1

Properti Masih Terasa Kelesuan Penjualanbigcms.bisnis.com/file-data/1/2260/f80aa74b_Des17-SaranaMenaraNus... · dalam layanan VideoMax, kemarin. "Kerjasama dengan Tribe merupakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Properti Masih Terasa Kelesuan Penjualanbigcms.bisnis.com/file-data/1/2260/f80aa74b_Des17-SaranaMenaraNus... · dalam layanan VideoMax, kemarin. "Kerjasama dengan Tribe merupakan

Gerai

16 INDUSTRIKontan Kamis, 29 Maret 2018

nPROPERTI nJASA nTELEKOMUNIKASI

Garap Pasar Streaming TV, Tribe Gandeng Telkomsel

JAKARTA. Bisnis digital atau data akan semakin berkem-bang ke depan. Salah satunya adalah streaming. Terbaru, aplikasi streaming televisi dan film tanpa waktu tunda (first-run) Tribe menjalin kerjasama dengan Telkomsel dalam layanan VideoMax, kemarin. "Kerjasama dengan Tribe merupakan bagian komitmen Telkomsel untuk me-nyajikan pengalaman digital entertainment melalui layan-an streaming TV dan film," terang Vice President Digital Lifestyle Telkomsel Crispin Tristram, Rabu (28/3).

Pelanggan Telkomsel yang memiliki paket data bulanan bisa mengakses layanan Tribe VIP tanpa biaya tambahan. Selain beragam serial dan film yang bisa dipilih langsung (on-demand), Tribe memiliki sejumlah saluran TV, seperti Warner TV, KBS, TvN, Aniplus dan Kix.

Iskandar Samad, Chief Executive Officer (CEO) Tribe menambahkan, kerjasama strategis dengan Telkomsel menjadikan Tribe sebagai satu-satunya platform over the top (OTT) di bidang hiburan. "Generasi milenial selalu mencari sesuatu yang berbeda, juga dalam hal tontonan dan hiburan," ujarnya.

Agar akses internet lancar, Telkomsel sudah menancap-kan jaringan broadband dengan lebih dari 28.000 base transceiver station (BTS) 4G LTE. Jaringan itu terdapat di lebih dari 480 kota kabupaten di Indonesia.

Aulia Fitri

Pasar masih menunggu apakah ekonomi

tetap stabil karena ada tahun pemilu.

Indaryanto, Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk

telekomunikasin

PT Inti Mengincar Kontrak Baru Rp 2,8 TriliunJAKARTA. PT Industri Tele-komunikasi Indonesia (Inti) baru saja mencatatkan per-olehan kontrak baru di tiga bulan pertama tahun ini. Pi-hak manajemen yakin, hingga akhir tahun nanti perusahaan ini bisa membukukan penda-patan hingga Rp 2 triliun.

Darman Mappangara, Di-rektur PT Inti menyebutkan, beberapa kontrak baru terse-but bersifat jangka pendek

atau sekitar enam sampai sembilan bulan. Rincian kon-trak baru tersebut di antara-nya dari PT Telkom untuk pekerjaan migrasi dengan ni-lai kontrak Rp 60 miliar.

Kemudian, kontrak dari Airnav untuk pengerjaan tu-juh lokasi nir-radar automatic dependent suveillance-broad-cast (ADS-B) senilai Rp 20 miliar. Selanjutnya, Inti juga memperoleh kontrak dari Ba-

lai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) di sekitar 32 lokasi untuk mena-ra power senilai Rp 30 miliar, serta dari PT Rumah Teknolo-gi untuk pesanan remote VSAT 25.000 unit senilai Rp 150 miliar.

Tahun ini, PT Inti optimistis memperoleh kontrak baru mencapai Rp 2,8 triliun dan pendapatan hingga Rp 2 trili-

un. "Yang menjadi pendorong adalah peningkatan penjualan produk unggulan PT Inti lewat proses lokal assy di fasilitas produksi dan implementasi project cyber security sebagai kelanjutan proyek Internet positif Kominfo 2017," ungkap Darman saat dihubungi KON-TAN, Selasa (27/3).

