Upload
krisna-hanjar-prastawa
View
44
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KKN
Citation preview
PROPOSAL
KULIAH KERJA NYATA-PEMBELAJARANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA (KKN-PPM UGM)
Mewujudkan Edu-Eco-Cultourism Village MelaluiIntegrated Rural Development dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kampung Sorendidori-Sauyas-Wafor, Distrik Supiori Timur, Kabupaten Supiori,
Provinsi Papua Barat
Oleh :
1. Ika Dewi Ana DDS., Ph.D
2. drg Retno Ardhani, Msc
3. Drs. Ahmad Jamli, MA.4.5. 6. 7.
Fakultas
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2014
1
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul KKN-PPM : Mewujudkan Edu-Eco-Cultourism Village Melalui
Integrated Rural Development dalam Rangka
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pulau
Insomfari, Distrik Supiori Timur, Kabupaten Supiori,
Provinsi Papua Barat
2. Lokasi (Desa/Kec/Kab/Prop) : Pulau Insomfari, Distrik Supiori Timur, Kabupaten
Supiori, Provinsi Papua Barat.
3. KetuaNama : Ika Dewi Ana DDS., Ph.D.Jabatan/Pangkat/Golongan : Alamat : Jalan Denta, Sekip UtaraTelepon/HP : +62 274 699 9668Fax : +62 274 515 307e-mail : [email protected]/[email protected]
4. Lembaga/Pusat Studi/Fak/Jur Pengusul : Fakultas Kedokteran Gigi5. Lembaga/Institusi Mitra
a. Nama Lembaga : PPKKb. Penanggung jawab :
Alamat/Telp/Fax :c. Nama Lembaga :
Penanggung jawab :Alamat/Telp/Fax :
6. DPL yang diusulkan : Ika Dewi Ana DDS., Ph.D.7. Jumlah Mahasiswa : 25 orang8. Jumlah Total Biaya : 9. Sifat Usulan Kegiatan : Baru
Yogyakarta, 10 Januari 2014
MengetahuiKepala Pusat Pengembangan Kapasitas dan Penanggung Jawab KKNKerjasama FISIPOL Supiori Timur-Papua Barat
Drs. Bambang Purwoko, MA. Ika Dewi Ana DDS., Ph.D.NIP. 19611119 199003 1 003 NIP.
2
DAFTAR ISI
I. Deskripsi KegiatanA. JudulB. LokasiC. Bidang Kegiatan Program KKN-PPMD. Latar BelakangE. TujuanF. Hasil Yang DiharapkanG. Lingkup Program KKN-PPM
1. Kelompok Sasaran2. Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM
H. Operasionalisasi Program KKN-PPM1. Persiapan Pembekalan2. Tindakan Pelaksanaan3. Rencana Keberlanjutan program
I. Monitoring dan Evaluasi ProgramJ. Tempat dan Jadwal PelaksanaanK. PembiayaanL. Tim Pelaksana Program KKN-PPM
II. Lampiran1. Peta Lokasi Pelaksanaan Program KKN-PPM2. Rencana Monitoring dan Evaluasi3. Rincian Pembiayaan4. Biodata Ketua beserta Anggota Tim Pengusul dan Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) yang diusulkan5. Surat Kesediaan Lokasi KKN-PPM6. Surat Kesediaan Mitra Kerjasama
3
I. DESKRIPSI KEGIATAN
A. Judul
Mewujudkan Edu-Eco-Cultourism Village Melalui Integrated Rural Development
dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pulau Insomfari, Distrik
Supiori Timur, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua Barat.
B. Lokasi
Pulau Insomfari, Distrik Supiori Timur, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua Barat.
C. Bidang Kegiatan Program KKN-PPM
Adapun program utama kegiatan Tim KKN ini adalah :
1. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
a. Peningkatan Mutu Pendidikan
Permasalahan yang kerap ditemukan di tanah Papua adalah masalah
pendidikan. Minimnya tenaga pendidik adalah salah satu dari sekian banyak
masalah dalam dunia pendidikan. Berbekal data yang dimiliki, melalui KKN ini
kami akan merancang bentuk pelatihan dan pengembangan pendidikan kepada
masyarakat. Pelatihan akan dilaksanakan di sebuah rumah yang di sebut Rumah
Pintar dan pengabdian di sekolah – sekolah dengan ukuran jam aktif kegiatan
belajar mengajar. Adanya Rumah Pintar ini ditujukan untuk peningkatan minat
belajar siswa dan kompetensi dasar seperti membaca, menulis, menganalisis,
keterampilan berbahasa inggris, dan mengemukakan pendapat sebagai upaya
penurunan angka buta aksara. Selain itu rumah pintar ini juga menyediakan
fasilitas perpustakaan dapat dinikmati oleh warga kampung. Rumah pintar tidak
hanya ditujukan bagi anak-anak dan remaja, tapi juga para kaum dewasa
khususnya yang masih mengalami buta aksar.
Program lain yang dilaksanakan meliputi sosialisasi, pembentukan
kelompok, perencanaan kegiatan, dan pelatihan untuk mengenal dan mengelola
sumber daya alam setempat. Tidak lupa juga akan menyentuh sisi soft skill
pemuda-pemudi setempat yaitu dengan cara meningkatan kesadaran dan
pemahaman berorganisasi oleh pemuda dan masyarakat serta pemberian motivasi
untuk menjadi generasi yang berguna bagi nusa dan bangsa.
4
b. Peningkatan Mutu Kesehatan
Peningkatan mutu kesehatan dilakukan melalui penyuluhan hidup bersih,
sehat, dan pengobatan kepada masyarakat. Tujuan dari program ini yakni melatih
masyarakat Distrik Supiori Timur agar peduli terhadap kesehatan sehingga dapat
langsung menerapkannya pada kehidupan sehari-hari baik untuk dirinya sendiri
maupun untuk orang lain. Kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran
sekaligus untuk membudayakan kebiasaan sehat demi peningkatan kualitas hidup
serta kesehatan secara konsisten. Harapan lain adalah masyarakat dapat
mengetahui keadaan kesehatan tubuhnya serta dapat melakukan penyembuhan
atau pemulihan kesehatan tubuh apabila menderita suatu penyakit serta dapat
memanfaatkan sumberdaya sekitar sebagai obat keluarga.
c. Nilai Sosial Budaya
Peningkatan nilai sosial budaya yang dilakukan adalah melalui ini adalah
dengan memberikan wawasan berupa soft skill kepada masyarakat Pulau
Insomfari dalam hal pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga
masyarakat dapat memiliki ruang untuk menyalurkan aspirasinya untuk
kepentingan kampung. Kegiatan ini bersifat non-fisik dan produk yang dihasilkan
bukan berupa barang namun kepahaman dan kesadaran. Wujud konkret dari
kegiatan ini adalah adanya Forum Musyawarah Kampung yang menjadi wadah
bagi masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Pelatihan
pengembangan potensi kepemudaan dan organisasi juga dilakukan untuk
membentuk barisan pemuda yang dapat menjadi pelopor kemajuan kampung.
2. Peningkatan dan Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Perkembangan industri rumah tangga pengolahan ikan dan rumput laut di
Pulau Insomfari masih sangat terbatas sehingga berbagai potensi perikanan laut belum
banyak dikelola. Pengolahan ikan dan rumput laut rumah tangga di Pulau Insomfari
masih perlu didorong agar berkembang sehingga bisa memberikan pendapatan bagi
keluarga dan kelompok nelayan setempat.
Pelatihan pembuatan abon ikan dan keripik rumput laut dilaksanakan meliputi
sosialisasi tentang kegunaan dan perlunya mengkonsumsi ikan dan rumput laut dan
potensi pasar produk olahan ikan dan rumput laut. Selanjutnya dilakukan pelatihan
tentang bagaimana memilih ikan dan rumput yang berkualitas baik, membuat abon
5
ikan dan keripik rumput laut yang enak dan bergizi, serta pelatihan pengemasan dan
strategi pemasaran.
