yang sejenis di
kelasnya, “Spirit Of Life” mempunyai keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan
produk sejenisnya, diantaranya yaitu adanya perpaduan aliran musik seperti Death
Metal (jenis musik ekstrim dengan bit yang sangat cepat) yang dibalut dengan nuansa
Groove (irama musik yang mempunyai aransemen berat dan dimainkan secara patah-
patah) sehingga menjadi alunan musik yang bernada berat dengan part-part yang
simpel. Selain itu kualitas sound dari “Spirit Of Life” sendiri tidak kalah dengan
band-band yang beraliran sama.
Dalam proses pemasaran produk “Spirit Of Life” senantiasa menerapkan
konsep komunikasi visual. Perencanan penggunaan konsep komunikasi visual
merupakan suatu penjelasan dari penggunaan media dalam wujud rancangan dengan
16
menggunakan kombinasi gambar, teks, warna, serta unsur-unsur pemikat lainnya
yang akan dipadukan sehingga menjadi suatu nilai estetis untuk sebuah informasi
atau pesan yang akan ditampilkan. Diharapkan dengan penggunaan konsep kounikasi
visual dalam proses pemasaran produk ini adalah untuk dapat membuat daya tarik
bagi pecinta musik underground untuk dapat membeli album ke-2 “Spirit Of Life”
ini.
· Video Clip
Video klip dibuat sebagai media VCD yg akan dipasarkan, video
clip merupakan media yang paling efektif untuk aktivitas pemasaran
produk album musik. Untuk itu video clip dijadikan media yang
dianggap paling penting dalam strategi pemasaran produk ini.
Karena video clip dalam pemasaran dapat menunjukan kualitas
produk kepada konsumen secara lebih kompleks. Adapun video clip
yang dibuat dalam promosi ini berdurasi 4.09 menit. Penayangan
video clip ini ditayangkan di stasiun televisi swasta yaitu TA TV
setiap hari sabtu dan minggu pada pukul 22.00 dalam acara musik
kita.
· POSTER
17
Spesifikasi Poster
Ukuran : 30 x 40 cm
Warna : Full Colour
Bahan : Art Papper 150 gram
· Flyer
18
Spesifikasi Flyer
Ukuran : 10 x 20 cm
Warna : Full Colour
Bahan : Art Papper 150 gram
1. Strategi Visual
19
Sebagai band Underground, untuk menarik konsumen perlu adanya ciri atau
pembeda dari band tersebut. Dan ciri yang akan ditonjolkan adalah keunikan
warna musik Spirit Of Life sendiri, yaitu Hardcore. Untuk itu desain yang akan
digarap untuk promosi album itu disesuaikan dengan karakter band tersebut,
yaitu bernuansa cadas dengan maksud untuk menanamkan image yang menarik
agar target audience mengenal seperti apa Spirit Of Life. Warna yang dipilih
untuk mendukung promosi adalah warna kelam yang cenderung gelap, seperti
hitam untuk mewakili kesan metalnya, kemudian dipilih warna orange sebagai
perlambangan perjuangan dan warna merah untuk menggambarkan semangat dan
menonjolkan karakter Spirit Of Life.
v Visualisasi
a) Copywriting
Copywriting terdiri dari headline, sub headline, body copy, slogan, serta baseline (keterangan berupa alamat) yang semuanya itu saling memperjelas satu sama lain. Penulisan copy harus memiliki strategi untuk dapat mencapai tujuan ide dari suatu iklan.1)
1) Headline
1) Alec Benn, 1978, The 27 Most Common Mistakes In Advertising, USA, hal. 77.
20
Salah satu kunci keberhasilan suatu iklan adalah headline yang
cukup menarik perhatian. Karena fungsi utama headline adalah
menarik perhatian khalayak ataupun pembaca dengan cepat dan
berusaha menarik keinginan khalayak untuk terus menikmati.
Headline yang digunakan pada materi poster ini adalah:
SPIRIT OF LIFE – Only One Truth Will Last
Sesuai dengan judul album ke2 Spirit Of Life yang mempunyai
arti bahwa hanya ada satu kebenaran disaat terakhir.
2) Bodycopy
Body copy berfungsi untuk menjelaskan apa yang dituliskan di
headline sampai diperkirakan pembaca sudah mampu memahaminya.
Body copy menjadi perluasan ide yang disampaikan oleh headline dan
ilustrasi. Body copy yang digunakan pada materi poster ini adalah
sebuah genre atau aliran band hardcore yang berasal dari kota Solo
yang telah mengeluarkan albumnya dengan kemasan baru.
2nd Album From SOLO CITY HARDCORE With new
SPIRIT, new BLOOD, and with many blend of
GROOVE CRUSHING BRUTALITY HARDCORE.....!!!
BEWARE FOR THIS ONE......!!!
3) Baseline
21
Base line merupakan unsur lain yang biasanya ditempatkan di
bagian bawah dari bidang keseluruhan (biasanya dicantumkan nama
perusahaan, brand name atau slogan). Baseline yang digunakan pada
materi poster ini adalah :
check on your local distro
4) Splash
Splash merupakan kata – kata yang bersifat kejutan untuk
mendukung keterangan yang ada. Pada perencanaan ini splash yang
digunakan adalah : OUT NOW...!!!
b) Visual
1) Ilustrasi
Perencanaan ilustrasi berdasarkan pada proses awal komunuikasi
yaitu harus menimbulkan sensasi sehingga menarik perhatian.
Perencanaan ilustrasi harus terkait atau tidak bisa lepas dari fungsi
utama ilustrasi yaitu menarik perhatian, merangsang minat membaca
keseluruhan pesan, menonjolkan keistimewaan produk, menjelaskan
pesan, menarik perhatian pembaca diantara rentetan pesan lainnya
dalam suatu media yang sama, menciptakan suasana khas,
mendramatisasi pesan dan mendukung judul iklan.
Ilustrasi yang dipakai pada materi iklan ini adalah sebagai
berikut:
a). ilustrasi foto band Spirit Of Life
22
b). ilustrasi gambar pendukung yaitu burung Rajawali
c). ilustrasi manual, berupa ornamentik yang berkarakter Hardcore.
2) Brand
Brand merupakan suatu simbol yang dipakai untuk memudahkan
konsumen agar dapat mengingat tentang suatu produk. Brand juga
dipakai untuk membedakakannya dengan produk lain, biasanya terdiri
atas sebuah huruf, kata atau sekelompok kata / huruf.
Media promosi ini menggunakan brand Spirit Of Life sebagai
nama band yang diangkat.
3) Layout
Layout adalah mengatur penempatan berbagai unsur komposisi, seperti misalnya huruf teks, garis-garis, bidang-bidang, gambar-gambar dan sebagainya. Layout dimulai dengan gagasan pertama dan diakhiri oleh selesainya pekerjaan.2)
Perencanaan layout pada materi iklan ini lebih banyak
menggunakn jumble lay out yaitu penataan layout yang agak rumit
sehingga terkesan ramai, tapi tetap bisa dipahami pesannya.
4) Logo
Logo merupakan symbol untuk mengidentifikasikan sesuatu
dengan divisualisasikan. Logo merupakan corporate identity. Logo 2 ) Ahmad Kurnia/Edi Sudadi, 1985, Desain Komunikasi Visual II, UNS Surakarta, hal. 7
23
biasanya dibuat semenarik mungkin untuk mencari perhatian dan
minat khalayak umum.
Pada Media ini logo yang digunakan adalah:
5) Warna
Warna merupakan unsur penting dalam promosi yang dilakukan
dengan media komunikasi visual, sebab warna mempunyai bahasa
komunikasi tersendiri yang disampaikan lewat penglihatan (visual).
Penggunaan warna menunjukkan identitas dari produk (identification
marks) tersebut yang selanjutnya akan selalu dipakai dalam setiap
media visual yang akan digunakan untuk mendukung promosi.
Warna yang dipilih adalah warna yang cenderung gelap, seperti
warna hitam yang menggambarkan suasana metal dan cadas. Warna
orange sebagai perlambangan perjuangan sebuah tekad warna merah
untuk menggambarkan semangat dan menonjolkan karakter Spirit Of
Life.
Black Orange Red
24
Black 100% C:0 M:100 Y:100 K:0 C:0 M:100 Y:100 K:0
6) Typografi
Perencanaan typografi harus didasarkan pada pertimbangan gaya
desain dan fungsi, juga karakter huruf yang akan dipasang.
Berdasarkan tema yang diangkat, pemilihan typogarfi disesuaikan
dengan karakter produk tapi tetap mengutamakan kesederhanaan agar
mudah dibaca, tidak terlalu rumit karena malah akan merusak layout
dan apa yang akan dikomunikasikan tidak akan sampai.
Melalui media iklan ini, typografi yang akan digunakan adalah
font Impact karena sesuai dengan image hardcore yang ingin
ditanamkan.
Contoh font Impact:
A b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
Di dalam perencanaan ini, media promosi yang digunakan KID Fighter
records adalah berupa poster, flyer dan video klip. Media promosi ini digunakan KID
Fighter records untuk menjangkau target pasarnya. Dalam hal ini peran media
promosi sangat penting, karena dengan adanya pemilihan media yang tepat
diharapkan dapat meningkatkan minat konsumen untuk melakukan pembelian
terhadap produk tersebut.
Mengingat pentingnya pemilihan media promosi yang digunakan dalam
pemasaran album ke-2 band hardcore “Spirit Of Life” terhadap minat beli konsumen
25
yang merupakan komunitas musik dikota Solo, maka dalam penalitian ini diambil
judul : PROMOSI BAND HARDCORE “SPIRIT OF LIFE” DAN MINAT BELI
KHALAYAK (Pengaruh Promosi Terhadap Minat Beli Album Ke 2 Band Hardcore
“Spirit of Life” di dalam Komunitas Musik di Kota Solo).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis ingin
merumuskan permasalahan yang hendak dibahas dalam penelitian ini, yaitu :
1. “Apakah terdapat pengaruh dari kegiatan promosi yang dilakukan KID Fighter
records terhadap minat beli album ke-2 band hardcore “Spirit Of Life” di dalam
komunitas musik di kota Solo?”
2. “Seberapa besar pengaruh variabel kontrol karakteristik konsumen terhadap minat
beli album ke-2 band hardcore “spirit Of Life” di dalam komunitas musik di
kota Solo?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Operasional
Mengetahui pengaruh dari kegiatan promosi yang dilakukan KID Fighter records
terhadap minat beli album ke-2 band hardcore “Spirit Of Life” di dalam
komunitas musik di kota Solo.
2. Tujuan Fungsional
26
Penelitian ini dilakukan dengan harapan menjadi input yang berguna untuk KID
Fighter records dalam melaksanakan strategi pemasarannya untuk memasarkan
produknya, khususnya pemasaran produk album ke-2 band hardcore “Spirit Of
Life”.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman penulis terhadap
berbagai aspek, khususnya pengaruh media promosi dalam pemasaran suatu
produk.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan bagi pihak KID
Fighter records mengenai pemilihan media promosi dalam mempengaruhi minat
beli khususnya komunitas musik di kota Solo.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pedoma untuk penelitian yang akan
datang, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh media promosi terhadap
minat beli konsumen terhadap suatu produk.
E. Kerangka Pemikiran dan Teori
27
Teori adalah serangkaian proposisi yang saling berhubungan tentang suatu
gejala (fenomena) atau sejumlah gejala3). Teori adalah himpunan konstruk (konsep),
definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala
dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan
gejala tersebut4). Dalam melakukan penelitian diperlukan teori-teori yang berfungsi
memberikan arah bagi penelitian. Rangkaian teori-teori yang relevan satu dengan
yang lain akan membentuk suatu kerangka teori yang dapat membantu untuk
menemukan jawaban dari masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian tersebut.
Komunikasi berasal dari kata communis (bahasa latin) yang berarti sama dan
kata communicare yang berarti bercakap-cakap. Jika kita berkomunikasi
berarti kita mengadakan kesamaan, dalam hal ini kesamaan pengertian atau makna.
Informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain harus sama-sama
dimengerti. Kalau tidak dimengerti, komunikasi tidak akan terjadi.
Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi adalah :
“The process by witch an individual (the communicator) transmits
stimuli (usually verbal symbol) to modify the behavior of other
individuals (communicatees)”
3) Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori Psikologi Sosial, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1995, hal 4 4) Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.sc, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal
6.
28
“Proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-
perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk
mengubah tingkah laku orang lain (komunikan/komunikati)”5).
Hovlan secara tegas juga menyatakan bahwa komunikasi bukan hanya proses
penyampaian pesan atau informasi agar orang lain mengerti, tetapi agar berubah
tingkah lakunya.
Harold Lasswel mengemukakan suatu mode yang disebutnya sebagai cara
yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi, adalah dengan menjawab
pertanyaan Who yang mengarah pada komunikator atau pengirim pesan, Says What
yang mengacu pada pesan yang disampaikan, In Which Channel yang mengacu pada
media yang dipakai untuk menyampaikan pesan, To Whom yang mengacu pada
komunikan atau penerima pesan, dan With What Effect yang mengacu pada efek yang
muncul dari penyampaian sebuah pesan tersebut6).
Dalam penelitian ini, model komunikasi yang dikemukakan Laswell tersebut
dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul : Who menjawab
pertanyaan siapa yang menyampaikan pesan, yaitu KID Fighter records sebagai
sumber informasi. Says What menjawab pertanyaan pesan apa yang disampaikan,
yaitu iklan album ke-2 band hardcore “Spirit Of Life”. In Which Channel menjawab
pertanyaan media apa yang digunakan, yaitu media poster, flyer dan video klip. To
Whom menjawab pertanyaan siapa khalayak yang menjadi tujuan yaitu masyarakat
5) Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, lb, Radio Siaran, Teori dan Praktek, Mandar Maju Bandung, 1991,
Hal 2. 6) Ibid, Hal 3
29
komunitas musik di kota Solo. Dan With What Effect menjawab pertanyaan efek apa
yang ditimbulkan oleh pesan tersebut, apakah masyarakat yang dituju bisa menerima
pesan yang disampaikan melalui iklan album ke-2 band hardcore “Spirit Of Life”
dan apakah ada perubahan perilaku dari khalayak setelah melihat iklan tersebut.
Yaitu dengan cara membeli produk yang dimaksud. Efek yang diharapkan muncul
dari proses komunikasi melalui media iklan yang berupa poster dan video klip adalah
efek tertunda (delayed effect) karena dengan penggunaan poster dan video klip tidak
bisa secara langsung diketahui respons yang muncul dari khalayak.
Seperti kita ketahui, bahwa ada dua macam bentuk komunikasi, yaitu
komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal menggunakan lambang
bahasa baik lisan atau tulisan, sedangkan komunikasi non verbal menggunakan
gesture, posture, ekspresi, simbol, gambar, warna, dan lain-lain. Dari klasifikasi
tersebut dapat kita ketahui bahwa iklan, dalam hal ini poster dan video klip, termasuk
dalam bentuk komunikasi non verbal, karena pesan disampaikan dalam bentuk
gambar, warna, dan tulisan.
Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
masyarakat lewat suatu media. AMA (American Marketing and Assosiation)
mendefinisikan iklan sebagai “any paid form of non personal presentation and
promotion of ideas, goods, or services, by an identified sponsor”. Masyarakat
periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu
30
produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh
masyarakat7).
