25
proposal alat tangkap cantrang CARA PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP CANTRANG DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG LAMONGAN PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN Oleh : ZULKIFLI ACHMADI 2008.03.0.0018

Proposal Alat Tangkap Cantrang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proposal Alat Tangkap Cantrang

proposal alat tangkap cantrang

CARA PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP CANTRANG DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG

LAMONGAN

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Oleh :

ZULKIFLI ACHMADI2008.03.0.0018

JURUSAN PERIKANANFAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

Page 2: Proposal Alat Tangkap Cantrang

2012CARA PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP CANTRANG DI

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG LAMONGAN

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas di Jurusan Perikanan FakultasTeknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Surabaya

Oleh :

ZUL KIFLI ACHMADI 08.03.0.0018

MengetahuiKetua Jurusan Perikanan,

Ir. Ninis Trisyani, MPNik. 01071

MenyetujuiDosen Pembimbing,

NURUL ROSANA, SPi, MTNik. 01137

Page 3: Proposal Alat Tangkap Cantrang

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Potensi sumberdaya perairan yang merupakan modal negara kita yang tersedia dalam

jumlah banyak yang masih perlu digali untuk dikembangkan dan dimanfaatkan dengan tetap

mempertahankan aspek kelestariannya, pemanfaatan sumberdaya perikanan ini sangat erat

kaitannya dengan teknologi perikanan yang kita miliki. Beraneka ragamnya jenis-jenis biota laut

dengan tingkah laku yang sifatnya berbeda-beda serta kondisi perairan yang tidak sama, jelas

memerlukan alat tangkap dengan teknologi yang berbeda-beda pula untuk mendapatkan hasil

yang maksimal (Yulvera Y, 2006).

Pemilihan jenis alat tangkap yang cukup produktif harus tetap memperhatikan sumber

daya perairan yang ada, dari berbagai jenis alat tangkap yang ada dan dengan fungsi yang

berbeda-beda, salah satu alat tangkap yang menjadi objek penelitian penulis adalah alat tangkap

cantrang. Alat tangkap ini merupakan alat tangkap yang produktif dan efisien untuk

mendapatkan hasil dengan nilai ekonomis yang tinggi. Alat tangkap ini juga merupakan alat

tangkap yang modern dan fleksibel, karena alat ini dapat dioperasikan oleh semua kalangan

nelayan, baik usaha perikanan yang berskala kecil maupun yang berskala besar (Farid, 1999).

Gama (2002), menyatakan meningkatkan besarnya potensi ikan pelagis di indonesia,

maka tidak mustahil perikanan cantrang, mata jaring untuk tiap bagian tidak boleh terlampau

kecil. apabila jaring terlampau kecil maka akibatnya ikan-ikan terkecil ikut tertangkap, sehingga

generasi ikan-ikan ini pun akan habis dan punah. hal ini dimaksudkan untuk menjaga kegiatan

Page 4: Proposal Alat Tangkap Cantrang

penangkapan dapat terus menerus dilaksanakan tanpa ada resiko akan habisnya stok ikan

tersebut.

Peningkatan produksi sumberdaya perikanan khususnya sumberdaya perikanan pelagis

dapat dilakukan dengan mengusahakan unit penangkapan yang produktif, sehingga mempunyai

nilai ekonomis yang tinggi dan pengoperasian alat tangkap berjalan secara efektif dan efisien

(Anonymous, 1981).

Alat tangkap cantrang dalam pengertian umum digolongkan pada kelompok Danish Seine

yang terdapat di Eropa dan beberapa di Amerika. Dilihat dari bentuknya alat tangkap tersebut

menyerupai payang tetapi ukurannya lebih kecil. Cantrang merupakan alat tangkap yang

digunakan untuk menangkap ikan demersal yang dilengkapi dua tali penarik yang cukup panjang

yang dikaitkan pada ujung sayap jaring. Bagian utama dari alat tangkap ini terdiri dari kantong,

badan, sayap atau kaki, mulut jaring, tali penarik (warp), pelampung dam pemberat.

1.2  Tujuan

Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari secara

langsung tentang cara pengoperasian alat tangkap cantrang di pelabuahan perikanan Nusantara

Brondong Lamongan.

1.3  Manfaat

Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi

mahasiswa secara lebih mendalam dalam usaha penangkapan ikan dengan jaring cantrang.

