Prop.kerja Praktik PT.bakosurtanal Fix_2

Embed Size (px)

Citation preview

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

PENGOLAHAN CITRA SATELIT DAN PENYUSUNAN SIG UNTUK INVENTARISASI TUTUPAN LAHAN KAWASAN PERTANIAN & PERKEBUNAN DI JAWA BARATBAKOSURTANAL Jl. Raya Jakarta - Bogor KM. 46 Cibinong 16911, INDONESIA Abstrak Sektor pertanian dan perkebunan merupakan salah satu sektor yang penting dalam menentukan tingkat perekonomian suatu daerah. Perkembangan sektor pertanian dan perkebunan semakin meningkat seiring meningkatnya tingkat perekonomian penduduk. Inventarisasi lahan pertanian dan pekebunan semakin menjadi kebutuhan yang krusial, sehingga diperlukan data yang akurat dan aktual sebagai bentuk pengamatan dan pemberian keputusan dalam tata guna lahan. Perkembangan teknologi dalam penginderaan jauh sangat membantu dalam memantau tutupan lahan pada daerah pertanian dan perkebunan. Data yang diterima oleh citra satelit akan di interpretasikan sehingga pengguna dapat mengetahui tutupan lahan maupun tata guna lahan pada daerah yang diamatinya. Kata kunci : Inventarisasi, Penginderaan jauh, pertanian dan perkebunan. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Alih fungsi lahan yang semula sebagai hutan menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman semakin pesat. Tingkat kebutuhan masyarakat pada hasil dari sektor pertanian maupun perkebunan semakin meningkat seiring dengan perkembangan tingkat konsumtif penduduk yang semakin tinggi dan perkembangan tingkat perekonomian pada daerah Jawa Barat mendesak

1

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

pengelola lahan pertanian dan perkebunan memperluas lahan pertanian maupun perkebunannya. Inventarisasi lahan untuk sektor pertanian dan perkebunan menjadi hal yang krusial untuk mencegah alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian dan perkebunan secara besar-besaran. Pengamatan dan inventarisasi tutupan lahan dan tata guna lahan secara berkelanjutan menjadi tantangan tersendiri untuk tetap menjaga stabilitas kondisi lingkungan. 1.2. TUJUAN Tujuan dari dilaksanakannya Kerja Praktik di BAKOSURTANAL adalah : 1. Sebagai sarana mengaplikasikan berbagai teori dan metode tentang pemanfaatan sistem informasi geografis yang telah diperoleh di bangku kuliah pada dunia kerja, terutama pada pekerjaan yang ada di BAKOSURTANAL yang berhubungan dengan ilmu Geomatika. 2. Mendapatkan informasi tentang tutupan lahan melalui interpretasi citra satelit. 3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja di dunia kerja sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah secara utuh. 4. Sebagai pengalaman berharga bagi Mahasiswa yang dapat dijadikan bekal saat memasuki dunia kerja. 5. Pembuatan peta informasi tutupan lahan pertanian dan perkebunan sehingga dapat mengetahui lahan potensial dan lahan krisis.

1.3. MANFAAT Manfaat yang diharapkan dari kerja praktik di BAKOSURTANAL antara lain : 1. Pembuatan peta informasi tutupan lahan pertanian dan perkebunan telah dihasilkan. 2. Dapat di jadikan bahan analisis kemungkinan perubahan tutupan lahan untuk digunakan pada tanaman jenis lain.2

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

3.

