Prop Efilling

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    1/97

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

     Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah alat

    kelengkapan yang penting dalam perekonomian suatu bangsa, tidak terkecuali

    dengan bangsa Indonesia. Mardiasmo (!!"#$%) menyatakan bah&a APBN yang

    dihasilkan setiap tahun oleh eksekuti' memberikan in'ormasi yang rinci kepada

    P*P dan masyarakat tentang program+program yang direncanakan

    pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat, dan bagaimana

    program tersebut dibiayai. ntuk menjamin ketersediaan anggaran serta

    pertumbuhan perekonomian negara agar tetap stabil, pemerintah perlu

    menerapkan beberapa kebijakan seperti kebijakan 'iskal, moneter, dan

    penga&asan langsung. -ebijakan moneter dilakukan melalui kebijakan tingkat

    suku bunga dan jumlah uang yang beredar, sedangkan kebijakan 'iskal

    di&ujudkan dalam peraturan perpajakan, subsidi, dan belanja negara.

    idodo dkk. (!/!#01) memaparkan bah&a dalam APBN, pajak

    merupakan sektor yang paling dominan, secara teoritis pajak memiliki 'ungsi

    anggaran dan pengaturan. iluar 'ungsi anggaran (budgeteir ) pajak memiliki

    'ungsi pengaturan (regulered ) yang sangat membantu pemerintah untuk

    menciptakan kestabilan ekonomi dan sosial serta mendorong pertumbuhan

    ekonomi masyarakat sekaligus mempersempit kesenjangan sosial. -arena itu

    pajak memiliki peran yang penting dalam perekonomian di suatu negara.

    Pemungutan pajak di Indonesia menganut sistem self asessment   sejak

    tahun /"%0. 2istem ini memberikan &e&enang, kepercayaan, tanggung ja&ab

    kepada &ajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan

    /

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    2/97

    melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. 2istem self asessment 

    memungkinkan &ajib pajak meminimalisasi pembayaran pajak yang merupakan

    tanggung ja&abnya.

    Beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengoptimalkan

    penerimaan pajak yakni dengan melakukan intensi'ikasi dan ekstensi'ikasi

    perpajakan. Intensi'ikasi pajak adalah peningkatan intensitas pungutan terhadap

    suatu subjek dan objek pajak yang potensial namun belum tergarap. paya

    intensi'ikasi dapat ditempuh melalui dua cara yaitu penyempurnaan administrasi

    pajak, peningkatan mutu pega&ai atau petugas pemungut, dan penyempurnaan

    undang+undang pajak. 2edangkan ekstensi'ikasi pajak yaitu upaya memperluas

    subjek dan objek pajak serta penyesuaian tari'. 3kstensi'ikasi pajak antara lain

    dapat ditempuh melalui cara perluasan &ajib pajak, penyempurnaan tari', dan

    perluasan objek pajak.

    2eiring perkembangan teknologi, pemerintah melalui irektorat 4enderal

    Pajak sejak tahun !! sampai sekarang, berusaha melakukan modernisasi

    pajak yang mencakup re'ormasi peraturan perpajakan, sistem pelayanan,

    peningkatan kualitas 2umber aya Manusia (2M) dan penyempurnaan

    organisasi. Ino5asi dibidang sistem pelayanan administrasi perpajakan bertujuan

    untuk memperbaiki e'isiensi dan e'ekti'itas kinerja serta meningkatkan

    penerimaan pajak dengan cara modernisasi perpajakan diseluruh unit kerjanya.

    2ebagai bentuk modernisasi perpajakan saat ini yang dapat dirasakan adalah

    kemudahan dalam menda'tarkan diri sebagai &ajib pajak dengan 'asilitas

    penda'taran NPP online  (e-Reg),  penyampaian laporan pajak atau 2P6

    elektronik (e+2P6), pelaporan pajak 2P6 tahunan online (e-filing) dan lain+lain.

    Pelaporan pajak online (e-filing)  adalah sebuah layanan pengiriman atau

    penyampaian 2urat Pemberitahuan (2P6) secara elektronik. E-filing   dapat

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    3/97

    0

    digunakan oleh &ajib pajak orang pribadi maupun &ajib pajak badan

    (perusahaan atau organisasi) dalam menyampaikan 2P6 tahunan ke irektur 

    4endral Pajak melalui sebuah A2P ( Application Service Provider   atau

    penyedia jasa aplikasi). E-filing   dapat digunakan dengan meman'aatkan jalur 

    komunikasi internet secara online  dan real time, sehingga &ajib pajak (P)

    tidak perlu melakukan pencetakan semua 'ormulir laporan dan menunggu tanda

    terima 2P6 tahunan secara manual.

    Pemerintah telah mengeluarkan undang+undang yang mengatur tentang

    penggunaan e-filing   sebagai jaminan dalam penggunan sistem e-filing . asar 

    hukum penggunaan sistem e-filing   pada a&alnya adalah -3P+!1*P4*!!1

    tentang tata cara penyampaian surat pemberitahuan secara elektronik (e-filing )

    melalui perusahaan penyediaan jasa (A2P), dan diubah terakhir pada tahun

    !/0 dalam peraturan irektur 4enderal Pajak nomor# Per+0$*P4*!/0 tentang

    perubahan atas peraturan irektur 4enderal Pajak nomor Per+78*P4*!!%

    tentang tata cara penyampaian surat pemberitahuan dan penyampaian

    pemberitahuan perpanjangan surat pemberitahuan tahunan secara elektronik (e-

    filing ) melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi (A2P). engan adanya undang+

    undang yang mengatur penggunaan sistem e-filing, maka &ajib pajak tentu tidak

    perlu ragu menggunakan sistem e-filing dalam melaporkan 2P6 tahunannya. 

    6ujuan utama sistem e-filing  adalah untuk menyediakan 'asilitas pelaporan

    2P6 secara elektronik (5ia internet) kepada &ajib pajak, sehingga &ajib pajak

    dapat melakukannya dari rumah atau tempatnya bekerja*usahanya. Beberapa

    kemudahan yang didapatkan dengan penggunaan 'asilitas e-filing antara lain

    penyampaian 2P6 dapat dilakukan secara cepat, aman, murah, dan kapan saja

    (7 jam sehari, 8 hari seminggu), serta tidak dikenakan biaya. 2elain itu,

    penggunaan sistem ini dapat menghindari kesalahan dalam perhitungan pajak

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    4/97

    7

    yang harus dibayarkan karena dengan menggunan sistem e-filing   penghitungan

    pajak dilakukan dengan menggunakan sistem komputer.

    -antor Pelayanan Pajak (-PP) Pratama di kabupaten Merauke melakukan

    sosialisasi e-filing  pada &ajip pajak yang terda'tar pada akhir tahun !/0. 9al ini

    berkaitan dengan dikeluarkannya Peraturan irektur 4enderal Pajak Nomor#

    -3P+0"$*P4*!/0 6entang Penerapan ilayah -erja Pusat Pengolahan ata

    dan okumen Perpajakan maka terhitung tahun !/7 untuk pelaporan 2P6

    tahunan tahun !/0 dapat melaporkan 2P6 tahunannya dengan menggunakan

    sistem e-filing  di seluruh kantor pelayan pajak (-PP) pratama. 2osialisasi yang

    dilakukan oleh -PP Pratama Merauke agar &ajib pajak dapat dengan mudah

    menyampaikan*melaporkan pajak tahunan tahun !/0 dengan menggunakan

    'asilitas e-filing . iharapkan dengan adanya kemudahan dalam melaporkan

    pajak tahunan dengan menggunakan 'asilitas e-filing   mampu meningkatkan

    kesadaran masyarakat dalam melaporkan*membayar pajak.

    Berdasarkan data yang diperoleh dari -antor Pelayanan Pajak (-PP)

    Pratama Merauke, diketahui jumlah &ajib pajak yang terda'tar berjumlah 0.8$1

    yang terdiri dari $.!" &ajib pajak orang pribadi dan .777 &ajib pajak badan.

    ari jumlah tersebut diketahui bah&a &ajib pajak yang menggunakan sistem e-

    filing tahun !/7 (laporan 2P6 6ahunan !/0) hanya berjumlah %/ &ajib pajak,

    keseluruhan jumlah tersebut semuanya merupakan &ajib pajak orang pribadi.

    ari persentase jumlah pengguna sistem e-filing   oleh &ajib pajak di --P

    Pratama Merauke yang sangat minim, hal tersebut menjadi bahan pertimbangan

    bagi peneliti untuk mengetahui sejauh mana persepsi &ajib pajak dalam

    mengguna sistem e-filing .

    Penggunaan sistem e-filing   tentu berakibat pada perilaku &ajib pajak yang

    sebelumnya &ajib pajak hanya melaporkan 2P6 dengan cara manual. 2aat ini

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    5/97

    1

    &ajib pajak diberi pilihan untuk melaporkan 2P6nya melalui internet dengan

    menggunakan 'asilitas e-filing . Perubahan perilaku seseorang terhadap

    penggunaan teknologi baru terkait dengan kemudahan serta man'aat yang

    dirasakan ketika menggunakan teknologi tersebut.

    Penelitian+penelitian terkait perilaku penerimaan teknologi saat ini

    menggunakan Theor of Reasoned Action (6A), Theor Planned !ehavior 

    (6PB), model Technolog    Acceptance "odel (6AM),  #nified Theor $f 

     Acceptance and #se of Technolog (6A6), teori kogniti' sosial (social 

    cognitive theor ) dan lain+lain. 6eori perilaku dalam implementasi teknologi ini

    muncul karena diyakini bah&a keberhasilan penggunaan teknologi in'ormasi

    tergantung pada perilaku para penggunanya. 4ogianto (!!8#///) salah satu teori

    tentang penggunaan sistem teknologi in'ormasi yang dianggap sangat

    berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan indi5idual

    terhadap penggunaan sistem teknologi in'ormasi adalah model penerimaan

    teknologi (Technolog    Acceptance "odel% 6AM ). 6eori ini pertama kali

    dikembangkan oleh a5is (/"%$) yang merupakan pengembangan dari teori

    perilaku berencana (Theor of Reasoned Action% 6A) oleh Aj:en dan ;ishbein

    (/"%!). 6ujuan model ini adalah untuk menjelaskan 'aktor+'aktor utama dari

    perilaku pengguna teknologi in'ormasi terhadap penerimaan dan penggunaan

    teknologi in'ormasi itu sendiri.

    Perkembangan model+model penelitian yang menggunkan konstruk

    pemodelan 6AM menghasilkan beberapa 5ariabel+5ariabel eksternal yang

    memiliki pengaruh terhadap penggunaan teknologi. 9al ini dibuktikan oleh

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    6/97

    $

    eksternal seperti kesukarelaan, keuntungan relati', kompabilitas, kerumitan,

    keyakinan sendiri dan lain+lain.

    Beberapa penelitian terdahulu yang menganalisis perilaku &ajib pajak

    terhadap penerapan sistem e-filing   adalah penelitian yang dilakukan oleh

    2usanto (!//) yang menyelidiki 'aktor+'aktor (5ariabel) apa saja yang

    memengaruhi perilaku penerimaan &ajib pajak terhadap penerapan sistem e-

    filing . Model penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model 6AM

    modi'ikasian dari penelitian =ardner dan Amoroso (!/!) dengan menambahkan

    5ariabel sub&ective norm,  perceived ris' , dan Perceived !elief ontrol   sebagai

    5ariabel independen yang memengaruhi niat perilaku untuk menggunakan sistem

    e-filing . 9asil penelitian tersebut menunjukkan bah&a persepsi kemudahan

    penggunaan memengaruhi persepsi kegunaan dan akhirnya mendorong niat

    ajib Pajak (P) untuk menggunakan e-filing , persepsi kompleksitas

    penggunaan memiliki korelasi negati' terhadap persepsi kegunaan, persepsi

    kegunaan memengaruhi niat untuk menggunakan baik secara langsung maupun

    tidak langsung dalam menggunakan e-filing .

    ang (!!) melakukan yang membahas 'aktor+'aktor yang memengaruhi

    penerapan sistem e+'illing pada &ajib pajak di 6ai&an. engan menggunakan

    Model Acceptance 6echnology (6AM) sebagai kerangka teoritis, studi ini

    memperkenalkan >persepsi kredibilitas> sebagai 'aktor baru yang mencerminkan

    keyakinan intrinsik pengguna dalam sistem e+'illing perpajakan, dan menguji

    pengaruh computer self-efficac   dalam menggunakan sistem e+'illing. 9asil

    penelitian tersebut menyatakan bah&a computer self-efficac  memiliki e'ek positi' 

    pada persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan yang akhirnya

    memengaruhi penggunaan sistem e-filling .

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    7/97

    8

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis

    ingin melakukan penelitian eplanatori  yakni menggabungkan beberapa 5ariabel

    penelitian yang telah uji sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

    sebelumnya adalah model penelitian ini menjadikan 5ariabel kesukarelaan

    sebagai 5ariabel moderasi sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh

    2usanto (!//) 5ariabel kesukarelaan merupakan 5ariabel eksternal. Model

    penelitian yang diajukan ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh

    amayah (!/!) yang mempelajari dampak dari moderasi kesukarela dalam

    hubungan persepsi kemudahan dan persepsi kegunaan yang dirasakan dalam

    penggunaan dari *ebsite kursus. 2elain itu perbedaan lainnya adalah penelitian

    ini memasukkan 5aribel computer self-efficac   sebagai 5ariabel independen

    untuk melihat pengaruh computer self-efficac   terhadap penggunaan sistem

    e-filing .

     1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian dari latar belakang dan merujuk pada penelitian+

    penelitian sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut.

    /. Apakah persepsi kegunaan berpengaruh signi'ikan terhadap

    penggunaan sistem e-filing ?

    . Apakah persepsi kemudahan berpengaruh signi'ikan terhadap

    penggunaan sistem e-filing ?

    0. Apakah persepsi kemudahan berpengaruh signi'ikan terhadap persepsi

    kegunaan?

    7. Apakah dampak moderasi kesukarelaan memperkuat hubungan

    persepsi kegunaan terhadap penggunaan sistem e-filing ?

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    8/97

    %

    1. Apakah dampak moderasi kesukarelaan memperkuat hubungan

    persepsi kemudahan terhadap penggunaan sistem e-filing ?

    $. Apakah computer self-efficac   berpengaruh signi'ikan terhadap

    penggunaan sistem e-filing ?

    1.3 Tujuan Peneltan

    6ujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan

    menganalisis berikut ini.

    /. Pengaruh persepsi kegunaan terhadap penggunaan sistem e-filing .

    . Pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap penggunaan

    sistem e-filing .

    0. Pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap persepsi

    kegunaan.

    7. ampak moderasi kesukarelaan pada persepsi kegunaan terhadap

    penggunaan sistem e-filing .

    1. ampak moderasi kesukarelaan pada persepsi kemudahan

    penggunaan terhadap penggunaan sistem e-filing .

    $. Pengaruh computer self-efficac  terhadap penggunaan sistem e-filing .

    1.! "egunaan Peneltan

    1.!.1 "egunaan Te#rets

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang persepsi

    kegunaan, persepsi kemudahan yang dimoderasi kesukarelaan, dan computer 

    self-efficac terhadap penggunaan sistem e-filing . Model penelitian ini

    mengkombinasi model penelitian sebelumnya yaitu model yang menyelidiki

    'aktor+'aktor (5ariabel) yang memengaruhi perilaku penerimaan &ajib pajak

    terhadap penerapan sistem e-filing   di Indonesia oleh 2usanto (!//), model

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    9/97

    "

    yang menyelidiki 'aktor+'aktor yang mendasari perilaku para &ajib pajak orang

    pribadi terhadap sistem e-filing  di Malaysia oleh Ibrahim (!/) dan model untuk

    menjelaskan perilaku penerimaan penggunaan *ebsite kursus di Malaysia oleh

    amayah (!/!). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

    mengenai model penerimaan teknologi sistem e-filing   serta sebagai dasar atau

    literatur bagi peneliti selanjutnya.

    1.!.2 "egunaan Prakts

    9asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak

    irektorat 4enderal Pajak tentang 'aktor+'aktor yang memengaruhi perilaku

    penerimaan &ajib pajak terhadap penggunaan sistem e-filing . engan

    diketahuinya berbagai 'aktor tersebut, maka hasil penelitian ini akan dapat

    digunakan sebagai acuan dalam upaya modernisasi sistem perpajakan

    khususnya pengembangan sistem e-filing   di Indonesia.

    1.$ Ruang Lngku% Peneltan

    uang lingkup dalam penelitian ini adalah terbatas pada perilaku &ajib

    pajak dalam mengunakan sistem e-filing   pada -antor Pelayanan Pajak Pratama

    Merauke. ajib pajak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ajib Pajak

    @rang Pribadi yang menggunakan sistem e-filing   dalam melaporkan surat

    pemberitahuan pajak (2P6) tahunan tahun !/0. Pembatasan ini dilakukan agar 

    penelitian lebih 'okus dan terarah serta mendapatkan hasil yang lebih tepat

    sesuai dengan yang diharapkan.

     

    1.& De'ns Istlah

    e'inisi istilah dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan

    perbedaan pena'siran yang berkaitan dengan istilah+istilah dalam penelitian ini.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    10/97

    /!

     Adapun istilah yang dianggap perlu dijelaskan pada bagian ini adalah sistem e-

    filing . 2istem e-filing  adalah sistem pelaporan 2P6 tahunan yang menggunakan

    sarana internet melalui situs e'iling.pajak.go.id, yang dibuat oleh irektorat

    4enderal Pajak (4P) untuk memberikan kemudahan bagi &ajib pajak dalam

    pengisian dan penyerahan 2P6 pajak tahunannya.

    1.( )stematka Penulsan

    2istematika penulisan mengacu pada pedoman penulisan tesis dan

    desertasi ;akultas 3konomi dan Bisnis ni5ersitas 9asanuddin tahun !/0.

    2istematika penulisan terdiri dari tujuh bab, yaitu bab pendahuluan, bab tinjauan

    pustaka, bab kerangka konseptual dan hipotesis, bab metode penelitian, bab

    hasil penelitian, bab pembahasan dan bab penutup.

    Bab I adalah pendahuluan. Bab ini mengantarkan pembaca untuk dapat

    menja&ab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa, dan mengapa penelitian itu

    dilakukan. @leh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasarnya memuat latar 

    belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang

    lingkup penelitian, de'inisi dan istilah, dan sistematika penulisan.

    Bab II adalah tinjauan pustaka. Bab ini berisi uraian sistematik tentang

    teori, konsep, pemikiran, dan hasil penelitian terdahulu yang ada hubungannya

    dengan penelitian yang akan dilakukan. @leh karena itu bagian ini menjelaskan

    kerangka dasar yang komprehensi' mengenai konsep, prinsip, atau teori yang

    digunakan untuk pemecahan masalah dalam penelitian ini.

    Bab III adalah kerangka konseptual dan hipotesisi. Bab ini berisi uraian

    kajian teoritis dan empiris yang dirumuskan secara logis dalam suatu kerangka

    pemikiran. 2elanjutnya, berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dibangun

    kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan antar konsep yang diteliti.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    11/97

    //

    -erangka konseptual yang disusun secara deskripti' dan dilengkapi dengan

    hubungan antar 5ariabel dan indikatornya. Berdasarkan kerangka konseptual,

    peneliti dapat menyusun sebuah hipotesis. 9ipotesis menggambarkan hubungan

    logis antar dua 5ariabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan dan

    dapat diuji.

    Bab I adalah metode penelitian. Bab ini mencakup rancangan penelitian,

    situasi dan &aktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

     jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, 5ariabel penelitian dan

    de'inisi operasional, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

    Bab adalah hasil penelitian. Bab ini mencakup deskripsi data dan

    deskripsi hasil penelitian.

    Bab I pembahasan. Pada bab pembahasan akan memaparkan ja&aban

    penelitian atau rumusan masalah, mena'sirkan temuan+temuan,

    mengintegrasikan hasil dan temuan pada ilmu atau teori yang telah mapan, dan

    memodi'ikasi teori yang ada.

    Bab II adalah penutup. Bab ini merupakan bab terakhir dari penelitian ini

    yang memuat empat hal pokok, yaitu kesimpulan, implikasi, keterbatasan

    penelitian dan saran.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    12/97

    BAB II

    TIN*AUAN PU)TA"A

    2.1 Tnjauan Te#r +an "#nse%

    2.1.1 Te#r Perlaku +alam Im%lementas Tekn#l#g In'#rmas

    2istem teknologi in'ormasi merupakan bagian yang tidak dapat

    terpisahkan dari suatu entitas baik dalam dunia usaha maupun pemerintahan.

    2eiring dengan tuntutan dan kebutuhan penguna, sistem teknologi in'ormasi

    terus berkembang pesat hingga saat ini. Namun dalam keberhasilan suatu

    sistem teknologi in'ormasi tentu dipengaruhi oleh beberapa 'aktor salah satunya

    terkait dengan isu+isu keprilakuan.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    13/97

    /0

    2.1.2 M#+el Penermaan Tekn#l#g ,TAM-

    Model penerimaan teknologi (6AM) merupakan hasil pengembangan dari

    theor of reasoned action (6A) oleh Aj:en dan ;ishbein (/"%!). Model theor 

    of reasoned action (6A) dapat diterapkan karena keputusan yang dilakukan

    oleh indi5idu untuk menerima suatu teknologi sistem in'ormasi merupakan

    tindakan sadar yang dapat dijelaskan dan diprediksi oleh niat perilakunya. Model

    6A dikembangkan menjadi model 6AM dengan menambahkan dua konstruk

    utama yakni persepsi kegunaan ( perceived usefulness) dan persepsi kemudahan

    penggunaan ( perceived ease of use). 6eori 6AM berargumentasi bah&a

    penerimaan indi5idu terhadap sistem teknologi in'ormasi ditentukan oleh kedua

    konstruk tersebut yakni yakni persepsi kegunaan ( perceived usefulness) dan

    persepsi kemudahan penggunaan ( perceived ease of use).

    6AM menggunakan 6A sebagai dasar teoritikal untuk menspesi'ikasi

    hubungan kausal antara dua kunci kepercayaan (belief ) yaitu persepsi man'aat

    ( perceive usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan ( perceieved ease of 

    use). Model 6AM dapat digunakan untuk memprediksi dan juga dapat

    menjelaskan perilaku penerimaan terhadap suatu sistem teknologi in'ormasi.

    Model 6AM banyak digunakan dan dimodi'ikasi dalam penelitian+penelitian terkait

    perilaku penerimaan teknologi saat ini.

    6ujuan utama dari 6AM sesungguhnya adalah untuk memberikan dasar 

    langkah dari dampak suatu 'aktor eksternal pada kepercayaan intern (internal 

    beliefs), sikap (attitude) dan niat (intention). 6AM dirancang untuk mencapai

    tujuan tersebut dengan cara mengidenti'ikasi beberapa 5ariabel dasar yang

    disarankan pada penelitian sebelumnya yang setuju dengan 'aktor+'aktor yang

    memengaruhi secara cognitif dan affectif  pada penerimaan komputer (computer 

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    14/97

    /7

    acceptance) dan menggunakan 6A sebagai dasar teoritikal untuk menentukan

    model hubungan 5ariabel penelitian.

    2umber# 4ogiyanto (!!8)

    am/ar 2.1 Technology Acceptance Model  ,TAM-

    1. "#ntruk0k#nstruk %a+a M#+el Penermaan Tekn#l#g ,TAM-

    a5is et al. /"%$ dalam 4ogiyanto (!!8#//0+//8) mengemukakan lima

    konstruk yang terdapat dalam Technolog Acceptance "odel   (6AM), seperti

    terlihat pada gambar ./. -onstruk tersebut yakni persepsi kegunaan, persepsi

    kemudahan penggunaan, sikap terhadap perilaku, minat perilaku, dan perilaku.

    a. Perse%s "egunaan ,Perceived usefulness-

    Persepsi kegunaan merupakan konstruk tambahan pertama dari

    pemodelan 6AM. Persepsi kegunaan dide'inisikan sebagai sejauhmana

    seseorang percaya bah&a menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan

    kinerja pekerjaannya. Berdasarkan de'inisi tersebut diketahui bah&a persepsi

    kegunaan merupakan suatu kepercayaan tentang suatu proses pengambilan

    -egunaanpersepsian(Perceivedusefulness)

    2ikap tehadapperilaku ( Attitude

    to*ardsbehavior )

    -emudahanpenggunaanPersepsian

    (Perceived of use)

    Minat perilaku(!ehavioral

    intention)Perilku

    (!ehavior )

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    15/97

    /1

    keputusan, yang berarti bah&a jika seseorang merasa percaya terhadap sistem

    in'ormasi akan berguna, maka ia akan menggunakannya. 2ebaliknya jika

    seseorang merasa percaya bah&a sistem in'ormasi kurang berguna, maka dia

    tidak akan menggunakannya.

    /. Perse%s "emu+ahan Penggunaan ,Perceived ease of use-

    -onstruk tambahan yang kedua pada pemodelan 6AM adalah persepsi

    kemudahan penggunaan. Persepsi kemudahan penggunaan dapat dide'inisikan

    sebagai sejauh mana seseorang percaya bah&a menggunakan suatu teknologi

    akan bebas dari usaha. ari de'inisi tersebut diketahui bah&a konstruk persepsi

    kemudahan penggunaan merupakan suatu kepercayaan tentang proses

    pengambilan keputusan, yang berarti bah&a jika seseorang merasa percaya

    terhadap sistem in'ormasi dapat dengan mudah digunakan, maka ia akan

    menggunakannya. 2ebaliknya jika seseorang merasa percaya terhadap sistem

    in'ormasi tidak mudah digunakan, maka ia tidak akan menggunakannya.

    . )ka% Terha+a% Prlaku , Attitude toward behavior -

    2ikap terhadap perilaku dide'inisikan sebagai perasaan+perasaan positi' 

    atau negati' dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan.

    2edangkan menurut Mathieson dalam 4ogiyanto (!!8#//$) sikap terhadap

    perilaku sebagai e5aluasi pemakai tentang kriterianya menggunakan sistem.

    engan demikian dapat disimpulkan bah&a sikap terhadap perilaku merupakan

    suatu perasaan negati' maupun positi' yang timbul dari dalam diri seseorang

    ketika ia akan melakukan suatu tindakan.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    16/97

    /$

    +. Nat Perlaku ,Behavioral intention-

    Niat (intentions) dide'inisikan sebagai keinginan untuk melakukan suatu

    perilaku. Niat berhubungan dengan perilaku+perilaku atau tindakan+tindakan

    volitional  dan dapat diprediksi dengan tingkat akurasi yang tinggi. Niat seseorang

    akan dengan mudah berubah menurut &aktu, dimana semakin lebar inter5al

    &aktu, semakin memungkinkan terjadinya perubahan+perubahan pada niat

    seseorang.

    4ogiyanto (!!8#//$) mende'inisikan niat perilaku sebagai suatu

    keinginan atau niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu.

    2eseorang akan melakukan suatu perilaku atau tindakan jika mempunyai

    keinginan atau niat untuk melakukannya.

    e. Perlaku ,Behavior -

    4ogiyanto (!!8#//8) mende'inisikan perilaku sebagai tindakan yang

    dilakukan oleh seseorang. alam konteks penggunaan sistem teknologi

    in'ormasi, perilaku adalah penggunaan sesungguhnya (actual use) dari teknologi.

    Penggunaan sesungguhnya tidak dapat diobser5asi oleh peneliti yang

    menggunakan da'tar pertanyaan, maka penggunaan sesunguhnya ini sama

    dengan nama persepsi pemakai ( perceived usage). a5is dalam 4ogiyanto

    (!!8#//8) menggunakan pengukuran pemakai sesungguhnya (actual usage),

    sedangkan Igbarian et al. dalam 4ogiyanto (!!8#//8) menggunakan pengukuran

    pemakai persepsian ( perceived usage) yang diukur sebagai jumlah &aktu yang

    digunakan untuk berinteraksi dengan suatu teknologi dan 'rekuensi

    penggunaannya.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    17/97

    /8

    2. "ele/han0kele/han M#+el Penermaan Tekn#l#g ,TAM-

    6erdapat beberapa kelebihan pada 6AM sebagai berikut#

    a) 6AM merupakan model perilaku yang berman'aat untuk menja&ab

    pertanyaan mengapa banyak sistem teknologi in'ormasi gagal diterapkan

    karena pemakainya tidak mempunyai niat untuk menggunakannya. 6idak

    banyak modelmodel penerapan sistem teknologi in'ormasi yang

    memasukkan 'aktor+'aktor psikologis atau perilaku didalam modelnya dan

    6AM adalah salah satu yang mempertimbangkannya.

    b) 6AM dibangun dengan dasar teori yang kuat. Beberapa teori yang

    digunakan untuk membangun pengukuran untuk konstruk persepsi

    kegunaan dan persepsi kemudahan yaitu teori keyakinan sendiri (self-

    afficac theor ), paradigma biaya man'aat (cost-benefit paradigm), adopsi

    dari ino5asi+ino5asi (adoption of innovations), adopsi dari laporan

    in'ormasi (evaluation of information reports), dan model disposisi kanal

    (channel disposition model).

    c) 6AM telah diuji dengan banyak penelitan dan hasilnya sebagian besar 

    mendukung dan menyimpulkan bah&a 6AM merupakan model yang baik.

    Bahkan 6AM telah banyak diuji dibandingkan dengan model yang lain

    misalnya dengan Theor Reasoned Action (6A) dan Theor Planned 

    !ehavior (6PB) dan hasilnya juga konsisten bah&a 6AM cukup baik.

    d) -elebihan 6AM yang paling penting adalah model ini merupakan model

    yang parsimoni yaitu model yang sederhana tetapi 5alid. Membuat model

    yang sederhana tetapi 5alid merupakan hal yang tidak mudah. 6erjadi

    trade-off dari pembuatan model. 4ika diinginkan model yang lebih

    sederhana mestinya menggunakan banyak asumsi bah&a 'aktor+'aktor 

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    18/97

    /%

    lain tetap tidak berpengaruh pada modelnya, tetapi ini akan berpengaruh

    pada kualitas dan 5aliditas modelnya yang akan menurun. 2ebaliknya jika

    diinginkan model yang 5alid dan lengkap, maka semua 'aktor+'aktor 

    pengaruh harus dimasukkan kedalam model dengan akibat model akan

    menjadi kompleks.

    3. "elemahan0kelemahan M#+el Penermaan Tekn#l#g ,TAM-

    2elain kelebihan+kelebihan yang dimiliki, 6AM juga memiliki beberapa

    kelemahan yaitu sebagai berikut (4ogiyanto, !!8#/01+/08).

    a) 6AM hanya memberikan in'ormasi atau hasil yang sangat umum saja

    tentang niat dan perilaku pemakai sistem dalam penerimaan sistem

    teknologi in'ormasi. 6AM hanya menjelaskan kepercayaan+kepercayaan

    mengapa pemakai mempunyai niat perilaku menggunakan sistem yaitu

    percaya bah&a sistem yang digunakan berguna dan mudah digunakan.

     Akan tetapi 6AM belum memberikan in'ormasi dan menjelaskan mengapa

    pemakai sistem mempunyai kepercayaan+kepercayaan tersebut. ntuk

    mengatasi kekurangan 6AM, banyak peneliti mulai mengembangkan 6AM

    dengan memasukkan banyak 5ariabel+5ariabel eksternal untuk

    menjelaskan hal tersebut.

    b) Perilaku pemakai sistem teknologi in'ormasi di 6AM tidak dikontrol

    dengan kontrol perilaku yang membatasi niat perilaku seseorang. -ontrol

    perilaku ini menjelaskan mengapa seseorang mempunyai niat perilaku

    yang berbeda pada situasi yang sama. -emungkinan mereka mempunyai

    norma+norma subjekti' yang berbeda. Inilah salah satu contoh dari kontrol

    perilaku. Model 6PB memasukkan konstruk kontrol perilaku ini. ntuk

    mengatasi kelemahan ini, beberapa penelitian menggabungkan 6AM

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    19/97

    /"

    dengan model 6PB yaitu dengan mengembangkan konstruk kontrol

    perilaku kedalam 6AM.

    c) Perilaku yang diukur di 6AM seharusnya adalah pemakai atau pengguna

    teknologi sesungguhnya. -enyataan banyak penelitian menggunakan

    penggunaan teknologi yang dilaporkan sendiri oleh responden (self-

    reported usage) atau penggunaan teknologi yang diperkirakan (self-

     predicted usage) yang belum tentu mencerminkan atau mengukur 

    pemakai sebenarnya.

    d) Penelitian+penelitian 6AM umumnya hanya menggunakan sebuah sistem

    in'ormasi saja. -enyataan pemakai sistem dihadapkan dengan lebih dari

    satu sistem in'ormasi.

    e) Beberapa penelitian 6AM menggunakan subjek mahasis&a. Penggunaan

    subjek mahasis&a terutama mahasis&a 2/ dapat tidak memproksikan

    pro'esional sebagai pemakai sistem yang seharusnya mere'leksikan

    dengan lingkungan kerja yang sebenarnya.

    ') Penelitian+penelitian 6AM kebanyakan hanya menggunakan subjek

    tunggal sejenis saja, misalnya hanya menggunakan sebuah organisasi

    saja, atau sebuah kelempok mahasis&a tertentu saja. Penggunaan

    subyek tunggal ini mempunyai kelemahan di 5aliditas eksternal, yaitu

    hasilnya tidak dapat digeneralisasikan lintas organisasi lainnya secara

    umum.

    g) Penelitian+penelitian ini umumnya adalah penelitian cross sectional yang

    hanya melibatkan &aktu satu periode tetapi dengan banyak sampel

    indi5idu. Penelitian cross sectional ini mempunyai kelemahan di 5aliditas

    eksternal yang hasilnya tidak dapat digeneralisasikan lintas &aktu.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    20/97

    !

    h) Penelitian+penelitian 6AM umumnya hanya mengunakan sebuah tugas

    semacam saja. -enyataan teknologi yang digunakan dipakai untuk

    menyelesaikan lebih dari satu macam tugas.

    i) mumnya model penelitian 6AM kurang dapat menjelaskan sepenuhnya

    antara hubungan (causation) 5ariabel+5ariabel di dalam model.

     j) 6idak mempertimbangkan perbedaan kultur.

    !. ar/el0ara/el Eksternal Pa+a M#+el Penermaan Tekn#l#g ,TAM-

    2ejak pertama kali dikembangkan, model penerimaan teknologi (6AM)

    pada tahun /"%$, banyak penelitian yang mencoba menggunakan model ini

    dalam melakukan penelitian terkait penggunaan sistem teknologi in'ormasi.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    21/97

    /

    mempersiapkan keputusan adopsi sebagai sesuatu yang tidak &ajib. engan

    demikian kesukarelaan dapat berbentuk pilihan bagi seseorang untuk

    menggunakan atau tidak menggunakan suatu sistem.

    2.1.3 Te#r "#gnt' )#sal

    6eori -ogniti' 2osial (Social ognitive Theor ) merupakan penamaan

    baru yang dilakukan pada tahun /"8!+an dan /"%!+an dari teori belajar sosial

    (Social +earning Theor ) yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Ide pokok dari

    pemikiran Bandura (Bandura, /"$) juga merupakan pengembangan dari ide

    Miller dan ollard tentang belajar meniru (imitative learning ). Pada beberapa

    publikasinya, Bandura telah mengelaborasi proses belajar sosial dengan 'aktor+

    'aktor kogniti' dan behavioral   yang memengaruhi seseorang dalam proses

    belajar sosial.

    6eori kogniti' sosial merupakan teori tentang perilaku indi5idual. 6eori ini

    banyak diterima dan secara empiris sudah mulai banyak di5alidasi. 6eori kogniti' 

    sosial berbasis pada premis bah&a pengaruh+pengaruh lingkungan semacam

    tekanan+tekanan sosial atau karakteristik+karakteristik situsional unik, kogniti' dan

    'aktor+'aktor personal lainnya termasuk  personaliti   dan juga karakteristik+

    karakteristik demografi' , dan perilaku saling memengaruhi satu dengan yang

    lainnya. 9ubungan timbal balik antara lingkungan (karakteristik+karakteristik

    situsional), perilaku, dan kogniti' ('aktor+'aktor personal) disebut oleh Bandura

    (/"%$) sebagai timbal balik segitiga (Ctriadic reciprocalit D) yang tampak pada

    gambar berikut.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    22/97

    2umber# 4ogiyanto (!!8)

    am/ar 2.2 Tm/al0/alk segtga

    Eompeau dan 9iggins dalam 4ogiyanto (!!8#1") mengembangkan

    suatu model berdasarkan segitiga timbal+balik. Model tersebut berbasis pada

    teori kogniti' sosial yang menunjukkan adanya hubungan saling memengaruhi

    antara tiga buah 'aktor, yaitu 'aktor kogniti', 'aktor lingkungan, dan 'aktor 

    perilaku.

    1. Elemen0Eleman Dalam M#+el Te#r "#gnt' )#sal

    3lemen+elemen dari ketiga 'aktor pada gambar .0 dikembangkan

    berdasarkan hasil penelitian sistem in'ormasi sebelumnya yang sudah ada.

    alam model tersebut terlihat bah&a pengaruh lingkungan sosial berupa

    dorongan penggunaan komputer oleh orang lain (encouragement b other s) di

    grup re'erensi indi5idual, penggunaan aktual dari komputer+komputer oleh orang

    lain (others use) di grup re'erensi, dan dukungan (support ) organisasional untuk

    penggunaan komputer, masing+masing memengaruhi keyakinan sendiri (self-

    efficac ) dan ekspektasi+ekspektasi hasil+hasil (outcome epectations).

    2edangkan keyakinan sendiri (self-efficac ) secara langsung dan tidak langsung

    memengaruhi pemakai (usage). -eyakinan sendiri (self-efficac ) secara tidak

    Lingkungan(Environement )

    Perilku (Behavioral )

    Orang atau Kognitif(Personal atau

    cognitive)

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    23/97

    Perasaan ( Affect)

    Kecemasan( Anxiety )

    Pemanfaatan(Usage)

    Keyakinan sendirikomputer

    (Computer self-efficacy)

    Ekspektasi-ekpspektasi hasil

    (Outcomesexpectations)

    Dorongan olehorang-orang lain

    (Encouragement byothers)

    Penggunaan olehorang-orang lain

    (Other’s Use)

    Dukungan(upport )

    0

    langsung memengaruhi pemakai (usage) le&at ekspektasi+ekspektasi hasil+hasil

    (outcome epectations), perasaan (effect ), dan kecemasan (aniet ).

    2umber# 4ogiyanto (!!8)

    am/ar 2.3 M#+el "#gnt' )#sal

    4ogiyanto (!!8#$!+$1) memberikan penjelasan terkait elemen+

    elemen yang terdapat dalam tiga 'aktor pada model kogniti' teori adalah sebagai

    berikut#

    a) orongan oleh orang lain (encouragement b others) adalah dorongan

    oleh orang+orang didalam grup re'erensi kepada siapa seseorang

    indi5idual akan mencari bantuan dan arahan untuk ekspekasi+ekspektasi

    perilakunya. orongan oleh orang lain diekspektasikan memengaruhi baik

    keyakinan sendiri (self efficac ) dan ekspektasi+ekpektasi hasil+hasil

    (outcomes epectations). orongan oleh orang+orang lain untuk

    menggunakan teknologi me&akili Cbujukan 5erbalD (verbal persuasion)

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    24/97

    7

    yang merupakan satu dari empat sumber+sumber utama dari in'ormasi

    keyakinan menurut Bandura (/"%$).

    b) Penggunaan oleh orang lain (others use)  merupakan perilaku

    sesungguhnya dari orang+orang lain yang berhubungan dengan

    penggunaan teknologi merupakan sumber lebih kanjut dari in'ormasi

    untuk membentuk keyakinan sendiri (self-efficac ) dan ekpektasi+

    ekspektasi hasil+hasil (outcomes epectations).

    c) ukungan (support ) yang diberikan organisasi untuk pemakai+pemakai

    komputer dapat juga diharapkan memengaruhi pertimbangan+

    pertimbangan indi5idual, sehingga juga memengaruhi keyakinan sendiri

    (self-efficac ). -etersediaan bantuan kepada indi5idual+indi5idual yang

    membutuhkannya seharusnya meningkatkan kemampuannya sehingga

     juga meningkatkan persepsi dari kemampuan+kemampuannya. ukungan

     juga diharapkan memengaruhi ekspektasi+ekspektasi hasil+hasil

    (outcomes epectations) karena dukungan ini mere'leksikan sikap

    organisasi terhadap perilaku indi5idual+indi5idual didalam organisasi

    tersebut, sehingga akan menyediakan petunjuk+petunjuk tetang

    konsekuensi+konsekuensi dari penggunaan sistem teknologi in'ormasi.

    d) -eyakinan sendiri komputer (computer self-efficac ) adalah kepercayaan+

    kepercayaan tentang kemampuan seseorang untuk melakukan suatu

    perilaku tertentu. -eyakinan sendiri diyakini memengaruhi ekspektasi+

    ekspektasi hasil+hasil (outcomes epectations) karena seseorang

    mengharapkan hasil+hasil (outcomes) diperoleh terutama dari

    pertimbangan+pertimbangan seberapa baik seseorang dapat melakukan

    perilaku yang dituntut, selain itu -eyakinan sendiri diyakini memengaruhi

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    25/97

    1

    respon+respon emosional dari indi5idual dan juga dapat memengaruhi

    penggunaan komputer.

    e) 3kspektasi+ekspektasi hasil+hasil (outcomes epectations) dapat diartikan

    sebagai ekspektasi terhadap hasil. Indi5idual diyakini akan melakukan

    perilaku+perilaku jika hasil+hasil yang mereka ekspektasikan bernilai

    menguntungkan. 3kspektasi+ekspektasi hasil+hasil memengaruhi rekasi

    indi5idu dalam menggunakan teknologi in'ormasi. 2elain itu ekspektasi+

    ekspektasi hasil+hasil merupakan penyebab penting perilaku

    peman'aatan (usage) dari teknologi.

    ') Perasaan (affect ) dari indi5idual untuk perilaku tertentu dalam beberapa

    kondisi menimbulkan pengaruh yang kuat terhadap tindakan+tindakan

    yang dilakukannya.

    g) -ecemasan (aniet ) mengenai lingkungan komputer+komputer 

    diekspektasikan berhubungan negati' dengan penggunaan komputer.

    2. "eaknan )en+r "#m%uter ,Computer   Self-efficacy - +alam Te#r

    "#gnt' )#sal

    Self-efficac   menurut Bandura (/"%$) adalah bah&a penilaian

    seseorang terhadap kemampuannya sendiri untuk mengorganisasi dan

    memutuskan tindakan yang diperlukan dari suatu keadaan untuk mencapai

    kinerja tertentu. -arakteristik kunci yang dapat disimpulkan dari konstruk self 

    efficac   yaitu# komponen s'ill   (keahlian) dan abilit (kemampuan) dalam hal

    mengorganisir dan melaksanakan suatu tindakan.

    4ogiyanto (!!8#8!) menjelaskan bah&a keyakinan sendiri komputer 

    (computer   self-efficac ) dihubungkan dengan suatu pertimbangan ( &udgment )

    kemampuan seseorang untuk menggunakan suatu komputer. Ini tidak

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    26/97

    $

    berhubugan dengan apa yang sudah dilakukan oleh seseorang di masa lalunya,

    tetapi lebih ke pertimbangan+pertimbangan ( &udgments) tentang apa yang dapat

    dilakukan dimasa depan.

    imensi+dimensi dari keyakinan sendiri komputer sangat penting

    sebagai bahan pertimbangan keyakinan sendiri yang rele5an. Pertimbangan+

    pertimbangan keyakinan berbeda dalam tiga aspek tetapi mempunyai dimensi

    yang berkaitan. 6erdapat tiga dimensi dari keyakinan sendiri komputer yang

    dipaparkan oleh 4ogiyanto (!!8#8/) yakni #

    a- Besaran ,magnitude-

    Besaran dari keyakinan+sendiri komputer dapat diinterpretasikan untuk

    mere'leksikan tingkat dari kemampuan (capabilit ) yang diharapkan dalam

    melakukan tugas+tugas komputer. Indi5idu+indi5idu dengan suatu besaran

    keyakinan+sendiri komputer yang tinggi diharapkan akan mempersepsikan

    dirinya sendiri mampu menyelesaikan tugas+tugas komputasi yang lebih

    sulit dibandingkan dengan mereka yang memiliki pertimbangan+

    pertimbangan yang rendah dari keyakinan+sendiri komputer. Alternati' 

    lainnya dari besaran keyakinan+sendiri komputer dapat diukur dalam

    bentuk tingkat+tingkat dukungan yang dibutuhakn untuk melakukan suatu

    tugas. Indi5idual+indi5idual dengan besaran keyakinan+sendiri komputer 

    yang tinggi akan menilai dirinya sendiri mampu mengoperasikan suatu

    tugas dengan dukungan dan bantuan yang lebih sedikit dibandingkan

    denga mereka yang mempunyai pertimbangan+pertimbangan rendah dari

    besaran keyakinan+sendiri komputer yang membutuhkan lebih banyak

    dukungan dan bantuan dalam melakukan suatu tugas komputasi.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    27/97

    8

    /- "ekuatan ,strength-

    -ekuatan pertimbangan keyakinan+sendiri komputer berhubungan dengan

    tingkat keyakinan (conviction) suatu pertimbangan atau kepercayaan

    (confidence) yang dimiliki oleh indi5idual+indi5idual mengenai kemampuan

    (abilit ) untuk melakukan bermacam+macam tugas komputasi. engan

    demikian jika digabungkan dengan besaran dari keyakinan+sendiri

    komputer, tidak hanya indi5idual+indi5idual dengan keyakinan+sendiri

    komputer dengan besaran yang tinggi akan mempersepsikan dirinya

    mampu memecahkan tugas+tugas yang sulit, tetapi mereka juga harus

    menunjukkan keyakinan dengan kekuatan yang tinggi tentang kemampuan

    mereka untuk dapat melakukan masing+masing perilaku dengan berhasil.