Page 5: Proposal Alat Tangkap Cantrang

1.4  Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Peraktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong

Lamongan. Waktu pelaksanaan kegiatan ini direncanakan dilakukan pada bulan Desember 2012.

1.5  Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan selama Praktek Kerja Lapangan meliputi :

A.          Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data dengan cara observasi, partisipasi, dan

wawancara di tempat kegiatan Praktek Kerja Lapangan, meliputi :

         Keadaan umum Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (fasilitas fungsional, pokok dan

penunjang yang ada di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Lamongan

         Konstruksi alat tangkap (gambar/foto);

         Hasil tangkapan (jenis dan ukuran ikan);

         Proses penangkapan ikan;

         Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi penangkapan ikan dan keberadaan alat tangkap;

         Permasalahan dalam proses / teknik penangkapan dengan alat tangkap;

         Data tingkat keberhasilan penangkapan ikan.

B.           Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain. Pengumpulan data dapat

diperoleh dari nelayan, perpustakaan, dan literatur - literatur yang berhubungan dengan kegiatan

ini, yang meliputi :

         Data penduduk dan data produksi penangkapan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 6: Proposal Alat Tangkap Cantrang

2.1  Pelabuhan Perikanan

Pelabuhan perikanan adalah prasarana perikanan dalam usaha yang fungsinya sebagai

pusat pengembangan masyarakat nelayan, pusat kegiatan ekonomi perikanan (produksi,

pengolahan, pemasaran hasil perikanan, pangkalan armada perikanan). Jadi pelabuhan perikanan

akan mendukung segenap usaha perikanan, termasuk dalam proses modernisasi nelayan

tradisional serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan. Namun semua itu

memerlukan suatu pengelolaan yang baik. Pengelolaan pelabuhan perikanan yang baik akan

menunjang kelancaran operasi perikanan, pengolahan, maupun pemasarannya sehingga menjadi

lebih terjamin. Disamping itu seluruh kegiatan masyarakat nelayan akan dapat dikonsentrasikan

di pelabuhan perikanan, sekaligus berpengaruh positif terhadap pengembangan daerah-daerah di

sekitarnya.

PPN Brondong terletak di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Lamongan, Kecamatan

Brondong, Desa Brondong, Posisi Geografis 060 – 52’ – 20” LS dan 1120 – 17’ – 45” BT dengan

jarak terhadap Ibukota Propinsi 78 km, Ibu kota Kabupaten 50 km, dan Kecamatan 2 km.

2.2  Alat Tangkap Cantrang

Definisi Alat Tangkap Cantrang : George et al, (1953) dalam Subani dan Barus (1989).

Alat tangkap cantrang dalam pengertian umum digolongkan pada kelompok Danish Seine yang

terdapat di Eropa dan beberapa di Amerika. Dilihat dari bentuknya alat tangkap tersebut

menyerupai payang tetapi ukurannya lebih kecil. Cantrang merupakan alat tangkap yang

Page 7: Proposal Alat Tangkap Cantrang

digunakan untuk menangkap ikan demersal yang dilengkapi dua tali penarik yang cukup panjang

yang dikaitkan pada ujung sayap jaring. Bagian utama dari alat tangkap ini terdiri dari kantong,

badan, sayap atau kaki, mulut jaring, tali penarik (warp), pelampung dan pemberat.

Dilihat dari bentuknya alat tangkap cantrang menterupai payang tetapi ukurannya lebih

kecil. Dilihat dari fungsi dan hasil tangkapannya cantrang menyerupai trawl, yaitu untuk

menangkap sumberdaya perikanan demersal terutama ikan dan udang.

Dibanding trawl, cantrang mempunyai bentuk yang lebih sederhana dan pada waktu

penankapannya hanya menggunakan perahu motor ukuran kecil. Ditinjau dari keaktifan alat yang

hampir sama dengan trawl maka cantrang adalah alat tangkap yang lebih memungkinkan untuk

menggantikan trawl sebagai sarana untuk memanfaatkan sumberdaya perikanan demersal. Di

Indonesia cantrang banyak digunakan oleh nelayan pantai utara Jawa Timur dan Jawa Tengah

terutama bagian utara (Subani dan Barus, 1989), Dari segi bentuk (konstruksi) cantrang ini

terdiri dari bagian-bagian :

1.      Kantong (Cod End)

Kantong merupakan bagaian dari jarring yang merupakan tempat terkumpulnya hasil

tangkapan. Pada ujung kantong diikat dengan tali untuk menjaga agar hasil tangkapan tidak

mudah lolos (terlepas).