Dapat mengerti dan mengaplikasikan pengolahan citra satelit.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penginderaan Jauh 2.1.1. Pengertian Penginderaan jauh didefinisikan sebagai ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek,daerah,atau gejala dengan jalan menganalisis menggunakan kaidah ilmiah data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek,daerah,atau gejala yang dikaji (Lillesand and Kiefer,1999). Obyek,daerah,atau gejala yang dikaji dalam definisi tersebut dapat dipermukaan bumi,di atmosfer,atau planet di luar angkasa. Pada pekajian obyek dipermukaan bumi, obyek tersebut akan disadap informasinya dengan alat yang yang disebut sensor. Sensor tersebut dipasang pada sebuah wahana yang berada di angkasa, seperti balon udara, pesawat terbang, satelit atau wahana lainnya. Sensor tersebut dapat berupa kamera,scanner,magnetometer,maupun radiometer. Sensor tersebut menerima/merekan sinyal dari tenaga pantulan obyek yang diukurnya, berupa tenaga gelombang elektromagnetik, yakni tenaga elektrisitas dan magnetisme dengan kecepatan sinar (3x100.000.000 m/det), pada frekuensi panjang gelombang yang bervariasi. 2.1.2. Koreksi Geometrik Koreksi geomtrik dilakukan untuk menjadikan citra yang semula hanya bernilai sematik dapat mempunyai arti geografis. Pemberian arti geografis ini dilakukan untuk dapat menentukan lokasi kenampakan obyek pada citra dengan tepat di bumi. Koreksi dilakukan dengan mengambil beberapa control tanah (GCP,Ground Control Point) yang digunakan sebagai titik acuan. Sebagai referensi untuk menentukan titik koordinat titik kontrol digumakan peta topografi.3

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

2.1.3. Koreksi Radiometrik Koreksi ini diberikan untuk memperkecil kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh sistem perekaman serta kesalahan-kesalahan lintasan/media gelombang elektromagnetik dari obyek sampai ke perekam. Koreksi radiometrik meliputi:a.

Koreksi missing scan line, karena tidak berfungsinya salah satu detektor Koreksi periodic line stripping, karena kekurangan atau kelebihan perekaman Koreksi random noise

b.

c.

d. Koreksi atmosfer 2.2. Resampling Merupakan proses transformasi pixel citra distrik-distrik dari suatu sistem koordinat lainnya. Hubungan antara kedua sistem koordinat dinyatakan sebagai fungsi pemetaan transformasi spasial. Selain itu, resampling juga merupakan proses interpolasi dari suatu harga pixel pada suatu sistem koordinat (termasuk sistem proyeksi) menjadi harga pixel baru dalam system koordinat (termasuk sistem proyeksi) karena adanya perubahan sistem koordinat ruang. Berdasarkan teknik interpolasinya yang dipengaruhi jumlah ground control, maka resampling dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:a.

Tetangga terdekat (nearest neighboor)

b. Linier dan bilinier c. Kubik dan bikubik2.2.1.

Perbaikan Kontras Citra (image contrast enhancement)

Perbaikan kontras citra didasarkan pada modifikasi histogram pada suatu citra. Perbaikan kontras citra didasarkan pada modifikasi histogram pada suatu citra untuk keperluan tertentu sangat bergantung pada spesifikasi yang ditetapkan.4

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

Perbaikan kontras citra merupakan suatu langkah untuk memperbaiki intensitas tingkat keabuan agar dapat menghasilkan suatu citra dengan kontras yang baik, dengan jalan memperbaiki histogram. Perbaikan histogram dapat dilakukan secara linier dan perataan histogram. Untuk perbaikan kontras citra dapat dilakukan pada citra saluran tunggal maupun citra multi saluran (citra komposit). Setelah memperbaiki kesalahan-kesalahan dan distorsi-distorsi yang ada pada citra, maka citra dapat diolah lagi untuk klasifikasi maupun penajaman obyek. Klasifikasi citra merupakan usaha untuk melakukan ekstrasi informasi spasial dan semantik berdasarkan karakteristik spectral radiometrik untuk suatu tujuan tertentu (tematik). Berdasarkan penggunaan data referensi, maka klasifikasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu klasifikasi terbimbing (supervised classification) dan klasifikasi tidak terbimbing (unsupervised classification), dimana pada klasifikasi terbimbing menggunakan data referensi dan pada lasifikasi tidak terbimbing tidak menggunakan data referensi.a.