Dalam bukunya tentang periklanan, Frank Jefkins mengutip definisi
periklanan yang dikemukakan oleh Institut Praktisi Inggris. Periklanan merupakan
pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon
pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya
yang semurah-murahnya8).
Periklanan adalah proses komunikasi, bagian dari bauran promosi seperti
halnya sales and promotion, public relations, dan personal selling. Periklanan harus
mampu membujuk khalayak agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan yang
diinginkan pengiklan untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Selain itu
periklanan juga mengarahkan konsumen untuk membeli produk-produk yang
ditawarkan dan dapat meyakinkan khalayak bahwa produk tersebut dapat memenuhi
kebutuhan atau keinginan khalayak. Untuk itu iklan harus dibuat sedemikian rupa
agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu.
Tindakan yang diharapkan akan dilakukan khalayak adalah mengetahui,
mempercayai produk, dan akhirnya mau membeli produk tersebut9).
Menurut Saverin dan Tankard Jr ada tiga macam model dan efek komunikasi
massa, yaitu :10)
7) Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, PUG, Jakarta, 1995, Hal 10-11. 8) Frank Jefkins, Periklanan Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1997, Hal 5. 9) Ibid, Hal 15, 18. 10) Werner J.Saverin dan James Tankard Jr, Communication theories, New York, Logman, 1988, hal 311
31
1. The Powerful Effect Model
Model ini berkaitan dengan instinctive S-R, teori dari Melvin Defleur dan Bullet
Theory. Dalam model ini media menyajikan stiuli yang perkasa dan seragam
diperhatikan oleh massa, massa tersebut tidak berdaya ditembaki oleh stimuli
media massa sehingga disini terlihat betapa perkasanya media mempengaruhi
massa.
2. The Limited Effect Model
Model ini media massa memiliki lebih berfungsi memperteguh keyakinan yang
ada, dimana khalayak bukan lagi tubuh pasif karena khalayak menyaring
informasi melalui proses yang disebut persepsi selektif (selective perception),
terpaan selektif (selective exposure), dan ingatan selektif (selective retention).
Ketiga proses tersebut menjadi perantara dari efek komunikasi massa, sehingga
disini menunjukkan terbatasnya efek dari komunikasi massa.
3. The Moderate Effect
Model ini khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi
kebutuhannya, karena penggunaan media adala salah satu cara untuk memperoleh
pemenuhan kebutuhan tercapai. Media massa memang tidak dapat dipenuhi orang
untuk merubah sikap, tetapi media massa cukup berpengaruh terhadap apa yang
diperkirakan orang. Model effect ini adalah “Uses and Gratification model”
Penelitian ini mengacu pada “The Powerful Effect Model ” yang menyatakan
bahwa media massa menyajikan stimuli yang perkasa dan seragam sehingga massa
32
tidak berdaya ditembaki oleh stimuli media massa. Model ini mempunyai asumsi
bahwa komponen-komponen komunikasi (komunikator, pesan, media) amat perkasa
dalam mempengaruhi komunikasi, karena komunikan dianggap pasif dalam
menerima pesan-pesan komunikasi tersebut.
Iklan sebagai bentuk persuasi kepada masyarakat memanfaatkan betul
pemakaian media untuk mencapai masyarakat sasaran mereka. Iklan yang dibuat
melalui media poster, flyer dan video klip, dapat mencapai didalam masyarakat
komunitas musik di kota Solo. Khalayak yang menjadi sasaran tentu saja akan
memberikan reaksi atau tanggapan atas iklan yang sudah mereka lihat. Pihak
pengiklan sudah pasti mengharapkan tanggapan yang positif dari khalayak terhadap
produk mereka. Dalam arti, khalayak tertarik dengan produk tersebut dan
memberikan reaksi positif dengan wujud perilaku membeli produk tersebut. Disini
terlihat bahwa pesan yang dibawa oleh iklan tersebut tersampaikan dengan baik dan
dapat diterima dengan baik pula oleh khalayak.
Tujuan akhir dari kegiatan promosi melalui iklan album ke-2 band hardcore
“Spirit Of Life” adalah efek positif khalayak dalam bentuk perilaku membeli album
tersebut. Untuk itu perlu diketahui tahap-tahapnya dalam model proses komunikasi
yang berkaitan dengan periklanan yang dikenal dengan konsep AIDDA. Penjabaran
dari konsep AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action)11) adalah sebagai
berikut :
11) Rhenald Kasali, Op. Cit, Hal 53.
33
1. Attention, tahap dimana iklan dibuat sedemikian rupa agar dapat
membangkitkan perhatian khalayak.
2. Interest, tahap dimana ketertarikan akan iklan tersebut sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan khalayak.
3. Desire, tahap dimana khalayak sasaran mempunyai keinginan untuk
memiliki dan menggunakan produk yang ditawarkan.
4. Decision, tahap dimana timbul keinginan untuk memenuhi anjuran iklan,
karena dirasakan sesuai dengan kepentingan dirinya.
5. Action, tahap dimana khalayak bertindak untuk membeli dan
menggunakan produk yang diiklankan.
Model proses komunikasi yang lain adalah model Lavidge-Gary Steiner.
Model yang dipelopori oleh dua orang psikologi sosial ini melihat ada enam tahap
yang harus dilalui dalam proses komunikasi sebelum orang menerima sesuatu
hirarki. Enam tahap (Awareness, Knowlege, Liking, Preference, Conviction, dan
Purchase) terangkum dalam tiga kategori proses : proses kognitif, afektif, dan
konatif (aksi dan motivasi). Model proses komunikasi Lavidge-Gary Steiner tersusun
didalam gambar di bawah ini :
Gambar 1.
PROSES KOMUNIKASI LA VIDGE – GARY STEINER
Proses Kognitif Awarenes
34
Knowlegde
Proses Afektif Liking
Preverence
Conviction
Proses Konatif
(aksi dan motivasi) Purchase12)
Penjabaran enam tahap proses komunikasi dari Lavidge-Gary Steiner adalah
sebagai berikut :
1. Awareness (kesadaran)
Tahap dimana ketika khalayak diterpa media berupa pesan iklan akan
menimbulkan kesadaran (Awareness) bahwa ada produk yang menjadi
kebutuhannya.
2. Knowledge (pengetahuan)
Setelah komunikan men-decode pesan, maka akan muncul persepsi dan
asumsi sebagai sebuah pengetahuan berdasar Frame of Reference dan
Field of Experience dari komunikan, disini akan ada penilaian terhadap
produk yang diiklankan.
3. Liking (menyukai)
12) Ibid Hal. 53-54
35
Dalam tahap ini khalayak mulai menyukai produk yang diiklankan karena
dinilai memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
4. Preference (lebih menyukai/kegandrungan)
Setelah menyukai, proses peneguhan terjadi dalam diri komunikan
dengan efek komunikan lebih suka lagi (kegandrungan) dengan produk
karene benar-benar memenuhi kebutuhannya dan tidak ada pilihan lain
pada benak komunikan.
5. Conviction (keyakinan)
Tahap ini menampakan komunikan yakin dan percaya akan produk yang
diiklankan dan tidak ada keraguan untuk menentukan sebuah keputusan.
6. Purchase (pembelian)
Tahap ini merupakan puncak dari proses pengambilan keputusan dimana
komunikan telah melakukan tindakan berupa perilaku pembelian produk
yang diiklankan.
Proses diatas menjelaskan bahwa promosi album ke-2 band hardcore “Spirit
Of Life” sebagai sebuah produk yang hadir dihadapan konsumen mencoba untuk
dikenalkan pada khalayak calon konsumen sehingga muncul kesadaran bahwa
mereka terutama yang menyukai musik underground di kota Solo. Kedua tahap
tersebut, kesadaran dan pengetahuan termasuk dalam proses kognitif. Kemudian
36
dalam proses afektif tahap berikutnya calon konsumen mulai menyukai dan lebih
menyukai lagi. Selanjutnya dalam proses konatif, khalayak yakin dan akhirnya
melakuka pembelian terhadap album ke-2 band hardcore “Spirit Of Life”.
Pelaksanaan promosi sebagai bentuk komunikasi persuasi dilakukan secara
luwes, halus, lembut, serta penuh dengan karakter produk. Untuk mempersuasi
khalayak maka iklan akan dibuat sedemikian rupa agar khalayak tersebut tidak
merasa terpaksa, tapi merupakan suatu bentuk kesadaran sendiri dari khalayak
tersebut untuk membeli produk yang diiklankan tersebut. Sehubungan dengan hal itu,
sebuah iklan poster harus terdiri dari beberapa unsur, yaitu :
a. Copywriting Copywriting terdiri dari headline, sub headline, body copy, slogan, serta baseline (keterangan berupa alamat) yang semuanya itu saling memperjelas satu sama lain. Penulisan copy harus memiliki strategi untuk dapat mencapai tujuan ide dari suatu iklan13).
b. Visual a) Ilustrasi (suatu gambar yang dijadikan latar belakang) b) Brand (produk yang ditawarkan) c) Layout (penempatan berbagai unsur komposisi) d) Logo (symbol untuk mengidentifikasikan sesuatu dengan
divisualisasikan) e) Warna f) Typografi
Dalam proses pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik selain
harus memperhatikan unsur-unsur dari iklan tersebut, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Beberapa hal tersebut diketahui dalam penerapan rumus AIDCA, yaitu
:
1) Attention (perhatian) 13) Alec Benn, 1978, The 27 Most Common Mistakes In Advertising, USA, hal. 77.
37
Iklan harus menarik perhatian khalayak. 2) Interest (minat)
Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang dihadapi selanjutnya adalah bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh.
3) Desire (kebutuhan/keinginan) Iklan harus berhasil menggerakan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.
4) Conviction (rasa percaya) Iklan harus bisa meyakinkan konsumen sehingga memiliki rasa percaya terhadap produk tersebut.
5) Action (tindakan) Membujuk calon pembeli agar segera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu14).
Selain memperhatikan bagaimana iklan yang dibuat dapat menarik perhatian
dan mempengaruhi konsumen atau penikmat musik underground, Pemilihan media
dan penempatan iklan di media pun menjadi perhatian penting oleh produsen. Setiap
produsen melakukan perencanaan dan menentukan strategi-strategi media sebelum
menempatkan iklan dari produk-produk mereka.
Dalam kegiatan perencanaan media, ada 3 aktivitas dasar yang dilakukan oleh
produsen, yang meliputi :
a. Menentukan masalah pemasaran.
b. Menerjemahkan kebutuhan pemasaran menjadi sasaran media yang dapat
dilakukan.
c. Menentukan pemecahan media dengan merumuskan strategi media15).
14) Rhenald Kasali, Op.Cit, Hal 82 15) Jim Surmanek, Seri Pemasaran dan Promosi : Perencanaan Media, Gramedia, Jakarta, 1991, Hal 122
38
Perencanaan media dilakukan untuk menentukan sasaran media yang
nantinya harus menggambarkan sasaran pemasaran. Untuk itulah, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan sebelum merumuskan sasaran media, yaitu :
1) Menentukan siapa audiens atau target konsumennya. 2) Menentukan daerah-daerah mana saja yang tinggi potensi
penjualannya. 3) Menentukan penjadwalan iklan, yang meliputi kapan iklan tersebut
akan disiarkan, untuk berapa lama, dan berapa durasi waktunya. 4) Membuat copy iklan. 5) Menentukan bagaimana jangkauan dan frekuensi pemutaran &
penyebaran iklan16). Sebagaimana dikemukakan diatas, tujuan utama dari promosi suatu produk
adalah menggugah pembelian dan pemakaian, yang dalam hal ini terkait dengan
perilaku membeli seseorang. Perilaku membeli merupakan kegiatan yang secara
langsung terlihat dalam pertukaran barang dan jasa dengan uang. Ada 3 faktor yang
mempengaruhi perilaku membeli seseorang, yaitu :
1. Konsumen individual, pengaruh dari dalam diri konsumen itu sendiri
meliputi kebutuhan konsumen, persepsi terhadap karakteristik merk,
sikap, kondisi demografis, gaya hidup, dan karakteristik kepribadian
hidup.
2. Lingkungan yang mempengaruhi konsumen, apakah membeli karena ikut-
ikutan atau membeli karena mempunyai pengalaman pribadi dengan suatu
produk.
3. Stimuli pemasaran atau strategi pemasaran17).
16) Ibid, Hal 127-135. 17) Sutisna, Op.Cit, Hal 6.
39
Proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor intern dan ekstern. Faktor intern berupa proses psikologis dalam diri
komunikan dan faktor ekstern berupa pengaruh yang berasal dari lingkungan sekitar
komunikan. Faktor intern berupa aspek psikologis yakni pengetahuan, pandangan
dan pengalaman yang ditunjukan melalui sikap dan proses pendecode-an pesan.
Sutisna dalam bukunya “Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran”,
menggambarkan proses pengambilan keputusan konsumen sebagai berikut :
Gambar 2.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Pengenalan masalah / kebutuhan dan keinginan
Pencarian berbagai informasi
Evaluasi berbagai alternatif merek produk
Umpan balik18)
Pilihan atas merek produk untuk dibeli
Evaluasi pasca pembelian
Proses diatas menjelaskan bahwa, pengambilan keputusan oleh konsumen
untuk membeli suatu produk diawali dengan adanya kesadaran untuk memenuhi
18) Ibid, Hal. 16
40
kebutuhan dan keinginannya. Kemudian konsumen akan mulai mencari informasi
berkaitan dengan keberadaan berbagai produk yang dapat memenuhi kebutuhannya
tersebut. Informasi yang dibutuhkan bisa didapat dari pengalaman konsumen itu
sendiri di masa lalu dalam memilih produk untuk memenuhi kebutuhan yang sama,
atau informasi itu bisa didapat dari orang lain atau melalui media massa. Setelah itu
konsumen akan melakukan seleksi dari berbagai merk produk yang ada dipasaran.
Seleksi ini bisa dilakukan karena konsumen memiliki pengalaman pemakaian
terhadap suatu merk produk, ataupun karena kepercayan yang dimiliki konsumen
terhadap merk produk tertentu. Setelah ditemukan produk yang sesuai, maka
konsumen akan melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Namun proses
pengambilan keputusan ini tidak berhenti setelah dilakukan pembelian saja, karena
konsumen akan melakukan evaluasi setelah pemakaian, apakah produk yang
dibelinya itu dapat memberikan kepuasan atau tidak. Bila dapat memberikan
kepuasan, maka pengulangan pembelian produk yang sama besar kemungkinan akan
terjadi di masa yang akan datang. Namun bila kepuasan konsumen tidak terpenuhi,
maka proses itu akan berjalan lagi mulai dari awal dengan produk yang berbeda.
Pemilihan media promosi yang dilakuka melalui berbagai media baik media
cetak maupun media elektronik yang dilakukan oleh pihak KID Fighter records
diharapkan mampu mengenalkan sekaligus mempengaruhi minat beli komunitas
musik khususnya yang ada di kota Solo. Untuk lebih jelas mengenai kerangka
pemikiran dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
41
Gambar 3.