2.      Badan (Body)

Merupakan bagian terbesar dari jaring, terletak antara sayap dan kantong. Bagian ini

berfungsi untuk menghubungkan bagian sayap dan kantong untuk menampung jenis ikan-ikan

Page 8: Proposal Alat Tangkap Cantrang

dasar dan udang sebelum masuk ke dalam kantong. Badan tediri atas bagian-bagian kecil yang

ukuran mata jaringnya berbeda-beda.

3.      Sayap (Wing).

Sayap atau kaki adalah bagian jaring yang merupakan sambungan atau perpanjangan

badan sampai tali salambar. Fungsi sayap adalah untuk menghadang dan mengarahkan ikan

supaya masuk ke dalam kantong.

4.      Mulut (Mouth)

Alat cantrang memiliki bibir atas dan bibir bawah yang berkedudukan sama. Pada mulut

jaring terdapat:

         Pelampung (float): tujuan umum penggunan pelampung adalah untuk memberikan daya apung

pada alat tangkap cantrang yang dipasang pada bagian tali ris atas (bibir atas jaring) sehingga

mulut jaring dapat terbuka.

         Pemberat (Sinker): dipasang pada tali ris bagian bawah dengan tujuan agar bagian-bagian yang

dipasangi pemberat ini cepat tenggelam dan tetap berada pada posisinya (dasar perairan)

walaupun mendapat pengaruh dari arus.

         Tali Ris Atas (Head Rope) : berfungsi sebagai tempat mengikatkan bagian sayap jaring, badan

jaring (bagian bibir atas) dan pelampung.

         Tali Ris Bawah (Ground Rope) : berfungsi sebagai tempat mengikatkan bagian sayap jaring,

bagian badan jaring (bagian bibir bawah) jaring dan pemberat. Tali Penarik (Warp) :Berfungsi

untuk menarik jarring selama di operasikan.

2.2.1 Karakteristik 

Menurut George et al, (1953) dalam Subani dan Barus (1989). Dilihat dari bentuknya alat

tangkap cantrang menyerupai payang tetapi ukurannya lebih kecil. Dilihat dari fungsi dan hasil

Page 9: Proposal Alat Tangkap Cantrang

tangkapan cantrang menyerupai trawl yaitu untuk menangkap sumberdaya perikanan demersal

terutama ikan dan udang, tetapi bentuknya lebih sederhana dan pada waktu penangkapannya

hanya menggunakan perahu layar atau kapal motor kecil sampai sedang. Kemudian bagian bibir

atas dan bibir bawah pada Cantrang berukuran sama panjang atau kurang lebih demikian.

Panjang jarring mulai dari ujung belakang kantong sampai pada ujung kaki sekitar 8-12 m.

2.2.2 Bahan Dan Spesifikasinya

a)      Kantong : Bahan terbuat dari polyethylene. Ukuran mata jaring pada bagian kantong 1 inchi.

b)      badan : Terbuat dari polyethylene dan ukuran mata jaring minimum 1,5 inchi.

c)       Sayap : Sayap terbuat dari polyethylene dengan ukuran mata jaring sebesar 5 inchi.

d)      Pemberat : Bahan pemberat terbuat dari timah atau bahan lain.

e)      Tali ris atas : Terbuat dari tali dengan bahan polyethylene.

f)       Tali ris bawah : Terbuat dari tali dengan bahan polyethylene.

g)      Tali penarik : Terbuat dari tali dengan bahan polyethylene dengan diameter 1 inchi.

Alat tangkap purse seine ini walaupun dibedakan menjadi beberapa bagian tetapi pada

prinsipnya sama yaitu mempunyai bagian-bagian yang sama terdiri dari jaring utama, tali ris

atas, tali pelampung, pelampung, tali ris bawah, pemberat, cincin dan tali kolor. Didalam

pengoperasian alat tangkap diperairan brondong mengunakan satu dan dua kapal yang

melingkari gerombolan ikan.

Page 10: Proposal Alat Tangkap Cantrang

gambar 1. Alat tangkap cantrang.

2.3  Jenis Ikan

Adapun jenis – jenis biota laut yang tertangkap dengan purse seine adalah jenis biota laut

yang hidupnya di dasar (demersal) dan udand seperti ikan petek, biji nangka, gulamah, kerapu,

sebelah, pari, cucut, gurita, bloso dan macam-macam udang (Subani dan Barus, 1989).