Klasifikasi terbimbing (supervised classification) Secara umum dibagi menjadi dua tahapan, yaitu tahapan deskriptif dan tahapan pengambilan keputusan untuk semua daerah pengamatan. Tahapan deskriptif adalah pengamatan dan pemahaman dari suatu obyek berdasarkan karakteristik geometrik dengan didukung analisis ketelitian dan staristik pengukuran pada training sample. Tahapan deskriptif secara operasional dapat dilakukan dengan langkah-langkah:-

Penetapan training site yang representatif Analisis statistic training sites, pemilihan training sites yang memenuhi syarat Pemilihan band (dapat juga dilakukan sebagai tahap awal) pemilihan pengklasifikasi (classifier) Klasifikasi training sites

-

-

5

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

Sedangkan tahapan pengambilan keputusan adalah menetapkan kelas-kelas dari suatu daerah pengamatan dengan didukung datadata referensi, analisis statistik yang menghasilkan angka-angka akurasi secara individual dan secara keseluruhan. Tahapan dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: b.

Evaluasi ketelitian klasifikasi dengan rujukan data referensi Klasifikasi pada semua daerah penelitian

Klasifikasi tidak terbimbing (unsupervised classification)

Tahapan selanjutnya adalah analisis citra. Dalam rangka mengetahui karakteristik permukaan bumi dengan menggunakan citra dapat dilakukan berdasarkan tiga pendekatan, yaitu: a. Dengan menggunakan indeks vegetasi spektral yang memanfaatkan absorpsi yang kuat oleh klorofil terhadap vegetasi dan penafsiran lainnya berupa reflektan spektral tertentu dari absorpsi klorofilb.

Didasarkan pada statistik multivariate, yaitu diterapkakan pada suatu citra dengan memperhatikan reflektan spektral dari suatu obyek yang tersusun

c.

Didasarkan pada inverse model menggunakan citra dengan resolusi yang tinggi sebagai inputnya untuk menduga karakteristik vegetasi berikutnya adalah ground truth untuk mengetahui

Tahapan

penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan-kesalahan yang terjadi karena klasifikasi secara digital berdasarkan sifat-sifat radiometrik suatu obyek.

2.3. Sistem Informasi Geografis (SIG)

6

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

2.3.1. Definisi SIG Sistem Informasi Geografis merupakan seperangkat sistem atau alat untuk membuat, mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, memvisualisasikan, mengquery, mentransformasi, memanggil kembali, menampilkan dan menganalisis informasi dikaitkan dengan posisi pada permukaan bumi (georeferensi). SIG juga dapat dikatakan sebagai sistem pendukung keputusan (decision support sistem) yang computerised, yang melibatkan integrasi data spasial dalam memecahkan masalah lingkungan (Cowen dalam prahasta,1998). Pengertian Informasi Geografis adalah informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak dipermukaan bumi yang posisinya diketahui (bergeoreferensi). Objek-objek dan fenomena-fenomena dimana lokasi geografis itu berada penting dianalisis demi pengambilan keputusan-keputusan atau demi kepentingan-kepentingan tertentu. Ada beberapa proses dalam SIG,antara lain : Input (masukan) Manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data) Analisis dan manipulasi Output (keluaran) Dalam SIG data grafis dan data teks (atribut) dihubumgkan secara geografis sehingga bergeoreferensi. Sarana terpenting dalam SIG adalah basis data yang terpadu. Tanpa penggunaan data secara bersamaatau dikenal dengan istilah yang dikenal berbagaipakai data (data sharing), maka penyajian hasil analisis yang optimal akan terjamin.

2.3.2. Subsistem SIG7

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

Sistem Informasi geografis merupakan sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan diskripsi-diskripsi lokasi dengan karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem (Hariyanto 2005) : Data Input : Bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan SIG. Data Output : Menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagaian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti table, grafik, peta dan lain-lain. Data Management : Mengkoordinasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit. Manipulasi dan Analisi : Menentukan informasi informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menhasilkan informasi yang diharapkan. 2.4. Komponen Sistem Informasi Geografis Komponen komponen yang digunakan dalam pembuatan SIG meliputi :

2.4.1. Perangkat Keras (Hardware)

8

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

Processing Konversi Data Pencetakan Penyimpanan 2.4.2. Perangkat Lunak (Software) 2.4.3. Data Data Spatial AutoCad Map ArcView Map info ArcInfo Microsoft Office Data Raster