Kerangka Pemikiran
(variabel independent)
Promosi
(X)
(variabel dependent)
Minat Beli
(Y)
(variabel kontrol)
Karakteristik Konsumen
(Z)
1. Kondisi sosial ekonomi
2. Lingkungan pergaulan
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban sementara dari suatu penelitian
sebelum diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
Terdapat pengaruh media promosi terhadap minat beli album ke 2 Band Hardcore
“Spirit Of Life” yang ada di komunitas musik kota Solo.
42
G. Definisi Konsepsional dan Operasional
1. Definisi Konsepsional
a. Promosi
Promosi adalah Suatu kegiatan mengkomunikasikan atau menyampaikan
pesan suatu produk atau jasa agar dapat mengubah dan mempengaruhi sikap
maupun mendorong konsumen untuk bertindak. Promosi adalah komunikasi
yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk dan meyakinkan. Promosi
menyampaikan banyak hal yang dimiliki produk, mengetengahkan kelebihan-
kelebihan yang dimiliki, sehingga mengubah perilaku komunikan dan
meningkatkan penjualan, sasaran promosi adalah pembelian di tempat.19)
as one as the opportunities inherent in ascertaining the proper balance
betwen advertising and promotion, it should be quite clear that both should be
used as one would play a pipe organ, pulling out certain stops and pushing
others, as situations and circumstance change. Rigid rules, or continuing
application of inflexible advertising-to-promotion percentages, serve no real
purpose and can be quite counterproductive in today's dynamic and ever-
19) Rhenald Kasali, 1995, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, PT Pustaka Utama
Grafiti, hal 10.
43
changing marketing environment. A short-term solution that creates a long-
term problem is no solution at all20)
Dalam penggunaannya “promosi” adalah semua yang dilakukan untuk
membantu penjualan suatu produk atau jasa di tiap tempat jaringan penjualan
dengan memikat konsumen agar memperoleh kesan yang menyenangkan
terhadap apa yang diiklankan.21)
Promosi sangat berpengaruh sekali terhadap peningkatan kunjungan dari
konsumen dan untuk menanamkan image produk ataupun jasa yang
dipromosikan di pikiran atau benak konsumen.
campaign is an effort or activity in the affected companies' current
customers "and" potential customers "that they would make purchases of
products offered, current or future requirements. Actual consumer is a direct
consumers to buy products offered at the time or shortly after the campaign the
company launched the product. And potential customers are consumers who
are interested to buy the products offered by the company will be the future.22)
Dalam buku “The Portable MBA-Pemasaran”, Alexander mengatakan
bahwa peningkatan strategi promosi dapat dilakukan dengan memanfaatkan
20) Arjun Chaudhuri “The Chain of Effect from Brain Trust and Brand Affect to Brand Performance the
Role of Brand Louyalty (Journal of Marketing 65) April 2008 21) Fred E. Hand dan Kenneth G. Mangun, 1999, Beriklan dan Berpromosi Sendiri, Grasindo, Jakarta, hal.
xxii
22) Sistaningrum (2002 : 98) http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010_01_01_archive.html
44
teknologi baru dalam promosi pemasaran suatu produk. Teknologi memberikan
peluang untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan karenanya untuk
mendapatkan keuntungan bersaing antar pemasar-pemasar lainnya, karena
teknologi baru juga mempengaruhi bidang pemasaran dan manajemen secara
umum.23)
b. Minat Beli
Minat beli adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk
membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya.24)
Minat beli konsumen akan timbul denga sendirinya, jika konsumen sudah
merasa tertarik atau memberikan respon yang positif terhadap apa yang
ditawarka oleh suat perusahaan.
c. Karakteristik Konsumen
Sasaran konsumen lebih mengarah pada anak muda yang cenderung
menyukai musik rancak. Kebanyakan bisa kita temui dalam komunitas -
komunitas bawah tanah atau biasa dikenal masyarakat dengan istilah
underground, gaya hidup mereka cenderung ekstrim, urakan, liar, keras dan
didominasi warna hitam. Tapi di luar itu banyak pula anak muda pada
umumnya yang mulai meniru style ini.
23 ) Alexander Hiam, 1994, The Portable MBA, hal. 65.
24 ) Mc. Carthy (2002 : 298)
45
Karakteristik konsumen meliputi beberapa faktor, antara lain :
1. Faktor Demografis.25)
· Letak Geografis
Disini mengungkapkan tempat asal seseorang, seperti daerah, kota,
negara bagian, dan lain lain.
· Usia dan Siklus Hidup
Perilaku seseorang membeli baik barang maupun jasa berbeda-beda,
yaitu sesuai dengan usia dan siklus kehidupannya masing-masing.
2. Faktor Psikografis
· Gaya hidup
Gaya hidup didefinisikan sebagai pola manusia menghabiskan waktu
dan uangnya dalam hidup. “Lifestyle is a person of living as
expressed in his or her actifities, interest, and opinions.”26) Yang
artinya gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang
diekspresikan melalui kegiatan (bagaimana seseorang menghabiskan
waktunya), minat (apa yang mereka anggap penting dalam
lingkungan mereka), dan opini (apa yang mereka pikirkan tentang
diri mereka sendiri dan dunia sekitarnya).
25 ) Engel, Blackwell & Miniard, 1994 : 46 26) Kotler, 1994 : 151
46
2. Definisi Operasional
a. Promosi
Dalam penggunaannya “promosi” adalah semua yang dilakukan untuk
membantu penjualan suatu produk atau jasa di tiap tempat jaringan penjualan
dengan memikat konsumen agar memperoleh kesan yang menyenangkan
terhadap apa yang diiklankan.27)
Promosi dalam penelitian ini adalah segala kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh KID Fighter Records dalam melakukan pemasaran produk
album band Hardcore “Spirit Of Life” khususnya terhadap konsumen
komunitas Underground di kota Solo. Dalam hal ini kegiatan promosi yang
dilakukan oleh KID Fighter Records dalam pemasaran produk album band
Hardcore “Spirit Of Life” diantaranya dengan menggunakan media promosi
sebagai berikut :
· Poster
Poster adalah media untuk berkomunikasi yang berisi gambar dan
pesan untuk menginformasikan tentang suatu produk kepada
27) Fred E. Hand dan Kenneth G. Mangun, 1999, Beriklan dan Berpromosi Sendiri, Grasindo, Jakarta, hal.
xxii
47
khalayak secara obyektif. Poster ditempatkan pada media – media
indoor seperti di toko kaset, studio band dan di distro - distro. Pada
perencanaan ini poster bisa juga digunakan sebagai merchandise.
Media poster yang digunakan dalam pemasaran produk album band
Hardcore “Spirit Of Life” dengan identifikasi bahan sebagai berikut
:
a. Bahan : Art Papper 150 gram
b. Ukuran : 33 x 43 cm
c. Warna : Full colour
d. Tempat pemasangan : Studio musik, studio rekaman,
distro, kampus-kampus di wilayah Solo, toko kaset
Adapun indikator terhadap pengukuran variabel promosi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1) Pernah tidaknya responden dalam melihat poster Band ”Spirit Of Life”.
2) Frekuensi resoponden dalam melihat poster Band ”Spirit Of Life”.
3) Perhatian responden dalam melihat poster Band ”Spirit Of Life”.
4) Kedalaman responden dalam mengetahui aliran dan musik Band “Spirit
Of Life” melalui poster Band “Spirit Of Life”.
5) Pengetahuan responden mengenai kelebihan dari aliran dan musik Band
“Spirit Of Life” melalui poster Band “Spirit Of Life”.
48
6) Ketertarikan responden pada produk yang ditawarkan melalui cara
penyampaian pesan pada poster Band “Spirit Of Life”.
7) Pendapat responden setelah mengetahui desain dari poster Band “Spirit
Of Life”.
b. Minat Beli
Minat beli dalam penelitian ini adalah keinginan komunitas underground
yang ada di kota Solo pada khususnya dalam melakukan pembelian produk
album Ke 2 band Hardcore “Spirit Of Life” yang diproduksi oleh KID Fighter
Records. Pada dasarnya minat beli dalam penelitian inilah yang hendak di
ketahui peneliti dalam kegiatan penelitian ini untuk menentukan kesuksesan
produk di pasar. Karena dengan mengetaui minat beli konsumen terhadap
produk yang dihasilkan, pihak perusahaan akan dapat menentukan langkah
strategis yang akan dilakukan dalam rangka pemasaran suatu produk. Minat
beli konsumen terhadap produk sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti
faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Sehingga
dengan mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat beli
konsumen, maka suatu perusahaan akan dapat menciptakan produk yang akan
benar-benar sukses di pasar.
Adapun sebagai indikator terhadap pengukuran variabel minat beli dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1) Pendapat responden tentang keingintahuan lebih banyak mengenai
produk band ”Spirit Of life”.
49
2) Pendapat responden tentang keinginan untuk memiliki produk band
”Spirit Of life”.
3) Pendapat Responden tentang keinginan untuk membeli mengenai
produk band “Spirit Of life” walaupun hanya ada dan dijual di
tempat tertentu saja.
4) Pendapat Responden tentang pembelian harga produk band “Spirit
Of life” bila dibanding produk lain yang sejenis.
5) Pendapat responden tentang keyakinan untuk memliki tentang
produk band “Spirit Of life”.
6) Pendapat responden tentang keyakinan mengenai kualitas produk
band “Spirit Of life” yang dirilis oleh KID Fifgter Records.
7) Pendapat responden tentang keyakinan mengani produk band
“Spirit Of life” benar-benar bergenre Hardcore .
c. Karakteristik Konsumen
Karakteristik konsumen dalam penelitia ini merupakan kondisi atau
kebiasaan yang ada dalam diri konsumen pecinta musik, khususnya komunitas
musik underground yang ada di kota Solo yang didasarkan pada penilaian
terhadap kondisi sosial ekonomi dan minat terhadap aliran musik. Karakteristik
konsumen ini yang sering kali dapat berpengaruh terhadap minat beli
50
konsumen kepada suatu produk. Dan karakteristik pecinta musik ini sangat
identik dengan kondisi ekonomi, sosial, pendidikan, dan minat terhadap aliran
musik.
Adapun indikator yang digunakan dalam pengukuran variabel karakteristik
konsumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Pendapat responden mengenai komunitas yang diikuti di kota Solo.
2) Pendapat responden mengenai jenis aliran musik yang disukai.
3) Pendapat responden mengenai rata-rata uang saku tiap bulan.
H. Metode Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Agar dalam pembahasan penelitian ini dapat terarah dan lebih spesifik, maka
dalam penelitian ini penulis akan membatasi pembaasan dalam penelitian ini yaitu
terbatas pada pengaruh media promosi terhadap minat beli komunitas musik di kota
Solo.
2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri obyek/subyek yang
mempengaruhi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti
untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya.28)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh komunitas musik
underground yang ada di kota Solo terdiri dari 5 komunitas, yaitu :
28) Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Yogyakarta : Alfa Beta, 2000, Hal. 72.
51
1) Komunitas KID yang diketuai oleh Budi Utomo
2) Komunitas The Think yang diketuai oleh Stefanus Adjie
3) Komunitas Grinder Troops yang diketuai oleh Julious Kamadath
4) Komunitas Mendadak Kolektif yang diketuai oleh Fajar
5) Komunitas Menikam Maut yang diketuai oleh Bambang
Dari kelima komunitas tersebut memiliki anggota kurang lebih 1000
orang.29)
b. Sampel
Sebuah sampel haruslah dipilih sedemikian rupa sehingga tiap satuan
elementer mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih.30) Bila
populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sampel yang diambil
dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili), karena kesimpulan
yang diambil dari sampel akan diberlakukan untuk populasi.
Dala penelitian ini sampel diambil sebesar 100 responden dari seluruh
populasi yaitu semua komunitas musik undergrund yang ada di kota Solo.
c. Teknik Sampling
29) Hasil wawancara dengan ketua komunitas musik yang ada di Solo pada bulan Mei-Juni 2009 30 ) Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES, 1989, Hal. 149
52
Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik Stratified
Random Sampling yaitu Populasi itu dapat distratifikasikan menurut luas usaha,
geografi, umur, pekerjaan, pendidikan, dan lain-lain.31)
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh
komunitas musik underground yang diambil secara acak sebanyak 100 orang
yang diambil menggunakan teknik Stratified random sampling.32)
3. Sumber Data
a. Data Primer
Menurut Sugiyono sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data.33) Sumber datanya adalah responden,
yaitu orang yang menjawa pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan peneliti
mengenai pengaruh penggunaan media promosi terhadap minat beli komunitas
musik yang ada di kota Solo.
b. Data Sekunder
Sugiyono mengatakan bahwa data sekunder ialah sumber data yang
diperoleh tidak langsung memberika data kepada pengumpul data.34) Misalnya
dalam bentuk teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam
penelitian ini, seperti teori mengenai pemasaran dan perilaku konsumen.
4. Metode Pengumpulan Data
31) Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES, 1989, Hal. 163 32) Ibid. Hal. 112 33) Sugiyono, Op.Cit, Hal. 129. 34) Ibid, Hal. 129
53
a. Kuisioner
Sugiyono mengemukakan kuisioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab.35) Kuisioner dapat berupa pertanyaan secara terbuka,
dapat diberkan kepada responden secara langsung. Datanya berupa pertanyaan
yang terperinci dan lengkap dalam satuan daftar pertanyaan yang terperinci dan
lengkap dalam suatu daftar pertanyaan agar responden mengisi atau menjawab
sendiri pertanyaan tersebut.
b. Metode Survey
Sugiyono menerangkan bahwa survey merupakan cara pengumpulan data
yang dilakukan dengan data langsung dan mengamati secara langsung pada
obyek penelitian.36) Dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan
observasi pada komunitas musik underground yang ada di kota Solo terhadap
minat beli album ke 2 band Hardcore “Spirit Of Life” yang diproduksi oleh
KID Fighter Records.
c. Wawancara
Menurut Sugiyono, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan
data. Apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam.37) Dalam pengumpulan data
35) Ibid, Hal. 135 36) Ibid, Hal. 136 37) Ibid, Hal. 136.
54
melalui metode wawancara data yang diperoleh dari hasil wawancara adalah
berkaitan dengan pengaruh media promosi teradap minat beli komunitas musik
yang ada di kota Solo.
5. Instrument Pengukuran Variabel
Metode pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
angket, yaitu tentang media promosi dan minat beli komunitas musik yang ada di
kota Solo. Dalam hal ini penulis menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tantang fenomena sosial. Penelitian fenomena sosial ini ditetapkan secara spesifik
oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.38)
Variabel ini yang akan diukur menjadi indikator, kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk item-item instrument yang dapat berupa
pertanyaan.
Jawaban setiap indikator instrument yang menggunakan skala Likert
mempunyai skor sebagai berikut:
a. SS Sangat Setuju 5
b. S Setuju 4
c. RR Ragu-Ragu 3
d. TS Tidak Setuju 2
e. STS Sangat Tidak Setuju 1
6. Uji Instrument Penelitian
38) Ibid, Hal. 86.
55
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
tersebut.39)
Untuk mengetahui uji validitas ini menggunakan korelasi product moment.
Jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka akan ada korelasi yang nyata antara
kedua variabel tersebut hingga alat ukur ini valid untuk sah dan sebaliknya.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan
variabel/konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Untuk mengetahui uji ini menggunakan nilai Cronbach Alpa, jika menurut
Nunaly nilai Cronbach Alpa lebih besar 0,6 maka kuisioner tersebut dikatakan
reliabel.40)
7. Teknik Analisis Data dan Hipotesis
Untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan tes uji statistik.
Penelitian ini menggunakan teknik Koefisien Korelasi Rank Kendal. Penggunaan
metode korelasi ini dikarenakan penggunaan tiga variabel, baik hubungan antara
variabel independen dengan dependen, variabel independen dengan kontrol,
39) Prabayu Budi Santoso, Analisis Statistik dengan Microsoft Exel dan SPSS, Yogyakarta : Andi Offset,
2005, Hal. 247. 40) Ibid, Hal. 251.
56
variabel dependen dengan kontrol, serta pengaruh variabel kontrol terhadap
hubungan antar variabel independen dan dependen.
KOEFISIEN KORELASI RANK KENDAL
Rumus Koefisien Rank Kendal sebagai berikut :
Dimana :
=
=
=
Dimana :
τ : Koefisien Korelasi rank kendal
S : Skor sebenarnya
N : Jumlah Sampel
Tx : Jenjang kembar pada variabel X
Ty : Jenjang kembar pada variabel Y
57
Tz : Jenjang kembar pada variabel Z
t : Banyaknya observasi berangka sama dalam tiap kelompok angka sama
pada variabel X, Y, atau Z
Dari data yang masuk dalam penelitian ini diketahui banyak terdapat data
yang bernilai kembar. Langkah yang dilakukan adalah membuat jenjang kembar
dari variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Sebelum dilakukan
perhitungan untuk mencari , terlebih dahulu memberi rangking terhadap nilai dari
setiap subyek dari kedua variabel yang akan diukur. Cara memberi rangking adalah
mengurutkannya dengan memperlakukan seolah-olah data tersebut tidak kembar,
dimulai dari data yang mempunyai nilai tertinggi sampai data yang bernilai rendah.
Tetapi karena data yang ada kembar, maka harus melakukan penyesuaian rangking
dengan mencari rangking yang sama untuk setiap subyek yang mempunyai nilai
sama dengan rumus :
Rs =
Keterangan :
Rs : rangking yang disesuaikan
∑Rg : jumlah rangking yang disesuaikan
Ng : jumlah subyek dalam kelompok bernilai sama
Setelah rangking disesuaikan ditemukan, selanjutnya melakukan
penyesuaian ranking dengan variabel X. Variabel X diurutkan rangkingnya dalam
urutan asli. Variabel Y diurutkan rangkingnya mengikuti rangking – rangking pada
58
variabel X. Penyesuaian rangking dilakukan untuk mencari nilai S dari variabel
XY. Setelah nilai S diketahui, langkah selanjutnya adalah mencari nilai Tx dan Ty
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Tx =
Ty =
Keterangan :
T = jumlah pengamatan yang kembar dalam kelompok-kelompok variabel
UJI SIGNIFIKASI
Untuk menguji tingkat signifikasi hubungan antar variabel independen dan
variabel dependen, nilai tersebut akan dikonsultasikan pada tabel A (batas nilai
kritis Z) dengan mencari harga Z hitungnya dengan rumus :
Keterangan :
Z = harga signifikan korelasi rank kendal
τ = koefisien korelasi rank kendal
N = jumlah sampel
1,2,5,9 = bilangan konstan
59
Hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel kemungkinan yang
berkaitan dengan harga-harga seektrem harga-harga z observasi dalam distribusi
normal dengan taraf signifikasi 0,05.
Jika z yang dihasilkan lebih besar dari tabel (z>zα/2) maka hipotesa nol (Ho) dapat
ditolak untuk menerima Hipotesa kerja (Hi). Dalam penelitian ini wilayah kritik
(daerah penolakan Ho) pada z tabel adalah 1,96 atau 0,025. Sedang ada tidaknya
pengaruh variabel Z terhadap hubungan antara variabel X dengan variabel Y
dianalisa dengan uji statistik koefisien korelasi rank partial kendal
(τ xyz).
Rumus τ xyz :
Apabila hasil < maka dapat dinyatakan bahwa variabel Z berpengaruh
terhadap hubungan variabel X dan Variabel Y. Dengan kata lain, hubungan antara
variabel X dan Y bukan merupakan suatu hubungan yang murni tetapi dipengaruhi
oleh variabel Z. Sehingga variabel Z tidak dapat dilepaskan dari hubungan antara
variabel X dan variabel Y.
60
Bab II.
DESKRIPSI SPIRIT OF LIFE
1. Biografi & Discografi Spirit Of Life
Terbentuknya SPIRIT OF LIFE tidak pernah lepas dari sejarah komunitas
musik SOLO CITY HARDCORE di Solo Jawa Tengah. Sebuah komunitas musik
yang menyandang genre Hardcore di kota Solo sebagai wadah dari ketidakpuasan
kondisi sosiokultur yang dirasa makin tak beridentitas. Mereka lahir dan berkembang
untuk menjadi sebuah Semangat untuk menjalani hidup. Hardcore adalah pilihan
Spirit Of Life dalam bermusik, karena genre ini bisa menjadi sebuah penyemangat
dalam menghadapi hidup ini secara realita. Tahun 2002 SPIRIT OF LIFE terbentuk
dengan formasi Budi, Joko Codot NS, Adjie bulu, Bias, dan Wisnu. Pada tahun 2005
61
mereka mengalami perubahan line up, menjadi Budi, Angga, Nova, Tegar & Anton
Bacil. Mereka sempat merekam 2 demo lagu yang berjudul “Never Surender” dan
“Sprit Of Life” yang salah satu dari lagu itu ikut juga dalam Kompilasi Sampler CD
dari Insaecula Zine Bersama dengan Band-band seperti “Moment Of Pain”,”Nothing
Special “,”Fat In Diet”, dll. Dan sempat juga berkontribusi di kompilasi "Denpasar
Sosial #2" sebuah kompilasi untuk kegiatan amal berformat CD dari Kota Denpasar
Bali bersama dengan band-band macam "Proletar","Sepatu Kaca","O2p" dll.. Pada
akhir tahun 2005 mereka mengeluarkan single perdananya yang bertajuk “Againts
Bad Prejudice” yang berisikan 3 lagu Dan dengan Materi itu mereka membuat Video
Klip pertamanya yang berjudul “Loser”. Kemudian pada tahun 2006 ikut ambil
bagian dalam kompilasi “Cadas Tanpa Batas” rilisan Dapross records bersama band-
band cadas macam “Siksa kubur”,”Down For Life”,”Nothing Special”,”Sendal
Jepit” dll.
Dan pada pertengahan tahun 2007 mereka merilis album pertama mereka,
yang diberi nama “Where there is life, there is hope“ dibawah naungan Kid fighter
records. Tahun 2009 ini mereka kembali membuat sebuah gebrakan dengan
mengeluarkan album yang ke 2. Album ini berjudul “Only One Truth Will Last”
yang masih sama dirilis oleh KID Fighter records.
62
2. Personil Spirit Of Life
Dari kiri ke kanan
a) Budi Utomo ( Budioflife ) : Vocal
b) Zacky Zakaria ( Zack ) : Bass
63
c) Deny Rizkito ( Deny ) : Guitar
d) Nova Andri ( Nova ) : Guitar
e) Antonius Ario Kusuma ( Bacil ) : Drum
3. Spirit Of Life Equipment
SOUND SYSTEM SPECIFICATION
PA (Main System)
Response frequency Power Capacity
Other
1. Main system 80-20khz Indoor : minimum 10.000watt Outdoor: minimum 20.000 watt
3 ways or 2 ways active or passive crossover
2. Sub bass system 30Hz - 300Hz
Total power capacity for indoor main system: 40.000 Watt RMS(minimum) Total power capacity for indoor main system: 60.000 Watt RMS(minimum)
Stage Monitors
Response frequency Power Capacity
Other
3. Floor monitor system
50-20khz minimum 5.000watts
- 3 ways or 2 ways - active or passive crossover - minimum 6 units
4. Drum fill system 30-20khz minimum 1000 watts
- 3 ways or 2 ways - active or passive crossover - min. 2 units (left & right)
64
Total power capacity for stage monitor system : 10.000 Watt(minimum)
Mixing Console
Outboard equipment
Sound Effect System Dynamic Processor 5. Main Mixer
(FOH) - 1 Unit - 48 channel input - Profesional series
3 units of Reverbration : - Yamaha SPX 900 - Yamaha SPC 2000 - Lexicon PCM 80 or higher
Noise Gate : - 4 units of dual stereo (8 channels} - Drawner DS 201 or equivalence Compressor / Limiter : - dbx, 4 channels or equivalence
6. Stage monitor mixer
- 1 Unit - 48 channel input - Profesional series
Noise Gate : - 4 units of dual stereo (8 channels} - Drawner DS 201 or equivalence Compressor / Limiter : - dbx, 4 channels or equivalence
BACKLINES
DENY RIZKITO (DENY) Band’s Equipments Back Up
Note
Vocal Microphone -Sennheiser e865 or -Shure SM58
Guitar Gibson SG Standard Greco SG ’61 Guitar Amplification
Peavey Classic 50 Head Marshall JCM 800
Marshall 412 AX Cabinet -Marshall 4x12 Cabinets Guitar Effects Boss TU-2 Fulltone Overdrive 2 EHX BigMuff EHX POG EHX Wiggler EHX Deluxe Memory Man Ibanez TS 808 Guitar Amp Shure SM57
65
Microphone Power Supply for Pedals
- 220 volt - Type C Plug (See Figure 1)
Please locate the power plug near the main microphone at the rear right of stage. Please provide plug converter, in case of plug differences.
Figure 1. Type C Plug
NOVA ANDRI (NOVA) Band’s Equipments Back Up
Note
Vocal Microphone Shure SM58 Guitar Gibson Les Paul Standard Radix Royal Guitar Amplification
Orange Thunderverb 200 Marshall JCM 800
Orange 4x12 Cabinets Marshall 4x12 Cabinets Power Conditioner Phonic P900E Guitar Effects Boss TU-2 Visual Sound Jeckyll & Hyde Fulltone Fuzz ‘70 Digitech Whammy MXR Micro Amp EHX Deluxe Memory Man Ibanez TS 808 Vox V-847A Wah Guitar Amp Microphone
Shure SM57
Power Supply for Pedals
- 220 volt - Type C Plug (See Figure 1)
Please locate the power plug near the main microphone at the
66
rear left of stage. Please provide plug converter, in case of plug differences.
Figure 1. Type C Plug
ZACKY ZAKARIA (ZACK) Band’s Equipments Back Up
Note
Vocal Microphone Shure SM58 Bass Guitar Fender Jazz Bass Yamaha Bass Amplification Ampeg SVT CL Ampeg SVT
Ampeg 810 CE Cabinets Bass Effects Boss TU-2 Maleko B:Ass Master DBX Compressor Bass Amp Microphone
Shure SM57
ANTONIUS ARIO KUSUMA (BACIL) Band’s Equipments Back Up
Note
Drum Sets Tama Superstar Hyperdrive Kit Pearl Export Series / Tama Starclassic Series Kit – Finely Tuned & Mint Condition
-22” Kick drum -16” Floor Tom -14” Tom -12” Tom Pearl Eric Singer Signature
Series Snare
Cymbals Sabian “HHX” Dark Crash 16 “
67
Sabian “HHX” Heavy Ride 18” Sabian “HHX” Crash 18”
Sabian “HHX” Chinese 18”
Sabian “HHX” Hi Hat
Hardware Tama Standard Cymbal Stand Yamaha Standard Cymbal Stand
Pearl Roadster Throne Pedal Pearl P-122TW Drum Microphone Additional Requirements
Standing Ventilation Fan
4. Event Spirit Of Life
Event Tahun 2005
a) Dancing In The Moonlight, At Wedangan Haow-Haow Manahan Solo
b) Musik Kampus Warga, At Halaman Akademi Teknologi Warga
Surakarta
c) Indonesia Bersatu, At Makam Haji Solo
d) Noise Of Nation, At Lapangan Tennis Mojosongo Solo
e) Shoulder To Shoulder #1, At Gedung Badminton Mojosongo Solo
f) Back To Fitri, At Student Centre UNS Solo
g) Sunday I'm In Rock, At MJ Clubby Lounge Solo
h) Mix Down To The Ground, At Area Parkir Manahan Solo
Event Tahun 2006
a) Sunday I'm In Rock Revenge, At MJ Clubby Lounge Solo
68
b) It,s Time To Get Up #1, At Gor Taman Budaya Jawa Tengah Solo
c) Seni Rupa Di Paksa Pentas #2, At Student Centre UNS Solo
d) Yamaha Modif Fest With TIP-EX, At Area Parkir Manahan Solo
e) Darah Muda With RAMBO (USA) At Gor TBS Solo
f) Sepak Terjang Tour Java, At Ex-Mase Billiyard Jajar Solo
g) Shoulder To Shoulder #2, At Gor Auditorium UNISRI Solo
h) Punk Love Mama Fest, At SMK N 8 Surakarta Solo
i) Carety For Jogja Fest, At Halaman Stasiun Peti Kemas Jebres Solo
j) Peduli Suadaraku, At Area Parkir Stadion Manahan Solo
k) Studio Show One Solo, At Studio Biru Solo
Event Tahun 2007
a) Godong Independent Rock, At Godong Purwodadi
b) Solo Radio Smass Ur Ass, At Halaman DLLAJR Manahan Solo
c) Start Party Zone, At Ex-Gedung Bioskop 21 Sukoharjo
d) Kill Your Bad Mood #1, SMK N 8 Surakarta Solo
e) Forever Friend With Samalona, At Rumah Sewa Jurug Solo
f) Solo Bersatu, At Ex-Steak 17 Pabelan Kartasura
g) Sumpah Pemuda Fest, At Depan Kelurahan Balong Solo
h) Smass Ur Ass Tour 2007, At Gor RSPD Klaten
i) Capital Stock Fest, At Semarang
69
j) Vocational Invation With Rocket Rockers, At Pensi STM MIKAEL
Solo
k) Tribute To The Heroes, At Lap.Tennis ISI Surakarta Solo
l) Malang Metal Fest #4, At Sasana Dinoyo MALANG
m) Its Time To Get Up #2, At Basement UNSAHID Surakarta
n) New Year Party 2008, At Pasar Cuplik Sukoharjo
Event Tahun 2008
a) Saturday I,m In Rock Glory 2008, At Teater Arena TBJT Surakarta
Solo
b) Skate Vaganza, At Gor Pemda Boyolali
c) Taste Of Obsession With Burger Kill, At Area Parkir Stadion
Manahan Solo
d) Kill Your Bad Mood #2, At Basement Universitas Sahid Surakarta
Solo
e) High Octan Rock Tour With SERINGAI, At Alun-alun Sragen
f) G# SMARACATUR With Bondan & Fade To Black, At SMA N 4
Surakarta Solo
g) Cadas Of Resurection, SMA N 1 Kartasura
h) Pure White Day, At Joglo Sriwedari
i) Semboyan 35 Birthday Party, At Di Gage Sukoharjo
j) Solo Beatdown With Forgotten, lap. ISI Solo
70
k) Unite And Take Over With Straight Answer, TBS Solo
l) My Suicade Day With Speak Up, Dejavu Cafe Jakarta
Event Tahun 2009
a) We Gave A Birth to A Movement, TBS Solo
b) Rise Eastern II, GOR mini Karanganyar
c) Belukar Aniversary, Quality Hotel Solo
d) Songs From Holigan, Joglo Sriwedari Solo
e) Screaming Out Lounching, VIP cafe Surabaya
f) Pensi SMK YP, Kartosuro
g) Blind Pig aniversary, Rams Studio Solo
h) Rock In Solo, Gor Manahan Solo
5. Deskripsi Komunitas Musik
Komunitas musik adalah kumpulan sekelompok orang yang saling
berinteraksi dan mempunyai kesamaan dan kebutuhan akan (ber)kesenian music. Di
solo sendiri terdapat banyak komunitas musik, khususnya musik yang beraliran
underground. Komunitas musik underground di solo sendiri mempunyai bermacam-
macam aliran, salah satunya adalah hardcore.