Hasil tangkapan dengan jaring Cantrang pada dasarnya yang tertangkap adalah

2.4  Cara Pengoperasian

2.4.1 Persiapan

Operasi penangkapan dilakukan pagi hari setelah keadaan terang. Setelah ditentukan

fishing ground nelayan mulai mempersiapkan operasi penangkapan dengan meneliti bagian-

bagian alat tangkap, mengikat tali selambar dengan sayap jaring.

2.4.2 Setting

Sebelum dilakukan penebaran jaring terlebih dahulu diperhatikan terlebih dahulu arah

mata angin dan arus. Kedua faktor ini perlu diperhatikan karena arah angin akan mempengaruhi

pergerakan kapal, sedang arus akan mempengaruhi pergerakan ikan dan alat tangkap. Ikan

biasanya akan bergerak melawan arah arus sehingga mulut jaring harus menentang pergerakan

dari ikan. Untuk mendapatkan luas area sebesar mungkin maka dalam melakukan penebaran

jaring dengan membentuk lingkaran dan jaring ditebar dari lambung kapal, dimulai dengan

Page 11: Proposal Alat Tangkap Cantrang

penurunan pelampung tanda yang berfungsi untuk memudahkan pengambilan tali selambar pada

saat akan dilakukan hauling. Setelah pelampung tanda diturunkan kemudian tali salambar kanan

diturunkan → sayap sebelah kanan → badan sebelah kanan → kantong → badan sebelah kiri →

sayap sebelah kiri → salah satu ujung tali salambar kiri yang tidak terikat dengan sayap dililitkan

pada gardan sebelah kiri. Pada saat melakukan setting kapal bergerak melingkar menuju

pelampung tanda.

2.4.3 Hauling

Setelah proses setting selesai, terlebih dahulu jarring dibiarkan selam ± 10 menit untuk

memberi kesempatan tali salambar mencapai dasar perairan. Kapal pada saat hauling tetap

berjalan dengan kecepatan lambat. Hal ini dilakukan agar pada saat penarikan jaring, kapal tidak

bergerak mundur karena berat jaring. Penarikan alat tangkap dibantu dengan alat gardan

sehingga akan lebih menghemat tenaga, selain itu keseimbangan antara badan kapal sebelah

kanan dan kiri kapal lebih terjamin karena kecepatan penarikan tali salambar sama dan pada

waktu yang bersamaan. Dengan adanya penarikan ini maka kedua tali penarik dan sayap akan

bergerak saling mendekat dan mengejutkan ikan serta menggiringnya masuk kedalam kantong

jaring.

Setelah diperkirakan tali salambar telah mencapai dasar perairan maka secepat mungkin

dilakukan hauling. Pertama-tama pelampung tanda dinaikkan ke atas kapal → tali salambar

sebelah kanan yang telah ditarik ujungnya dililitkan pada gardan sebelah kanan → mesin gardan

mulai dinyalakan bersamaan dengan mesin pendorong utama hingga kapal bergerak berlahan-

lahan → jaring mulai ditarik → tali salambar digulung dengan baik saat setelah naik keatas kapal

Page 12: Proposal Alat Tangkap Cantrang

→ sayap jaring naik keatas kapal → mesin gardan dimatikan → bagian jaring sebelah kiri

dipindahkan kesebelah kanan kapal → jaring ditarik keatas kapal → badan jaring → kantong

yang berisi hasil tangkapan dinaikkan keatas kapal. Dengan dinaikkannya hasil tangkapan maka

proses hauling selesai dilakukan dan jaring kembali ditata seperti keadaan semula, sehingga pada

saat melakukan setting selanjutnya tidak mengalami kesulitan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Penutup

Dalam mengoperasikan alat tangkap cantrang memerlukan biaya yang agak banyak

karena operasinya menggunakan alat bantu seperti rumpon, sonar, fish finder, echo sounder.

Dalam terwujudnya Praktek Kerja Lapangan ini, tentunya sangat diharapkan adannya kerja sama

dari berbagai pihak yang terkait, sebagai usaha bersama untuk mewujudkan Mahasiswa

Perikanan Indonesia yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntunan masyarakat.