: Komputer (CPU) : Digitizer dan Scanner : Printer dan Plotter : Disket, CD, Flash disk, Hard disk

: *.dwg, *.dxf : *.shp : *.tab, *.wor : *.arc : *.xls, *.dbf, *.txt : *.jpg, *.tiff, *.gif

Data spasial adalah data geografis yang mempunyai lokasi geometrik tertentu yang menggambarkan kenampakan data tersebut. Data spasial terdiri dari elemen titik, garis, dan poligon. Format data spasial dapat berupa format vektor (.dwg, .dxf, .shp, .arc, dll) dan format raster (.bmp, .jpg, .jpeg, .tiff, dll). Peta digital hasil digitasi merupakan data spasial dengan format vektor dan peta digital hasil scanning merupakan data spasial format raster. Data spasial yang digunakan dalam SIG pada umumnya berformat vektor. Data

9

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

yang berformat raster perlu dikonversi ke format vector dengan cara on screen digitasi dengan AutoCad Map atau dengan software R2V (Raster to Vector). Data Tabular Data atribut merupakan data yang berupa informasi textual maupun numerik dari suatu objek spasial. Data atribut ini dapat berupa keterangan atau disusun dalam bentuk tabel tabel. Pemasukan data atribut dapat dengan menggunakan software Excel, dBase, Lotus, Access, oracle, dll. 2.4.4. SDM Sumber daya manusia yang membuat atau mengoperasikan SIG harus menguasai ilmu yang terkait dengan komputer (berkaitan dengan hardware dan software yang diperlukan), geodesi (proyeksi, sistem koordinat, transformasi, peta) dan ilmu lain yang mendukung. 2.5. Tutupan Lahan Lahan merupakan material dasar dari lingkungan (situs) yang diartikan berkaitan dengan sejumlah karakteristik alami yaitu iklim, geologi, tanah, topografi, hidrologi, dan biologi (georgi University, 1996). Jenis-jenis lahan berdasarkan interpretasi citra digital dapat dibedakan menjadi (Siwi,2007) : a.Lahan terbuka adalah areal lahan yang tidak ada tutupan vegetasi maupun bangunan, terbentuk karena kondisi fisik nya yang jelek, karena proses alami (erosi, bencana alam), kebakaran lahan dan bukan dikarenakan bukaan sementara. b. Lahan Tandus adalah areal lahan bila kondisi fisik tanahnya

tidak subur, sulit untuk ditanami karena adanya factor pembatas seperti areal berbatu- batu, lahar atau pasir.

10

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

c.Lahan kritis atau rusak adalah areal lahan yang sebelumnya pernah digarap kemudian ditinggal karena erosi berat dan padat, bekas galian, bekas sawah rawa yang kemudian asin, dampak letusan gunung api. d. Lahan bukaan sementara adalah areal lahan yang tidak

diusahakan untuk kegiatan budidaya atau non budidaya, tapi sudah ada rencana pembentukan penggunaan tanahnya. Perubahan tutupan lahan merupakan salah satu fenomena dinamika masyarakat yang bergerak cepat karena tuntutan kebutuhan dan pengaruh interaksi antar daerah. Fenomena perubahan tutupan lahan seperti semakin banyaknya pemukiman penduduk, berkurangnya areal persawahan atau daerah resapan air hujan yang mengalami perubahan fungsi. Perubahan- perubahan tersebut bila dilakukan tanpa dibarengi suatu pantauan atau control yang efektif mengakibatkan banyak sekali lahan yang tidak dapat berfungsi secara maksimal.

Tabel . Klasifikasi land use dan land cover USGS (United States Geological Survey) tahun 19761 Level I Urban or built-up land 11 12 13 14 15 Level II Residential Commercial and services Transportation, communications and utilities Industrial and commercial complexes Mixed and commercial complexes

11

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

16 17 2 Agricultural land 21 22

23 3 Rangeland 24 31 32 33 41 42 43 51 52 53 54 61 62 71 72 73 74 75 76 77 8 Level I Tundra 81 82 83 84 85 91 92

4 5

Forest land Water

6 7

Wetland Barren land

9

Perennial or ice

snow

Mixed urban or built-up land Other urban or built-up land Croplands and pasture Orchards, groves, vineyards, nurseries and ornamental horticultural areas Confined feedings operations Other agricultural land Herbaceous rangeland Shrub-brushland rangeland Mixed rangeland Deciduous forest land Evergreen forest land Mixed forest land Streams and canal Lakes Reservoirs Bays and estuaries Forested wetland Nonforested wetland Dry salt flats Beaches Sandy areas other than beaches Bare exposed rock Strip mines, quarries and gravel pits Transitional areas Mixed barren land Level II Shrub and brush tundra Herbaceous tundra Bare ground tundra Wet tundra Mixed tundra Perennial snowfields Glaciers

12

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

3.

METODE PELAKSANAAN Secara umum, tahapan pekerjaan Pembuatan Peta Tutupan Lahan Pertanian dan Perkebunan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :Pengenalan Instansi

Studi Literatur

Penentuan Lokasi daerah yang digunakan

Input Data

Pengolahan dan Analisa data

Pembuatan laporan

13

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

4.

JADWAL KEGIATAN 4.4. Pelaksanaan Kegiatan Kerja praktik dilaksanakan di BAKOSURTANAL Jl. Raya Jakarta - Bogor KM. 46 Cibinong 16911, INDONESIA dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2011 atau jadwal dapat menyesuaikan dari perusahaan, dalam waktu satu bulan dengan perincian kegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan sebagai berikut Tabel 1: Rencana Kegiatan No. 1 2 3 4 Kegiatan Pengenalan Instansi Studi Literatur Observasi dan Pelaksanaan Tugas Pengolahan danPenulisan Laporan 1 Minggu Ke 2 3 4

4.5. Pelaksana Pelaksana dalam kerja praktik ini adalah mahasiswa Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS yang berjumlah dua orang sebagai berikut:1.

Nama NRP

: :

Mirza Qomaruz Zaman 3508 100 003

14

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

IPK / Semester Tempat/Tgl Lahir Jenis Kelamin Status Alamat Asal Telp Alamat Surabaya

: : : : : : :

3,02 / 5 Sidoarjo, 21 April 1989 Laki-laki Belum kawin Jl.Mandiri No.05 RT.01 RW.08 Kelurahan Lawang Perum dosen Jl.Hidrodinamika IV Blok T No.76 Kecamatan Sukolilo Surabaya

Telp HP E-mail

: : :

085755255131 [email protected]

2.

Nama NRP IPK / Semester Tempat/Tgl Lahir Jenis Kelamin Status Alamat Asal Telp Alamat Surabaya Telp HP E-mail

: : : : : : : : : : : :

Indi Kurnia Sasongko 3508 100 044 3,07 / 5 Surabaya/ 19 April 1990 Laki-laki Belum kawin Kupang Segunting V/23 A, Surabaya Kupang Segunting V/23 A, Surabaya 085655070989 [email protected]

15

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

5.

PENUTUP Demikian proposal kerja praktik ini kami susun dengan harapan dapat memberikan gambaran singkat dan jelas tentang maksud dan tujuan diadakannya kerja praktik ini. Atas bantuan dan kerjasamanya kami sampaikan terimakasih. Untuk itu surat jawaban dapat dikirim pada alamat berikut : Program Studi Teknik Geomatika FTSP - ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp. 031-5929487, 5994251-55 ext 1149 Fax. 031-5929486

16

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Proposal Kerja Praktik di BAKOSURTANAL

DAFTAR PUSTAKA Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. LAPAN. Lillesand, Thomas M, Ralph W Kiefer. 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Lo, CP. 1996. Penginderaan Jauh Terapan. Jakarta : Universitas Indonesia. Darmaristianti,Ayu.2006.Pengembangan Sistem Informasi Geografis dalam Penyusunan dan Evaluasi Tata Ruang Kota di Wilayah Kedung Baruk Kota Surabaya.Surabaya:Program Strudi Teknik Geomatika-ITS. Masita,Dewi.2004.Aplikasi Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Pemantauan Tutupan Lahan dan Kualitas Lingkungan Dampak Lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo.Surabaya:Program Studi Teknik Geomatika-ITS.

17