Didalam penelitian ini ada 5 komunitas musik di kota solo yang dijadikan
tempat penelitian oleh penulis, komunitas musik tersebut adalah :
71
a. Komunitas KID
Komunitas ini bertempat di Jl. Sulawesi No. 4 Kepatihan Wetan
Solo. Komunitas yang mempunyai band-band hardcore seperti SPIRIT OF
LIFE, LAST BLOOD, NEVER AGAIN, SOFRE MOREU, dan YOUTH
DISORDER ini diketuai oleh Budi Utomo. Mereka banyak membuat gigs-
gigs hardcore dan pergerakan musik hardcore di kota solo. Komunitas ini
sudah cukup terkenal dikalangan anak-anak band indie di kota solo.
b. Komunitas The Think
Komunitas yang berlokasi di Jl. Pandudewanata No. 155
Kartopuran Solo ini adalah komunitas yang mempunyai banyak band
Metal, Metalcore dan Grindcore. Komunitas yang diketuai oleh Stefanus
adjie ini sudah sangat terkenal di solo. Bahkan sampai wilayah karisidenan
surakarta. Band-band yang tergabung di dalam komunitas ini antara lain,
DOWN FOR LIFE, BANDOSO, TAKE AND AWAKE, END OF
SUMMER. Komunitas The Think adalah komunitas yang besar, mereka
banyak membuat event-event musik rock secara besar-besaran.
c. Komunitas Grinder Troops
Komunitas Grinder Troops adalah kmunitas tertua yang ada di kota
solo. Komunita ini mempunyai banyak band yang beraliran Death Metal,
72
Black Metal, dan Gothic. Komunitas yang diketuai oleh Julious Kamadath
ini mempunyai basecamp di Jl. Ir Sutami Jebres Solo. Kebanyakan band-
band yang ada di komunitas ini sudah berumur sangat tua, contohnya
seperti, MAKAM, TORMENT, SUKMO LANGGENG, CRY WAR, dll.
Meski mereka sudah tua, tapi mereka tetap eksis dijalur musik
underground.
d. Komunitas Mendadak Kolektif
Komunitas ini juga mempunyai banyak band-band hardcore, antara
lain, MADE TO RESIST, AURAxKASIH dan RISE TO FIGHT,
komunitas ini bertempat tinggal di Jl. R.M Said No. 181 Solo. Komunitas
ini diketuai oleh Fajar.
e. Komunitas Menikam Maut
Komunitas yang terletak di Radio Star FM solo ini juga merupakan
komunitas musik indie di kota solo, band yang tergabung dalam komunitas
ini antara lain, THE LOVE BALLAD MASACRE, MOMENT OF PAIN,
THE PAIN WAS SO GREAT,dll. Komunitas ini diketuai oleh Bambang.
73
BAB III
DESKRIPSI VARIABEL MEDIA PROMOSI, MINAT BELI
DAN KARAKTERISTIK KONSUMEN
Sebagaimana telah disebutkan di muka, pada Bab II akan membahas variabel
Media Promosi sebagai variabel independen, variabel Minat Beli sebagai Variabel
Dependen dan Variabel Karakteristik Konsumen sebagai variabel kontrol yang dipakai
dalam penelitian ini.
Adapun ketentuan untuk mengetahui sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan
sangat rendah dari hasil jawaban pada variabel independen adalah sebagai berikut :
1. Responden yang menjawab A, dikategorikan sangat tinggi dan diberi nilai 5.
2. Responden yang menjawab B, dikategorikan tinggi dan diberi nilai 4.
3. Responden yang menjawab C, dikategorikan sedang dan diberi nilai 3.
4. Responden yang menjawab D, dikategorikan rendah dan diberi nilai 2.
5. Responden yang menjawab E, dikategorikan sangat rendah dan diberi nilai 1.
A. Variabel Independen Media Promosi
Dalam variabel ini digunakan 7 item pertanyaan tertutup. Pertanyaan tersebut
menggunakan lima alternatif jawaban, dengan kategori :
- Sangat tinggi, bila responden menjawab a diberi skor 5
- Tinggi bila responden menjawab b diberi skor 4
- Sedang bila responden menjawab c diberi skor 3
74
- Rendah bila responden menjawab d diberi skor 2
- Sangat rendah bila responden menjawab e diberi skor 1
Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Independen
Media Promosi (X) adalah sebagai berikut :
1. Pernah tidaknya responden dalam melihat poster Band ”Spirit of Life”
2. Frekuensi resoponden dalam melihat poster Band ”Spirit of Life”
3. Perhatian responden dalam melihat poster Band ”Spirit of Life”
4. Kedalaman responden dalam mengetahui aliran dan musik Band “Spirit of
Life” melalui poster Band “Spirit of Life”
5. Pengetahuan responden mengenai kelebihan dari aliran dan musik Band
“Spirit of Life” melalui poster Band “Spirit of Life”
6. Ketertarikan responden pada produk yang ditawarkan melalui cara
penyampaian pesan pada poster Band “Spirit of Life”
7. Pendapat responden setelah mengetahui desain dari poster Band “Spirit of
Life”
Berikut ini dalah perincian dari masing-masing indikator :
1. Persepsi responden mengenai poster Band ”Spirit of Life”
Untuk mengetahui pernah tidaknya responden dalam melihat poster Band
”Spirit of Life” diajukan pada pertanyaan nomor 1 yaitu : “Apakah anda pernah
melihat poster Band “Spirit of Life” ? Adapun alternatif jawaban yang disediakan
adalah sebagai berikut :
75
a. Sering melihat
b. Pernah melihat
c. Kadang-kadang melihat
d. Jarang melihat
e. Tidak pernah sama sekali
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai pernah tidaknya responden
dalam melihat poster Band ”Spirit of Life” , dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL I
KESERINGAN RESPONDEN DALAM MELIHAT POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE”
n = 100 No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sering melihat 54 54,0 2. Pernah melihat 40 40,0 3. Kadang-kadang melihat 5 5,0 4. Jarang melihat 1 1,0 Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 1.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sering melihat poster Band “Spirit of Life” sejumlah 54 orang atau 54,0
%. Sedangkan yang menjawab pernah melihat sejumlah 40 orang atau 40,0 %. Jadi
hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab sering
melihat poster Band “Spirit of Life” karena poster Band “Spirit of Life” banyak
dipasang di lingkungan kampus yang merupakan ajang integritas mahasiwa dalam
menyalurkan hobinya sebagai pemain band dan juga media massa baik cetak
maupun elektronik.
76
Selanjutnya untuk mengetahui jawaban responden mengenai frekuensi
dalam melihat poster Band “Spirit of Life” , diajukan pada pertanyaan nomor 2
yaitu “Seberapa sering anda melihat poster Band “Spirit of Life” ? Adapun
alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut :
a. Setiap hari
b. 3 hari sekali
c. 1 minggu sekali
d. Jarang melihat
e. Tidak pernah sama sekali
Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang frekuensi responden dalam
melihat poster Band “Spirit of Life”, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL II
FREKUENSI RESPONDEN DALAM MELIHAT POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE”
n = 100 No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Setiap hari 48 48,0 2. 3 hari sekali 32 32,0 3. 1 minggu sekali 14 14,0 4. Jarang mnelihat 6 6,0 5. Tidak pernah sama sekali 0 0 Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 2.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab
setiap hari melihat poster band “Spirit of Life” sejumlah 48 orang atau 48,0 %.
Sedangkan yang menjawab 3 hari sekali sejumlah 32 orang atau 32,0 %. Jadi dalam
77
hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setiap hari
melihat poster Band “Spirit of Life”.
Selanjutnya untuk mengetahui perhatian responden dalam melihat poster
Band “Spirit of Life” diajukan pada pertanyaan nomor 3 yaitu : “Bagaimana
perhatian Anda terhadap poster Band “Spirit of Life” ?
a. Sering mengamati dengan seksama
b. Mengamati dengan seksama
c. Kadang-kadang mengamati
d. Tidak pernah mengamati dengan seksama
e. Tidak tahu
Untuk lebih mengetahui lebih jelasnya perhatian responden dalam
melihat poster Band “Spirit of Life, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL IIII
PERHATIAN RESPONDEN TERHADAP POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE”
n = 100
78
No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sering mengamati dengan seksama
34 34,0
2. Mengamati dengan seksama
42 42,0
3. Kadang-kadang mengamati 24 24,0 4. Tidak pernah mengamati
dengan seksama 0 0
5. Tidak tahu 0 0 Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 3.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sering mengamati dengan seksama terhadap poster Band “Spirit of
Life” sejumlah 34 orang atau 34,0 %. Sedangkan yang menjawab mengamati
dengan seksama sejumlah 42 orang atau 42,0 %. Jadi dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan mengamati dengan
seksama.
Selanjutnya untuk mengetahui kedalaman responden dalam mengetahui
aliran dan musik Band “Spirit of Life” melalui iklan Band “Spirit of Life”,
diajukan pada pertanyaan nomor 4 yaitu : Seberapa dalam anda menjadi tahu
tentang aliran dan musik Band “Spirit of Life” melalui iklan tersebut ? Adapun
alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut :
a. Sangat dalam sekali aliran musik ”Spriti Of Life”
b. Tahu aliran musik ”Spirit Of Life”
c. Ragu-ragu terhadap aliran musik “Spriti Of Life”
79
d. Bingung terhadap aliran musik “Spirit Of Life”
e. Tidak tahu sama sekali
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai kedalaman responden dalam
mengetahui aliran dan musik Band “Spirit of Life” melalui poster Band “Spirit of
Life, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL IV
ALIRAN DAN MUSIK BAND ”SPIRIT OF LIFE” MELALUI POSTER
n = 100 No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat dalam sekali aliran musik ”Spriti Of Life”
39 39,0
2. Tahu aliran musik ”Spirit Of Life”
50 50,0
3. Ragu-ragu terhadap aliran musik “Spirit of Life”
11 11,0
4. Bingung terhadap aliran musik “Spirit Of Life”
0 0
5. Tidak tahu sama sekali 0 0 Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 4.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kedalaman responden
dalam mengetahui aliran dan musik band “Spirit of life” melalui poster yang
menjawab sangat dalam sekali sebanyak 39 orang atau 39,0 %. Sedangkan yang
menyatakan tahu aliran musik “Spirit of Life” sebanyak 50 orang, atau 50,0 %. Jadi
dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden mengetahui aliran
musik “Spirit of Life” secara lebih dalam.
80
Selanjutnya untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai kelebihan
dari aliran dan musik Band “Spirit of Life” melalui poster Band “Spirit of Life”,
diajukan pada pertanyaan nomor 5 yaitu : “Melalui poster tersebut apakah anda bisa
mengetahui kelebihan dari aliran dan musik Band “Spirit of Life” ? Adapun alternatif
jawabn yang diberikan adalah sebagai berikut :
a. Sangat mengetahui
b. Mengetahui
c. Ragu-ragu
d. Tidak tahu
e. Tidak tahu sama sekali
Adapun untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai kelebihan dari aliran dan
musik Band “Spirit of Life” melalui poster Band “Spirit of Life”, dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
TABEL V
KELEBIHAN DARI ALIRAN DAN MUSIK BAND ”SPIRIT OF LIFE”
n = 100 No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
81
1. Sangat mengetahui 38 38,0
2. Mengetahui 52 52,0
3. Ragu-ragu 10 10,0
4. Tidak tahu 0 0
5. Tidak tahu sama sekali 0 0
Jumlah 100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 5.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat mengetahui kelebihan dari aliran dan musik band ”Spirit of Life”
sebanyak 38 orang atau 38,0 %. Sedangkan yang menjawab mengetahui sebanyak 52
orang atau 52,0 %. Jadi dalam hal dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden
menyatakan sangat mengetahui mengenai kelebihan dari aliran dan musik band
”Spirit of Life”.
Sedangkan untuk mengetahui ketertarikan responden pada produk yang
ditawarkan melalui cara penyampaian pesan pada poster Band “Spirit of Life”,
diajukan pada pertanyaan nomor 6 yaitu : ”Berdasarkan cara penyampaian pesan pada
poster tersebut, apakah anda tertarik pada produk yang ditawarkan ? Adapun
alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut :
a. Sangat tertarik sekali
b. Tertarik
c. Biasa saja
d. Tidak begitu tertarik
82
e. Tidak tertarik sema sekali
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai ketertarikan responden pada
produk yang ditawarkan melalui cara penyampaian pesan pada poster Band “Spirit of
Life”, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL VI
PRODUK YANG DITAWARKAN MELALUI CARA PENYAMPAIAN PESAN PADA POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE”
n = 100 No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat tertarik sekali
35 35,0
2. Tertarik
54 54,0
3. Biasa saja
9 9,0
4. Tidak begitu tertarik
2 2,0
5. Tidak tertarik sama sekali
0 0
Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 6.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat tertarik sekali pada produk yang ditawarkan melalui cara
penyampaian pesan pada poster band “Spirit of life” sebanyak 35 orang atau 35,0
%. Sedangkan yang menyatakan tertarik sebanyak 54 orang atau 54,0 %. Jadi
dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan tertarik
pada produk yang ditawarkan melalui cara penyampaian pesan pada poster ban
“Spirit of Life”.
83
Selanjutnya mengenai pendapat responden setelah mengetahui desain
dari poster Band “Spirit of Life”, diajukan pada pertanyaan nomor 7 yaitu :
“Setelah anda tahu desain dari poster tersebut, apakah anda tertarik pada iklan
produk tersebut ? Adapun alternatif jawaban yang diberikan adalah :
a. Sangat tertarik sekali
b. Tertarik
c. Biasa saja
d. Tidak begitu tertarik
e. Tidak tertarik sama sekali
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai pendapat responden setelah
mengetahui desain dari poster Band “Spirit of Life”, dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
TABEL VII
DESAIN DARI POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE n = 100
No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat tertarik sekali
48 48,0
84
2. Tertarik
42 42,0
3. Biasa saja
10 10,0
4. Tidak begitu tertarik
0 0
5. Tidak tertarik sama sekali
0 0
Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 7.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat teratarik sekali mengenai desain dari poster band “Spirit of
Life” sebanyak 48 orang atau 48,0 %. Sedangkan yang menyatakan tertarik
sebanyak 42 orang atau 42,0 %. Jadi dalam hal ini sebagian besar responden
menyatakan sangat tertarik sekali mengenai desain dari poster band “Spirit of
Life”.