Untuk mewadahi usaha kecil menengah yang ada kami mengadakan program
pengembangan lembaga ekonomi masyarakat setempat. Program ini berisikan
penyuluhan pentingnya lembaga keuangan bagi masyarakat, pengadaan lembaga
ekonomi ataupun peningkatan kualitas dari lembaga ekonomi yang ada, dan pelatihan
dan penyiapan sumber daya manusia yang mampu mengelola lembaga ekonomi
masyarakat dengan baik. Program ini dilandasi semangat gotong royong dan
berasaskan kekeluargaan yang mengutamakan kepentingan bersama. Tujuan dari
program ini adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui adanya lembaga
perekonomian yang kuat dan bersih.
3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Kampung
Pengembangan sarana dan prasarana kampung bertujuan sebagai penunjang
kegiatan peningkatan kesejahteran masyarakat Pulau Insomfari. Sarana dan prasarana
yang akan dibangun akhirnya akan menjadi sebuah pelopor pembangunan Eco-edu-
Cultourism Village nantinya. Bentuk kegiatan yaang dilakukan akan menghasilkan
bangunan fisik antara lain berupa Rumah Pintar, akses jalan, fasilitas kebersihan
kampung serta penerangan.
4. Pengembangan Tata Kawasan Dan Pengelolaan Lingkungan
Pengembangan tata kawasan yang dilakukan didasarkan pada potensi alam
yang terdapat di Pulau Insomfari sedangkan pengelolaan lingkungan yang dilakukan
merupakan bagian dari upaya menjaga sumberdaya hayati yang tersedia. Kegiatan
mengambilan sumberdaya yang tidak memperhatikan ekosistem dan terus menerus
dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, yaitu berupa rusaknya
keseimbangan ekosistem dan kerusakan lingkungan hidup yang pada akhirnya akan
berakibat pada penurunan kualitas atau degradasi lingkungan.
Selain itu, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam hayati tanpa
memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan telah menyebabkan
rusaknya ekossistem dan kemerosotan lingkungan. Membangun gaya hidup dan sikap
peduli terhadap lingkungan bukanlah pekerjaan mudah dan bisa dilakukan dalam
waktu singkat. Pelaksaan kegiatan ini meliputi pembibitan dan penanaman mangrove;
pembibitan dan rehabilitasi terumbu karang; pemetaan potensi wilayah meliputi
6
potensi alam, demografi dan biota, serta sosialisasi mitigasi bencana dan regulasi
ekosistem laut.
Adapun program pendukung adalah:
5. Pengelolaan Sarana Media Informasi Pariwisata
Kabupaten Supiori Timur memiliki berbagai objek wisata mulai dari wisata
alam, wisata sejarah dan wisata budaya. Dari ketiga objek wisata diatas, objek wisata
alam khususnya wisata bahari adalah objek wisata yang sangat menarik. Namun
untuk mendapatkan informasi tentang keindahan alam tersebut masih belum ada
media yang menjadi wadah promosi untuk menarik calon pengunjung untuk datang
berlibur di kabupaten Supiori Timur. Tujuan program ini untuk memperkenalkan
budaya lokal, ciri khas serta potensi kekayaan alam melalui media informasi. Selain
itu dengan adanya wadah ini ini diharapkan informasi yang tersedia bisa membantu
pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan maupun pemecahan masalah
yang dihadapai. Adapun kegiatan promosi ini dilakukan dalam bentuk pembuatan
film dokumenter, blog yang terintegrasi web, pembuatan media promosi seperti
pamflet dan brosur, pembuatan profil potensi wisata.
6. Peningkatan Jiwa Nasionalisme dalam Rangkaian HUT RI
Peringatan HUT RI ini diharapkan dapat menginternalisasikan nilai-nilai
patriotis, nasionalisme dan kebangsaan yang telah diajarkan oleh para pahlawan,
sehingga dapat senantiasa tertanam dan terus tumbuh subur dalam hati nurani sebagai
generasi penerus demi mewujudkan cita-cita para pejuang, yaitu Indonesia yang
Merdeka, Berdaulat, Adil dan Makmur. Rangkaian peringatan HUT RI ini terdiri dari
serangkaian acara, yaitu: Lomba Cerdas Cermat (LCC) Kebangsaan Tingkat Distrik,
Talk Show Pemuda Inspiratif, Pentas Seni dan Lomba Masak Kebangsaan sebagai
Inovasi Pengolahan Pangan Lokal Indonesia ini akan diikuti oleh ibu-ibu warga
setempat. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini akan lahir pemahaman yang
utuh dan menyeluruh akan nasionalisme dan kebangsaan yang diamalkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga anak dapat menjadi teladan di
masyarakat serta menumbuhkan rasa cinta tanah air, misalnya dengan mencintai
komoditas pangan lokal.
7
D. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara megabiodiversitas dengan kekayaan alamnya yang
melimpah. Terdiri dari 17.504 pulau, sehingga termasuk dalam negara kepulauan terbesar di
dunia. Garis pantainya mencapai 95.181 kilometer persegi, terpanjang di dunia setelah
Kanada, Amerika Serikat dan Rusia. Kepulauan Indonesia terbentang antara Samudra Hindia
dan Samudra pasifik. Luas terumbu karang di Indonesia mencapai 50.875 km2, atau sekitar
18% dari total kawasan terumbu karang di dunia. Sebagian besar terumbu karang ini
berlokasi di bagian timur Indonesia, wilayah lazim disebut segitiga karang (coral triangle).
Selain potensi wilayah perairannya, Indonesia juga memiliki 144 juta hektar hutan tropis
dengan ribuan jenis burung, ratusan jenis mamalia, dan puluhan ribu jenis vegetasi. Demikian
pula dengan wilayahnya yang mengandung berbagai deposit mineral dalam jumlah yang
tinggi. Keanekaragaman hayati tersebut melibatkan komunitas biologi yang kompleks. Perlu
waktu jutaan tahun untuk membentuk struktur komunitas yang kompleks, namun saat ini
semua sedang mengalami kerusakan parah akibat ulah manusia. Ribuan bahkan puluhan ribu
spesies dan jutaan populasi yang unik diduga akan punah dalam beberapa dekade ke depan.
Papua merupakan pulau yang terletak di wilayah paling timur negara Republik
Indonesia. Daerahnya belum banyak dirambah aktivitas manusia dan kaya akan sumber daya
alam. Tanahnya yang luas dipenuhi oleh laut dan keanekaragaman biotanya. Di dalam
buminya papua juga menyimpan gas alam, minyak dan aneka bahan tambang lainnya yang
menunggu untuk siap diolah. Akan tetapi karena medan yang sulit untuk ditempuh
menimbulkan permasalahan terhadap distribusi pengembangan wilayah pada berbagai aspek
seperti pendidikan, ekonomi wilayah, sosial budaya, fisik, dan kemanan. Keterbatasan fisik
tersebut menyebabkan wilayah papua menjadi kawasan yang tertinggal dibandingkan dengan
kawasan lainnya di Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan juga berkontribusi dalam
keterlambatan laju pertumbuhan kawasan tersebut. Oleh karena itu diperlukan terobosan baru
untuk pengembangan wilayah di papua.
Pendidikan di wilayah Pulau Insomfari saat ini masih berjalan cukup lambat, selain itu
sektor pariwisata, perikanan, budaya, dan kemelimpahan wilayah hutannya saat ini belum
dikembangkan dengan optimal. Oleh karena itu diperlukan pola pengembangan wilayah yang
berkelanjutan untuk optimalisasi pengembangan kekayaan sumber daya alam berbasis
pengembangan masyarakat yang terintegrasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
wilayah Pulau Insomfari, Supiori, Kabupaten Supiori. Pengembangan masyarakat dengan
8
pendekatan kebudayaan lokal diharapkan mampu menciptakan Edu- Eco- Cultourism Village
melalui pendidikan-pendidikan alternatif atau non formal untuk memperkaya keterampilan-
keterampilan sesuai karakter yang memperhatikan kondisi lingkungan hidup agar
pengembangan wilayah dapat terlaksana dengan memperhitungkan daya dukung lingkungan.