    - eneralsa/ltas ,generalizability -

    =eneralisabilitas dari keyakinan+sendiri komputer mere'leksikan tingkat

    seberapa jauh pertimbangan ( &udgment ) terbatas pada suatu akti5itas

    dominan komputasi yang tertentu. alam konteks komputasi domain+

    domain ini dapat dipandang sebagai kon'igurasi+kon'igurasi perangkat

    keras dan perangkat lunak yang berbeda. engan demikian indi5idual+

    indi5idual dengan generalisablitas keyakinan+sendiri komputer yang tinggi,

    diharapkan akan mampu dengan baik menggunakan paket+paket

    perangkat lunak yang berbeda di sistem+sistem komputer yang berbeda

    pula, sedangkan mereka dengan generalisablitas keyakinan+sendiri

    komputer yang rendah, akan mempersepsikan dirinya sendiri hanya

    sebatas mampu menggunakan paket+paket perangkat lunak atau sistem+

    sistem komputer tertentu saja.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    28/97

    %

    2.1.! Pemungutan Pajak +an )stem e-filing   + In+#nesa

    1. Pemungutan Pajak

    Berdasarkan undang+undang epublik Indonesia Nomor $ 6ahun /"%0

    tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan sebagaimana yang telah

    diubah terkhir dengan undang+undang epublik Indonesia nomor % tahun

    !!8, pajak adalah kontribusi &ajib pajak kepada negara yang terutang oleh

    orang pribadi atau badan yang bersi'at memaksa berdasarkan undang+

    undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan

    untuk keperluan negara bagi sebesar+besarnya kemakmuran rakyat.

    idyaningsih (!//#) menyatakan bah&a pajak merupakan iuran &ajib yang

    bersi'at memaksa masyarakat melalui proses peralihan kekayaan kepada

    pemerintah untuk membiayai pengeluaran rutin negara dengan imbalan

    secara tidak langsung. 2edangkan menurut 2uandi (!/!#1) pajak merupakan

    pungutan berdasarkan undang+undang oleh pemerintah, yang sebagian

    dipakai untuk penyediaan barang dan jasa publik. engan demikian dapat

    disimpulkan bah&a pajak merupakan iuran &ajib dari masyarakat kepada

    negara yang diatur oleh undang+undang yang bertujuan untuk membiayai

    pengeluran rutin negara.

    Pajak dikenakan pada orang atau badan yang dituju oleh undang+

    undang yang disebut sebagai subjek pajak. idyaningsih (!//#7)

    menjelaskan bah&a subjek pajak adalah orang yang dituju oleh undang+

    undang untuk dikenakan pajak. Pajak penghasilan dikenakan terhadap subjek

    pajak berkenaan dengan penghasilan yang diperolehnya dalam tahun pajak.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    29/97

    "

    2ubjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan disebut sebagai

    &ajib pajak (P).

    2ubjek pajak terdiri dari dua bagian yakni subjek pajak dalam negeri dan

    subjek pajak luar negeri. 2ubjek pajak dalam negeri adalah orang pribadi yang

    bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih

    dari /%0 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka &aktu / (dua belas)

    bulan atau orang pribadi yang sudah satu tahun pajak berada di Indonesia

    dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia, badan yang

    didirikan atau bertempat di Indonesia, dan &arisan yang belum terbagi

    sebagai suatu kesatuan, menggantikan yang berhak. 2edangkan subjek pajak

    luar negeri adalah orang pribadi maupun badan yang menerima atau

    memperoleh penghasilan yang bersumber dari Indonesia.

    iana dan 2etia&ati (!/!#/8!) menyatakan bah&a ke&ajiban pajak

    subjekti' bagi &ajib pajak dalam negeri orang pribadi dimulai pada saat orang

    pribadi tersebut dilahirkan, berada, atau berniat untuk bertempat tinggal di

    Indonesia, dan berakhir pada saat meninggal dunia atau meninggalkan

    Indonesia untuk selama+lamanya. engan demikian setiap &arga negara

    yang Indonesia merupakan &ajib pajak. -e&ajiban akan besaran serta jumlah

    pajak yang ditanggung atau harus dibayarkan diatur oleh undang+undang

    perpajakan.

    @bjek pajak penghasilan adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan

    kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh &ajib pajak, baik berasal

    dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk

    konsumsi atau untuk menambah kekayaan &ajib pajak yang bersangkutan

    (idyaningsih, !//#$). @bjek pajak penghasilan meliputi penghasilan, yaitu

    tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh &ajib pajak,

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    30/97

    0!

    baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat

    dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan &ajib pajak yang

    bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun (iana dan

    2etiya&ati, !/!#/80). engan demikian penghasilan, imbalan, hadiah dalam

    bentuk apapun yang menambah kemampuan ekonomis merupakan objek

    pajak.

    Pemungutan pajak di Indoensia mengacu pada sistem self asessment.

    sistem self asessment adalah sistem pemungutan pajak yang memberi

    &e&enang, kepercayaan, tanggung ja&ab kepada &ajib pajak untuk

    menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melapor sendiri besarnya

    pajak yang harus dibayar (iana dan 2etiya&ati, !/!#/). 2istem self 

    asessment memungkinkan &ajib pajak melakukan penggelapan pajak seperti

    memperkecil pencatatan penghasilan yang diterimanya sehingga pajak yang

    ditanggungnya juga akan lebih sedikit dari yang semestinya, selain itu sistem

    self asessment memungkinkan kelalaian &ajib pajak dalam melaporkan 2P6

    pajaknya.

    -e&ajiban &ajib pajak dalam melaporkan pajaknya tergantung pada

     jenis usaha dan penghasilan yang diterimanya. 2ebagai &ajib pajak orang

    pribadi berke&ajiban melaporkan 2P6 pajaknya setiap bulan (2P6 masa) dan

    setiap akhir tahun pajak (2P6 tahunan). 2P6 tahunan merupakan akumulasi

    dari penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak.

    Penyampaian ke&ajiban pajak (2P6 tahunan) dapat dilakukan dengan

    mengisi 'ormulir /88! 2, /88! 22, dan atau 'ormulir /88! tergantung jumlah

    penghasilan yang diperolehnya. 2elain mengisi 'ormulir 2P6 tahunan, &ajib

    pajak orang pribadi juga dapat melaporkan pajak penghasilannya dengan

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    31/97

    0/

    mengunakan 'asilistas sistem e-filing   yang merupakan sistem pelaporan

    pajak elektronik.

    2. )stem e-filing  

    2eiring perkembangan teknologi, pemerintah melalui irektorat

    4enderal Pajak melakukan beberapa ino5asi di bidang administrasi

    perpajakan yang bertujuan untuk memperbaiki e'isiensi dan e'ekti'itas kinerja

    serta meningkatkan penerimaan pajak dengan cara modernisasi perpajakan di

    seluruh unit kerjanya. 2ebagai bentuk modernisasi perpajakan yang dapat

    dirasakan saat ini adalah kemudahan dalam melaporkan pajak melalui

    internet atau secara online kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan

    'asilitas sistem e-filing .

    E-filing   merupakan sarana penyampaian 2P6 6ahunan PPh yang lebih

    mudah, cepat dan aman.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    32/97

    0

    asar hukum dari pelaporan 2P6 melalui sistem e-filing  pada a&alnya

    adalah -3P+!1*P4*!!1 tentang tata cara penyampaian surat pemberitahuan

    secara elektronik (e-filing ) melalui perusahaan penyediaan jasa (A2P).

    2elanjutnya dengan dikeluarkannya Peraturan irektur 4enderal Pajak Nomor#

    -3P+0"$*P4*!/0 6entang Penerapan ilayah -erja Pusat Pengolahan ata

    dan okumen Perpajakan maka terhitung tahun !/7 untuk pelaporan 2P6

    tahunan tahun !/0 dapat melaporkan 2P6 tahunannya dengan

    menggunakan sistem e-filing  di seluruh kantor pelayan pajak (-PP) pratama.

    engan kepastian hukum dan kemudahan yang diberikan sistem e-filing 

    diharapkan berdampak positi' terhadap kepedulian serta peningkatan

    kesadaran &ajib pajak dalam membayar pajak.

    2ecara umum, e-filing   melalui situs irektorat 4enderal Pajak (4P),

    yang beralamatkan di &&&.pajak.go.id. 2istem pelaporan 2P6 menggunakan

    sarana internet tanpa melalui pihak lain dan tanpa biaya apapun, yang dibuat

    oleh 4P untuk memberikan kemudahan bagi &ajib pajak (P) dalam

    pembuatan dan penyerahan laporan 2P6 kepada 4P secara lebih mudah,

    lebih cepat, dan lebih murah. engan adanya sistem e-filing , P yang ingin

    menyampaikan 2P6 tahunannya tidak perlu lagi menunggu antrian di lokasi

    ropboF maupun -antor Pelayanan Pajak (-PP). 2istem e-filing   merupakan

    salah satu terobosan baru pelaporan 2P6 yang digulirkan 4P untuk

    membuat P semakin mudah dan nyaman dalam melaksanakan ke&ajiban

    perpajakannya.

    irektorat 4enderal Pajak (!/7) sistem e-filing   dapat digunakan untuk

    dua jenis pelaporan 2P6, yaitu.

    http://www.pajak.go.id/http://www.pajak.go.id/

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    33/97

    00

    a. 2P6 6ahunan @P ;ormulir /88!2, bagi P yang mempunyai penghasilan

    dari satu atau lebih pemberi kerjaG dari dalam negeri lainnyaG dan*atau yang

    dikenakan Pajak Penghasilan 'inal dan*atau bersi'at 'inal danG

    b. 2P6 6ahunan @P ;ormulir /88!22, bagi P yang mempunyai penghasilan

    hanya dari satu pemberi kerja dengan jumlah penghasilan bruto dari

    pekerjaan tidak lebih dari p.$!.!!!.!!!,!! (enam puluh juta rupiah)

    setahun dan tidak mempunyai penghasilan lain kecuali penghasilan berupa

    bunga bank dan*atau bunga koperasi.

    irektorat 4enderal Pajak (!/7) memaparkan bah&a terdapat tujuh

    keuntungan dari penggunaan sistem e-filing   melalui situs 4P, yakni#

    a. Penyampaian 2P6 dapat dilakukan secara cepat, aman, dan kapan saja

    (7F8)G

    b. Murah, tidak dikenakan biaya pada saat pelaporan 2P6G

    c. Penghitungan dilakukan secara tepat karena menggunakan sistem

    komputerG

    d. -emudahan dalam mengisi 2P6 karena pengisian 2P6 dalam bentuk

    &i:ardG

    e. ata yang disampaikan P selalu lengkap karena ada 5alidasi pengisian

    2P6G

    '. amah lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertasG dan

    g. okumen pelengkap ('otokopi 'ormulir /8/ A/*A atau bukti potong PPh,

    22P

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    34/97

    07

    irektorat 4enderal Pajak (!/7) menjelaskan bah&a untuk dapat

    menggunakan 'asilitas sistem e-filing , dapat dilakukan melalui tiga tahapan

    utama. ua tahapan yang pertama hanya dilakukan sekali saja. 2edangkan

    tahapan ketiga dilakukan setiap menyampaikan 2P6. -etiga tahapan tersebut

    meliputi#

    a. Mengajukan permohonan e+;IN ke -antor Pelayanan Pajak terdekat yang

    merupakan nomor identitas &ajib pajak bagi pengguna e-filing . -arena

    hanya sekali digunakan, &ajib pajak hanya perlu sekali saja mengajukan

    permohonan mendapatkan e+;IN tersebut. Penerbitan e+;IN akan

    dilakukan oleh -antor Pelayanan Pajak paling lama satu hari kerja setelah

    &ajib pajak mengajukan surat permohanan pengajuan e+;IN.

    b. Menda'tarkan diri sebagai P e-filing   di situs 4P paling lama 0! hari

    kalender sejak diterbitkannya e+;IN.

    6ampilan *ebsite situs irektorat 4enderal Pajak untuk aplikasi e-

    filing seperti tampak pada =ambar .7. aplikasi e-filing dapat diakses

    oleh &ajib pajak melalui situs https#**e'iling.pajak.go.id*indeF.

    https://efiling.pajak.go.id/indexhttps://efiling.pajak.go.id/index

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    35/97

    01

    am/ar 2.! Tam%lan website stus Drekt#rat *en+eral Pajak untuk a%lkas e-filing 

    am/ar 2.$ Tam%lan '#rm regstras  e-filing

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    36/97

    0$

    2etelah halaman utama terbuka (seperti pada =ambar .1 ) &ajib

    pajak dapat melakukan penda'taran* registrasi dengan mengisi 'orm

    registrasi e-filing.  2etelah setelah mengisi data pada jendela registrasi

    makan akan muncul in'ormasi bah&a registrasi anda telah berhasil.

    2etelah itu &ajib pajak dapat mengecek email untuk mendapatkan

    username, pass*ord, dan lin'   akti5asi e-filing . 2etelah mendapatkan

    username, pass*ord, dan lin'   akti5asi e-filing, &ajib pajak dapat

    melakukan pengisian e+2P6.

    Berikut merupakan tampilan jendela login sebelum melakukan

    pengisian e+2P6 menggunakan aplikasi e-filing.

    am/ar 2.& Tam%lan '#rm e0)PT %a+a stus Drekt#rat *en+eral Pajak

    c. Menyampaikan 2P6 6ahunan PPh P @rang Pribadi secara e-filing 

    melalui situs 4P melalui empat langkah prosedural saja, yaitu# (/)

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    37/97

    08

    mengisi e+2P6 pada aplikasi e-filing   di situs 4PG () meminta kode

    5eri'ikasi untuk pengiriman e+2P6, yang akan dikirimkan melalui email

    atau 2M2G (0) mengirim 2P6 secara online dengan mengisikan kode

    5eri'ikasiG dan (7) noti'ikasi status e+2P6 dan Bukti Penerimaan 3lektronik

    akan diberikan kepada P melalui e-mail .

    2.2 Tnjauan Em%rs

    ang (!!) melakukan penelitian empiris di 6ai&an yang bertujuan

    untuk mengetahui 'aktor+'aktor yang memengaruhi penerapan sistem pajak

    elektronik*e-filing . Menggunakan model penerimaan teknologi (6AM) sebagai

    kerangka teoritis, studi ini memperkenalkan perceived credibilit sebagai 'aktor 

    baru yang mencerminkan keyakinan intrinsik pengguna dalam sistem pajak

    elektronik e-filing  , dan menguji pengaruh computer self-efficac  pada niat untuk

    menggunakan sistem pajak elektronik e-filing . Berdasarkan sampel dari $!

    pengguna dari sebuah &a&ancara telepon, hasilnya sangat mendukung teori

    6AM dalam memprediksi niat pengguna untuk mengadopsi sistem pajak

    elektronik e-filing .

    =ardner dan Amoroso (!!7) melakukan penelitian yang meninjau

    penelitian menggunakan Technolog Acceptance "odel   (6AM) dalam rangka

    menciptakan model dimodi'ikasi dan instrumen untuk mempelajari penerimaan

    teknologi internet oleh konsumen. alam penelitian tersebut, peneliti meneliti

    hubungan antara konstruksi 6AM di beberapa penelitian yang dimaksudkan

    untuk menjelaskan 5arians dalam penerimaan teknologi in'ormasi yang berbeda.

    Berdasarkan penelitian empiris menggunakan model penilaian teknologi, 6AM

    dimodi'ikasi dikembangkan untuk penerimaan teknologi berbasis internet oleh

    konsumen. Para konstruksi asli (keyakinan, sikap, perilaku dan penggunaan)

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    38/97

    0%

    dipertahankan dari 6AM sedangkan literatur menunjukkan jenis kelamin,

    pengalaman, kompleksitas, dan sukarela menjadi anteseden yang berguna untuk

    memprediksi kegunaan yang dirasakan, persepsi kemudahan penggunaan dan

    niat perilaku untuk menggunakan. 9ipotesis dibahas dalam penelitian ini

    berkaitan dengan hubungan teoritis antara konstruksi dan penelitian

    pendahulunya.

    ahadi (!!8) melakukan penelitian dengan judul Peranan 6eknologi

    In'ormasi dalam Peningkatan Pelayanan di 2ektor Publik. alam penelitiannya

    hanya menekankan pada pengaruh persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan

    penggunaan terhadap penerimaan teknologi in'ormasi. Analisis proses adopsi

    teknologi in'ormasi banyak menggunakan Technolog Acceptance "odel (6AM),

    yang terdiri dari 0 5ariabel utama, yaitu man'aat dirasakan (usefulness),

    kemudahan penggunaan (ease of use), dan penerimaan 6I (acceptance /T ).

    6eknik analisa yang digunakan adalah structural e0uation modelling   dengan

    responden pega&ai pemerintah yang bekerja disektor publik. 9asil penelitian

    menunjukkan kemudahan penggunaan dan man'aat dirasakan tidak

    berpengaruh terhadap penerimaan 6I, sebaliknya kemudahan penggunaan

    berpengaruh terhadap man'aat dirasakan. Pemerintah kota Palembang

    merasakan man'aat penggunaan 6I dalam memberikan pelayanan kepada sektor 

    publik. 2ebaliknya &alaupun teknologi in'ormasi banyak memberikan kemudahan

    dan memberikan man'aat yang besar namun penerimaan teknologi masih

    terbatas. iharapkan dengan kemudahan penggunaan yang diberikan 6I, dapat

    berdampak pada penerimaan 6I, karena pada umumnya 6I sudah terbukti dapat

    memberikan kemudahan dalam membantu kegiatan di sektor publik dan

    man'aatnya dapat dirasakan masyarakat. alam penelitian ini ditambahkan dua

    5ariabel, yaitu computer self-efficac  dan tekanan peraturan.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    39/97

    0"

    Park (!!") melakukan penelitian yang bertujuan untuk mem5eri'ikasi

    proses bagaimana mahasis&a mengadopsi dan menggunakan e+learning.

    2ampel dalam penelitian ini berjumlah $% yang merupakan mahasis&a di

    -orea. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian yakni Pemodelan

    persamaan struktural (23M) dengan menggunakan program

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    40/97

    7!

    amayah (!/!) mengkaji penggunaan &ebsite kursus sebagai media

    pembelajaran jarak jauh oleh mahasis&a manajemen bisnis di lembaga

    pendidikan tinggi publik di Malaysia. Technolog Acceptance "odel  (6AM) yang

    digunakan sebagai dasar dari kerangka penelitian dan menambahkan 5ariabel

    kesukarelaan sebagai 'aktor moderasi. 2ur5ei dilakukan pada $8 mahasis&a dari

    /11 mahasis&a yang terda'tar dalam pengguna situs *ebsite kursus. Alat analsis

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi hirarkis. 6emuan

    dalam penelitian tersebut menunjukkan bah&a kedua 5ariabel mampu

    menjelaskan $7,/H dari 5arians dalam penggunaan &ebsite kursus. 2edangkan

    untuk persepsi sukarela juga ditemukan memiliki hubungan moderat dalam

    penelitian ini.

    2a'aruddin (!/!) melakukan pengujian empiris dengan penelitian ini

    bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh kualitas sistem in'ormasi

    dan tekanan peraturan terhadap penerimaan teknologi in'ormasi baik secara

    langsung maupun tidak langsung dengan persepsi kegunaan dan persepsi

    kemudahan penggunaan sebagai 5ariabel inter5ening. Alat analisis yang

    digunakan adalah Partial +east S0uare  (P

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    41/97

    7/

    dalam perencanaan sistem teknologi in'ormasi. Perbedaan dengan penelitian ini

    adalah adanya penambahan 5ariabel computer self-efficac  sebagai salah satu

    5ariabel ekternal.

    2usanto (!//) melakukan penelitian tetang perilaku &ajib pajak

    terhadap penerapan sistem e-filing  di Indonesia. 6ujuan penelitian tersebut untuk

    menganalisis apakah sistem e+'iing dapat diterima oleh &ajib pajak dan

    bagaimana perilaku penerimaannya berdasarkan 'aktor+'aktor yang

    memengaruhi. Penelitian tersebut menggunakan analisis jalur Structural 

    E0uation "odelling   berbasis 1ariance  (Partial +east S0uare) dengan alat

    bantu perangkat lunak 2martP

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    42/97

    7

    persepsi kemudahan, dan kepuasan &ajib pajak terhadap penggunaan e-filing 

    secara bersama+sama.

    Ibrahim (!/) meneliti 'aktor yang mendasari perilaku penggunaan

    sistem kearsipan elektronik pada &ajib pajak orang pribadi di Malaysia. 2ecara

    khusus penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku penggunaan e-filing  yang

    sebenarnya. 3mpat 'aktor perilaku penggunaan e-filing   yang dihasilkan oleh

    analisis 'aktor yang meliputi kegunaan yang dirasakan, kemampuan diri,

    kecemasan dan pengaruh eksternal. engan menggunakan analisis regresi

    logistik, hasil penelitian ini menunjukkan bah&a man'aat yang dirasakan dan

    kecemasan berpengaruh signi'ikan karena mereka mengungguli 'aktor+'aktor lain

    dalam menjelaskan perilaku penggunaan aktual sistem e-filing   oleh &ajib pajak

    di Malaysia. 2elanjutnya &ajib pajak menggunakan sistem e-filing   berhubungan

    positi' dengan persepsi kegunaan sistem, sedang berhubungan negati' dengan

    kecemasan terhadap penggunaan sistem.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    43/97

    BAB III

    "ERAN"A "4N)EPTUAL DAN HIP4TE)I)

    !" "erangka "#nse%tual

    Model penerimaan teknologi (technolog acceptance model atau 6AM)

    merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi in'ormasi yang akan

    digunakan oleh pemakai. Pada penelitian perilaku penerimaan teknologi, banyak

    peneliti yang menggunakan model ini. Menurut a5is (/"%") Technolog 

     Acceptance "odel  (6AM) merupakan model yang digunakan untuk memprediksi

    penerimaan pengguna terhadap teknologi berdasarkan dua 5ariabel, yaitu

    persepsi keman'aatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan

    penggunaan (perceived ease of use).  Persepsi keman'aatan  (perceived 

    usefulness) dide'inisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bah&a dengan

    menggunakan sistem, maka akan dapat meningkatkan kinerja pengguna

    tersebut. 2edangkan persepsi kemudahan penggunaan  (perceived ease of 

    use)  dide'inisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bah&a sistem dapat

    digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri.

    Technolog Acceptance "odel   (6AM) saat ini banyak dikembangkan

    oleh peneliti+peneliti dengan memasukkan beberapa konstruk dalam model 6AM.

    =ardner and Amoroso (!!7) melakukan penelitian yang meninjau penelitian

    menggunakan Technolog Acceptance "odel  (6AM) dalam rangka menciptakan

    model modi'ikasi dan instrumen untuk mempelajari penerimaan teknologi internet

    oleh konsumen. -onstruk yang dihasilkan (keyakinan, sikap, perilaku dan

    penggunaan) dipertahankan dari 6AM, sedangkan literatur lain menunjukkan

     jenis kelamin, pengalaman, kompleksitas, dan sukarela menjadi anteseden yang

    berguna untuk memprediksi kegunaan yang dirasakan, persepsi kemudahan

    penggunaan dan niat perilaku untuk menggunakan. A:mi dan Bee (!/!)

    70

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    44/97

    77

    membuktikan bah&a persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan memiliki

    dampak positi' terhadap niat perilaku untuk menggunakan sistem e-filing   oleh

    &ajib pajak di Malaysia. i Indonesia beberapa penelitian dengan menggunakan

    model 6AM untuk penelitian penggunaan sistem e-filing   dilakukan No5iandini

    (!/),

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    45/97

    71

    'aktor kogniti' dan beha5ioral yang memengaruhi seseorang dalam proses

    belajar sosial.

    6eori kogniti' sosial (social cognitive theor) merupakan teori tentang

    perilaku indi5idual. 6eori ini dikembangkan oleh Albert Bandura pada tahun /"8!+

    an dan /"%!+an. 6eori -ogniti' 2osial berbasis pada premis bah&a pengaruh+

    pengaruh lingkungan semacam tekanan+tekanan sosial atau karakteristik+

    karakteristik situsional unik, kogniti' dan 'aktor+'aktor personal lainnya termasuk

    personaliti dan juga karakteristik+karakteristik demogra'ik, dan perilaku saling

    memengaruhi satu dengan yang lainnya. 6eori ini banyak diterima dan secara

    empiris sudah mulai banyak di5alidasi. ang (!!) dalam penelitian empirisnya

    menyimpulkan bah&a pengaruh computer self-efficac  memiiki pengaruh positi' 

    tehadap persepsi kemudahan dan persepsi kegunaan untuk memakai sistem

    pajak elektronik*e-filing . Park (!!"), dan Ibrahim (!/) mendapatkan hasil

    yang sama bah&a computer self-efficac   memiiki pengaruh positi' tehadap

    persepsi kemudahan dan persepsi kegunaan untuk memakai suatu sistem.

    Beberapa penelitian yang telah dipaparkan di atas, memberikan

    gambaran bah&a 6AM merupakan model yang tepat digunakan untuk

    memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi. ua 5ariabel dalam

    6AM, yaitu persepsi kegunaan ( perceived usefulness) dan persepsi kemudahan

    penggunaan ( perceived ease of use) dapat membantu memprediksi penerimaan

    penggunaan terhadap suatu teknologi. Namun dengan adanya sistem yang

    dita&arkan oleh pemerintah yang si'atnya sukarela dalam hal ini yakni sistem e-

    filing   tentu model 6AM dapat dimodi5ikasi dengan menambahkan 5airiabel

    kesukarelaan. 2elain itu, kepercayaan yang dimiliki seseorang mengenai

    kemampuannya melakukan perilaku tertentu tentu memiliki peran yang cukup

    penting dalam penggunaan suatu sistem. -eyakinan sendiri (self-efficac )

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    46/97

    7$

    dianggap penting untuk mengetahui alasan tindakan seseorang dalam

    menggunakan suatu sistem. Berdasarkan kerangka pemikiran dibuat, maka

    model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

    H%#tess

    9/ # Persepsi kegunaan berpengaruh positi' terhadap penggunaan sistem e-filing  

    9 # Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positi' terhadap penggunaan

    sistem e-filing  

    90 # Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positi' terhadap persepsi

    kegunaan

    97 # Persepsi kegunaan berpengaruh positi' terhadap penggunaan sistem e-filing 

    dengan kesukarelaan sebagai 5ariabel moderasi91 # Persepsi kemudahan berpengaruh positi' terhadap penggunaan sistem e-filing 

    dengan kesukarelaan sebagai 5ariabel moderasi

    9$ # omputer   self-efficac berpengaruh positi' terhadap penggunaan sistem e-

    filing 

    am/ar 3.1 "erangka Pkr 

    Tnjauan Te#r +an "#nse%

    M#+el PenermaanTekn#l#g5Technology Acceptance Model  ,TAM-;red . a5is (/"%")

    Te#r "#gnt' )#sal5Social

    cognitive theory Bandura (/"%$)

    Tnjauan Em%rs

    Pengaruh %erse%s kemu+ahan6%erse%s kegunaan terha+a% mnat%erlaku menggunakan tekn#l#g.ang (!!), =ardner dan Amoroso(!!7), ahadi (!!8), Park (!!"), A:mi dan Bee (!/!), amayah (!/!),2a'aruddin (!/!), 2usanto (!//),

    No5iandin (!/), Ibrahim (!/),

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    47/97

    78

    !#  H%#tess

    1. Perse%s kegunaan +an %enggunaan sstem e-filing  

    Persepsi -egunaan ( perceived usefulness) merupakan konstruk

    tambahan pertama dari pemodelan 6AM. Persepsian kegunaan dide'inisikan

    sebagai sejauh mana seseorang percaya bah&a menggunakan suatu teknologi

    akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Perilaku (behavior ) merupakan

    konstruk ke lima dari 6AM. 4ogiyanto (!!8#//8) mende'inisikan perilaku

    sebagai tindakan yang dilakukan oleh seseorang. alam konteks penggunaan

    sistem teknologi in'ormasi, perilaku adalah penggunaan sesungguhnya (actual 

    use) dari teknologi.

    6AM banyak digunakan dalam penelitian+penelitian perilaku penerimaan

    sistem teknologi in'ormasi. No5iandini (!/) melakukan penelitian asosiati' 

    dengan pendekatan sur5ei yang dilakukan pada ajib Pajak di -antor Pajak

    ogyakarta. 9asil penelitian menunjukkan bah&a persepsi kemudahan

    berpengaruh positi' terhadap penggunaan sistem. Pernyataan tersebut selaras

    dengan hasil penelitian ang (!!), =ardner dan Amoroso (!!7), ahadi

    (!!8), Park (!!"), A:mi dan Bee (!/!), amayah (!/!), 2a'aruddin (!/!),

    2usanto (!//), Ibrahim (!/), dan

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    48/97

    7%

    2. Perse%s kemu+ahan %enggunaan +an %enggunaan sstem e-filing  

    Persepsi -emudahan Penggunaan ( perceived ease of use) merupakan

    kontruk tambahan yang kedua pada pemodelan 6AM yang merupakan model

    yang digunakan untuk memprediksi dan juga dapat menjelaskan perilaku

    penerimaan terhadap suatu sistem teknologi in'ormasi. Persepsi kemudahan

    penggunaan dapat dide'inisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bah&a

    menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. ari de'inisi tersebut

    diketahui bah&a konstruk persepsi kemudahan penggunaan merupakan suatu

    kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Perilaku (behavior )

    dide'inisikan oleh 4ogiyanto (!!8) sebagai tindakan yang dilakukan oleh

    seseorang. alam konteks penggunaan sistem teknologi in'ormasi, perilaku

    adalah penggunaan sesungguhnya (actual use) dari teknologi.

    Persepsi kemudahan dianggap penting sebagai 'aktor penentu

    seseorang akan menggunakan suatu sistem teknologi in'ormasi. 2usanto (!//)

    dalam penelitiannya menyimpulkan bah&a salah satu 'aktor yang memengaruhi

    perilaku penerimaan ajib Pajak terhadap penggunaan sistem e-filing   adalah

    persepsi kemudahaan penggunaan. -esimpulan tersebut selaras dengan

    penelitian ang (!!), =ardner dan Amoroso (!!7), ahadi (!!8), Park

    (!!"), A:mi dan Bee (!/!), amayah (!/!), 2a'aruddin (!/!), No5iandin

    (!/), Ibrahim (!/), dan

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    49/97

    7"

    H2 7 Perse%s kemu+ahan %enggunaan /er%engaruh %#st' terha+a%%enggunaan sstem e-filing  

    3. Perse%s kemu+ahan %enggunaan +an %erse%s kegunaan

    6echnology acceptance model (6AM) merupakan model yang

    digunakan untuk memprediksi penerimaan penggunaan teknologi berdasarkan

    dua 5ariabel, yaitu persepsi keman'aatan ( perceived usefulness) dan persepsi

    kemudahan penggunaan (perceived ease of use).  Persepsi kemudahan

    penggunaan dapat dide'inisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bah&a

    menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. 2edangkan persepsian

    kegunaan dide'inisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bah&a

    menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. alam

    6AM persepsi kemudahan tidak hanya berpengaruh pada sikap terhadap perilaku

    yang memengaruhi secara tidak langsung penggunaan sistem teknologi

    in'ormasi, namun persepsi kemudahan juga memengaruhi persepsi kegunaan.Penelitian+penelitian dengan menggunakan 6AM membuktikan bah&a

    persepsi kemudahan memengaruhi persepsi kegunaan. 2a'aruddin (!/!)

    menggunakan model penerimaan teknologi (6AM) sebagai kerangka teoritis.

    9asil penelitian tersebut menyimpulkan bah&a persepsi kemudahan memiliki

    e'ek positi' pada persepsi kegunaan. Pernyataan tersebut selaras dengan hasil

    penelitian ahadi (!!8), dan 2usanto (!//).

    -emudahan dalam menggunakan sistem e-filing , diharapkan berpengaruh

    terhadap man'aat yang dirasakaan oleh &ajib pajak dalam menggunakan sistem

    e-filing . engan kemudahan dalam menggunakan sistem e-filing  tentunya akan

    berguna bagi &ajib pajak dalam melaporkan penghasilannya dalam 2P6

    tahunan. Berdasarkan uraian tersebut dapat maka dihipotesiskan.

    H3 7 Perse%s kemu+ahan %enggunaan /er%engaruh %#st' terha+a%%erse%s kegunaan.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    50/97

    1!

    !. Perse%s kegunaan terha+a% %enggunaan sstem e-filing   +engankesukarelaan se/aga 8ara/el m#+eras

    6AM merupakan model perilaku yang berman'aat untuk menja&ab

    pertanyaan mengapa banyak sistem teknologi in'ormasi gagal diterapkan karena

    pemakainya tidak mempunyai niat untuk menggunakannya.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    51/97

    1/

    H! 7 Perse%s kegunaan /er%engaruh %#st' terha+a% %enggunaan ssteme-filing   +engan kesukarelaan se/aga 8ara/el m#+eras

    $. Perse%s kemu+ahan %enggunaan terha+a% %enggunaan ssteme-filing   +engan kesukarelaan se/aga 8ara/el m#+eras

    ariabel kesukarelaan (voluntariness) merupakan salah satu 5ariabel

    eksternal dalam 6AM. -esukarelaan (voluntariness) dide'inisikan oleh enkatesh

    dan a5is dalam 4ogiyanto (!!8#/8%) sebagai sejauh manapengadopsi

    potensial mempersiapkan keputusan adopsi sebagai sesuatu yang tidak &ajib.

    Penelitian amayah (!/!) mempelajari dampak dari moderasi

    kesukarelaan dalam hubungan persepsi kemudahan dan persepsi kegunaan

    yang dirasakan dalam penggunaan dari situs *ebsite kursus dengan hasil

    penelitian yang menunjukkan bah&a hubungan positi' antara persepsi

    kemudahan penggunaan, kegunaan yang dirasakan, dan penggunaan *ebsite

    kursus lebih kuat bagi mereka yang menggunakan dengan kesukarelaan yang

    lebih tinggi. 2usanto (!//) menggunakan 5ariabel kesukarelaan sebagai

    5ariabel eksternal dengan kesimpulan bah&a kesukarelaan memiliki pengaruh

    positi' pada niat perilku untuk menggunakan e-filing .

    2istem e-filing  yang dikeluarkan oleh irektorat 4enderal Pajak saat ini

    merupakan pilihan bagi &ajib pajak dalam melaporkan 2P6 tahunannya. engan

    menggunakan e-filing   ini &ajib pajak tidak perlu lagi mengunjungi kantor 

    pelayanan pajak maupun kantor pos untuk melaporkan 2P6 tahunannya.

    Penggunaan sistem e-filing   yang bersi'at kesukarelaan memberikan pengaruh

    pada pesepesi kemudahan secara simultan terhadap penggunaan sistem e-filing .

    Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai

    berikut.

    H$ 7 Perse%s kemu+ahan /er%engaruh %#st' terha+a% %enggunaansstem e-filing   +engan kesukarelaan se/aga 8ara/el m#+eras.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    52/97

    1

    &. Computer self- efficacy +an %enggunaan sstem e-filing  

    6eori kogniti' sosial merupakan teori tentang perilaku indi5idual. 2alah

    satu element yang terdapat dalam teori kogniti' sosial adalah keyakinan+sendiri

    komputer (computer self-efficac ). 4ogiyanto (!!8#8!) menjelaskan bah&a

    keyakinan sendiri komputer (computer  self-efficac ) dihubungkan dengan suatu

    pertimbangan ( &udgment ) kemampuan seseorang untuk menggunakan suatu

    komputer.

    -eyakinan akan kemampuan sesorang merupakan 'aktor penting

    penggunaan suatu sistem teknologi in'ormasi.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    53/97

    10

    am/ar 3.2 "erangka "#nse%tual +an M#+el Peneltan

    ComputerSelf- efficacy

    ,93-

    Perse%s

    "egunaan ,91-

    Perse%s"emu+ahan ,92-

    "esukarelaan,:!-

    Penggunaan

    Sistem e-Filing (Y)

    H3

    HH!

    H"

    H#

    H$

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    54/97

    BAB I

    MET4DE PENELITIAN

    $" Ranangan Peneltan

    Penelitian ini merupakan penelitian kuantitati'. 4enis penelitian yang

    digunakan adalah penelitian eplanatori   yakni penelitian menggabungkan

    beberapa 5ariabel penelitian yang telah diuji sebelumnya. Pengumpulan data

    penelitian ini menggunakan desain sur5ei dengan memberikan kuesioner kepada

    responden. 2etelah responden mengisi kuesioner, maka peneliti akan mengolah

    hasil dari kuesioner yang telah diisi responden dan menjelaskan pengaruh antara

    5ariabel dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. nit analisis adalah

    indi5idual yaitu &ajib pajak orang pribadi yang menggunakan sistem e-filing 

    dalam melaporkan pajak tahunan.

    ariabel dalam penelitian ini terdiri dari 5ariabel dependen, 5ariabel

    independen, dan 5ariabel moderasi. ariabel dependen yang digunakan adalah

    penggunaan sistem e-filing , 5ariabel independen adalah persepsi kegunaan,

    persepsi kemudahan dan computer self-efficac, dan 5ariabel moderasi adalah

    kesukarelaan.

    $#  )tus +an ;aktu Peneltan

    Penelitian ini dilakukan pada &ajib pajak yang terda'tar di kantor 

    pelayanan pajak Pratama Merauke. -antor pelayanan pajak Pratama Merauke

    beralamatkan di 4alan aya Mandala -ebupaten Merauke Pro5insi Papua -ode

    Pos ""$/1 6elp. (!"8/) 01077 ;aF. (!"8/) 01071. Adapun &aktu penelitian ini

    dilakukan selama satu semester.

    17

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    55/97

    11

    $! P#%ulas6 )am%el6 +an Teknk Pengam/lan )am%el

    Populasi penelitian adalah seluruh &ajib pajak orang pribadi yang

    menggunakan sistem e-filing  dalam melaporkan 2P6 tahunan tahun !/0. ata

    a&al yang diperoleh dari -antor Pelayanan Pajak Pratama Merauke diketahui

    bah&a jumlah &ajib pajak orang pribadi yang menggunakan e-filing   dalam

    melaporkan 2P6 tahunan tahun !/0 adalah %/ &ajib pajak.

    2ampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 7!$ &ajib

    pajak orang pribadi pengguna e-filing. 4umlah sampel tersebut merupakan 1!H

    dari jumlah populasi.

    6eknik pengambilan sampel yang digunakan untuk memperoleh

    responden adalah simple random sampling dimana pengambilan sampel dari

    anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan lama

    penggunaan, strata atau tingkatan dalam anggota populasi tersebut.

    $$ *ens +an )um/er Data

    4enis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

    primer yang merupakan data yang diperoleh dari ja&aban responden atas

    kuesioner yang dibagikan. ata dari ja&aban responden dianalisis untuk

    menja&ab rumusan masalah dalam penelitian ini.

    $%  M#+el Pengum%ulan Data

    ata dalam penelitian dikumpulkan melalui kuesioner. -uesioner 

    dititipkan di -PP Pratama Merauke dan pihak -PP Pratama yang akan

    membagikan pada responden dan memberikan &aktu kepada responden untuk

    mengisi kuesioner tersebut. 2etelah kuesioner diisi, dan dikumpulkan kembali,

    penulis memilah kuesioner yang layak untuk diolah.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    56/97

    1$

    $&  ara/el Peneltan +an De'ns 4%eras#nal

    ariabel dalam penelitian terdiri dari 5ariabel dependen, 5ariabel

    independen, dan 5ariabel moderasi. ariabel dependen adalah penggunaan

    sistem e-filing, sedangkan 5ariabel independen yang digunakan adalah persepsi

    kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, self efficac . an untuk 5ariabel

    moderasi adalah kesukarelan.

    1. Perse%s kegunaan , perceived usefulness-

    Persepsi kegunaan ( perceived usefulness) dide'inisikan sebagai sejauh

    mana seseorang percaya bah&a menggunakan suatu teknologi akan

    meningkatkan kinerja pekerjaannya. Persepsi kegunaan merupakan persepsi

    pemakai (&ajib pajak) mengenai sejauh mana dampak dari penggunan sistem e-

    filing   yang mungkin akan berpengaruh dalam meningkatkan kinerja mereka.

    ariabel ini diukur dengan 7 indikator yang digunakan oleh 2usanto (!//) yang

    merujuk pada penelitian a5is et al.  (/"%") dan Ehau (/""$), yaitu

    meningkatkan per'orma, meningkatkan e'ekti'itas, meyederhanakan proses, dan

    berman'aat secara keseluruhan. Indikator+indikator tersebut diukur dengan

    pernyataan menggunakan angket skala

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    57/97

    18

    indikator yang digunakan oleh 2usanto (!//) yang merujuk pada penelitian

    a5is et al. (/"%") dan Ehau (/""$), yaitu mudah dipelajari, mudah digunakan,

    mudah dipahami, mudah beradaptasi, mudah untuk menjadi terampil, dan mudah

    digunakan secara keseluruhan. Indikator+indikator tersebut diukur dengan

    pernyataan menggunakan angket skala

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    58/97

    1%

    ariabel ini diukur dengan indikator yang dikembangkan dari penelitian

    amayah (!/!) yaitu menggunakan sistem dan menggunakan sistem secara

    berkelanjutan. Indikator+indikator tersebut diukur dengan pernyataan

    menggunakan angket skala

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    59/97

    1"

    2kala pengukuran yang digunakan dalam mengukur ja&aban dari

    pernyataan responden adalah skala

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    60/97

    $!

    ji aliditas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir+butir dalam

    suatu da'tar pertanyaan dan mengidenti'ikasi suatu 5ariabel. ji 5aiditas

    mengukur apakah pernyataan dalam kuesioner yang digunakan betul+betul dapat

    mengukur apa yang hendak diukur (=ho:ali, !!$#71). 6ehnik yang digunakan

    untuk mengukur 5aliditas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

    Pearsons orrelation product "omoent, dengan cara mengkoreksi antara skor 

    masing+masing item pernyataan dengan skor item  pernyataan tersebut.

    Instrumen dinyatakan 5alid jika nilai probabilitas J!,!1 (KL1H).

    /. Uj Rela/ltas

    ji eabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan

    konsistensi responden dalam menja&ab hal yang berkaitan dengan konstruk+

    konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu 5ariabel dan disusun dalam

    suatu bentuk kuesioner. 2uatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

     ja&aban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari &aktu

    ke &aktu (=ho:ali, !!$#7/). ji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

    uji statistik cronbach Alpha (2). 2uatu konstruk dikatakan reliable jika nilai

    cronbachs alpha lebih dari !,$".

    !.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    61/97

    $/

    ji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, 5ariabel

    terikat dan 5ariabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.

    4ika terdapat normalitas, residual akan terdistribusi secara normal dan

    independen, yaitu perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang

    sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri disekitar nilai menas

    sama dengan nol. ji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji

    statistik non+parametrik one sample 3olmogorov-smirnov test.  Pengambilan

    keputusan dilakukan dengan membandingkan  p value yang diperoleh dari hasil

    pengujian normalitas dengan tingkat signi'ikan yang ditentukan yaitu sebesar 

    !,!1. ata dikatakan terdistribusi secara normal jika p value K !,!1, begitu juga

    sebaliknya (=ho:ali, !!$#%").

    2. Multk#lnertas

    ji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

    ditemukan adanya korelasi antar 5ariabel bebas (independen). Model regresi

    yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara 5ariabel independen

    (=ho:ali, !!$#"/). Multikolinearitas antar 5ariabel independen dapat dilihat dari

    nilai variances inflation factor (I;). kuran tersebut menunjukkan setiap 5ariabel

    independen manakan yang dijelaskan oleh 5ariabel 5ariabel independen yang

    lain. Nilai 1/4 lebih kecil dari /!, maka tidak terjadi multikoliniearitas (=ho:ali,

    !!$#").

    3. Uj heter#ske+aststas

    9eteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

    kepengamatan lain (=ho:ali, !!$#/!1). 4ika variance satu pengamatan

    kepengematan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    62/97

    $

    berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model

    regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas (=ho:ali, !!$#/!1) untuk menguji

    ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini, digunakan uji park . Pada

    uji Park, indikasi heteroskedastisitas ditujukan oleh koe'isien parameter beta dari

    persamaan regresi tersebut, apakah signi'ikan atau tidak, jika signi'ikan, hal

    tersebut menandakan adanya heteroskedastisitas pada data model (=ho:ali,

    !!$ #/!8).

    !.

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    63/97

    $0

    independen mempunyai pengaruh yang signi'ikan terhadap 5ariabel

    dependen.

     Adapun persamaan model estimasi adalah sebagai berikut#

    a)  Analisis determinan pengguna sistem (usage) untuk menguji hipotesis

    (9/), (9), dan (9$) dengan persamaan sebagai berikut#

     = > ? @ 91 @ 92 @ 9!@e

    b)  Analisis determinan persepsi kegunaan ( perceived usefulness) untuk

    menguji hipotesis (90) dengan persamaan sebagai berikut#

    91 > ? @ 92 @ e

    c)  Analisis determinan pengguna sistem (usage)  untuk menguji hipotesis

    (97) dan hipotesis (91) dengan persamaan sebagai berikut#

     = > ? @ 91@ 92@ 9! @ 93@ 9193 @ 9293 @ e

    d)  Analisis determinan pengguna sistem (usage) untuk menguji hipotesis

    (9$) dengan persamaan sebagai berikut#

     = > ? @ 9! @ e

    -eterangan#

    # Penggunaan sistem e-filing K # -onstanta # -oe'isen regresie # Error Term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitianO/ # Persepsi kegunaanO # Persepsi kemudahanO0 # -esukarelaanO7 # omputer Self-afficac O/O0 # Interaksi persepsi kegunaan dengan kesukarelaanOO0 # Interaksi persepsi kemudahan dengan kesukarelaan

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    64/97

    $7

  • 8/16/2019 Prop Efilling

    65/97

    BAB

    HA)IL PENELITIAN

    $.1 Deskr%s Data

    Berdasarkan data penelitian yang sudah dikumpulkan sebelumnya,

    kuesioner penelitian disiapkan sebanyak 7!$ eksemplar. -uesioner tersebut

    dititipkan di -antor Pelayanan Pajak (-PP) Pratama Merauke. 2elanjutnya

    -antor Pelayanan Pajak (-PP) Pratama Merauke memberikan kuesioner 

    tersebut pada &ajib pajak (pengguna e-filing) yang melaporkan pajak bulanan

    pada periode ! @ktober !/7 sampai dengan 0/ esember !/7. -uesioner