Dalam variabel ini digunakan 7 item pertanyaan tertutup. Pertanyaan tersebut
menggunakan lima alternatif jawaban dengan kategori sangat setuju, setuju, ragu-
ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju, yaitu :
- Sangat tinggi bila responden menjawab a diberi skor 5
- Tinggi bila responden menjawab b diberi skor 4
- Sedang bila responden menjawab c diberi skor 3
- Rendah bila responden menjawab d diberi skor 2
- Sangat rendah bila responden menjawab e diberi skor 1
85
Sedangkan data yang diperoleh melalui kuesioner dan setelah di skors,
diketahui nilai tertinggi 35 dan nilai terendahnya 19. Apabila dibuat tiga kelas, maka
interval kelasnya sebagai berikut :
Nilai tertinggi – Nilai terendah
Interval kelas = -----------------------------------------
Jumlah kelas
35 – 19 16
I = -------------- = -------- = 3,2 dibulatkan 3
5 5
Dengan interval kelas (I) = 2, maka batas kelasnya adalah :
- Sangat Rendah (SR) = < 23
- Rendah (R) = 24 – 26
- Sedang (S) = 27 – 29
- Tinggi (T) = 30 - 32
- Sangat tinggi (ST) = > 33
Dari analisis atas tujuh indikator di atas, maka diperoleh data distribusi
frekuensi variabel media promosi adalah sebagai berikut :
TABEL VIII
DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL MEDIA PROMOSI POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE”
n = 100 No. Kategori Frekuensi Prosentase (%)
86
1. Sangat tinggi 22 22,0
2. Tinggi 37 37,0
3. Sedang 32 32,0
4. Rendah 5 5,0
5. Sangat rendah 4 4,0
Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 1 - 7.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi
variabel media promosi, responden yang menyatakan kategori sangat tinggi
sebanyak 22 orang atau 22,0 %. Sedangkan responden yang menyatakan tinggi
sebanyak 37 orang atau 37,0 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi
variabel media promosi dikategorikan tinggi.
B. Variabel Minat Beli
Dalam variabel ini digunakan 7 item pertanyaan tertutup. Pertanyaan
tersebut menggunakan lima alternatif jawaban, dengan kategori :
- Sangat tinggi, bila responden menjawab a diberi skor 5
- Tinggi bila responden menjawab b diberi skor 4
- Sedang bila responden menjawab c diberi skor 3
- Rendah bila responden menjawab d diberi skor 2
- Sangat rendah bila responden menjawab e diberi skor 1
87
Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Dependen Minat
Beli (Y) ini adalah sebagai berikut :
1. Pendapat responden tentang keingintahuan lebih banyak mengenai produk
band ”Spirit of life”
2. Pendapat responden tentang keinginan untuk memiliki produk band ”Spirit
of life”
3. Pendapat Responden tentang keinginan untuk membeli mengenai produk
band “Spirit of life” walaupun hanya ada dan dijual di tempat tertentu
saja.
4. Pendapat Responden tentang pembelian harga produk band “Spirit of life”
bila dibanding produk lain yang sejenis
5. Pendapat responden tentang keyakinan untuk memliki tentang produk band
“Spirit of life”
6. Pendapat responden tentang keyakinan mengenai kualitas produk band
“Spirit of life” yang dirilis oleh KID Fifgter Records
7. Pendapat responden tentang keyakinan mengani produk band “Spirit of
life” benar-benar bergenre hardcore
Berikut ini adalah perincian dari masing-masing indikator :
1. Keingintahuan responden yang lebih banyak mengenai produk band ”Spirit of
life”
88
Untuk mengetahui pendapat responden tentang keingintahuan yang
lebih banyak mengenai produk band ”Spirit of life”, diajukan pada pertanyaan
nomor 8 yaitu : “Setelah anda melihat band ”Spirit of life”, apakah anda
tertarik ingin tahu lebih banyak tentang produk tersebut ? Adapun alternatif
jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut :
a. Sangat tertarik sekali
b. Tertarik
c. Biasa saja
d. Tidak begitu tertarik
e. Tidak tertarik sama sekali
Untuk mengetahui lebih jelasnya pendapat responden tentang
keingintahuan yang lebih banyak mengenai produk band ”Spirit of life”, dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL IX
KEINGINTAHUAN RESPONDEN YANG LEBIH BANYAK MENGENAI PRODUK BAND ”SPIRIT OF LIFE”
n = 100
89
No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat tertarik sekali 49 49,0
2. Tertarik 43 43,0
3. Biasa saja 7 7,0
4. Tidak begitu tertarik 1 1,0
5. Tidak tertarik sama sekali 0 0,0
Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 8.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
mempunyai keingintahuan lebih banyak mengenai produk band “Spirit of life”
dengan menyatakan sangat tertarik sekali sebanyak 49 orang atau 49,0 %.
Sedangkan yang menyatakan tertarik sebanyak 43 orang atau 43,0 %. Jadi dapat
dikatakan bahwa sebagian besar responden mempunyai keingintahuan yang lebih
banyak mengenai produk band “Spirit of life” yang dinyatakan dengan jawaban
sangat tertarik sekali.
2. Pendapat responden tentang keinginan untuk memiliki produk band ”Spirit of life”
Selanjutnya untuk mengetahui pendapat responden mengenai setelah
mengetahui informasi tentang produk tersebut, apakah responden mempunyai
keinginan untuk memilikinya, diajukan pada pertanyaan nomor 9 yaitu : “Setelah
90
mengentaui informasi tentang produk tersebut, apakah anda punya keinginan untuk
memilikinya ? Adapun alternatif jawaban yang disediakanm adalah sebagai berikut
:
a. Sangat ingin sekali
b. Ingin untuk memiliki
c. Ragu-ragu untuk memiliki
d. Tidak begitu ingin memiliki
e. Tidak ingin sama sekali
Untuk mengetahui lebih jelasnya, pendapat responden mengenai setelah
mengetahui informasi tentang produk tersebut, apakah responden mempunyai
keinginan untuk memilikinya, dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
TABEL X
KEINGINAN RESPONDEN UNTUK MEMILIKI PRODUK ” SPIRIT OF LIFE”
n = 100 No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat ingin sekali 40 40,0
91
2. Ingin untuk memilikinya 54 54,0
3. Ragu-ragu untuk memilikinya 5 5,0
4. Tidak begitu ingin memiliki 1 1,0
5. Tidak ingin sama sekali 0 0,0
Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 9.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang ber
pendapat mengenai setelah mengetahui informasi tentang produk tersebut,
responden mempunyai keinginan untuk memilikinya, dengan sangat ingin sekali
sebanyak 40 orang atau 40,0 %. Sedangkan yang menyatakan ingin untuk
memilikinya sebanyak 54 orang atau 54,0 %. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan
bahwa sebagain besar responden menyatakan ingin untuk memilikinya setelah
mengetahui informasi tentang produk tersebut.
3. Pendapat Responden tentang keinginan untuk membeli mengenai produk band
“Spirit of life” walaupun hanya ada dan dijual di tempat tertentu saja.
Selanjutnya untuk mengetahui pendapat responden tentang keinginan
untuk membeli mengenai produk band “Spirit of life” walaupun hanya ada dan
dijual di tempat tertentu saja, diajukan pada pertanyaan nomor 10 yaitu : “Jika
anda tahu bahwa produk hanya ada dan dijuak pada tempat tertentu saja, apakah
anda tetap berkeinginan untuk membelinya ? Adapun alternatif jawaban yang
disediakan adalah sebagai berikut :
a. Sangat ingin sekali
92
b. Tetap berkeinginan membeli
c. Ragu-ragu untuk membeli
d. Tidak begitu ingin membeli
e. Tidak mau membeli
Untuk mengetahui lebih jelasnya pendapat responden tentang keinginan
untuk membeli mengenai produk band “Spirit of life” walaupun hanya ada dan
dijual di tempat tertentu saja, , dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL XI
KEINGINAN RESPONDEN UNTUK MEMBELI MENGENAI PRODUK BAND “SPIRIT OF LIFE”
N = 100 No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat ingin sekali 41 41,0
93
2. Tetap berkeinginan membeli 45 45,0
3. Ragu-ragu untuk membeli 12 12,0
4. Tidak begitu ingin membeli 2 2,0
5. Tidak mau membeli 0 0,0
Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 10.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat ingin sekali membeli mengenai produk band “Spirit of life”
walaupun hanya ada dan dijual di tempat tertentu saja, sejumlah 41 orang atau
41,0 %. Sedangkan yang menyatakan tetap berkeinginan untuk memebli sejumlah
45 orang atau 45,0 %. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar
responden menyatakan tetap berkeinginan untuk membeli mengenai produk band
“Spirit of life” walaupun hanya ada dan dijual di tempat tertentu saja.
4. Pendapat responden tentang pembelian harga produk band “Spirit of life” bila
dibanding produk lain yang sejenis
Selanjutnya untuk mengetahui pendapat responden tentang pembelian harga
produk band “Spirit of life” bila dibanding produk lain yang sejenis, diajukan pada
pertanyaan nomor 11 yaitu : . Bagaimana pendapat anda tentang harga produk
94
tersebut bila lebih mahal dibanding produk lain yang sejenis, apakah anda msih mau
membelinya ? Adapun alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut :
a. Sangat mau sekali membeli
b. Mau membeli
c. Ragu-ragu untuk membeli
d. Tidak begitu ingin membeli
e. Tidak mau membeli
Untuk mengetahui lebih jelasnya pendapat responden tentang pembelian
harga produk band “Spirit of life” bila dibanding produk lain yang sejenis, dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL XII
PEMBELIAN HARGA PRODUK BAND “SPIRIT OF LIFE” BILA DIBANDING PRODUK LAIN YANG SEJENIS
n = 100 No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat mau sekali membeli 42 42,0 2. Mau membeli 47 47,0 3. Ragu-ragu untuk membeli 10 10,0 4. Tidak begitu ingin membeli 1 1,0 5. Tidak mau membeli 0 0,0
95
Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 11.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat mau membeli, tentang pembelian harga produk band “Spirit of
life” bila dibanding produk lain yang sejenis sejumlah 42 orang atau 42,0 %.
Sedangkan yang menyatakan mau membeli sejumlah 47 orang atau 47,0 %. Jadi
dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan mau
membeli harga produk band “Spirit of life” bila dibanding produk lain yang
sejenis.
5. Pendapat responden tentang keyakinan untuk memliki tentang produk band “Spirit
of life”
Selanjutnya untuk mengetahui pendapat responden tentang keyakinan
untuk memliki tentang produk band “Spirit of life”, diajukan pada pertanyaan
nomor 12 yaitu : ”Setelah tahu informasi tentang produk tersebut, apakah anda
yakin untuk memiliki produk tersebut ? Adapun alternatif jawaban yang disediakan
adalah sebagai berikut :
a. Sangat yakin sekali
b. Yakin
c. Ragu-ragu
d. Tidak begitu yakin
e. Sama sekali tidak yakin
96
Untuk mengetahui lebih jelasnya pendapat responden tentang keyakinan
untuk memliki tentang produk band “Spirit of life, dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
TABEL XIII
KEYAKINAN UNTUK MEMLIKI TENTANG PRODUK BAND “SPIRIT OF LIFE”
n = 100 No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat yakin sekali 34 34,0 2. Yakin 58 58,0 3. Ragu-ragu 7 7,0 4. Tidak begitu yakin 1 1,0 5. Sama sekali tidak yakin 0 0,0 Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 12.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat yakin sekali memliki tentang produk band “Spirit of life,
sejumlah 34 orang atau 34,0 %. Sedangkan yang menyatakan yakin sejumlah 58
orang atau 58,0 %. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar
responden menyatakan yakin memliki tentang produk band “Spirit of life”.
6. Pendapat responden tentang keyakinan mengenai kualitas produk band “Spirit of
life” yang dirilis oleh KID Fifgter Records
Selanjutnya untuk mengetahui pendapat responden tentang keyakinan
mengenai kualitas produk band “Spirit of life” yang dirilis oleh KID Fifgter
Records, diajukan pada pertanyaan nomor 13 yaitu : “Band ”Spirit Of Life” dirilis
oleh KID Fighter Records, apakah hal tersebut membuat anda yakin bahwa produk
97
tersebut berkaulitas baik ? Adapun alternatif jawaban yang disediakan adalah
sebagai berikut :
a. Sangat yakin sekali
b. Yakin
c. Ragu-ragu
d. Tidak begitu yakin
e. Sama sekali tidak yakin
Untuk mengetahui lebih jelasnya pendapat responden tentang keyakinan
mengenai kualitas produk band “Spirit of life” yang dirilis oleh KID Fifgter
Records, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL XIV
KEYAKINAN MENGENAI KUALITAS PRODUK BAND “SPIRIT OF LIFE” YANG DIRILIS OLEH KID FIFGTER RECORDS
n = 100 No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat yakin sekali 42 42,0 2. Yakin 54 54,0 3. Ragu-ragu 4 4,0 4. Tidak begitu yakin 0 0 5. Sama sekali tidak yakin 0 0 Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 13.
98
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat yakin sekali mengenai kualitas produk band “Spirit of life”
yang dirilis oleh KID Fifgter Records, sejumlah 42 orang atau 42,0%. Sedangkan
yang menyatakan yakin sejumlah 54 orang atau 54,0%. Jadi dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan yakin mengenai kualitas
produk band “Spirit of life” yang dirilis oleh KID Fifgter Records.
7. Pendapat responden tentang keyakinan mengani produk band “Spirit of life” benar-
benar bergenre hardcore
Selanjutnya untuk mengetahui pendapat responden tentang keyakinan
mengani produk band “Spirit of life” benar-benar bergenre hardcore, diajukan pada
pertanyaan nomor 14 yaitu : “Dengan informasi yang anda dapatkan, apakah
membuat anda yakin produk tersebut adalah produk yang benar-benar bergenre
hardcore ? Adapun alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut :
a. Sangat yakin sekali
b. Yakin
c. Ragu-ragu
d. Tidak begitu yakin
e. Sama sekali tidak yakin
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai pendapat responden tentang
keyakinan mengani produk band “Spirit of life” benar-benar bergenre hardcore, dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL XV
99
KEYAKINAN MENGENAI PRODUK BAND “SPIRIT OF LIFE” BENAR-BENAR BERGENRE HARDCORE
n = 100 No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat yakin sekali 59 59,0 2. Yakin 39 39,0 3. Ragu-ragu 1 1,0 4. Tidak begitu yakin 1 1,0 5. Sama sekali tidak yakin 0 0 Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 14.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat yakin sekali mengenai produk band “Spirit of life” benar-benar
bergenre hardcore sebanyak 59 orang atau 59,0 %. Sedangkan responden yang
menyatakan yakin sebanyak 39 orang atau 39,0 %. Jadi dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat yakin sekali kalau
produk band “Spirit of life” benar-benar bergenre hardcore.