Oleh karena itu, dengan melihat permasalahan dan besarnya potensi masyarakat di
Pulau Insomfari, Supiori, Kabupaten Supiori Tim KKN Tematik UGM Supiori, berniat
menjadikan wilayah tersebut sebagai basis aktivitas KKN Tematik UGM 2014 dengan
program " Edu-Eco-Cultourism Village Melalui Integrated Rural Development dalam Rangka
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”
Sehingga diharapkan, peran Universitas Gadjah Mada sebagai kampus karakyatan
menjadi lebih utuh dan konkret dalam menjawab permasalahan di Pulau Insomfari, Supiori
Timur, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua. Berikutnya, melalui program KKN Tematik ini,
terbentuk kerangka kerjasama berkelanjutan yang sinergis, strategis, dan mutualis antara
Pemerintah Daerah Kabupaten Supiori dan UGM. Untuk menjalankan program-program
tersebut, tentunya dibutuhkan bantuan dari berbagai pihak, khususnya instansi-instansi
pemertintah maupun swasta sebagai bentuk kepedulian untuk memajukan wilayah Indonesia
yang kurang terpantau secara maksimal.
E. Tujuan
Adapun tujuan diadakannya KKN-PPM di Kampung Sorendidori-Sauyas-Wafor ini antara lain:
a. Menciptakan masyarakat yang memiliki pola pembangunan berkelanjutan untuk
mengelola daerah berdasarkan potensi, kebutuhan, dan kepentingan wilayah.
b. Membentuk pengembangan wilayah yang terintegrasi melalui pengembangan
masyarakat dengan pendekatan budaya lokal.
c. Meningkatkan kapasitas Kampung Sorendidori-Sauyas-Wafor, Suipori Timur melalui
pola pengembanagan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan, perikanan,
pertanian, budaya, dan pariwisata.
d. Memberdayakan masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan program baik
fisik maupun non-fisik.
e. Membentuk Edu-Eco-Cultourism Village Melalui Integrated Rural Development
dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kampung Sorendidori-Sauyas-
Wafor, Supiori Timur, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua
9
f. Meningkatkan kepedulian dan empati mahasiswa kepada permasalahan masyarakat,
sehingga terjadi perubahan perilaku mahasiswa, institusi dan kelompok Sasaran yang
dituju untuk dikembangkan oleh program KKN PPM selanjutnya.
g. Munculnya kerjasama antara pemerintah Daerah Kabupaten Supiori dengan UGM
melelui KKN PPM UGM.
h. Sebagai wadah kegiatan untuk mengabdi pada kepentingan masyarakat, juga menyalurkan
rasa empati dan peduli pada masyarakat.
F. Hasil Yang Diharapkan
1. Produk Kegiatan KKN-PPM
Pengabdian masyarakat merupakan jiwa dari Universitas Gadjah Mada.
Melalui pengabdian masyarakat, Universitas Gadjah Mada mengambil langkah nyata
dalam memajukan bangsa dengan aksi konkrit yaitu melalui Program KKN-PPM
yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada di Kabupaten Supiori
Timur, khususnya Kampung Sorendidori-Sauyas-Wafor. Program ini dirancang dengan
maksud untuk mengidentifikasi kondisi masyarakat dan alam di Kabupaten Supiori
Timur, dan kendala yang ditemui serta alternatif solusi yang dapat dilakukan. Dengan
demikian, program-program yang dirancang diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang berkelanjutan dalam pembangunan masyarakat Supiori Timur. Adapun hasil
yang diharapkan melalui program-program ini, antara lain:
a. Program Bidang Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.
Terwujudnya masyarakat Kampung Sorendidori-Sauyas-Wafor yang memiliki
kesadaran untuk berpartisipasi aktif dalam membangun dan mengelola daerahya
menjadi kawasan yang sehat, berwawasan, bersosial, berdudaya, serta memiliki
kesiapan mental untuk menjadi bagian dari pariwisata dunia. Hal tersebut dapat
dilihat dari:
1. Peningkatan minat belajar pada anak-anak usia sekolah di Kampung
Sorendidori-Sauyas-Wafor, yang dimulai dari kemampuan dasar dan pendidikan
karakter.
2. Penurunan angka buta aksara.
3. Pelaksanaan pree conselor dan penurunan angka kenakalan remaja.
4. Peningatan minat siswa untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.
5. Peningkatan kesadaran pentingnya hidup sehat dan bersih.
10
6. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran mengenai pemanfaat sumberdaya di
sekitar rumah.
7. Peningkatan soft skill masyarakat Kampung Sorendidori-Sauyas-Wafor dalam
pengembangan potensi sosial budaya.
8. Terbentuknya suatu forum musyawarah masyarakat yang terdiri dari berbagai
elemen masyarakat.
9. Peningkatan penyelesaian masalah kampung yang di lakukan secara
musyawarah.
10. Peningkatan kemampuan masyarakat dan pemuda dalam berorganisasi.
b. Program Bidang Peningkatan dan Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
Terciptanya masyarakat dan Pemda Supiori Timur dalam mengembangkan
kewirausahaan serta mampu berinovasi untuk memajukan perekonomian yang
berbasis kerakyatan yang mandiri dan sesuai dengan kelimpahan sumber daya
alam yang ada . Indikator dari hal tersebut adalah:
1. Peningkatan pemanfaatan sumberdaya laut yang potensial untuk
mengembangkan usaha pangan.
2. Peningkatan jiwa kewirausahaan pada masyarakat untuk mendukung
perekonomian keluarga maupun wilayah setempat.
3. Peningkatan pendapatan per kapita di Wilayah Supiori Timur.
c. Pengembangan Sarana dan Prasarana Kampung
Terwujudnya suatu kampung di Pulau Insomfari yang bertema Eco-Edu Village
yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Indikator keberhasilan
program ini dilihat dari :
1. Pembangunan Rumah Pintar sebagai pusat kegiatan pembelajaran masyakat.
2. Peningkatan sarana belajar.
3. Peningkatan sarana akses jalan kampung dan jalur evakuasi.
4. Peningkatan sarana penerangan kampung.
5. Peningkatan fasilitas kebersihan dan sampah.
d. Program Bidang Pengembangan Tata Kawasan dan Lingkungan.
Terwujudnya penataan kawasan dan wilayah yang lebih baik guna mendukung
terciptanya kawasan wisata yang menarik, aman, dan lestari. Indikator
keberhasilan program ini dilihat dari:
11
1. Pelaksanaan penyuluhan regulasi ekosistem laut.
2. Pelaksanaan pelatihan pembibitan mangrove dan terumbu karang.
3. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem laut.
4. Peningkatan pengetahuan potensi alam, demografi dan biota melalui adanya peta potensi.
5. Pelaksanaan sosialisasi mitigasi bencana.6. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap upaya menanggulangan saat
terjadi bencana.
e. Pengelolaan Sarana Media Informasi PariwisataTerwujudnya suatu wadah informasi yang dapat mempromosikan Kampung
Sorendidori-Sauyas-Wafor sebagai tujuan wisataa yang menarik dan berstandar.
Indikator keberhasilan program ini dilihat dari:
1. Peningkatan jumlah wisatawan ke Kampung Sorendidori-Sauyas-Wafor.
2. Peningkatan masyarakat Kampung Sorendidori-Sauyas-Wafor akan potensi wisata
daerahnya.
3. Peningkatan ekonomi masyarakat Kampung Sorendidori-Sauyas-Wafor dari sektor
wisata.
4. Peningkatan pengetahuan khalayak luas mengenai Kampung Sorendidori-Sauyas-
Wafor sebagai salah satu tujuan wisata.
f. Peningkatan Jiwa NasionalismeTerwujudnya masyarakat Insomfari yang memiliki kesadaran bernasionalis dalam
membangun, mengelola daerahnya baik dalam pengetahuan maupun pemahaman
Hal tersebut dapat dilihat dari:
1. Peningkatan rasa memiliki pada tanah air.
2. Pelaksanaan kegiatan pentas budaya serupa pada tahun-tahun berikutnya.
3. Peningkatan pengetahuan umum murid mengenai tanah airnya.
4. Peningkatan pengetahuan masyarakat Kampung Sorendidori-Sauyas-Wafor
budaya bangsa Indonesia lainya.
2. Hasil Tema KKN-PPM
Keseluruhan program dari KKN-PPM ini diharapkan dapat memberikan
dampak terhadap meningkatnya keberdayaan masyarakat Kampung Sorendidori-Sauyas-
Wafor yang dapat dilihat dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Dan
peningkatan sumber daya manusia tersebut termanifestasikan dalam peningkatan
12
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan
sinergi yang sustainable yang melibatkan masyarakat Kampung Sorendidori-Sauyas-
Wafor dengan Pemda setempat dalam rangka membangun dan memajukan daerah
Ekowisata Kampung Sorendidori-Sauyas-Wafor. Sehingga pada akhirnya terwujudlah
Insomfari sebagai salah satu pusat ekowisata Indonesia dan menjadi tujuan wisata.
G. Lingkup Program KKN-PPM
1. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran KKN PPM ini adalah seluruh elemen masyarakat Kampung
Sorendidori-Sauyas-Wafor, Supiori Timur, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua Barat.
2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif KKN-PPM
a. Perencanaan
Tahapan ini dimulai dengan kegiatan konsepsi KKN, dilanjutkan dengan
pengumpulan data dan analisis data yang bermanfaat, survey lokasi KKN.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan program mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh LPPM
dengan catatan proses identifikasi telah diselesaikan. Kegiatan-kegiatan pada
tahapan ini difokuskan pada implementasi program dengan mempergunakan
berbagai metode komunikasi; penyuluhan, pelatihan, pendampingan,
c. Evaluasi
Tahapan ini diisi dengan berbagai kegiatan monitoring dan evaluasi berbagai
program kegiatan yang telah dicanangkan. Hasil dari proses ini adalah
beberapa data dan informasi perkembangan implementasi program KKN yang
dilakukan secara periodik selama KKN berlangsung dan pasca program KKN
dilaksanakan
H. Operasionalisasi Program KKN-PPM
1. Persiapan dan Pembekalan
a. Kegiatan persiapan tim KKN
Sebelum tim siap bekerja, tim perlu mendengar aspirasi penduduk setempat. Untuk itu
dilakukan mekanisme pendekatan dengan cara :
13
Mendapatkan dukungan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Supiori Timur.
Karena didalam operasionalisasi program KKN-PPM nantinya akan
memerlukan partisipasi dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Pembagian tugas berdasarkan kegiatan yang akan dilakukan dan sesuai dengan
bidang ilmu masing-masing mahasiswa.
Mempersiapkan anggota Tim KKN-PPM
Pembicaraan dengan para mitra terkait untuk mendukung kegiatan KKN-PPM.
b. Kegiatan pembekalan tim KKN
Seluruh anggota tim mengikuti tukar pendapat dengan perwakilan dari tim
KKN Papua terdahulu, berbagi informasi tentang kehidupan masyarakat
sekitar, keadaan alam dsb. Tujuan dari acara tersebut adalah seluruh anggota
tim memilki gambaran awal keadaan di daerah tujuan sebagai langkah awal
dalam penyusunan program.
Seluruh tim mendapatkan informasi dari studi literatur dan bertanya langsung
kepada narasumber yang mengerti keadaan di daerah SUPIORI TIMUR.
Instansi yang terlibat untuk sementara adalah (?) dan Pemda. Bekeja sama
dengan pihak terkait memberikan kemudahan dalam menjaga program dalam
arah yang tepat.
Pembekalan kepada mahasiswa diberikan oleh Universitas Gadjah Mada
melalui LPPM pada Bulan April 2014 berisi tentang seluruh tata cara
pelaksanaan program KKN baik teknis maupun non teknis.
c. Pelaksanaan
Tahapan terpenting ini dapat berjalan setelah pemetaan potensi dan maslah
desaInsomfari diketahui. Rencana pelaksanaan harus selalu ditinjau ulang
mengingat akses informasi yang minim serta wilayah yang jauh. Untuk itulah
informasi yang dibutuhkan haruslah update sehingga saat Tim KKN diterjunkan
program dapat tersosialisasi dan terealisasikan. Selama tahap penyusunan program
tim KKM secara intens berkonsultasi dan berkordinasi dengan pihak-pihak yang
terkait yang mengetahui dan paham keadaan tempat tujuan program guna
menyinambungkan program-program kerja yang telah disusun sehingga tepat
sasaran dengan permasalahan yang ada dan harapan penduduk setempat. Program-
program yang akan dijalankan mendukung tema utama dari TIM KKN.
Pelaksanaan dari program KKN-PPM di bagi menjadi tujuh divisi, yaitu
Divisi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, Divisi Peningkatan dan Pembinaan
14
Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Divisi Pengembangan Sarana dan Prasarana
Kampung, Divisi Pengembangan Tata Kawasan dan Lingkungan, Divisi
Pengelolaan Sarana Media Informasi Pariwisata dan Divisi Peningkatan Jiwa
Nasionalisme. Beberapa divisi ini menaungi beberapa program kerja yang
dikerjakan dalam mencapai tujuan akhir yaitu mewujudkan Edu-Eco-Cultourism
Village Melalui Integrated Rural Development dalam Rangka Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat.
Volume Kerja Tim KKN-PPM
No.
Nama Pekerjaan
Program Volume Personel Total
1.Peningkatan Mutu Pendidikan
Pelatihan serta pengembangan media komunikasi bagi tuna rungu melalui bahasa isyarat
3 hari, @ 3 jam 5 45
Preeconcelor di Sekolah dan Kampung
3 hari, @ 3 jam 5 45
Pengenalan biota laut, Flora dan Fauna di kawasan
1 hari, @ 3 jam 6 18
Kelas Inspirasi 1 hari, @ 5 jam 10 50Buku untuk Papua 1 hari, @ 3 jam 10 30Mengajar mata pelajaran
5 hari, @ 3 jam 5 45
Membuat media pembelajaran
3 hari, @ 3 jam 5 45
Pelaksanaan simulasi
5 hari, @ 2 jam 5 50
Story telling 5 hari, @ 2 jam 5 50evaluasi 5 hari ,@ 2 jam 5 50Kelas klasikal membaca dan menulis (Rumah Pintar)
24hari, @1,5 jam 6 216
Kelas motivasi (Rumah Pintar)
24 hari, @ 1,5 jam
6 216
Kelas bahasa inggris (Rumah Pintar)
24 hari ,@ 1,5jam
6 216
Sosialisasi Intensifikasi Pekarangan
1 hari, @ 4 jam 6 24
15
2.Peningkatan Mutu Kesehatan
Penyuluhan Mengenai Malaria, hidup bersih dan sehat
2 hari, @ 3 jam 5 30
Sosialisasi cara sikat gigi dan kebersihan diri
2 hari, @ 4 jam 5 40
Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis
2 hari, @ 4 jam 5 40
Pengecekan Golongan Darah
2 hari, @ 2 jam 5 20
3.Pelestarian Nilai Sosial Budaya
Pembuatan Forum Musyawarah Kampung
1 hari, @ 3 jam 5 15
Pelatihan Pengembangan Potensi Kepemudaan dan Organisasi
1 hari, @ 4 jam 11 44
4.
Peningkatan dan Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Pelatihan Pengolahan abon Ikan
3 hari, @ 3 jam 6 54
Pelatihan Pembuatan dan Pengolahan Keripik Rumput Laut
3 hari, @ 3 jam 6 54
Pembuatan Lembaga Ekonomi Masyarakat
21 hari,@ 3 jam 9 567
5.