Selain mengincar proyek baru lainnya, Inti tengah me-nyelesaikan renovasi fasilitas

produksi di Bandung, Jawa Barat. Jika tidak ada aral me-lintang, fasilitas produksi yang berupa pabrik tersebut ditargetkan selesai tahun ini.

Perusahaan ini juga mulai merencanakan ekspansi ke pasar Asia Tenggara untuk produk energi. "Tapi perlu ta-hapan, mungkin di 2019 baru terwujud," ungkap Darman.

Klaudia Molasiarani

Kelesuan Penjualan Properti Masih TerasaPenjualan properti PP Properti turun tipis 4,2% menjadi Rp 560 miliar

JAKARTA. Tiga bulan perta-ma tahun 2018, pasar properti belum begitu bergairah di mata pengembang. Salah satu indikatornya, pencapaian marketing sales atau prapen-jualan masih rendah.

Pelaku pasar masih wait and see dengan kondisi eko-nomi yang masih menunjuk-kan pelemahan daya beli. Na-mun, diperkirakan pasar pro-perti akan mulai ramai setelah memasuki kuartal II-2018.

Indaryanto, Direktur Ke-uangan PT PP Properti Tbk mengatakan, beberapa proyek yang sudah peletakan batu pertama (groundbreaking) secara bersamaan pada De-sember 2017 belum menun-jukkan penjualan optimal di tiga bulan pertama tahun ini.

"Pasar masih menunggu apa-kah kondisi ekonomi tetap stabil di tahun pemilu dan faktor kenaikan suku bunga The Fed," katanya kepada KONTAN, Rabu (28/3).

Namun Indar, sapaan In- daryanto melihat, kondisi ekonom tetap bagus setelah faktor yang ditunggu seperti kenaikan suku bunga The Fed diumumkan. Pemerintah ten-tu sudah melakukan kebijak-an-kebijakan antisipa-tif. Atas dasar itu emi-ten berkode saham PPRO ini optimistis pasar properti bergai-rah di kuartal II-2018. Alhasil, perusahaan properti pelat merah ini bisa meraih marke-ting sales Rp 1,5 triliun di periode tersebut.

Pencapaian prapen-jualan PPRO selama

Januari-Maret 2018 hanya Rp 560 miliar. Perolehan terse-but, turun tipis yakni 4,2% di-bandingkan periode yang sama tahun lalu, yang menca-pai Rp 585 miliar.

Bila dibandingkan target tahun 2018, pencapaian PP Properti selama tiga bulan pertama tersebut sekitar 14,7%. Tahun ini, PPRO mem-bidik marketing sales sekitar Rp 3,8 triliun. Prapenjualan

selama tiga bulan pertama tersebut paling banyak disum-bang proyek apartemen yang dibangun PPRO di Wiyung, Surabaya dengan kontribusi Rp 370 miliar. Lalu proyek Grand Kamala Lagoon yang berkontribusi Rp 50 miliar, Ayoma Apartemen Rp 35 mili-ar, Grand Dharmahusada La-goon Rp 15 miliar, Grand Sa-maya Rp 20 miliar dan Bega-wan Apartemen Rp 23 miliar.

Sementara pada kuartal II-2018, PP Pro-perti masih mengan-dalkan penjualan pro-yek-proyek eksisting. Perusahaan properti itu juga belum memiliki rencana meluncurkan proyek anyar. Proyek anyar berikutnya akan dirilis di semester II-2018, salah satunya Apartemen Aero City

di Kertajati, Majalengka.Untuk mengejar target pen-

jualan tahun ini, PPRO mene-rapkan strategi pemasaran dengan memberikan gimmick serta menggenjot penjualan gelondongan. Setelah tahun lalu berhasil menjual satu to-wer apartemen di Semarang ke alumni perguruan tinggi, PPRO juga tengah menjajaki penjualan satu tower aparte-men lagi di Malang, Jawa Te-ngah, secara buck sales.

Di sisi lain, PP Properti te-rus mengembangkan proyek - proyek baru hospitality untuk meningkatkan recurring in-come atau pendapatan ber-ulang. Mengutip keterbukaan informasi, PP Properti ingin meningkatkan pendapatan berulang melalui pembangun-an hotel di Surabaya, Lombok, dan Labuan Bajo, Nusa Teng-gara Timur. n

Dina Mirayanti Hutauruk

Paramount Land Membidik Prapenjualan Rp 2,5 Triliun

JAKARTA. PT Paramount Land optimistis, bisnis properti tahun ini akan lebih bergairah ketimbang tahun lalu. Seca-ra umum, industri akan menghadapi tantangan di tahun politik. Kondisi makroekonomi dan suku bunga kredit yang cukup baik diharapkan bisa membuat properti semakin bergairah. Sejalan optimisme tersebut, Paramount Land menargetkan marketing sales sekitar Rp 2,5 triliun. Tahun lalu perusahaan ini hanya mampu membukukan prapenju-alan Rp 1,5 triliun atau 60% dari target Rp 2,5 triliun.

Tantangan tahun ini tetap ada. "Tapi kami optimistis, bisnis properti akan lebih bergairah tahun ini, karena sela-ma awal tahun ini permintaan kredit kepemilikan rumah untuk produk kami terus meningkat dan speed penjualan Januari-Maret lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Ervan Adi Nugroho, Presiden Direktur Paramount Land, Rabu (28/3). Andreas Nawawi, Managing Director PT Paramount Land, menambahkan, dalam tiga bulan pertama 2018, perusahaan bisa mencatatkan penju-alan sekitar Rp 100 miliar per pekan. Untuk produk baru, Paramount Land berencana meluncurkan proyek Latigo Village di Gading Serpong.

Dina Mirayanti Hutauruk

REUTERS/Beawiharta

Kinerja PP Properti Tbk(dalam miliar rupiah)

2017 2016

Penjualan apartemen 1.703,12 1.461,92

Penjualan rumah 5,4

Pendapatan hotel 73,07 73,00

Pendapatan service change 7,24 7,08

Pendapatan sewa 8,33 14,32

Sumber: Laporan keuangan

JAKARTA. PT Serasi Autora-ya menargetkan pendapatan bersih Rp 7,09 triliun tahun ini. Target anak usaha Grup Astra itu 27,29% lebih tinggi ketimbang realisasi pendapat-an bersih tahun lalu. Bisnis penyewaan kendaraan mela-

lui bendera Trac tetap menja-di sandaran utama hingga dua tahun ke depan. "Ke depan Trac masih memegang porsi 50% dari pendapatan," ujar Hadi Winarto, Direktur PT Serasi Autoraya, Rabu (28/3).

Tahun lalu bisnis penyewa-

an kendaraan berkontribusi 40% terhadap pendapatan ber-sih yang tercatat Rp 5,57 trili-un. Sisanya 38% penjualan kendaraan bekas dan 22% jasa logistik. Tak heran belanja kendaraan tahun ini mengam-bil bagian Rp 1,38 triliun dari

total belanja modal alias ca-pex sebesar Rp 1,81 triliun.

Yudas Tadeus Go, Sekreta-ris Perusahaan Serasi Autora-ya mengatakan, saban tahun Serasi Autoraya menggelon-torkan capex kurang dari Rp 2 triliun. Sumber capex tahun

ini dari obligasi dan kas. Sera-si Autoraya siap menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap I 2018 senilai Rp 500 miliar dalam tiga seri. Total emisi perusahaan itu Rp 2 triliun.

Agung Hidayat

Jasan

Serasi Autoraya Menjagokan Bisnis Sewa Kendaraan

Zainudin
Typewriter
29 Maret 2018, Kontan | Hal.16