Dalam variabel ini digunakan 7 item pertanyaan tertutup. Pertanyaan
tersebut menggunakan lima alternatif jawaban dengan kategori sangat tinggi,
tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah, yaitu :
- Sangat tinggi, bila responden menjawab a diberi skor 5
- Tinggi bila responden menjawab b diberi skor 4
- Sedang bila responden menjawab c diberi skor 3
- Rendah bila responden menjawab d diberi skor 2
- Sangat rendah bila responden menjawab e diberi 1
100
Sedangkan data yang diperoleh melalui kuesioner dan setelah di skors,
diketahui nilai tertinggi 18 dan nilai terendahnya 12. Apabila dibuat tiga kelas, maka
interval kelasnya sebagai berikut :
Nilai tertinggi – Nilai terendah
Interval kelas = -----------------------------------------
Jumlah kelas
35 – 22 13
I = -------------- = -------- = 2,6 dibulatkan 3
5 5
Dengan interval kelas (I) = 3, maka batas kelasnya adalah :
- Sangat Rendah (SR) = < (kurang dari) 24
- Rendah (R) = antara 25 - 27
- Sedang (S) = antara 28 - 30
- Tinggi (T) = antara 31 - 33
- Sangat tinggi (ST) = > (lebih besar dari )34
Dari analisis atas tujuh indikator di atas, maka diperoleh data distribusi
frekuensi variabel minat beli adalah sebagai berikut :
TABEL XVI
DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL MINAT BELI ALBUM KE II BAND “SPIRIT OF LIFE”
n = 100 No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat Tinggi 12 80,0
2. Tinggi 41 10,0
3. Sedang 36 10,0
101
4. Rendah 8
5. Sangat Rendah 3
Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 8 - 14.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi
variabel minat beli, responden yang menyatakan kategori sangat tinggi sejumlah 12
orang atau 12,0 %. Sedangkan yang menyatakan tinggi sejumlah 41 orang atau
41,0 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam variabel minat beli mempunyai
tinggi.
C. Variabel Karakteristik Konsumen
Dalam variabel ini digunakan 3 item pertanyaan tertutup. Pertanyaan
tersebut menggunakan lima alternatif jawaban, dengan kategori :
- Sangat tinggi, bila responden menjawab a diberi skor 5
- Tinggi bila responden menjawab b diberi skor 4
- Sedang bila responden menjawab c diberi skor 3
- Rendah bila responden menjawab d diberi skor 2
- Sangat rendah bila responden menjawab e diberi skor 1
Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Kontrol
Karakteristik Konsumen (Z) ini adalah sebagai berikut :
1. Pendapat responden mengenai komunitas yang diikuti di kota Solo
2. Pendapat responden mengenai jenis aliran musik yang disukai
102
3. Pendapat responden mengenai rata-rata uang saku tiap bulan
Berikut ini adalah perincian dari masing-masing indikator :
1. Pendapat Responden mengenai komunitas yang diikuti di kota Solo
Untuk mengetahui pendapat responden mengenai komunitas yang diikuti
di kota Solo, diajukan pada pertanyaan nomor 15 yaitu : Komunitas apakah yang
anda ikuti saat ini di kota Solo ? Adapun alternatif jawaban yang disediakan adalah
sebagai berikut :
a. Komunitas KID
b. Komunitas the think
c. Komunitas menikam maut
d. Komunitas mendadak kolektif
e. Komunitas Erinders troops
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai pendapat responden tentang
komunitas yang diikuti di kota Solo, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL XVII
KOMUNITAS YANG DIIKUTI DI KOTA SOLO n = 100
No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Komunitas KID 48 48,0 2. Komunitas the think 42 42,0 3. Komunitas menikam maut 9 9,0 4. Komunitas mendadak
Kolektif 1 1,0
5. Komunitas Erinders troops 0 0,0 Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 15.
103
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan mengikuti komunitas KID sebanyak 48 orang atau 48,0 %. Sedangkan
yang menyatakan mengikuti komunitas the think sebanyak 42 orang atau 42,0 %.
Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan
mengikuti komuinitas di KID.
2. Pendapat responden mengenai jenis aliran musik yang disukai
Selanjutnya untuk mengetahui pendapat responden mengenai jenis aliran
musik yang disukai, diajukan pada pertanyaan nomor 16 yaitu : “Jenis aliran musik
apa yang anda sukai ? Adapun alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai
berikut :
a. Hardcore
b. Metal core
c. Metal
d. Emo
e. POP
Untuk mengetahui lebih jelasnya pendapat responden mengenai jenis
aliran musik yang disukai, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL XVIII
JENIS ALIRAN MUSIK YANG DISUKAI n = 100
No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Hardcore 42 42,0 2. Metal core 52 52,0 3. Metal 5 5,0 4. Emo 1 1,0
104
5. POP 0 0 Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 16.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan hardcore merupakan jenis aliran musik yang disukai sejumlah 42
orang atau 42,0 %. Sedangkan yang menyatakan metal core merupakan jenis aliran
musik yang disukai sejumlah 52 orang atau 52,0%. Jadi dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan hardcore merupakan jenis
aliran musik yang disukai.
3. Pendapat responden mengenai rata-rata uang saku tiap bulan
Selanjutnya untuk mengetahui pendapat responden mengenai rata-rata
uang saku tiap bulan, diajukan pada pertanyaan nomor 17 yaitu : Berapa rata-rata
uang saku anda tiap bulan ? Adapun alternatif jawaban yang disediakan adalah
sebagai berikut :
a. .............. < Rp. 300.000,-
b. Antara Rp. 300.000,- - Rp. 500.000,-
c. Antara Rp. 500.000,- - Rp. 1.000.000,-
d. Antara Rp. 1.000.000,- - Rp. 1.500.000,-
e. Di atas Rp. 1. 500.000,-
Untuk mengetahui lebih jelasnya pendapat responden mengenai rata-rata
uang saku tiap bulan, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
105
TABEL XIX
RATA-RATA UANG SAKU TIAP BULAN n = 100
No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. .............. < Rp. 300.000,- 36 36,0 2. Antara Rp. 300.000,- - Rp.
500.000,- 50 50,0
3. Antara Rp. 500.000,- - Rp. 1.000.000,-
12 12,0
4. Antara Rp. 1.000.000,- - Rp. 1.500.000,-
2 2,0
5. Di atas Rp. 1. 500.000,- 0 0 Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 17
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan rata-rata uang saku tiap bulan ……. < dari Rp. 300.000 sejumlah 36
orang atau 36,0 %. Sedangkan yang menyatakan antara Rp 300.000 sd. Rp.
500.000,- sejumlah 50 orang atau 50,0%. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
sebagian besar responden menyatakan rata-rata uang saku dalam satu bulan sebesar
antara Rp. 300.000 sampai dengan Rp. 500.000,-.
106
Dalam variabel ini digunakan tiga item pertanyaan tertutup. Pertanyaan
tersebut menggunakan lima alternatif jawaban dengan kategori sangat tinggi,
tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah yaitu :
- Sangat tinggi, bila responden menjawab a diberi skor 5
- Tinggi bila responden menjawab b diberi skor 4
- Sedang bila responden menjawab c diberi skor 3
- Rendah bila responden menjawab d diberi skor 2
- Sangat rendah bila responden menjawab e diberi skor 1
Sedangkan data yang diperoleh melalui kuesioner dan setelah di skors,
diketahui nilai tertinggi 15 dan nilai terendahnya 8. Apabila dibuat lima kelas,
maka interval kelasnya sebagai berikut :
Nilai tertinggi – Nilai terendah
Interval kelas = -----------------------------------------
Jumlah kelas
15 – 8 7
I = -------------- = -------- = 1,4
5 5
Dengan interval kelas (I) = 1, maka batas kelasnya adalah :
- Sangat Rendah (SR) = 8 – 9,4
- Rendah (R) = 9,5 – 10,9
- Sedang (S) = 11,0 - 12,4
- Tinggi (T) = 12,5 - 13,9
- Sangat tinggi (ST) = 14 – 15,4
107
Dari analisis atas tiga indikator di atas, maka diperoleh data distribusi
frekuensi variabel perilaku konsumen adalah sebagai berikut :
TABEL XX
DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL KARAKTERISTIK KONSUMEN n = 100
No. Jawaban Responden Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat Tinggi 39 39,0
2. Tinggi 20 20,0
3. Sedang 34 34,0
4. Rendah 4 4,0
5. Sangat Rendah 3 3,0
Jumlah
100 100,0
Sumber : Jawaban pertanyaan nomor 15 - 17.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi
variabel karakteristik konsumen, responden yang menyatakan kategori sangat
tinggi sejumlah 39 orang atau 39,0 %. Sedangkan yang menyatakan tinggi
sejumlah 20 orang atau 34,0 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam variabel
karakteristik konsumen mempunyai sangat tinggi.
108
BAB IV
ANALISA DATA
Dalam bab ini peneliti akan melakukan pengujian beberapa hubungan antar
variabel untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel
independen media promosi poster band “Spirit of Life”(x) dengan variabel dependen
minat beli album ke II band “Spirit of Life” (y). Selain itu juga untuk mengetahui
hubungan antara variabel kontrol karakteristik konsumen (z) dengan variabel independen
media promosi poster band “Spirit of Life” (y), variabel kontrol karakteristik konsumen
(z) dengan variabel media promosi poster band “Spirit of Life” (x) dan sekaligus
hubungan antara variabel independen media promosi poster band “Spirit of Life” (x)
dengan variabel dependen minat beli album ke II band “Spirit of Life” (y) yang
dipengaruhi variabel kontrol karakteristik konsumen (z). Adapun variabel tersebut adalah
:
1. Variabel Independen : Media Promosi Poster Band “Spirit of Life”
2. Variabel Dependen : Minat Beli Album ke II Band “Spirit Of Life”
3. Variabel Kontrol : Karakteristik Konsumen
109
Pengukuran ini dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian
ini, yaitu :
Hipotesis Minor
1. Ada pengaruh antara Media Promosi dengan Minat Beli album ke II Band
Hardcore “Spirit of Life” di dalam Komunitas Musik Band Kota Solo.
2. Ada pengaruh antara Karakteristik Konsumen dengan Media Promosi album ke II
Band Hardcore “Spirit of Life” di dalam Komunitas Musik Band Kota Solo.
3. Ada pengaruh antara Karakteristik Konsumen dengan Minat Beli album ke II
Band Hardcore “Spirit of Life” di dalam Komunitas Musik Band Kota Solo.
Hipotesis Mayor
“Ada pengaruh antara Media Promosi dengan Minat Beli album ke II Band
Hardcore “Spirit of Life” di dalam Komunitas Musik Band Kota Solo yang
dipengaruhi oleh Karakterik Konsumen”.
A. UJI VALIDITAS
Sebelum menganalisis seluruh data yang terkumpul, terlebih dahulu dilakukan
pengujian validitas terhadap daftar pertanyaan atau kuesioner yang diajukan kepada
responden. Tujuan pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa pertanyaan yang
diajukan mengukur konsep yang ingin diukur.
Teknik yang digunakan untuk menguji validitas adalah teknik korelasi
Product Moment. Setelah melakukan penghitungan, apabila masing-masing hasil
korelasi yang diperoleh lebih besar atau sama dengan r tabel, maka item-item
110
pertanyaan yang diajukan kepada responden benar-benar mengukur aspek yang ingin
diukur. Tetapi jika hasil korelasi tersebut lebih kecil dari harga dari r, maka item
pertanyaan tersebut tidak dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Adapun hasil
dari penghitungan tersebut sesuai lampiran dapat diuraikan sebagai berikut :
I. Variabel Independen Media Promosi Poster band “Spirit Of Life”
TABEL XXI
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL MEDIA PROMOSI POSTER BAND “SPIRIT OF LIFE”
n = 100 ITEM PERTANYAAN R STATUS
1
2
3
4
5
6
7
0,516 VALID
0,652 VALID
0,672 VALID
0,597 VALID
0,542 VALID
0,626 VALID
0,579 VALID
Sumber : Lampiran
Secara statistik, angka hasil korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan
angka kritik tabel korelasi nilai r. Diketahui angka kritik untuk sampel sebanyak 100
pada taraf signifikan 0,05 adalah 0,241 angka korelasi yang diperoleh dari item
pertanyaan nomor 1 sampai nomor 7 adalah di atas nilai r, maka semua item
pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
111
II. Variabel Dependen (Minat Beli )
TABEL XXII
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL MINAT BELI ALBUM KE II BAND “SPIRIT OF LIFE”
n = 100 ITEM PERTANYAAN r STATUS
8
9
10
11
12
13
14
0,620 VALID
0,740 VALID
0,686 VALID
0,620 VALID
0,709 VALID
0,488 VALID
0,328 VALID
Sumber : Lampiran
Diketahui bahwa angka kritik untuk sampel sebanyak 100 pada taraf
signifikan 0,05 adalah 0,241. Angka korelasi yang diperoleh dari item pertanyaan
nomor 8 sampai nomor 14 adalah di atas nilai r, maka semua item pertanyaan tersebut
dinyatakan valid.
112
III. Variabel Kontrol (Karakteristik Konsumen)
Tabel XXIII
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KONTROL KARAKTERISTIK KONSUMEN
n = 100 ITEM PERTANYAAN r STATUS
15
16
17
0,736 VALID
0,812 VALID
0,787 VALID
Sumber : Lampiran
Diketahui bahwa angka kritik untuk sampel sebanyak 100 pada taraf
signifikan 0,05 adalah 0,241. Angka korelasi yang diperoleh dari item pertanyaan
nomor 15 sampai nomor 17 adalah di atas nilai r, maka semua item pertanyaan
tersebut dinyatakan valid.
B. UJI RELIABILITAS
Pengujian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketepatan alat ukur
dalam mengukur gejala yang sama. Bila suatu alat ukur dipakai lebih dari satu kali
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil yang diperoleh relatif konsisten, maka
alat ukur tersebut disebut reliabel.
113
Untuk mengukur reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini, digunakan
metode daro Alpha Cronbach. Metode ini sangat cocok untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai, seperti nilai 1-3,
1-5, 1-7, dan seterusnya. Dalam penelitian ini mempunyai skala penilaian 1-5. rumus
yang digunakan adalah :
ri = (k)
Keterangan :
ri : Koefisien Riliabilitas Alpha
k : Mean kuadrat antara subyek
E Si2 : Mean Kuadrat kesalahan
Si2 : Varians Total
Kemudian nilai dari alpha hasil penghitungan tersebut dibandingkan dengan
angka kritik pada tabel korelasi r.
TABEL XXIV
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL KOEFISIEN STATUS
Independen 0,783 Reliabel
Dependen 0,709 Reliabel
Kontrol 0,670 Reliabel
Sumber : Lampiran
Nilai koefisien Alpha dari variabel independen lebih besar daripada nilai r,
maka dari itu variabel independen, dependen dan kontrol dinyatakan reliabel.
114
C. Analisa Data
1. Hubungan Antara Variabel Media Promosi poster band “Spirit of Life”
dengan Minat Beli album ke II Band “Spirit Of Life”
Untuk menghitung hubungan dua variabel tersebut menggunakan rumus
Correlation Rank Kendall melalui program SPSS 12.00. Rumus ini berguna untuk
mencari nilai dua hubungan. Rumus Kendall yaitu :
Langkah selanjutnya adalah menguji signifikansi nilai rs dengan cara menghitung
besarnya t terlebih dahulu. Sedangkan untuk menguji signifikansi nilai rs dengan
menggunakan rumus :
( ) ( ) yx
xy
TNNTNN
S
----=
121
121
t
Dimana :
S : jumlah nilai nyata
N : jumlah pengamatan
Tx : ½ E t(t-1), t adalah banyaknya observasi berangka sama dalam tiap
kelompok angka sama pada varibael x.
Ty : ½ Et(t-1), t adalah banyaknya observasi yang berangka sama dalam tiap
kelompok angka sama pada variabel y.
115
T : jumlah pengamatan kembar dalam masing-masing kelompok kembar
dalam variabel.
Berdasarkan hasil penghitungan korelasi antara variabel media promosi
dengan minat beli, diperoleh hasil nilai koefisien korelasi sebesar 0,452. Untuk
menguji apakah korelasi antara variabel media promosi dengan minat beli album ke
II Band Hardcore “Spirit of Life” signifikan atau tidak maka untuk N > 10
digunakan rumus sebagai berikut :
t z = -------------------------- 2 ( 2n + 5) ------------------- 9n ( n – 1)
Keterangan : Z = Harga kritik N = Jumlah sampel 1,2,5,9 = Angka konstan Jadi untuk Txy sebesar 0,452 maka :
t z = -------------------------- 2 ( 2n + 5) ------------------- 9n ( n – 1) 0,452 z = -------------------------- 2 ( 2.100 + 5) ------------------- 9.100 (100 – 1) 0,452
116
z = -------------------------- 2 ( 200 + 5) ------------------- 900 ( 99) 0,452 z = -------------------------- 2 ( 205) ------------------- 89100 0,452 z = -------------------------- 410 ------------------- 8900 0,452 z = -------------------------- 0,0046 0,452 z = -------------------------- 0,068 = 6,647 Dengan hasil tersebut, maka diketahui nilai kritik z untuk Txy adalah 6,697.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel x dan y, maka nilai z
(6,647) dibandingkan dengan nilai kritik z, pada Ho pada tingkat kepercayaan 97 %
atau p = 0,03. Diketahui nilai kritik z tabel 1,96 dengan demikian 6,647 > 1,96.
Berdasarkan pengujian di atas, maka diketahui nilai ”z” yang diperoleh
lebih besar daripada nilai Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hipotesa yang
117
menyatakan ”ada hubugan yang signifikan antara media promosi dan minat beli di
dalam Komunitas Musik Kota Solo. Hal ini berarti variabel independen X (media
promosi) mampu mempengaruhi variabel dependen Y (minat beli) secara signifikan
pada tingkat kepercayaan 95 %. Adanya hubungan yang signifikan tersebut
disebabkan oleh adanya minat beli responden, responden akan merasa lebih tahu
dan secara sukarela menerima pemahaman mengenai media promosi tayangan iklan
album ke II Band Hardcore “Spirit of Life”.
2. Hubungan Antara Variabel Kontrol Karakteristik Konsumen (Z) dengan
Variabel Media Promosi Poster Band ”Spirit Of Life” (X)
Untuk mengetahui hubungan antara variabel kontrol dengan variabel
dependen, menggunakan rumus Rank Kendall melalui program SPSS 12.00.
Langkah-langkah penghitungan sama seperti pada hubungan variabel independen
dengan variabel dependen.
Berdasarkan hasil penghitungan korelasi antara variabel karakteristik
konsumen dengan media promosi sebagaimana terlampir, diketahui bahwa nilai
koefisien korelasi berada pada 0,336. Unutuk menguji apakah korelasi antara
variabel karakteristik konsumen dengan media promosi album ke II Band Hardcore
“Spirit of Life” signifikan atau tidak maka untuk N > 10 digunakan rumus sebagai
berikut :
118
t z = -------------------------- 2 ( 2n + 5) ------------------- 9n ( n – 1)
Keterangan : Z = Harga kritik N = Jumlah sampel 1,2,5,9 = Angka konstan Jadi untuk Txy sebesar 0,336 maka :
t z = -------------------------- 2 ( 2n + 5) ------------------- 9n ( n – 1) 0,336 z = -------------------------- 2 ( 2.100 + 5) ------------------- 9.100 (100 – 1) 0,336 z = -------------------------- 2 ( 200 + 5) ------------------- 900 ( 99) 0,336 z = -------------------------- 2 ( 205) ------------------- 89100
119
0,336 z = -------------------------- 410 ------------------- 8900 0,336 z = -------------------------- 0,0046 0,336 z = -------------------------- 0,068 = 4,941 Dengan hasil tersebut, maka diketahui nilai kritik z untuk Tzx adalah 4,941.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel z dan x, maka nilai z
(4,941) dibandingkan dengan nilai kritik z, pada Ho pada tingkat kepercayaan 97 %
atau p = 0,03. Diketahui nilai kritik z tabel 1,96 dengan demikian 4,941 > 1,96.
Berdasarkan pengujian di atas, maka diketahui nilai ”z” yang diperoleh
lebih besar daripada nilai Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hipotesa yang
menyatakan ”ada hubugan yang signifikan antara karakteristik responden dan
media promosi di dalam Komunitas Musik Kota Solo. Hal ini berarti variabel
independen Z (karakteristik konsumen) mampu mempengaruhi variabel dependen
X (media promosi) secara signifikan pada tingkat kepercayaan 97 %. Adanya
hubungan yang signifikan tersebut disebabkan oleh karakteristik konsumen yang
sebagian mempunyai media promosi sesuai dengan tayangan iklan album ke II
120
Band Hardcore “Spirit of Life” yang ditampilkan di media massa sehingga dapat
mengkondisikan responden secara mudah menerima produk album ke II Band
Hardcore “Spirit of Life” di lingkungannya.
3. Hubungan Antara Variabel Kontrol Karakteristik Konsumen (Z) dengan
Variabel Dependen Minat Beli Album ke II Band ”Spirit Of Life” (Y)
Untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel kontrol (y) dengan
variabel dependen (z) dicari dengan menggunakan rumus Rank Kendall. Proses
penghitungannya sama seperti langkah-langkah penghitungan yang terdahulu.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS 12.00
korelasi antara variabel karakteristik konsumen dengan minat beli album ke II Band
Hardcore “Spirit of Life”, sebagaimana terlampir diketahui bahwa koefisien
korelasi sebesar 0,599. Untuk menguji apakah korelasi antara variabel karakteristik
konsumen dengan minat beli album ke II Band Hardcore “Spirit of Life” signifikan
atau tidak maka untuk N > 10 digunakan rumus sebagai berikut :
t z = -------------------------- 2 ( 2n + 5) ------------------- 9n ( n – 1)
Keterangan : Z = Harga kritik N = Jumlah sampel 1,2,5,9 = Angka konstan
121
Jadi untuk Txy sebesar 0,599 maka :
t z = -------------------------- 2 ( 2n + 5) ------------------- 9n ( n – 1) 0,599 z = -------------------------- 2 ( 2.100 + 5) ------------------- 9.100 (100 – 1) 0,599 z = -------------------------- 2 ( 200 + 5) ------------------- 900 ( 99) 0,599 z = -------------------------- 2 ( 205) ------------------- 89100 0,599 z = -------------------------- 410 ------------------- 8900 0,599 z = -------------------------- 0,0046
122
0,599 z = -------------------------- 0,068 = 8,868 Dengan hasil tersebut, maka diketahui nilai kritik z untuk Tzy adalah 8,868.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel z dan y, maka nilai z
(8,868) dibandingkan dengan nilai kritik z, pada Ho pada tingkat kepercayaan 97 %
atau p = 0,03. Diketahui nilai kritik z tabel 1,96 dengan demikian 8,868 > 1,96.
Berdasarkan pengujian di atas, maka diketahui nilai ”z” yang diperoleh
lebih besar daripada nilai Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hipotesa yang
menyatakan ”ada hubugan yang signifikan antara karakteristik konsumen dan
minat beli beli album ke II Band Hardcore “Spirit of Life” di dalam Komunitas
Musik Kota Solo. Hal ini berarti variabel kontrol Z (karakteristik konsumen)
mampu mempengaruhi variabel dependen X (media promosi) secara signifikan
pada tingkat kepercayaan 97 %. Adanya hubungan yang signifikan tersebut
disebabkan oleh karakteristik konsumen yang sebagian sudah mempunyai album
ke II Band Hardcore “Spirit of Life” yang ditampilkan di media massa sehingga
dapat mengkondisikan responden secara mudah membeli album ke II Band
Hardcore “Spirit of Life”.
123
4. Hubungan Antara Variabel Kontrol Media Promosi Poster Band ”Spirit of Life”
dengan Variabel Dependen Minat Beli Album ke II Band Hardcore ”Spirit of
Life” yang dipengaruhi dengan Variabel Karakteristik Konsumen
Penelitian ini selain ingin mengetahui hubungan antara media promosi
dengan minat beli album ke II band Hardcore ”Spirit of Life”, juga ingin mengetahui
apakah ada pengaruh dari variabel karakteristik konsumen. Diasumsikan bahwa
variabel media promosi berhubungan dengan variabel minat beli album ke II band
Hardcore ”Spirit of Life”. Kemudian peneliti ingin mengetahui apakah hubungan
keduanya benar-benar dan bukan karena pengaruh dari variabel kontrol yaitu
karakterisatik konsumen.
Hal ini berarti ada kemungkinan karakteristik konsumen mempengaruhi
media promosi dan minat beli album ke II band Hardcore ”Spirit of Life”. Untuk
menguji hubungan antara tiga variabel ini dengan menguji hubungan antaratiga
variabel ini dengan menghitung korelasi parsial antara media promosi dengan minat
beli album ke II band Hardcore ”Spirit of Life”. Berdasarkan hasil penghitungan
korelasi parsial sebagaimana terlampir diketahui bahwa koefisien korelasi parsial
antara variabel sebesar 0,347.
Sebelumnya telah diperoleh hubungan antara media promosi dengan minat
beli album ke II band Hardcore ”Spirit of Life” sebesar 0,452 setelah pengaruh dari
variabel karakteristik konsumen dijaga konstan, korelasi antara x dan y adalah 0,452
terjadi sedikit penurunan yaitu sebesar 0,105.
124
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
125
Berdasarkan pengolahan data dan uji statistik yang dilakukan pada bab
sebelumnya dengan menggunakan Korelasi Rank Kendall dan Korelasi Parsial
Kendall, maka dapat disimpulkan hasil sebagai berikut :
1. Hubungan Antar Variabel
a. Uji statistik hubungan antara media promosi Poster Band ”Spirit of Life” (x)
dengan variabel minat beli album ke II band Hardcore ”Spirit of Life” (y)
dengan menggunakan teknik Korelasi Rank Kendall memperoleh hasil 0,452.
Nilai rxy yang sebesar 0,452 menunjukkan adanya tingkat korelasi yang
positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antara media promosi
Poster Band ”Spirit of Life” (x) dengan minat beli album ke II Band Hardcore
“Spirit of Life” (y) di dalam komunitas musik band kota Solo adalah
signifikan.
b. Uji statistik hubungan antar variabel karakteristik konsumen (z) dan variabel
media promosi Poster Band ”Spirit of Life” (x) memperoleh hasil koefisien
korelasi 0,336. Nilai rzx sebesar 0,336 menunjukkan tingkat korelasi yang
positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antar variabel karakteristik
konsumen (z) dengan variabel media promosi di dalam komunitas musik
band kota Solo adalah signifikan.
c. Uji statistik hubungan antar variabel karakteristik konsumen (z) dan variabel
minat beli ke II band Hardcore ”Spirit of Life” (y) memperoleh hasil koefisien
korelasi 0,599. Nilai rzy sebesar 0,599 menunjukkan tingkat korelasi yang
positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antar variabel karakteristik
126
konsumen (z) dengan variabel minat beli ke II band Hardcore ”Spirit of Life”
(y) di dalam komunitas musik band kota Solo adalah signifikan.
d. Uji statistik hubungan antara varabel media promosi Poster Band ”Spirit of
Life” (x) dengan variabel minat beli ke II band Hardcore ”Spirit of Life” (y) di
dalam komunitas musik band kota Solo dengan menjaga variabel karakteristik
konsumen (z) tetap konstan, memperoleh koefisien korelasi sebesar 0,694.
Dari hasil analisis di atas dapat dikemukakan kesimpulan dalam
penelitian ini :
a. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji statistik rumus korelasi
Rank Kendall antara variabel media promosi dengan variabel minat beli
diperoleh hasil sebesar 0,452 dimana hasil ini lebih besar dari 0,241. Artinya
ada hubungan yang signifikan antara variabel media promosi dengan minat
beli di dalam komunitas musik band kota Solo, dapat diterima dan terbukti
kebenarannya.
b. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji statistik rumus korelasi
Rank Kendall antara variabel karakteristik konsumen dengan media promosi
diperoleh hasil sebesar 0,336 dimana hasil ini lebih besar dari 0,241. Artinya
ada hubungan yang signifikan antara variabel karakteristik konsumen dengan
media promosi di dalam komunitas musik band kota Solo, dapat diterima dan
terbukti kebenarannya.
c. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji statistik rumus korelasi
Rank Kendall antara variabel karakteristik konsumen dengan minat beli
127
diperoleh hasil sebesar 0,599 dimana hasil ini lebih besar dari 0,241. Artinya
ada hubungan yang signifikan antara variabel karakteristik konsumen dengan
minat beli di dalam komunitas musik band kota Solo, dapat diterima dan
terbukti kebenarannya.
d. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji statistik rumus korelasi
Rank Kendall antara variabel karakteristik konsumen dengan minat beli yang
dipengaruhi karakteristik konsumen diperoleh hasil sebesar 0,694 dimana
hasil ini lebih besar dari 0,241. Artinya ada hubungan yang signifikan antara
variabel media promosi dengan minat beli yang dipengaruhi variabel
karakteristik konsumen, dapat diterima dan terbukti kebenarannya. Hal
tersebut, setelah variabel karakteristik konsumen (z) dijaga konstan diperoleh
nilai rxy.z sebesar 0,694 yang mana sebelumnya hubungan antara media
promosi (x) dengan minat beli ke II band Hardcore ”Spirit of Life” (y) sebesar
0,452 sehingga terjadi kenaikan yang cukup tinggi yaitu 0,242. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara media promosi dengan
minat beli dipengaruhi oleh karakteristik konsumen lebih besar atau cukup
menguat.
d. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel di
atas, variabel karakteristik konsumen lebih berpengaruh terhadap variabel
minat beli daripada variabel media promosi itu sendiri.
B. Saran
128
1. Bagi kelompok musik, didalam mempromosikan sebuah produk musiknya jangan
hanya menonjolkan dari sisi personal pemainnya saja, akan tetapi juga dari
komunitas jenis musiknya.
2. Bagi masyarakat dalam memilih suatu produk hendaklah meneliti terlebih dahulu
bahkan memahami akan sebuah produknya sebelum membeli, jangan hanya
tertarik dari promosinya saja.
2. Sebagai konsumen sebuah musik hendaknya bisa mengendalikan diri didalam
membeli jenis musik sebuah produk agar dapat meminimalisasi dari pada
pembelian yang dilakukannya. Hal ini dapat dilakukan dengan pemahaman akan
sebuah produk.