Pengembangan Sarana dan Prasarana Kampung
Pembangunan rumah sehat dan pintar
30 hari,@ 5 jam 10 1500
Penyedia sarana belajar
3 hari, @ 3 jam 5 45
Pembangunan gapura selamat datang
16 hari, @ 8 jam 8 1024
Perbaikan Sarana Desa
12 hari, @ 8 jam
8 768
Kebersihan dan MCK
12 hari, @ 8 jam 8 768
Petunjuk arah dan Papan Informasi
3 hari, @ 3 jam 5 45
Penerangan 6 hari, @ 8 jam 8 384Pengadaan Bak Sampah Terklasterisasi
15 hari, @ 5 jam 10 750
Akses Jalan Kampung dan jalur
10 hari, @ 8 jam
8 640
16
evakuasi
6.Peningkatan Jiwa Nasionalisme
Lomba Cerdas Cermat Nasionalisme Tingkat Distrik
1 hari, @ 5 jam 10 50
Lomba Masak Inovasi Pengolahan Pangan Lokal
1 hari, @ 4 jam 6 24
Talk Show Pemuda Inspiratif
1 hari, @ 5 jam 10 50
Pentas Seni dan Budaya
1 hari, @ 4 jam 25 100
7.
Pengelolaan Sarana Media Informasi Pariwisata
Pembuatan Film Dokumenter
3 hari, @ 4 jam 6 72
Blog yang terintegrasi web
2 hari, @ 4 jam 6 48
Pembuatan media promosi seperti pamflet dan brosur
2 hari, @ 4 jam 6 48
Pembuatan Profil Potensi Wisata
1 hari, @ 4 jam 6 24
8.
Pengembangan Tata Kawasan dan Lingkungan
Sosialisasi Regulasi Ekosistem Laut
1 hari, @ 4 jam 6 24
Pembibitan dan Rehabilitasi mangrove
7 hari, @ 6 jam 10 420
Pembibitan dan Rehabilitasi terumbu karang
10 hari, @ 8 jam 20 1600
Pemetaan potensi wilayah : Alam, Demografi dan Biota
7 hari, @ 6 jam 10 420
Sosialisasi Mitigasi Bencana
1 hari, @ 4 jam 6 24
Total 10.792
JKEM per mahasiswa
= 10.792 jam : 25 orang = 432 jam/orang
JKEM per pekan
= 10.792 jam : 8 minggu = 1.349 jam/minggu
d. Rencana Keberlanjutan Program
17
Kegiatan KKN-PPM hanya berlangsung selama dua bulan, jangka waktu
tersebut tergolong singkat untuk terwujudnya tujuan KKN yang optimal. Sehingga
diharapkan adanya keberlanjutan program-program setelah kegiatan KKN selesai
baik dari program utama maupun program pendukung. Untuk mempersiapkan hal
tersebut, pada beberapa program kami membentuk kelompok masyarakat sehingga
diharapkan nantinya mereka dapat meneruskan kegiatan yang sudah kami prakarsai
secara mandiri. Selain itu, kami berencana untuk menghimbau tim KKN yang akan
datang untuk melanjutkan program KKN yang telah kami rintis sehingga desa
Insomfari dapat berkembang dengan lebih optimal. Adapun beberapa program
yang kami harapkan dapat berlangsung secara berkelanjutan, adalah:
Peningkatan mutu pendidikan masyarakat Supiori Timur dengan cara supli
buku secara rutin masuk ke Supiori Timur sebagai jendela informasi yang luas.
Pemerataan jumlah pendidik untuk berbagai jenjang pendidikan.
Selebihnya diharapkan masyarakat Supiori Timur dapat mempunyai niat untuk
memajukan pengetahuan dan memperluas wawasan mereka agar mereka dapat
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Internet masuk desa diharapkan bisa meningkatkan sumber daya manusia di
desa Insomfari sehingga bisa memiliki ketrampilan lebih untuk menghadapi
datangnya masa globalisasi serta memiliki efek pada semakin berkembangnya
desa Insomfari ke depannya.
Adanya pemahaman dari masyarakat Supiori Timur tentang pentingnya
pengelolaan sumber daya alam bawah air sebagai kawasan ekowisata bahari
dan pengembangan usaha khususnya dari sektor perikanan
Masyarakat mampu mengaplikasikan usaha budidaya ikan dan budidaya
polikultur yang memiliki fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial
Masyarakat mampu melestarikan (memelihara, mengelola, dan memanfaatkan)
sumberdaya alam pesisir (lahan pasir) sehingga dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat dan lingkungan.
Pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana wisata di
kawasan kepulauan Supiori Timur sehingga membangun aset kawasan wisata
bahari yang menaik dalam penyajian sebagai kawasan ekowisata.
Kami menyadari program ini tidak dapat mencapat hasil tema yang diharapkan
hanya dalam satu kali program KKN, diperlukan rencana keberlanjutan yang juga
didukung oleh kemitraan yang menjamin keberlangsungan program dalam
18
pengembangan kawasan ekowesata kelas internasional Supiori Timur ini kami
optimis bahwa kami dapat menjaga keberlanjutan program ini sehingga dapat
mencapai tujuan jangka panjang yang diharapkan.
Tingkat manajemen wisata sumber daya manusia Desa Wisata Supiori Timur
yang masih dalam tingkatan pemula, perlu terus dikembangkan demi terciptanya
kawasan wisata yang menarik dan terorganisir dengan baik. Program-program
pembekalan pengetahuan kepada masyarakat tentang ekowisata, pengembangan
paket promosi wisata, dan pemeliharaan prasarana fisik serta networking
diupayakan bisa menjadi keberlanjutan pembangunan unit ini. Pengenalan biro-
biro pariwisata, biro perjalanan, dinas-dinas serta instansi terkait terhadap potensi-
potensi serta perangkat desa daerah ini juga bisa menjadi aset networking yang
memungkinkan sangat bisa membantu dalam setiap urusan pengembangan dan
pembangunan kedepan.
Kegiatan KKN-PPM ini bertujuan untuk pengembangan desa percontohan
berbasis ekowisata,sehingga apabila kegiatan ini memberikan nilai tambah yang
tinggi kepada masyarakat, diharapkan oleh Pemerintah Daerah maupun Dinas
Pariwisata untuk lebih ditingkatkan dan dikembangkan di desa sekitarnya maupun
desa-desa lain di Indonesia.
Diharapkan dari pengembangan desa wisata ini akan terjadi “trickle down
effect” kepada perekonomian Desa Wisata Supiori Timur sehingga menjadi
pendapatan alternatif dan diharapkan ke depannya menjadi sumber pendapatan
utama sehingga pengrusakan lingkungan akibat kegiatan ekonomi ekstraktif dapat
dihindarkan. Monitoring dan evaluasi terhadap KKN PPM dilakukan dengan
metode kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif diukur berdasarkan persentase
capaian kegiatan,dan secara kualitatif dilakukan model penilaian umpan balik dari
masyarakat terhadap pelaksanaan KKN. Kuesioner digunakan sebagai tools untuk
mengukur hal ini.
I. Monitoring dan Evaluasi Program
Bagaimana mekanisme, konsep monitoring dan evaluasi terhadap KKN PPM (lihat
lampiran 2)
J. Tempat dan Jadwal Pelaksanaan
1. Tempat Pelaksanaan KKN-PPM
19
No. Desa Distrik Kabupaten/Kotamadya
1. Kampung
Sorendidori-
Sauyas-Wafor
Supiori Timur Supiori
2. Waktu Pelaksanaan KKN-PPM
No. Waktu/Tanggal Keterangan Kegiatan
1. November 2013-Juni 2014 Tahap Persiapan (Pembuatan Konsep,
Survey Lapangan, Proposal, Pencarian
Anggota, Pendaftaran ke LPPM UGM,
Pencarian Dana, Check Perlengkapan)
2. 4 Juli 2014-31 Agustus 2014 Tahap Pelaksanaan Program dan
Kegiatan KKN-PPM
3. Akhir Agustus 2014-September 2014 Tahap Penyelesaian (Penarikan diri
dari lokasi KKN, dan Penyelesaian
laporan KKN)
K. Pembiayaan
Total biaya yang telah kami susun untuk seluruh kegiatan ini diperkirakan mencapai
Rp ? Adapun sumber dan jumlah dana yang digunakan, rencana pengeluaran, dan rincian
pembiayaan (lihat lampiran 3)
L. Tim Pelaksana KKN-PPM
Tim pelaksana KKN-PPM ini terdiri dari satu orang ketua sekaligus sebagai Dosen
Pembimbing Lapangan yakni Ika Dewi Ana DDS., Ph.D. dan drg Retno Ardhani, Msc
beserta 25 orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada dari berbagai fakultas dan jurusan.
Selain itu, tim pelaksana juga dibantu oleh beberapa mitra antara lain, Universitas
Gadjah Mada, Pemerintah Daerah Supiori Timur, dan Dinas Pariwisata Supiori Timur.
1. Profil Mitra Pusat Studi Pariwisata Ugm
2. Pemerintah daerah Kabupaten Supiori
20
Kabupaten Supiori dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 35 Tahun 2003
Tentang Pembentukan Kabupaten Supiori di Provinsi Papua Tanggal 18 Desember 2003.
Awal mula berdirinya Kabupaten Supiori terdiri atas 3 distrik yaitu Distrik Supiori Timur,
Distrik Supiori Barat dan Distrik Supiori Selatan. Seiring dengan perkembangan aspirasi
politik perkembangan wilayah distrik bertambah menjadi Distrik Supiori Timur, Distrik
Supiori Barat, Distrik Supiori Utara, Distrik Supiori Selatan dan Distrik Kepulauan Aruri.
Berdasarkan posisi geografis Kabupaten Supiori terletak pada 135005’ - 136030’
BT dan 0045’ – 10250 LS. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Supiori secara
administrasi adalah sebagai berikut:
Utara : Samudera Pasifik Timur :Kabupaten Biak, Samudera Pasifik dan Selat Yapen Selatan : Selat Sowek an Selat Yapen Barat : Samudera Pasific
Distrik Supiori Timur
Wilayah Distrik Supiori Timur berada di bagian timur Pulau Supiori berbatasan
langsung dengan Kabupaten Biak Numfor dan memiliki total luas wilayah sebesar ± 177
km2 dengan batas-batas administrasi, sebagai berikut:
Sebelah Barat : Distrik Supiori Selatan dan Distrik Supiori Utara;
Sebelah Selatan : Selat Aruri;
Sebelah Timur : Distrik Warsa dan Distrik Biak
Barat, Kabupaten Biak Numfor;
Sebelah Utara : Samudera Pasifik.
Secara administratif, wilayah Distrik Supiori Timur terbagi menjadi 10 Kampung,
yaitu: Kampung Wafor, Kampung Sauyas, Kampung Sorendiweri, Kampung Waryesi,
Kampung Wombonda, Kampung Yawerma, Kampung Marsram, Kampung Duber,
Kampung Doubo, dan Kampung Syurdori.
Distrik Supiori Timur merupakan pusat aktivitas baik pemerintahan, perdagangan
dan jasa lainnya. Jumlah penduduk keseluruhan Distrik Supiori Timur adalah sejumlah
4.920 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sejumlah 2617 jiwa dan penduduk
perempuan sejumlah 2303 jiwa. Distrik yang beribukota di Sorendidori/sorendiweri ini
memiliki 10 Kampung yaitu Kampung Wafor, Sauyas, Sorendidori, Waryesi, Wombonda,
Yawerma, Marsram, Duber, Douwbo, Syurdori. Ditinjau dari kelompok umur penduduk
distrik Supiori Timur diketahui bahwa kelompok umur yang memberikan kontribusi besar
21
terhadap jumlah penduduk adalah kelompok umur 0 – 4 tahun yaitu sejumlah 14,90%,
Kelompok umur 5 – 9 tahun sejumlah 14,15%, dan kelompok umur 10 – 14 tahun
sejumlah 10 – 14 tahun sejumlah 12,38%. Kelompok umur yang memiliki kontribusi
kecil terhadap jumlah penduduk di Distrik Supiori Timur adalah kelompok umur diatas
65 tahun yaitu sejumlah 1,79% dan kelompok umur 60 – 64 tahun yaitu sebesar 1,83%.
Kondisi perekonomian wilayah pada Distrik Supiori Timur secara umum
masih bergantung pada sektor primer yang meliputi pertanian, peternakan, perikanan dan
pertambangan. Kondisi potensi alam yang besar, tingkat pendidikan masyarakat yang
relatif rendah serta lambatnya perkembangan aktivitas ekonomi menyebabkan banyak
penduduk yang masih mengandalkan pekerjaan-pekerjaan di sektor primer tersebut, baik
sebagai petani, peternak, nelayan maupun penambang/penggali batuan.
Aktivitas sektor pertanian makro lain yang diusahakan oleh penduduk Distrik
Supiori Timur adalah perikanan laut atau sebagai nelayan. Sebagian besar penduduk
terutama yang tinggal di kawasan pesisir selain bekerja sebagai petani, mereka juga
bekerja sebagai nelayan. Menurut penduduk, hasil pekerjaan dari bertani hanya untuk
dikonsumsi sehari-hari sementara hasil dari menangkap ikan di laut dijual oleh penduduk
untuk mendapatkan penghasilan karena harga jual ikan lebih tinggi daripada produk-
produk pertanian. Jumlah rumah tangga nelayan yang ada di Distrik Supiori Timur
sebesar 456 unit keluarga, dimana untuk peralatan yang dipergunakan meliputi perahu
tanpa motor sebanyak 548 unit, perahu motor tempel sebesar 54 unit, jaringan langsung
sebanyak 268 unit dan alat pancing sebanyak 786 unit.
Luas wilayah Distrik Supiori Timur secara keseluruhan sebesar ± 177 km2 atau
sekitar 17.700 Ha. Fungsi penggunaan lahan yang paling dominan di wilayah Distrik
Supiori Timur adalah kawasan hutan, yang sebagian besar merupakan hutan lindung atau
suaka alam, dimana luas kawasan hutan tersebut mencapai 129,30 km2.
Pada Distrik Supiori Timur terdapat beberapa potensi yang dapat dikembangkan
guna menunjang dalam pengembangan wilayah, antara lain :
1. Topografi.
Berdasarkan kondisi topografi wilayah perencanaan cukup potensial, dimana
untuk kemiringan 0-2% berpotensi untuk pengembangan fasilitas penunjang
pengembangan distrik dan pengembangan pertanian. Sedangkan untuk kemiringan
diatas 40% sebaiknya dikembangkan pertanian tanaman perkebunan dan kehutanan
sebagai upaya perlindungan.
2. Hidrologi
22
Terdapat beberapa DAS (Daerah Aliran Sungai) yang berfungsi sebagai
sumber air baku penduduk serta berfungsi sebagai tangkapan bagi sungai dan anak
sungai.
3. Pemanfaatan ruang
Sebagian besar lahan kosong yang terdapat di Distrik Supiori Timur yang
tidak termasuk ke dalam kawasan lindung dapat dijadikan sebagai alternatif
pengembangan wilayah.
Pengembangan ruang dapat dimungkinkan dengan mengisi lahan-lahan
kosong yang
terdapat di sepanjang jaringan jalan guna efisiensi dan efektifitas.
4. Perekonomian
Mempunyai potensi pada sektor perikanan dan kelautan, potensi
perikanan ini cukup besar, oleh karena itu menjadi salah satu mata
pencaharian utama masyarakat di kawasan pesisir. Secara keseluruhan
masyarakat yang bermatapencaharian sebagai nelayan di Distrik Supiori
Timur pada tahun 2007 berjumlah 456 KK.
Terdapat potensi pariwisata baik wisata bahari maupun hutan lindung
di Distrik Supiori Timur ini menarik untuk dikembangkan. Potensi pantai di
Desa Sorendiweri dan Desa Wafor yang berwarna putih sangat menarik untuk
dikembangkan, begitu pula dengan potensi air terjun di Desa Waryesi.
Distrik Supiori Timur terdapat beberapa permasalahan yang harus
diminimalisir guna menunjang pengembangan wilayah, antara lain :
1. Hidrologi
Distrik Supiori Timur mempunyai sungai relatif banyak, sehingga menjadi limitasi
bagi pengembangan permukiman dan kendala dalam pembangunan jaringan jalan
karena harus disertai penyediaan jembatan.
2. Pemanfaatan Ruang
Perkembangan permukiman penduduk cenderung berkembang linier mengikuti
jaringan jalan utama yang ada dimana biasanya rentan terhadap persoalan lalu lintas.
3. Fasilitas pelayanan
Fasilitas perdagangan/pusat perbelanjaan di Kota Sorendiweri belum berfungsi secara
optimal.
23
Perkantoran pemerintah skala kabupaten cenderung berlokasi secara menyebar yang
relatif menyulitkan dalam berkoordinasi antar instansi pemerintah.
4. Utilitas
Masih terbatasnya pemenuhan kebutuhan listrikn di Distrik Supiori Timur. Kondisi
tersebut disebabkan oleh belum adanya sistem pembangkit tenaga listrik dan jaringan
listrik di Distrik Supiori Timur ini. Jaringan telepon cellular belum dapat menjangkau
seluruh wilayah Distrik Supiori Timur.
5. Transportasi
Sebagian jalan masih mempunyai kondisi relatif rusak. Moda angkutan
penumpang yang menjangkau Distrik Supiori Timur masih terbatas yaitu hanya bus
kota yang menghubungkan antara Biak dan Korido. Terminal Supiori masih belum
berfungsi secara optimal. Belum terdapat pedestrian dan street furniture pada ruas
jalan yang melewati Distrik Supiori Timur.
6. Politik
Batas administrasi Kabupaten Biak dan Supiori masih belum ada kejelasan.
Kondisi ini berimplikasi pada gangguan pelayanan dasar masyarakat di daerah
perbatasan. Disamping itu, memungkinkan terjadinya pertikaian perbatasan wilayah
antar masyarakat.
7. Rawan bencana tsunami
Sebagian wilayah pesisir Supiori Timur merupakan wilayah yang rawan
bencana tsunami, hal ini dibuktikan dengan pernah terjadinya bencana tsunami yang
menimpa Sorendiweri pada tahun 1996. Daerah yang berpotensi terhadap bahaya
gelombang pasang tsunami adalah pesisir utara Wafor, Sauyas dan Sorendiweri.
SUSUNAN TIM KKN TEMATIK SUPIORI TIMUR UGM 2014
DOSEN PEMBIMBING :
Ika Dewi Ana DDS., Ph.D.
24
Koordinator Tim :
Sekretaris 1 :
Sekretaris 2 :
Bendahara 1 :
Bendahara 2 :
I. Divisi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Koordinator :
1.
2.
3.
4.
II. Divisi Peningkatan dan Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Koordinator :
1.
2.
3.
4.
III. Divisi Pengembangan Sarana dan Prasarana Kampung
Koordinator :
1.
2.
3.
4.
IV. Divisi Pengembangan Tata Kawasan dan Lingkungan
Koordinator :
1.
2.
3.
V. Divisi Pengelolaan Sarana Media Informasi PariwisataKoordinator :
1.
25
2.
3.
VI. Divisi Peningkatan Jiwa NasionalismeKoordinator :
1.
2.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Peta Lokasi Pelaksanaan KKN-PPM Kabupaten Supiori
26
Lampiran 2. Evaluasi dan Monitoring Program
No Program Waktu Monitoring
dan Evaluasi
Indikator keberhasilan yang diukur
Catatan Perkembangan
Kegiatan
Status akhir hasil
pemantauan dan keterangan
27
I Divisi peningkatan kesejahteraan masyarakat
1. Sub Divisi PendidikanA Pelatihan serta pengembangan media komunikasi bagi tuna rungu melalui bahasa isyarat
Juli minggu ke 4 dan agustus minggu ke 4
Program terlaksana sesuai target
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklajuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Pendidikan
B. Pree concelor di Sekolah dan Kampung
Pemahaman Guru mengenai cara pendampingan kepada murid
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklajuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Pendidikan
C. Pengenalan biota laut, Flora dan Fauna di kawasan
Pemahaman murid dan masyarakat mengenai keanekaragaman hayati kawasannya
Hasil Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Perangkat Desa
D.Kelas Inspirasi
Agustus minggu ke 6
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa
E. Buku untuk Papua
Peningkatan minat baca dan pengetahuan masyarakat
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklajuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Pendidikan
F. Pengabdian di sekolah
Juli minggu ke 4
Peningkatan kedekatan sosial terhadap murid dan masyarakat
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklajuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Pendidikan
F.1. Mengajar mata pelajaran Penambahan
tenaga pendidik
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklajuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Pendidikan
F.2. Membuat media pembelajaran
Peningkatan pemahaman murid melalui media yang menyengkan
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklajuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Pendidikan
F.3. Pelaksanaan simulasi
Peningkatan pemahaman murid
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklajuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Pendidikan
F.4. Story telling
Peningkatan minat murid dan
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa
28
kepercayaan diriF.5. Evaluasi Peningkatan
hasil evaluasi pembelajaran
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklajuti oleh Dinas Pendidikan
G.Rumah Pintar
Agustus minggu ke 2 dan 4
Peningkatan aktivitas pembelajaran di luar jam sekolah
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklajuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Pendidikan
G.1 Kelas klasikal membaca dan menulis
Peningkatan kemampuan baca tulis dan penurunan angka buta aksara
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa
G.2. Kelas motivasi
Peningkatan motivasi murid untuk masa depan
Hasil data laporan kegiatan Ditindaklanjuti
oleh Warga Desa
G.3. Kelas bahasa Inggris
Peningkatan kemampuan dasar berbahasa inggris
Hasil data laporan kegiatan Ditindaklanjuti
oleh Warga Desa
H.Sosialisasi Intensifikasi Pekarangan Juli minggu
ke 4
Pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan lingkungan sekitar
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa
Sub Divisi KesehatanA.Penyuluhan Mengenai Malaria, hidup bersih dan sehat
Agustus minggu 2
Masyarakat tahu pentingnya hidup, bersih, sehat dan mengenai penggulangan malaria
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa
B.Sosialisasi cara sikat gigi dan kebersihan diri
Masyarakat tahu tentang cara sikat gigi dan kebersihan diri
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa
C.Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis (Rumah Sehat)
Masyarakat mendapat pengobatan gratis dan tahu pengobatan menggunan TOGA
Hasil Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa dan Dinas Kesehatan.
29
(Tanaman Obat Keluarga)
D.Pengecekan Golongan Darah
Agustus minggu 1
Masyarakat tahu tentang pentingnya mengetahui golongan darah
Hasil Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa
2. Sub Divisi Sosial BudayaA.Pembuatan Forum Musyawarah Kampung
Juli minggu 2
Masyarakat tahu mengenai konsep Forum Musyawarah Kampung
Hasil Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Warga dan Perangkat Desa
B.Pelatihan Pengembangan Potensi Kepemudaan dan Organisasi
Juli minggu 3
Pemuda menjadi pelopor perubahan dan perkembangan kampung
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Warga dan Perangkat Desa
II Divisi Peningkatan dan Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan MenengahA.Pelatihan Pengolahan abon Ikan
Juli minggu ke 2
Masyarakat dapat meningkatkan nilai ekonomi dari sumberdaya ikan yang melimpah
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Koperasi dan UKM
B.Pelatihan Pembuatan dan Pengolahan Keripik Rumput Laut
Juli minggu ke 4
Masyarakat dapat meningkatkan nilai ekonomi dari sumberdaya ikan yang melimpah
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Koperasi dan UKM
C.Pembuatan Lembaga Ekonomi Masyarakat
Agustus minggu ke 1
Masyarakat tahu tentang mekanisme koperasi, lembaga keuangan dan investasi
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Koperasi dan UKM
III Divisi Pengembangan Sarana dan Prasarana Kampung1. Pembangunan Eco-edu-Cultourism Village
A.Pembangunan rumah pintar
Juli minggu ke 2 dan 4
Rumah pintar menjaddi pusat pendidikan dan
Hasil Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Warga dan Perangkat Desa
30
kreativitas warga kampung
B.Penyedia sarana belajar
Agustus minggu ke 2
Gapura terealisasi sesuai dengan rencana
Hasil Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Warga
2. Perbaikan Sarana Desa
Pembangunan gapura selamat datang
Agustus minggu ke 4
Gapura selamat datang terpasang dan dapat digunakan sebagai penanda wilayah kampung
Hasil Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Warga dan Perangkat Desa
Kebersihan dan MCK
Agustus minggu ke 3
Fasilitas Kebersihan dan MCK tersedia di kampung
Hasil Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Warga dan Perangkat Desa
Penerangan Agustus minggu ke 2
Fasilitas penerangan tersedia di kampung
Hasil Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Kimpraswil
Plangisasi (pengadaan papan penunjuk, papan informasi dan himbauan lingkungan)
Agustus minggu ke 2
Terpasangnya plang-plang informasi dan himbauan lingkungan pada tempat wisata pantai dan perdesaan warga
Hasil Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Warga dan Perangkat Desa
Akses Jalan Kampung dan jalur evakuasi
Agustus minggu ke 3
Tersedia akses jalan yang memadai untuk keseharian dan evakuasi
Hasil Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Kimpraswil
Pembuatan bak sampah Terklasterisasi
Agustus minggu ke 2
Jumlah dan lokasi penempatan tempat sampah Terklasterisasi
Hasil Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Kimpraswil
IV Divisi Tata Kawasan dan Lingkungan
A.Sosialisasi Regulasi Ekosistem Laut dan Hiu
Agustus minggu ke 3
Pemahaman masyarakat lokal terhadap peraturan mengenai ekosistem laut
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Warga
B.Pembibitan dan
Agustus minggu ke 3
Pemahaman masyarakat
Diskusi, materi dan praktek
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa
31
Rehabilitasi mangrove
lokal terhadap Pembibitan dan Rehabilitasi mangrove
dilapangan dan Dinas Kehutanan
C.Pembibitan dan Rehabilitasi terumbu karang
Agustus minggu ke 3
Pemahaman masyarakat lokal terhadap Pembibitan dan Rehabilitasi terumbu karang
Diskusi, materi dan praktek dilapangan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa dan Dinas Perikanan dan Kelautan
D.Pemetaan potensi wilayah : Alam, Demografi dan Biota
Agustus minggu ke 3
Pengetahuan masyarakat mengenai potensi daerahnya
Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Perangkat Desa dan Dinas Kimpraswil
E.Sosialisasi Mitigasi Bencana
Agustus minggu ke 3
Pemahaman masyarakat dalam upaya antisipasi bencana
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Perangkat Desa dan BNPB
V Divis Pengelolaan Sarana Media Informasi PariwisataA. Pembuatan Film Dokumenter
Agustus minggu ke 4
Peningkatan pengetahuan masyarakat di luar Papua
Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
B. Pembuatan media promosi seperti pamflet dan brosur
Agustus minggu ke 4
Peningkatan kunjungan wisata
Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
C. Pembuatan Profil Potensi Wisata
Agustus minggu ke 4
Peningkatan Pehaman potensi wilayah dan pengelolaan yang tepat
Hasil observasi lapangan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
VI Divisi Peningkatan Jiwa NasionalismeA. Lomba Cerdas Cermat Nasionalisme Tingkat Distrik
Agustus minggu ke 3
Peningkatan motivasi murid untuk berprestasi
Hasil laporan kegiatan di lapangaan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa
B. Lomba Agustus Peningkatan Hasil laporan Ditindaklanjuti
32
Masak Inovasi Pengolahan Pangan Lokal
minggu ke 3 inovasi dan pemanfaatan pangan lokal
kegiatan di lapangaan
oleh Warga Desa
C. Talk Show Inspiratif Pemuda
Agustus minggu ke 4
Peningkatan motivasi pemuda untuk maju dan mengangkat nama daerahnya.
Hasil data laporan kegiatan
Ditindaklanjuti oleh Warga Desa dan Dinas Pemuda dan Olahraga
Lampiran 3. Rincian Pembiayaan
33
Lampiran 4. Timeline Pelaksanaan Program KKN-PPM Supiori Timur 2011
PROGRAM UTAMA KKN TEMATIK SUPIORI
DIVISI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKATNo Program Bulan Juli Bulan Agustus
I II
III IV V VI VII VIII
1. Divisi peningkatan kesejahteraan masyarakat1. Sub Divisi Pendidikan
1) Pelatihan serta pengembangan media komunikasi bagi tuna rungu melalui bahasa
34
isyarat2) Preeconcelor di Sekolah dan Kampung3) Pengenalan biota laut, Flora dan Fauna di
kawasan4) Kelas Inspirasi 5) Pelatihan Pengembangan Potensi Kepemudaan
dan Organisasi 6) Buku untuk Papua7) Pengabdian di sekolah
a. Mengajar mata pelajaranb. Membuat media pembelajaranc. Pelaksanaan simulasid. Story telling
e. Evaluasi8) Rumah Pintar
a. Kelas klasikal membaca dan menulis b. Kelas motivasi c. Kelas bahasa inggris
9) Sosialisasi Intensifikasi Pekarangan2. Sub Divisi Kesehatan
1) Penyuluhan Mengenai Malaria, hidup bersih dan sehat
2) Sosialisasi cara sikat gigi dan kebersihan diri3) Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis 4) Pengecekan Golongan Darah
3. Sub Divisi Sosial dan BudayaPembuatan Forum Musyawarah Kampung
Pelatihan Pengembangan Potensi Kepemudaan dan Organisasi
2. Divisi Peningkatan dan Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
1) Pelatihan Pengolahan abon Ikan2) Pelatihan Pembuatan dan Pengolahan Keripik
Rumput Laut3) Pembuatan Lembaga Ekonomi Masyarakat
3. Divisi Pengembangan Sarana dan Prasarana
Kampung
1) Pembangunan Eco-edu-Cultourism Village :
a. Pembangunan rumah sehat dan pintarb. Penyedia sarana belajar
2) Perbaikan Sarana Desaa. Pembangunan gapura selamat datangb. Kebersihan dan MCKc. Petunjuk arah dan Papan Informasi
35
d. Penerangane. Pengadaan Bak Sampah Terklasterisasif. Akses Jalan Kampung dan jalur
evakuasi4 Divisi Tata Kawasan dan Lingkungan
a. Sosialisasi Regulasi Ekosistem Lautb. Pembibitan dan Rehabilitasi mangrovec. Pembibitan dan Rehabilitasi terumbu karangd. Pemetaan potensi wilayah : Alam, Demografi
dan Biotae. Sosialisasi Mitigasi Bencana
PROGRAM PENDUKUNG KKN TEMATIK Supiori
No Program Bulan Juli Bulan AgustusI II III IV V VI VII VIII
1. Divisi Pengelolaan Sarana Media Informasi Pariwisata
a. Pembuatan Film Dokumenterb. Pembuatan media promosi seperti pamflet
dan brosurc. Pembuatan Profil Potensi Wisata
2 Divisi Peningkatan Jiwa NasionalismeDalam Rangka HUT RI
a. Lomba Cerdas Cermat Nasionalisme Tingkat Distrik
b. Lomba Masak Inovasi Pengolahan Pangan Lokal
c. Talk Show Inspiratif Pemuda
36