Page 13: Proposal Alat Tangkap Cantrang

DAFTAR PUSTAKA

Farid, 1999. Manajemen Produksi Penangkapan Ikan cantrang. Fakultas Pertanian. Universitas Haluoleo Kendari. Kendari.

Gama, M, 2002. Metode Penangkapan Ikan. Hang Tuah University Press. Surabaya.

Gama, M, 1991. Metode Penangkapan Ikan I. Balai Keterampilan Penangkapan Ikan (BKPI). Banyuwangi.

Sadhori, N, 1985. Teknik Penangkapan Ikan. Penerbit Angkasa. Bandung. 117 hal.

Yulvera Y, 2006. Analisa Produksi Unit Penangkapan Mini cantrang di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Pelabuhan Tegal Jawa Tengah.

Page 14: Proposal Alat Tangkap Cantrang

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)

a.      Keadaan Umum

1.      Bagaimana letak geografis dan topografi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong

Lamongan?

2.      Berapa jumlah nelayan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Lamongan?

3.      Berapa jumlah dan jenis alat tangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Lamongan?

4.      Berapa jumlah nelayan yang menggunakan alat tangkap cantrang Pelabuhan Perikanan

Nusantara Brondong Lamongan?

5.      Fasilitas apa saja yang ada di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Lamongan?

b.      Keadaan Khusus

1.      Daerah penangkapan

  Dimana daerah penangkapan?

  Jenis hasil tangkapan?

  Berapa kali operasi penangkapan dilakukan per hari

Page 15: Proposal Alat Tangkap Cantrang

2.      Sistem Penjualan/Lelang ikan di PPN

  Bagaimana proses penjualan hasil tangkapan?

  Bagaimana sistem bagi hasil dari penjualan hasil tangkapan?

  Apakah kekuatan kelemahan nelayan dalam mengolah usahanya?

  Apakah ada kerja sama antara nelayan dengan pengusaha atau koperasi, bagaimana bentuk kerja

samanya.

  Permasalahan apa yang sering dihadapi terkait dengan manajemen usaha penangkapan ikan?

3.      Alat penangkapan purse seine

  Alat tangkap : membuat sendiri atau beli jadi?

  Bila membuat sendiri, bagaimana proses pembuatannya?

  Biaya pembuatan/harga per unit?

  Permasalahan yang sering dihadapi terkait dengan alat tangkap?

4.      Operasi penangkapan

  Apakah punya surat ijin penangkapan ikan?

  Berapa lama masa berlakunya (kalau ada)?

  Kegiatan yang dilakukan pada saat persiapan di darat?

  Perbekalan yang dibawa?

  Berangkat dari pelabuhan pukul berapa?

  Kembali ke pelabuhan pukul berapa?

  Lama tiap trip penangkapan?

  Penangkapan dilakukan pada saat bulan gelap atau terang?

Page 16: Proposal Alat Tangkap Cantrang

  Pertimbangan yang dilakukan saat setting?

  Pelaksanaan setting?

  Pelaksanaan hauling?

  Lama alat tangkap saat berada dalam air?

5.      Penanganan hasil penangkapan dan pemasaran

  Penanganan terhadap hasil tangkapan di laut?

  Proses bongkar hasil tangkapan?

  Penanganan hasil tangkapan di darat?

  Bagaimana nelayan memasarkan hasil tangkapan?

6.      Musim penangkapan

  Kegiatan yang dilakukan saat tidak melaut akibat cuaca buruk?

  Permasalahan yang sering dihadapi nelayan terkait dengan musim – musim penangkapan?

7.      Konstruksi Alat tangkap

  Bentuk alat tangkap?

  Panjang alat tangkap

  Lebar alat tangkap?

  Jenis bahan alat tangkap

8.       Hasil tangkapan

  Jenis ikan yang tertangkap

Page 17: Proposal Alat Tangkap Cantrang

  Ukuran ikan yang tertangkap

  Banyaknya hasil tangkapn tiap trip

9.      Kapal ikan dan mesin kapal

  Panjang kapal?

  Panjang garis air?

  Lebar kapal?

  Tinggi sarat?

  Tinggi geladak?

  Merk mesin?

  Tahun pembelian?

Diposkan 8th December 2012 oleh Wildd Momo Label: proposal alat tangkap cantrang

proposal cantrang

1.

Dec

8

proposal alat tangkap cantrang

Page 18: Proposal Alat Tangkap Cantrang

CARA PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP CANTRANG DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG

LAMONGAN

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN